i
KLAUSA RELATIF BAHASA INDONESIA
DENGAN PENANDA RELATIF
DI MANA
,
YANG MANA
DAN
DALAM MANA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan
guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sebelas Maret
Disusun oleh
FITRIANA ANDRIYANI C0214031
PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
ii
KLAUSA RELATIF BAHASA INDONESIA
DENGAN PENANDA RELATIF
DI MANA, YANG MANA
DAN
DALAM MANA
Disusun oleh: FITRIANA ANDRIYANI
C0214031
Telah disetujui oleh pembimbing
Pembimbing
Drs. F.X. Sawardi, M.Hum. NIP 196105261990031003
Mengetahui
Kepala Program Studi Sastra Indonesia
iii
Telah disetujui oleh Tim Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret
Pada Tanggal 24 Juli 2018
Jabatan Nama Tanda Tangan
Ketua Dra. Hesti Widyastuti, M.Hum. NIP 195504091983032001
...
Sekretaris Bakdal Ginanjar, S.S., M.Hum. NIP 198406302014041001
...
Penguji I Drs. F.X. Sawardi, M.Hum. NIP 196105261990031003
...
Penguji II Dra. Chattri S. Widyastuti, M.Hum. NIP 196412311994032005
...
Dekan
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret
iv
PERNYATAAN
Nama : Fitriana Andriyani NIM : C0214031
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Klausa Relatif Bahasa Indonesia dengan Penanda Relatif di Mana, yang Mana dan dalam Mana adalah betul-betul karya sendiri, bukan plagiat, dan tidak dibuatkan oleh orang lain. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam skripsi ini diberi tanda citasi (kutipan) dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.
Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan skripsi dan gelar yang diperoleh dari skripsi tersebut.
Surakarta, 27 Juni 2018 Yang membuat pernyataan,
v
MOTTO
“Love and kindness are never wasted. (Cinta dan kebaikan tidak pernah sia-sia).”
(Bryana Holy)
“Berbuat baik tidak selalu diperlakukan sama baiknya.
Tapi pasti Tuhan selalu punya harga untuk semua itu. Tidak ada yang patut dirisaukan.”
vi
PERSEMBAHAN
Proses dan hasil dari penelitian ini peneliti persembahkan untuk yang terkasih:
• Kedua orang tua,
• Saudara-saudara kandung dan ipar beserta keponakan,
• Teman-teman Sastra Indonesia, dan teman seperjuangan lainnya,
• Dosen-dosen Sastra Indonesia, maupun ‘guru-guru’ yang lain,
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti ucapkan kepada Allah Swt. atas terkabulnya doa peneliti agar diberi kemampuan dalam menyelesaikan kewajiban ini sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi berjudul: Klausa Relatif Bahasa Indonesia dengan Penanda Relatif di Mana, yang Mana dan dalam Mana tepat pada
waktunya. Skripsi ini disusun guna melengkapi sebagian persyaratan meraih gelar sarjana pada Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penulisan skripsi ini tentu saja tidak lepas dari bantuan dan doa dari pihak-pihak yang telah berjasa. Maka dari itu, peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Prof. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya yang telah memberi kemudahan bagi peneliti dalam administrasi penyusunan skripsi ini.
2. Dra. Chattri Sigit Widyastuti, M.Hum. selaku Kepala Program Studi Satra Indonesia yang dengan dedikasi tinggi telah memberikan arahan, bimbingan, dan petuah yang sangat memotivasi peneliti dalam penyusunan skripsi ini. Juga selaku penelaah skripsi yang begitu teliti dalam menelaah demi meminimalisasi kemungkinan kesalahan yang ada dalam skripsi ini serta bimbingan yang penuh dengan pertanyaan mendasar sehingga memperkuat mental dan argumen peneliti dalam pengerjaan skripsi ini. 3. Drs. F.X. Sawardi, M.Hum. selaku dosen pembimbing skripsi yang begitu
viii
sekali ilmu pengetahuan bagi peneliti. Kesabaran dan kerelaan meluangkan waktu untuk membimbing peneliti dan kerendahan hati dalam mengapresiasi setiap perkembangan yang peneliti alami, serta diskusi interaktif yang membuat proses pembimbingan menjadi sesuatu yang menyenangkan.
4. Drs. Albertus Prasojo, M.Sn. selaku pembimbing akademik yang sangat memahami keadaan mahasiswa bimbingannya.
5. Seluruh dosen Sastra Indonesia yang telah menularkan banyak ilmu kepada peneliti selama duduk di bangku perkuliahan dan peran serta dalam membentuk pola pikir peneliti.
