I
P E N G A R U H U K U R A N P E R U S A H A A N , P E R T U M B U H A N P E R U S A H A A N DAN R E S I K O P E R U S A H A A N T E R H A D A P A B N O R M A L R E T U R N
PADA P E R U S A H A A N P R O P E R T Y & R E A L E S T A T E DI B U R S A E F E K INDONESIA
N A M A : L A N I N O P I A N T I N I M : 2 1 2 « ] I 143
U N I V E R S I T A S M U H A M M A D I Y A H P A L E M B A N G F A K U L T A S E K O N O M I DAN BISNIS
S k r M
Uatak McBMaahi Sftlth S a l * tmy^ru^ Menperalch Galar Ssrjaaa Ebonomi
NAMA ; L A N I N O P I A N T I N I M : 212011143
U N I V E R S I T A S M U H A M M A D I Y A H P A L E M B A N G F A K U L T A S E K O N O M I DAN BISNIS
P E R N Y A T A A N B E B A S P L A G I A T
Saya yang berlanda tangan dibawah ini:
Nama : Lani Nopianti
Nim : 21 2011 143
Jurusan ; Manajemen
Menyatakan bahwa skripsi ini telah dilulis sendiri dengan sunguh-sunguh dan
tidak ada bagian yang merupakan penjiplakan karya orang lain. Apabila kemudian
hari terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar. maka saya sangup menerima
sanksi apapun sesuai peraturan berlaku.
Palembang, Januari 2015
i W T E r t A r
_ T . T M I ' E L
*fa|EB3ADF 176625043
snulis
^ 0 0
feMSy RIBU RUPIAH
Fakvltes E k c n o n i daa M m UatvcnitM MvhaMmadlyah
PaleBibaag
TAWDA P E N G E S A H A N S K R I P S I
Pcaganih Ukoraa Perusahaan , Pertumbuhan Ptrusakaau Dau Rcsiko Perusahaan terhadap A b n o m a l Rctnru pada Pada Perusahaan
Property A Realestate di Bursa Efek Indonesia
Nama Nim Fakultas Program Studi Konsentrasi
: Lani Nopianti : 21 2011 143 : Ekoooai : Mannjcmen
: Menejemeo Keuangan
Diterima dan Disahkan Pada tanggal.
PembfnilM
BclllWatI Kosimf S.E.A1.M M D N : 0217036101
ttdi Manajemen
M O T T O DAN P E R S E M B A H A N
"^e^tHfolah iapi HeAidupanmu, deakan -akan kanut akan
kidup telaman^a, dan kedkadakiak kepada Jukanaui
aeakan-akan kanut akan maU kau eack.*'
( MakammmdSaW )
" Waiak iak 8iaa dikentuk drnpan carta madak dan diam,
kan^ dengan menpalanuujian dan pendertitaan, jiwa akan
dikuatkan, eiai akan dijermikan dan aukaea akan dinaik."
(SieUenXeiteri)
" Ctto-dCa
Uu Aeaunguknga diSangun kendaaaftkan pada
penjaemgan kau im,**
( Xakmgi&um)
JCwtga kecd ini kupeeaemkakka uniuk :
>* Jeeuntak kedua eeang tuaku
t&tdnta
P ddik- adikku teeaagang
> Vjttuk kekaaikku gang, kelak
mendampingiku
Alhamdulillah. dengan memanjatkan puji syukur kehadiran Allah SWT.
yang telah memberikan kesehatan, rahmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat
menyclesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga letap tercurahkan kepada
jungiungan kita Nabi besar Muhammad SAW dan keluarga, para sahabat serta
pengikutnya hingga akhir zaman.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi in! banyak
kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai pihak dan
berkat rahmat dari Allah SWT sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut
dapat diatasi. Oleh karena ilu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. H . M . Idris, S.E.,M.Si Selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Palembang.
2. Bapak Abid Djajuli,S.E.,M.M Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Palembang dan Seluruh Staf karyawan dan
karyawati FEB UMP.
3. Ibu Belliwati Kosim, S.E.,M.M Selaku Pembimbing Skripsi yang banyak
4. Ibu Hj.Maftuhah Nurrahmi, S.E.,M.Si Selaku Ketua Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Palembang.
5. Ibu Hj. Diah Isnaini A, S.E.,M.Si Selaku Sekretaris Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Palembang.
6. Bapak Dr.H. Abdul Basyith,S.E.,M.Si yang telah banyak member bimbingan
dan saran dalam proses penyelesaian skripsi ini.
7. Ibu Ervita Safitri, S.E.,M.Si dan Bapak Rosyadi.H.Drs.,M.M Selaku Penelaah I
dan Penelaah II yang telah banyak memberi bimbingan dan saran.
8. Orang tuaku ayahanda Latif, Ibunda Enni dan Adik-adikku Anggri dan Septi
yang telah banyak memberikan dukungan dan Do'a .
9. Kekasihku Muhammad Ares Kumiawan yang telah banyak memberi saran dan
motivasi dalam proses penyelesaian skripsi ini.
10.Sahabat-sahabat terbaikku angkatan 2011 ( Seli, Secyl,Vika dan Risti)
11. Teman-teman seperjuangan Paket C M . 11
Semoga Allah membalas budi baik kalian. Akhotul kalam dengan segala
kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam menyclesaikan skripsi ini.
Wassalamu 'alaikum Wr.
Palembang, Januari 2015 Penulis
Lani Nopianti
Halaman Pemyataan bebas plagiat ii
Halaman Pengesahaan Skripsi iii
Halaman Persembahan dan Motto iv
Halaman Prakata v
Halaman Daftar Isi vil
Halaman Daftar Tabel ix
Halaman Daftar Lampiran x
Abstrak xi
B A B . 1. PENDAHULUAN
A. Tatar Belakang I
B. Rumusan Masalah 5 C. Tujuan Penelitian 6 D. Manfaat Penelitian 6
B A B . I I . KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Sebeiumnya 7 B. Landasan Teori 10
1. Abnormal Retum 10 2. Return Saham 11 3. Retum Ekspektif 13 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Abnormal Retum 16
5. Ukuran Peusahaan 19 6. Pertumbuhan Perusahaan 21
7. Resiko Perusahaan 25
C. Hipotesis 28
BAB.III.METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian 29
B. Lokasi Penelitian 29 C. Opersaional Variabel 30 D. Populasi dan Sampel 31
1. Populasi 31 2. Sampel 3! E. Data yang diperlukan 33
F. Metode Pengumpulan Data 33 G. Analisis Data dan Teknik Analisis 34
1. Analisis Data 34 2. Teknik Analisis 35
BAB.IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 41 1. Gambaran Umum 41 B. Hasi! Pembahasan 56
1. Analisis Keuangan 56
2. UjiKlasik 63 3. Analisis Statistik 64 4. Perbandingan Penelitian sebeiumnya dengan sekarang 70
BAB.V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan 74
B. Saran 75
Daftar Pustaka 76
Lampiran 78
Tabel l l l . l Opersional Variabel 30
Tabel III.2 Daftar Nama Perusahaan yang menjadi Sampel 32
Tabel IV. 1 Abnormal Retum Pada Perusahaan Property & Realestate
Periode 31 Desember 2011-2013 57
Tabel IV.2 Sambungan Abnormal Retum Pada Perusahaan property
& realestate periode 31 desember 2011 -2013 58
Tabel IV.3 Ukuran perusahaan pada Perusahaan Property & realestate
Periode 31 Desember201l -2013 59
Tabel IV.4 Pertumbuhan Perusahaan pada Perusahaan Property &
Realestate periode 31 Desember 2011 -2013 61
Tabel IV.5 Resiko Perusahaan pada Perusahaan Property & relestate
Periode 31 Desember 2011 -2013 63
Tabel IV.6 Hasil uji Regresi Linier Berganda 66
Tabel IV.7 Hasil Uji F ( secara simultan ) 68
Tabel 1V.8 Hasil Uji t ( secara parsial) 70
D A F T A R L A M P I R A N
Halaman
Lampiran I Abnormal return 85
Lampiran 2 Ukuran Perusahaan 89
Lampiran 3 Pertumbuhan Perusahaan %
Lampiran 4 Rcsiko Perusahaan 100
Lampiran 5 Hasil uji Normalitas 101
Lampiran 6 Hasil Uji Hipotesis F ( Secara simultan ) 102
Lampiran 7 Hasil Regresi Linier Berganda dan Uji Hipotesis t 103
Efek Indonesia Periode 2011 - 2013.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Adakah Pengaruh Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Resiko Perusahaan terhadap Abnormal Retum pada Perusahaan Property & realestate. l ujuan untuk mengetahui Pengaruh Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Resiko Perusahaan secara simultan dan secara parsial terhadap Abnormal Retum.
Jenis penelitian yang digunakan adalah Asosiatif. Data diperoleh dari situs resmi BEl (www.idx.co.id). Alat analisis yang digunakan adalah uji Normalitas. Regresi Idnier Berganda, sedangkan pengujian hipotesis uji L (secara simultan) dan uji t (secara parsial) dengan tingkat signifikan 5%.
