SISTEM INFORMASI PENGADUAN ONLINE PADA
MASYARAKAT KECAMATAN KAJEN KABUPATEN
PEKALONGAN BERBASIS WEB DAN ANDROID
Eka Yulianti Ningsih
1,
Imam Rosyadi
2, Hadwitya Handayani K
3Manajemen Informatika
Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan Jl. Raya Pahlawan No. Gejlig – Kajen Kab. Pekalongan Telp.: (0285) 385313, e-mail: fastikom.umpp@gmail.com
ABSTRAKSI
Sistem Sistem pengaduan masyarakat yang diterapkan di Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan saat ini masih dilakukan secara manual, yaitu dengan cara bertemu langsung dengan pejabat yang berwenang dalam menangani pengaduan masyarakat, atau dilakukan melalui Short Message Service (SMS), surat, e-mail, telepon, atau kotak pengaduan. Dengan sistem pengaduan manual akan memakan banyak waktu, tenaga, dan biaya, sehingga dengan sistem pengaduan manual seperti itu hasil yang didapatkan pun kurang efektif dan efisien.
Oleh karena itu, maka perlu dibangun sebuah aplikasi yang mampu memberikan suatu media komunikasi antara masyarakat dan aparat kecamatan dalam penginformasian aduan maupun keluhan yang dialami masyarakat. Dalam pembangunan aplikasi ini penulis menggunakan framework Ionic dan AngularJS sebagai front-end, bahasa pemprograman PHP sebagai back-end, MySQL sebagai database, serta Android SDK untuk mem-build aplikasi menjadi bentuk apk.
Hasil dari penelitian ini yaitu aplikasi E-Pengaduan Kecamatan Kajen berbasis Android, aplikasi ini dapat membantu masyarakat melakukan pengaduan kepada pihak kecamatan kapan saja dan dimana saja selama masih terhubung dengan sambungan internet.
Kata Kunci : Pengaduan, Masyarakat, Android, dan Ionic.
ABSTRACT
The public complaint system implemented in Kajen Sub-district of Pekalongan Regency is still done manually, ie by meeting directly with officials authorized in handling public complaints, or through Short Message Service (SMS), mail, e-mail, telephone or complaint box. With a manual complaint system will take a lot of time, effort, and cost, so with such manual complaints system the results obtained are less effective and efficient.
Therefore, it is necessary to build an application that is able to provide a medium of communication between the community and the district apparatus in informing complaints and complaints experienced by the community. In the development of this application the author uses Ionic framework and AngularJS as front-end, PHP programming language as back-end, MySQL as database, and Android SDK to build application into apk form.
The result of this research is the application of E-Pengaduan Kajen Sub-district based on Android, this application can help the community to make complaints to the subdistrict anytime and anywhere while still connected with internet connection. Keywords: Complaint, Society, Android, and Ionic.
1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
Sistem pengaduan masyarakat yang diterapkan di Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan saat ini masih dilakukan secara manual yaitu dengan cara bertemu langsung dengan pejabat yang berwenang dalam menangani pengaduan masyarakat, atau dilakukan melalui Short
Message Service (SMS), surat, e-mail, telepon, atau kotak
pengaduan sehingga memakan waktu yang lama untuk proses pengaduannya dan untuk menanggapi pengaduan tersebut. Selain itu terkadang masyarakat dibingungkan dengan sistem pengaduan yang ada. Dengan sistem pengaduan manual akan memakan banyak waktu, tenaga, dan biaya, sehingga dengan sistem pengaduan manual seperti itu hasil yang didapatkan pun kurang efektif dan efisien.
