• Tidak ada hasil yang ditemukan

JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA SURAT EDARAN. Nomor: SE- 014/A/J.A/12/2011 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA SURAT EDARAN. Nomor: SE- 014/A/J.A/12/2011 TENTANG"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA

SURAT EDARAN

JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA Nomor: SE- 014/A/J.A/12/2011

TENTANG

PETUNJUK

PELAKSANAAN ASESMEN KOMPETENSI

PEJABAT KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA

'

PENDAHULUAN

Dalam rangka meningkatkan kualitas dan kompetensi para pejabat serta untuk menciptakan suatu proses seleksi dan kompetisi yang sehat sehingga mampu mewujudkan kepastian dan keadilan dalam pembinaan karier bagi seluruh Pegawai Kejaksaan Republik Indonesia yang dilaksanakan secara obyektif, transparan dan akuntabel, khususnya dalam proses pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian dari dan dalam suatu jabatan maka diterapkanlah suatu instrumen yang dapat mengukur kompetensi pegawai tersebut berupa asesmen kompetensi.

Bahwa sebagai pedoman dan tata cara untuk melaksanakan kegiatan asesmen kompetensi tersebut, dipandang perlu untuk membuat Petunjuk Pelaksanaan Asesmen Kompetensi Pejabat Kejaksaan Republik Indonesia.

a. Tujuan  

Tujuan dibuatnya petunjuk pelaksanaan ini adalah untuk menjadi suatu pedoman dan tata cara dalam penyelenggaraan Asesmen Kompetensi Pejabat Kejaksaan Republik Indonesia, sehingga asesmen kompetensi tersebut dapat terlaksana dengan lancar dan mencapai target, yaitu :

1. Memberikan suatu instrumen dan dokumen kepada Jaksa Agung Republik Indonesia dalam merencanakan pengembangan pegawai yang relevan, transparan, dan akuntabel;

2. Mendapatkan hasil penilaian kompetensi yang obyektif dari para pejabat Kejaksaan Republik Indonesia;

3. Mendapatkan informasi tentang suatu jabatan terkait dengan pejabat yang sedang atau yang akan mendudukinya;

4. Mendapatkan profil pegawai untuk kepentingan mutasi di lingkungan Kejaksaan Republik Indonesia.

b. Sasaran  

Sasaran dibuatnya petunjuk pelaksanaan ini adalah untuk mendapatkan profil kompetensi dari seluruh pejabat untuk kepentingan mutasi di lingkungan Kejaksaan Republik Indonesia.

(2)

c. Ruang Lingkup

Petunjuk Pelaksanaan ini mencakup Jenis, Metode, Alat Ukur, Kompetensi, Persyaratan Peserta, Penyelenggaraan, Penilaian dan Anggaran Asesmen kompetensi, berdasarkan Peraturan Jaksa Agung RepublikIndonesia Nomor : PER- 049/A/JA/12/2011 tanggal 29 Desember 2011 tentang Pembinaan Karier Pegawai Kejaksaan Republik Indonesia.

JENIS ASESMEN KOMPETENSI

Pelaksaan Asesmen Kompetensi di Kejaksaan Republik Indonesia, dibagi menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu :

1. Jenis asesmen kompetensi bagi Pejabat Struktural Eselon IVa untuk menduduki Jabatan Struktural Eselon III;

2. Jenis asesmen kompetensi bagi Pejabat Struktural Eselon III untuk menduduki Jabatan Struktural Eselon II; dan

3. Jenis asesmen kompetensi bagi Pejabat Struktural Eselon II untuk menduduki Jabatan Struktural Eselon I.

METODE, ALAT UKUR DAN KOMPETENSI

1. Metode Asesmen Kompetensi yang dipergunakan adalah Assessmen

Center dan / atau Quasi Assessmen Center.