6. Kedua orang tua, Bapak Suparmo dan Ibu Sumiyati yang bukan hanya memberi dorongan melainkan memberi kelangsungan hidup bagi peneliti, yang selalu menilai peneliti lebih baik dari yang terlihat. Kedua orang tua yang selalu memberikan keleluasaan bagi peneliti dalam mengerjakan skripsi ini tanpa memberi tekanan yang justru membuat peneliti semakin termotivasi untuk menyelesaikannya serta segalanya yang tidak dapat diungkap dengan satuan kebahasaan apapun.
7. Anisa Khusnul Khotimah selaku adik kandung, teman sekamar yang kepadanya tidak ada segala sesuatu yang patut disembunyikan.
ix
dengan suaminya Dail Priyanto dan putrinya Syafia Putri Ramadhani yang di masa pertumbuhannya mengalami banyak perkembangan pengetahuan sehingga memotivasi peneliti untuk terus belajar dan berkembang.
9. Para sahabat dan teman-teman seperjuangan yang telah mengisi masa-masa perkuliahan peneliti yang tidak perlu peneliti sebutkan namanya satu persatu. Mereka yang berbagi kisah suka dan duka, yang dari kisah-kisah tersebut mampu memunculkan suatu filosofi kehidupan dan memberi perkembangan pola pikir peneliti. Mereka yang menjadi keluarga kedua. Mereka yang memberi tempat berteduh saat badai menerpa. Mereka yang meski banyak menyusahkan juga tidak pernah keberatan untuk berakit-rakit ke hulu demi peneliti. Mereka yang membuat peneliti akhirnya berpikir bahwa segala permasalahan yang terjadi dalam hidup adalah wajar adanya dan setiap individu memiliki permasalahan yang berbeda-beda. Mereka yang memunculkan jiwa kompetitif sehingga membuat peneliti tergerak untuk maju. Mereka yang selangkah lebih maju sehingga mampu berbagi pengalaman dan memberi kemudahan bagi peneliti untuk melangkah maju. Mereka yang peneliti sebutkan, semua orang yang pernah singgah sepanjang
perjalanan ‘pendidikan’ dan ‘pembelajaran’ peneliti tanpa terkecuali.
x
Peneliti sepenuhnya menyadari bahwa penelitian ini jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, peneliti mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun. Semoga skripsi ini memberikan manfaat baik bagi peneliti sendiri, bagi perkembangan ilmu linguistik, bagi mahasiswa Sastra Indonesia, dan siapapun yang membaca skripsi ini.
Surakarta, 27 Juni 2018
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERNYATAAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR BAGAN ... xiv
xii
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR .. Error! Bookmark not defined.
A. Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined. 1. Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. 2. Landasan Teori ... Error! Bookmark not defined. B. Kerangka Pikir ... Error! Bookmark not defined. BAB III METODE PENELITIAN... Error! Bookmark not defined.
A. Jenis Penelitian ... Error! Bookmark not defined. B. Data dan Sumber Data ... Error! Bookmark not defined. C. Metode Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. D. Teknik Klasifikasi Data... Error! Bookmark not defined. E. Metode dan Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. F. Teknik Penyajian Hasil Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. BAB IV ANALISIS DATA ... Error! Bookmark not defined.
xiii
B. Perbedaan Strategi Perelatifan antara Penggunaan Penanda Relatif yang dengan Penggunaan Penanda Relatif di Mana, yang Mana dan dalam Mana ... Error! Bookmark not defined.
C. Aksesibilitas Perelatifan Bahasa Indonesia dengan Penanda Relatif di Mana, yang Mana dan dalam Mana... Error! Bookmark not defined.
1. Perelatifan yang Terjadi pada Subjek ... Error! Bookmark not defined. 2. Perelatifan yang Terjadi pada Oblik ... Error! Bookmark not defined. 3. Perelatifan yang Terjadi pada Ajungta .... Error! Bookmark not defined. BAB V PENUTUP ... Error! Bookmark not defined.