Oleh karena itu, dengan semakin maju dan canggihnya perkembangan teknologi saat ini, komputer dan smartphone Android dapat dimanfaatkan sebagai sarana yang tepat untuk membantu masyarakat melakukan pengaduan kepada pihak kecamatan kapan saja dan dimana saja selama masih terhubung dengan sambungan internet. Android merupakan
platform yang lengkap mulai dari sistem operasi, aplikasi, developing tool (alat pengembang), pasar aplikasi, dukungan vendor industri handphone serta dukungan dari komunitas opensystem. Selain itu, pada tahun 2009, pasar smartphone
untuk Android tumbuh 107,35% disaat platform lain tidak ada yang mencapai pertumbuhan 100% (Mulyadi, 2010).
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka perlu kiranya dirancang sebuah aplikasi yang mampu memberikan suatu media komunikasi antara masyarakat dan aparat kecamatan dalam penginformasian
aduan maupun keluhan yang dialami masyarakat. Oleh karena itu penulis mencoba untuk membuat “Sistem Informasi Pengaduan Online pada Masyarakat Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan Berbasis Web dan Android”.
1.2 Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah artinya adalah memerinci masalah sehingga dapat diketahui dengan jelas. Identifikasi masalah sebaiknya disertai dengan data yang mendukungnya (Noor, 2011). Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat ditemukan beberapa permasalah sebagai berikut :
1. Kurang praktisnya bagi masyarakat dalam melakukan pengaduan kepada pihak Kecamatan.
2. Pihak Kecamatan memerlukan waktu yang lama dalam menanggapi pengaduan yang diterima dari masyarakat.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan Rumusan masalah adalah pernyataan rinci dan lengkap mengenai ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah (Sedarmayanti, 2011). Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalahnya adalah :
“Bagaimana merancang dan membangun sistem informasi pengaduan online pada masyarakat Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan agar menarik dan user friendly yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat ?”
.
1.4 Batasan Masalah
Karena adanya keterbatasan waktu, biaya, tenaga, teori-teori, dan supaya penelitian dapat dilakukan secara mendalam, maka tidak semua masalah yang telah diidentifikasi akan diteliti (Sugiyono, 2011). Perancangan aplikasi ini dibangun dengan beberapa batasan masalah agar penyusunan jurnal ini tidak keluar dari lingkup pembahasan, batasan masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Aplikasi ini hanya digunakan untuk melakukan pengaduan tentang sesuatu yang terjadi di Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan.
2. Masyarakat harus melakukan registrasi terlebih dahulu melalui aplikasi untuk dapat melakukan pengaduan
online.
1.5 Tujuan
Tujuan penelitian adalah sebuah pernyataan tentang apa yang ingin dicari atau dicapai (Siswanto, 2012). Tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan membangun sistem informasi pengaduan online pada masyarakat Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan berbasis web dan Android.
1.6 Manfaat
Manfaat penelitian adalah sebuah pernyataan tentang apa yang dirasakan setelah tujuan tercapai (Siswanto, 2012). Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi penulis
Sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan penulis yang di dapat di bangku kuliah dengan mata kuliah Aplikasi Pemprograman dan Sistem Basis Data yang di implementasikan kedalam lingkungan masyarakat.
2. Bagi pengguna aplikasi
Sebagai media yang memberikan kemudahan bagi masyarakat Kecamatan Kajen dalam melakukan pengaduan serta memudahkan pihak kecamatan untuk menanggapinya. 3. Bagi Politeknik Muhammadiyah Pekalongan
Sebagai bahan tambahan referensi di perpustakaan Politeknik Muhammadiyah Pekalongan dan dapat dijadikan referensi jurnal untuk mahasiswa angkatan selanjutnya.
2. Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori 2.1 Tinjauan Pustaka
Bab ini akan membahas tinjauan aplikasi-aplikasi terdahulu yang sejenis dengan aplikasi ini, beberapa penelitian tentang Sistem Informasi Pengaduan Online sudah pernah dilakukan sebelumnya.