2. Alat ukur kompetensi yang dipergunkan terdiri dari :

a. Alat ukur Kompetensi Utama, berupa: - · Psikotes;

- Wawancara Kompetensi; dan - Kuesioner Kompetensi.

b. Alat ukur Kompetensi Pilihan, berupa Simulasi yang terdiri dari:

- In Tray berupa simulasi dari situasi nyata yang dihadapi

pegawai dalam menjalankan tugas sehari-hari dengan memberikan para peserta (assessee) tugas untuk merespon masalah-masalah yang terkandung pada berkas-berkas soal yang diberikan;

- Proposal Writing berupa simulasi yang menugaskan peserta

(assessee) untuk membuat proposal tertulis;

- Presentasi berupa simulasi yang menugaskan peserta

(assessee) untuk menyampaikan suatu informasi atau

permasalahan dan penyelesaian permasalahan di hadapan orang lainsecara sistematis; •

- Analisis kasus berupa simulasi yang menugaskan peserta (assessee) untuk menyelesaikan kasus yang diberikan;

- Leaderless Group Discussion (LGD) berupa simulasi yang

dilakukan dengan menggunakan satu atau beberapa persoalan yang harus diselesaikan secara bersama oleh para peserta (assessee); dan

- Role Play berupa simulasi yang menugaskan peserta

(assessee) untuk berperan sesuai dengan perintah.

c. Alat ukur yang digunakan sesuai dengan jenis asesmen kompetensinya masing-masing, sebagai berikut:

1. Jenis Asesmen Kompetensi bagi Pejabat Struktural Eselon IVa

untuk menduduki Jabatan Struktural Eselon III,

(3)

2. Jenis Asesmen Kompetensi bagi Pejabat Struktural Eselon III

untuk menduduki Jabatan Struktural Eselon II,

menggunakan alat Ukur Kompetensi Utama dan 2 (dua) Alat Ukur Kompetensi Pilihan;

3. Jenis Assesmen Kompetensi bagi Pejabat Struktural Eselon II

untuk menduduki Jabatan Struktural Eselon I,

menggunakan Alat Ukur Kompetensi Utama dan sekurang-kurangnya 2 (dua) Alat Ukur Kompetensi Pilihan.

3. Kompetensi yang dinilai, terdiri dari : a. Kompetensi Inti, yaitu :

- Integritas;

- Pelayanan kepada pemangku kepentingan; - Dorongan berprestasi; dan Kerjasama. b. Kompetensi Kepemimpinan, yaitu :

- Kepemimpinan; - Pemahaman strategi; - Pemimpin perubahan dan - Pengembangan kelompok. c. Kompetensi Jabatan, yaitu:

- Peduli terhadap keteraturan dan kualitas. - Pemikiran analitis;

- Pemikiran konseptual; dan - Inisiatif.

PERSYARATAN PESERTA

Pegawai di lingkungan Kejaksaan RI yang dapat diusulkan sebagai calon peserta asesmen kompetensi harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

1. Syarat Umum

a. Berstatus Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kejaksaan Republik Indonesia;

b. Sehat jasmani dan rohani serta bebas dari Narkoba, dibuktikan dengan surat keterangan dokter yang ditunjuk;

c. Mempunyai prestasi kerja yang menonjol dalam melaksanakan tugas yang didukung dengan data pendukung yang sah atau menemukan penemuan baru yang bermanfaat bagi negara d. Telah mengisi dan mengirimkan Laporan Harta Kekayaan

Penyelenggara Negara (LHKPN);

e. Memenuhi Standar Minimum Profesi Jaksa dan mematuhi Kode Perilaku Jaksa bagi seorang Jaksa.

f. Seluruh unsur penilaian Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan 2 (dua) tahun terakhir berturut-turut memperoleh kualifikasi baik dengan nilai setiap unsur minimal 80 (delapan puluh), dan khusus unsur kesetiaan minimal 91 (sembilan puluh satu);

g. Tidak sedang menjalani hukuman disiplin atau ada catatan di dalam Surat Keterangan Kepegawaian dari bidang pengawasan; dan

h. Jangka waktu memasuki masa pensiun dari jabatan struktural lebih dari 2 (dua) tahun.