xiv
DAFTAR BAGAN
BAGAN 1 Proses perelatifan melalui strategi gap menurut Kroeger 22
BAGAN 2 Kerangka pikir 29
BAGAN 3 Proses perelatifan dengan strategi obliteration/gaping dengan penanda yang
50
BAGAN 4 Proses perelatifan dengan strategi obliteration/gaping dengan penanda di mana
52
BAGAN 5 Proses perelatifan dengan strategi obliteration/gaping dengan penanda di mana
54
BAGAN 6 Proses perelatifan dengan strategi obliteration/gaping dengan penanda di mana
56
BAGAN 7 Proses perelatifan dengan strategi obliteration/gaping dengan penanda di mana
58
BAGAN 8 Proses perelatifan dengan strategi obliteration/gaping dengan penanda di mana yang terjadi pada subjek
69
BAGAN 9 Proses perelatifan dengan strategi obliteration/gaping dengan penanda yang mana yang terjadi pada subjek
71
BAGAN 10 Proses perelatifan dengan strategi obliteration/gaping pada klausa dengan penanda di mana yang terjadi pada oblik lokatif
75
BAGAN 11 Proses perelatifan dengan strategi obliteration/gaping pada klausa dengan penanda dalam mana yang terjadi pada oblik lolatif
77
BAGAN 12 Proses perelatifan dengan strategi obliteration/gaping pada klausa dengan penanda yang mana yang terjadi pada oblik temporal
80
BAGAN 13 Proses perelatifan dengan strategi obliteration/gaping pada klausa dengan penanda yang mana yang terjadi pada oblik temporal
xv
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG
[...] : pemotongan bagian dari kalimat yang tidak dibutuhkan
‘...’ : pengapit transliterasi dari bahasa asing
AH : Accessibility Hierarchy (hierarki aksesibilitas) DO : Direct Object (objek langsung)
GEN : Genetive (genetif/kepemilikan) HA : Hierarki Aksesibilitas
IO : Indirect Object (objek tak langsung)
Ø : pelesapan
OBL : Oblique (oblik)
xvi
ABSTRAK
Fitriana Andriyani. C0214031. 2018. Klausa Relatif Bahasa Indonesia dengan Penanda Relatif di Mana, yang Mana dan dalam Mana. Skripsi. Program Studi Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini antara lain: (1) Kata apa saja yang dapat digunakan dalam perelatifan bahasa Indonesia selain kata yang dan tempat, (2) Bagaimana strategi perelatifan bahasa Indonesia dengan penanda relatif di mana, yang mana dan dalam mana, (3) Bagaimana aksesibilitas perelatifan bahasa Indonesia dengan penanda relatif di mana, yang mana dan dalam mana.
Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mendeskripsikan kata apa saja yang dapat digunakan dalam perelatifan bahasa Indonesia selain kata yang dan tempat, (2) Mendeskripsikan strategi perelatifan bahasa Indonesia dengan penanda relatif di mana, yang mana dan dalam mana, (3) Mendeskripsikan aksesibilitas perelatifan bahasa Indonesia dengan penanda relatif di mana, yang mana dan dalam mana.
Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian kualitatif deskriptif. Data dalam penelitian ini adalah kalimat majemuk yang di dalamnya terdapat klausa relatif dengan penanda relatif di mana, yang mana dan dalam mana. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Laskar Pelangi, novel Sang Pemimpi, novel Edensor, novel Maryamah Karpov, novel Padang Bulan karya Andrea Hirata berupa data tertulis, dan data lisan dari video sidang kasus Jessica Kumala Wongso yang diperoleh dari laman youtube.com dan pengumpulannya melalui metode simak dengan teknik simak bebas libat cakap dan teknik catat, serta video live report yang diunggah akun Official Net News pada laman youtube.com periode September 2017 s.d. April 2018. Teknik yang digunakan dalam menganalisis data dalam penelitian ini adalah teknik dasar bagi unsur langsung dengan beberapa teknik lanjutan yaitu teknik lesap, teknik sisip dan teknik ubah ujud. Hasil analisis data disajikan dengan metode formal dan informal.
Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa (1) klausa relatif bahasa Indonesia tidak hanya dapat direlatifkan kata yang dan tempat, tetapi dapat juga direlatifkan dengan penanda di mana, yang mana dan dalam mana, (2) Klausa relatif di mana, yang mana dan dalam mana dapat merelatifkan nomina inti melalui strategi obliteration/gapping dan strategi pronoun retention (3) Strategi pronoun retention berfungsi merelatifkan subjek dengan penanda yang mana, (4) Satuan gramatikal yang dapat direlatifkan dengan penanda di mana, yang mana dan dalam mana adalah subjek, oblik lokatif, oblik temporal, dan ajungta, (5) Penanda relatif yang mana hanya dapat merelatifkan subjek.