Hasil penelitian diperoleh Regresi linier berganda Y = -0,530 + 0,007X1 + 0,239X2 + 0.054X3 dan hasil pengujian hipotesis F (secara simultan) menunjukan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara Ukuran Perusahaan. I'ertumbuhan Perusahaan dan Resiko Perusahaan terhadap Abnormal Retum pada Perusahaan Property & realestate, sedangkan hasil pengujian hipotesis uji t (secara parsial) menunjukan bahwa Ukuran Perushaaan tidak ada pengaruh signifikan terhadap Abnonnal Retum. Pertumbuhan Perusahaan ada pengaruh signifikan terhadap Abnormal Retum dan Rcsiko Perusahaan tidak ada pengaruh signifikan terhadap Abnormal Retum.
Kata Kunci : Abnormal Return, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Resiko Perusahaan.
ABSTRACT
Lani Nopianti/212011143/2015/ The Influence o f the Firm Size, the Firm Growth, and the Firm Risk on the Abnormal Return on Company Property and realestate at Indonesia SUx;k Exchange on periode 2011 to 2013.
The Problem o f this study was is there any influence o f the firm size, the firm growth and the firm risk on the abnormal return on Company Property and realestate at Indonesia Stock Exchange on periode 2011 to 2013 . The objective o f this study was to find out whether or not there is inllucncc o f the firm size, the firm growth, and the firm risk on the abnormal return.
The type o f this study that used was associative research. The data was obtained from the official website o f Indonesia Stock l^.xchange (www.idx.co.id). The techniques for analyzing the data were using normality test, multiple linear regression, while F test (Simultaneously), and t lest ( Partially ) with the significance level 5 %.
Based on the result o f this study , it showed that Y = -0.530 + 0,007X| + 0.239X2 + 0,054X3.
Based on the F test ( Simultaneously ), it showed that there was no significant influence o f the firm size on the abnormal return, there was a significant influence o f the firm growth on the abnormal return , and there was no significant influence the firm risk on the abnormal return. Based on the t test ( Partially), it showed that there was no significant olThc firm size on the abnormal return, there was significant influence o f the firm growth on the abnormal return, and there was no significant o f the firm risk on the abnormal return.
ICcywords : Abnormal Return, Firm Size. Firm Growth, andfirm risk.
A. Latar Belakang
Perkembangan bisnis property di Indonesia mengalami kenaikan yang
sangat tajam pada dekade terakhir ini .Banyak indikator yang dapat dilihat
didalam masyarakat dengan banyaknya pembangunan perumahan - perumahan
baru termasuk juga apartemen dengan harga yang relative lebih murah.
Disamping itu komponen penunjang kepemilikan rumahjuga semakin mudah
dan menjangkau berbagai lapisan masyarakat . Maka tak mengherankan jika
kemudian bisnis property ini diminati sebagai bisnis yang menguntungkan bagi
investor.
Pertumbuhan sektor property & real estat yang ditandai dengan kenaikan
harga tanah dan bangunan yang lebih tinggi dari laju inflasi setiap tahunya
menyebabkan semakin banyak investor yang tertarik untuk meiakukan
investasi di sector ini . Property & real estat merupakan asset yang memiliki
nilai investasi yang tinggi dan dinilai cukup aman dan stabil. Harga property &
real estat (Khususnya rumah) mengalami kenaikan sekitar 10 % setiap tahunya.
Pertumbuhan positif yang ditandai meningkatnya permintaan , pasokan ,
hingga harga jual dan sewa . Pasar property tidak hanya diramaikan oleh kiprah
pengembang lokal , namun juga investor asing . Hal ini terindikasi dari
realisasi investasi penanam modal asing (PMA) yang mencapai 491,9 juta
dollar AS atau setara dengan Rp. 5,7 triliun selama tiga kuartal . Selain itu ,
2
tercipta juga rekor transaksi besar berupa pembelian lahan maupun gedung di
pusat bisnis terpadu Jakarta maupun pembelian lahan diluar kota seperti
kawasan pinggiran Tanggerang Selatan .
Secara umum , sektor perkantoran memperlihatkan pertumbuhan paling
tinggi khususnya dari sisi harga sewa yang selama beberapa tahun terakhir bisa
mengalami kenaikan sebesar 20 persen hingga 40 persen pertahun . Hal ini
disebabkan oleh tingginya permintaan ruang perkantoran sehubungan dengan
ekspansi dan relokasi perusahaan di tengah terbatasnya pasokan kantor ,
khususnya disegmen grade A. Hendra (2013)
Tahun 2013 juga diwamai dengan kenaikan tarif B B M pada juni lalu yang
mempengaruhi harga material bangunan menjadi sekitar 10 persen lebih tinggi.
Pada gilirannya harga property pun mengalami penyesuaian. Isu B B M memang
sempat membuat pertumbuhan harga pada kuartal II tahun ini sedikit melemah,
namun pasar property tetap dapat melaju kembali dengan tingkat optimisme
tinggi. Hanya akselerasi tidak secepat terjadi pada tiga bulan pertama.
Kebijakan bank Indonesia mengenai Loan to Value (LTV) yang baru dan
turunya target kredit perbankan . Hal tersebut dapat menekan pertumbuhan
sector property . Hasil riset Bank Mandiri menyebutkan , kenaikan BI rate yang
mencapai 175 basis poin dari 5,75 persen pada awal 2013 menjadi 7,5 persen
pada November 2013, patut diwaspadai karena diperkirakan akan menurunkan
permintaan property. Terlebih pemberlakuan aturan LTV baru .
Sebelum pemberlakuan LTV baru pertumbuhan KPR dan KPA sangat
penyaluran kredit KPR mulai terpengaruh dan memburuk dari 2,02 persen
menjadi 2,47 persen pada juni 2013. Sebaliknya untuk KPA pertumbuhan
masih tetap kencang hingga 2013. Oleh karena itu , BI memperketat aturan
baru terkait sector property pada akhir September 2013 yaitu pengenaan L T V
yang lebih rendah pada pembelian rumah tapak, rumah susun dan apartemen
tipe 70 untuk pembelian kedua dikenakan L T V sebesar 60 persen dan untuk
pembelian ketiga dan seterusnya dikenakan LTV 50 persen.
Pada penetapan aturan LTV 2012 pertumbuhan menurun 44 persen pada
juni 2012 menjadi 18 persen pada juni 2013 . Pada tahun 2012, porsi yang
terkena dampak L T V mencapai 50 persen . Dengan porsi yang lebih besar
tersebut, penurunan KPR - KPA akan semakin tajam .
PT.Pudjiadi Prestige Tbk ( PUDP) membakukan pendapatan sebesar Rp
95,02 miliar sepanjang 2013 , naik 1,59 persen dibandingkan tahun
sebeiumnya sebesar Rp . 93,53 miliar. Laba bersih perseroan meningkat 24,79
persen menjadi Rp. 26,38 miliar pada 2013 dibandingkan tahun sebeiumnya
senilai Rp.21,14 m i l i a r . Direktur utama perusahaan ,Damian Pudjiadi melalui
laporan keuangan yang dipublikasikan senin(21/4/2013) menyatakan
peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan pendapatan sewa apartemen dari
Rp.16,43 miliar pada 2012 menjadi Rp. 17,52 miliar pada 2013. Pendapatan
hotel juga meningkat cukup signifikan dari Rp. 39,51 miliar pada 2012 menjadi
Rp. 48,77 miliar pada 2013 atau meningkat sebesar 23,44 persen.
Menurut Damian , sektor property di tanah air pada 2013 menunjukan tren
fluktasi yang terjadi dikawasan asia pasifik maupun ekonomi global turut
mempengaruhi perlambatan yang terjadi di pasar property Indonesia khususnya
Jakarta . Melemahnya nilai tukar dan naiknya suku bunga membuat pelaku
pasar cenderung meiakukan aksi menunda rencana ekspansi atau
pcmbelian.f WH'w. investor, co. id)
Perusahaan Property & Realestate juga mengalami fluktasi pada faktor
-faktor spesifik seperti ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, resiko
perusahaan. Dari laporan kcuangan dan harga saham dan juga saham yang
beredar dari tahun 2011 sampai 2013, rata- rata ukuran perusahaan pada tahun
2011 yaitu sebesar 12,312( 1231,2%), tahun 2012 mengalami kenaikan
menjadi 12,488(1248,8%). dan tahun 2013 mengalami kenaikan lagi menjadi
13,000(1300%). Pertumbuhan perusahaan pada tahun 2011 yaitu sebesar
1,417( 141,7%), pada tahun 2012 mengalami kenaikan yaitu menjadi
1,480(148%), dan pada tahun 2013 mengalami penurunan yaitu menjadi
1,397( 139,7%). Resiko perusahaan pada tahun 2011 yaitu sebesar
2,623(262,3%), pada tahun 2012 mengalami penurunan menjadi
1,379(137,9%), dan pada tahun 2013 mengalami kenaikan walaupun tidak
seperti tahun 2011 yaitu menjadi sebesar 1,692(169,2%).
