• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ustek Ded Pasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ustek Ded Pasar"

Copied!
117
0
0

Teks penuh

(1)

1.1. LATAR BELAKANG

Di dalam usaha meningkatkan pembangunan nasional dan mewujudkan pemba-ngunan yang adil dan merata di segala bidang di seluruh pelosok Tanah Air, PT. Wastu Anopama berkewajiban ikut serta dan turut ambil bagian dalam proses pembangunan nasional tersebut, serta ikut mendharma baktikan kemampuan serta pengalaman personal perusa-haan dalam rangka mewujudkan proses pembangunan nasional yang berwawasan lingkungan sesuai dengan arahan program dan kebijaksanaan pemerintah.

PT. Wastu Anopama secara resmi berdiri pada tanggal 12 Januari 2008, kegiatan utama PT. Wastu Anopama berupa pelayanan Jasa Konsultansi di bidang Teknik dan Mana-jemen. Sejak berdiri hingga sekarang staf-staf ahli dari PT. Wastu Anopama banyak memiliki pengalaman dan luas lingkup cakupannya, ditunjang dengan jiwa dan semangat profesional di bidangnya dalam melayani dan melaksanakan pekerjaan di bidang konsultansi. Berbagai proyek/pekerjaan yang telah dikerjakan, antara lain di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum, Departemen Pertambangan dan Energi, Departemen Dalam Negeri, Departemen Transmigrasi, Departemen Pertanian. Disamping itu masih ada beberapa proyek dari Depar-temen lain yang juga pernah dilaksanakan secara baik dan memuaskan.

PT. Wastu Anopama, dengan dukungan penuh dari para staf ahlinya yang berasal dari berbagai disiplin ilmu, ketrampilan, keahlian, pengetahuan dan pengalaman, melaksa -nakan layanan jasa konsultansi dengan lingkup pekerjaan : Perencanaan Umum, Jasa Survei, Studi Kelayakan, Perencanaan Teknik, Pengawasan, Manajemen Penelitian, di bidang Peker-jaan Umum, Transportasi, Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi, Pertanian, Perindustrian, Pertambangan dan Energi, serta Bidang Lain.

(2)

Sejak berdirinya tahun 2008 hingga saat ini PT. Wastu Anopama telah dipercaya untuk melaksanakan proyek-proyek yang dibiayai oleh lembaga-lembaga keuangan Interna-sional meliputi : OECF, Bank Pembangunan Asia (ADB), Bank Dunia (IBRD) maupun yang dibiayai oleh pemerintah yang tertuang di dalam Daftar Isian Proyek (DIP) dalam anggaran APBN maupun APBD serta proyek-proyek yang dibiayai oleh swasta.

(3)

1.2. DATA PERUSAHAAN

Nama Perusahaan :

PT. Wastu Anopama

Alamat : Jl. D.I. Panjaitan, Gg. Suparmo 15A Yogyakarta 55143, Telp./Fax. 0274-417932 Ijin Tempat Usaha (HO) : Nomor : 503-0051/26-MJ/HO-Y.1/VI/2004

503-0053/27-MJ/HO-Y.1/VI/2004 Akte Notaris Pendirian : Notaris Daliso Rudianto, SH. Nomor : 19, Tanggal 6 Juli 1985 Akte Notaris Perubahan : Notaris Derita Kurniawati, S.H Nomor : 64, Tanggal: 12 Januari 2008 Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) : Nomor : 01.435.399.9-541.000 Surat Ijin Usaha Jasa Konsturksi (SIUJK) Nomor : 1205.1.97.97.01105 Sertifikat Badan Usaha : Nomor : B00803471-4-DIY2980 INKINDO : Nomor : 2981/P/0073.DIY KADIN : Nomor : 20401-000458

(4)

1.3. LINGKUP LAYANAN

ARSITEKTUR Arsitektur Bangunan ◙ Arsitektur Interior ◙ Arsitektur Lansekap ◙ Subbidang Arsitektur Lainnya ◙

SIPIL Prasarana Keairan ◙ Prasarana Transportasi ◙ Struktur Bangunan, Telekomunikasi, Gedung ◙

dan lain-lain

TATA LINGKUNGAN Analisa Mengenai Dampak Lingkungan ◙ Teknik Lingkungan ◙ Pengembangan Kota dan Wilayah ◙ Subbidang Tata Lingkungan Lainnya ◙

MEKANIKAL Instalasi Tata Udara, Lift dan Eskalator ◙ Isolasi Termal dan Suara, Instalasi Utilitas dan Plumbing

Instalasi Minyak, Gas dan Geothermal ◙ Pekerjaan Mekanikal untuk Industri dan Ketenagaan ◙ Subbidang Pekerjaan Mekanikal Lainnya ◙

ELEKTRIKAL Instalasi Listrik dan Penangkal Petir ◙ Instalasi Pembangkit Jaringan, Transmisi dan Distribusi ◙

Telekomunikasi ◙ Sub Bidang Elektrikal Lainnya ◙

(5)

Gambar I.1. Struktur Organisasi Perusahaan

DIREKTUR UTAMA Imawan Wibisana, ST, MT

Administasi & Keuangan

Harjanto, SE

Manager Sipil Gedung

Ir. M. Toto Rahardjo

Manager Sipil Keairan

Ir. Asrofi

Manager Tata Lingkungan

Ir. Edy Supriyanto

Manager Sipil Transportasi

Ir. Isnandar

(6)

1.4. FASILITAS PENDUKUNG

Dukungan Fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dimiliki PT Wastu Anopama untuk mendukung pekerjaan selengkapnya tersaji pada Tabel I.1. berikut ini

NO. NAMA ALAT MERK/TYPE JUMLAH KEPEMILIKAN KONDISI

A. PERALATAN KANTOR 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Meja Kursi Kerja Meja kursi tamu Lemari Arsip Lemari Literatur Mesin Tik Komputer Printer Ploter Facsimile Mesin Hitung Olimpic Lokal Lion Lokal Brother Pentium Canon, HP, Epson HP Brother Casio 5 set 1 set 2 set 1 set 1 unit 4 unit 2 unit 1 unit 1 unit 4 bh Sendiri Sendiri Sendiri Sendiri Sendiri Sendiri Sendiri Sendiri Sendiri Sendiri Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik B. PERALATAN STUDIO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Meja Gambar Mesin Gambar Rapido Lettering Set Sablon Mistar Segitiga Lemari Arsip Gambar

Mutoh Mutoh

Steadler, Faber Castle Uchida Staedler Rotring Lokal Lokal 1 unit 1 unit 2 set 1 set 4 bh 3 set 1 unit 1 unit Sendiri Sendiri Sendiri Sendiri Sendiri Sendiri Sendiri Sendiri Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik C. PERALATAN KHUSUS 1. 2. 3. 4. 5. 6. Kamera Digital Theodolite Waterpas Handy Talky Kompas Geologi Stop Watch Fuji FinePix Sokkisha Top Con, ICOM Zeis Lokal 1 bh 1 unit 1 unit 2 set 2 set 2 set Sendiri Sendiri Sendiri Sendiri Sendiri Sendiri Baik Baik Baik Baik Baik Baik D. KENDARAAN 1. 2. Mobil Motor Daihatsu Taft Toyota - Kijang Honda Astrea Grand Suzuki RC100 3 unit 2 unit 2 unit 2 unit Sendiri Sendiri Sendiri Sendiri Baik Baik Baik Baik

(7)

Pengalaman kerja PT. Wastu Anopama, untuk peker-jaan yang sejenis dalam kurun 10 tahun terakhir, dalam lingkup kegiatan dengan spesifikasi, diuraikan pada tabel berikut ini.

(8)

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Uraian pengalaman kerja PT. Wastu Anopama yang sejenis, dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, dengan spesifikasi terkait kegiatan, diuraikan pada tabel berikut ini.

(9)

IV.1. UMUM

Dalam Bab ini akan diuraikan pemahaman dan tanggapan Konsultan terhadap Kerangka Acuan Kerja yang telah diterima serta penjelasan.

Penjabaran pemahaman dan tanggapan konsultan terhadap KAK menjadi penting mengingat dalam konteks ini konsultan akan memberikan masukan dan penyempurnaan terhadap kerangka acuan kerja yang telah diberikan yaitu untuk pelaksanaan PT. WASTU ANOPAMA. Dengan harapan untuk mewujudkan pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan sesuai dengan rencana dan memenuhi kualifikasi yang dimaksud.

Secara umum konsultan telah memahami penugasan yang diberikan, yaitu PT. WASTU ANOPAMA dapat berjalan lancar serta memenuhi persyaratan aspek mutu, waktu dan biaya serta administrasi kegiatan yang telah ditetapkan. Serta dalam kaitannya untuk mencapai misi tujuan Pemerintah Kabupaten Sleman yaitu memberikan peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

Untuk itu setiap langkah pelaksanaan kegiatan yang akan terkait dalam proses PT. WASTU ANOPAMA seyogyanya mengacu pada misi yang tertuang dalam tujuan tersebut. Dengan demikian akan dapat mencapai sasaran pelaksanaan kegiatan yang dimaksud.

Distribusi bobot lingkup penugasan harus dapat diperjelas sehingga akan lebih memudahkan bagi semua pihak yang terlibat serta menghasilkan keluaran-keluaran sesuai dengan yang diharapkan (tepat sasaran). Untuk itu konsultan akan menjabarkan secara rinci

(10)

tanggapan yang disampaikan sesuai dengan rincian urutan pembahasan dalam Kerangka Acuan Kerja .

IV.2. KAK SEBAGAI PEDOMAN TEKNIK

Substansi KAK yang berhubungan dengan teknik pelaksanaan pekerjaan memberi-kan kejelasan terhadap langkah-langkah yang perlu dilakumemberi-kan oleh konsultan dalam upayanya menyelesaikan pekerjaan.

