Ga
mbar 3.9 Kesesuaian kebutuhan pelanggan dengan sumber daya
Tangible and intangible Resources
• Staff yang berpengalaman • Peralatan dan utilitas
gedung yang memadai • Relasi ke tenant dan
supplier Operation Strategy Decision • Peningkatan Layanan • Peningkatan Sumber Daya • Peningkatan Efisiensi dan kompetensi SDM Market Position
• Properti IITC Kopo Mall yang lebih murah dengan standar mall • Mall satu-satunya di area selatan – Kopo • Komoditi perdagangan
segala produk
Customer
• Pedagang independen kelas menengah • Tujuan mendapat lokasi
perdagangan dengan harga murah dan penjualan terbaik
Competitor’s Actions
• Marketing dan promosi yang gencar
• Pengembangan inovasi produk properti yang bersaing
• Meningkatkan hubungan dengan tenant
Performance Objectives
• Penanganan komplain tenant tepat waktu • Fleksibilitas operasi
perdagangan dan tarif • Inovasi produk properti
sesuai kebutuhan
Operations Capabilities
• Aplikasi sistem operasi pengelolaan gedung dengan teknologi terkini • Hubungan dengan tenant
dan supplier • Kerjasama dengan outsourcing company Operations Processes • Integrasi sistem pengelolaan dengan kebutuhan tenant • Layanan pelanggan • Proses kerjasama dengan
outsourcing company
57
3.2.8. Matriks Strategi Operasi
Perspektif persyaratan pasar dan perspektif sumber daya operasi Penerapan ini
dituangkan dalam Matriks Strategi Operasi, dengan mempertemukan dan
menyesuaikan sudut pandang sumber daya melalui area keputusan dan sudut
pandang persyaratan pasar melalui tujuan kinerja ini tanpa menyebabkan resiko
pada organisasi. Matriks Strategi Operasi menjabarkan proses rekonsiliasi dalam
memahami bagaimana keinginan dari strategi operasi dipengaruhi oleh tindakan
dalam menentukan pilihan strategi operasi.
Matriks Strategi Operasi akan mendeskripsikan fungsi apa yang dapat digunakan
untuk menggambarkan dan memahami strategi operasi apa yang telah digunakan
sekaranga dan perubahan apa yang perlu dilakukan, secara umum dapat dilihat
pada gambar di bawah ini:
Gambar 3.10 Matriks Strategi Operasi
(Sumber; Slack & Lewis, 2002)
59
Dari matriks strategi operasi tersebut kemudian diperoleh alternatif solusi strategi
operasi yang lebih baik dan dapat mengakomodir permintaan pasar sesuai dengan
sumber daya yang dimilikinya. Dari hasil tersebut dapat diputuskan strategi mana
yang harus dipertahankan dan perbaikan apa yang perlu dilakukan.
Dari analisis penyatuan antara persyaratan pasar dengan sumber daya operasi yang
dimiliki IITC Kopo Mall, berdasarkan hasil pengumpulan data, diskusi, dan
wawancara akan dituangkan dalam bentuk Matriks Strategi Operasi Manajemen
IITC Kopo Mall yang dapat dilihat pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6 Matriks Strategi Operasi
RESOURCE USAGE
KUALITAS Kualitas Pelayanan • Pelayanan penagihan • Penanganan komplain penyewa • Jasa pengelolaan Peningkatan Layanan divisi Billing & Collection **) Peningkatan Layanan divisi Tenant Relation **) Peningkatan layanan Operation **) Kerjasama dengan bank sebagai tempat pembayaran *) Kontrak pada supplier untuk maintenance utilitas *) Penambahan Customer Service Unit *) Diperlukan sistem program penagihan (Centura, IFKA, dll) **) Teknologi utilitas: Watchman, CCTV, Sensor, alarm, dll *) Mengurangi komplain pemakaian yang tidak sesuai tagihan **) Pelatihan terhadap kemampuan khusus pekerjaan **) Sistem pengukuran kinerja karyawan **)PERFORM
