• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KEADAAN UMUM PERUSAHAAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

II - 1

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai keadaan umum perusahaan sebagai tempat penelitian dan sumber data, yang meliputi gambaran umum perusahaan, potensi bahan galian, visi dan misi, makna logo, dan struktur organisasi.

2.1 Gambaran Umum Perusahaan

PD Anugrah merupakan perusahaan daerah (PD) yang bergerak dalam bidang pertambangan golongan C khususnya jenis pasir dan batu yang didirikan pada tahun 2002. Lokasi perusahaan terletak di Kampung Babakan Pasantren Rt.02/13, Desa Pananjung, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut. Sedangkan lokasi pertambangan pasir dan batu terletak di sekitar gunung Guntur tepatnya pada blok Jaba Awi Kaler, Kampung PLP, Desa Pasawahan, Kecamatan Tarogong, Kabupaten Garut. Gunung api ini memiliki ketinggian 2.249 mdpl (meter dari permukaan laut), berstatus cagar alam yang dikelola oleh Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), berbentuk strato, dan memiliki sejarah letusan eksplosif sekurang-kurangnya 21 kali sejak tahun 1690 sampai 1847, sehingga menyisakan puluhan hingga ratusan juta kubik pasir dan batu hampir pada seluruh lerengnya.

Secara administratif lokasi penambangan ini terletak pada 07°09'43.6" 107°52'27.6" BT, 07°09'42.7" 107°52'29.6" LS, dan berdasarkan data klimatologi dari Badan Vulkanologi dan Mitigasi Geologi (BVMG) Rancanasar, PD Anugrah memiliki keadaan alam sebagai berikut :

1) Terletak pada wilayah beriklim tropis.

2) Keadaan morfologi lereng bukitnya memanjang dari arah barat ke timur dengan kemiringan lereng termasuk kategori curam hingga landai. Batuan penyusun morfologi lereng ini terdiri dari material endapan gunung api, terutama breksi, tupa, batu pasir lava, dan konglomerat.

(2)

4) Curah hujan di wilayah ini hampir tetap sepanjang tahun dimana curah hujan paling basah yaitu 355,7 mm (millimeter) per tahun, dan curah hujan terkecil yaitu 34,5 mm. Jika total curah hujan per tahun yaitu 983,5 mm, maka rata-rata curah hujan per hari yaitu 11,857 mm.

Saat ini cakupan wilayah pemasaran PD Anugrah meliputi Garut bagian utara, tengah dan selatan, kota-kota kecamatan di sekitar Garut, serta Bandung. Jalur pengangkutannya melewati Pasawahan, dan Tanjung. Berikut ini adalah gambar dari peta lokasi bahan galian milik PD anugrah.

Gambar 2.1 Peta Lokasi Bahan Galian Pasir dan Batu Milik PD Anugrah

PD Anugrah menerapkan teknik penambangan terbuka (surface mining) yaitu metode pertambangan yang aktivitasnya berhubungan langsung dengan udara bebas. Menggunakan pola penambangan 2 blok (blok A dan B) jenis side hile type, dimana penambangan dimulai dari bawah bukit mengikuti kontur untuk mengurangi kerusakan bentang alam, berubahnya tata guna lahan, berubahnya ekosistem, dan lain-lain. Mengingat hal tersebut maka sistem penambangan dibuat berjenjang mengikuti kontur untuk mengurangi tingkat erosi tanah. Teknik penambangan surface mining yang digunakan oleh PD Anugrah ini, memanfaatkan 2 jenis peralatan penambangan dalam pelaksanaannya yaitu :

1) Penambangan dengan cara konvensional menggunakan peralatan yaitu linggis, belincong, sekop, dan martil.

(3)

2) Penambangan secara mekanis menggunakan peralatan yaitu backhoe, ekcavator, dan pengolahan dengan sistem kering menggunakan screen atau compyre (pengayakan pasir).

2.2 Potensi Bahan Galian

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai potensi bahan galian mulai dari status dan tata guna lahan, luas areal tambang, cadangan deposit bahan galian, jenis bahan galian, sampai produktivitas penambangan.

2.2.1 Status dan Tata Guna Lahan

Tata guna lahan yaitu lahan pertanian kering berupa palawija yang kurang produktif. Luas garapan petani rata-rata adalah 700 m2 (meter persegi), dengan rata-rata hasil bercocok tanam sangat rendah yaitu Rp 750.000 per ha (hektar) setiap tahunnya atau pendapatan petani rata-rata sama dengan Rp 62.500 per ha setiap bulannya. Dengan demikian pendapatan petani penggarap di areal penambangan sangat rendah, maka kegiatan pertanian di lokasi tersebut secara ekonomis kurang menguntungkan.

