• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

40 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 5 Surakarta, yang beralamat di di Jalan LU.Adisucipto No. 42 Telp.(0271) 713916 Surakarta 57143.Kelas yang akan dijadikan objek penelitian adalah kelas X TM B SMK Negeri 5 Surakarta. Alasan pemilihan SMK Negeri 5 Surakarta sebgai lokasi penelitian adalah karena memang di sekolah tersebut terjadi permasalahan dalam menulis teks anekdot, yaitu rendahnya keaktifan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia, sehingga menyebabkan rendahnya kemampuan menulis teks anekdot.

Penelitian dilaksananakan selama enam bulan, dari bulan Januari 2016 sampai dengan Juni 2016. Jadwal kegiatan selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3. Jadwal Kegiatan Penelitian

Tahap Kegiatan Jan 2016 Feb 2016 Mar 2016 April 2016 Mei 2016 Juni 2016 Persiapan 1. Observasi 2. Identifikasi Masalah 3. Penentuan Tindakan 4. Pengajuan Judul 5. Penyusunan Proposal 6. Pembuatan Instrumen 7. Pengajuan izin Penelitian

Pelaksanaan 1. Pelaksanaan Siklus I

2. Pelaksanaan Siklus II

3. Pengumpulan Data

4. Analisis Data

Penyelesaian 1. Penyusunan Laporan

2. Ujian dan Revisi

(2)

B. Subjek Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada siswa kelas X TM B SMK Negeri 5 Surakarta yang berjumlah 30 siswa, dengan keseluruhan siswa yang berjenis kelamin laki-laki. Mereka adalah siswa dengan jurusan Teknik Mesin.

Siswa kelas X TM B adalah siswa yang kebanyakan kurang aktif dan cukup banyak yang pendiam. Siswa yang aktif bertanya hanya beberapa saja.Mereka juga lebih senang pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran yang santai dan diselingi permainan tanpa meninggalkan materi yang sedang dipelajari.

C. Data dan Sumber Data

Data pada penelitian ini adalah dokumen dan catatan lapangan hasil observasi. Sementara sumber data yang digali informasinya dalam penelitian ini ada tiga yaitu

1. Pembelajaran menulis teks anekdot di X TM B SMK Negeri 5 Surakarta. 2. Guru bahasa Indonesia kelas X TM B SMK Negeri 5 Surakarta yaitu Drs.

Jarot Mardiyanto dan siswa kelas X TM B SMK Negeri 5 Surakarta yaitu:Adi Setiawan, Alifatah, Gilang Danur, Hariadi, Fatkhurohman, Kiki Ari, Muhammad Agung, Dwi Nugroho, Guntur Saputra, Harianto, dan Nur Cahyo.

3. Dokumen, meliputi Rencana Pelaksanaa Pembelajaran (RPP), hasil tulisan siswa berupa teks anekdot, lembar observasi, dokumentasi saat pembelajaran teks anekdot, buku bahasa Indonesia, silabus, hasil wawancara.

D. Teknik Pengumpulan Data

Penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan teknik wawancara, observasi, pemberian tugas atau tes, dan kajian dokumen.Wawancara digunakan untuk mengetahui kesulitan atau hambatan yang dialami guru dan siswa. Untuk mengetahui keaktifan siswa menggunakan teknik observasi. Sedangkan untuk

(3)

memperoleh data kemampuan menulis menggunakan kajian dokumen .Teknik-teknik yang digunakan adalah sebagai berikut.

1. Observasi

Kegiatan observasi meliputi melakukan pencatatan secara sistematik kejadian-kejadian, perilaku, obyek-obyek yang dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang dilakukan.( Sarwono, 2006: 224). Observasi atau pengamatan dalam penelitian ini dilakukan terhadap pelaksanaan pembelajaran menulis teks anekdot dan keaktifan siswa selama pembelajaran menulis teks anekdot dari pratindakan, siklus I dan siklus II.

Observasi pada pratindakan dilaksanakan pada hari kamis, 28 Januari 2016, pukul 12.15 s.d 13.45 WIB. (Lampiran 5, halaman 141).Observasi pada siklus I dilaksanakan selama dua kali. (Lampiran 14, halaman 193) Observasi siklus I pertemuan pertama, dilaksanakan pada hari kamis, 18 Februari 2016, pukul 12.15 s.d 13.45 WIB. Observasi siklus I peretemuan kedua, dilaksanakan pada hari sabtu, 20 Februari 2016, pukul 07.00 s.d 08.30 WIB. Observasi pada siklus II dilakukan selama dua kali yaitu pada hari kamis, 10 maret 2016, pukul 12.15 s.d 13.45 WIB dan pada hari sabtu 12 maret 2016, pukul 07.00 WIB s.d 08.30 WIB. (Lampiran 23, halaman 259)

2. Wawancara

Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu (Esterberg dalam Sugiono, 2009:231). Wawawancara digunakan untuk mengumpulkan data apabila peneliti ingin melakukan penyelidikan mengenai hal yang akan diteliti ataupun mengenai hal-hal yang didapat dari responden secara lebih mendalam.

