• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PROGRAM ARSITEKTUR 4.1. Konsep Program 4.1.1. Aspek Citra - LTP PABRIK CUSTOM FURNITURE DI KENDAL Tema Desain : Industrial Green Building - Unika Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB IV PROGRAM ARSITEKTUR 4.1. Konsep Program 4.1.1. Aspek Citra - LTP PABRIK CUSTOM FURNITURE DI KENDAL Tema Desain : Industrial Green Building - Unika Repository"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

PROGRAM ARSITEKTUR

4.1. Konsep Program

4.1.1. Aspek Citra

Desain dari eksterior pada pabrik furniture ini akan tetap mengikuti dengan standar sebuah bangunan pabrik. Dengan begitu dapat menjadi tanda bahwa bangunan yang berdiri adalah sebuah pabrik custom furniture. Agar sebuah pabrik custom furniture ini tetap dikenali oleh masyarakat tanpa dengan melihat papan nama yang tercantum.

Konsep desain Industrial Green Building ini akan di tanamkan pada pabrik furniture ini. Dengan memaksimalkan energi alam yang ada di sekitar agar sebuah pabrik custom furniture ini juga menjadi sebuah pabrik custom furniture yang hemat energi dan ramah lingkungan. Ada juga pemaksimalan efisien dalam produksi dengan mengatur alur produksi secara teratur agar memberikan tingkat efisien waktu dalam melakukan proses produksi. Hal ini juga membantu mereduksi biaya operasional yang dikeluarkan pabrik custom furniture ini.

4.1.2. Aspek Fungsi

Fungsi utama dalam perancangan arsitektur ini adalah merancang dan membuat sebuah pabrik custom furniture.

(2)

Pabrik yang merupakan suatu tempat yang memproduksi dan mengolah bahan mentah menjadi lebih bermanfaat dan berfungsi dan di dalamnya terdapat peran para pekerja yang melakukan semua proses dari awal hingga akhir alur produksi. Maka alur produksi sangatlah penting dalam perancangan agar dalam proses produksi dapat optimal dan sesuai dengan standar pabrik pada umumnya.

4.1.3. Aspek Teknologi

Pemanfaatan teknologi yang akan diterapkan adalah teknologi yang berhubungan dengan green technology. Seperti penggunaan panel surya yang berfungsi untuk memanfaatkan cahaya matahari menjadi sumber listrik yang berguna untuk membantu operasional di dalam pabrik, pemanfaatan cahaya juga digunakan sebagai pencahayaan alami yang dapat dipakai pada setiap ruang yang ada di pabrik. Sedangkan memanfaatkan air hujan yang dapat dipakai untuk kebutuhan air di area pabrik, sehingga mengurangi pemakaian pada air sumur atau dari perusahaan air.

(3)

4.2. Tujuan Perancangan

4.2.1. Tujuan Perancangan (design objective)

• Meningkatkan potensi Industri di Kabupaten Kendal yang

terus berkembang.

• Menciptakan produksi custom furniture yang berkualitas

dan memiliki standar ekspor yang siap bersaing dalam perdagangan ekspor.

• Memberikan peluang kepada pengrajin furniture yang ingin

produknya dijual untuk keperluan ekspor.

• Memberikan perluang bagi tenaga ahli di bidang perkayuan

untuk hadir di pabrik custom furniture ini.

• Meningkatkan penghasilan pajak negara dengan

meningkatkan tingkat ekspor barang ke berbagai negara dalam bentuk produk furniture.

• Menciptakan lahan untuk pekerjaan sehingga membantu

pemerintah dalam mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia terutama di kawasan Kabupaten Kendal.

4.2.2. Faktor Penentu Perancangan (design determinant)

Terdapat beberapa faktor yang menentukan dan berpengaruh pada perancangan pabrik custom furniture ini adalah :

• Faktor Lingkungan

(4)

Kondisi pada lingkungan merupakan faktor yang menentukan dalam perancangan pabrik custom furniture, karena dalam merancang sebuah bangunan perlu diperhatikan lingkungan sekitar agar pabrik custom furniture ini dapat diterima di lingkungan dan tidak mengganggu lingkungan yang akan dipergunakan.