Yulanda Ratih Lestari (2016) dengan judul Perancangan Aplikasi Pengaduan Online pada Masyarakat di Desa Bandar Lor Kecamatan Mojokerto Kota Kediri. Dalam Penelitian ini penulis menggunakan sistem informasi akademik berbasis
web, dengan menggunakan web informasi dapat diakses
dimana saja dan kapan saja ketika dibutuhkan dan tidak dibatasi oleh jam kerja karyawan. Aplikasi pengaduan online masyarakat ini dapat dijadikan sebagai media untuk mengadukan hal-hal yang menyimpang dari peraturan atau
keluhan-keluhan yang dialami masyarakat kepada
pemerintah serta dapat membantu kinerja pegawai kecamatan Kajen dalam menanggapi pengaduan dari masyarakat dengan lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan cara manual.
Adhitya Rahman (2016) dengan Sistem Informasi Pengaduan Masyarakat Berbasis Web (Studi Kasus Dinas Perhubungan Kota Surabaya). Penelitian ini dilatarbelakangi karena selama ini Dinas Perhubungan dalam mendata, menangani, dan menjawab pengaduan yang diajukan masyarakat tentang keluhan tentang masalah lalu lintas dan angkutan jalan masih menggunakan sistem manual, sehingga sering terjadi kesalahan pendataan. Oleh sebab itu, perlu adanya sistem informasi yang dapat mempermudah dalam
penanganan pengaduan masyarakat sehingga dapat
meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Di dalam pengumpulan data dalam pembuatan Jurnal ini adalah dengan metode penelitian lapangan, merancang desain sistem informasi pengaduan masyarakat Dinas Perhubungan Kota Surabaya menggunakan program open source dan dapat dijalankan dari semua sistem operasi. Perangkat lunak
database sistem ini adalah menggunakan database jenis
PostgreSQL dan bahasa pemprograman PHP dan HTML 5. Persamaan dari penelitian-penelitian diatas dengan penelitian ini adalah tujuan dari pembuatan sistem itu sendiri yaitu untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam melakukan pengaduan serta memudahkan pihak terkait untuk menanggapinya.
Perbedaan dari penelitian-penelitian diatas dengan penelitian ini adalah aplikasi ini selain berbasis web juga berbasis Android, sehingga diharapkan lebih memudahkan masyarakat dalam melakukan pengaduan karena sebagian masyarakat Kajen telah memiliki smartphone berbasis Android.
2.2 Landasan Teori 2.2.1 Sistem
Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Sebagai gambaran, jika dalam sebuah sistem terdapat elemen yang tidak memberikan manfaat dalam mencapai tujuan yang sama, maka elemen tersebut dapat dipastikan bukanlah bagian dari sistem (Kadir, 2003).
2.2.2 Informasi
Informasi adalah hasil pemprosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan yang dibutuhkan oleh orang untuk menambah pemahamannya terhadap fakta-fakta yang ada. Informasi bagi setiap elemen akan berbeda satu sama lain sesuai dengan kebutuhannya masing-masing (Oetomo, 2002).
2.2.3 Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu (Sutabri, 2012).
2.2.4 Masyarakat
Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya. Masyarakat dalam arti luas adalah keseluruhan hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya. Sedangkan dalam arti sempit, masyarakat adalah sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya teritorial, bangsa, golongan, dan lain sebagainya.
2.2.5 Pengertian Pengaduan Masyarakat
Pengaduan masyarakat adalah informasi atau
pemberitahuan yang disampaikan oleh masyarakat, baik perseorangan dan/atau keluarga yang berisi keluhan dan/atau ketidakpuasan terkait dengan perilaku dan/atau pelaksanaan tugas dan fungsi Pemerintah, dan/atau pemberitahuan terhadap sesuatu hal yang terjadi di masyarakat tersebut. Pengaduan masyarakat merupakan bentuk dari pengawasan yang dilakukan oleh masyarakat yang disampaikan kepada yang diberikan kewenangan untuk menerima dan/atau menindaklanjuti aduan masyarakat.