(4)

Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan dengan guru dan beberapa siswa. Wawancara dengan guru dilakukan dengan Drs. Jarot Mardiyanto pada saat pratindakan, setelah siklus I dan setelah siklus II. Wawancara dengan guru saat pratindakan dilakukan pada hari selasa, 26 Januari 2016, pukul 10.15 WIB (Lampiran 7, halaman 151). Wawancara dengan guru setelah siklus I dilakukan pada hari selasa, 23 Februari 2016, pukul 10.15 WIB (Lampiran 16, halaman 204). Wawancara dengan guru setelah siklus II dilakukan pada hari selasa, 26 Maret 2016, pukul 08.30 WIB (Lampiran 25, halaman 270).

Wawancara dengan siswa dilaksanakan sebanyak 3 kali yaitu pada pratindakan, setelah siklus I dan setelah siklus II. Pada pratindakan wawancara dilakukan dengan Adi Setiawan, Aliffatah, Gilang Danur, dan Hariadi, pada hari rabu, 27 Januari 2016, pukul 10.15 WIB (Lampiran 6, halaman 145). Setelah siklus I wawancara dilakukan dengan Fatkhurohman, Muhammad Agung, dan Kiki Ari, pada hari selasa 23 Februari 2016 pukul 10.15 WIB (Lampiran 15, halaman 200). Sedangkan setelah siklus II, wawancara dilakukan dengan Harianto, Dwi Nugroho, Guntur Saputra, dan Nur Cahyo Baroto, pada hari sabtu, 26 Maret 2016, pukul 10.15 WIB (Lampiran 24, halaman 265).

3. Pemberian Tugas atau Tes

Menurut Nurkancana dan Sumartana dalam Suwandi (2009:39) tes adalah suatu cara untuk melakukan penilaian yang berbentuk tugas-tugas yang harus dikerjakan siswa untuk mendapatkan data tentang nilai dan prestasi siswa tersebut yang dapat dibandingkan dengan yang dicapai kawan-kawannya atau nilai standar yang ditetapkan. Teknik tes digunakan sebagai indikator pencapaian keberhasilan dalam setiap pembelajaran keterampilan menulis teks anekdot.

Tes dilakukan sebanyak dua kali menggunakan penilaian tes produk (praktik) dengan mengacu pada lima aspek penilaian, yaitu isi,

(5)

organisasi isi, kosakata, pengembangan bahasa, dan mekanik. Tes pertama dilakukan pada hari sabtu, 20 Februari 2016 di akhir pertemuan kedua siklus I. Tes ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis teks anekdot setelah dilaksanakan tindakan. Dalam tes ini siswa diminta untuk menulis sebuah teks anekdot sesuai dengan struktur, kaidah kebahasaan dan lima aspek penilaian yang ditentukan yaitu isi, organisasi isi, kosakata, pengembangan bahasa, dan mekanik.

Tes kedua dilakukan pada hari sabtu, 12 Maret 2016 di akhir pertemuan kedua siklus II. Tes ini dimaksudkan untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa setelah dilaksanakannya tindakan pada siklus II. Dalam tes ini siswa diminta untuk menulis sebuah teks anekdot sesuai dengan struktur, kaidah kebahasaan dan lima aspek penilaian yang ditentukan yaitu isi, organisasi isi, kosakata, pengembangan bahasa, dan mekanik.

4. Kajian Dokumen

Menurut Suwandi (2011: 59) kajian dokumen dilakukan terhadap berbagai dokumen atau arsip yang ada seperti kurikulum, RPP guru, buku atau materi pembelajaran, dan arsipnilai yang diberikan oleh guru.

Peneliti mengumpulkan data yang mendukung berlangsungnya penelitian antara lain adalah silabus, RPP, hasil tulisan siswa. Selain itu peneliti juga mengambil gambar pada proses pembelajaran menulis teks anekdot.

(6)

E. Teknik Uji Validitas Data

Agar hasil penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, maka peneliti menggunakan teknik-teknik sebagai berikut.