Di dalam KAK telah disampaikan beberapa hal yang cukup prinsip, seperti; a. Latar Belakang

Pasar Prambanan memiliki nilai strategis dalam memberikan kontribusi terhadap perkembangan perekonomian daerah. Secara geografis letaknya tepat pada garis batas wilayah administrasi antara Kabupaten Sleman propinsi DIY dengan Kabupaten Klaten Propinsi Jawa Tengah. Posisinya berada pada pertemuan jalur utama yang menghubungkan Yogyakarta – Surakarta – Gunungkidul. Hal ini menjadikan Pasar Prambanan sebagai titik simpul distribusi barang dari wilayah – wilayah tersebut. Dilihat dari luas lahan dan jumlah pedagangnya Pasar Prambanan merupakan pasar terbesar di Kabupaten Sleman. Luas lahan Pasar Prambanan adalah 21.000 m2. Setiap hari

rata – rata 1.252 orang pedagang melakukan aktivitaspada bangunan kios danlos satu lantai seluas 8.200 m2. Sebagian besar mereka datang dari wilayah Klaten (49,15%) dan

dari wilayah Sleman (46,26%). Sebagian lagi datang dari berbagai daerah lain di DIY maupun Jawa Tengah.

Gempa bumi yang melanda Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan Mei 2006 telah mengakibatkan beberapa bagian bangunan pasar rusak.

Pemerintah Kabupaten Sleman bermaksud melakukan pembangunan kembali terhadap seluruh bangunan. Hal ini diharapkan agar hasil dari pembangunan tersebut akan memiliki efek jangka panjang yang lebih besar. Efek jangka panjang yang diharapkan adalah terciptanya pusat perdagangan baru di kawasan Sleman Timur sehingga mendorong tumbuhnya perekonomian di kawasan tersebut.

(11)

b. Maksud dan Tujuan

Maksud dari kegiatan ini adalah membuat Perencanaan Teknis (DED) Pasar Prambanan Kabupaten Sleman.

Tujuan kegiatan adalah menyiapkan dokumen sebagaia acuan pelaksanaan kegiatan renovasi / rehabilitasi Pasar Prambanan Kabupaten Sleman.

c. Sasaran

Tersedianya dokumen perencanaan Teknis (DED) Pasar Prambanan, yang meliputi Gambar Detail Desain, Perhitungan Volume (Bill Of Qiuantity) Rencana Anggaran Biaya (Engineering Estimate Cost) Spesifikasi Teknis dan Dokumen pendukung lainnya.

d. Lingkup Pekerjaan

Luas Tanah ± 12.000 m2

Ruang lingkup kegiatan meliputi seluruh kegiatan mulai dari tahap pengumpulan data sampai dengan tahap penyusunan rencana yang meliputi:

a. Tahap Persiapan , meliputi kegiatan antara lain:

1) Persiapankegiatan, sosialisasikepadawargadanmenggaliaspirasi.

2) Persiapan dasar meliputi penyusunan metode pelaksanaan, studi literatur dan penelaahan materi Penyusunan DED Pasar Prambanan.

Persiapan teknis berupa penyiapan peta dasar (pengukuran), site atau tapak pada masing-masing area (lahan) yang sudah ditentukan, dan peralatan survei lainnya yang berguna untuk memperlancar pekerjaan dilapangan.

b. Tahap Pelaksanaan Survey dan Penelitian, meliputi kegiatan antara lain: 1) Identifikasi Kegiatan dan Peraturan-peraturan, meliputi (dilengkapi peta/gambar):

 Kegiatan yang akan diwadahi; kegiatan utama, pendukung dan lainnya;

 Besaran dan karakteristik kegiatan yang akan diwadahi;

 Peraturan tentang koefisien dasar bangunan (KDB), garis sempadan jalan, garis sempadan sungai, maupun ketinggian bangunan yang diijinkan pada lokasi perencanaan.

(12)

Keadaan tanah baik berupa kemiringan (kontur), penelitian daya dukung tanah (dengan melakukan zondir test), struktur tanah, kesuburan dan lain-lain dalam kaitan kondisi

 fisik dasar;

 Jenis dan macam vegetasi, ukuran dan perkiraan umur vegetasi, pemetaan titik lokasi vegetasi tanaman tahunan.

3) Identifikasi jaringan jalan, meliputi (dilengkapi peta/gambar):

 Kondisi jalan di lingkungan site (lahan) meliputi antara lain lebar jalan, keadaan perkerasan, kemampuan jalan untuk mendukung lalu-lintas kendaraan;

 Mengenali arus lalulintas baik kendaraan bermotor maupun tidak bermotor, arus pejalan kaki, tempat parkir serta daya tampung yang ada maupun jenis dan kelas jalan.

4) Identifikasi Jaringan Utilitas, perihal keadaan besaran, daya tampung serta kondisi jaringan, yang meliputi (dilengkapi peta/gambar):

 Jaringan listrik yang mencakup daya tersalur pada kawasan tersebut, gardu dan titik-titik sambungan, penerangan jalan dan sebagainya;

 Jaringan telekomunikasi yang mencakup pola jaringan dan sebagainya;

 Jaringan air bersih;

 Jaringan pembuangan air limbah;

 Jaringan pembuangan air hujan;

 Sistem pembuangan sampah.

5) Identifikasi Orientasi Site/Tapak, meliputi (dilengkapi peta/gambar):

 Orientasi site/tapak lokasi perencanaan terhadap lingkungan sekitar dalam struktur kawasan.

c. Tahap Analisis:

Tahap analisis ini merupakan tahap kedua dari kegiatan Perencanaan DED Gedung Kec. Tempel Kab. Sleman meliputi antara lain:

(13)

Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui jenis dan besaran ruang serta sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk menunjang pewadahan fungsi yang diinginkan pada area perencanaan (site/tapak).

2) Analisis Struktur:

Analisis ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang jenis dan ukuran sistem struktur yang direncanakan terkait kondisi tanah pada tapak dan rencana pembebanan.

3) Analisis Biaya:

Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui secara garis besar (prakiraan) komponen biaya pelaksanaan pembangunan Pasar Prambanan.

d. Tahap Penyusunan Rencana:

Tahap penyusunan rencana ini merupakan tahap akhir dari kegiatan yang meliputi antara lain:

1) Konsep Perencanaan dan Perancangan:

Dari hasil identifikasi dan analisis yang dilakukan tersebut di atas dapat ditentukan kriteria-kriteria perencanan dan perancangan pada site/tapak (antara lain penentuan kebutuhan elemen dan kebutuhan ruang), konsep disain arsitektural pada situasi dan denah, kenampakan eksterior dan interior, jenis dan spesifikasi material bahan finishing, yang selanjutnya dapat disusun menjadi Konsep Perencanaan dan Perancangan DED Pasar Prambanan.

2) Gambar Teknis Perencanaan dan Perancangan (Gambar Kerja/DED):

Meliputi visualisasi atas beberapa alternatif desain yang diajukan dalam bentuk tiga dimensi (3D) dan gambar perspektif dari beberapa sudut pandang (angel view). Gambar desain 3D ini untuk keperluan presentasi agar mudah dipahamidalam membuat keputusan

3) Gambar Teknis Perencanaan dan Perancangan :

Meliputi gambar-gambar teknis perancangan sebagai dasarpelaksanaan pembangunan Rencana Anggaran Biaya (RAB):

(14)

4) Rencana Anggaran Biaya (RAB) meliputi: Daftar kuantitas dan Harga, Analisa harga satuan, back up hitungan volume pekerjaan, daftar harga bahan dan upah tenaga beserta back up hasil survey harga bahan.

5) Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS):

Meliputi persyaratan teknis seluruh jenis pekerjaan yang tercantum dalam daftar kuantitas pekerjaan.

e. Jangka Waktu Pelaksanaan

Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan 60 (enam puluh) hari kalender sejak penanda tanganan Kontrak atau SPMK

f. Standar Teknis

1. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 441 / KPTS / 1998 / Tanggal 10 Nopember 1998

tentang Persyaratan Teknis dan Bangunan Gedung.

2. Standar – standar Konstruksi Bangunan Gedung untuk Beton, Baja, Kayu yang berlaku

3. Referensi hukum UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi g. Hasil Keluaran (out put),

Keluaran yang dimaksud dari Penyedia Jasa Konsultan Perencana ini adalah : 1. Laporan Pendahuluan

Laporan hasil survey yang berupa data fisik : a. Data pengukuran site existing, topografi.

b. Data identifikasi lingkungan, jalan, drainase, utilitasdsb c. Data daya dukung tanah (zondeer test)

Laporan hasil survey yang berupa data non fisik :

a. Data aktivitasdanjumlahpengguna / pengunjung / pengelola b. Data frekuensikegiatan

2. LaporanAntara

Berisi analisis lengkap perancangan meliputi aspek arsitektur, struktur, utilitas dan mekanikal/elektrikal.

(15)

Berisi laporan lengkap hasil perancangan. Back up hitungan – hitungan struktur. Back up hitungan volume.

4. Gambardesainprarencanameliputi :

a. Gambar rancangan makro dalam fileanimasi 3D.

b. Gambar masterplan (arsitektural) dalam file Auto Cad meliputi :

 Site Plan

 Situasi

 Tampak, Potonganmakro 5. Dokumen Pengadaan terdiri :

a. GambarkerjaRenovasiPasarPrambananTahap 1 meliputi :

 Gambar rencana dan detail arsitektur

 Gambar rencana dan detail struktur

 Gambar rencana dan detail utilitas

 Gambar rencana dan detail MekanikaldanElektrikal b. RencanaAnggaranBiaya ( Enggineer Estimate Cost) c. Bill Of Quantity

d. Spesifikasi Teknis/ RKS

(16)

IV.3. TANGGAPAN TERHADAP KAK

1. Setelah konsultan memahami isi dari kerangka acuan kerja baik pasal demi pasal berikut penjelasan-penjelasannya yang telah diterima adalah masih bersifat umum, namun demikian memang terdapat hal-hal yang membutuhkan analisis lebih dalam. Untuk itu Konsultan akan berusaha untuk dapat menyelesaikan hasil kerja timnya seoptimal mungkin sekurang-kurangnya dapat menghasilkan produk seperti yang disyaratkan di dalam KAK.