• Faktor Peraturan

Karena pabrik custom furniture ini akan dibangun di Kabupaten Kendal, maka perlu memperhatikan peraturan – peraturan yang ada dalam mendirikan sebuah bangunan di Kabupaten Kendal. Peratutan tersebut mengenai KDB, KLB, GSB, dan peraturan lain yang berhubungan dengan pembangunan sesuai dengan standar di Kabupaten Kendal.

• Faktor Kebutuhan

Faktor kebutuhan didapatkan dari studi literatur dan survey proyek sejenis agar data dapat disesuaikan dengan kebutuhan pabrik custom furniture.

4.2.3. Faktor Persyaratan Perancangan (design requirement) a. Persyaratan Arsitektur

• Penataan ruang, dimensi ruang, dan kapasitas ruang

ditata sesuai dengan kebutuhan dan berdasarkan data yang diperoleh. Untuk ruang – ruang tertentu yang

(5)

berpengaruh pada pabrik custom furniture ini dipelajari dan dibuat studi ruang khusus agar luasan dan kebutuhannya sesuai.

• Penyesuaian kapasitas dengan luasan ruang perlu

dihitung agar sesuai dengan kapasitas sebuah pabrik custom furniture.

• Penyesuaian sirkulasi ruang yang optimal agar

menciptakan sebuah hubungan ruang yang efektif dan sesuai dengan fungsinya.

• Memperhatikan jenis material yang dipakai dalam pabrik

custom furniture, agar material yang dipakai ramah lingkungan, tahan api, dan tidak beracun.

b. Persyaratan Bangunan

• Pencahayaan di dalam pabrik diberikan secara maksimal

agar menghasilkan ruangan yang terang agar tidak mengganggu kinerja proses di ruang produksi. Dengan memanfaatkan cahaya alami matahari diharapkan dapat menghemat biaya penggunaan listrik pada bangunan pabrik.

• Sistem sirkulasi udara penting untuk diperhatikan,

karena pada area produksi pabrik dominan memanfaatkan sirkulasi udara alami.

(6)

• Area pabrik merupakan tempat yang rawan terjadi

kebakaran, maka perlu menempatkan disetiap titik alat pemadam untuk mengantisipasi jika terjadi kebakaran. Dan perlu memperhatikan jalur evakuasi pada sebuah pabrik.

c. Persyaratan Lingkungan

• Mengolah limbah yang dihasilkan di pabrik custom

furniture ini agar tidak merusak lingkungan sekitar. Beberapa limbah beracun dapat diberikan filterisasi yang sudah disediakan pihak kawasan industri.

4.3. Program Arsitektur

4.3.1. Program Kegiatan

a. Hasil perhitungan luas bangunan

FASILITAS UTAMA

NO. RUANG KEBUTUHAN

LUAS (M²) SUMBER

1 Ruang Saw Mill 288

5435 2 Ruang Kiln Dry 387.15

3 Ruang Rough Mill 452.62

4 Ruang Veneering 426

5 Ruang Mesin 1039,74

6 Ruang Sub Assembly 288 7 Ruang Assembly 553.16 8 Ruang Pengamplasan 500.18 9 Ruang Finishing 1120.91 10 Ruang Packing 995.46

(7)

11 Ruang Upholstery 105 12 Ruang Pembutaan

Sample 86.52

14 Ruang Maintenance 120

15 Ruang Kompresor 72

16 Ruang Mal 40

SIRKULASI 10% 5978.5

FASILITAS PENGELOLA 1 Ruang Direktur 17.622

445.042 2 Ruang Accounting 58.77

3 Ruang HRD 12.48

4 Ruang Marketing 12.48

5 Ruang PPIC 19.77

6 Ruang Quality Control 20.13

7 Ruang R&D 8.79

8 Ruang Kantor Produksi 33.84

9 Ruang Rapat 54.6

10 Ruang Arsip 18

11 Receptionist 8

12 Ruang Tamu 9.9

13 Showroom 66.92

14 Pantry 11.34

15 Toilet Pria 54

16 Toilet Wanita 34.8

17 Janitor 3.6

SIRKULASI 10% 489.5462

FASILITAS PENDUKUNG 1 Parkir Truk Container 240

1264.995 2 Parkir Karyawan Motor 675

3 Parkir Tamu 76.875

4 Gudang Bahan 108

5 Gudang Aksesoris 14.4 6 Penampungan Limbah

Kayu 150.72

SIRKULASI 10% 1391.495

(8)