Abnormal retum sekuritas yang mungkin terjadi di sekitas pengumuman
suatu peristiwa . Abnormal retum merupakan kelebihan dari retum yang
sesungguhnya terjadi terhadap retum normal. Retum normal merupakan retum
ekspektasi dan mempakan retum yang terjadi pada keadaan normal dimana
sesungguhnya dan retum ekspektasi.(Jogiyanto,2013). Beberapa studi juga
ingin meiihat apakah variabel - variabel spesifik seperti ukuran perussahaan
.pertumbuhan pemsahaan dan resiko perusahaan dapat menjelaskan retum
yang terjadi.
Berdasarkan urain diatas , maka penulis tertarik memilih perusahaan
property & real estat sebagai objek untuk meiakukan penelitian yang judulnya
"Pengaruh Ukuran Pemsahaan, Pertumbuhan Pemsahaan, dan Resiko
Perusahaan Terhadap Abnormal Return pada Perusahaan Property & Realestate
di Bursa Efek Indonesia"
B. Rumusan masalah
Mengacu pada latar belakang masalah diatas maka diambilah beberpa
mmusan masalah dalam penelitian ini, yaitu :
1. Adakah Pengaruh Ukuran Perusahaan. Pertumbuhan Pemsahaan dan
Resiko Perusahaan secara Simultan terhadap Abnormal Retum Pada
Pemsahaan Property & Real estate yang Go Publics di Bursa Efek
Indonesia.
2. Adakah Pengaruh Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Pemsahaan dan
Resiko Perusahaan secara parsial terhadap Abnormal Retum Pada
Perusahaan Property & Real estate yang Go Publics di Bursa Efek
6
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh Ukuran Perusahaan , Pertumbuhan Perusahaan
dan Resiko Perusahaan secara Simultan terhadap Abnormal Retum Pada
Perusahaan Property & Real estat Yang Go Publics di Bursa Efek
Indonesia.
2. Untuk mengrtahui pengaruh Ukuran Perusahaan , Pertumbuhan Perusahaan
dan Resiko Perusahaan secara parsial terhadap Abnormal Retum Pada
Perusahaan Property & Real estat Yang Go Publics di Bursa Efek
Indonesia.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
bermanfaat sebagai media untuk menerapkan dan mengaplikasikan
teori-teori yang diperoleh selama kuliah dan juga untuk menambah pengalaman
di bidang penelitian.
2. Bagi Perusahaan
sebagai pertimbangan dan sumbangan penelitian bagi perusahaan dalam
merumuskan strategi perusahaan dan sebagai bahan perbandingan terhadap
langkah-langkah yang telah diambil.
3. Bagi Almamater
Hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan referensi bagi kajian mahasiswa
dalam melaksanakan penelitian - penelitian serupa maupun lanjutan dimasa
Penelitian sebeiumnya yang pertama adalah analisis pengaruh
ProfitabililasXikuiditas, Pertumbuhan penjualan, Pertumbuhan Perususahaan,
Ukuran Perusahaan terhadap kebijakan Hutang (Studi Kasus pada Perusahaan
Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia) yang dilakukan oleh
Zulfina Andina pada tahun 2013 . Penelitian ini dilakukan untuk menguji
pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Pertumbuhan Penjualan, Pertumbuhan
Perusahaan, Ukuran Perusahaan terhadap kebijakan Hutang di dalam
Perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia. Data yang digunakan adalah
data sekunder.
Teknik pengumpulan data adalah Dokumentasi. Teknik sampling yang
digunakan adalah purposive sampling yaitu metode pengambilan sampel
berdasarkan khiteria tertentu. Sampel yang memenihi khiteria dalam penelitian
ini sebanyak 131 Perusahaan Manufaktur. Teknik analisis yang digunakan
adalah regresi berganda dengan dan uji hipotesis menggunakan uji t dan uji
hipotesis F statistic serta uji asumsi klasik yangmeliputi uji normalitas, uji
multikolinleritas, uji heteroskedesitisitas dan uji autokolerasi.
Dari hasil analisis menunjukan bahwa secara simultan Profltablitas
Likuiditas. Pertumbuhan Prnjualan, Pertumbuhan Perusahaan , dan Ukuran
Perusahaan berpengaruh terhadap Kebijakan Hutang , secara parsial variabel
s
yang berpengaruh signifikan terhadap kebijakan Hutang adalah Profitabilitas,
Likuiditas dan Ukuran Perusahaan sedangkan variabel pertumbuhan Penjualan
dan Pertumbuhan Perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan
hutang.
Analisis pengaruh hutang , profitabilitas, likuiditas dan pertumbuhan
terhadap Deviden ( studi empiris di bursa Efek Indonesia tahun 2006 - 2008).
Setting penelitian ini adalah Bursa efek Indonesia dengan tahun pengamatan
selama 3 tahun yaitu 2006 - 2008 Penelitian ini dilakukan oleh Regina Ariesta
Aljannah pada tahun 2010. Pemilihan sampel berdasarkan teknik Sampling
Purposive , Sampel penelitian sebesar 18 perusahaan , teknik analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda , yang dijalankan
dengan program Spss.
Hasil pengolahan data untuk menguji asumsi klasik memberikan
kesimpulan bahwa data telah terdistribusi secara normal . pengujian atas
asumsi lainnya juga memberikan simpulan tidak adanya keterkaitan yang
signifikan antar variable independen / pengujian asumsi klasik terpenuhi .
selanjutnya pengolahan data dengan teknik analisi regresi berganda
memberikan simpulan bahwa (1) hutang tidak berpengaruh signifikan terhadap
kebijakan deviden (2) Profitabilitas berpengaruh positif dan sugnifikan
terhadap kebijakan deviden (3) likuiditas berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kebijan deviden (4) Pertumbuhan tidak berpengaruh signifikan
analisis pengaruh cash ratio , Debt to tala asset, Asset growth, Firm Size
dan Retum on Asset terhadap Dividend payout ratio, Penelitian ini dilakukan
oleh RB Atok Risaptoko pada tahun 2007. Penelitian ini dilakukan untuk
menguji pengaruh variable cash ratio , Debt to total asset (DTA) Asset growth.
Size dan Retum on Asset (ROA), terhadap Dividend payout ratio (DPR) pada
perusahaan yang listed di BEJ periode 2002 - 2005.
Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling , Data di
peroleh berdasarkan publikasi Indonesia Capital market Directory ( I C M D
2006 ) . Di peroleh jumlah sampel sebanyak 41 perusahaan dari 330
perusahaan yang terdaftar di BEJ . Teknik analisis yang digunakan adalah
regresi berganda dengan persamaan kuadrad terkecil dan uji hipotesis
menggunakan uji t- statistic untuk menguji koefisien regresi Parsial serta uji
asumsi klasik yangmeliputi uji normalitas, uji multikolinieritas, uji
heteroskedesitisitas dan uji autokolerasi.
Dari hasil analisis menunjukan bahwa Variabel cash ratio dan DTA
secara parsial signifikan terhadap DPR perusahaan di BEJ periode 2002
-2005. Semeniara variable growth, size dan ROA menunjukan hasil yang tidak
signifikan terhadap DPR sedangkan secara bersama - sama cash ratio , DTA,
Asset growth, Size, dan ROA , terbukti signifikan berpengamh terhadap DPR
B. Landasan Teori 1. Abnormal Return
Menurut Jogiyanto (2013:609 ) Abnormal retum adalah selisi antara
tingkat keuntungan yang sebenamya dengan tingkat keuntungan yang
diharapkann. Abnormal retum sering digunakan sebagai dasar pengujian
efisiensi pasar. Pasar dikatakan efisien jika tidak satu pun pelaku pasar yang
menikmati abnormal retum dalam jangka waktu yang cukup lama. Akan
tetapi, abnormal return dapat digunakan untuk meiakukan penilaian kinerja
surat berharga pada dasamya ada beberapa model untuk menghitung
abnormal retum , di antaranya market model/single index model dan capital
asset pricing model. Kedua model tersebut sulit dilakukan karena harus
meiakukan estimasi untuk beta, tingkat bunga bebas risiko dan retum pasar.
Dalam keuangan abnormal retum merupakan perbedaan antara
pengembalian yang diharapkan keamanan dan kembali actual. Abnormal
retum kadang - kadang dipicu oleh " peristiwa" Misalnya mencakup merger
,pengumuman deviden , pengumuman perusahaan produktif, meningkatkan
suku bunga , tuntutan hokum, dll semua yang dapat berkontribusi ke
abnormal retum . Kegiatan di bidang keuangan biasannya dapat
diklasifikasikan sebagai kejadian atau informasi harga yang belum atau
sesudahnya ada di pasar keuangan.
Studi peristiwa menganalisis retum taknormal (abnormal retum) dari
peri St iwa. Abnonnal retum atau excess retum merupakan kelebihan dari
retum yang sesungguhnya terjadi terhadap retum normal. Retum normal
merupakan return ekspektasi (retum yang diharapkan oleh investor).
Dengan demikian retum taknormal (abnormal retum) adalah selisi antara
retum sesungguhnya dengan ekpektasian , sebagai berikut:
ARi,t = R i , t - E [ R i , l ]
Keterangan :
RTNj t = return tidak normal sekuritas ke-1 pada periode peristiwa ke-t.
