Kontak:
Equity & Index Valuation Division Phone: (6221) 7278 2380
info-equityindexvaluation@pefindo.co.id
Multistrada Arah Sarana, Tbk
Laporan Kedua
Equity Valuation
8 Januari 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 400 530 Produsen Ban Kinerja SahamSumber: Bloomberg, PEFINDO Equity & Index Valuation Division
Informasi Saham Rp
Kode saham MASA
Harga Saham per 7 Januari 2015 402
Harga Saham Tertinggi 52 Minggu Terakhir 448 Harga Saham Terendah 52 Minggu Terakhir 287 Kapitalisasi Pasar Tertinggi 52 Minggu (Miliar) 4.114 Kapitalisasi Pasar Terendah 52 Minggu (miliar) 2.636
Market Value Added & Market Risk
Sumber: Bloomberg, PEFINDO Equity & Index Valuation Division
Penilaian Saham Sebelumnya Saat ini
Tertinggi 530 530
Terendah 345 400
Pemegang Saham (%)
PT Central Sole Agency 16,7
PVP XVIII Pte. Ltd., Singapore 15,9 Lunar Crescent International Inc., British Virgin
Islands 15,1
Publik (kepemilikan di bawah 5%) 52,3
Melalui Perputaran yang Makin Berat
PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) memproduksi ban radial mobil penumpang, truk ringan, dan sepeda motor dengan merek Achilles, Corsa, dan Strada. Sekitar 70% pendapatan berasal dari pasar ekspor. MASA memiliki jaringan distribusi yang mencakup lebih dari 80 negara di seluruh dunia termasuk Amerika Serikat, Australia, dan berbagai negara di Eropa, Timur Tengah, Asia dan Afrika. Di Indonesia, MASA mengandalkan family channel untuk mendukung distribusi ke pasar ritel
– Speed Tire Shop (STS) dan Corsa Shop – serta kerjasama dengan pihak ketiga seperti Planet Ban. Untuk mendukung kegiatan pemasaran global, MASA bermitra dengan salah satu klub sepak bola Liga Utama Inggris terkemuka, Manchester United, serta dengan Daigo Sato dari
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini”
Penyesuaian Target Harga
Kami telah melakukan beberapa penyesuaian terhadap proyeksi kami sebelumnya dan menyesuaikan target harga kami ke kisaran Rp400–Rp530 per saham, berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:
Meskipun pertumbuhan ekonomi berjalan lebih lambat, kami memperkirakan penjualan mobil global tumbuh 3% menjadi 85,7 juta unit baru di tahun ini. Kami mempertahankan pandangan optimis terhadap industri otomotif global, seiring dengan industri otomotif global yang diperkirakan akan melakukan ekspansi secara agresif dalam tujuh tahun ke depan, dengan Asia menjadi kunci untuk pertumbuhan global, terutama melalui Tiongkok dan India.
Pasar mobil Eropa diharapkan akan tumbuh 5% tahun ini didorong oleh perbaikan yang signifikan di Spanyol dan Italia. Pasar AS juga diperkirakan akan tumbuh pada laju yang sama seiring dengan rendahnya suku bunga, meningkatnya kepercayaan konsumen, membaiknya pasar perumahan serta harga bahan bakar yang moderat.
Penjualan mobil di Indonesia, pasar mobil terbesar kedua di ASEAN, diperkirakan akan datar saja menjadi sebesar 1,25 juta unit di tahun ini, hanya sedikit di atas 1,23 juta di tahun lalu. Di sisi lain, penjualan sepeda motor diperkirakan mencapai 7,9 juta unit dan akan melewati 8 juta unit di tahun depan. Dalam jangka pendek, kenaikan harga BBM akan menyebabkan penurunan penjualan mobil dan motor domestik, namun dengan meningkatnya pembangunan infrastruktur jalan, ini akan meningkatkan penjualan di masa depan.
Pendapatan MASA melemah baik di pasar domestik maupun ekspor. Total pendapatan menurun 11% YoY di 9M2014. Di pasar ekspor, kontraksi pendapatan terbesar berasal dari pasar AS (-49% YoY), diikuti oleh pasar Afrika (-47% YoY) dan Asia (-16% YoY). Penjualan ekspor menghadapi tantangan dari pertumbuhan ekonomi global yang lemah di berbagai wilayah serta harga bahan baku yang lebih rendah, menyebabkan harga jual rata-rata menjadi lebih rendah.