2.2.2 Luas Areal Tambang

Jumlah cadangan bahan galian yang terdapat di areal pertambangan seluas 320.000 m2 atau 32 ha (hektar), terdiri dari :

1) Zona tambang seluas 30.000 m2 atau 3 ha, terdiri dari wilayah yang telah ditambang seluas 13.000 m2 atau 1,3 ha, wilayah yang pernah ditambang secara manual dan masih memungkinkan untuk ditambang kembali seluas 7.000 m2 atau 0,7 ha, dan wilayah yang belum ditambang seluas 1 ha. 2) Zona cadangan seluas 50.000 m2 atau 5 ha.

3) Zona resapan atau ruang terbuka hijau (RTH) seluas 30.000 m2 atau 3 ha. 4) Stockpile seluas 10.000 m2 atau 1 ha.

5) Zona reklamasi seluas 200.000 m2 atau 20 ha.

2.2.3 Cadangan Deposit Bahan Galian

Jumlah cadangan yang didapat dari lokasi tambang terdiri dari area bekas tambang yang dapat ditambang kembali dengan jumlah cadangan sebesar 104.780

(4)

m3, dan area yang belum ditambang dengan jumlah cadangan sebesar 60.220 m3. Sehingga, diperkirakan jumlah total cadangan deposit dari 5 ha areal pertambangan tersebut adalah sebesar 165.000 m3.

2.2.4 Jenis Bahan Galian

Jenis bahan galian yang menjadi komoditas utama PD Anugrah adalah pasir dan batu yang berasal dari gunung Guntur, yaitu :

1) Pasir yang diperoleh dari hasil galian ini digunakan untuk campuran beton, pondasi jalan, dan bahan konstruksi, memiliki butirannya kasar dan tidak terlalu keras, dan dijual dengan harga per truk Rp 300.000, sedangkan harga secara eceran Rp 90.000.

2) Batu belah digunakan untuk bahan konstruksi (jalan dan bangunan), pondasi, dainase, serta penetrasi jalana atau alas jalan, memiliki ukuran butir umumnya 25-30 cm, dan dijual dengan harga per truk Rp 150.000. 3) Batu skrop digunakan untuk bahan dasar jalan sebelum menggunakan

material yang lain, memiliki ukuran butir umumnya 7–10 cm, dan dijual dengan harga per truk Rp 125.000.

4) Sirtu digunakan sebagai bahan urugan, maupun sebagai pencampur dalam adukan semen atau beton, memiliki ukuran butir umumnya 2-7 cm, dan dijual dengan harga per truk Rp 75.000.

2.2.5 Produktivitas Penambangan

Produktivitas penambangan PD Anugrah terdiri dari : 1) Produksi manual.

Pekerja penambang manual berjumlah 200 orang, dengan kapasitas volume pengangkutan truk manual yaitu 4 m3 dan menghasilkan 6 truk pasir per hari, maka kapasitas maksimal produksi tambang secara manual adalah 4 m3 dikali 6 truk yaitu 24 m3 per hari. Sedangkan jumlah rata-rata produksi maksimal per orang dalam satu hari sebesar 0,12 m3.

2) Produksi mekanis.

Kapasitas volume pengangkutan truk mekanis yaitu 6 m3,menghasilkan 30 pasir truk per hari, maka kapasitas maksimal produksi tambang secara mekanis adalah 6 m3 dikali 30 truk yaitu 180 m3 per hari. Jadi total

(5)

produksi penambangan pasir dan batu PD Anugrah yaitu 24 m3 ditambah 180 m3 yaitu 204 m3 per hari. (Data dan perhitungan berdasarkan hasil “Penyelidikan Pendugaan Endapan Bahan Galian Pasir dan Batu” yang dilakukan oleh PD Anugrah untuk masa 2 tahun umur tambang yaitu dari Oktober 2009).

2.3 Visi dan Misi

PD Anugrah memiliki visi yaitu “Mengembangkan serta meningkatkan profesionalitas dan efisiensi dalam mengelola sumber daya alam yang ada dengan metode perencanaan dan pengelolaan yang berbasis pada konsep pelaksanaan yang berwawasan lingkungan, dengan tetap menjunjung tinggi aspek hukum, keselamatan dan kesehatan kerja (K3)”. Sedangkan misi dari PD Anugrah adalah “Membantu program pemerintah dalam meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dan pengembangan daerah khususnya sektor perluasan lapangan kerja untuk mengantisipasi masalah pengangguran dan pemerataan usaha yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar”.