(4)

2. Syarat Khusus

a. Asesmen Kompetensi bagi Pejabat Struktural Eselon IVa untuk menduduki Jabatan Struktural Eselon III, memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

1) Pendidikan serendah-rendahnya Sarjana Hukum atau Sarjana (Strata-l);

2) Pangkat serendah-rendahnya Jaksa Muda (III/d) atau Sena Wira Tata Usaha (III/d) dengan masa kerja pangkat minimal 4 (empat) tahun;

3) Telah lulus Pendidikann dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat III,

serta salah satu pendidikan dan pelatihah Teknis atau

Fungsional atau 1 (satu) Pendidikan dan Pelatihan di Luar Negeri; dan

4) - sedang menduduki jabatan struktural Eselon IVa yang berada di Kejaksaan Agung atau Kejaksaan Tinggi atau Kejaksaan Negeri Tipe A dan sebelumnya telah menduduki jabatan struktural Eselon IVa yang berada di Kejaksaan Agung atau Kejaksaan Tinggi atau Kejaksaan Negeri Tipe A sekurang-kurangnya pada 1 (satu) jabatan yang berbeda bidang tugasnya bagi seorang Jaksa; atau - tidak sedang menduduki jabatan struktural Eselon IVa

tetapi pernah menduduki jabatan struktural Eselon IVa yang berada di Kejaksaan Agung atau Kejaksaan Tinggi atau Kejaksaan Negeri Tipe A sekurang-kurangnya pada 2 (dua) jabatan yang berbeda bidang tugasnya bagi seorang Jaksa; atau

- sedang menduduki jabatan Eselon IVa : bagi seorang Pegawai Tata Usaha.

b. Asesmen Kompetensi bagi Pejabat Str;uktural Eselon III untuk menduduki Jabatan Struktural Eselon II, menenuhi syarat-syarat sebagai berikut: · ·

1) Pendidikan serendah-rendahnya Sarjana Hukum atau Sarjana (Strata-l);

2) Pangkat serendah-rendahnya Jaksa Utama Pratama (IV /b) atau Nindya Wira Tata Usaha (IV/b);

3) Telah lulus Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat II; dan

4) Sedang menduduki jabatan struktural sekurang-kurangnya Eselon IIIb.

c. Asesmen kompetensi bagi Pejabat Struktural Eselon II untuk menduduki Jabatan Struktural Eselon I, memenuhi syarat -syarat sebagai berikut:

1. Pendidikan serendah-rendahnya Magister bidang Hukum (Strata-2);

2. Pangkat serendah-rendahnya Jaksa Utama Muda (IV /c);I r I

3. Telah lulus Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat I; dan

4. Sedang menduduki jabatan struktural sekurang-kurangnya Eselon IIb.

(5)

PENYELENGGARAAN

1. Penyelenggara asesmen kompetensi adalah Jaksa Agung Muda

Pembinaan c.q. Kepala Biro Kepegawaian c.q. Bagian

Pengembangan Pegawai;

2. Jadwal penyelenggaraan asesmen kompetensi dapat ditentukan

sewaktu-waktu menyesuaikan kebutuhan mutasi pegawai, setelah mendapat persetujuan Jaksa Agung Republik Indonesia;

3. Penyelenggara mengajukan permintaan calon peserta asesmen kompetensi yang dikirimkan kepada seluruh Kepala Satuan Kerja masing-masing sesuai jenis Asesmen Kompetensi yang akan dilaksanakan;

4. Kepala Satuan Kerja mengajukan usulan nama-nama pegawai

yang memenuhi syarat-syarat umum dan syarat-syarat khusus

untuk mengikuti asesmen kompetensi dimaksud;

5. Pemanggilan terhadap calon peserta asesmen kompetensi didasarkan pada usulan Kepala Satuan Kerja masing-masing atau atas perintah Jaksa Agung Republik Indonesia;

6. Peserta asesmen kompetensi yang dipanggil melaporkan diri kepada penyelenggara dalam waktu 1 (satu) hari sebelum jadwal asesmen kompetensi dilaksanakan, dengan membawa dokumen-dokumen administrasi yaitu : ,

- Surat Perintah dari Kepala SatuanKerja yang bersangkutan;

- Surat Keterangan Kepegawaian dari bidang pengawasan;

- Surat Keterangan Sehat dari Dokter yang ditunjuk;

- DP3 untuk masa 2 (dua) tahun terakhir;

- Bukti kirim Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN);

- SK Pangkat terakhir;

- SK Jabatan yang dipersyaratkan; dan

- Sertifikat Kelulusan Pendidikan dan Pelatihan yang dipersyaratkan;