Perkembangan menggembirakan datang dari segmen original equipment
manufacturer (OEM). MASA memasok produknya ke segmen ini, termasuk
untuk mobil murah domestik. Penjualan segmen ini menyumbang 7% dari total penjualan di 1H2014. Para pelanggan termasuk Mitsubishi, Suzuki, Hyundai, Proton Malaysia, Mitsubishi Filipina, dan Honda. Saat ini, MASA juga sedang menjajaki Volkswagen.
Meskipun pendapatan menurun, marjin laba kotor MASA tetap stabil sebesar 15,1% di 9M2014 dibandingkan dengan 15,0% pada tahun 2013. Tetapi, untuk meningkatkan penjualan, MASA menghabiskan lebih untuk biaya pemasaran, yang naik sebesar 10% YoY, menyebabkan laba operasional turun lebih dari setengah year on year.
Kami memperkirakan membaiknya pertumbuhan ekonomi global akan membantu meningkatkan pendapatan MASA. Dengan penjualan yang lebih baik, kami juga memperkirakan MASA akan lebih efisien dalam biaya pemasarannya, yang akan meningkatkan keuntungan di masa depan.
Asumsi risk free rate, risk premium, dan beta adalah berturut-turut sebesar 4,1%; 9,1%; dan 0,5x.
Prospek Usaha
Kami memperkirakan ekonomi global untuk membaik di tahun depan, dan kami percaya hal ini akan membantu pendapatan MASA untuk pulih kembali. Dengan ekspansi yang agresif dari industri otomotif global, permintaan ban juga masih menjanjikan. MASA juga memiliki beban biaya yang kompetitif dibandingkan dengan perusahaan global sejenis, dan MASA merupakan sebuah perusahaan ban global terkemuka oleh karena merupakan salah satu dari 60 perusahaan ban global terbesar di dunia. Kami percaya MASA juga akan mendapat keuntungan dari pasar berkembang di Asia, terutama dari Tiongkok dan India, sebab basis produksi MASA juga berada di kawasan yang sama. Oleh karena itu, meskipun terdapat tantangan jangka pendek saat ini, kami optimis bahwa prospek MASA masih memikat.
Tabel 1: Ringkasan Kinerja
2011 2012 2013 2014P 2015P Penjualan [USD juta] 326,0 320,9 323,9 293,4 332,5 Laba sebelum pajak
[USD juta] 12,0 1,6 (5,8) 1,3 3,4
Laba bersih [USD juta] 7,0 0,3 3,7 1,8 2,5
EPS [Rp] 6,7 0,3 4,2 2,3 3,3
Pertumbuhan EPS [%] N,A, (95,6) 1,337,2 (44,1) 39,3
P/E [x] 1,6 1,4 1,1 1,0* 0,9*
PBV [x] 2,5 1,2 0,9 0,8* 0,8*
Sumber: Laporan Audit PT Multistrada Arah Sarana Tbk, Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Catatan: *) Berdasarkan harga saham MASA per January 7, 2015 – Rp402/saham
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini”
Pertumbuhan penjualan mobil global
Penjualan mobil global tahun ini diperkirakan tumbuh 3% menjadi 85,7 juta unit, berdasarkan perkiraan IHS, meskipun lebih lambat dibandingkan tahun lalu. IHS juga memproyeksikan bahwa industri otomotif global akan berekspansi secara agresif selama tujuh tahun ke depan, dengan meningkatkan produksi sebesar 21 juta unit hingga tahun 2021. Tiongkok akan menjadi pendorong utama pertumbuhan.
Tahun ini, penjualan Eropa Barat diperkirakan akan mencatat pertumbuhan sebesar 5% YoY sejalan dengan perbaikan signifikan di Spanyol dan Italia. Di AS, ekspansi penjualan akan lebih cepat dari yang diharapkan, tumbuh 5% YoY seiring dengan rendahnya suku bunga, meningkatkan kepercayaan konsumen, membaiknya pasar perumahan serta harga bahan bakar yang moderat. Tahun depan, pasar AS diperkirakan akan lebih kuat, dengan penjualan naik 6% YoY.