2.2.6 Bentuk Pengaduan Masyarakat
Pengaduan Penyampaian aduan atau informasi dari masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai macam cara yaitu :
1. Pengaduan secara langsung
Pengaduan secara langsung dilakukan oleh masyarakat dengan cara datang langsung ke meja pengaduan (helpdesk) dan/atau bertemu langsung dengan pejabat yang berwenang dalam menangani pengaduan masyarakat. Pengaduan secara langsung dilakukan dengan menyampaikan secara lisan keluhan atau ketidakpuasan dan/atau informasi adanya dugaan pelanggaran kode etik/disiplin pegawai untuk
kemudian dicatat oleh pegawai yang menangani pengaduan masyarakat.
2. Pengaduan secara tidak langsung
Pengaduan secara tidak langsung dilakukan oleh masyarakat dengan cara tidak langsung berhadapan atau bertemu dengan pejabat yang berwenang dalam menangani pengaduan masyarakat atau datang langsung ke meja pengaduan/saluran. Pengaduan secara tidak langsung biasanya dilakukan melalui Short Message Service (SMS), surat, e-mail, telepon, atau kotak pengaduan.
2.2.7 Sumber Pengaduan Masyarakat
Penyampaian aduan atau informasi dari masyarakat dapat berasal dari berbagai sumber yaitu :
1. Individu / perorangan; 2. Kelompok masyarakat; 3. Lembaga;
4. Institusi pemerintah; dan 5. Pihak lain yang berkepentingan.
2.2.8 Klasifikasi Pengaduan Masyarakat
Pengaduan masyarakat dibagi menjadi beberapa klasifikasi yaitu :
1. Pengaduan informatif
Pengaduan informatif yaitu setiap pengaduan yang dapat
diselesaikan dengan memberikan keterangan
selengkap-lengkapnya kepada pengadu. Secara teknis pengaduan informatif merupakan pengaduan yang terkait dengan layanan yang diberikan, misalnya pengaduan tentang lamanya proses pemeriksaan barang, permohonan ijin bongkar/timbun, dan lain-lain.
2. Pengaduan penyimpangan
Pengaduan penyimpangan yaitu setiap pengaduan yang dalam
penyelesaiannya memerlukan penanganan lebih lanjut
(investigasi). Secara teknis pengaduan penyimpangan merupakan pengaduan yang berisi tentang dugaan terjadinya pelanggaran disiplin pegawai dan/atau kode etik.
2.2.9 Android
Android merupakan OS (Operating System) Mobile yang tumbuh ditengah OS lainnya yang berkembang dewasa ini. OS lainnya seperti Windows Mobile, i-Phone OS, Symbian, dan masih banyak lagi. Akan tetapi, OS yang ada ini berjalan dengan memprioritaskan aplikasi inti yang dibangun sendiri tanpa melihat potensi yang cukup besar dari aplikasi pihak ketiga. Oleh karena itu, adanya keterbatasan dari aplikasi pihak ketiga untuk mendapatkan data asli ponsel, berkomunikasi antar proses serta keterbatasan distribusi aplikasi pihak ketiga untuk platform mereka (Susanto, 2011).
2.2.10 Framework
Framework atau kerangka kerja adalah sekumpulan
perintah atau fungsi dasar yang dapat membantu
menyelesaikan proses-proses yang lebih komplek.
Framework juga memudahkan para programmer membuat
aplikasi atau web yang isinya adalah berbagai fungsi, plugin, dan konsep sehingga membentuk suatu sistem tertentu. Dengan menggunakan framework, sebuah aplikasi akan tersusun dan terstruktur dengan rapi (Sedoya, 2015).
2.2.11 Basis Data
Basis data adalah kumpulan data berelasi yang disusun, diorganisasikan, dan disimpan secara sistematik dalam media simpan komputer mengacu kepada metode-metode tertentu sedemikian rupa sehingga dapat diakses secara cepat dan mudah menggunakan program atau aplikasi komputer untuk memperoleh data dari basis data tersebut (Ichwan, 2011).