A
NCE
OBJ
E
CTIVES
Kualitas Gedung & Fasilitas • Unit toko/kios • Fasilitas Utilitas Penigkatan kualitas Fit Out dan Kontraktor *) Divisi Engineering dan kontraktor service *) Melakukan kerjasama dengan kontraktor *) Melakukan kerjasama dengan kontraktor *) Secara selektif menjalin kerjasama dengan kontraktor sipil/bangunan dan kontraktor utilitas *)
MARKET COMPETI
TIVENESS
KAPASITAS
SUPPLY NETWORK
PROSES
TEKNOLOGI
PENGEMBANGAN
DAN ORGANISASI
***) Very Critical **) Critical *) Secondary
DECISION AREA
60
Tabel 3.6 Matriks Strategi Operasi (Lanjutan)
RESOURCE USAGE
KECEPATAN & DEPENDABILITY Komplain • Kecepatan penanganan komplain • Ketepatan waktu penyelesaian komplain tenant • Jumlah Tenant Relation/Customer Service Kecepatan penanganan dari manajemen gedung **) Ketepatan pelayanan manajemen gedung **) Sistem komplain yang masih manual, tidak online *) Integrasi sistem kerjasama setiap divisi dalam menangani komplain *) Budaya inisiatif dan kreativitas karyawan dalam menangani masalah secara terintegrasi antar departemen **)PERFORM
A
NCE
OBJ
E
CTIVES
Kesiapan kios/toko buka Waktu tunggu tenant fitting out pada unit kios Divisi fitting out dan Engineering *) Supplier unit/utilitas untuk penyelesaian pekerjaan *)
MARKET COMPETI
TIVENESS
KAPASITAS
SUPPLY NETWORK
PROSES
TEKNOLOGI
PENGEMBANGAN
DAN ORGANISASI
***) Very Critical **) Critical *) Secondary
DECISION AREA
61
Tabel 3.6 Matriks Strategi Operasi (Lanjutan)
RESOURCE USAGE
KECEPATAN & DEPENDABILITY Tagihan • Durasi penagihan biaya operasional • Kecepatan mengetahui biaya tagihan operasional Kecepatan & ketepatan Waktu penagihan **) Ketepatan penagihan oleh divisi keuangan **) Sentralisasi pembayaran di kantor manajemen *) Perlu sistem keuangan untuk mempercepat proses penagihan **)PERFORM
A
NCE
OBJ
E
CTIVES
FLEKSIBILITAS Unit Kios/toko • Perubahan program sewa, jual, dan pinjam • Luas besaran unit kios • Keseimbangan penyewa Survey untuk mengetahui pasar yang sedang berkembang **) Fleksibilitas jumlah unit untuk disewakan secara digabung/dipisah **) Fleksibilitas bauran penyewa ***) Pemenuhan terhadap sisa unit yang belum tersewa agar terpakai maksimal ***) Hubungan dengan para pedagang secara kelompok ***) Pengerjaan dengan Inhouse kontraktor **) Relasi dengan kontraktor kecil untuk ditarik menjadi inhouse kontraktor **) Kebebasan penyewa menentukan unit dan besarannya **) Pengelompokan penyewa **)
MARKET COMPETI
TIVENESS
KAPASITAS
SUPPLY NETWORK
PROSES
TEKNOLOGI
PENGEMBANGAN
DAN ORGANISASI
***) Very Critical **) Critical *) Secondary
DECISION AREA
62
Tabel 3.6 Matriks Strategi Operasi (Lanjutan)
RESOURCE USAGE
FLEKSIBILITAS Tagihan • Sistem pembayaran dengan cicilan • Kemudahan dalam pembayaran Toleransi pembayaran dengan cicilan **) Pembayaran diambil di toko, usulan melalui ATM/bank, dll. **) Kerjasama dengan bank dan penambahan collector *) Sistem keuangan dengan data yang akurat *) Dibutuhkan pengembangan rekening online melalui ATM *)PERFORM
A
NCE
OBJ
E
CTIVES