7. Peserta yang dipanggil tetapi tidak dapat mengikuti asesmen kompetensi dianggap telah mengundurkan diri dan hanya dapat mengikuti asesmen kompetensi susulan setelah mendapat persetujuan Jaksa Agung Republik Indonesia;

8. Jangka waktu berlakunya hasil suatu jenis asesmen

kompetensi terhadap seorang peserta adalah 2 (dua) tahun;

I

9. Penyelenggara dapat menyerahkan penyelenggaraan asesmen

kompetensi kepada konsultan sumber daya manusia yang dipilih melalui sistem pengadaan barang dan/ atau jasa Pemerintah atau dilaksanakan secara swakelola oleh penyelenggara bekerjasama dengan pihak ketiga, setelah mendapat persetujuan Jaksa Agung Republik Indonesia;

PENILAIAN

1. Penilaian asesmen kompetensi dilakukan secara obyektif, transparan dan akuntabel, serta sesuai dengan sistem penilaian yang ditetapkan;

2. Sistem penilaian asesmen kompetensi didasarkan pada skala nilai kesesuaian 1 (satu) sampai dengan 4 (empat), dengan rata-rata nilai kesesuaian minimal 3 (tiga), dengan ketentuan nilai kesesuaian dari Kompetensi Integritas, Kompetensi Dorongan

(6)

Berprestasi, Kompetensi Pelayanan kepada Pemangku Kepentingan, Kompetensi Kerjasama dan Kompetensi Kepemimpinan minimal 2 (dua);

3. Hasil penilaian asesmen kompetensi dikelompokkan menjadi 2 (dua) kategori, yaitu :

a. peserta yang memiliki kompetensi sesuai dengan standar kompetensi yang disyaratkan dalam suatu jabatan tertentu, berdasarkan standar nilai kesesuaian kompetensi yang diperolehnya;

b. peserta yang tidak memiliki kompetensi sesuai dengan standar kompetensi yang disyaratkan dalam lsuatu jabatan tertentu, berdasarkan standar nilai kesesuaian kompetensi yang diperolehnya;

4. Hasil asesmen kompetensi dilaporkan kepada Jaksa Agung Republik Indonesia oleh Jaksa Agung Muda Pembinaan;

ANGGARAN

Seluruh rangkaian kegiatan yang timbul akibat pelaksanaan Surat Edaran ini dibebankan ke DIPA Kejaksaan Republik Indonesia.

PENUTUP

1. Ketentuan-ketentuan yang belum diatur dalam petunjuk pelaksanaan ini akan diatur secara khusus oleh Jaksa Agung Muda Pembinaan;

2. Petunjuk pelaksanaan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. '

Ditetapkan di Jakarta

Referensi

Dokumen terkait

Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam memanfaatkan paten public domain yang diadopsi dari Sandal dan Kumar (2011) adalah Memahami Bidang Teknologi (produk atau proses);

Untuk mengetahui adanya pengaruh peningkatan kadar VCO yang digunakan pa da sediaan, maka dilakukan analisis statistika One-Way Anova dengan derajat kepercayaan α=0,05

Hasil dari serangkaian proses pada penelitian analisis sentimen terhadap produk Eiger pada komentar Instagram menggunakan metode Naive Bayes dengan jumlah data penelitian

Appendix terletak pada regio iliaca kanan, dan hubungannya dengan dinding anterior abdomen adalah pangkalnya terletaksepertiga dari garis yang menghubungkan spina iliaca

Akan tetapi, yang menjadi menarik dalam proses adaptasi film Sang Penari ialah bahwa film ini dianggap lebih mewakili isi cerita novel Ronggeng Dukuh Paruk jika dibandingkan dengan

a) Modul pemesanan produk: Input data pemesanan produk; Informasi data penyelesaian pesanan; Informasi ketersediaan bahan. b) Modul Perencanaan Produksi yang meliputi:

  peserta didik dapat Mempersiapkan pertunjukkan tari Nusantara di sekolah  memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik . dengan

Penelitian tentang analisis perlakuan Pajak Penghasilan Pasal 23 atas jasa outsourcing pada PT XYZ bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis penghitungan,