2.2.12 DBMS
DBMS (Database Management System) adalah sistem yang secara khusus dibuat untuk memudahkan pemakai dalam mengelola basis data. Sistem ini dibuat untuk mengatasi kelemahan sistem pemrosesan yang berbasis berkas (Kadir dan Triwahyuni, 2003).
2.2.13 Flowchart
Bagan alir (flowchart) adalah suatu bentuk grafik atau diagram dari algoritma dimana simbol-simbol standart mewakili tampilan operasi yang perlu dan memperlihatkan urutan pelaksanaannya (Amsyah, 2001).
2.2.14 DFD
Data flow diagram konteks merupakan data flow diagram yang menggambarkan garis besar operasional
sistem. Data flow diagram akan mengintepretasikan Logical
Model dari suatu sistem. Arus dari data tersebut nantinya
dapat dijelaskan dengan menggunakan kamus data (data
dictionary) (Pakereng dan Wahyono, 2004).
2.2.15 ERD
ERD merupakan suatu model data yang dikembangkan berdasarkan objek (Sutanta, 2011).
2.2.16 Ionic
Ionic adalah framework yang dikhususkan untuk membangun aplikasi mobile hybrid dengan HTML5, CSS, dan AngularJS. Ionic menggunakan Node.js SASS, dan AngularJS sebagai engine-nya. Ionic dilengkapi dengan komponen-komponen CSS seperti button, list, card, form,
grids, tabs, dan masih banyak lagi. Ionic merupakan teknologi web yang bisa digunakan untuk membuat suatu aplikasi mobile. Karena hybrid maka aplikasi hanya dibuat satu
kali tetapi sudah bisa dirilis di lebih dari 1 platform alias
cross-platform (Wahyuni, 2016).
2.2.17 AngularJS
AngularJS adalah framework JavaScript yang di
kembangkan atau di bangun oleh tim Google. Angularjs menggunakan metode MVC (Model View Controler) yang membuat source code aplikasi menjadi bersih dan mudah di kembangkan. Sampai saat ini AngularJS sudah menjadi salah satu framework JavaScript yang paling populer dan sangat banyak di gunakan oleh para developer di seluruh dunia untuk membangun aplikasi (Huda, 2017).
2.2.18 Cordova
Cordova adalah sekumpulan API yang dapat digunakan oleh developer untuk mengakses fungsi native dari sebuah
perangkat, sebagai contohnya adalah kamera dan
accelerometer menggunakan JavaScript. Dengan Cordova, developer tidak perlu mempelajari bahasa pemprograman baru
yang berkaitan dengan platform tujuan. Developer cukup
membuat aplikasi menggunakan JavaScript, HTML, dan CSS selayaknya aplikasi web biasa kemudian cukup menggunakan Cordova sehingga aplikasi tersebut dapat berjalan selayaknya aplikasi native pada perangkat mobile. Aplikasi yang dihasilkan dari Cordova adalah sebuah aplikasi hybrid, karena proses rendering dilakukan pada web view namun juga memiliki akses pada API native perangkat (Haryanto, 2016).
2.2.19 PHP
PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Maksud dari server-side scripting adalah sintaks dan perintah-perintah yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan di server tetapi disertakan pada dokumen HTML. Pembuatan web ini merupakan kombinasi antara PHP sendiri sebagai bahasa pemrograman dan HTML sebagai pembangun halaman web. Ketika seorang pengguna internet akan membuka suatu situs yang menggunakan fasilitas server-side scripting PHP, maka terlebih dahulu server yang bersangkutan akan memproses format HTML ke web browser pengguna internet tadi (Sunarfrihantono, 2003).
2.2.20 MySQL
MySQL adalah sebuah program database server yang mampu menerima dan mengirimkan datanya dengan sangat cepat, multi user serta menggunakan perintah standar SQL (Structured Query Language). MySQL memiliki dua bentuk lisensi, yaitu FreeSoftware dan Shareware. MySQL yang biasa kita gunakan adalah MySQL FreeSoftware yang berada di bawah Lisensi GNU/GPL (General Public License). Selain itu anda juga dapat memiliki produk MySQL yang sifatnya komersial, biasa disebut dengan MySQL AB (Nugroho, 2005).