Namun untuk industri otomotif, Asia merupakan kunci untuk pertumbuhan global, terutama melalui Tiongkok dan India. Tiongkok akan tetap menjadi pasar yang signifikan dan diharapkan menjadi pendorong bagi pertumbuhan global. Penjualan di Tiongkok diperkirakan meningkat 9% YoY tahun ini dan 7% untuk tahun berikutnya. India diperkirakan menjadi pasar terbesar ketiga di tahun 2016 dari hanya posisi ke enam saat ini, dan menjadi produsen terbesar keempat di dunia pada tahun 2020. Menurut IHS, segmen truk berat akan menjadi kunci untuk pertumbuhan penjualan di Asia, bahkan meskipun segmen menengah saat ini mendominasi pasar.
Gambar 1: Pertumbuhan Ekonomi Global Gambar 2: Global Light Vehicle
Sumber: IHS Data Insights, GE Capital, PEFINDO Divisi Valuasi
Saham & Indexing Sumber: IHS Data Insights, GE Capital, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Kenaikan harga bahan bakar menjadi tantangan penjualan mobil dan sepeda motor domestik
Indonesia merupakan pasar mobil terbesar kedua di ASEAN setelah Thailand. Penjualan mobil diperkirakan mencapai 1,25 juta unit tahun ini dibandingkan dengan 1,23 juta tahun lalu, tumbuh lebih lambat dari 10% di tahun sebelumnya. Beberapa faktor yang kami anggap sebagai hambatan dalam industri, antara lain, yaitu periode pemilihan umum, kenaikan pajak progresif pada bulan Oktober, depresiasi rupiah, dan menurunnya penyaluran kredit konsumsi. Tetapi selama 9M2014, penjualan sepeda motor tumbuh 4,6% YoY, sehingga kami memperkirakan penjualan sepeda motor mencapai 7,9 juta unit pada akhir tahun ini. Saat ini terdapat 80 juta sepeda motor, dan tahun depan penjualan sepeda motor diperkirakan melebihi 8 juta unit dengan omset penjualan sekitar Rp96 triliun.
Gambar 3: Penjualan Mobil Domestik
Sumber: Gaikindo, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Pemerintah baru saja kenaikan harga BBM untuk membantu mengurangi defisit neraca berjalan dan perdagangan Indonesia saat ini. Hal ini diperkirakan akan menyebabkan penurunan penjualan mobil dan sepeda motor penjualan domestik dalam jangka pendek. Tetapi dengan meningkatnya pembangunan infrastruktur jalan sebagai hasilnya, hal tersebut akan meningkatkan penjualan di masa depan.
Membangun kapasitas rantai pasokan
Ban passenger car radial (PCR) dan motorcycle (MC) MASA dipasarkan baik ke pasar domestik dan ekspor di bawah merek Achilles dan Corsa. Achilles sudah menjadi merek global sementara Corsa adalah merek terkemuka di pasar domestik. Selain memastikan kualitas produk, MASA juga terus memperluas jaringan distribusi untuk mendukung kapasitas rantai pasokan. Rantai pasokan Perseroan meliputi seluruh Indonesia serta lebih dari 80 negara di seluruh dunia, termasuk India, Taiwan, Jepang, Afrika Selatan, Timur Tengah, Eropa, dan Amerika Serikat. Di pasar luar negeri, Perseroan lebih mengandalkan model rantai pasokan business-to-business (B2B) dan hanya sebagian kecil transaksi dari business-to-customer (B2C). Oleh karena kualitasnya yang terpercaya, Achilles kini ban inbuilt untuk mobil murah Datsun Go di India dan telah menjadi ban resmi mobil Ferrari.
Gambar 4. Contoh Speed Tyre Shop
Sumber: www.speedtyreshop.com, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Sementara itu, MASA terus memperkuat saluran distribusi ritel di pasar domestik melalui pengembangan family channel. Saluran tersebut terdiri dari Speed Tire Shop (STS) untuk ban PCR dan Corsa Shop untuk ban MC. Saat ini, terdapat 177 toko di dalam family channel yang tersebar di seluruh nusantara. Perseroan juga membangun kerjasama dengan jaringan toko ban MC domestik yang disebut Planet Ban. Setelah sukses dengan family channel di dalam negeri, MASA saat ini berekspansi ke pasar ASEAN.