2.4 Makna Logo

Logo resmi yang digunakan oleh PD Anugrah menggunakan warna merah yang melambangkan warna pasir. Selain itu, merah juga berarti menunjukkan pengusaha yang berani yaitu berani melakukan terobosan. Logo PD Anugrah dapat dilihat pada gambar 2.2 berikut.

(6)

2.5 Struktur Organisasi

Struktur organisasi yang digunakan oleh PD Anugrah adalah struktur organisasi garis atau line, hal ini dapat dilihat dari wewenang, tanggung jawab, dan hubungan kerja yang terjadi dalam perusahaan. Secara skematis struktur organisasi PD Anugrah dapat dilihat pada gambar 2.3.

Gambar 2.3 Struktur Organisasi PD Anugrah

Berdasarkan gambar 2.3, struktur organisasi PD Anugrah yaitu :

1) Pemilik perusahaan membawahi langsung bagian teknik, bagian produksi, bagian personalian dan umum, bagian keuangan dan adm, serta bagian penjualan. Tugasnya yaitu menentukan semua kegiatan yang berhubungan dengan perusahaan, mengawasi dana, menetapkan kebijaksanaan operasioanal, membuat rencana strategi dengan menganalisis situasi bisnis saat ini untuk mengantisipasi kemungkinan perubahan yang terjadi, serta mengadakan rapat koordinasi.

2) Bagian teknik membawahi departemen alat berat yang bertanggung jawab atas kelancaran operasional alat berat untuk proses penambangan, departemen kendaraan untuk mengangkut hasil produksi tambang, dan departemen wokshop untuk memperbaiki alat-alat berat atau kendaraan. 3) Bagian produksi bertugas untuk mengatur dan memelihara kelancaran

(7)

Bagian ini membawahi departemen perencanaan yang bertugas untuk mengadakan perencanaan tambang dan menghitung cadangan pasir dan batu yang akan ditambang, serta membawahi depatemen penambangan yang bertugas untuk menambang sesuai petunjuk dari dinas pertambangan. 4) Bagian personalia dan umum bertanggung jawab pada kelancaran masalah kepegawaian. Bagian ini membawahi departemen logistik untuk pengadaan barang-barang, departemen umum dan personalia untuk merekrut, mengangkat karyawan, dan mengelola sumber daya manusia. 5) Bagian keuangan dan adm (administrasi) bertanggung jawab atas

kelancaran keuangan maupun administrasi perusahaan secara keseluruhan. Bagian ini membawahi departemen akuntansi yang bertugas untuk membuat anggaran dan laporan keuangan perusahaan, departemen kasir yang bertugas untuk melaksanakan penerimaan dan pengeluaran uang, serta departemen administrasi yang bertugas untuk mengatur administrasi dan mencatat setiap transaksi yang dilakukan perusahaan.

6) Bagian pemasaran mengatur kegiatan yang berhubungan dengan penjualan perusahaan, serta membawahi departemen penjualan yang bertugas untuk mengatur kelancaran pengiriman barang dan departemen customer relation yang bertugas untuk mencari pelanggan baru dan menjalin hubungan baik dengan pelanggan yang telah ada.

Gambar

Gambar 2.1 Peta Lokasi Bahan Galian Pasir dan Batu Milik PD Anugrah
Gambar 2.2 Logo PD Anugrah
Gambar 2.3 Struktur Organisasi PD Anugrah

Referensi

Dokumen terkait

Pemodelan data Angka Harapan Hidup di Provinsi Jawa Timur tahun 2013 menggunakan model regresi semiparametrik campuran Spline Truncated dan Deret Fourier dengan

Sehingga permasalahan dalam penelitian ini adalah “apakah jika pembelajaran IPS materi pokok koperasi menggunakan strategi index card match akan terjadi peningkatan hasil

KETUA RAPAT/WAKIL KETUA KOMISI V (HJ. NURHAYATI/F.PP): Ada yang ingin disesuaikan dari badan-badan? Sudah. Komisi V DPR RI meminta BMKG, Basarnas dan BPWS untuk

Jumlah Fosfor yang dibutuhkan tanaman kelapa sawit dewasa adalah 0,389-0,444 Kg P/pohon/tahun atau sebanding dengan 1,75-2 Kg pupuk TSP/pohon/tahun..

Penelitian yang dilakukan oleh Wibowo S (2006), yaitu pada industry Hospitality dengan hasil menunjukan bahwa Pengaruh variabel relationship marketing inputs

Tujuan skripsi ini adalah memberikan pemahaman yang mendalam mengenai teknologi IVR (Interactive Voice Recognition) dalam jaringan berbasis OpenVXI menggunakan Asterisk,

159.Asam berikut jika campurkan dengan basa konjugasinya tidak membentuk larutan penyangga adalah ...a. CH