3. Perancangan dan Implementasi 3.1 Perancangan Sistem
a. Diagram Konteks
Gambar 1. Diagram Konteks
Dari sistem yang diusulkan terdapat dua entitas yang saling berkaitan, yaitu entitas user dan admin. Pertama user meng-input data login untuk dapat masuk ke aplikasi, kemudian user akan meng-input aduan kedalam sistem. Data yang telah dimasukkan tersebut akan di proses oleh sistem menjadi info aduan yang ditujukan untuk admin. Kemudian dari info aduan tersebut admin akan meng-input tanggapan kedalam sistem, tanggapan tersebut akan diproses oleh sistem menjadi info aduan, komentar, dan notif yang ditujukan untuk
b. DFD Level 0
Gambar 2. DFD Level 0
Dari DFD Level 0 diatas terdapat 2 entitas (User dan Admin), 5 proses (Mengolah Data, Login, Input Aduan, Menanggapi Aduan, dan Melihat Data), dan 7 data store (Info, Kategori, User, Admin, Aduan, Komen, dan Notif). c. DFD Level 1 Proses 1 (Mengolah Data)
d.
Gambar 3. DFD Level 1 Proses 2 (Mengolah Data) Dari DFD Level 1 Proses 1 diatas terdapat 1 entitas (Admin), 4 proses (Mengolah Data User, Mengolah Data
Admin, Mengolah Data Informasi, dan Mengolah Data Kategori), dan 4 data store (User, Admin, Info, dan Kategori).
e. DFD Level 1 Proses 5 (Melihat Data)
Gambar 4. DFD Level 1 Proses 5 (Melihat Data) Dari DFD Level 1 Proses 5 diatas terdapat 2 entitas (User dan Admin), 4 proses (Melihat Data Informasi, Melihat Data Komentar, Melihat Data Notifikasi, dan Melihat Data Aduan), dan 4 data store (Info, Komen, Notif, dan Aduan).
3.2 Entity Relationship Diagram
Gambar 5. Entity Relationship Diagram
Dari ERD diatas terdapat 7 tabel (admin, kategori, info, aduan, user, notif, dan komen), setiap tabel memiliki beberapa atribut.
3.3 Perancangan Desain Sistem
a. Rancangan Halaman Beranda
Halaman ini dirancang menggunakan 1 tag title (tulisan Beranda), 2 tag img (Foto User dan Foto Aduan), 3 tag p (tulisan Nama User, Waktu, dan Judul Aduan), serta 3 tag
button (tombol Menu, Cari, dan Buat Aduan).
Gambar 6. Rancangan Halaman Beranda b. Rancangan Halaman Menu
Halaman ini dirancang menggunakan 1 tag img (Foto ), 1 tag b (tulisan Nama User), 6 tag p (tulisan Beranda, Informasi, Profil Saya, Aduan Saya, Pemberitahuan, dan Tentang), serta 1 tag button (tombol Menu).
Gambar 7. Rancangan Halaman Menu c. Rancangan Halaman Buat Aduan
Halaman ini dirancang menggunakan 1 tag title (tulisan Buat Aduan), 1 tag select (pilihan Kategori), 2 tag input (kolom Judul dan Isi), serta 3 tag button (tombol Kembali, Foto, dan Kirim).
Gambar 8. Rancangan Halaman Buat Aduan d. Rancangan Halaman Detail Aduan
Halaman ini dirancang menggunakan 1 tag title (tulisan Detail Aduan), 2 tag img (Foto User dan Foto Aduan), 4 tag
p (tulisan Nama User, Waktu Posting, Judul Aduan, dan Isi
Aduan), serta 1 tag button (tombol Kembali).