2. Selain itu terdapat penjelasan tentang keluaran dan proses pekerjaan serta uraian proposal yang cukup rinci, sehingga dirasakan Kerangka Acuan Kerja ini memberi keleluasaan bagi konsultan untuk memberi komposisi yang terbaik dalam hal :

 Klasifikasi tenaga ahli yang dipakai,  Penyusunan Program Kerja,

 Metode Penanganan Pekerjaan  Pemasukan Dokumen-dokumen  Penyusunan Pendekatan Metodologi

3. Konsultan juga akan memberikan wawasan yang lebih luas mengenai bentuk-bentuk penyelesaian permasalahan sehingga dapat pula dilihat berbagai model/metode penyelesaian pekerjaan yang paling sesuai serta paling menguntungkan bagi Pemberi Tugas.

4. Pada butir tenaga ahli yang dibutuhkan, Konsultan memberikan komposisi tim ahli yang telah berpengalaman luas di proyek-proyek baik proyek pemerintah maupun swasta, terutama ahli-ahli yang banyak terlibat dalam Perencanaan DED Pasar Prambanan. Rincian tenaga ahli ini dapat dilihat pada lampiran. Untuk mendukung kerja tim ahli ini diperlukan tim pendukung yang dapat akomodatif terhadap berbagai tugas yang dibebankan. Oleh karena itu tim pendukung ini juga akan melibatkan tenaga-tenaga ahli yang telah berpengalaman.

5. Program kerja dan metoda penanganan yang disusun oleh konsultan juga akan secara akomodatif dan antisipatif terhadap berbagai perubahan yang mungkin terjadi. Program kerja ini oleh Konsultan akan diuraikan dalam bab berikutnya.

(17)

6. Data-data dan batasan pekerjaan Konsultan Perencana a) Data-data pendukung

 Konsultan perencana akan mendapatkan data-data yang diminta oleh pemberi tugas dalam penugasan ini,

 Konsultan perencana akan memeriksa dan mengecek ulang kebenaran informasi yang digunakan dalam pelaksanaan tugas, baik yang berasal dari pemberi tugas maupun sumber lainnya.

b) Batasan-batasan pekerjaan perencanaan

 Peta lokasi kegiatan (proyek).

 Setiap kebutuhan ruang dari setiap gedung yang ada harus diawasi dengan sebaik- baiknya, sehingga dapat memenuhi kriteria teknis ruang yang layak.

 Perencanaan kebutuhan ruang perlu di arahkan secara baik dan menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan karya yang memadai dan layak di terima menurut kaidah, norma serta tata laku profesional.

 Arsitektur bangunan mencerminkan arsitektur lokal/khas daerah dengan penerapan sebagian unsur-unsur modern, yang segalanya disesuaikan dan selalu dikoordinasikan dengan pemberi tugas.

7. Tanggapan dan Saran Terhadap Fasilitas Pendukung

Dalam hal dukungan fasilitas kantor Konsultan akan mengusahakan menambahkan untuk pengadaan ruang kantor untuk kegiatan Tenaga Teknis dan Tenaga Pendukung yang akan bertugas dalam pelaksanaan pekerjaan.

Adapun sarana kantor yang diperlukan yaitu :

- meja dan kursi,

- filling kabinet (almari),

- alat tulis menulis,

(18)

- printer A3 dan A4,

- peralatan komunikasi (telepon, fax),

- bahan operasional kantor (bahan habis pakai untuk ATK),

- kamera digital,

(19)

Setelah mempelajari Kerangka Acuan Kerja maka dapat dipahami tugas konsultan Perencana adalah menyusun Perencanaan DED Pasar Prambanan. Perencanaan bangunan ini harus dapat diselesaikan dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari kalender.

B.1.a. Pemahaman terhadap proyek Perencanaan Teknis Pembangunan Pasar Prambanan.

Sesuai arahan Kerangka Acuan Kerja, Dalam Pembangunan Pasar Prambanan Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri pada Kegiatan Fasilitasi, Pengembangan dan Pengelolaan Sarana Prasarana Distribusi dan Pasar. Yang pelaksanaannya menggunakan anggaran Belanja Daerah didasarkan atas prinsip-prinsip sebagai berikut :

1. Hemat, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang disyaratkan,

2. Terarah dan terkendali sesuai dengan rencana program/kegiatan, serta fungsi setiap departemen/lembaga,

3. Semaksimal mungkin menggunakan hasil produksi dalam negeri dengan memperhatikan kemampuan/potensi nasional.

B.1.b. Maksud, Tujuan dan Sasaran proyek Perencanaan DED Pasar Prambanan. Maksud dari kegiatan ini adalah membuat Perencanaan Teknis (DED) Pasar Prambanan Kabupaten Sleman.

(20)

Tujuan kegiatan adalah menyiapkan dokumen sebagaia cuan pelaksanaan kegiatan renovasi / rehabilitasi Pasar Prambanan Kabupaten Sleman.

B.1.c. Uraian Tugas.

Uraian Tugas Konsultan Perencana:

a. Pengukuran tanah dan penyelidikan sederhana terhadap tanah dasar b. Penyusunan konsep / dasar pemikiran perencanaan.

c. Persyaratan perencanaan sesuai fungsi pemakaian standar dan harga.

d. Estimasi/Prediksi kekuatan dan usia bangunan sesuai sesuai spesifikasi yang direncanakan.

e. Analisis utilitas bangunan.

f. Instalasi atau jaringan – jaringan (air bersih, air hujan, limbah dan listrik). g. Gambar Detail struktur.

h. Penghitungan urugan tanah dan pematangan lahan. i. Gambar Detail fungsional lainnya (Apabila ada). j. Menyusun Dokumen UKL dan UPL

k. Menyusun kajian sosial.

l. Keterangan tentang Konsultan Perencana m. Menyajikan Bentuk dan syarat penawaran. n. Tata cara penyampaian surat penawaran.

o. Tata cara pembukaan dan penelitian penawaran.

p. Tata cara penyampaian pengumuman pemenang kepada peserta Lelangan. q. Letak dan tempat bangunan.

r. Uraian volume dan jenis Pekerjaan yang akan dilaksanakan. s. Jenis dan mutu bahan yang akan diperlukan.

t. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya / RAB

u. Penyediaan dokumen Lelang / Pemilihan langsung / penunjukan langsung

v. Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan Pekerjaan apabila ada perubahan.

(21)

w. Memberi penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbul selama masa pelaksanaan konstruksi.

x. Memberikan saran-saran, pertimbangan dan rekomendasi tentang penggunaan bahan, y. Melaksanakan Pengawasan Berkala dan Membuat laporan Pengawasan berkala. z. Membuat Maket master plan dan maket rancangan jadi.

B.1.d. Lingkup Lokasi Kegiatan Pekerjaan proyek Perencanaan DED Pasar Prambanan Luas Tanah ± 12.000 m2

Lingkup Lokasi pekerjaan adalah sebagai berikut :

Ruang lingkup kegiatan meliputi seluruh kegiatan mulai dari tahap pengumpulan data sampai dengan tahap penyusunan rencana yang meliputi:

a. Tahap Persiapan , meliputi kegiatan antara lain:

1) Persiapankegiatan, sosialisasikepadawargadanmenggaliaspirasi.

2) Persiapan dasar meliputi penyusunan metode pelaksanaan, studi literatur dan penelaahan materi Penyusunan DED Pasar Prambanan.

Persiapan teknis berupa penyiapan peta dasar (pengukuran), site atau tapak pada masing-masing area (lahan) yang sudah ditentukan, dan peralatan survei lainnya yang berguna untuk memperlancar pekerjaan dilapangan.

b. Tahap Pelaksanaan Survey dan Penelitian, meliputi kegiatan antara lain: 1) Identifikasi Kegiatan dan Peraturan-peraturan, meliputi (dilengkapi

peta/gambar):

 Kegiatan yang akan diwadahi; kegiatan utama, pendukung dan lainnya;

 Besaran dan karakteristik kegiatan yang akan diwadahi;

 Peraturan tentang koefisien dasar bangunan (KDB), garis sempadan jalan, garis sempadan sungai, maupun ketinggian bangunan yang diijinkan pada lokasi perencanaan.

2) Identifikasi Tanah dan Vegetasi, meliputi (dilengkapi peta/gambar):

Keadaan tanah baik berupa kemiringan (kontur), penelitian daya dukung tanah (dengan melakukan zondir test), struktur tanah, kesuburan dan lain-lain dalam kaitan kondisi

(22)

 fisik dasar;

 Jenis dan macam vegetasi, ukuran dan perkiraan umur vegetasi, pemetaan titik lokasi vegetasi tanaman tahunan.

3) Identifikasi jaringan jalan, meliputi (dilengkapi peta/gambar):

 Kondisi jalan di lingkungan site (lahan) meliputi antara lain lebar jalan, keadaan perkerasan, kemampuan jalan untuk mendukung lalu-lintas kendaraan;

 Mengenali arus lalulintas baik kendaraan bermotor maupun tidak bermotor, arus pejalan kaki, tempat parkir serta daya tampung yang ada maupun jenis dan kelas jalan.

4) Identifikasi Jaringan Utilitas, perihal keadaan besaran, daya tampung serta kondisi jaringan, yang meliputi (dilengkapi peta/gambar):

 Jaringan listrik yang mencakup daya tersalur pada kawasan tersebut, gardu dan titik-titik sambungan, penerangan jalan dan sebagainya;

 Jaringan telekomunikasi yang mencakup pola jaringan dan sebagainya;

 Jaringan air bersih;

 Jaringan pembuangan air limbah;

 Jaringan pembuangan air hujan;

 Sistem pembuangan sampah.

