TAFSIR SURAT AL-ZALZALAH
(Studi Perbandingan Antara Tafsir Thanthowi dengan
Tafsir Thabathaba’i)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata 1 (S.1)
Dalam Ilmu Ushuluddin Jurusan Tafsir Hadits
Oleh : SRI INAYAH
094211026
FAKULTAS USHULUDDIN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
2013
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lamp : - Kepada
Hal : Naskah Skripsi Yth. Dekan Fakultas Ushuluddin
Sdr. Sri Inayah IAIN Walisongo Semarang di –
Semarang
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Setelah saya mengadakan koreksi dan perbaikan seperlunya, maka bersama ini saya kirimkan naskah skripsi saudara:
Nama : Sri Inayah NIM : 094211026
Program : S.1 Ilmu Ushuluddin Jurusan : Tafsir Hadits
Judul Skripsi : TAFSIR SURAT AL-ZALZALAH
(Studi Perbandingan Antara Tafsir Thanthowi dengan Tafsir Thabathaba’i)
Dengan ini saya mohon agar skripsi saudari tersebut dapat segera dimunaqosahkan. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Semarang, 30 Mei 2013 Pembimbing I Pembimbing II
Drs. H . M. Nashuha, M. S. I Moh. Masrur, M. Ag
PENGESAHAN
Skripsi saudara: Sri Inayah, dengan Nomor Induk Mahasiswa: 094211026, dengan judul: “TAFSIR SURAT AL-ZALZALAH (Studi Perbandingan antara Tafsir Thanthowi dengan Tafsir Thabathaba’i)” telah dimunaqosahkan oleh Dewan Penguji Skripsi Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, pada tanggal:
_____________24, Juni, 2013________ dan dapat diterima serta disahkan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana (S1) dalam Ilmu Ushuluddin
Ketua Sidang
(………)
Pembimbing I Penguji I
Drs. H. Achmad Bisri M. Ag. 195610201994031002 Drs. H. M. Nashuha, M. S. I (………) NIP. 194906051977031002 Pembimbing II Penguji II Mundhir, M. Ag Moh. Masrur, M. Ag (………) NIP. 197208092000031003 Sekretaris Sidang (………) DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang telah ditulis orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan rujukan.
Semarang, 8 Juni 2013 Penulis,
MOTTO
:ﻪﻃ) ﻰَﻌْﺴَﺗ ﺎَﻤِﺑ ٍﺲْﻔَـﻧ ﻞُﻛ ىَﺰْﺠُﺘِﻟ ﺎَﻬﻴِﻔْﺧُأ ُدﺎَﻛَأ ٌﺔَﻴِﺗآ َﺔَﻋﺎﺴﻟا نِإ
١٥
)َ
Sesungguhnya hari kiamat itu akan datang aku merahasiakan (waktunya) agar tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan. (QS. Thaha: 5)
ﺼﻟا ﻲِﻓ َﺦِﻔُﻧَو
ىَﺮْﺧُأ ِﻪﻴِﻓ َﺦِﻔُﻧ ﻢُﺛ ُﻪﻠﻟا َءﺎَﺷ ْﻦَﻣ ﻻِإ ِضْرﻷا ﻲِﻓ ْﻦَﻣَو ِتاَوﺎَﻤﺴﻟا ﻲِﻓ ْﻦَﻣ َﻖِﻌَﺼَﻓ ِرﻮ
:ﺮﻣﺰﻟا) َنوُﺮُﻈْﻨَـﻳ ٌمﺎَﻴِﻗ ْﻢُﻫ اَذِﺈَﻓ
٦٨
(
Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi. Maka
tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing). (QS. Az-Zumar: 68)
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan untuk:
• Ayah dan Ummi tercinta yang telah banyak pengorbanan dan kasih sayangnya kepadaku.
• Adik, kakakku yang telah memberikan dorongan, perhatian dan semangat
untukku.
• Teman-teman seperjuangan serta sahabat terbaikku.
• Spesial buat kekasihku tercinta (calon suamiku) yang selalu mendampingi dan
ABSTRAKSI
Sudah menjadi keyakinan umat islam suatu saat akan tiba hari kiamat (kehancuran seluruh alam semesta), namun tidak seorangpun tahu persis kapan tibanya, Malaikat, Nabi, setanpun tidak tahu dengan pasti datangnya hari kiamat. Dalam Al-Qur’an maupun hadist memang banyak pasal yang menerangkan hari kiamat seperti keadaan alam ketika kiamat terjadi, tanda-tanda akan tibanya kiamat, dahsyatnya peristiwa kiamat dan masih banyak lagi, namun dari sekian banyaknya ayat, ataupun hadist tidak ada satupun yang menerangkan dengan pasti kapan datangnya kiamat, karna masih menjadi rahasia Allah.