Gambar 9. Rancangan Halaman Detail Aduan e. Rancangan Halaman Dashboard Admin
Halaman ini dirancang dengan 9 tag p (tulisan Isi Pemberitahuan dan Jumlah Data).
Gambar 10. Tampilan Halaman Dashboard Admin f. Rancangan Halaman Aduan Masuk
Halaman ini dirancang dengan 1 tag strong (tulisan Aduan Masuk), 1 tag table (Isi Aduan Masuk), serta 4 tag
button (tombol navigasi).
Gambar 11. Rancangan Halaman Aduan Masuk g. Rancangan Halaman Lihat Aduan
Halaman ini dirancang dengan 2 tag p (tulisan Judul dan Isi), 1 tag input (kolom Tulis Komentar), serta 4 tag
button (tombol Verifikasi, Hapus, Submit, dan Reset).
Gambar 12. Rancangan Halaman Lihat Aduan h. Rancangan Halaman Data User
Halaman ini dirancang dengan 1 tag strong (tulisan Data User), 1 tag table (Isi Data User), serta 4 tag button (tombol navigasi).
Gambar 13. Rancangan Halaman Data User
3.4 Hasil Tampilan Sistem
a. Tampilan Halaman Beranda
Halaman ini merupakan halaman yang pertama muncul saat user membuka aplikasi. Pada halaman ini terdapat data pengaduan yang telah diverifikasi, data tersebut meliputi nama, waktu posting, judul aduan, dan foto.
Gambar 14. Tampilan Halaman Beranda b. Tampilan Halaman Menu
Halaman ini muncul setelah user mengetuk tombol menu di kiri atas. Pada halaman ini user dapat melihat foto
user dan nama user, serta terdapat menu-menu yang ada di
aplikasi yaitu Beranda, Informasi, Profil Saya, Aduan Saya, Pemberitahuan, dan Tentang.
Gambar 15. Tampilan Halaman Menu c. Tampilan Halaman Buat Aduan
Halaman ini muncul setelah user mengetuk tombol Buat Aduan di halaman Beranda. Halaman ini digunakan untuk membuat aduan baru dengan mengisi form yang ada. Terdapat tombol Kirim untuk mengirim aduan dan tombol kembali di kiri atas untuk kembali ke halaman sebelumnya.
Gambar 16. Tampilan Halaman Buat Aduan d. Tampilan Halaman Detail Aduan
Halaman ini digunakan untuk menampilkan detail aduan, data yang ditampilkan tersebut meliputi nama user, foto user, waktu posting, judul aduan, isi aduan, dan
komentar. Terdapat tombol kembali di kiri atas untuk kembali ke halaman sebelumnya.
Gambar 17. Tampilan Halaman Detail Aduan e. Tampilan Halaman Dashboard Admin
Halaman ini digunakan untuk menampilkan
pemberitahuan dan jumlah tiap data.
Gambar 18. Tampilan Halaman Dashboard Admin f. Tampilan Halaman Aduan Masuk
Halaman ini Digunakan untuk menampilkan aduan masuk. Terdapat tombol hijau untuk melihat, tombol biru untuk memverifikasi, dan tombol merah untuk menghapus.
4. Kesimpulan dan Saran 4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Dengan adanya aplikasi ini, maka memudahkan masyarakat untuk melakukan pengaduan ke pihak kecamatan dimanapun dan kapanpun selama masih terhubung dengan jaringan Internet tanpa harus datang langsung ke kantor.
2. Aplikasi yang telah dibuat berisi menu untuk mengolah dan menginformasikan data-data yang berhubungan dengan aduan masyarakat yaitu membuat aduan, memverifikasi aduan, dan menanggapi aduan.