5) Identifikasi Orientasi Site/Tapak, meliputi (dilengkapi peta/gambar):

 Orientasi site/tapak lokasi perencanaan terhadap lingkungan sekitar dalam struktur kawasan.

c. Tahap Analisis:

Tahap analisis ini merupakan tahap kedua dari kegiatan Perencanaan DED Gedung Kec. Tempel Kab. Sleman meliputi antara lain:

1) Analisi Kebutuhan Ruang dan Sarana/Prasarana:

Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui jenis dan besaran ruang serta sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk menunjang pewadahan fungsi yang diinginkan pada area perencanaan (site/tapak).

(23)

2) Analisis Struktur:

Analisis ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang jenis dan ukuran sistem struktur yang direncanakan terkait kondisi tanah pada tapak dan rencana pembebanan.

3) Analisis Biaya:

Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui secara garis besar (prakiraan) komponen biaya pelaksanaan pembangunan Pasar Prambanan.

d. Tahap Penyusunan Rencana:

Tahap penyusunan rencana ini merupakan tahap akhir dari kegiatan yang meliputi antara lain:

1) Konsep Perencanaan dan Perancangan:

Dari hasil identifikasi dan analisis yang dilakukan tersebut di atas dapat ditentukan kriteria-kriteria perencanan dan perancangan pada site/tapak (antara lain penentuan kebutuhan elemen dan kebutuhan ruang), konsep disain arsitektural pada situasi dan denah, kenampakan eksterior dan interior, jenis dan spesifikasi material bahan finishing, yang selanjutnya dapat disusun menjadi Konsep Perencanaan dan Perancangan DED Pasar Prambanan. 2) Gambar Teknis Perencanaan dan Perancangan (Gambar Kerja/DED):

Meliputi visualisasi atas beberapa alternatif desain yang diajukan dalam bentuk tiga dimensi (3D) dan gambar perspektif dari beberapa sudut pandang (angel view). Gambar desain 3D ini untuk keperluan presentasi agar mudah dipahamidalam membuat keputusan

3) Gambar Teknis Perencanaan dan Perancangan :

Meliputi gambar-gambar teknis perancangan sebagai dasarpelaksanaan pembangunan Rencana Anggaran Biaya (RAB):

4) Rencana Anggaran Biaya (RAB) meliputi: Daftar kuantitas dan Harga, Analisa harga satuan, back up hitungan volume pekerjaan, daftar harga bahan dan upah tenaga beserta back up hasil survey harga bahan.

(24)

Meliputi persyaratan teknis seluruh jenis pekerjaan yang tercantum dalam daftar kuantitas pekerjaan.

Lingkup pekerjaan sebagai berikut :

 Struktur beton bertulang,  Pekerjaan pasangan

 Pekerjaan rangka atap dan penutup atap  Pekerjaan paving block

 Pekerjaan sanitasi dan utilitas  Pekerjaan elektrikal

B.1.e. Masukan Perancangan.

1. Untuk melaksanakan tugasnya konsultan perencana harus mencari informasi yang diperlukan sebagai bahan masukan, materi yang bersumber dari pemberi tugas, Tim Teknis, maupun instansi lain yang bersangkutan.

2. Konsultan perencana harus memberikan kebenaran informasi yang digunakan dalam melaksanakan tugasnya, baik berasal dari pemberi tugas maupun dicari sendiri 3. Dalam hal ini informasi perencanaan memuat hal-hal sebagai berikut:

a. Informasi tentang lahan meliputi :

1) Kondisi fisik lokasi seperti : luasan, batas-batas, dan topografi, 2) Kondisi tanah (hasil soil test)

3) Keadaan air tanah, 4) Peruntukan tanah,

5) Koefisien dasar bangunan, 6) Koefisien lantai bangunan,

7) Perincian penggunaan lahan, perkerasan, penghijauan dan lain-lain b. Pemakaian bangunan

1) Struktur organisasi

2) Jumlah personil-personil sekarang dan satuan kerja pengembangan untuk 5 tahun mendatang

3) Kegiatan utama, penunjang, pelengkap

(25)

c. Kebutuhan bangunan 1) Program ruang

2) Keinginan tentang organisasi/pemanfaatan ruang

d. Keinginan tentang ruang-ruang tertentu, baik yang berhubungan dengan pemakai atau perlengkapan yang akan digunakan dalam ruang.

e. Keinginan tentang kemungkinan perubahan fungsi ruang/bangunan f. Keinginan tentang utilitas bangunan

1) Air bersih

a. Kebutuhan (sekarang dan proyeksi mendatang) b. Sumber air, jaringan dan kapasitasnya

2) Air hujan dan air buangan a. Letak saluran kota

b. Cara pembuangan keluar tapak 3) Air kotor dan sampah

a. Letak Tempat pembuangan sementara (TPS) b. Cara pembuangan keluar dari TPS

4) Tata Udara/A.C. (bila dipersyaratkan) a. Beban (ton ref)

b. Pembagian beban c. System yang diinginkan

5) Transportasi vertical dalam bangunan (bila dipersyaratkan) a. Type dan kapasitas yang akan dipilih

b. Interval dan waktu tunggu (waifing time) c. Penggunaan escalator dan conveyor 6) Penanggulangan bahaya kebakaran

a. Detector (jenis, type) b. Fire alarm (jenis)

c. Peralatan pemadam kebakaran (jenis, kemampuan) 7) Pengaman dari bahaya pencurian clan perusakan

(26)

b. System yang dipilih 8) Jaringan listrik

a. Kebutuhan daya

b. Sumber daya dan spesifikasinya

c. Cadangan apabila di butuhkan (kapasitas, spesifikasi) 9) Jaringan komunikasi (telepon, telex, radio, intercom)

a. Kebutuhan titik pembicaraan, b. Sistem yang dipilih

4. Program alih teknologi

5. Staf/tim teknis pelaksanaan pekerjaan

Untuk melaksanakan tugas, konsultan perencana harus menyediakan tenaga yang memenuhi kebutuhan, ditinjau dari lingkup/besarnya kegiatan dan kekomplekan kegiatan.

B.1.f. Keluaran Perancangan.

Keluaran yang dimaksud dari Penyedia Jasa Konsultan Perencana ini adalah : 1. Laporan Pendahuluan

Laporan hasil survey yang berupa data fisik : a. Data pengukuran site existing, topografi.

b. Data identifikasi lingkungan, jalan, drainase, utilitasdsb c. Data daya dukung tanah (zondeer test)

Laporan hasil survey yang berupa data non fisik :

a. Data aktivitasdanjumlahpengguna / pengunjung / pengelola b. Data frekuensikegiatan

2. LaporanAntara

Berisi analisis lengkap perancangan meliputi aspek arsitektur, struktur, utilitas dan mekanikal/elektrikal.

3. LaporanAkhir

Berisi laporan lengkap hasil perancangan. Back up hitungan – hitungan struktur.

(27)

Back up hitungan volume.

4. Gambardesainprarencanameliputi :

a. Gambar rancangan makro dalam fileanimasi 3D.

b. Gambar masterplan (arsitektural) dalam file Auto Cad meliputi :

 Site Plan

 Situasi

 Tampak, Potonganmakro 5. Dokumen Pengadaan terdiri :

a. GambarkerjaRenovasiPasarPrambananTahap 1 meliputi :

 Gambar rencana dan detail arsitektur

 Gambar rencana dan detail struktur

 Gambar rencana dan detail utilitas

 Gambar rencana dan detail MekanikaldanElektrikal b. RencanaAnggaranBiaya ( Enggineer Estimate Cost) c. Bill Of Quantity

d. Spesifikasi Teknis/ RKS

e. Soft copy dalam External Hard Disk, dalambentuk file asli dan PDF

B.1.g. Kriteria Umum dan Kriteris Khusus Proyek Perencanaan DED Pasar Prambanan :

Dalam perencanaan bangunan yang dimaksud dengan penugasan ini, konsultan perencana harus memperhatikan kriteria umum yaitu :

1. Persyaratan kehandalan yang ditinjau dari segi :

a. Ketahanan bangunan menerima beban, baik dari kekuatan manusia maupun alam. b. Ketahanan terhadap kelusuhan dan keausan baik karena penggunaan bahan

bangunan maupun karena iklim.

c. Keselamatan penghuni pada waktu terjadi bencana baik karena ulah manusia maupun akibat bencana alam.

2. Persyaratan guna yaitu bahwa bangunan dapat menampung kegiatan secara efisien sesuai dengan fungsinya.

(28)

Konsultan perencana juga harus memperhatikan beberapa kriteria khusus yang telah di cantumkan pada Kerangka Acuan Kerja, yaitu :

a) Sejauh tidak bertentangan dengan persyaratan khusus bangunan yang akan dibangun harus diusahakan penggunaan potensi alami (pencahayaan dan pengawasan) untuk daerah dingin dan panas.

b) Pengelompokan fungsi dalam bangunan hendaknya dilakukan sesuai dengan sifat dan hirarki namun merupakan kesatuan yang utuh.

c) Dalam pelaksanaan bangunan tersebut agar menyesuaikan dengan lingkungan dan bangunan yang ada.

d) Jaringan sanitasi direncanakan sebaik mungkin sehingga tidak mengganggu atau merusak lingkungan.

B.1.h. Azas-Azas Perencanaan dan Proses Perencanaan DED Pasar Prambanan Selain kriteria umum dan Khusus di atas dalam melaksanakan tugasnya konsultan perencana juga harus memperhatikan azas-azas sebagai berikut :

1. Bangunan hendaknya fungsional, efisien,menarik tapi tidak berlebihan.

2. Kreatifitas desain hendaknya tidak ditekankan pada kemegahan material tetapi pada kemampuan mengadakan sublimasi antara fungsi teknik dan fungsi sosial/budaya bangunan.

3. Biaya pemeliharaan bangunan hendaknya serendah mungkin namun tidak mengganggu produktifitas kerja.

4. Desain bangunan hendaknya sedemikian rupa, sehingga bangunan dapat dilaksanakan dalam waktu sependek mungkin dan segera dapat dimanfaatkan.