Gambar 5. Lokasi-lokasi Speed Tire Shop
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini”
Mengelola brand image secara aktif
Sebagai bagian dari langkah-langkah untuk meningkatkan brand image produk di pasar global, MASA menjadi sponsor sebuah klub sepak bola ternama di Liga Utama Inggris Manchester United (MU), serta Daigo Sato, salah satu formula drifter terbaik di dunia berasal dari Jepang. MU membantu merek yang dimiliki MASA dapat diakui secara global, sementara Sato memperkenalkan produk-produk MASA kepada masyarakat otomotif global, khususnya kepada industri drifting/racing. MASA akan terus mempromosikan kualitas produk melalui kegiatan drifting/racing untuk menunjukkan kepada pelanggan bahwa ban yang dimiliki memiliki kinerja yang
excellent bahkan dalam kondisi-kondisi yang ekstrim.
Gambar 6: Kemitraan dengan
Manchester United Gambar 7: Kemitraan dengan Daigo Sato
Sumber: PT Multistrada Arah Sarana Tbk, PEFINDO Divisi
Valuasi Saham & Indexing Sumber: PT Multistrada Arah Sarana Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Pengakuan bergengsi
Oleh karena kinerjanya yang sangat baik, MASA telah menerima pengakuan dari berbagai institusi:
Pemenang Indonesia Original Brands 2014 (IOB 2014) baik untuk Achilles dan Corsa, penghargaan dari Majalah SWA dan lembaga survei Business Digest.
Sertifikat Kinerja QCD (Quality, Cost, Delivery) Terbaik untuk tahun 2013 dari PT Suzuki Indomobil Motor.
Rising Global Stars dari Forbes Indonesia. MASA adalah satu-satunya produsen ban Indonesia yang menerima penghargaan.
Pendapatan melemah
Pendapatan MASA melemah baik di pasar domestik dan ekspor, dengan total pendapatan turun 11% YoY di 9M2014. Pendapatan di pasar domestik turun 12% YoY disebabkan oleh meningkatnya persaingan dari produk impor, khususnya dari Tiongkok. Di pasar ekspor, kontraksi pendapatan terbesar berasal dari pasar AS (-49% YoY), diikuti oleh pasar Afrika (-47% YoY) dan Asia (-16% YoY). Pengecualian adalah pasar Timur Tengah, yang naik 91% YoY. Penjualan di pasar ekspor menghadapi tantangan dari pertumbuhan ekonomi global yang melemah di berbagai kawasan serta harga bahan baku yang lebih rendah, menyebabkan harga jual rata-rata menjadi lebih rendah. Mempertimbangkan perkembangan saat ini, kami memperkirakan pendapatan MASA masih akan lemah hingga akhir tahun 2014, meskipun tingkat penurunan akan melambat. Perlambatan pertumbuhan ekonomi global akan mendorong konsumen untuk lebih berhati-hati terhadap pengeluaran mereka.
Gambar 8: Pendapatan Berdasarkan Kawasan
(9M2014)
Gambar 9: Pendapatan
Sumber: PT Multistrada Arah Sarana Tbk, PEFINDO
Divisi Valuasi Saham & Indexing Sumber: PT Multistrada Arah Sarana Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Untuk mendorong penjualan di pasar ekspor, MASA terutama akan fokus pada pasar AS, Eropa, dan Asia-Pasifik, oleh karena pasar tersebut memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan lebih lanjut. Untuk memperluas penjualan, MASA menggunakan strategi dengan mendorong para distributornya untuk mengembangkan saluran ritel, yang akan memungkinkan MASA dapat memperluas jangkauannya terhadap pelanggan. Perseroan juga akan terus bermitra dengan distributor yang berkualitas. Perkembangan yang menggembirakan datang dari segmen OEM. MASA memasok produknya ke segmen ini, termasuk untuk mobil murah domestik. Penjualan segmen ini menyumbang 7% dari total penjualan di 1H2014. Pelanggannya termasuk Mitsubishi, Suzuki, Hyundai, Proton Malaysia, Mitsubishi Filipina, dan Honda. Saat ini, Perseroan juga sedang menjajaki Volkswagen.
Marjin laba kotor tetap stabil
Meskipun pendapatan menurun, marjin laba kotor MASA tetap stabil sebesar 15,1% di 9M2014 dibandingkan dengan 15,0% pada tahun 2013. Meski demikian, untuk meningkatkan penjualan, MASA menghabiskan lebih banyak biaya pemasaran, naik sebesar 10% YoY, menyebabkan laba usaha turun lebih dari setengahnya year on
year. Kami memperkirakan membaiknya pertumbuhan ekonomi global akan
membantu meningkatkan pendapatan MASA. Berdasarkan perkiraan International Monetary Fund, pertumbuhan global akan naik menjadi 3,8% dibandingkan dengan hanya 3,4% tahun 2014. Lebih lanjut, dengan penjualan yang lebih baik, kami memperkirakan MASA akan lebih efisien dalam biaya pemasaran serta biaya operasional lainnya, yang akan meningkatkan keuntungan di masa depan. Untuk mendukung profitabilitas, MASA berkomitmen untuk meningkatkan tingkat layanan melalui kualitas produk, harga yang kompetitif, serta jaringan distribusi yang lebih luas.
