• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIAPAN GURU KELAS DALAM MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN TEMATIK MENURUT KURIKULUM 2013 MI KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "KESIAPAN GURU KELAS DALAM MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN TEMATIK MENURUT KURIKULUM 2013 MI KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)

i

KESIAPAN GURU KELAS DALAM

MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN TEMATIK

MENURUT KURIKULUM 2013 MI KOTA SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh

SERA KANIA SARI

NIM 11513007

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

(2)
(3)

iii

KESIAPAN GURU KELAS DALAM MELAKSANAKAN

PEMBELAJARAN TEMATIK MENURUT KURIKULUM 2013

MI KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh

SERA KANIA SARI

NIM 11513007

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

(4)
(5)
(6)
(7)

vii

MOTTO

Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah

dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain (Al-Insyiroh:7)

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan

(8)

viii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada :

 Ayahanda tercinta (Hasan Han) dan Ibunda (Umi Kholifah), serta adikku (Adhi Wahyu Handika, Ainan Salsabila, Dina Rifiyana Aslah), dan semua keluarga (Mas Puguh, Mbak Erni, Nurma, Dyah, Bu Ning, Pak Udin).

 Teman-teman konsentrasi IPS angkatan 2013

 Teman-teman seperjuangan PGMI angkatan 2013

 Sahabat terbaik : Silvia , Risky, Citra, Nanik

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang. Hanya puji dan syukur yang senantiasa penulis hanturkan kepada Allah SWT. Segala limpahan taufik dan hidayah serta inayahNya, sehingga penulis dapat diberi kemudahan dan kelapangan hati dalam menyelesaikan skripsi ini, shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasullullah SAW. Keluarga, sahabat dan para pengikut setianya.

Penyusunan skripsi ini bertujuan guna memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana dalam ilmu Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Terselesainya skripsi ini tidaklah semata-mata dari jerih payah penulis sendiri melainkan banyak pihak terkait yang telah membantu baik moril maupun spiritual, oleh karena itu, penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr.Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku rektor IAIN Salatiga, beserta staf-stafnya, yang telah menyediakan tempat serta fasilitas gedung kuliah yang nyaman dan kondusif.

2. Ibu Peni Susapti M.Si selaku kaprogdi jurusan PGMI IAIN Salatiga. 3. Bapak Suwardi M.Pd selaku dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Salatiga. 4. Bapak dosen pembimbing skripsi Suwardi M.Pd yang tulus, ikhlas dan

(10)

x

5. Seluruh dosen dan civitas akademika yang telah membantu terselesainya skripsi ini.

6. Ayahanda tercinta (Hasan Han), Ibunda (Umi Kholifah) yang selalu tulus dan ikhlas mencurahkan segalanya demi penulis, serta semua pihak yang telah membantu.

7. Kepala MI Se-Kota Salatiga beserta guru dan karyawan yang telah berkenan membantu dan memberikan data kepada penulis.

8. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah membantu penulisan skripsi ini.

Semoga amal serta kebaikan yang telah dicurahkan pada penulis diterima Allah SWT sebagai amal ibadah yang mendapat amalan balasan yang berlipat ganda. Demikian kiranya, semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menjadi wacana keilmuan baru bagi para pembaca. Dan sebagai manusia penulis menyadari banyaknya kekurangan, maka kritik dan saran dari para pembaca sangat penulis harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini.

Salatiga, 31 Juli 2017 Penulis

(11)

xi

ABSTRAK

Kania Sari, Sera. 2017. Kesiapan Guru Dalam Melaksanakan Pembelajaran Tematik Menurut Kurikulum 2013 MI Kota Salatiga Tahun 2017. Skripsi. Fakultas Tarbiyah. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

Pembimbing : Suwardi, M.Pd

Kata kunci : Kesiapan; Pembelajaran Tematik; Kurikulum 2013

Penelitian ini membahas tentang kesiapan guru dalam melaksanakan pembelajaran tematik menurut kurikulum 2013 MI Kota Salatiga Tahun 2017. Kajian ini dilatar belakangi oleh banyaknya sekolah yang belum melaksanakan dan belum siap melaksanakan pembelajaran tematik kurikulum 20133. Rumusan masalah yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah: Bagaimanakah kesiapan guru dalam melaksanakan pembelajaran tematik menurut kurikulum 2013 MI Kota Salatiga?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka peniliti menggunakan pendekatan kuantitatif. Permasalahan tersebut dibahas melalui studi lapangan yang dilaksanakan di MI Kota Salatiga. Sampel yang penulis gunakan adalah guru yang berjumlah 50 guru. Data-data dalam penelitian ini penulis dapatkan dengan metode angket. Semua data dianalisis dengan analisis pendahuluan, uji hipotesis dan analisis lanjut.

(12)

xii

DAFTAR ISI

SAMPUL JUDUL... ... i

LEMBAR BERLOGO... ... ii

JUDUL ... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv

PENGESAHAN KELULUSAN ... v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... vi

MOTTO... vii

PERSEMBAHAN ... ix

KATA PENGANTAR ... x

ABSTRAK ... xi

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... xiv

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian... 6

D. Hipotesis ... 6

E. Manfaat Penelitian... 6

(13)

xiii

1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian ... 10

2. Lokasi dan Waktu Penelitian... 10

3. Populasi dan Sampel ... 11

4. Metode Pengumpulan Data ... 12

5. Instrumen Penelitian ... 13

6. Metode analisis data ... 19

H. Sistematika Penulisan... 20

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kesiapan Guru Dalam Melaksanakan Pembelajaran Tematik 1. Pengertian Kesiapan ... 21

2. Pengertian Pembelajaran Tematik... 21

3. Landasan Pembelajaran Tematik ... 23

4. Karakteristik Pembelajaran Tematik ... 25

5. Prinsip-prinsip Pembelajaran Tematik ... 26

6. Kesiapan Guru Merencanakan Pembelajaran Tematik ... 27

7. Kesiapan Guru Melaksanakan Pembelajaran Tematik ... 29

8. Kesiapan Guru Mengevaluasi Pembelajaran Tematik ... 32

B. Kurikulum 2013 1. Pengertian Kurikulum 2013 ... 32

(14)

xiv

BAB III HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi

1. Lokasi Penelitian ... 39

2. Data Guru dan Siswa ... 41

3. Daftar Responden ... 42

4. Kurikulum Sekolah ... 46

B. Penyajian Data ... 47

BAB IV ANALISIS DATA A. Data tentang kesiapan guru ... 52

B. Analisis lanjut... 56

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 62

B. Saran ... 63

DAFTAR PUSTAKA ... 64

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Variabel Dan Instrumen ... 11