5. Bangunan hendaknya ikut meningkatkan kualitas lingkungan.

Kemudian perencanaan juga harus memperhatikan beberapa proses yaitu :

1. Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang diminta, konsultan harus menyusun jadwal konsultasi dengan pemberi tugas dan unsur teknis yang berwenang.

2. Dalam konsultasi berkala tersebut supaya ditentukan produk antara lain: produk yang harus dihasilkan konsultan perencana sesuai dengan pengarahan pemberi tugas dan unsur teknis yang berwenang berdasarkan standar hasil perencanaan.

(29)

3. Dalam melaksanakan tugas, konsultan perencana harus selalu memperhitungkan jadwal waktu perencanaan adalah mengikat.

B.1.i. Dasar dan Pedoman Perencanaan DED Pasar Prambanan

Pelaksanaan proses pembangunan pekerjaan harus memenuhi peraturan dan ketentuan yang berlaku, baik di pusat maupun Daerah, antara lain :

1. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 441 / KPTS / 1998 / Tanggal 10 Nopember 1998

tentang Persyaratan Teknis dan Bangunan Gedung.

2. Standar – standar Konstruksi Bangunan Gedung untuk Beton, Baja, Kayu yang berlaku

3. Referensi hukum UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi

4. Dokumen perencanaan dan perancangan, kebijakan dan peraturan yang telah ada.

B.3.

URAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI DAN PROGRAM KERJA

B.3.1.

Gambaran Umum Pekerjaan

Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri pada Kegiatan Fasilitasi, Pengembangan dan Pengelolaan Sarana Prasarana Distribusi dan Pasar. Yang pelaksanaannya menggunakan anggaran Belanja Daerah didasarkan atas prinsip-prinsip sebagai berikut :

a) Hemat, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang disyaratkan,

b) Terarah dan terkendali sesuai dengan rencana program/kegiatan, serta fungsi setiap departemen/lembaga,

c) Semaksimal mungkin menggunakan hasil produksi dalam negeri dengan memperhatikan kemampuan/potensi nasional.

B.3.2. Maksud, Tujuan dan Sasaran proyek Perencanaan DED Pasar Prambanan. Maksud dari kegiatan ini adalah membuat Perencanaan Teknis (DED) Pasar Prambanan Kabupaten Sleman.

(30)

renovasi / rehabilitasi Pasar Prambanan Kabupaten Sleman.

Sasarannya Tersedianya dokumen perencanaan Teknis (DED) Pasar Prambanan, yang meliputi Gambar Detail Desain, Perhitungan Volume (Bill Of Qiuantity) Rencana Anggaran Biaya (Engineering Estimate Cost) Spesifikasi Teknis dan Dokumen pendukung lainnya.

B.3.2. METODOLOGI PELAKSANAAN PERENCANAAN

Pada prinsipnya untuk menghemat waktu antar tahap-tahap kegiatan pelaksanaan pekerjaan perencanaan dan perancangan bisa dilakukan secara simultan artinya satu kegiatan dengan yang lainnya bisa overlapping.

Namun begitu hirarki tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan harus ditaati agar pekerjaan Arsitektur, Struktur, Mekanikal dan Elektrikal serta Landscape bisa sinkron.

Untuk mendapatkan efektivitas tinggi atas input yang ada dan untuk menggunakan sumber daya yang tersedia secara efisien, maka perencana memandang perlu mengikuti suatu perencanaan dan pelaksanaan sistem kerja yang baik. Hanya dengan cara ini baik kualitas maupun kuantitas pekerjaan dapat dikontrol sambil menghindari beban pekerjaan puncak yang cukup besar. Untuk perencanaan dan perhitungan serta penggambaran, konsultan akan menggunakan soft-ware dan program-program komputer. Sehingga akan didapatkan hasil out-put yang computerized dan pelaksanaan yang diharapkan jauh lebih cepat sedemikian hingga pekerjaan dapat diselesaikan sesuai dengan rencana. Kegiatan yang berlangsung di studio dibedakan dengan bagian produksi dokumen. Studio berkepentingan dalam pencarian/penggalian ide kreatif rancangan arsitektural, sedangkan bagian produksi lebih berkepentingan dengan pembuatan gambar-gambar dokumen pembangunan.

Dengan tersedianya computerized program tersebut, maka hampir seratus persen semua pekerjaan perencanaan dan desain yang ada dapat dilakukan dengan perhitungan-perhitungan komputer, yang tentunya ini sangat banyak membantu team perencana dan Tim PTP (Pengelola Teknik Program) dalam melakukan evaluasi. Penggunaan computerized program yaitu dikenal Computer Aided Drafting-Design (CADD) dan 3D Effects dipandang perlu oleh Konsultan Perencana karena kegiatan perancangan arsitektur

(31)

merupakan suatu kegiatan pemecahan masalah ‘problem-solving’ dan perancangan adalah menemukan variasi yang paling cocok di antara banyak kemungkinan yang ada. Penggunaan CADD memberikan banyak keuntungan, selain memungkinkan untuk melakukan feed back atau melakukan revisi dan pengujian tanpa membuang banyak material juga CADD memberikan kepada kita model 3D yang akurat, perhitungan yang teliti dan menghemat waktu.

Meski demikian, komputer tidak bisa menggantikan pikiran dan tangan manusia. Ada sesuatu yang belum dapat diperikan mengenai kemampuan manusia yang tak tergantikan oleh komputer, sekalipun komputer itu meningkatkan efisiensinya. Komputer itu adalah prosesor linier, satu langkah untuk satu ketika. Sedangkan merancang tidak dalam proses linear seperti itu. Arsitek berpikir serentak pada satu ketika daripada bertahap linier.

Dalam arsitektur selalu terdapat banyak solusi daripada solusi tunggal, hal yang amat berbeda dengan komputer yang selalu memberi satu solusi terbaik, dan komputer selalu memberi ilusi bahwa ada satu jawaban saja. Komputer sedemikan eksak, teliti dan dapat diandalkan

Secara teknis langkah-langkah yang dilakukan didalam melaksanakan pekerjaan Perencanaan DED Pasar Prambanan adalah sebagai berikut :

B.3.2.a. Pekerjaan Persiapan 1. Tujuan

Sebagai langkah awal untuk mendapatkan data-data dari informasi lapangan, membuat interpretasi secara garis besar terhadap Kerangka Acuan Kerja dan Master Plan, menyusun program kerja perencanaan, konsep perencanaan, sketsa ide, dan konsultasi dengan instansi terkait mengenai peraturan dan perijinan bangunan.

2. Metoda Kerja

Kegiatan ini dilakukan dengan cara mencari informasi yang dibutuhkan yang berkaitan dengan lokasi, luas, batas, prasarana yang ada dengan cara melakukan konsultasi baik dengan user, tim teknis, dan Pemerintah Kabupaten Sleman.

(32)

Kemudian melakukan soil investigation dengan sondir dan boring serta pengukuran langsung di lokasi perencanaan.

Serta menyusun Program kerja perencanaan, konsep perencanaan,sketsa ide dan seterusnya.

Adapun data data yang dikumpulkan meliputi : a. Data Lahan

- Luasan - Batas batas

b. Data Pengguna Bangunan - Struktur Organisasi - Jumlah Personil

- Kegiatan Utama, penunjang dan pelengkap - Macam perlengkapan dan peralatan

c. Data Kebutuhan Bangunan

- Data mengenai proyeksi daya tampung Pasar, kebutuhan ruang penunjang dan lain lain

- Letak dan sirkulasi bangunan sesuai kontur yang ada d. Data Kebutuhan Utilitas Bangunan

Kelengkapan utilitas bangunan gedung tersebut harus direncanakan sesuai kebutuhan yang memadai seperti :

- Instalasi drainase / air hujan - Instalasi air kotor

- Instalasi air bersih

- Instalasi listrik dengan kebutuhan dayanya - Instalasi penangkal petir

- Instalasi bahaya kebakaran / fire protection - Instalasi tata udara / air condition

- Instalasi tata suara / cctv

(33)

Berdasarkan pada sifat informasi dan data yang dibutuhkan tersebut maka metoda yang dibutuhkan metoda observasi, pengukuran dilapangan, wawancara / interview dengan pihak pengguna pasar, studi literature yang sudah ada.

Dalam melaksanakan kegiatan ini diperlukan keterlibatan tenaga ahli dan tenaga penunjang yang terkait dengan permasalahan yang dijumpai dilapangan yang antara lain :

1. Manager/Team Leader

Melakukan koordinasi, pengurusan ijin - ijin, mengatur mobilisasi tenaga ahli dan tenaga penunjang, melakukan diskusi, asistensi dan sebagainya.

2. Tenaga Ahli Arsitektur / Architecture Engineer

Melakukan perancangan arsitektur mulai dari sketsa ide sampai dimensi ruang, tampilan bangunan, detail arsitektur baik interior dan exterior bangunan. 3. Tenaga Ahli Sipil / Stucture Engineer

Melakukan perancangan struktur baik sub struktur maupun upper struktur, beton, baja, serta keamanan bangunan, melakukan pengumpulan data - data harga bahan dan upah kerja kemudian dianalisa menjadi harga satuan

4. Tenaga Ahli Mekanikal Elektrikal

Melakukan perancangan instalasi elektrikal, serta keamanan jaringan listrik dalam bangunan.

B.3.2.b. Penyusunan Konsep Rancangan 1. Tujuan

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menyusun gambar konsep perancangan yang didasarkan kepada data dan temuan dilapangan, masukan kebutuhan ruang baik luasan dan spesifikasinya dari pihak user / pemakai dikaitkan dengan persyaratan persyaratan teknis menyangkut masalah fungsi, hubungan antar ruang, kekuatan, keamanan, keindahan, keserasian dan lingkungan hidup.