Gambar 10: Laba Kotor dan Marjin Laba
Kotor Gambar 11: Marjin Laba Usaha dan Laba Bersih
Sumber: PT Multistrada Arah Sarana Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini”
Ekspansi ke luar negeri tertunda, memperluas kapasitas produksi
Rencana ekspansi MASA untuk mengembangkan fasilitas produksi di luar negeri kemungkinan akan tertunda karena masalah yang ada pada mitra di luar negeri. Perseroan juga berencana untuk membatasi perluasan areal tanam karet karena ingin terlebih dahulu fokus perbaikan pada area tanam yang kecil. Meskipun demikian, MASA akan meningkatkan kapasitas produksi sekitar 20% dari tahun sebelumnya menjadi 12 juta unit ban PCR melalui proyek debottlenecking senilai USD30 juta yang dimulai sejak 4Q2014, sehubungan dengan perkiraan Perseroan akan peningkatan permintaan khususnya dari segmen OEM. Sementara itu, current ratio MASA mengalami peningkatan, dihasilkan dari kas yang lebih tinggi serta utang yang lebih rendah.
Gambar 12: Aset Lancar dan Kewajiban
Lancar Gambar 13: Current Ratio
Sumber: PT Multistrada Arah Sarana Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi
Saham & Indexing Sumber: PT Multistrada Arah Sarana Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Tabel 2: Kinerja MASA dan Perusahaan Sejenis per Septermber 2014
MASA (USD juta) GDYR (USD juta) GJTL (Rp miliar) AUTO (Rp miliar) Pendapatan 220,8 121,2 9,682,4 9,178,1 Laba kotor 33,3 12,6 1,711,6 1,384,6
Laba sebelum pajak 0,8 1,0 336,1 867,6
Laba bersih 1,2 0,1 225,0 643,1
Total aset 639,8 126,1 15,593,9 13,984,4
Total liabilitas 264,5 70,8 9,674,7 4,267,2
Total ekuitas 375,2 55,3 5,919,2 9,717,1
MASA GDYR GJTL AUTO
Pertumbuhan [YoY]
Pendapatan [%] (11,4) (15,6) 6,3 18,3
Laba kotor [%] (8,2) (37,2) (9,4) 15,0
Laba sebelum pajak [%] (44,7) (84,9) 33,3 8,9
Laba bersih [%] (5,0) (96,9) 9,4 0,7
Profitabilitas
Marjin laba kotor [%] 15,1 10,4 17,7 15,1
Marjin laba sebelum pajak [%] 0,4 0,8 3,5 9,5
Marjin laba bersih [%] 0,5 0,1 2,3 7,0
ROA [%] 0,2 0,1 1,4 4,6
ROE [%] 0,3 0,2 3,8 6,6
Leverage
Liabilities to equity [x] 0,7 1,3 1,6 0,4
Sumber: PEFINDO Equity & Index Valuation Division
VALUASI
Metodologi
Kami mengaplikasikan metode discounted cash flow (DCF) sebagai metode penilaian utama dengan pertimbangan bahwa pertumbuhan pendapatan adalah merupakan faktor yang sangat mempengaruhi nilai (value driver) MASA jika dibandingkan dengan pertumbuhan aset.
Kami mengkombinasikan perhitungan DCF ini dengan metode Guideline
Company Method (GCM) di dalam valuasi ini.
Penilaian ini berdasarkan pada nilai 100% saham MASA per 7 Januari 2015, menggunakan laporan keuangan MASA per 30 September 2014 sebagai dasar dilakukannya analisa fundamental.