Tarif Layanan • Penyesuaian biaya operasional • Penyesuaian biaya fasilitas Tinjauan terhadap biaya operasional oleh tenant ***) Tinjauan terhadap biaya fasilitas, cont: tarif parkir, tarif toilet ***) Perbaikan sistem, cont: Sistem online parking dalam optimalisasi durasi pengunjung di mall *)
MARKET COMPETI
TIVENESS
Product Uniqueness • Keunikan produk yang ditawarkan pedagang Menambah pedagang dengan komoditi berbeda ***) Pemilihan tenant dengan jenis dagangan yang tepat ***)
KAPASITAS
SUPPLY NETWORK
PROSES
TEKNOLOGI
PENGEMBANGAN
DAN ORGANISASI
***) Very Critical **) Critical *) Secondary
DECISION AREA
63
64
RESOURCE USAGE
PERFORM
A
NCE
OBJ
E
CTIVES
COST • Iklan dan Promosi • Optimalisasi biaya operasional & investasi • Other income***) Lebih banyak iklan dan promosi yang dilakukan ***) Optimalisasi kinerja karyawan dalam efisiensi biaya, seperti efisiensi biaya listrik ***) Kerjasama dengan sponsor dan promo dari investor, termasuk pendapatan lain dari sewa pameran, exhibition, dan lain‐lain, sehingga mengurangi biaya operasional ***) Distribusi iklan dan promosi meliputi suatu area **) Memperluas jaringan hubungan sponsor **) Iklan melalui media cetak, media promo radio, dll **) Menggunakan inovasi teknologi dalam saving energi **) Pengembangan kejelian tim promosi dalam melihat peluang ***) Pelatihan dan pengetahuan teknisi dalam melihat peluang saving energi ***) Pengembangan jaringan marketing dan promosi ***)
MARKET COMPETI
TIVENESS
KAPASITAS
SUPPLY NETWORK
PROSES
TEKNOLOGI
PENGEMBANGAN
DAN ORGANISASI
***) Very Critical **) Critical *) Secondary
DECISION AREA
Tabel 3.6 Matriks Strategi Operasi (Lanjutan)
65
Matriks strategi operasi di atas menunjukkan hubungan antara masing‐masing
tujuan kinerja (performance objective) dengan setiap area keputusan (decision area).
Matriks tersebut juga mengindikasikan tingkat kepentingan (criticality) dari setiap
isu. Isu dengan tingkat kepentingan tertinggi (very critical) adalah pada fleksibilitas
yang terkait dengan biaya dalam menutupi biaya operasional yang ditagihkan ke
tenant dan promosi berupa iklan dan acara yang diadakan dengan tujuan menarik
minat pelanggan untuk datang dan berbelanja di IITC Kopo Mall.
Hal ini terkait dengan masalah utama yang dihadapi IITC Kopo Mall yaitu tingkat
huni dan jumlah pelanggan yang rendah, yang mengakibatkan kekuatan
pembayaran para penyewa/pemilik kios menjadi rendah. Hal ini diatasi dengan
menerapkan perbaikan dalam pengembangan organisasi, dengan sasaran untuk
mencari other incomes untuk menutupi biaya operasional. Dalam beberapa waktu,
IITC Kopo Mall harus mengalah dahulu dengan mengkaji ulang biaya operasional
agar didapat serendah mungkin. Biaya operasional sementara akan ditutupi dari
pendapatan lain yang dikembangkan melalui pemasangan iklan, sponsor, kerjasama
yang menguntungkan, dan lain sebagainya.
Pengembangan dan organisasi ini juga diarahkan untuk menaikkan tingkat huni
dengan menarik penyewa/pembeli lainnya dengan menawarkan keuntungan biaya
operasional dan harga properti yang lebih bersaing.
Matriks di atas juga menunjukkan kolom kualitas juga memberikan kontribusi
dengan meningkatkan layanan pada pelanggan. Oleh karena itu, perusahaan juga
perlu memberikan perhatian pada pelayanan untuk meningkatkan tingkat kepuasan
konsumen berdagang maupun berbelanja di IITC Kopo Mall.