Ri,i = return realisasi yang terjadi untuk sekuritas ke-i pada periode
peristiwa ke-t.
E[Rn] = retum normal sekuritas ke-i untuk suatu periode peristiwa ke-t
2. Return Saham
Menurut Jogiyanto (2013 : 235) Retum merupakan retum hasil yang
diperoleh dari investasi. Retum merupakan factor utama yang membuat
investor termotivasi untuk terus berinvestasi dan sekaligus sebagai imbalan
atas segala keberanian dalam berinvestasi dan menanggung resiko .
Retum saham adalah keuntungan yang diperoleh dari kepemilikan
12
capital gain/loss. Hubungan antara retum dan resiko yang diharapakan
adalah hubungan yang searah atau linear . artinya semakin tinggi resiko
yang ditanggung semakin tinggi pula retum yang mungkin akan di peroleh
dari suatu asset, hal ini juga terjadi sebaliknya . Dalam karaktertstik suatu
investasi terdapat suatu asset tertentu di mana terdapat return yang tetap
(biasanya cenderung kecil) namun bebas resiko ,titik ini disebut titik risk
free.
Sumber - sumber Return dari investasi terdiri dari dua komponen
utama, yaitu yield dan capital gain/ loss . Yield merupakan komponen
Return yang mencerminkan aliran kas atau pendapatan yang diperoleh suatu
investasi secara periodik . Dalam instrument saham kita mengenalnya
sebagai deviden yang hanya bempa angka nol dan positif. Retum dapat
berupa realized retum ( retum realisasi/sesungguhnya) retum realisasi
adalah retum yang sudah terjadi dan retum ekspektasian yang belum terjadi
tetapi yang diharapkan akan terjadi dimasa mendatang.
Retum realisasi (realized retum) merupakan retum yang telah terjadi
Retum realisasian dihitung menggunakan data historis. Retum realisasi
penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari
perusahaan. Return realisasi atau retum histori ini juga berguna sebagai
dasar penentuan retum ekspektasi (expected retum) dan risiko dimasa
datang. Salah satu jenis pengukuran return realisasi yang sering digunakan
adalah retum total, yaitu retum keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu
Menghitung retum realisasi menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan :
Ri = Return Saham
Pt = Harga Saham pada saat t
Pt-i = Harga Saham pada saat t-1
. Return ekspektasi
Retum ekspektasi (expected retum) adalah retum yang diharapkan
akan diperoleh oleh investor dimasa mendatang . Berbeda dengan retum
realisasi yang sifatnya sudah terjadi, retum ekspektasi sifatnya belum
terjadi.
a. Berdasarkan nilai ekspektasi masa depan
Retum ekspektasi dapat dihitung dengan metode nilai ekspektasian
{expected value method) yaitu mengalihkan masing - masing hasil masa
depan (outcome) dengan probilitas kejadiannya dan menjumlah semua
produk perkalian tersebut . Secara matematika, return ekspektasian
metode nilai ekspektasian ( expected value method) ini dapat dirumuskan
14
EiRo= > m.pj)
Keterangan :
E(Ri): retum ekspektasian suatu aktiva atau sekuritas ke - i
Ri : Hasil masa depan ke - j untuk sekuritas ke - i
Pj : Probabilitas hasil masa depan ke - j ( untuk sekuritas ke - i
Berdasarkan nilai - niiai historis
Menggunakan rata -rata retum historis tidak mempertimbangkan
pertumbuhan dari retum - retumnya dengan mmus sebagai berikut:
Keterangan :
E(Ri): Ekspected retum suatu sekuritas atau sekuritas ke i
YtPi- Total retum realisasi
N : Jumlah periode pengamatan
Retum Ekspektasi merupakan retum yang harus diestimasi.
Menurut Brown dan Waner (1985) dalam Jogiyanto mengestimasi
realisasi sebeiumnya selama periode estimasi(estimation period), sebagai
beriku:
E[R,,J = 5 ^
Keterangan :
E[Ri,t] = return norma! sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t.
Rij = return realisasi sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j.
T = lamanya periode estimasi, yaitu dari t sampai t.
Periode estimasi (estimation period) umumnya merupakan periode
sebelum periode peristiwa. Periode peristiwa (event period) disebut juga
dengan periode pengamatan atau jendela peristiwa (event window).
(Jogiyanto 2013:610-611).
b. Market model
Perhitungan retum ekspektasian dengan model pasar (market
model) ini dilakukan dengan dua tahap, yaitu :
1) Membentuk model ekspektasi dengan menggunakan dua data realisasi
selama periode estimasi dan
2) Menggunakan model ekspektasi ini untuk mengestimasi
16
menggunkan teknik regresi OLS (ordinary least Square) dengan
persamaan:
R,,,= ai+p-RMi+e,.j
Keterangan :
Rjj = retum realisasi sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j.
a, = intercept untuk sekuritas ke-i
Bj = koefisien kemiringan yang merupakan beta dari sekuritas ke-i.
RMJ = return indeks pasar pada periode estimasi ke-j yang dapat dihitung dengan rumus RMJ = (IHSGj - IHSGj.i)/ IHSGj.i
e = kesalahan residu sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j
c) Market-adjusted Model
Model sesuai pasar ( marke-adjusted model) mengganggap bahwa
penduga yang terbaik untuk mengestimasi retum suatu sekuritas adalah
return indeks pasar pada saat tersebut. Dengan menggunakan model ini,
maka tidak perlu menggunakan periode estimasi untuk membentuk
model estimasi, karena return sekuritas yang diestimasi adalah sama
dengan retum indeks pasar. (Jogiyanto 2013 : 621)
4. Faktor - faktor yang mempengaruhi Abnormal Return
Menurut Jogiyanto (2013:644 - 647) Beberapa penelitian berusaha
menjelaskan terjadinya Abnormal Return tersebut Beberapa studi juga ingin
meiihat apakah variabel spesifik perusahaan yang lain , seperti ukuran
perusahaan, pertumbuhan perusahaan, dan resiko perusahaan juga
menjelaskan besamya Abnormal Return yang terjadi.
Ukuran perusahaan mengambarkan besar kecilnya suatu perusahaan
yang dapat diukur dengan meiihat besar kecilnya penjualan, jumlah modal
atau total aktiva yang dimiliki sebuah perusahaan .dalam penelitian ini lebih
menggunakan total aktiva.
Firm size yang menunjukan Ukuran Perusahaan merupakan faktor penting
dalam pembentukan retum saham . faktor Firm size yang merupakan kafitalisasi
nilai dari ekuitas lebih konsisten dan lebih signifikan dibandingkan dengan beta
dalam mempengaruhi retum. Penelitian yang dilakukan oleh Larasati(2014)
menunjukan bahwa Ukuran Perusahaan berarah negative dan tidak
signifikan terhadap Abnormal Retum pada perusahaan tekstil dan garmen
yang terdaffar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2011.
Perusahaan yang tumbuh mempunyai kebijakan pembayaran deviden
yang lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan yang tidak tumbuh,
bahkan perusahaan yang tumbuh peningkatan devidennya dapat menjadi
berita buruk karena diduga perusahaan telah mengurangi rencana
investasinya.(Fijrijati dan Hartono:2001).
Pertumbuhan perusahaan sering dipakai sebagai tolak ukur dalam
menilai suatu perusahaan . Dalam dunia bisnis, pengertian pertumbuhan
jangka panjang . Banyak cara untuk mengukur perumbuhan perusahaan ,
antara lain kenaikan penjualan dan kenaikan aktiva . Tetapi tolak ukur yang
melibatkan semua keputusan menejemen keuangan
Resiko Perusahaan adalah resiko yang dapat diantisipasi oleh
perusahaan Resiko dan Retum merupakan dua hal yang saling
berhubungan. Para investor selalu berkeinginan untuk memaksimalkan
return yang diharapkan , dimana investor akan dihadapkan pada dua pilihan
investasi yang memiliki resiko yang sama dan akan memilih yang terendah
dari pilihan investasi .Selain retum yang diharapkan investor selalu
mempertimbangkan resiko yang menyertainya sebelum meiakukan
investasi saham ini dikarenakan retum yang diharapkan dan resiko
mempunyai hubungan positif. (Jogiyanto ,2013) Semakin besar resiko suatu
sekuritas, semakin besar pula retum yang dapat diharapkan dari investasi.
Resiko sering dihubungkan dengan penyimpangan atau deviasi dari
outcome yang diterima dengan diekspektasi. Van Home dan Wachowich
,Jr.(1992) dalam Jogiyanto. Mendeflnisikan resiko sebagai variabilitas
retum terhadap return yang diharapkan . Untuk menghitung resiko , meode
yang banyak adalah deviasi standar yang mengukur absolute penyimpangan
5. Ukuran Perusahaan
Secara umum ukuran dapat diartikan sebagai satuan perbandingan
besar atau kecilnya suatu objek. Menurut Soemarso (2005) Perusahaan
adalah suatu organisasi yang diartikan oleh seseorang atau sekelompok
orang atau badan lain yang kegiatannya adalah meiakukan produksi dan
distribusi guna memenuhi kebutuhan ekonomi manusia. Jika dihubungkan
dengan perusahaan, maka ukuran perusahaan dapat diartikan sebagai suatu
perbandingan besar atau kecilnya perusahaan adalah suatu indicator yang
dapat menunjukan kondisi atau karakteristik perusahaan dimana terdapat
beberapa parameter yang dapat digunakan untuk menentukan ukuran suatu
perusahaan.