Dengan dasar-dasar tersebut diatas diharapkan semua aspirasi dari pihak user / pemakai bias tertampung semua pihak dari segi filosofi dan fungsi bangunan, yang nantinya dapat dikembangakan lebih lanjut kedalam bahasa teknis pelaksanaan.

(34)

Kegiatan ini dilakukan dengan cara menanalisa data lapangan dan data masukan dari pihak user / pemakai, menterjemahkan kedalam bahasa teknis serta mengestimasikan biaya yang tersedia melalui prakiraan biaya secara kasar.

3. Waktu dan Tenaga

Kegiatan ini diperlukan keterlibatan tenaga - tenaga ahli Arsitektur, Struktur, Elektrikal, serta Survey dan drafter.

B.3.2.c. Pra Rencana

Pada tahap penyusunan Pra Rencana Arsitek akan mengembangakan konsepsi dasar disain / rancangan yang terbaik yang mampu memenuhi peryaratan program Rancangan.

Pola dan bentuk Arsitektur bangunan diwujudkan dalam bentuk gambar gambar dan nilai fungsional dalam bentuk diagram diagram, aspek kualitatif lainnya serta aspek kuantitatif seperti perkiraan luasan lantai, informasi penggunaan bahan dan sistem, biaya dan waktu pelaksanaan pembangunan disajikan dalam buntuk laporan tertulis. Setelah diperiksa dan disetujui oleh Pengelola Teknis atau Pemberi Tugas, Arsitek akan melakukan kegiatan tahap selanjutnya.

1. Tujuan Pra Rencana adalah :

- Untuk Membantu Pemberi Tugas dalam memperoleh pengertian yang lebih mendalam atas Program Rancangan yang telah dirumuskan oleh Arsitek dalam sketsa Gagasan.

- Untuk mencari konsepsi disain yang terbaik dan mencerminkannya dalam jangka waktu yang paling singkat dengan biaya yang paling ekonomis. - Untuk memperoleh keselarasan pengertian yang lebih mendalam atas

konsepsi desain serta pengaruhnya terhadap kelayakan proyek.

- Untuk membantu Pemberi Tugas dalam rangka perolehan Ijin Mendirikan Bangunan dari Pemerintah Kabupaten setempat.

2. Metoda Kerja

Metoda kerja untuk mencapai tujuan diatas adalah dengan membuat gambar - gambar kerja.

(35)

Produk tahap ini untuk Pemberi Tugas pada pokoknya berisi informasi atau gambaran mengenai sistem bangunan secara keseluruhan, produk tersebut disajikan dalam gambar kerja dan laporan tertulis

Secara rinci, produk Pra Rencana untuk kepentingan Pemberi Tugas yang terdiri dari :

- Gambar gambar Kerja

Pada tahap ini skala gambar yang digunakan adalah 1:200, 1 :100, 1 :50 sesuai dengan kejelasan informasi yang ingin disampaikan.

Gambar kerja menjelaskan mengenai :

Denah : yang menunjukan posisi dan nama ruang dan ukuran serta perbedaan tinggi lantainya.

Tampak : yang menunjukan pandangan kearah bangunan dari empat sisi, penampilan bahan yang digunakan serta gaya tampilan yang dipakai.

Potongan : yang menunjukan posisi ruang yang dipotong melintang atau memanjang, yang menunjukan garis besar struktur bangunan seperti pondasi, penyelesaian lantai, plafon, atap dan partisi partisinya.

- Laporan

Laporan teknis yang berisikan penjelasan tentang pemilihan konsep bangunan, pemilihan sub sistem struktur bangunan, pemilihan sub sistem mekanikal dan elektrikal bangunan.

- Rencana Anggaran Biaya

Perhitungan secara kasar biaya yang dibutuhkan untuk mendirikan bangunan tersebut lengkap dengan seluruh sub sistem.

Perhitungan berdasar atas harga per meter persegi bangunan lengkap dengan sub sistemnya.

Setelah diperiksa dan disetujui oleh Pemberi Tugas hasil Pra Rencana ini dianggap oleh Arsitek sebagai dasar pengembangan selanjutnya.

3. Waktu dan Tenaga

Selain Team Leader dan tenaga ahli Arsitektur, Struktur, Mekanikal dan Elektrikal, mengajukan gambar - gambar sistem.

(36)

B.3.2.d. Pengembangan Rencana 1. Tujuan

- Untuk memestikan dan menguraikan ukuran serta wujud karakter proyek secara menyeluruh dan terpadu.

- Untuk mematangkan konsepsi dasar / rancangan secara keseluruhan, terutama ditinjau dari keselarasan system sistem yang terkandung didalamnya baik dari segi kelayakan dan fungsi, estetika dan ekonomi bangunan.

2. Metoda Kerja

Pada tahap Pra Rancangan Pelaksanaan baik tenaga Arsitek, Struktur, Mekanikal dan Elektrikal akan bekerja atas dasar Pra Rancangan / Rancangan skematik yang telah disetujui Pemberi Tugas, sistem sistem kontruksi bangunan dan instalasi teknik mekanikal dan elektrikal dipertimbangkan kelayakannya serta kelaikannya baik secara tersendiri maupun menyeluruh / terpadu.

Bahan bangunan dijelaskan secara garis besar dengan mempertimbangkan nilai manfaat, persediaan, kemudian kontruksi dengan nilai ekonomis.

Perkiraan biaya pelaksanaan pembangunan disusun berdasar sistem, Arsitek menyajikan hasil dalam bentuk gambar - gambar, diagram sistem dan laporan tertulis.

Setelah diperiksa Pengelola Teknis dan disetujui oleh Pemberi Tugas, hasil Rancangan Pelaksanaan ini dianggap sebagai Rancangan Tetap dan digunakan sebagai dasar untuk mulainya tahap selanjutnya.

Pada dasarnya tahap ini merupakan integrasi dari semua sub sistem yang dipilih untuk dipergunakan didalam bangunan dan yang menyatakan semua bahan bangunan yang akan digunakan sudah jelas penentuannya.

Semua ukuran dalam bangunan sudah ditentukan, semua peralatan yang akan digunakan sudah dipilih, semua peralatan yang dipilih sudah menjadi bagian dari masing - masing sub sistem harus sudah terintergrasikan dengan baik dalam bangunan.

(37)

Dalam tahap ini gambar lebih besar dari tahap sebelumnya, gambar sudah menunjukkan hal - hal yang terinci, dan secara garis besar produk ini sudah dipergunakan sebagai dasar pelaksanaan pekerjaan konstruksi fisik bangunan. Dengan demikian pula dengan Rencana Anggaran Biaya sudah lebih pasti dari perkiraan perkiraan tahap sebelumnya, hal ini merupakan informasi penting bagi Pemberi Tugas untuk dapat memberikan keputusan apakah perlu dilakukan perubahan - perubahan bahan atau peralatan yang akan digunakan, bila diperlukan disesuaikan dengan dana yang tersedia.

Secara terinci, produk Pra Rencana - Gambar - gambar Kerja

Pada tahap ini skala gambar yang digunakan adalah 1:200, 1:100, 1:50, 1:20, 1:10 sesuai dengan kejelasan informasi yang ingin disampaikan.

Gambar kerja menjelaskan mengenai :

Denah : yang menunjukan posisi dan nama ruang dan ukuran serta perbedaan tinggi lantainya.

Tampak : yang menunjukan pandangan ke arah bangunan dari empat sisi, penampilan bahan yang digunakan serta gaya tampilan yang dipakai.

Potongan : yang menunjukan posisi ruang yang di potong melintang atau memanjang, yang menunjukan garis besar struktur bangunan seperti pondasi, penyelesaian lantai, plafon, atap dan partisi - partisinya.

- Laporan

Laporan teknis yang berisikan penjelasan tentang pemilihan konsep bangunan, pemilihan sub sistem struktur bangunan, pemilihan sub sistem mekanikal dan elektrikal bangunan.

- Rencana Anggaran Biaya

Perhitungan secara kasar biaya yang dibutuhkan untuk mendirikan bangunan tersebut lengkap dengan seluruh sub sistem.

Perhitungan berdasar atas harga per meter persegi bangunan lengkap dengan sub sistemnya.

(38)

Setelah diperiksa dan disetujui oleh Pemberi Tugas hasil Pra Rencana ini dianggap oleh Arsitek sebagai dasar pengembangan selanjutnya. 3. Waktu dan Tenaga

Kegiatan ini diperlukan keterlibatan tenaga tenaga ahli Arsitektur, Struktur, Elektrikal, Sosial, Lingkungan, Antropologi, serta koordinator studio dan drafter.

B.3.2.e. Penyusunan Gambar Kerja, RKS, RAB 1. Tujuan

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menyusun gambar - gambar detail atau gambar - gambar pelaksanaan, menyusun Rencana Kerja dan Syarat - syarat / RKS dan Rancana Anggaran Biaya / RAB, serta perhitungan konstruksi dan kekuatannya, yang nantinya akan dipergunakan sebagai pedoman dan syarat - syarat dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang sifatnya mengikat dan mempunyai kekuatan hukum.

Pada tahap ini gambar - gambar kerja / gambar detail yang diperlukan adalah gambar struktur dan gambar sparing, sedang gambar arsitekturnya hanya merupakan gambar informasi yang pada tahap ini belum dikembangkan lebih detail. 2. Metoda Kerja

Berpedoman pada gambar Pra Rencana yang telah disepakati bersama dengan pihak Pemberi Tugas, untuk selanjutnya pada tahap pembangunan ini masing - masing disiplin ahli terutama tenaga ahli struktur dan mekanika tanah menganalisa dan mengembangkan rencananya yang berkaitan dengan teknis pelaksanaan dilapangan.

Dari hasil analisa tersebut kemudian ditentukan spesifikasi penggunaan bahan dan konstruksi, dimensi struktur utama, struktur penunjangnya, serta pemakaian sarana dan prasarana bangunannya agar memenuhi persyaratan teknis dan biayanya. Kegiatan studio gambar dalam mempersiapkan gambar gambar kerja perlu dikoordinir oleh seorang arsitek dan seorang konstruktor dengan dibantu oleh seorang koordinator studio dan seluruh drafter.