1. Trianggulasi sumber

Trianggulasi sumber berarti, untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama (Sugiono, 2009:241). Peneliti menggunakan trianggulasi metode yaitu dengan melakukan wawancara dengan guru yang mengampu mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas X TM B SMK Negeri 5 Surakarta dan dengan beberapa siswa X TM B SMK Negeri 5 Surakarta. Trianggulasi ini untuk menguji data keaktifan siswa selama pembelajaran menulis teks anekdot.

2. Trianggulasi Metode

Merupakan uji validitas data dengan membandingkan data hasil observasi dengan data di lapangan dan wawancara. Trianggulasi ini dilakukan untuk menguji data keaktifan siswa selama pembelajaran menulis teks anekdot sehingga membandingkan data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan data yang diperoleh saat observasi di lapangan.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut. 1. Data Kualitatif

Teknik analisis data yang digunakan untuk data kualitatif adalah teknik analisis kritis. Teknik tersebut mencakup kegiatan untuk mengungkapkan kelemahan dan kelebihan dalam pembelajaran menulis teks anekdot selama penelitian berlangsung.

2. Data Kuantitatif

Teknik analisis data yang digunakan untuk data kuantitatif adalah teknik analisis deskriptif untuk membandingkan hasil pembelajaran antarsiklus

(7)

G. Indikator Penelitian

Untuk mengetahui ketercapaian tujuan penelitian di atas pada siklus terakhir sekurang-kurangnya dapat diketahui melalui indikator keberhasilan penelitian berikut.

Tabel 4. Indikator Ketercapaian Penelitian Aspek yang diukur Prosentase

target capaian

Cara mengukur

Keaktifan siswa dalam pembelajaran menulis teks anekdot, dikur berdasarkan: siswa turut serta dalam mengikuti pembelajaran make a match, siswa bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapi, siswa berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk menemukan pasangannya, melatih diri dalam memecahkan soal dalam model make a match, dan menerapkan apa yang diperoleh dalam menyelesaikan tugas mengenai teks anekdot.

75% atau sebanyak 23 siswa mendapat kategori keaktifan sedang Diamati saat pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi oleh peneliti dan dihitung dari jumlah

siswa yang

menampakkan keaktifan dengan kriteria sedang di saat pembelajaran menulis teks anekdot.

kemampuan menulis teks anekdot yang dengan skor minimal atau nilai minimal 67 yang diukur berdasarkan: isi teks yang dibuat sudah sesuai dengan teks anekdot, organisasi teks sesuai, pemahaman serta pemanfaatan kosakata baik, pengembangan bahasa meningkat, kemampuan mekanik dalam menulis baik.

75% atau sebanyak 23 siswa mencapai nilai 67

Diamati dari hasil teks anekdot dan dihitung dari jumlah siswa yang memperoleh nilai menulis teks anekdot mencapai standar ketuntasan belajar minimal 67 untuk pelajaran bahasa Indonesia.

(8)

H. Prosedur Penelitian

Hopkins dalam Mulyasa (2009:181) prosedur atau langkah-langkah penelitian yang dilakukan terbagi dalam bentuk siklus kegiatan, dimana setiap siklus terdiri atas empat kegiatan pokok adalah kegiatan:perencanaan tindakan, pelaksanaan, obeservasi, dan refleksi. Prosedur penelitian merupakan tahapan penelitian dari awal sampai akhir penelitian.Setiap tindakan menunjukkan peningkatan indikator tersebut yang dirancang dalam satu unit sebagai satu siklus.Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Dalam penelitian tindakan kelas ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus.

Prosedur yang diterapkan dalam penelitian ini meliputi tahap-tahap berikut ini.

Penetapan fokus penelitian Perencanaan

Refleksi Siklus I Pelaksanaan

Pengamatan

Tindakan lanjutan

Perencanaan

Refleksi Siklus II Pelaksanaan

Pengamatan

(9)

Langkah-langkah penelitian tindakan kelas sebagai berikut. 1. Siklus I

a. Perencanaan

Berdasarkan tahap identifikasi masalah alternatif untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran adalah menggunakan model pembelajaran make a match agar dapat meningkatkan keaktifan dan kemampuan menulis teks anekdot siswa. Pada tahap perencanaan tindakan, peneliti merncanakan tindakan apa saja yang akan dilaksanakan pada siklus I, menyusun RPP menggunakan model pemebElajaran make a match, menyusun instrumen seperti lembar observasi, lembar penilaian, lembar wawancara dan dokumentasi,