Menurut Sujianto(2001) didalam eka. Ukuran perusahaan
menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukan oleh total
aktivajumlah penjualan,rata-rata total penjualan asset dan rata - rata total
aktiva. Dalam penelitian ini , dengan mengacu pada penelitian yang
dilakukan oleh Saidi(2004) didalam eka. maka ukuran perusahaan diukur
melalui total asset yang diproksikan dengan nilai logaritma dari total asset
perusahaan. Semakin besar Ukuran suatu perusahaan , maka kecenderungan
menggunakan modal asing juga semakin besar. Hal ini disebabkan karena
perusahaan besar membutuhkan dana yang besar pula untuk menunjang
operasionalnya ,dan salah satu alternative pemenuhannya adalah dengan
Menurut keputusan Bapepam no 9 tahun 1995 , ukuran perusahaan
dapat digolongkan atas kedua kelompok sebagai berikut:
a. Perusahaan menengah/kecil
Perusahaan menengah/ kecil merupakan badan hokum yang didirikan di
Indonesia yang :
1) Memiliki sejumlah kekayaan (total asset) tidak bisa lebih dari Rp.20
milyar.
2) Bukan merupaka afiliasi atau dikendalikan oleh suatu perusahaan
yang bukan perusahaan menengah / kecil.
3) Bukan merupakan Reksadana
4) Perusahaan menengah/ besar
Perusahaan menengah/ besar merupakan kegiatan ekonomi yang
mempunyai khiteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan usaha
kecil.
Menurut Jogiyanto (2013) alat ukur yang digunakan yaitu total aktiva
, karena dapat mewakili seberapa besar perusahaan tersebut. Semakin besar
total asset yang dimiliki perusahaan akan mengindikasikan semakin besar
ukuran perusahaan tersebut. Aset perusahaan yang besar akan memberikan
signal bahwa perusahaan tersebut memiliki prospek. Hal ini disebabkan
karena aktiva merupakan tolak ukur besaran atau skala suatu perusahaan.
Menurut jogiyanto (2003) menyatakan Ukuran perusahaan sebagai
resiko, dia juga menghipotesiskan bahwa perusahaan yang cenderung
berinvestasi ke proyek mempunyai varian rendah, untuk menghindari laba
ditahan.
Indikatomya :
Size = Log Total Aktiva
I. Pertumbuhan Perusahaan
Menurut Brigmigham dan Erhart (2005)didalam eka, Perusahaan
dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi akan bergantung pada luar
perusahaan dikarenakan dana dari dalam perusahaan tidak mencukupi untuk
mendukung tingkat pertumbuhan yang tinggi . Dengan demikian perusahaan
dengan pertumbuhan yang tinggi akan lebih banyak menggunakan utang
sebagai sumber pendanaannya daripada perusahaan dengan tingkat
pertumbuahan yang rendah . Pertumbuhan menurut Mardiyah (2001)
didalam eka. didefinisikan sebagai perubahan tahunan dari total aktiva .
Bagi perusahaan , kesempatan untuk bertumbuh atau meiakukan investasi
akan meningkatkan kebutuhan akan dana . Ini berarti disamping dana
internal yang tersedia diperlukan juga tambahan dana yang berasal dari luar
perusahaan termasuk utang.
Tingkat pertumbuhan suatu perusahaan menunjukan sampai seberapa
jauh perussahaan akan menggunakan hutang sebagai sumber
pembiayaannya. Dalam hubungannya dengan laverage, Perusahaan dengan
22
sumber pembiayaannya agar tidak terjadi biaya keagenan antara pemegang
saham dengan menejemen perusahaan, sebaliknya perusahaan dengan
tingkat pertumbuhan yang rendah sebaiknya menggunakan hutang sebagai
sumber pembiayaan karena penggunaan hutang akan mengharuskan
perusahaan tersebut membayar bunga secara teratur.
Menurut Brigham dan Gapenski (1996) didalam Zulfina,
Pertumbuhan Perusahaan yang tinggi membutuhkan dana dari pihak
eksternal yang lebih besar. Perusahaan harus memilih sumber pendanaan
dengan biaya paling murah. Biaya emisi penjualan saham biasa akan
melebihi biaya hutang. Oleh karena itu mendorong perusahaan yang sedang
mengalami pertumbuhan tinggi untuk lebih mengandalkan pendanaan yang
bersumber pada hutang. Perusahaan yang pertumbuhannya tinggi dengan
mempunyai kesempatan yang besar memungkinkan untuk membayar
deviden yang rendah karena mempunyai kesempatan ProHtabel.
Menurut Harahap (2010) Pengertian laba adalah kelebihan
penghasilan diatas biaya selama satu periode akuntasi dan laba merupakan
angka yang penting dalam laporan keuangan karena berbagai alasan antara
lain : laba merupakan dasar dalam perhitungan pajak, pedoman dalam
menentukan kebijakan investasi dan pengambilan keputusan , dasar dalam
peramalan laba maupun kejadian ekonomi perusahaan lainnya di masa yang
akan datang , dasar dalam perhitungan dan nilai efisiensi pasar menjalankan
perusahaan, serta sebagai dasar dalam penilaian presatasi atau kinerja
Penyajian laba melalui laporan tersebut merupakan focus kinerja
perusahaan yang penting. Kinerja perusahaan merupakan hasil dari
serangkaian proses dengan mengorbankan berbagai sumber daya . Adapun
salah satu parameter penilaian kinerja perusahaan tersebut adalah
pertumbuhan laba. Pertumbuhan laba dihitung dengan cara mengurangkan
laba periode sekarang dengan laba periode sebeiumnya kemudian dibagi
dengan laba pada periode sebeiumnya .
Pertumbuhan laba di pengaruhi oleh perubahan — perubahan
komponen yang ada dalam laporan keuangan. Pertumbuhan laba yanga
disebabkan oleh perubahan komponen laporan keuangan misalanya
pertumbuhan , pertumbuhan harga pokok penjualan , perubahan beban
operasi , perubahan beban bunga, perubahan pajak penghasilan dan lain
-lain.
Indikatomya:
nilai pasar Growths —;—•—•— nilai buku
Menumt Jogiyanto ( 2013 : 154 ) Nilai buku per lembar saham
menunjukan aktiva bersih {net asset) yang dimiliki oleh pemegang saham
dengan memiliki satu lembar saham . Karena aktiva bersih adalah sama
dengan total ekuitas pemegang saham , maka nilai buku per lembar saham
Menurut Jogiyanto(20l3:i60) Nilai pasar berbcda dengan nilai buku .
Jika nilai buku merupakan nilai yang dicatat pada saat saham dijual oleh
perusahaan , maka nilai pasar adalah harga saham yang terjadi di pasar
bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar. Nalai pasar ini
ditentukan oleh permintaaan dan penawaran saham bersangkutan dipasar
bursa.
Menurut Angkoso (2006) menyebutkan bahwa pertumbuhan laba
dipengaruhi oleh factor antara lain :
a. Besar perusahaan
Semakin besar perusahaan , maka ketepatan pertumbuhan laba yang
diharapkan semakin tinggi.
b. Umur perusahaan .
Perusahaan yang baru berdiri kurang memiliki pengalaman dalam
meningkatkan laba, sehingga ketepatannya masih rendah.
c. Tingkat laverage
Bila perusahaan memiliki tingkat hutang yang tinggi , maka manajer
cenderung memanipulasi laba sehingga dapat mengurangi ketepatan
pertumbuhan laba.
d. Tingkat penjualan
Tingkat penjualan di masa lalu yang tinggi, semakin tinggi tingkat
penjualan di masa yang akan datang sehingga pertumbuhan laba semakin
e. Perubahan laba masa lalu
Semakin besar perubahan laba masa lalu, semakin tidak pasti laba yang
diperoleh di masa mendatang.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan perkembangan usaha
merupakan kriteria penilaian secara luas dan dianggap paling valid untuk
dipakai sebagai hasil pelaksanaan operasi sebuah perusahaan,
mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut:
1) Perkembangan usaha merupakan titik awal investasi atau penanaman
modal dari suatu usaha.Dapat dikatakan apabila semakin besar resiko
penanaman modal suatu usaha atau investasi,maka semakin besar
perkembangan usahanya untuk menuju keuntungan yang lebih, begitu
juga sebaliknya.
2) Perkembangan usaha memberikan gambaran tingkat keutungan yang
dihasilkan menurut jumlah modal yang ditanamkan atau
diinvestasikannya.