(39)

Bersamaan dengan kegiatan ini, estimator juga mulai memperhitungkan masalah biaya yang memungkinkan untuk mendukung rencana pembangunan Pasar Muntilan Kabupaten Magelang.

3. Waktu dan Tenaga

Kegiatan ini diperlukan keterlibatan tenaga tenaga ahli Arsitektur, Struktur, Elektrikal, Sosial, Lingkungan, Antropologi, serta koordinator studio dan Drafter, serta tenaga - tenaga Penunjang lainnya.

B.3.2.f. Pengawasan Berkala 1. Tujuan

Tujuan dari kegiatan ini adalah melakukan dan memeriksa secara berkala tehadap pelaksanaan pembangunan fisik dilapangan dan memberikan penjelasan terhadap masalah masalah yang timbul selama masa pelaksanaan konstruksi, yang pada akhirnya disusun suatu Laporan Akhir Perencanaan.

2. Metoda Kerja

Kegiatan ini dilakukan dengan observasi langsung dilapangan selama masa pelaksanaan konstruksi secara berkala, mencatat dan memberikan penjelasan terhadap masalah masalah yang terjadi dan secara berkala menghadiri Rapat Evaluasi Lapangan yang dihadiri oleh semua unsure yang terkait dengan proyek ini.

3. Waktu dan Tenaga

Pada prinsipnya semua tenaga ahli yang terlibat dalam perencanaan siap untuk hadir dalam Rapat Evaluasi Lapangan.

B.4. APRESIASI & INOVASI

Apresiasi dan inovasi merupakan upaya yang dilakukan oleh konsultan sebagai penyedia barang dan jasa dalam rangka untuk memberikan khasanah terhadap kerangka acuan dan penjelasan yang telah diberikan. Sehingga diharapkan melalui apresiasi dan inovasi tersebut dapat memberikan hasil akhir pekerjaan yang berkualitas dan tetap mengacu pada lingkup pekerjaan sesuai KAK dan penjelasan yang telah diberikan dalam

(40)

aanwijzing. Kedudukan apresiasi dan inovasi dalam pelaksanaan pekerjaan ini dapat dilihat pada gambar diagram berikut dibawah ini.

Gambar E.1 Kedudukan Apresiasi dan Inovasi Dalam Pelaksanaan Pekerjaan

Berdasarkan gambar diagram diatas, maka apresiasi dan inovasi yang diusulkan oleh konsultan agar dapat memberikan hasil akhir pekerjaan yang berkualitas dan tetap mengacu pada lingkup pekerjaan sesuai KAK dan penjelasan yang telah diberikan. Sesuai dengan lingkup kegiatan Perencanaan DED Pasar Prambanan, maka apresiasi dan inovasi yang ditawarkan oleh konsultan meliputi aspek seperti dibawah ini.

B.4.a. KONSEPSI PERENCANAAN (PLANNING)

Perencanaan merupakan suatu proses yang menerus, melibatkan keputusan - keputusan, atau pilihan mengenai cara alternatif penggunaan sumber daya dengan tujuan menghasilkan sasaran - sasaran spesifik untuk waktu yang akan datang. Sehingga perencanaan dapat diartikan juga sebagai suatu proses untuk menentukan tindakan berorientasi ke masa depan melalui serangkaian pilihan - pilihan. Perencanaan diperlukan karena persedian terbatas sementara peruntukannya dan kebutuhannya sangat beragam.

Sebagai suatu proses :

Maka perencanaan merupakan tidak saja “produk” melainkan juga “proses” dimana penilaian atas keberhasilan atau sukses tidaknya kegiatan perencanaan diukur baik dari proses maupun outputnya. Sebagian perencana lebih konsern pada proses, sementara sebagian lain konsern pada output atau hasil. Hal ini terjadi karena proses yang baik belum tentu menjamin output atau hasil yang baik dan begitu juga sebaliknya. Sebagai suatu proses maka prencanaan terkait erat dengan siklus manajemen.

(41)

Melakukan pilihan dan pengambilan keputusan :

Pengambilan keputusan dapat dilakukan apabila terdapat berbagai alternatif dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Proses pengambilan keputusan ini bisa sangat “academic scientific” bisa juga sangat “politis” ataupun “intuitif”.

Sebagai suatu upaya alokasi sumberdaya :

Perencanaan bertujuan meningkatkan efisiensi atau optimalisasi pemanfaatan sumber daya. Oleh karena itu maka perencanaan juga merupakan suatu usaha alokasi sumberdaya secara efisien, maka komponen penting perencanaan adalah pengumpulan data dan informasi tentang sumberdaya yang ada.

Sebagai alat mencapai tujuan :

Oleh karena alat dalam rangka mencapai tujuan, perencanaan berorientasi pada action atau tindakan. Tujuan ini dapat bersifat ideal atau utopia., sehingga sangat sarat dengan muatan politis. Pertanyaan krusial selanjutnya adalah : Tujuannya siapa ?, apa masyarakat dapat menyukseskan tujuan ?, siapa yang merumuskan tujuan ? bagaimana merumuskan tujuan dengan baik dan adil ?

Perencanaan cenderung berorientasi kedepan baik dalam jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang :

Karena berorientasi ke depan, perencanaan melibatkan forescating, prediksi tentang segala yang mungkin terjadi atau dapat dilakukan di masa depan. Perencanaan melibatkan teknik - teknik untuk menekan resiko atau kemungkinan - kemungkinan dampak yang dihadapi di masa depan. Oleh karena dimensi temporalnya, perencanaan menyangkut pula penjadwalan aktivitas - aktivitas di masa depan secara logis, bertahap, berkesinambungan sesuai dengan rangkaian sasaran atau target untuk mencapai tujuan. Orientasi ke depan perencanaan merupakan kekuatan dari perencanaan meskipun seringkali dikritik sebagai utopian dan tidak realistis.

(42)

B.4.b. STRATEGI DAN LANGKAH PERANCANGAN

Strategi dan langkah perancangan merupakan bagian penting dalam keberhasilan Perencanaan yang dilakukan oleh penyediaan barang dan jasa sebagai pengemban tugas Perencanaan. Strategi dan langkah perencanaan yang diusulkan meliputi : B.4.b.1. Perumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan tahap awal dari seluruh rangkaian proses perancangan. Selain itu perumusan masalah merupakan sebagai dasar bagi penentuan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai pada setiap tahap proses perancangan. Perumusan masalah yang tepat akan sangat mendukung kelancaran dan kualitas proses utama perancangannya. Secara garis besar perumusan masalah dibedakan atas :

a. Masalah Makro, yaitu masalah yang berkaitan dengan Perencanaan yakni sebagai pusat pelayanan perdagangan.

b. Masalah Mikro, adalah yang berkaitan dengan bagaimana menata ruang dengan fungsi - fungsi yang akan diwadahi di dalam pasar sehingga tetap sesuai / selaras dengan prinsip pola tata ruang, di lingkungan bangunan meliputi:

- program ruang

- persyaratan ruang dan bangunan (teknis fungsional dan environment) - penampilan bangunan di lingkungan.

- perencanaan tapak - utilitas (makro dan mikro) - peralatan.

B.4.b.2. Pengumpilan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pengadaan data primer untuk keperluan perancangan. Data yang dikumpulkan dapat juga berupa data sekunder, yang artinya data tersebut diperoleh bukan dari hasil penelitiannya sendiri, tetapi merupakan data yang dikumpulkan oleh

(43)

merupakan langkah yang amat penting dalam metode ilmiah, sosial kemasyarakatan dan ekonomi karena pada umumnya, data yang dikumpulkan akan digunakan untuk dasar perencanaan yang dirumuskan. Data yang dikumpulkan harus cukup valid untuk digunakan. Pengumpulan data adalah prosedur sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Selalu ada hubungan antara metode mengumpulkan data dengan masalah yang akan dipecahkan. Secara umum metode pengumpulan data dapat dibagi atas beberapa kelompok, yaitu :

 metode pengamatan langsung,

 metode dengan menggunakan pertanyaan, dan  metode khusus, misalnya studi banding

Perlu dijelaskan juga bahwa cara pengumpulan data dapat dikerjakan berdasarkan pengalaman sebelumnya. Pada perancangan Pasar, data yang diperoleh lebih banyak merupakan data kualitatif yang lebih menonjolkan faktor subyektif dari si arsitek dan si pemakainya ataupan orang - orang yang terkait dengan bangunan yang akan didisain. Dalam perancangan Pasar Muntilan Kabupaten Magelang, arsitek sebagai perencana dapat menggunakan dua alat, yaitu :

1) sistem kategori, dan

2) menggunakan rating scale (skala nilai).

Didalam pengamatannya penggunaan kategorisasi terhadap fenomena yang akan dirancang. Sebuah kategori adalah sebuah pernyataan yang menggambarkan suatu kelas fenomena, ke dalam mana bentuk/perilaku yang diteliti dapat dibuat sandi. Suatu sistem kategori terdiri dari dua atau lebih kategori - kategori (Festinger dan Katz, 1976). Dengan kategori yang tepat maka perencana dapat melahirkan kerangka referensi (frame of reference) untuk perencanaanya. Hal ini dapat meningkatkan kemungkinan bahwa aspek - aspek yang relevan dapat direncanakan secara lebih terpercaya. Banyaknya kategori yang dibuat

(44)

serta tingkat konseptualisasi serta terapannya terhadap situasi yang berjenis - jenis, tergantung dari tujuan perencanaan dan kerangka teori yang digunakan oleh arsitek tersebut.