Tabel 2.1 Perbedaaan KTSP dan Kurikulum 2013 ... 34

Tabel 3.1 Daftar Guru Yang Diberi Angket... 43

Tabel 3.2 Jawaban Angket Variabel Kesiapan Guru ... 48

Tabel 3.3 Skor Jawaban Variabel Kesiapan Guru ... 50

Tabel 4.1 Hasil Skor Variabel Kesiapan Guru ... 53

Tabel 4.2 Interval Kesiapan Guru ... 57

Tabel 4.3 Nilai Nominasi Kesiapan Guru ... 57

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Angket ... 67

Lampiran 2 Lembar konsultasi skripsi ... 74

Lampiran 3 Surat Tugas Pembimbing ... 75

Lampiran 4 Surat Permohonan Ijin Penelitian ... 76

Lampiran 6 Surat Keterangan dari Obyek Penelitian ... 82

Lampiran 7 Satuan Kredit Kerja (SKK) ... 88

(17)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Dalam pasal 31 Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun1945 menyebutkan bahwa setiap warga Negara berhak mendapat pendidikan. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003, terdapat tiga jalur pendidikan yang dapat diterapkan, yaitu pendidikan formal, informal, dan non-formal. Pendidikan formal merupakan pendidikan yang bertingkat dan sistematis dari Sekolah Dasar, Sekolah Menengah, dan Perguruan Tinggi. Sedangkan pendidikan informal adalah proses yang berlangsung sepanjang usia sehingga setiap orang memperoleh nilai, sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang bersumber dari pengalaman hidup sehari-hari di lingkungan sosialnya. Pendidikan nonformal sendiri merupakan pendidikan diluar pendidikan formal yang teroganisasi, sistematis, dan berjenjang.

(18)

kurikulum adalah alat pendidikan yang sangat penting bagi perkembangan pendidikan negara. Tanpa kurikulum yang sesuai dan tepat, akan sulit untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan yang dicita-citakan oleh sebuah lembaga pendidikan, baik formal, informal maupun non formal(Nasution, 1984 : 5).

Kurikulum sebagai salah satu komponen sangat diperlukan sebagi pedoman pengajaran. Kurikulum berkaitan erat dengan mutu pendidikan, walaupun kurikulum bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi mutu pendidikan (Kwartolo, 2002: 107). Kurikulum sudah semestinya dirancang sesuai dengan kebutuhan saat ini. Setiap lima tahun sekali, Indonesia mengganti kurikulum untu menjawab permasalahan kurikulum dan menyempurnakan kurikulum sebelumnya. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dinilai masih terdapat permasalahan dalam pelaksanaannya. KTSP dinilai belum tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun global (Kemendikbud : 2012).

(19)

Permendikbud No. 160 tahun 2014 menyatakan pemberlakuan kurikulum tahun 2006 dan 2013 bahwa satuan pendidikan dasar dan menengah yang melaksanakan kurikulum 2013 sejak semester pertama 2014/2015 dan kembali melaksanakan kurikulum satuan pendidikan mulai semester kedua. Bagi sekolah yang sudah melaksanakan kurikulum 2013 selama tiga semester diharapkan tetap melanjutkan sebagai sekolah percontohan dan pengembangan kurikulum 2013.

Pada saat kurikulum 2013 diberhentikan karena adanya beberapa alasan dari pemerintah yang meliputi kurangnya perencanaan, persiapan, dan penerapan pada kegiatan belajar mengajar kurikulum 2013. Penyelengaraan kurikulum 2013 dianggap kurang maksimal karena dipengaruhi oleh persiapan dan perencanaan yang kurang dan tergesa-gesa. Selain itu distributor buku kurikulum 2013 yang sangat lambat menyebar keseluruh wilayah di Indonesia. Tidak hanya itu saja, sistem pembelajaran pada kurikulum 2013 terlalu menonjolkan pendidikan moral seperti pelajaran Agama, Bahasa Indonesia, dan Sejarah serta sedikit menyampingkan pelajaran yang berbau sains.

(20)

menggunakan kurikulum 2013, dengan tujuan agar pada saat proses pembelajaran kurikulum 2013, sekolah sudah benar-benar siap dan mampu menggunakan kurikulum 2013 dengan baik.

Madrasah Ibtidaiyah merupakan jenjang pendidikan dasar pada sekolah formal di Indonesia setelah lulus sekolah taman kanak-kanak. Madrasah ibtidaiyah ini layaknya seperti sekolah dasar. Namun, pada madrasah ibtidaiyah ditambahi dengan penjabaran mata pelajaran pendidikan agama islam. Sekolah dasar ditempuh dalam waktu 6 tahun, mulai dari kelas 1 sampai kelas 6. Madrasah Ibtidaiyah di Salatiga yang saya observasi terletak dibeberapa tempat yaitu Noborejo, Kumpulrejo, Gamol, Pulutan dan Kutowinangun Kota Salatiga Jawa Tengah.

Berdasarkan hasil observasi, Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Salatiga sudah banyak yang menggunakan kurikulum 2013, walaupun masih ada yang belum menggunakan kurikulum 2013 dan masih menggunakan kurikulum ktsp. Walaupun sudah banyak yang menggunakan kurikulum 2013, ada beberapa sekolah yang belum siap mengingat kurikulum 2013 masih dalam masa percobaan akan tetapi pada tahun 2018 semua sekolah harus menggunakan kurikulum tersebut. Madrasah Ibtidaiyah di Salatiga yang baru menerapkan kurikulum 2013 masih kelas 1 dan kelas 4, namun juga sudah banyak sekolah yang menerapkan kurikulum 2013 untuk semua kelas.

(21)

mengajar dengan pendekatan kurikulum 2013. Oleh karena itu pendidik maupun peserta didik harus sama-sama siap dalam implementasi kurikulum 2013.

Kurikulum 2013 mengharuskan guru berperan optimal dalam pembelajaran. Untuk menyiapkan guru ideal dalam pembelajaran kurikulum 2013 diperlukan pelatihan khusus untuk guru. Oleh karena itu guru diwajibkan mengikuti pelatihan guru agar dengan mudah memahami pembelajaran kurikulum 2013. Dalam implementasi kurikulum 2013, guru menjadi perhatian yang sangat penting. Guru adalah seseorang yang berhadapan dengan peserta didik secara langsung sehingga memberikan pengaruh keberhasilan dalam pembelajaran. Tidak hanya berhenti di pelatihan, setelah selesai pelatihan guru tetap harus didampingi, dibina serta tetap dalam pengawasan agar pemahaman mereka terhadap kurikulum terus berlanjut bahkan bisa berbagi dengan guru-guru lain.

Peneliti mempunyai suatu gagasan untuk melakukan penelitian yang tujuannya untuk melihat atau memahami sejauh mana kesiapan guru dalam melaksanakan kurikulum 2013 melalui penelitian yang berjudul

KESIAPAN GURU KELAS DALAM MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN TEMATIK MENURUT KURIKULUM 2013 MI KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

B. Rumusan Masalah

(22)

Bagaimana kesiapan guru kelas dalam melaksanakan pembelajaran tematik menurut kurikulum 2013 MI Kota Salatiga Tahun 2016/2017?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat diambil tujuan dari penelitian ini sebagai berikut :

Untuk mengetahui kesiapan guru dalam pembelajaran tematik menurut kurikulum 2013 MI Kota Salatiga.

D. Hipotesis

Kesiapan guru dalam pembelajaran tematik sangat diperlukan karena guru berhadapan langsung dengan peserta didik sehingga memberikan pengaruh keberhasilan dalam pembelajaran.