7. Resiko Perusahaan
Ada dua hal yang akan ditemui dan harus diperhatikan dalam
berinvestasi yaitu risk dan return karena investor dihadapkan pada trade off
pada kedua hal tersebut. Para investor berkeinginan untuk memaksimalkan
26
investasi yang memiliki resiko sama dan akan memilih yang terendah dari
pilihan investasi.
Selain return yangdiharapkan investor selalu mempertimbangkan
resiko yang menyertainya sebelum meiakukan investasi saham hal ini
dikarenakan retum yang diharapkan dan resiko mempunyai hubungan
positif (Jogiyanto : 2013) . semakin besar resiko suatu sekuritas , semakin
besar pula retum yang dapat diharapkan dari investasi yang dilakukan .
Resiko yang disebabkan oleh faktor luar perusahaan sering disebut sebagai
resiko sistematis atau resiko pasar. Resiko sistematis disebabkan oleh faktor
- faktor yang mempengamhi semua perusahaan secara bersamaan ,
misalnya kondisi perekonomian ,politik, dan kebijaksanaan pemerintah .
resiko sistematis ini selalu ada dan tidak dapat dihilangkan melalui
verifikasi.
Perusahaan yang mempunyai risiko tinggi karena hams membayar
biaya bunga yang tinggi atas hutang sedang disisi lain terdapat
ketidakpastian dalam pengembalian asset. Untuk menghindari kebangkrutan
perusahaan maka sebaiknya penggunaan hutang dikurangi. Stmktur asset
berhubungan dengan jumlah av-sc/yang dapat dijadikan agunan. Semakin
besar struktur asset terutama yang bcrs'XaX tangible awe/yang dimiliki
perusahaan semakin besar peluang perusahaan untuk menggunakan hutang..
Investor juga perlu mempertimbangkan tingkat resiko suatu investasi
sebagai dasar pembuatan investasi. Resiko merupakan kemungkinan
Menurut Tandelilin (2001:48) Semakin besar kemungkinan perbedaannya.
berarti semakin besar resiko investasi tersebut.
Dalam konsep resiko dan return, retum dianggap mempunyai searah
dengan yang dihadapi oleh sebuah investasi. Makin tinggi resiko yang
ditanggung investor, makin tinggi pula return yang diharapkan oleh investor
dari investasi tersebut. Apabila investasi tersebut dianggap tidak
mengandung resiko. maka investor mengharapkan tingkat keuntungan bebas
resiko. Investasi dalam saham dianggap investasi yang mengandung resiko.
Resiko tersebut berasal dari adanya ketidakpastian retum yang akan
diterima oleh investor, sehingga dari saham yang dimiliki investor
diharapkan akan diperoleh suatu keuntungan yang lebih tinggi dari
keuntungan bebas resiko.
Oleh karena itu, seorang investor tidak boleh hanya memperhatikan
besamya retum dalam suatu asset, tetapi juga hams mempertimbangkan
resiko yang harus ditangguhkan karena adanya investasi tersebut. Apabila
investor mengharapkan untuk memperoleh tingkat keuntungan yang tinggi,
maka ia harus bersedia menanggung resiko yang lebih tinggi pula.
Indikatomya :
28
Menurut Jogiyanto (2013 : 308) bagian dari resiko yang dapat
dihilangkan dengan membentuk portofoiio yang dengan resiko yang dapat
di-diverisifikasi atau resiko perusahaan atau resiko spesifik atau resiko unik
atau resiko yang tidak sistematis . karena resiko ini unik untuk suatu
perusahann, yaitu hal yang buruk terjadi dapat diimbangi dengfan perbuatan
baik di perusahaan lain, maka resiko ini di-diversifikasi di dalam pertofolio.
C . Hipotesis
1. Ada Pengaruh signifikan antara Ukuran Perusahaan .Pertumbuhan
Perusahaan , dan Risiko Perusahaan secara Simultan Terhadap Abnormal
Retum pada Perusahaan Property & Real estate yang Go Public di Bursa
Efek Indonesia
2. Ada Pengaruh signifikan antara Ukuran Perusahaan .Pertumbuhan
Perusahaan , dan Risiko Perusahaan secara parsial Terhadap Abnormal
Retum pada Perusahaan Property & Real estate yang Go Public di Bursa
A. Jenis Penelitian
Menurut Sugiyono (2012:35) Rumusan masalah itu merupakan suatu
pertanyaan yang diharapkan akan dicari jawabanya melalui pengumpulan data.
Bentuk - bentuk rumusan masalah dikembangkan berdasarkan penelitian
menurut tingkat eksplanasi yaitu:
1. Komperatif yaitu penelitian yang bersifat membandingkan kcberadaan satu
variabel atau lebih pada dua atau lebih sempel yang berbeda . atau pada
waktu yang berbeda.
2. Dekriptif yaitu suatu penelitian yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap
kcberadaan variable mandiri . baik hanya pada satu variable atau
lebih(variabel yang berdiri sendiri).
3. Asosiatif yaitu suatu rumusan penelitian yang bersifat menanyakan
hubungan antara dua variable atau lebih.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan bentuk Hubungan kausal
yaitu hubungan yang bersifat sebab akibat. Variabel yang dimaksud adalah
ukuran perusahaan .Pertumbuhan Perusahaan , dan resiko perusahaan yang
mempengaruhi Abnormal return.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Sektor Property & Realestate di Pojok Bursa
Efek Indonesia Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Palembang yang berlokasi dijaian Ahmad Yani 13 Ulu Palembang.
30
C . Operasional Variabel
Tabel I I I . l Operasional Variabel
No Variabel Definisi Variabel Indikator
Ukuran
Perusahaan
( X , )
Merupakan nilai yang
menunjukan besar
kecilnya perusahaan
Size = Log Total Aktiva
Pertumbuhan
Perusahaan
(X2)
Perubahan total asset
baik berupa peningkatan maupun penurunan yang dialami oleh perusahaan selama satu periode
Growth = nilai pasar nilai buku
Resiko
Perusahaan
(X3)
Resiko yang dapat
diantisipasi oleh
perusahaan .
laverage = Total ekuitas total utang
Abnormal
Retum
(Y)
Selisi antara retum
sesungguhnya yang
terjadi dengan retum
ekspektasian
RTNu = Ru - E[Ru]
D.Populasi dan Sampel 1. Populasi
Menurut Sugiyono (2012:80) Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua Perusahaan Property &
Realestate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periode
pengamatan mulai tahun 2011 sampai dengan tahun 2013.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia ada
44 Perusahaan Property & Realestate yang terdaftar .
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2012 : 81) Sampel adalah bagian dari jumlah
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pengambilan sampel
dilakukan dengan metode sampling Purposive yaitu teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu. Adapun kriteria dalam penentuan
sampel yaitu :
a. Laporan Keuangan lengkapdari tahun 20II-2013
b. Meiakukan Penawaran Umum dari tahun 2010-2013
c. Laporan Keuangan dalam bentuk rupiah
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia dan sesuai
dengan kriteria yang ditentukan yang terpilih menjadi sampel adalah 30
Tabel II1.2
Daftar Nama Perusahaan yang menjadi Sampel
No Kode
Saham Nama Emiten
1 APLN Agung Podomoro Land Tbk 2 ASRI Alam sntera Realitv Tbk
_J BAPA Bekasi Asri Pemula Tbk
4 BCIP Bumi Citra Permai Tbk 5 BKSL SentuI City Tbk
6 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk 7 COWL Cowell Development Tbk 8 CTRA Ciputra Development Tbk 9 CTRP Ciputra Profjerty Tbk 10 CTRS Ciputra Surya Tbk
11 DART Duta Anggada Reality Tbk 12 DILD Initiland Development Tbk 13 DUTI Duta Pertiwi Tbk
14 GMTD Gowa Makasar Tourims Develodment Tbk 15 GPRA Perdana Gapura Prima Tbk
16 JRPT Jaya Real Property Tbk
17 KPIG Global Land And Development 18 KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk 19 LAMI Lamicitra Nusantara Tbk 20 LPKR Loppo Karawaci Tbk 21 MDLN Moderland Reality Tbk 22 MKPI Metropolita Kentjana Tbk 23 PLIN Plaza Indonesia Reality Tbk 24 PUDP Pudjiati Prestige Tbk 25 PWON Pakuwon Jati Tbk 26 RDTX Roda Vivatex Tbk
Data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan
seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa
dilakukan oleh peneliti.
2. Data sekunder
Data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak
pengumpul data primer atau oleh pihak lain
Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder berupa
data dari tahun 2011 - 2013 pada perusahaan Property & Real estate dibursa
etek Indonesia. Menurut Husein Umar (2008:42)
F . Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data menurut Sugiyono (2012:224) terdiri dari:
1. Pengamatan (observasl) adalah pengumpulan data, penelitian mencatat
informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian.
2. Survei adalah metode pengumpulan data dengan menggunakan instrument
untuk meminta tanggapan dan respon terhadap sampel.
3. Wawancara adalah bentuk komunikasi langsung antara penelitian dan
responden.
4. Kuisioner adalah pertanyaan yang disusun dalam bentuk kalimat Tanya .
5. Metode dokumentasi adalah catatan tertulis tentang berbagai kegiatan atau
34
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode dokumentasi, yaitu catatan tentang harga saham, laporan keuangan
serta sejarah singkat perusahaan Property & Realestate Indonesia.