Estimasi Nilai
Kami menggunakan Cost of Capital sebesar 8,6% dan Cost of Equity sebesar 8,3% berdasarkan asumsi-asumsi sebagai berikut:
Tabel 3: Asumsi
Risk free rate [%]* 4.1
Equity Risk premium [%]** 9.1
Beta [x]*** 0.5
Cost of Equity [%] 8.3
Interest Bearing Debt to Equity
Ratio [x] 25.0
WACC [%] 8.6
Sumber: Bloomberg, Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Catatan: * Indonesia 10-year bond yield per January 7, 2015
** http://people.stern.nyu.edu/adamodar/ *** PEFINDO Beta per December 12, 2015
Estimasi target harga referensi saham untuk 12 bulan berdasarkan posisi penilaian pada tanggal 7 Januari 2015 adalah sebagai berikut
Dengan menggunakan metode DCF dengan asumsi tingkat diskonto 8,6%, adalah sebesar Rp437–Rp506 per saham
Dengan menggunakan metode GCM (P/Sales 0,8x dan P/BV 1,2x) adalah sebesar Rp315–Rp586 per saham
Untuk mendapatkan nilai yang mewakili kedua indikasi nilai tersebut dilakukan rekonsiliasi dengan dilakukan pembobotan terhadap kedua metode tersebut sebesar 70% untuk DCF dan 30% untuk GCM
Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka Estimasi Target Harga Referensi saham untuk 12 bulan adalah Rp400-Rp530 per lembar saham.
Tabel 4: Ringkasan Penilaian dengan Metode DCF
Konservatif Moderat Agresif
PV of Free Cash Flows – [USD jt] 21,4 22,5 23,6
PV Terminal Value – [USD jt] 478,7 503,8 529,0
Non-Operating Assets – [USD jt] 45,1 45,1 45,1
Net Debt – [USD jt] (210,6) (210,6) (210,6)
Total Equity Value – [USD jt] 334,6 360,9 387,2
Jumlah saham [juta saham] 9.183 9.183 9.183
Nilai tukar (USD/Rp) 12.000 12.000 12.000
Nilai per saham [Rp] 437 472 506
Sumber: Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini”
Table 5 : GCM Comparison
MASA GJTL SMSM AUTO Rata-rata
P/Sales [x] 1,0 0,4 0,3 1,6 0,8
P/BV [x] 0,8 0,8 0,9 2,2 1,2
Sumber: Bloomberg, Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Tabel 6 : Ringkasan Penilaian dengan Metode GCM
Multiples
(x) Est. EPS (Rp) Est. BV/Share (Rp) Value (Rp)
P/Sales 0,8 383 - 315
P/BV 1,2 - 492 586
Sumber: Bloomberg, Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Tabel 7: Rekonsiliasi Fair Value
Fair Value per Share [Rp] DCF GCM Average
Upper limit 506 586 530
Bottom limit 437 315 400
Weight 70% 30%
Tabel 8:Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian USD juta 2011 2012 2013 2014P 2015P Pendapatan 326,0 320,9 323,9 293,4 332,5 HPP (271,8) (273,1) (275,2) (249,2) (282,3) Laba kotor 54,1 47,8 48,7 44,2 50,2 Beban usaha (36,9) (43,4) (48,0) (38,4) (42,5)
Laba sebelum pajak 12,0 1,6 (5,8) 1,3 3,4
Pajak (5,0) (1,2) 9,4 0,5 (0,8)
Laba bersih 7,0 0,3 3,7 1,8 2,5
Sumber: PT Multistrada Arah Sarana Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Tabel 9: Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
USD juta 2011 2012 2013 2014P 2015P Aset
Kas dan setara kas 5 46 35 41 49
Piutang usaha 29 25 39 42 48
Inventori 87 95 86 89 96
Aset lancara lainnya 17 4 4 6 7
Total aset lancar 138 171 164 178 200
Aset tetap 373 427 431 428 423 Aset tidak lancar
lainnya 27 27 34 43 46
Total aset 538 624 629 649 669 Liabilitas dan
ekuitas
Utang jangka pendek 224 59 58 66 69
Utang usaha 51 57 36 35 39
Kewajiban jangka
pendek lainnya 14 6 10 9 10
Total liablitas lancar 289 123 104 110 119
Utang jangka panjang 32 122 141 152 160 Kewajiban tidak lancar
lainnya 7 8 8 11 12
Total liabilitas 328 253 254 273 291 Total ekuitas 211 372 375 377 378
Sumber: PT Multistrada Arah Sarana Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Gambar 14: P/Sales dan P/BV
Sumber: PT Multistrada Arah Sarana Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Gambar 15: ROA, ROE dan Total Asset Turnover