E. Manfaat

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah wawasan mengenai kurikulum 2013 pada proses pembelajaran yang dilakukan oleh seluruh komponen yang ada disekolah dalam menggunakan kurikulum 2013.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peserta Didik

(23)

b. Bagi Guru

Sebagai strategi untuk meningkatkan kesiapan guru dalam pembelajaran menggunakan kurikulum 2013.

c. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini akan memberikan masukan dan bahan pertimbangan dalam rangka meningkatkan kesiapan sekolah dalam melaksanakan kurikulum 2013.

F. Definisi Operasional

1. Kesiapan

Kesiapan menurut kamus psikologi adalah tingkat perkembangan dari kematangan atau kedewasaan yang menguntungkan untuk mempraktekkan sesuatu (Chaplin, 2006:419).

Menurut Dalyono (2005:52) kesiapan merupakan kemampuan yang cukup baik fisik maupun mental. Kesiapan fisik berarti tenaga yang cukup dan kesehatan yang baik, sementara kesiapan mental berarti memiliki minat dan motivasi yang cukup untuk melakukan suatu kegiatan.

Menurut Slameto (2010:113) kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang atau individu untuk memberi respon atau jawaban didalam cara tertentu terhadap suatu situasi dan kondisi yang dihadapi.

(24)

2. Implementasi Kurikulum 2013

Kurikulum merupakan suatu progam pendidikan yang berisikan berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar yang diprogamkan, direncanakan dan dirancangkan secara sistematik atas dasar norma-norma yang berlaku yang dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi tenaga kependidikan dan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Bab 1 pasal 1 disebutkan

bahwa: “ Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan perngaturan

mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan Pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu” (Dakir, 2004:3).

Implementasi kurikulum adalah penerapan atau pelaksanaan program kurikulum yang telah dikembangkan dalam tahap sebelumnya, kemudian diuji cobakan dengan pelaksanaan dan pengelolaan, dan dilakukan penyesuaian terhadap situasi lapangan dan karakteristik peserta didik, baik pengembangan intelektual, emosional serta fisiknya (Malik, 2008:237).

(25)

dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam dan diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan serta menjadi pewaris budaya bangsa yang kreatif.

Pelaksanaan implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan dalam pembelajaran kurikulum 2013(Hosnan, 2014: 34).

Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran melibatkan keterampilan proses, seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur, meramalkan, menjelaskan, dan melaksanaan. Dalam melaksanakan proses-proses tersebut, bantuan guru sangat diperlukan. Akan tetapi, bantuan guru saat ini harus semakin berkurang karena semakin bertambah dewasanya siswa atau semakin tingginya kelas siswa (Hosnan 2014 : 35).

G. Metodelogi Penelitian

1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian

(26)

pengaruh antar variabel X yaitu kesiapan guru dalam melaksanakan pembelajaran, pembelajaran tematik yaitu Y1 dan variabel Y2 yaitu

kurikulum 2013.

Dalam penelitian ini, peneliti bermaksud meneliti kesiapan guru dalam pembelajaran tematik menurut kurikulum 2013. Penelitian ini meliputi 3 variabel, yaitu kesiapan guru dalam melaksanakan pembelajaran (X), pembelajaran tematik (Y1) dan kurikulum 2013 (Y2). Asumsi dari

penelitian ini adalah variabel X yaitu kesiapan guru dalam melaksanakan pembelajaran terhadap Y1 pembelajaran tematik dan variabel Y2 yaitu

kurikulum 2013.

2. Lokasi dan waktu penelitian a. Lokasi penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di MI Kota Salatiga. b. Waktu penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan mulai tanggal 11 Juni 2017 sampai selesai.

3. Populasi dan Sampel a. Populasi

(27)

Menurut Sukmadinata (2005: 250) kelompok besar dan wilayah yang menjadi lingkup penelitian disebut populasi. Kelompok besar tersebut bisa terdiri atas orang seperti guru, siswa, kepala sekolah atau lembaga seperti sekolah, jurusan, fakultas, kantor, dinas, direktorat, dsb, atau organisasi seperti komite sekolah, dewan sekolah, organisasi guru, asosiasi profesi, dsb, atau bisa juga benda-benda seperti bangunan sekolah, fasilitas belajar, buku-buku dan lain-lain.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan populasi adalah seluruh obyek dalam suatu batas tertentu yang akan diteliti.

Populasi dalam penelitian adalah seluruh Madrasah Ibtidaiyah

Ma’arif Se-Kota Salatiga yang berjumlah 8 sekolahan. b. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012 : 118). Menurut Sukmadinata (2005:252) pengambilan sampel merupakan suatu proses pemilihan dan penetuan jenis sampel dan perhitungan besarnya sampel yang akan menjadi subjek atau objek penelitian. Dari pengetian di atas dapat diambil kesimpulan sampel adalah sebagian dari populasi yang nilai/karakteristiknya dapat diukur dan yang nantinya dipakai untuk menduga karakteristik dari populasi.

(28)

korelasinal dipilih dengan menggunakan metode sampling yang dapat diterima dan 30 subjek dipandang sebagai ukuran sampel minimal yang dapat diterima.

4. Metode Pengumpulan Data

Instrumen penelitian ini menggunakan teknik sebagai berikut: a. Observasi

Sutrisno Hadi mengemukakan, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari proses biologis dan psikologis. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar (Sugiyono, 2005:203).

b. Angket atau Kuisoner

Angket atau kuisoner merupakan satu teknik pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden). Instrumen dan alat pengumpulan datanya berisi sejumlah pertanyaan yang harus direspon oleh responden (Sukmadinata, 2005:218).

(29)

Berdasarkan pernyataan di atas dapat diambil kesimpula bahwa kuisioner atau angket adalah pengumpulan data dengan penyerahan pertanyaan atau pernyataan secara tertulis kepada responden untuk diisi atau dijawab.

5. Instrumen Penelitian

(30)

Tabel I.I

1. Apakah Bapak/Ibu

Guru menyusun RPP sesuai dengan kaidah kurikulum 2013?

2. Apakah Bapak/Ibu

Guru membuat RPP sebelum

melaksanakan pembelajaran?

3. Apakah Bapak/Ibu

Guru merumuskan

tujuan pembelajaran sesuai dengan tata cara penyusunan RPP kurikulum 2013?

4. Apakah Bapak/Ibu

(31)

5. Apakah Bapak/Ibu

Guru dalam

merumuskan materi

sesuai dengan

kurikulum 2013?

6. Apakah Bapak/Ibu

Guru dalam

7. Apakah Bapak/Ibu

Guru dalam

8. Apakah Bapak/Ibu

Guru

9. Apakah Bapak/Ibu

(32)

pembelajaran sesuai

12. Apakah Bapak/Ibu

Guru memperoleh

sumber belajar yang

sesuai dengan

(33)

13. Apakah Bapak/Ibu

Guru dalam

menggunakan sumber

belajar sudah sesuai

dengan prosedur?

15. Apakah Bapak/Ibu

Guru dalam

melaksanakan

evaluasi pembelajaran

dengan menggunakan

metode lisan?

16. Apakah Bapak/Ibu

Guru dalam

melaksanakan

evaluasi pembelajaran

dengan menggunakan

(34)

17. Apakah Bapak/Ibu

18. Apakah Bapak/Ibu

dalam melaksanakan

evaluasi pembelajaran

menggunakan metode

evaluasi penilaian

keterampilan?