G . Analisis Data dan Teknik Analisis 1. Analisis Data
Menurut Sugiyono (2009 :13-14) analisi data dalam penelitian dapat
dikelompokan menjadi 2 , yaitu :
a. Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif yaitu suatu metode analisis dengan menggunakan data
yang berbentuk kata, kalimat,skema,dan gambar.
b. Analisis kuantitatif yaitu suatu metode analisis dengan menggunakan
data berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan .
Metode analisis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini
adalah analisis kuantitatif berdasarkan laporan keuangan Perusahaan
Property & Realestate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun
1) Abnormal Return
Abnormal return adalah selisi antara tingkat keuntungan yang
sebenamya dengan tingkat keuntungan yang diharapkann. Dengan
mencari return saham terdahuiu , setelah itu baru mencari ekspektif
retum, mencari ekspektif retum menggunakan rumus berdasarkan
nilai-nilai historis, jika semuanya datanya telah terkumpul baru
menggunakan formula ini.
ARi,t = R i , t - E [ R i , t ]
Keterangan :
RTNj t = retum tidak normal sekuritas ke-l pada periode peristiwa
ke-t.
Ri,t = retum realisasi yang terjadi untuk sekuritas ke-i pada
periode peristiwa ke-t.
E[Ri.i] = retum normal sekuritas ke-i untuk suatu periode peristiwa
ke-t
2) Ukuran Perusahaan
Ukuran Pemsahaan merupakan nilai yang menunjukan besar
kecilnya pemsahaan. Besar kecilnya suatu perusahaan tergantung total
3 6
untuk menghitung ukuran |>erusahaan. Dan untuk menyesuaikan
dengan variabel lainnya.
Size = Log Total Asset
3) Pertumbuhan Perusahaan
Pertumbuhan perusahaan dapat dicari dengan formula dibawah
ini tetapi terlebih dahulu harus dicari nilai pasar , nilai pasar dapat
dilihat di harga penutupan setiap akhir desember. Nilai buku dicari
dengan membagi total ekuitas dibagi jumlah saham yang beredar .
nilai pasar Growth — ————;— nilai buku
4) Resiko Perusahaan
Resiko perusahaan dapat dicari dengan mengunakan indikator
laverage berikut ini adalah formula yang digunakan penulis.
Total ekuitas Laverage - — -—
b. Uji Klasik
1) Uji Normalitas
Uji normalitas untuk mengetahui apakah variable dependen,
independen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal
atau tidak. Model regresi yang baik adalah data berdistribusi normal.
Untuk mendeteksi adanya Normalitas adalah dengan meiihat
penyebaran titik pada pada sumbu diagonal dari grafik Normal
Probability Plot. .(Husein Umar 2008:181-182)
Dasar pengambilan keputusahan :
a) Jika data menyebar di sekitas garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi Normalitas.
b) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/ atau tidak
mengikuti arah garis diagonal , maka model regresi tidak
memenuhi asumsi Normalitas.
c. Analisis Statistik
I) Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda adalah hubungan secara linear
antara dua atau lebih variabel independen dengan variabel dependen .
Menurut Sugiyono (2009 : 277) . Analisis ini digunakan untuk
mengetahui pengaruh Ukuran perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan,
38
atau negatif dan untuk meprediksi nilai dari variabel independen
mengalami kenaikan atau penurunan.
Persamaan regresi berganda sebagai berikut:
y = a + biXi + b2X2 + b^x^ + e
Keterangan :
Y = Abnormal Return
a = Konstanta
b = Koefisien Regresi
= Ukuran Perusahaan
X2 = Pertumbuhan Perusahaan
= Resiko Perusahaan
e = Kesalahan Residual/error
d. Uji Hipotesis
1) Uji Hipotesis F (Secara simultan)
Uji statistik F digunakan untuk meiihat signifikan atau tidak
Ukuran Perusahaan,Pertumbuhan Perusahaan,dan Resiko Perusahaan
,Pertumbuhan Perusahaan dan Resiko Perusahaan secara
simultan terhadap Abnormal Retum.
Ha = Ada pengaruh yang signifikan Ukuran Perusahaan,
Pertumbuhan Perusahaan dan Resiko Perusahaan secara
simultan terhadap Abnormal Retum.
b) Tingkat Kcyakinan
Dalam hal ini a = 0,05 atau 5 % beserta nilai F tabel dengan nilai
d f = n - k - l
c) Kesimpulan
(!) Jika !• hitung > F tabel atau sig F < sig a 0,05 maka Ho
ditolak dan Hg diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan
antara Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan, dan
Resiko Perusahaan terhadapa Abnormal Retum
(2) Jika F hitung < F tabel atau sig F > sig a 0,05., maka Ho
diterima dan Ha ditolak , artinya tidak ada pengaruh yang
signifikan antara Ukuran Perusahaan ,Pertumbuhan
40
2) Uji Hipotesis t ( uji t)
Uji t digunakan untuk meiihat signifikan atau tidak secara parsial
Ukuran Perusahaan(Xi) , Pertumbuhan Perusahaan (X2) dan Resiko
Perusahaan (X3) terhadap Abnormal Retum ( Y ) . a) Hipotesis
Ho ^ Tidak ada pengaruh antara Ukuran perusahaan perusahaan ,
Pertumbuhan, dan Resiko Perusahaan yang signifikan antara
Resiko perusahaan secara parsial terhadap Abnormal Retum.
Ha = Ada pengaruh yang signifikan Ukuran Perusahaan ,
Pertumbuhan Perusahaan ,dan Resiko Perusahaan secara
parsial terhadap Abnormal Retum
b) Tingkat Keyakinan
Setelah nilai t hitung diperoleh kemudian dibandingkan
dengan nilai t label dengan d f = ( n - l ) dan taraf signifikansi 5%.
c) Kesimpulan
1. Jika t hitung > t tabel atau sig t < sig a (0,05), maka Ho ditolak
dan Ha diterima , artinya ada pengaruh yang signifikan antara
Ukuran Perusahaan , Pertumbuhan Perusahaan, dan Resiko
Perusahaan terhadap Abnormal Retum
2. Jika t hitung < t tabel atau sig t > sig a (0,05). Maka Hoditerima
dan Ha ditolak , artinya tidak ada pengaruh yang signifikan
antara Ukuran Perusahaan ,Pertumbuhan Perusahaan , dan
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum
a. Sejarah singkat Bursa Efek Indonesia
Bursa Efek Indonesia (disingkat BEl, dalam bahasa inggris
Indonesia Stock Exchange(IDX) ) adalah sebuah pasar saham yang
merupakan hasil penggabungan Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan
Bursa Efek Surabaya (BES) , dimana Bursa Efek Surabaya melebur
dalam Bursa Efek Jakarta.
Perusahaan hasil penggabungan usaha ini memulai operasinya
pada 1 Desember 2007 . Bursa Efek Indonesia dipimpin oleh Direktur
Utama Erry Firmansyah, mantan direktur BEJ . Mantan Utama BES
Guntur Pasaribu menjabat sebagai direktur Perdagangan Fixed Income
dan Derivatif, Keanggotaan dan Partisipan.
Untuk memberikan informasi yang lebih lengkap tentang
perkembangan Bursa kepada publik, BEl menyebarkan data pergerakan
harga saham melalui media cetak dan elektronik . Satu Indikator
pergerakan harga saham tersebut adalah indeks harga saham , saat ini
BEl mempunyai tujuh macam indeks saham :
1) IHSG, menggunakan semua saham tercatat sebagai komponen
kalkulasi indeks.
2) Indeks Sektoral, menggunakan semua saham yang masuk setiap
sektor.
3) Indeks LQ45, menggunakan 45 saham terpilih setelah melalui
beberapa tahapan seleksi.
4) Indeks Individual, yang merupakan indeks untuk masing - masing
saham didasarkan harga saham .
5) Jakarta Islamic Indeks, merupakan indeks perdagangan saham
syariah .
6) Indeks Papan Utama dan Papan Pengembangan , indeks yang
didasarkan pada kelompok saham yang tercatat di BEl yaitu
kelompok Papan Utama dan Papan Pengembangan.
7) Indeks KompaslOO, menggunakan 100 saham pilihan harian
Kompas.
b. Sejarah Singkat 30 Emiten
1. Perusahaan PT. Agung Podomoro Land, Tbk
PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) didirikan tanggal 30 Juli 2004 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2004.
Berdasarkan anggaran dasar perusahaan . Ruang lingkup kegiatan
APLN meliputi usaha dalam bidang real estate, termasuk
pembebasan tanah pengembang , dan penjualan lanah , baik tanah
untuk perumahan, maupun tanah untuk industry , serta penjualan
2. Perusahaan P T . Alam Sutera Reality, Tbk
PT Alam Sutera Realty Tbk didirikan pada tanggal 3
Nopember 1993 dengan nama PT Adhihutama Manunggal oleh
Harjanto Tirtohadiguno beserta keluarga yang memfokuskan
kegiatan usahanya di bidang properti. Perusahaan mengganti nama
menjadi PT Alam Sutera Realty Tbk dengan akta tertanggal 19
September 2007 No. 71 dibuat oleh Misahardi Wilamarta, S.H.,
notaris di Jakarta. Pada 18 Desember 2007, Perusahaan menjadi
perusahaan publik dengan meiakukan penawaran umum di Bursa
Efek Indonesia.