Untuk menetapkan alternatif strategi dalam mengatasi masalah di dalam
perusahaan, maka dilakukan analisis dan evaluasi strategi operasi sebagai berikut:
Variabel Keinginan Pasar Yang
Belum Optimal
Analisa Penyebab
Alternatif Strategi
• SDM Teknisi untuk perbaikan rolling door tidak dimiliki oleh manajemen karena masih mengandalkan kontrak layanan dari supplier rolling door KUALITAS PRODUK • Sering terjadi kerusakan produk rolling door dari kios, yang tidak dapat ditindaklanjuti sehingga membuat masalah penyewa tidak terselesaikan • Jenis komoditi produk dari barang dagangan tenant yang masih kurang memenuhi permintaan pasar KUALITAS LAYANAN • Layanan pelanggan yang kadang kurang memuaskan dan penyelesaian keluhan tidak secara tuntas • Tingginya jumlah pengaduan yang tidak tertangani setiap periode yang menyebabkan penumpukan jumlah pengaduan. • Kurang tepatnya jenis penjualan yang ada dengan kebutuhan konsumen, sesuai dengan lokasi dan tingkat ekonomi masyarakat sekitar • Kurangnya kemampuan karyawan akibat banyak karyawan yang bekerja tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan.66
• Jumlah Tenant Relation/Teknisi yang menangani keluhan satu gedung yang tidak sebanding • Kurangnya pelatihan berupa training dan pendidikan karyawan yang menunjang pekerjaan. SUPPLY NETWORK • Membangun kontak jaringan dengan pemasok terutama dalam garansi terhadap unit Penyediaan teknisi stand by di mall untuk perawatan sehari‐hari PENGEMBANGAN DAN ORGANISASI • Rekrutmen teknisi berpengalaman • Pelatihan dan pendidikan karyawan pada bidang keahlian yang sesuai • Selektif dalam memilih tenant dengan product uniqueness yang tepat KAPASITAS • Penambahan jumlah Tenant Relation/Customer Service dan Teknisi terutama pada weekend PENGEMBANGAN DAN ORGANISASI • Pelatihan dan pendidikan karyawan • Rekrutmen sesuai latar belakang pendidikan • Sistem performance manajemen terintegrasi antara individu dan unit departemen PROSES TEKNOLOGI • Melakukan pembenahan pada sistem administrasi pada complaint handlingTabel 3.7 Analisis dan Evaluasi Strategi Operasi
Tabel 3.7 Analisis dan Evaluasi Strategi Operasi (Lanjutan)
Variabel Keinginan Pasar Yang Belum
Optimal
Analisa Penyebab
Alternatif Strategi
LAYANAN TAGIHAN • Pembayaran biaya operasional yaitu biaya listrik, air, service charge oleh tenant sering melewati batas waktu yang telah ditentukan • Keluhan penyewa/pemilik kios terhadap tagihan yang dirasa tidak sesuai dengan pemakaian, terutama biaya listrik TINGKAT HUNI • Tingkat huni pedagang yang buka masih sedikit sehingga membuat aktivitas mall menjadi mati • Penjaga/pemilik toko kadang menjaga tokonya sendirian dalam 1 shift, sehingga tidak sempat untuk melakukan pembayaran yang diterima di kantor pengelola gedung • KWH Meter listrik yang tidak tera, terdapat beberapa unit yang tidak normal • Kurangnya pengetahuan penyewa mengenai pola perhitungan tarif history, yaitu mendokumentasikan jumlah dan jenis pengaduan, serta penjadwalan perbaikan. • Banyaknya kios yang telah terjual kepada investor yang tidak membuka unit kiosnya untuk memulai perdagangan • Unit kios yang masih belum terjual/tersewa KAPASITAS • Menambah jumlah collector untuk membantu melakukan penagihan dengan mendatangi unit kios/toko untuk melakukan pembayaran di tempat SUPPLY NETWORK • Kerjasama dengan bank untuk membuka pembayaran online melalui atm • Peningkatan product knowledge perhitungan tarif kepada penyewa PROSES TEKNOLOGI • Melakukan tera ulang unit KWH dan memantau instalasi yang terpasang ke kios SUPPLY NETWORK • Menjalin kerjasama kepada para investor tersebut untuk membantu memasarkan unit kiosnya oleh pengelola • Menjaring agen marketing untuk memperluas pemasaran unit kios