19. Apakah Bapak/Ibu

Guru setelah

20. Apakah Bapak/Ibu

Guru setelah

(35)

evaluasi melaporkan

hasil evaluasi kepada

orang tua?

6. Metode Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik data kuantitatif deskriptif. Analisis data deskriptif dapat digunakan bila peneliti hanya ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi dimana sampel diambil, mengenai data deskriptif peneliti perlu memperhatikan terlebih dahulu jenis datanya . jika peneliti mempunyai data diskrit, penyajian data yang dapat dilakukan adalah mencari ukuran frekuensi mutlak, frekuensi relatif (prosentase) atau mencari mean, median dan modus (Arikunto 1993:363).

𝑃 =

N𝐹 X 100% Keterangan: P : Presentase

(36)

H. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi, meliputi :

Bab I Pendahuluan, meliputi: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

Bab II Kajian Pustaka berisi tentang kesiapan guru kelas 1 dalam melaksanakan pembelajaran tematik menurut kurikulum 2013 yang terdiri dari empat subbab. Subbab pertama berisi tentang manajemen berbasis sekolah. Subbab kedua berisi tentang kurikulum 2013. Subbab ketiga berisi pendekatan saintifik. Subbab keempat berisi tentang hubungan kurikulum 2013 dengan pendekatan saintifik.

Bab III Hasil Penelitian, meliputi: Gambaran umum lokasi dan subjek penelitian, penyajian data.

Bab IV Analisis Data, meliputi: Analisis deskriptif (tiap-tiap variabel)

(37)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kesiapan Guru Dalam Melaksanakan Pembelajaran Tematik 1. Pengertian Kesiapan

Kesiapan menurut kamus psikologi adalah tingkat perkembangan dari kematangan atau kedewasaan yang menguntungkan untuk mempraktekkan sesuatu (Chaplin, 2006: 419).

Menurut Dalyono (2005:52) kesiapan merupakan kemampuan yang cukup baik fisik maupun mental. Kesiapan fisik berarti tenaga yang cukup dan kesehatan yang baik, sementara kesiapan mental berarti memiliki minat dan motivasi yang cukup untuk melakukan suatu kegiatan.

Menurut Slameto (2003:113) kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang atau individu untuk memberi respon atau jawaban didalam cara tertentu terhadap suatu situasi dan kondisi yang dihadapi.

Jadi, kesiapan guru adalah keseluruhan kondisi psikologis untuk merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi proses belajar mengajar.

2. Pengertian Pembelajaran Tematik

(38)

keilmuan secara holistik, bermakna, dan otentik (Abdul Majid, 2014:80).

Pembelajaran tematik lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran, sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajarinya. Melalui pengalaman langsung, siswa akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari dan menghubungkannya dengan konsep lain yang dipahaminya. Oleh karena itu, pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep belajar dengan melakukan sesuatu. Guru perlu mengemas atau merancang penalaman belajar yang akan mempegaruhi kebermaknaan belajar siswa. Pengalaman belajar yang menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual menjadikan proses pembelajaran lebih efektif.

Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman yang bermakna serta memberikan keuntungan bagi siswa. (Munasik 2014 Vol. 15: 2)

(39)

3. Landasan Pembelajaran Tematik

Menurut Abdul Majid (2014:87) landasan pembelajaran tematik mencakup:

a. Landasan Filosofis

(40)

b. Landasan psikologis

Pembelajaran tematik terutama berkaitan dengan psikologi perkembangan peserta didik dan psikologi belajar. Psikologi perkembangan diperlukan terutama dalam menentukan isi/materi pembelajaran tematik yang diberikan kepada siswa agar tingkat keluasan dan kedalamannya sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik. Psikologi belajar memberikan kontribusi dalam hal bagaimana isi/materi pembelajaran tematik tersebut disampaikan kepada siswa dan bagaimana pula siswa tersebut mempelajarinya. c. Landasan Yuridis

(41)

4. Karakteristik Pembelajaran Tematik

Menurut Hosnan (2014: 366) sebagai suatu model pembelajaran disekolah dasar, pembelajaran tematik memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut:

a. Berpusat pada siswa

Pembelajaran tematik berpusat pada siswa (student centered), hal ini sesuai dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak menempatkan siswa sebagai subjek belajar, sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator, yaitu memberi kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk melakukan aktivitas belajar. b. Memberikan pengalaman langsung

Pembelajaran tematik bisa memberikan pengalaman langsung kepada siswa. Dengan pengalaman langsung ini, siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkret) sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.

c. Pemisahan mata pelajaran

(42)

d. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran

Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian siswa mampu memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. e. Bersifat fleksibel

Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) dimana guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran ke mata pelajaran yang lainnya, bahkan mengaitkannya dengan kehidupan siswa dan keadaan limgkungan dimana sekolah dan siswa berada.

f. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.

5. Prinsip Pembelajaran Tematik

Menurut Abdul Majid (2014:89) prinsip yang berkenaan dengan pembelajaran tematik integatif sebagai berikut:

a. Pembelajaran tematik integratif memiliki satu tema yang aktual, dekat dengan dunia siswa dan ada dalam kehidupan sehari-hari. Tema ini menjadi alat pemersatu materi yang beragam dari beberapa mata pelajaran.

(43)

c. Pembelajaran tematik tidak boleh bertentangan dengan tujuan kurikulum yang berlaku tapi sebaliknya pembelajaran tematik harus mendukung pencapaian tujuan utuh kegiatan pembelajaran yang ada dalam kurikulum.

d. Materi pembelajaran yang dapat dipadukan dalam satu tema selalu mempertimbangkan karakteristik siswa sepeti minat, kemampuan, kebutuhan, dan pengetahuan awal.

e. Materi pelajaran yang dipadukan tidak terlalu dipaksakan. Artinya, materi yang tidak mungkin dipadukan tidak usah dipadukan.

6. Kesiapan Guru Dalam Melaksanakan Pembelajaran Tematik a. Kesiapan dalam merencanakan

Persiapan guru ini harus dirancang dalam RPP (Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran) yang sesuai dengan kaidah penulisan RPP Kurikulum 2013 yang didalamnya berisi:

(44)

2) KI (Kompetensi Inti) 3) KD (Kompetensi Dasar) 4) Indikator

10)Langkah-langkah kegiatan pembelajaran: a) Kegiatan Pendahuluan

b) Kegiatan Inti c) Kegiatan Penutup

11)Penilaian Hasil Pembelajaran: a) Penilaian Keterampilan b) Penilaian Kognitif c) Penilaian Sikap

Kesiapan guru dalam merencanakan pembelajaran tematik yaitu: 1) Menyusun RPP sesuai dengan kaidah kurikulum 2013 2) Membuat RPP sebelum melaksanakan pembelajaran 3) Merumuskan tujuan pembelajaran

(45)

7) Menentukan metode pembelajaran

b. Kesiapan dalam melaksanakan pembelajaran tematik

Pada pelaksanaan belajar mengajar harus sesuai dengan RPP yang ditulis dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan juga kegiatan penutup:

1) Kegiatan Pendahuluan

(46)