Salah satu ayat Qur’an yang menerangkan hari kiamat adalah surat Al-Zalzalah, surat ini terdiri dari dua pokok masalah yaitu, tentang hari kiamat, dan hari pembalasan. Karna peristiwa ini merupakan peristiwa yang ghaib yang belum pernah terjadi, aka tetapi semua mu’min wajib mempercayainya dengan kesadaran jiwa, dan biasanya penggambaran ini diungkapkan dengan bahasa yang indah dan tegas, yang mana redaksi ayat-ayat tidak lagi mengarah pada akal, akan tetapi lebih ke jiwa dengan menggunakan bahasa hati, yang dapat membawa pengaruh ke dalam jiwa sehingga akan diharapkan akan menimbulkan rasa takut atau penyesalan yang mengantarkannya pada kesadaran dan pengakuan.
Pengungkapan Al-Qur’an dengan menggunakan uslub dengan luar biasa ini, mendorong mufassir untuk mengupas ayat-ayat tersebut sesuai dengan apa yang diinginkan Allah, di topang juga dengan keyakinan umat islam bahwa Al-Qur’an adalah kitab suci yang berlangsung abadi sepanjang masa.
Thanthowi Jauhari adalah seorang mufassir, yang mana dia tertarik dengan ilmu-ilmu pengetahuan terutama ilmu fisika dengan menggunakan metode tahlili, corak ilmi, yang menurut penulis cocok untuk menafsirkan surat Al-Zalzalah yang berarti Kegoncangan. selain itu mufassir Thabathaba’i yang mana dia juga seorang mufassir, dari bangsa Syi’ah, yang menurut penulis dia dalam tafsirnya tidak terfokus dengan penafsiran Syi’ahnya, akan tetapi dia lebih bersifat moderat. Untuk itu dari perbedaan corak dan metode-metode kedua mufasir ini penulis ingin membandingkan dengan hasil akan mengetahui penafsiran kedua tokoh
mufassir ini, dan perbedaan serta persamaan dari kedua nya.
Untuk memperoleh kesimpulan yang memuaskan, maka proses penulisan skripsi ini dalam pembahasannya memakai metode sebagai berikut:
1. Metode pengumpulan data, penelitian ini adalah jenis penelitian kepustakaan 2. Sumber data, yaitu meliputi sumber primer yang di ambil dari tafsir Jawahir
karya Thanthowi Jauhari dan tafsir Al-Mizan karya Thabathaba’i, dan sumber sekunder yang berasal dari literatur-literatur yang mempunyai keterkaitan dengan pembahasan skripsi ini.
3. Metode analisis yaitu, menganalisis pendapat mufassir yaitu Thanthowi Jauhari dan Thabathaba’i tentang penafsiran surat Al-Zalzalah yang tertuang di dalam tafsirnya masing-masing.
4. Metode komparatif, usaha untuk mendapatkan persamaan dan perbedaan dari kedua mufassir yaitu Thanthowi Jauhari dan Thabathaba’i dari kitabnya masing-masing.
Kedua mufassir tersebut mempunyai persamaan dan perbedaan dalam menafsirkan surat Al-Zalzalah. Ketika Thanthowi dalam menafsirkan lafadz,
“al-Insan” ia artikan “manusia semua” tidak di batasi akan tetapi beda dengan
Thabathaba’i yang membatasi dengan arti mengkhususkan yaitu “orang-orang kafir” selain itu juga Thanthowi dalam menafsirkan selalu mengkaitkan penemuan-penemuan ilmiah pula.
Hemat penulis peristiwa itu merupakan sebagian kecil yang dikisahkan ataupun yang terdapat dalam Al-Qur’an yang dapat dijadikan pelajaran ataupun untuk mengetahui betapa sempurnanya kitab Allah tersebut.