Dari pernyataan di atas terlihat bahwa data kuantitatif yang diperlukan meliputi :

1. Karakteristik fasilitas dari bangunan yang akan dirancang.

2. Sumber-sumber energi yang diperlukan oleh bangunan yang dirancang 3. Tenaga kerja dalam pelaksanaan bangunan.

4. Pengguna / user dari bangunan yang dirancang

5. Aktivitas bangunan (untuk apa bangunan tersebut) dan subsistemnya. 6. Perawatan dan perbaikan.

7. Penggantian komponen material sesuai masa pakai misalnya peralatan listrik. Data kuantitatif ini diperlukan untuk menguji terjadi suatu keterkaitan dan umpan balik terhadap data sebelumnya. Pelaksanaan pengumpulan data menurut penggunaan atau proses pengolahannya (analisis), secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok data, yaitu : 1. Data - data yang sifatnya dapat dilakukan analisis langsung, yaitu

meliputi : data geodesi, data mekanika tanah, kondisi lingkungan dan klimatologi serta data mengenai jenis dan karakteristik lahan. 2. Data - data yang dalam prosesnya memerlukan tahap pembahasan

dan persetujuan, baik dalam hal kriteria, metoda maupun pendekatannya. Tujuan pengumpulan kelompok data ini adalah untuk lebih mengetahui secara mendalam sistem peruangan sehingga dapat dihasilkan rancangan yang optimal. Untuk itu dalam tahap koleksi data ini, konsultan akan melaksanakan kegiatan-kegiatan :

- Studi literatur meliputi semua aspek yang berkaitan dengan tugas ini seperti termasuk pendekatan kontekstual penampilan bangunan yang selaras dengan arsitektur di kawasan Pasar Prambanan.

(45)

- Melakukan wawancara dan pembahasan pengguna dan pemilik proyek mengenai kebutuhan - kebutuhan fasilitas maupun peralatan - peralatan khusus yang akan digunakan.

- Identifikasi penggunaan lahan B.4.b.3 Metodologi Analisis dan Sintesis

Data - data yang diperoleh dikelompokkan sesuai kriteria - kriteria perancangan pada bangunan. Analisis dilakukankan terhadap masing-masing komponen perancangan guna mendapatkan rumusan masalah, untuk kemudian dicarikan cara pemecahannya yang paling tepat. Keluaran proses pada tahap ini akan menjadi kerangka acuan utama bagi penyusunan konsep perancangan pada tahap selanjutnya.

B.4.b.4 Penyusunan Konsep Perancangan

Konsep perancangan merupakan uraian diskriptif ide dan gagasan perancangan beserta dasar-dasar analisisnya akan dikomunikasikan pada pemilik proyek. Secara garis besar, konsep perancangan yang akan disajikan meliputi :

a. Konsep tapak / site plan, mencakup : - Tata letak

- Koordinasi pengembangan dengan lingkungan b. Konsep penampilan bangunan

- Mewujudkan bangunan yang merepresentasikan sistem layanan sosial ekonomi masyarkat (fungsional) dan efisien

c. Konsep sistem peruangan, mencakup : - Konfigurasi kegiatan

- Konfigurasi peralatan khusus - Zoning

- Program ruang (fungsi, jenis dan besaran ruang) - tata ruang dalam

(46)

- Sistem Ventilasi.

- Persyaratan - persyaratan utilitas, yang meliputi sistem kelistrikan, telekomunikasi, pencegahan kebakaran, dan lain-lain.

e. Konsep struktur dan konstruksi bangunan, mencakup :

- Konsep penentuan sistem struktur dan konstruksi yang diterapkan. - Konsep sistem struktur terhadap sistem pembebanan termasuk

perhitungan terhadap gaya literal.

f. Konsep pemilihan material / bahan, mencakup kriteria yang digunakan untuk pemilihan material serta penjelasan spesifikasinya. B.4.b.5 Rancangan Skematik (Schematic Design)

Pada tahap ini dilakukan transformasi dari konsep perancangan masing-masing sistem di atas ke dalam diagram-diagram perancangan berikut analisisnya untuk memberikan gambaran kemungkinan-kemungkinan pemecahan perancangan pada masing-masing rancangan.

B.4.b.6 Pra Rancangan

Merupakan implementasi seluruh konsep perancangan ke dalam beberapa alternatif bentuk rancangan secara dua dimensional yang merupakan gagasan awal bentuk bangunan. Pembahasan dan diskusi secara intensif antara konsultan dan pihak pemberi tugas maupun pemakai akan dilakukan selama tahap pra rancangan ini, untuk mendapatkan keluaran yang optimal. Selain itu Konsultan juga akan menyerahkan data lapangan dan penyelidikan tanah serta laporan perancangan skematik sebagai bahan kajian bagi pemberi tugas. Secara garis besar, pada tahap ini Konsultan akan menyajikan:

- Denah / tampak keseluruhan bangunan dan lingkungan tapak. - Denah / tampak masing-masing unit bangunan,

- Gambar Potongan masing-masing unit bangunan - Usulan pemakaian material

(47)

B.4.b.7 Pengembangan Rancangan

Dalam tahap ini akan dilakukan koordinasi intensif antara berbagai disiplin yang terlibat, untuk secara bersama - sama merencanakan dan menerapkan berbagai sistem yang digunakan ke dalam hasil rancangan yang telah dikembangkan. Materi yang akan disajikan pada tahap ini meliputi :

- Perancangan dan penerapan sistem struktur dan konstruksi, - Perencanaan sistem listrik dan estimasi penyediaan daya,

- Perancangan sistem telekomunikasi dan estimasi kebutuhan sambungan,

- Perancangan sistem pencahayaan,

- Perancangan sistem pencegahan kebakaran, - Perancangan sistem penangkal petir,

- Perancangan sistem distribusi air bersih, - Perancangan sistem distribusi air kotor,

- Perancangan sistem distribusi drainase bangunan, - Pemilihan material,

- Perkiraan biaya. B.4.b.8 Detail Perancangan

Tahap ini merupakan tahap akhir seluruh proses perancangan yang dilaksanakan oleh konsultan. Pada tahap akhir ini seluruh hasil rancangan beserta dokumen - dokumen pelengkapnya telah siap untuk dilaksanakan. Secara umum dokumen lelang ini akan memuat :

- Sistem dan detail masing - masing komponen dalam butir pra-rancangan di atas,

- Rencana anggaran biaya,

- Rencana kerja dan syarat - syarat, - Spesifikasi teknis,

(48)

B.4.b.9 Laporan Perancangan

Berisi semua aspek yang telah dilaksanakan oleh Konsultan dari setiap tahap kegiatan dalam proses perancangan serta rujukan masalah mulai dari penulisan konsep sampai dengan transformasi rancangan yang dihasilkan. Laporan perancangan ini akan meliputi bidang arsitektur, mekanikal, elektrikal dan struktur.

Dalam menangani pekerjaan perencanaan ini Konsultan akan mengembangkan metode pendekatan operasional secara akurat dan terpadu yang selalu digunakan dalam menangani beberapa proyek serupa. Pendekatan operasional yang dikembangkan merupakan suatu bentuk manajemen yang sering disebut Manajemen Perencanaan / Konstruksi. Secara garis besar, sistem Manajemen Perencanaan / Pra-Konstruksi yang diterapkan akan melaksanakan :

1. Koordinasi yang menerus dan terpadu antara unsur yang terkait dalam proyek,

2. Fungsi monitoring terhadap seluruh perkembangan kegiatan perencanaan mulai dari pekerjaan persiapan, pra-rencana, pengembangan rencana sampai pada pembuatan gambar kerja dan dokumen lelang.

3. Analisis setiap saat terhadap target waktu penyelesaian proyek dengan volume beban pekerjaannya.

4. Pengendalian terhadap target waktu penyelesaian pekerjaan. 5. Penyusunan strategi secara cepat dan tepat, berupa re-alokasi tenaga

dan re-skeduling sebagai akibat dari adanya hambatan-hambatan yang terjadi.

Untuk menunjang pelaksanaan dan penerapan sistem manajemen tersebut, diperlukan suatu perangkat komputer beserta softwarenya.

Gambar

Gambar I.1. Struktur Organisasi Perusahaan
Gambar E.1 Kedudukan Apresiasi dan Inovasi Dalam Pelaksanaan Pekerjaan  Berdasarkan  gambar  diagram  diatas,  maka  apresiasi  dan  inovasi  yang diusulkan oleh  konsultan  agar  dapat  memberikan  hasil  akhir  pekerjaan  yang  berkualitas  dan  tetap  m
Gambar E.2. Skematik Strategi dan Langkah Perancangan
Gambar E.3. Bagan perencanaan
+2

Referensi

Dokumen terkait

3.4 Memahami perhitungan analisa harga satuan pekerjaan RAB dalam format Microsof Excel. 3.5 Memahami daftar rekapitulasi pekerjaan dalam

Dimohon membawa analisa harga satuan, analisa teknis pekerjaan, daftar harga bahan/bukti harga bahan, daftar upah, daftar sewa alat dan data pendukung lainnya yang berhubungan

Hal : Daftar Harga Satuan Upah, Bahan & Alat Kerja Di Kota Medan Tahun 2016 Beserta Analisa SNI Tahun 2013. Universitas

Survey Harga Satuan Pekerjaan Dalam penentuan harga satuan pekerjaan baik harga satuan untuk material maupun harga satuan upah tenaga kerja untuk analisa Rencana Anggaran

Menghitung RAB (Rencana Anggaran Biaya) dengan cara mengalikan volume pekerjaan dengan analisa harga satuan.. Dari contoh diatas dapat dihitung RAB

Ganti nama Sheet3 dengan Daftar Analisa dan Buat Kolom No, Uraian, Koef, Harga Satuan Upah Bahan, Harga Satuan Pekerjaan, kali-kan.. Koef dengan Harga Satuan Upah dan Bahan

Data tersebut diatas merupakan daftar harga satuan bahan dan upah pada tahun 2011, yang mana menjadi acuan developer untuk membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Daftar Harga Satuan Pekerjaan, Upah Kerja Dan Bahan Yang dimaksud dengan daftar harga satuan pekerjaan adalah jumlah harga bahan dan upah tenaga kerja berdasarkan perhitungan analisa