2) Kegiatan inti

Dalam kegiatan inti dilakukan pembahasan terhadap tema dan subtema melalui berbagai kegiatan belajar dengan menggunakan multimetode dan media sehingga peserta didik mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna. Selain multimetode dan media, guru mulai menyajikan tema pembelajaran kepada peserta didik dengan menggunakan berbagai strategi atau metode yang bervariasi. Bahkan, dalam penyajian tema pembelajaran, guru juga bisa melakukan secara kelompok kecil, individual, atau klasikal (Hajar, 2013:91). 3) Kegiatan Penutup

Kegiatan penutup dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri pelajaran dengan maksud untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari peserta didik serta keterkaitannya dengan pengalaman sebelumnya, mengetahui tingkat keberhasilan peserta didik serta keberhasilan guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran (Majid, 2014:130)

Hajar (2013:92-93) menyebutkan hal pokok yang harus dilakukan guru dalam kegiatan penutup diantaranya:

(47)

kendala, maupun hal-hal yang terjadi selama pembelajaran berlangsung.

b) Mengungkapkan hasil pembelajaran tematik apa adanya, kurang atau pun lebih, baik dalam bentuk angka-angka, nilai, maupun pandangan guru secara lisan.

c) Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengomentari seputar pembelajaran tematik yang telah dilakukan bersama, mengungkapkan segala keluhannya, atau pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan pembelajaran yang baru saja dilakukan.

d) Memberi nasihat dan pesan moral kepada peserta didik, bukan hanya yang berkaitan dengan tema pembelajaran, tetapi juga hal lain yang dianggap penting, seperti anjuran rajin belajar, nasihat menjadi anak yang baik, rajin menabung, patuh kepada guru dan kedua orang tua, dan lain sebagainya.

Kesiapan guru dalam melaksanakan pembelajaran tematik adalah

1) Menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi

(48)

3) Menggunakan sumber belajar yang sesuai dengan prosedur

4) Menyiapkan media pembelajaran

c. Kesiapan Guru Dalam Mengevaluasi Pembelajaran

Pada pengevaluasi juga sesuai dengan RPP yang telah guru tulis dari penilaian psikomotor atau ketrampilan siswa, sikap atau afektif siswa sampai kognitif atau kecerdasan siswa, tidak boleh melenceng dari RPP yang telah dibuat sebelumnya (Hajar, 2013:267).

Kesiapan guru dalam mengevaluasi pembelajaran yaitu: 1) Menentukan evaluasi pembelajaran dengan metode tertulis 2) Menentukan evaluasi pembelajaran dengan metode lisan 3) Menentukan evaluasi pembelajaran dengan metode

pengamatan

4) Penilaian sikap, keterampilan, dan pengamatan 5) Mengolah hasil evaluasi pembelajaran.

B. Kurikulum 2013

1. Pengertian kurikulum 2013

(49)

Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 butir 19, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum merupakan suatu perencanaan yangmemuat isi dan bahan pelajaran, cara, metode atau strategi pembelajaran dan juga merupakan pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.

Kurikulum 2013 adalah rancang bangun pembelajaran yang didesain untuk mengembangkan potensi peserta didik, bertujuan untuk mewujudkan generasi bangsa Indonesia yang bermartabat, beradab, berbudaya, berkarakter, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, menjadi warga negara yang demokratis, dan bertanggung jawab yang mulai dioperasikan pada tahun pelajaran 2013/2014 secara bertahap (Kemendibud:2013). Menurut Hasan (2013:50) perkembangan kurikulum 2013 didasari oleh BNSP 2010 dan adanya pendidikan karakter serta kewirausahaan.

(50)

Tabel 2.1

Perbedaan KTSP dengan Kurikulum 2013

No. KTSP Kurikulum 2013

1. Standar Kompetensi Kelulusan

diturunkan dari Standar Isi

Standar Kompetensi Lulusan

diturunkan dari kebutuhan

2. Standar Isi dirumuskan

berdasarkan Tujuan Mata

Pelajaran (Standar Kompetensi

Lulusan Mata Pelajaran) yang

dirinci menjadi Standar

Kompetensi dan Kompetensi

Dasar Mata Pelajaran

Standar Isi diturunkan dari

Standar Kompetensi Lulusan

melaui Kompetensi Inti yang

bebas mata pelajaran

3. Pemisahan antara mata

pelajaran pembentuk sikap,

pembentuk keterampilan, dan

pembentuk pengetahuan

Semua mata pelajaran harus

berkontribusi terhadap

pembentukan sikap, keterampilan,

dan pengetahuan

4. Kompetensi diturunkan dari

mata pelajaran

Mata pelajaran diturunkan dari

kompetensi yan ingin dicapai

5. Mata pelajaran lepas satu

dengan yang lain, seperti

sekumpulan mata pelajaran

terpisah

Semua mata pelajaran diikat oleh

(51)

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang berbasis proses pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal melalui proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba (observation based learning) untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. (Sariono Vol 3: 6).

Kurikulum 2013 mempunyai empat kompetensi inti (KI) yang berisi tujuan dari proses pembelajaran. Berikut adalah isi dari Kompetensi Inti:

a. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual; b. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial; c. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan;

dan

d. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

2. Pendekatan Kurikulum 2013

(52)

menarikkesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”.

a) Mengamati

Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran. Keunggulan metode mengamati adalah peserta didik senang dan tertangtang dan mudah pelaksanaannya.

b) Menanya

Menanya menurut Kemendikbud mempunyai fungsi sebagai berikut:

1) Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik.

2) Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri.

3) Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan ancangan untuk mencari solusinya.

(53)

5) Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan pertanyaan, dan memberi jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar.

6) Mendorong partisipasi peserta didik dalam berdiskusi, berargumen, mengembangkan kemampuan berpikir, dan menarik kesimpulan. 7) Membangun sikap keterbukaan untuk saling

memberi dan menerima pendapat atau gagasan, memperkaya kosa kata, serta mengembangkan toleransi sosial dalam hidup berkelompok.

8) Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta sigap dalam merespon persoalan yang tiba-tiba muncul.

9) Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan berempati satu sama lain.

c) Menalar / Mengasosiasi

(54)

d) Mencoba

Aplikasi metode eksperimen atau mencoba dimaksudkan untuk mengembangkan berbagai ranah tujuan belajar, yaitu sikap, keterampilan, pengetahuan.

e) Membentuk Jejaring/Kolaboratif

Situasi kolaboratif peserta didik akan dilatih berinteraksi dengan empati, saling menghormati, dan menerima kekurangan atau kelebihan masing-masing.