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran adalah melaksanakan dan menerapkan model pembelajaran make a match dalam pembelajaran menulis teks anekdot seperti yang sudah direncanakan sebelumnya.Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran make a match dengan langkah-langkah yang telah dicantumkan di RPP yang berdasarkan pendapat Lorna Currant dalam Aqib (2014:23) langkah-langkah dalam pelaksanaan model make a match yaitu:1) guru menyiapkan kartu-kartu yang sesuai dengan materi untuk sesi review, 2) setiap siswa mendapat satu buah kartu, dapat berupa kartu soal atau kartu jawaban, 3) setiap siswa harus memikirkan soal atau jawaban yang sesuai dengan kartu yang dipegangnya, 4) setiap siswa harus mencari pasangan yaitu siswa lain yang memegang kartu yang cocok dengan kartunya agar menjadi pasangan kartu yang sesuai, 5) siswa yang dapat menemukan pasangannya sebelum batas waktu diberi poin, 6) setelah satu babak kartu diacak lagi agar siswa mendapatkan kartu yang berbeda dari sebelumnya. Inti dari langkah model-model pembelajaran make a match adalah peserta didik membentuk kelompok, peserta didik menerima kartu, peesrta didik mencari pasangan kartu, peserta didik

(10)

memasangkan kartu, dan pendidik menilai pasangan kartu yang terbentuk (memberi kesimpulan). Pemilihan langkah-langkah tersebut berdasarkan persetujuan peneliti dan guru mata pelajaran bahasa Indonesia yang mengampu kelas X TM B yaitu Drs. Jarot Mardiyanto.

Dalam perencanaan tindakan, peneliti juga menyiapkan beberapa instrumen penelitian sebelum penelitian dilaksanakan. Instrumen tersebut meliputi: 1) lembar observasi penilaian keaktifan siswa dalam pembelajaran menulis anekdot (Lampiran 1, halaman 121) , dan 2) lembar penilaian kemampuan menulis teks anekdot (Lampiran 2, halaman 124).

c. Pengamatan

Kegiatan pengamatan dilaksanakan pada saat penelitian atau pada waktu pelaksanaan tindakan menggunakan model pembelajaran make a match yang dilaksanakan oleh guru. Peneliti sebagai pengamat yang akan mengamati, memantau, mencatat, dan dokumentasi selama pembelajaran menulis teks anekdot menggunakan model pembelajaran make a match. d. Refleksi

Kegiatan yang dilakukan saat merefleksi dilakukan dengan menganalisis dan mengevaluasi apa saja yang dilakukan guru dan mengindentifikasi kekurangan dari pembelajaran, penyebab dari masalah atau kekurangan dalam pembelajaran, serta tindakan yang akan dilakukan dalam siklus I.

2. Siklus II

Tindakan pada siklus II memiliki prosedur yang sama seperti pada siklus I yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Tindakan yang dilakukan pada siklus II ini merupakan perbaikan dari bagian-bagian pada siklus I yang perlu diperbaiki agar sesuai seperti yang diharapkan. Setelah dilaksanakan rencana tersebut makan direfleksikan apakah sudah sesuai dengan target yang diharapkan atau belum.

(11)

Gambar

Tabel  3. Jadwal Kegiatan Penelitian
Tabel 4. Indikator Ketercapaian Penelitian  Aspek yang diukur  Prosentase
Gambar  2. Alur Penelitian Tindakan Kelas

Referensi

Dokumen terkait

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 21 ayat (2) dan Pasal 25 ayat (5) Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2014 tentang Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas

Dari kedua partikel tersebut memiliki sifat-sifat yang sangat bertolak belakang , sehinggga keduanya sulit disatukan.Usaha penyatuan medan boson dan medan fermion

Kepentingan non pengendali mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh

Berdasarkan pembahasan yang dilakukan pada bab sebelumnya, maka hasil peneletian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Kapasitas sumber daya manusia berpengaruh signifikan

[r]

Penelitian ini dilatarbelakangi bahwa rendahnya hasil belajar siswa. Beberapa faktor kendalanya yaitu kurangnya pemahaman siswa terhadap materi, proses belajar mengajar

Penentuan zonasi risiko rawan bencana tanah longsor di Kabupaten Tulungagung dilakukan berdasarkan Permen PU Nomor 22 Tahun 2007 tentang Pedoman Penataan Ruang

Gambar 14. Laman Artikel Berhasil dikirim.. 18 Proses persetujuan artikel yang telah berhasil di upload atau ditambahkan dapat dilihat diemail yang telah didaftarkan