FASILITAS PENUNJANG 1 Ruang Ganti Karyawan

Pria 18.75

371.09 2 Ruang Ganti Karyawan

Wanita 18.75

3 Ruang Loker Pria 18

4 Ruang Loker Wanita 18

5 Toilet Pria 54

6 Toilet Wanita 34.8

7 Musholla 70

8 Kantin 100

9 Ruang P3A 38.79

SIRKULASI 10% 408.199

FASILITAS SERVIS

1 Ruang Security 32

126.24

2 Ruang CCTV 6.24

3 Ruang Genset 44

4 Ruang Panel 44

SIRKULASI 10% 138.864

TOTAL LUAS RUANGAN 8406.604

LUAS BANGUNAN (+30%) 10928.58 Tabel 4. 1 Total Luas Kebutuhan Ruang

Sumber : Analisis Pribadi dan Dokumen Pribadi

b. Hasil perhitungan luas lahan

Menurut “Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 6 Tahun 2011” menyebutkan KDB untuk Kecamatan Brangsong adalah 60%.

KLB : 0,7

Luas Lahan = Luas Total Bangunan : KLB

(9)

= 10.928,58 m² : 0,7

= 15.612,26 dibulatkan 15.613 m²

Luas Lantai Dasar = Luas Lahan x KDB

= 15.613 m² x 60%

= 9367,8 m²

Luas RTH = Luas Lahan – Luas Lantai Dasar

= 15.613 – 9367.8

= 6.245,2 m²

4.3.2. Program Sistem Struktur

Pemilihan struktur dan material pada bangunan didapatkan dari kondisi bangunan yang akan difungsikan sebagai pabrik custom furniture agar dapat berfungsi secara maksimal.

PROGRAM STRUKTUR Struktur Bawah

Struktur bawah yang berupa pondasi bangunan yang akan digunakan adalah pondasi jenis Footplate dan pada bangunan tertentu dapat menggunakan pondasi batu belah saja. Karena pada bangunan ini nantinya hanya berupa 1-2 lantai saja.

Struktur Tengah

(10)

Struktur tengah berupa bentuk rangka yang berisi kolom-kolom yang terbuat dari Baja IWF yang biasa digunakan pada bangunan industri pabrik.

Struktur Atas

Pada Struktur Atas menggunakan rangka baja konvensional yang masih menyambung dengan struktur kolom pada bangunan industri.

Program Enclosure Penutup Lantai

Untuk penutup lantai menggunakan penutup lantai berbahan epoxy yang biasa digunakan untuk foor hardener. Karena pertimbagan pada area pabrik yang dilalui oleh alat berat dan sirkulasi yang tinggi sehingga perlu memiliki penutup lantai yang berdaya tahan lama.

Sedangkan untuk penutup lantai pada kantor-kantor dapat menggunakan penutup lantai keramik. Sesuai dengan fungsi kantor yang membutuhkan kebersihan, sehingga mudah untuk dibersihkan.

Dinding

Dinding pada pabrik dapat menggunakan bahan bata ringan sebagai dasar penutupnya.

Sedangkan untuk jendela dapat memanfaatkan kaca-kaca sebagai penutupnya.

Penutup Atap

Penutup atap pada pabrik dapat menggunakan penutup berbahan upvc yang memiliki kelebihan dalam menahan panas dan radiasi yang masuk ke dalam area pabrik. Sedangkan untuk skylight dapat menggunakan jenis upvc yang transparan di beberapa tempat.