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN 1. Konsonan
ا
: aخ
: khش
: syغ
: ghن
: nب
: bد
: dص
: shف
: fو
: wت
: tذ
: dzض
: dhق
: qھ
: hث
: tsر
: rط
: thك
: kء
:‘ج
: jز
: zظ
: zhل
: lي
: yح
: hس
: sع
: ‘م
: m 2. Vokal ّ◌ : a ȃ : a panjang ِ◌ : i ȋ : i panjang ُ◌ : u ȗ : u panjang 3. Kata Sandanga. Kata sandang diikuti oeh huruf syamsiyah
ﻟَا
ُﻞُﺟﺮ :
ar-Rajuluُةَﺪﻴﺴﻟَا :
as-Sayyidatuُﺲْﻤﺸﻟَا
:asy-Syamsub. Kata sandang diikuti oleh huruf qamariyah
ُﻢَﻠَﻘْﻟَا :
al-Qalamُﻊْﻳِﺪَﺒْﻟَا
:asy-Badi’uُلَﻼَﺠْﻟَا
: al-Jalalu1
1
Ahmad Hatta, Tafsir Qur’an Perkata, (Jakarta: PT Maghfirah Pustaka, 2011), hlm.1.
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang maha pengasih dan penyayang, atas taufiq dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
Skripsi yang berjudul TAFSIR SURAT AL-ZALZALAH (Studi
Perbandingan Antara Tafsir Thanthowi dengan Tafsir Thabathaba’i) ini disusun
untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana serta strata (S.1) Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis dapat mendapat bimbingan dan saran-saran dari berbagai pihak sehingga penyusun skripsi ini dapat terselesaikan, untuk itu penulis menyampaikan terimakasih kepada:
1. Yang terhormat selaku Dekan Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo Semarang yang telah merestui pembahasan skripsi ini.
2. Bapak Drs. H. M. Nashuha, M.S.I dan Moh. Masrur, M. Ag selaku Dosen Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan fikiran untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam menyusun skripsi ini.
3. Pimpinan perpustakaan Ushuluddin IAIN Walisongo Semarang yang telah memberikan ijin dan layanan kepustakaan yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini.
4. Para dosen pengajar di lingkungan Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo yang telah membekali berbagai pengetahuan sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.
5. Berbagai pihak yang secara tidak langsung telah membantu, baik moral maupun material dalam penyusunan skripsi ini.
Pada akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini belumlah mencapai kesempurnaan, dalam arti yang sebenarnya, namun penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri khususnya, dan para pembaca pada umumnya.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
DEKLARASI ... iv MOTTO ... v PERSEMBAHAN... . vi ABSTRAK ... vii TRANSLITERASI ... ix KATA PENGANTAR ... x DAFTAR ISI ... xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 8
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 8
D. Tinjauan Pustaka ... 8
E. Metode Penulisan Skripsi ... 9
F. Sistematika Penulisan Skripsi ... 10
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG SURAT AL-ZALZALAH A. Pengertian Surat Al-Zalzalah ... 12
B. Asbab Nuzul dan Munasabah Surat ... 15
1. Asbab Nuzul ... 15
2. Munasabah Surat Al-Zalzalah ... 20
C. Gambaran Umum Hari Kiamat dan Pembalasan ... 22
1. Gambaran Umum Hari Kiamat ... 22
BAB III TAFSIR SURAT AL-ZALZALAH MENURUT THANTHOWI JAUHARI DAN THABATHABA’I
A. Tafsir Al-Zalzalah menurut Thanthowi Jauhari ... 30
1. Riwayat Hidup dan Karya-Karya Thantowi ... 30
2. Latar Belakang Penulisan dan Metode, Corak Penafsiran ... 32
3. Penafsiran Thanthowi terhadap Surat Al-Zalzalah ... 37
B. Tafsir Al-Zalzalah menurut Thabathaba’i ... 40
1. Riwayat Hidup dan Karya-Karya Thabathaba’i ... 40
2. Latar Belakang Penulisan dan Metode, Corak Penafsiran ... 45
3. Penafsiran Thabathaba’i Terhadap Surat Al-Zalzalah... 51
BAB IV ANALISIS A. Makna Al-Zalzalah ... 55
B. Penafsiran Thanthowi Dan Thabathaba’i Mengenai Surat Al-Zalzalah ... 56
C. Persamaan dan Perbedaan Penafsiran Thanthowi dan Thabathaba’i ... 68
D. Implikasi Penafsiran Thanthowi dan Thabathaba’i dalam Konteks kekinian ... 70 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 72 B. Saran-saran ... 73 DAFTAR PUSTAKA RIWAYAT HIDUP