3. Perusahaan P T . Bekasi Asri PemuIa,Tbk
PT Bekasi Asri Pemula Tbk (BAPA) didirikan tanggal 20
Oktober 1993 dan mulai meiakukan kegiatan komersial sejak tahun
2004. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup
kegiatan BAPA adalah dalam bidang real estat, perdagangan,
pembangunan, industri, percetakan, agrobisnis, pertambangan dan
jasa angkutan. Kegiatan usaha yang dilakukan BAPA sampai dengan
44
Pada tanggal 19 Desember 2007,BAPA memperoleh
penyataan efektif dari BAPEPAM-LK untuk meiakukan Penawaran
Umum Perdana Saham BAPA kepada masyarakat.
4. Perusahaan P T . Bumi Citra Permai, T b k
PT Bumi Citra Permai Tbk didirikan 03 Mei 2000 dan mulai
meiakukan kegiatan usaha secara komersial pada 2003. Berdasarkan
Anggaran Dasar Perusahaan. ruang lingkup kegiatan BCIP adalah
mengadakan usaha dibidang real estate, pemabangunan,
perdagangan , pertambangan. jasa, pengangkutan, percetakan dan
pertanian. Saat ini kegiatan usaha yang secara efektif telah
dijalankan berupa menyelenggarakan usaha real estate. Pada tanggal
30 Nopember 2009, BCIP memperoleh penyataan efektif dari
Bapepam-LK untuk meiakukan penawaran umum perdana saham
BCIP (IPO).
5. Perusahaan P T . SentuI City, T b k
PT SentuI City Tbk ( B K S L ) didirikan 16 April 1993 dengan nama PT Sentragriya Kharisma dan memulai kegiatan komersialnya
sejak tahun 1995. Induk usaha BKSL adalah PT Citra Kharisma
Komunika, yang didirikan di Indonesia, sedangkan induk usaha
utama BKSL adalah Dutch Growth Invesment Pte. Ltd, yang
Berdasarkan anggaran dasar perusahaan . Ruang lingkup
kegiatan BKSL meliputi : bidang pembanguna, perdagangan dan
jasa. Pada tanggal 30 Juni 1997 . BKSL memperoleh pemyataan
efektif dari BAPEPAM - L K untuk meiakukan penawaran umum
perdana saham BKSL (IPO).
6. Perusahaan PT. Bumi Serpong Pcrmai,Tbk
PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) didirikan 16 Januari 1984 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1989. BSDE
dan anak usaha (grup) termasuk dalam kelompok usaha PT Paraga
Artamida, sedangkan pemegang saham akhir Grup adalah Sinarmas
Land Limited yang berkedudukan di Singapura.Saat ini , BSDE
memiliki anak usaha yang juga tercata di Bursa Efek Indonesia
(BE!) yakni PT.Duta Pertiwi Tbk(DUTI). Berdasarkan anggaran
dasar perusahaan . ruang lingkup kegiatan BSDE adalah berusaha
dalam bidang pembanguna real estate . Pada tanggal 28 Mei 2008 ,
BSDE memperoleh pemyataan efektif dari BAPEPAM-LK untuk
meiakukan penawaran umum perdana saham BSDE (IPO)
7. Perusahaan PT. Cowell Development, Tbk
PT Cowell Development Tbk ( C O W L ) didirikan tanggal 25 Maret 1981 dengan nama PT intemusa Artacipta dan memulai
46
Induk usaha COWL adalah PT Gama Nusapala, merupakan
perusahaan yang dimiliki oleh I T Lestari Invcstindo Mandiri (LIM).
L I M merupakan perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh
Fransiscus Suciyanto. Berdasarkan anggaran dasar perusahaan.
Ruang lingkup kegiatan COWL bergerak dalam bidang jasa,
pembangunan, dan perdagangan , terutama jasa pengelolaan gedung,
pembangunan dan pengembangan perumahan, dan perdagangan real
estate. Pada tanggal 10 Desember 2007, COWL memperolch
pemyataan efektif dari BAPLPAM-LK untuk meiakukan penawaran
umum perdana saham COWL (IPO).
8. Perusahaan PT.Ciputra Development, Tbk
PT Ciputra Development Tbk ( C T R A ) didirikan 22 Oktober 1981 dengan nama PT Citra Habitat Indonesia dan memulai kegiatan
usaha komersialnya pada tahun 1984. Saat ini CTRA memiliki anak
usaha yang juga tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEl) yakni P I .
Ciputra Property .Tbk(CTRP) dan PT Ciputra Surya Tbk(CTRS).
Berdasarkan anggaran dasar perusahaan . ruang lingkup
kegiatan CTRA adalah mendirikan dan menjalankan usaha di bidang
pembangunan dan pengembangan perumahan (Real estate) . Pada
tanggal 18 Februari 1994 ,CTRA memperoleh pemyataan efektif
dari BAPEPAM-LK untuk meiakukan Penawaran umum perdana
9. Perusahaan PT. Ciputra Property, Tbk
PT Ciputra Property Tbk ( C T R P ) didirikan dengan nama PT Citraland Property tanggal 22 Desember 1994 dan memulai kegiatan
usaha komersialnya pada tahun 1984. induk usaha dari C I RP adalah
PT Ciputra Development Tbk (CTRA), sedangkan induk usaha
terakhir dari CTRP adalah PT Sang Pelopor. Ruang lingkup kegiatan
CTRP meliputi mendirikan dan menjalankan usaha- usaha
pembanguna, pengelolaan dan pcnyewaan dibidang pcrhotelan ,
rumah susun, perkantoran . pertokoan. pusat niaga dan pusat rekreasi
beserta fasilitasnya. Pada tanggal 30 Oktober , CTRP memperoleh
penyataan efektif dari Bapepam - L k untuk meiakukan penawaran
umum perdana.
10. Perusahaan P T . Ciputra Surya, Tbk
PT Ciputra Surya Tbk ( C T R S ) didirikan tanggal 21 Nopember 1989 dengan nama PT Bumi Citrasurya dan memulai kegiatan usaha
komersialnya pada tanggal I Maret 1993. Pada tanggal 28 Desember 1990, nama PT Bumi Citrasurya diubah menjadi PT Citraland Surya.
Selanjutnya tanggal 18 Pebruari 1997, nama perusahaan diubah
menjadi PT Ciputra Surya.lnduk usaha dari CTRS adalah PT Ciputra
Development Tbk (CTRA). sedangkan induk usaha terakhir dari
CTRS adalah PT Sang Pelopor
Ruang lingkup kegiatan CTRS meliputi mendirikan dan
48
dibidang perhotelan , rumah susun, perkantoran , pertokoan, pusat
niaga dan pusat rekreasi beserta fasilitasnya. Pada tanggal 29
Desember 1998 , CTRS memperoleh penyataan efektif dari
Bapepam - L k untuk meiakukan penawaran umum.
11. Perusahaan PT.Duta Anggada Reality, T b k
PT Duta Anggada Realty Tbk (DART) didirikan tanggal 30 Desember 1983 dengan nama PT Duta Anggada Inti Pratama dan
memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1984. Berdasarkan
Anggaran Dasar Perusahaan , ruang lingkup kegiatan DART
terutama bergerak dalam bidang pembangunan real estate. Pada
tahun 1990 DART memperoleh pernyataan efektif dari
BAPEPAM-L K untuk meiakukan Penawaran Umum Perdana Saham DART
(IPO)
12. Perusahaan PT.Initiland Development, Tbk
PT Inliland Development Tbk ( D I L D ) didirikan tanggal 10
Juni 1983 dan memulai kegiatan usaha komersialnya sejak 01
Oktober 1987DILD tergabung dalam kelompok usaha Inliland.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham. Berdasarkan
Anggaran Dasar Perusahaan , ruang lingkup kegiatan D I L D terutama
bidang usaha pembangunan dan persewaan perkantoran. Pada
tanggal 02 Agustus 1991, DILD memperoleh pernyataan efektif dari
Bapepam- LK untuk meiakukan Penawaran Umum Perdana Saham
13. Perusahaan PT. Duta Pertiwi Tbk
PT Dula Pertiwi Tbk (DUTI) didirikan tanggal 29 Desember 1972 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1981.PT
Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE). merupakan induk usaha dari
DUTI yang didirikan di IndonesiaBerdasarkan Anggaran Dasar
Perusahaan, ruang lingkup kegiatan DUTI meliputi usaha kontruksi
dan pembangunan real estate serta perdagangan umum. Pada tanggal
26 September 1994 . DUTI memperoleh pemyataan efektif dar Bapepam - L K untuk meiakukan Penawaran Umum Perdana Saham
(IPO)
14. Perusahaan PT. Gowa Makasar Tourims Develodment Tbk
Gowa Makassar Tourism Devel