• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN Metode dan Jenis Penelitian Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN Metode dan Jenis Penelitian Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB III

METODE PENELITIAN

Bagian metode penelitian menguraikan jenis penelitian, objek penelitian populasi dan pengambilan sampel, metode pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas, alat analisis serta pengujian hipetesa yang telah dikembangkan dan menjelaskan lapangan atau obyek penelitian yang diarahkan untuk menganalisis suatu model mengenai pemgaruh penempatan kerja dan kompensasi yang diterima (gaji) terhadap Turnover Intention (keinginan berpindah). Sebuah kerangka pemikiran teoritis dan model telah dikembangkan pada bab II, yang akan digunakan sebagai landasan teori untuk penelitian ini

3.1. Metode dan Jenis Penelitian

3.1.1.Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

Berdasarkan persoalan dan tujuan penelitian, Penelitian ini dilakukan dengan mengunakan teknik analisa regresi dan non probability sampling dengan metode sampling jenuh atau SENSUS terhadap deskripsi 90 orang pada karyawan Ministério Saúde-RDTL. Penelitian ini mengunakan pendekatan kuantitatif untuk mengukur masing-masing variabel dalam merespon terhadap masalah yang ada. Metode yang digunakan adalah sampling jenuh atau SENSUS dan Quata (non probality sampling) dan dari 6 departemen yang menjadi sampel penelitian memilih 3 departemen

(2)

2

yang diangap popolasinya lebih banyak dari departemen lain yatu departemen Human Resourche, Administrasi dan depertmen Finansa dengan total 90 orang pegawai untuk dijadikan sampel testing pada penelitian ini.

3.1.2. Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini mengunakan metode survei dengan menggunakan kuesioner sebagai instrument penelitian. Kuesioner dibagi menjadi 2 yaitu bagian pertama untuk memperoleh data demografis responden seperti gender, usia, pendidikan dan lama bekerja. Bagian kedua berisi sejumlah pertanyaan tentang pengaruh penempatan dan kompensasi terhadap turnover intention yang telah disesuaikan dengan topik penelitian.

Sedangkan alat pengukuran data interval mengunakan skala likert dengan lima tingkatan jawaban pada tabel berikut ini:

Tabel 3.1 Skala Likert Skala Sangat setuju (SS) Setuju (S) Netral (N) Tidak setuju (TS) Sangat tidak setuju (STS) Nilai Skor 5 4 3 2 1

(3)

3

3.2. Alat Analisis

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Regresi Linier Berganda. Ghozali (2005) menyatakan bahwa dalam analisis regresi, selain mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan (pengaruh) antara variabel independen dengan variabel dependen. Penelitian

ini akan menguji pengaruh Kompensasi (X1),Penempatan (X2)

terhadap Turnover (Y).

Rumusnya adalah: Y = a1 + b1X1 + b2X2 + e di

mana :

Y = Turnover

X1 = Kompensasi

X2 = Penempatan

a = Konstanta b1 , b2 = koefisien ( parameter )

Untuk mencari nilai a, b1 , b2 dapat dihitung dengan menggunakan

perhitungan SPSS for Windows versi. 16.0

3.2.1 Pengujian Instrument Penelitian

3.2.1.1. Uji Validitas

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur (Sugiyono, 2013). Uji validitas ini digunakan untuk

(4)

4

mengetahui apakah quesioner yang digunakan sebagai instrumen pengumpul data telah benar-benar dapat diandalkan kevalidannya sebagai alat pengukur dalam penelitian.

3.2.1.2. Uji Reabilitas

Intrumen yang reliabel berarti instrumen yang digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2013). Dalam mencari reliabilitas untuk seluruh item adalah dengan mengoreksi angka korelasi yang diperoleh dengan rtabel. Jika rtabel lebih dari 0,6 maka diangap reliabel (Nunnally, 1983).

3.2.2. Uji Asumsi Klasik 3.2.2.1. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi dari variabel terikat dan variabel bebas mempunyai distribusi normal atau tidak. Jika distribusi data adalah normal maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Dalam menentukan normalitas menggunakan kurva normal. Kurva normal dan kurva P-plot dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau juga dengan melihat histogram dari residunya. Dalam grafik normalitas Plot terlihat bahwa data menyebar jauh atau garis diagonal tidak mengikuti arah garis

(5)

5

diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (tidak terjadi gejala normalitas).