(55)

BAB III

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi 1. Lokasi Penelitian

a. MI Ma’arif Pulutan

1) Nama Madrasah : MI Ma’arif Pulutan 2) Alamat Madrasah : Jl. Dipomenggolo No. 25

Pulutan Rt. 01 Rw. 04

3) Kecamatan : Sidorejo 4) Kota : Salatiga 5) Provinsi : Jawa Tengah 6) NSM : 111233730002 7) Jenjang Akreditasi : Terakreditasi A 8) Tahun Didirikan : 1956

9) Status Tanah : Wakaf

10)Nomor Kepemilikan : No. 11.07.06.07.1.00123 & No. 11.03.14.01.1.0000

(56)

b. MI Kumpulrejo 02

1) Nama Sekolah : MI Ma’arif Kumpulrejo 02 2) NSS : 111233730007

3) NPSN : 203284934 4) Nama Dusun : Ngeronggo 5) Kelurahan : Kumpulrejo 6) Kecamatan : Argomulyo 7) Kota : Salatiga

c. MI Kumpulrejo 01

1) Nama Sekolah : MI Al Mahmud Kumpulrejo

2) NSS :

3) NPSN :

4) Nama Dusun : Promasan 5) Kelurahan : Kumpulrejo 6) Kecamatan : Argomulyo 7) Kota : Salatiga

d. MIN Salatiga

1) Nama Sekolah : MIN Kecandran Salatiga

2) NSS :

3) NPSN : 20328489

(57)

6) Kota : Salatiga

e. MI Noborejo

1) Nama Sekolah : MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo

2) NSS : 111233730001 3) NPSN : 60713828 4) Nama Dusun : Noborejo 5) Kelurahan : Noborejo 6) Kecamatan : Argomulyo 7) Kota : Salatiga

f. MI Ma’arif Canden

1) Nama Sekolah : MI Ma’arif Canden

2) NSS :

3) NPSN :

4) Alamat : Jl. Nusantara 1, Canden Kutowinangun

5) Kota : Salatiga

2. Data Guru dan Siswa a. MI Ma’arif Pulutan

(58)

b. MI Kumpulrejo 02

MI kumpurejo 02 terdapat 10 guru, 1 kepala sekolah dan 2 petugas TU. Jumlah siswa di MI Kumpulrejo ada 219 siswa.

c. MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01

MI Kumpulrejo 01 terdapat 15 guru, 1 kepala sekolah, dan 3 petugas TU. Jumlah siswa di MI Kumpulrejo ada 230 siswa.

d. MIN Salatiga

MIN Salatiga terdapat 15 guru kelas, 1 kepala sekolah, dan 2 petugas TU. Jumlah siswa di MIN Salatiga ada 350 siswa.

e. MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo

MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo terdapat 10 guru kelas, 1 kepala sekolah, dan 2 petugas TU. Jumlah siswa di MI tersebut ada 180 siswa.

f. MI Maarif Canden

MI Maarif Canden terdapat 10 guru kelas, 1 kepala sekolah, dan 2 petugas TU. Jumlah siswa di MI tersebut ada 180 siswa.

3. Daftar Responden

(59)

Tabel 3.1

Daftar Guru Yang Diberi Angket

NO Nama Guru Jenis Kelamin Guru Kelas

1. Ahmad Muniri Laki-laki V

2. Umi Nur Khairiyah Perempuan I

3. Patmi Perempuan I

4. Tri Pujiastuti Perempuan II

5. Nur Hidayah Perempuan II

6. Sri Hidayah Riyanti Perempuan II

7. Nikmatul Fadlilah Perempuan III

8. Muzayinah Perempuan IV

9. Siti Zulaekah Perempuan II

10. Nur Asiyah Perempuan IV

11. Anjarinie Yustiningrum Perempuan I

12. Anis Novia Wulandari Perempuan I

13. Nur Azizah Perempuan II

14. Zeny Maulida Perempuan V

15. Endah Wahyu Ningsih Perempuan I

16. AenyKodriyah Perempuan IV

17. Siti Zumrotun Perempuan III

18. Suparti Perempuan II

(60)

20. Iswadati N.M Perempuan I

21. Pranti Lestari Perempuan I

22. Umi Tasripah Perempuan I

23. Ari Purwanto Laki-laki V

24. Hanik Mufidah Perempuan II

25. Mufidati Asy’ari Perempuan II

26. Wiwin Nuryani Perempuan IV

27. Awalina M. Perempuan V

28. Desi Nuraini Perempuan II

29. Siti Anisah Perempuan IV

30. Razikin Laki-laki II

31. Abdul Wahab Laki-laki III

32. Muntoha Laki-laki VI

33. Yuli Inayati Amin Perempuan VI

34. Ratna Puspitasari Perempuan V

35. Ernawati Perempuan II

36. Ibrahim Alfian Laki-laki IV

37. Muflikhin Laki-laki VI

38. Khurur Rozad Laki-laki VI

38. Khurotul Aini Perempuan IV

39. Mutradho Laki-Laki V

(61)

41. Arif Tabi’in Laki-laki V

42. Darno Laki-laki IV

43. Kholifatul Perempuan III

44. Natiqotul Fitriana Perempuan II

45. Sujoro Laki-laki IV

46. Asibro Mulisi Laki-laki IV

47. Ustadzah Perempuan II

48. Umi Saktie H Perempuan I

49. Wawan Laki-laki IV

(62)

4. Kurikulum Sekolah

a. MI Ma’arif Pulutan

1) Kelas 1 dan 4 : Kurikulum 2013 2) Kelas 2,3,5,6 mata pelajaran umum : Kurikulum KTSP 3) Kelas 2,3,5,6 mata pelajaran agama : Kurikulum 2013 b. MI Kumpulrejo 02

1) Kelas 1 dan 4 : Kurikulum 2013 2) Kelas 2,3,5,6 mata pelajaran umum : Kurikulum KTSP 3) Kelas 2,3,5,6 mata pelajaran agama : Kurikulum 2013 c. MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01

1) Kelas 1 dan 4 : Kurikulum 2013 2) Kelas 2,3,5,6 mata pelajaran umum : Kurikulum KTSP 3) Kelas 2,3,5,6 mata pelajaran agama : Kurikulum 2013 d. MIN Salatiga

1) Kelas 1, 2, 4, 5 : Kurikulum 2013 2) Kelas 3, 6 mata pelajaran umum : Kurikulum KTSP 3) Kelas 3, 6 mata pelajaran agama : Kurikulum 2013 e. MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo

(63)

f. MI Ma’arif Canden Kutowinangun

1) Kelas 1 dan 4 : Kurikulum 2013 2) Kelas 2, 3, 5, 6 mata pelajaran umum : Kurikulum KTSP 3) Kelas 2, 3, 5, 6 mata pelajaran agama : Kurikulum 2013

B. Penyajian Data

Sebelum penulis sajikan data penilitian, terlebih dahulu penulis sajikan data dan daftar nama yang menjadi responden dalam penelitian ini. Data tentang kesiapan guru dalam pembelajaran tematik menurut kurikulum 2013 MI Se-kota Salatiga, dikumpulkan melalui angket atau kuesioner yang dibagikan dan dijawab oleh responden. Angket tentang kesiapan guru terdiri dari 20 pertanyaan dari aspek perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran. Tahap pertama untuk mengolah angket yang sudah terkumpul adalah memberikan skor terhadap setiap jawaban dengan ketentuan sebagai berikut:

(64)

Tabel 3.2

Jawaban Angket Kesiapan Guru

(65)

Sambungan...

(66)

Sambungan...