67
PENGEMBANGAN DAN ORGANISASI • Sistem reward dan punishment pada kios yang buka operasional
Tabel 3.7 Analisis dan Evaluasi Strategi Operasi (Lanjutan)
Variabel Keinginan Pasar Yang Belum
Optimal
Analisa Penyebab
Alternatif Strategi
JUMLAH PENGUNJUNG • Rendahnya rata‐rata jumlah pengunjung sehingga kebanyakan kios/toko tidak mencapai omset • Sebagian masyarakat belum mengetahui keberadaan IITC Kopo Mall • Unit toko yang buka masih sedikit, sehingga pelanggan yang merasa pilihan masih sedikit dan suasana berbelanja tidak meriah akhirnya memutuskan untuk tidak kembali lagi • Jumlah pameran dan acara yang kurang banyak sebagai magnet untuk menarik keramaian pengunjung • Promosi dan iklan yang kurang gencar dilakukan oleh pihak IITC Kopo Mall • Suasana gedung kurang meriah dan menarik KAPASITAS • Peningkatan intensitas serta kualitas iklan dan promosi baik di media cetak maupun media elektronik • Penambahan atribut meriah, seperti lampu sorot, umbul‐umbul gedung,dll SUPPLY NETWORK • Kerjasama dengan bank untuk membuka pembayaran online melalui atm • Peningkatan product knowledge perhitungan tarif kepada penyewa PROSES TEKNOLOGI • Media promosi, media cetak, media elektronik, internet SUPPLY NETWORK • Mengadakan pendekatan pada pemilik/investor kios agar segera buka • Melakukan kontrak kerjasama dengan pihak event organiser untuk melakukan acara/promosi dalam calendar event tahunan
68
PENGEMBANGAN DAN ORGANISASI • Meningkatkan kinerja divisi Advertising & Promotion dalam mengadakan acara dan pameran
Tabel 3.7 Analisis dan Evaluasi Strategi Operasi (Lanjutan)
Variabel Keinginan Pasar Yang Belum
Optimal
Analisa Penyebab
Alternatif Strategi
TARIF BIAYA KAPASITAS • Penyewa merasa kondisi mall sepi dan penjualan tidak menutup omset menjadi alasan untuk tidak membayar biaya operasional, terutama service charge • Unit toko yang buka masih sedikit, sehingga semakin sedikit unit toko yang beroperasional maka semakin besar komponen perhitungan tarif biaya service charge yang dibebankan • Memberikan diskon kepada pelanggan yang melakukan pembayaran tepat waktu • Penggabungan tagihan dari biaya listrik, air, dan service charge untuk mendapat satu pembayaran yang secara fleksibel dapat dicicil • Penyewa menunggak pembayaran biaya operasional • Pendapatan kios/toko yang tidak mencapai omset • Memotong sejumlah biaya‐biaya lain terhadap penyewa, seperti toilet gratis dan parkir gratis sebagai usaha memperkecil biaya operasional pemilik kios/toko • Biaya operasional mall yang tinggi SUPPLY NETWORK • Menjalin kerjasama dengan sponsor/pihak lain untuk mendapatkan other income sebagai bentuk substitusi terhadap biaya operasional yang ditagih ke penyewa PROSES TEKNOLOGI • Melakukan efisiensi dan penghematan energi untuk mengurangi biaya operasional PENGEMBANGAN DAN ORGANISASI • Penjelasan komponen biaya tagihan pada
69
lembaran tagihan oleh staff keuangan • Melakukan perampingan tenaga kerja perusahaan outsourcing untuk menekan biaya operasional yang menjadi komponen biaya service charge