4.3.3. Program Sistem Utilitas

• Limbah cair berbahan kimia ditampung dan di filterisasi

agar tidak mencemari lingkungan. Dan bekerja sama dengan pengolahan limbah kimia tersebut PT.Prasadha

(11)

Pamunah Limbah Industri. Merupakan perusahaan yang mengolah limbah yang berbahan bahaya dan beracun. • Pemanfaatan limbah padat hasil dari pabrik kayu dapat

dimanfaatkan kembali oleh beberapa produsen. Sehingga tidak ada limbah hasil gergajian dan potongan kayu yang tidak terpakai di dalam pabrik ini.

• Air bersih berasal dari Sumur, Perusahaan Air, dan

memanfaatkan teknologi rainwater harvesting.

• Sistem distribusi listrik selain menggunakan tenaga listrik

dari PLN, juga menggunakan teknologi panel surya dengan cara memanfaatkan cahaya matahari agar diolah menjadi sumber listrik.

• Telepon berasal dari perusahaan Telkom

• Penerapan sistem pengaman kebakaran dengan cara

sistem pasif dan aktif.

• Menggunakan penangkal petir jenis Thomas, untuk

mengantisipasi area pabrik tersambar petir.

• Pencahayaan alami dengan memanfaatkan cahaya

matahari, sedangkan buatan dengan menggunakan lampu. • Sirkulasi udara pada produksi menggunakan bukaan,

sehingga ada perputaran sirkulasi udara dari luar. Sedangkan untuk kantor dapat menggunakan AC.

(12)

4.3.4. Program Lokasi dan Tapak

Tapak berada di Jl. Kawasan Industri Kendal, Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal. Memiliki karakteristik utama:

• Dekat dengan Pelabuhan.

• Tapak yang rata.

• Dekat dengan pintu masuk kawasan industri.

• Jauh dari permukiman warga sekitar.

Untuk area hijau di dalam lingkungan pabrik custom furniture, menggunakan beberapa jenis tanaman yang rindang dan dapat menghias area pabrik sehingga terkesan asri dan bersih.

NO JENIS POHON DAYA

SERAP CO2

(kg/th)

GAMBAR

1 Pohon Cassia

(Peneduh)

5.295,47

(13)

2 Pohon Mahoni

(Peneduh)

295,73

3 Bunga Lafender

(semak)

-

4 Rumput Gajah mini

(rumput)

-

Tabel 4. 2 Jenis Tanaman yang Dapat Dipakai

Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar

Tabel 4. 1 Total Luas Kebutuhan Ruang
SERAP CO2 DAYA GAMBAR
Tabel 4. 2 Jenis Tanaman yang Dapat Dipakai

Referensi

Dokumen terkait

Judul : MUSEUM BOTANIK DI KEBUN RAYA BOGOR Tema Desain : Arsitektur Ramah Lingkungan.. Fokus Kajian : Efektivitas Sirkulasi Ruang melalui Perancangan Alur Linier

MENGOPTIMALISASI VIEW DARI DALAM KE LUAR BANGUNAN SEBAGAI SARANA MENYATUKAN BANGUNAN DENGAN ALAM SEKITAR.. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana

Untuk area hijau baik di dalam tapak maupun di dalam bangunan akan dipilih beberapa jenis vegetasi yang dapat mengurangi jumlah polutan udara dan rindang sehingga

yang di pakai dalam projek Pengembangan Dan Penataan Lingkungan Makam Sunan Kalijaga, yaitu pada fungsi bangunan makam dan pengertiannya. Pemanfaatan teknologi

Aspek fungsi dari arsitektural museum terkait dengan kegiatan yang. ada pada bangunan dan lingkungannya, aspek fungsi

3.3 Menentukan kosakata dan konsep tentang lingkungan geografis, kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya di lingkungan sekitar dalam bahasa Indonesia atau bahasa daerah

4.1 Setiap kelompok menentukan (C4) mind map tentang peran ekonomi dalam upaya menyejahterakan kehidupan masyarakat dalam bidang jasa di lingkungan sekitar dan dapat

dan perancangan sebuah bangunan masjid yang berada di wilayah Kabupaten Sukabumi. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan sebuah proyek yang akan dikaji oleh