Tabel 3.3

Skor Jawaban Angket Kesiapan Guru

(67)
(68)

BAB IV ANALISIS DATA A. Data Tentang Kesiapan Guru

Untuk mengetahui bagaimana kesiapan guru dalam melaksankan pembelajaran tematik menurut kurikulum 2013 MI Se-Kota Salatiga, maka data yang diperoleh akan dianalisis dengan analisis statistik, adapun rumus statistik yang digunakan dalam menganalisis data tersebut adalah :

P = 𝐹

N X 100%

Keterangan: P = Presentase F = Frekuensi

N = Jumlah Total Responden

Langkah selanjutnya dalam analisis ini adalah menyiapkan tabel nilai kesiapan guru dalam melaksanakan pembelajaran tematik menurut kurikulum 2013 MI Se-kota Salatiga.

Data tentang kesiapan guru diperoleh dari angket yang penulis bagikan terdiri 20 pertanyaan dengan kriteria jawaban dimana setiap soal terdapat 4 item jawaban, dengan bobot nilai sebagai berikut:

(69)

Tabel 4.1

Hasil Skor Variabel Kesiapan Guru

Bersambung...

No. Responden

Pilihan Jawaban Skor

(70)

Sambungan...

15 11 2 7 33 4 7 44

16 13 3 3 1 39 6 3 0 48

17 7 10 3 21 20 3 44

18 9 8 3 27 16 3 46

19 3 10 7 9 20 7 36

20 11 9 33 18 51

21 8 8 4 24 16 4 44

22 12 8 36 16 52

23 10 10 30 20 50

24 4 8 8 12 16 8 36

25 13 7 39 14 53

26 14 2 3 1 42 4 3 0 49

27 15 3 2 45 6 2 53

28 6 7 7 18 14 7 39

29 10 5 5 30 10 5 45

30 12 5 3 36 10 3 49

31 13 3 3 1 39 6 3 0 48

32 9 5 6 27 10 6 43

33 13 7 39 14 53

(71)

Sambungan...

35 10 8 2 30 16 2 48

36 9 4 7 27 8 7 42

37 11 5 3 1 33 10 3 0 46

38 7 9 4 21 18 4 43

39 15 3 2 45 6 2 53

40 17 2 1 51 4 1 56

41 13 3 4 39 6 4 49

42 4 15 1 12 30 1 43

43 10 4 6 30 8 6 44

44 13 4 3 39 8 3 50

45 5 11 4 15 22 4 41

46 11 4 4 1 33 8 4 0 45

47 10 5 5 30 10 5 45

48 8 6 6 24 12 6 42

49 9 9 2 27 18 2 47

(72)

B. Analisis Lanjut

Setelah diketahui jawaban dari masing-masing responden, maka ditentukan dengan rumus sebagai berikut :

i= (xt−xr)+1

Ki

Keterangan:

i = interval xt = nilai tertinggi xr = nilai terendah Ki = kelas interval

Angket tentang kesiapan guru dalam melaksanakan pembelajaran tematik, dengan jumlah 20 pertanyaan, maka diperoleh hasil nilai tertinggi dari jawaban yang diberikan oleh responden adalah 56, sedangkan nilai terendahnya adalah 31. Sesuai dengan rumus diatas maka:

i = (60−0)+1

4

= 61

4

= 15,2 = 15

(73)

Tabel 4.2

Interval Kesiapan Guru Dalam Melaksanakan Pembelajaran Tematik

Nilai Jumlah Guru Kriteria Keterangan

46-60 24 A Sangat Baik

31-45 26 B Baik

16-30 0 C Cukup

0-15 0 D Kurang

Tabel 4.3

Nilai Nominasi Kesiapan Guru Dalam Melaksanakan Pembelajaran Tematik No. Responden Skor Kriteria

01 44 B

02 40 B

03 31 B

04 45 B

05 50 A

06 38 B

07 38 B

08 48 A

09 34 B

10 38 B

(74)
(75)

Sambungan...

32 43 B

33 53 A

34 46 A

35 48 A

36 42 B

37 46 A

38 43 B

39 53 A

40 56 A

41 49 A

42 43 B

43 44 B

44 50 A

45 41 B

46 45 B

47 45 B

48 42 B

49 47 A

(76)

Setelah mengetahui hasil jawaban dari responden, baik yang berkategori baik, cukup, maka langkah selanjutnya adalah menentekan presentase dari masing-masing variabel dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

P = 𝐹

N X 100%

Diketahui :

F = Guru (responden) yang memperoleh nilai A pada jawaban angket tentang kesiapan guru dalam melaksanakan pembelajaran tematik sebanyak 26 guru

N = Banyaknya sampel 50 guru Maka, P = 24

50 x 100% = 48%

F = Guru (responden) yang memperoleh nilai B pada jawaban angket tentang kesiapan guru dalam melaksanakan pembelajaran tematik sebanyak 26 guru.

Maka, P = 26

50 x 100% = 52%

F = Guru (responden) yang memperoleh nilai C pada jawaban angket tentang kesiapan guru dalam melaksanakan pembelajaran tematik sebanyak 0 guru.

Maka, P = 0

50 x 100% = 0%

F = Guru (responden) yang memperoleh nilai D pada jawaban angket tentang kesiapan guru dalam melaksanakan pembelajaran tematik sebanyak 0 guru.

Maka, P = 0

(77)

Tabel 4.4

Nilai Prosentase Kesiapan Guru Dalam Melaksanakan Pembelajaran Tematik

No. Nilai Interval Frekuensi Prosentase

1. Sangat Baik (A) 46-60 24 48% 2. Baik (B) 31-45 26 52% 3. Cukup (C) 16-30 0 0% 4. Kurang (D) 0-15 0 0%

50 100%

(78)

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

(79)

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti peroleh maka terdapat saran antara lain:

1. Guru lebih kreatif dalam menyiapkan pembelajaran.

(80)

DAFTAR PUSTAKA

Dakir. 2004. Perencenaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Rineka Cipta Darsono dkk. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: Rineka Cipta Emzir. 2012. Metodelogi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif.Jakarta:

Rajawali Pers

Hajar, Ibnu. 2013. Panduan Lengkap Kurikulum Tematik Untuk SD/MI.

Jogjakarta: Diva Pres

Hamalik, Oemar. 2003. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara

Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia

Kwartolo. 2002. Catatan Kritis Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jurnal Pendidikan Penabur 1 (1): 106-116

[Kemendikbud] Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2012. Bahan Uji Publik Kurikulum 2013. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan . 2013. Pedoman Pemberian Bantuan Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Majid, Abdul. 2014. Pembelajaran Tematik Terpadu.Bandung: Rosdakarya Nasution. 2008. Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

(81)
(82)

Yth. Bapak/Ibu Guru Di tempat

Dengan Hormat,

Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Sera Kania Sari NIM : 115-13-007

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Fakultas : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, IAIN Salatiga Adalah mahasiswa IAIN Salatiga yang saat ini sedang melakukan penelitian tentang Kesiapan Guru Dalam Melaksanakan Pembelajaran Tematik Menurut Kurikulum 2013 MI Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2016/2017

memohon kesediaan Bapak/Ibu Guru meluangkan waktu untuk mengisi angket penelitian terlampir.

Penelitian ini semata-mata bersifat ilmiah dan hanya dipergunakan untuk keperluan penyusunan skripsi. Disamping itu juga diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan bagi penulis.

Demikian permohonan saya, atas bantuan dan kerja sama Bapak/Ibu Guru disampaikan terima kasih.