4.2 Saran
Berkaitan dengan selesainya penulisan jurnal ini, ada beberapa saran yaitu sebagai berikut :
1. Pada Pada aplikasi ini belum bisa untuk mencetak laporan, sehingga diharapkan pada pengembangan aplikasi berikutnya agar ditambah fitur cetak laporan dari aduan-aduan yang telah diterima dari masyarakat. 2. Aplikasi ini menggunakan website untuk adminnya
sedangkan untuk user hanya sebatas Android saja, sehingga diharapkan pada pengembangan aplikasi berikutnya agar user juga bisa mengaksesnya lewat
website.
3. Penulis juga mengharapkan pada pengembangan aplikasi berikutnya agar ditambah fitur notifikasi, sehingga user dapat langsung mengetahui ketika ada pemberitahuan baru yang masuk.
Daftar Pustaka
Haryanto, Toni. 2017. Membuat Aplikasi Android Berbasis
HTML5 dengan Cordova. https://www.codepolitan.
com/ membuat-aplikasi-android-berbasis-html5-cor
dova (Diakses 19 Mei 2018).
Huda, Fatkhan Amirul. 2017. Pengertian AngularJS. http://fatkhan.web.id/2017/ 01/09/pengertian-angularjs/ (Diakses 19 Mei 2018).
Ichwan, Muhammad. 2011. Pemrograman Basis Data Delphi
7 dan Mysql. Bandung: Informatika.
Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: ANDI.
Kadir, Abdul dan Terra Ch. Triwahyuni. 2003. Pengenalan
Teknologi Informasi. Yogyakarta: ANDI.
Kusrini dan Andri Koniyo. 2007. Tuntunan Praktis
Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic dan Microsoft SQL Server. Yogyakarta: ANDI.
Lestari, Yulanda Ratih. 2016. Perancangan Aplikasi Pengaduan Online pada Masyarakat di Desa Bandar Lor Kecamatan Mojokerto Kota Kediri. Skripsi. Universitas Nusantara PGRI Kediri, Kediri.
Mulyadi. 2010. Membuat Aplikasi untuk Android.
Yogyakarta: Multimedia Center Publishing.
Noor, Juliansyah. 2011. Metode Penelitian : Skripsi, Tesis,
Disertasi, dan Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana Prenada
Media Grup.
Nugroho, Bunafit. 2005. Database Relasional dengan
MySQL. Yogyakarta: ANDI.
Nugroho, Rony Adi. 2015. Sistem Informasi Pemesanan Jasa Fotografi berbasis Web pada Karma Kreatif Semarang.
Skripsi. Universitas Dian Nuswantoro, Semarang.
Oetomo, Budi Sutedjo Dharma. 2002. Perencanaan &
Pembangunan Sistem Informasi. Yogyakarta: ANDI.
Pakereng, M.A. Ineke dan Teguh Wahyono. 2004. Sistem
Basis Data (Konsep dan Pendekatan Praktikum).
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Rahman, Adhitya. 2016. Sistem Informasi Pengaduan Masyarakat Berbasis Web (Studi Kasus Dinas Perhubungan Kota Surabaya). Jurnal. Akademi Komunitas Negeri Madiun, Madiun.
Sedarmayanti dan Hidayat. 2011. Metodologi Penelitian. Bandung: CV Mandar Maju.
Sedoya, Renra. 2015. Pengertian Framework dan Fungsinya.
http://kursus webprogramming.com/
pengertian-framework-dan-fungsinya/ (Diakses 19 Mei 2018).
Siswanto, Victorianus. 2012. Strategi dan Langkah -
Langkah Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sunarfrihantono, Bimo. 2003. PHP dan MySQL untuk Web. Yogyakarta: ANDI.
Susanto, Stephanus Hermawan. 2011. Mudah Membuat
Aplikasi Android. Yogyakarta: ANDI.
Sutabri, Tata. 2012. Analisis Sistem Informasi. Yogyakarta: ANDI.
Sutanta, Edhy. 2011. Basis Data dalam Tinjauan Konseptual. Yogyakarta: ANDI.
Wahyuni, Ayu Sri. 2016. Apa Itu Ionic Framework.
https://www.codepolitan.com /apa-itu-ionic-frame