3.2.2.2. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas ( independen ). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidak adanya multikolonieritas di

dalam model regresi adalah Nilai R 2 yang dihasilkan oleh suatu

estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen.

Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika

antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya di atas 0,10), maka hal ini merupakan indikasi adanya

multikolonieritas (umumnya di atas 0,10), maka hal ini merupakan indikasi ada nya multikolonieritas. Multikololieritas dapat juga dilihat dari (1) Nilai tolerance dan lawannya (2) variance inflation factor. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya.

(6)

6

3.2.2.3. Uji heteroskesdastisitas ( Gozali, 2005 )

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengama a ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteriskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Salah satu cara yang dapat

digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya

Heteroskedastisitas yaitu dengan melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksidan sumbu X adalah residual(Yprediksi–Ysesungguhnya)yang telah distudentized

3.2.3. Menilai Goodness of fit suatu model

Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari Goodness of fit. Secara statistik, setidaknya dapat diukur dari Nilai koefisien determinasi, nilai statistik F dan nilai Statistik t. Perhitungan statistic disebut signifikan secara statistic apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kristis ( daerah dimana Ho ditolak ). Sebaliknya

(7)

7

disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima. (Ghozali, 2005 ).

a. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Rumus Koefisien determinasi ( R 2 ) =

Dimana: JKR = Jumlah Kuadrat Regresi

JKT = Jumlah Kuadrat Total

Dalam hal ini hasilnya dapat diperoleh dengan menggunakan Program Pengolahan data SPSS for Windows ver. 16.0.

b. Uji Model ( Uji Statistik F )

Uji Statistik F pada dasarnya untuk menguji model persamaan regresi apakah signifikan ataukah tidak.

a. Ho: b1 = b2 = 0 (Variabel Kompensasi, Variabel penempatan,

mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap Turnover )

b. Ha: b1 ≠ b2 ≠ > 0 (Variabel Kompensasi, Variabel

penempatan, mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap Turnover

(8)

8

3.2.4. Uji Hipotesis

Uji hipotesis pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel / independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter (bi ) sama dengan nol atau:

1. Ho: bi = 0 (Variabel Kompensasi mempunyai pengaruh negatif

yang signifikan terhadap Turnover

Ha: bi > 0 (Variabel Kompensasi mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap Turnover

2. Ho: bj = 0 (Variabel Penempatan mempunyai pengaruh negatif

yang signifikan terhadap Turnover)

Ha: bj > 0 (Variabel Penempatan mempunyai pengaruh negatif

yang signifikan terhadap Turnover) 3) Ho:bk = 0 Variabel

penempatan pengaruh negatif yang signifikan terhadap turnover intention

Referensi

Dokumen terkait

Dari penjelasan yang dijabarkan oleh para ahli sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa discovery learning merupakan model pembelajaran yang menuntut peserta didik

Pendekatan klasikal dan individual untuk mendukung dalam menciptakan suasana belajar yang kondusif, maka penataan kelas diatur dengan posisi duduk peserta didik

Untuk variabel kandungan zat padat total tampak bahwa secara umum terjadi penurunan tajam kandungan zat padat total pada pengamatan hari ke-2, namun pada pengamatan hari ke-4 dan 6

Lembaga Amil, Zakat, Infaq, Shadaqah dan Waqaf (LAZIS) Baitul Maal BMT Marhamah Wonosobo merupakan bagian utama dari sebuah lembaga Koperasi Jasa Keuangan Syari’ah

Suatu perdamaian harus ada timbal balik dalam pengorbanan pada diri pihak-pihak yang berperkara maka tiada perdamaian apabila salah satu pihak dalam suatu

Kegiatan langsung berupa Pre dan Post Test, Sosialisasi Pak Camat, Demonstrasi Permainan Pak Camat, Training of Trainer, Kunjungan ke Departemen Ilmu Keluarga dan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian ditemukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara gaya hidup brand minded dengan kecenderungan perilaku konsumtif pada

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IV DI SDN I