Hormat Saya

(83)

Kuesioner Penelitian

A. Identitas Responden

Nama Lengkap : Guru Kelas :

Usia :

B. Petunjuk Pengisian Kuesioner

1. Bapak/Ibu Guru diusahakan memilih jawaban dengan memberi tanda silang (X) sesuai dengan kondisi Bapak/Ibu Guru

2. Pilihan Bapak/Ibu tidak dinilai sebagai jawaban benar atau salah.

C. Angket Penelitian

1. Apakah Bapak/Ibu Guru menyusun RPP sesuai dengan kaidah kurikulum 2013?

a. Selalu b. Sering

c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

2. Apakah Bapak/Ibu Guru membuat RPP sebelum melaksanakan pembelajaran?

a. Selalu b. Sering

(84)

3. Apakah Bapak/Ibu Guru dalam merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan tata cara penyusunan RPP kurikulum 2013?

a. Selalu b. Sering

c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

4. Apakah Bapak/Ibu Guru dalam mengalokasikan waktu pembelajaran sesuai dengan tata cara penyusunan RPP kurikulum 2013?

a. Selalu b. Sering

c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

5. Apakah Bapak/Ibu Guru dalam merumuskan materi sesuai dengan kurikulum 2013?

a. Selalu b. Sering

c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

6. Apakah Bapak/Ibu Guru dalam menentukan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan tata cara penyusunan RPP kurikulum 2013?

(85)

c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

7. Apakah Bapak/Ibu Guru dalam menentukan evaluasi pembelajaran sesuai dengan tata cara penyusunan RPP kurikulum 2013?

a. Selalu b. Sering

c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

8. Apakah Bapak/Ibu Guru membuat/menyiapkan media pembelajaran sebelum melaksanakan pembelajaran?

a. Selalu b. Sering

c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

9. Apakah Bapak/Ibu Guru memilih media pembelajaran sesuai dengan materi kurikulum 2013?

a. Selalu b. Sering

c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

10.Apakah Bapak/Ibu Guru dalam menentukan metode pembelajaran sesuai dengan materi dalam RPP kurikulum 2013?

(86)

b. Sering

c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

11.Apakah Bapak/Ibu Guru dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi? a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

12.Apakah Bapak/Ibu Guru memperoleh sumber belajar yang sesuai dengan kurikulum 2013?

a. Selalu b. Sering

c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

13.Apakah Bapak/Ibu Guru dalam menggunakan sumber belajar sudah sesuai dengan prosedur?

a. Selalu b. Sering

(87)

14. Apakah Bapak/Ibu Guru dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran dengan menggunakan metode tertulis?

a. Selalu b. Sering

c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

15.Apakah Bapak/Ibu Guru dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran dengan menggunakan metode lisan?

a. Selalu b. Sering

c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

16.Apakah Bapak/Ibu Guru dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran dengan menggunakan metode pengamatan?

a. Selalu b. Sering

c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

17.Apakah Bapak/Ibu Guru dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran dengan menggunakan metode evaluasi penilaian sikap?

a. Selalu b. Sering

(88)

d. Tidak pernah

18.Apakah Bapak/Ibu dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran menggunakan metode evaluasi penilaian keterampilan?

a. Selalu b. Sering

c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

19.Apakah Bapak/Ibu Guru setelah melaksanakan evaluasi pembelajaran langsung mengolah hasil evaluasi pembelajaran?

a. Selalu b. Sering

c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

20. Apakah Bapak/Ibu Guru setelah mengolah hasil evaluasi melaporkan hasil evaluasi kepada orang tua?

a. Selalu b. Sering

(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)

LAMPIRAN LEMBAR PENILAIAN DAFTAR NILAI SKK

Nama : Sera Kania Sari Jurusan : PGMI

NIM : 115-13-007 Dosen PA : Sri Guno NC. S.Pd.,MA

No. Kegiatan Tanggal Keterangan

1. OPAK STAIN

SALATIGA 2013

“Rekonstruksi Paradigma Mahasiswa Yang Cerdas, Peka, dan Peduli”

Peserta 26-27 Agustus

2013

3

2. OPAK TARBIYAH 2013

“Menjunjung Tinggi Nilai-Nilai Kearifan

Lokal Sebagai Identitas Pendidikan Indonesia”

Peserta 29 Agustus 2013 3

3. Library User Education Peserta 16 September

2013

2

4. Surat Keputusan Susunan

(100)

7. Pengakraban Mahasiswa

Panitia 27 Agustus 2014 3

8. PLCPP XXIV “PLCPP

sebagai Langkah

Peserta 26-29 September

2014

10.MUSIC IN CAMPUS

STAIN Music Club

11.Pentas Seni dan Budaya

“Melestarikan Budaya Melalui Seni dan Keterampilan” HMPS PGMI IAIN SALATIGA

Panitia 9 Desember 2014 3

(101)

13.Pengakraban Mahasiswa

Baru PGMI IAIN

Salatiga “One Soul, One Fight, One Goal

Membentuk Mahasiswa PGMI yang Unggul dan Berkarakter”

Panitia 5 September

2015

3

14.Surat Keterangan TPQ

Al-Muhajirin

Guru 15 November

2015

10

15.PEDAS MUSIK XVI &

WORKSHOP PSM X

16.Surat Keputusan Karang

Taruna Kreasi-03

Pengurus 11 Maret 2016 4

17.KONSER PERDANA

Panitia 20 April 2016 3

18.Seminar “Stay Positive” Peserta 26 Mei 2016 2

19.SEMINAR NASIONAL

(102)
(103)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Sera Kania Sari Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 05 Mei 1995 Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat Lengkap : Desa Tegalrejo Rt 06 Rw 03 Kecamatan Tengaran Kab. Semarang.

No HP : 085728811827 Pendidikan:

Gambar

Tabel I.I
Tabel 2.1
Tabel 3.1
Tabel 3.2
+5

Referensi

Dokumen terkait

Creambath digunakan untuk perawatan rambut secara basah, kosmetik yang digunakan dapat menutrisi kulit kepala dan rambut. Tujuan penelitian 1) untuk mengetahui pengaruh

Program Studi Manajemen FEB UNIKA Soegijapranata Ukuran pasar ( market size ) diukur menggunakan kapitalisasi saham,.. yaitu perkalian dari harga penutupan pasar saham dengan

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Model Deteksi Netting Pada Permainan Bola Voli” telah dipublikasikan pada:.. Sebelas Maret

Korelasi antara Supervisi Pengajaran (X1) dengan Kompetensi Profesional Guru (Y)

Menurut Zakiyudin (2011:15), sistem informasi manajemen (management information system) adalah suatu sistem informasi manajemen menggambarkan ketersediaan suatu rangkaian

Hasil nilai parameter yang sudah dikalibrasi dengan hasil paling mendekati kesalahan data lapangan, kemudian dilanjutkan perhitungan debit andalan keseluruhan dari bulan

Wanita di dalam lapas merupakan sekelompok orang yang terkucilkan dari aktifitas sosial dalam masyarakat dan tidak bisa mengakses fasilitas- fasilitas social yang disediakan oleh

Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tugas mengarang II. Adapun data hasil