Sumber: PT Multistrada Arah Sarana Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Tabel 10: Rasio Penting
2011 2012 2013 2014P 2015P Pertumbuhan [%]
Pendapatan (1.6) 0.9 (9.4) 13.3
Laba sebelum pajak (87.0) (474.0) (121.7) 168.3 Laba bersih (95.9) 1,189.9 (51.3) 41.6
Profitabilitas [%]
Marjin laba kotor 16.6 14.9 15.0 15.1 15.1 Marjin laba sebelum
pajak
3.7 0.5 (1.8)
0.4 1.0 Marjin laba bersih 2.1 0.1 1.1 0.6 0.8
ROA 1.3 0.0 0.6 0.3 0.4 ROE 3.3 0.1 1.0 0.5 0.7 Liquidita [x] Current ratio 0.5 1.4 1.6 1.6 1.7 Quick ratio 0.2 0.6 0.7 0.8 0.9 Solvabilita [x] Liabilities to equity 1.6 0.7 0.7 0.7 0.8 Liabilities to assets 0.6 0.4 0.4 0.4 0.4
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini”
DISCLAIMER
Laporan ini dibuat berdasarkan sumber-sumber yang kami anggap teRpercaya dan dapat diandalkan. Namun kami tidak menjamin kelengkapan, ke akuratan atau kecukupannya. Dengan demikian kami tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang diambil berdasarkan laporan ini. Adapun asumsi, opini, dan perkiraan merupakan hasil dari pertimbangan internal kami per tanggal penilaian ( cut-off date), dan kami dapat mengubah pertimbangan diatas sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
Kami tidak bertanggung jawab atas kekeliruan atau kelalaian yang terjadi akibat penggunaan laporan ini. Kinerja dimasa lalu tidak selalu dapat dijadik an acuan hasil masa depan. Laporan ini bukan merupakan rekomendasi penawaran, pembelian atau menahan suatu saham tertentu. Laporan ini mungkin tidak sesuai untuk beberapa investor. Seluruh opini dalam laporan ini telah disampaikan dengan itikad baik, namun sewaktu-waktu dapat berubah tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, dan disajikan dengan benar per tanggal diterbitkan laporan ini. Harga, nilai, atau pendapatan dari setiap saham Perusahaan yang disajikan dalam laporan ini kemungkinan dapat lebih rendah dari harapan pemodal, dan pemodal juga mungkin mendapatkan pengembalian yang lebih rendah dari nilai investasi yang ditanamkan. Investasi didefinisikan sebagai pendapatan yang kemungkinan besar diterima dimasa depan, namun nilai dari pendapatan yang akan diterima tersebut kemungkinan besar juga akan berfluktuasi. Untuk saham Perusahaan yang penyajian laporan keuangannya didenominasi dalam mata uang selain Rupiah, perubahan nilai tukar mata uang tersebut kemungkinan dapat menurunkan nilai, harga, atau pendapatan investasi pemodal. Informasi dalam laporan ini bukan merupakan pertimbangan pajak dalam mengambil suatu keputusan investasi.
Target harga saham dalam Laporan ini merupakan nilai fundamental, bukan merupakan Nilai Pasar Wajar, dan bukan merupakan harga acuan transaksi yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Laporan target harga saham yang diterbitkan oleh PEFINDO Divisi Valuasi Saham dan Indexing bukan merupakan rekomendasi untuk membeli, menjual, atau menahan suatu saham terte ntu, dan tidak dapat dianggap sebagai nasehat investasi oleh PEFINDO Divisi Valuasi Saham dan Indexing yang behubungan dengan cakupan Jasa PEFINDO kepada, atau kaitannya kepada, beberapa pihak, termasuk emiten, penasehat keuangan, pialang saham, investment banks, institusi keuangan dan perantara keuangan, dalam kaitannya menerima imbalan atau keuntungan lainnya dari pihak tersebut,
Laporan ini tidak ditujukan untuk pemodal tertentu dan tidak dapat dijadikan bagian dari tujuan investasi terhadap suatu saham dan juga bukan merupakan rekomendasi investasi terhadap suatu saham tertentu atau suatu strategi investasi. Sebelum melakukan tindakan dari hasil laporan ini, pemodal disarankan untuk mempertimbangkan terlebih dahulu kesesuaian situasi dan kondisi dan, jika dibutuhkan, mintalah bantuan penasehat keuangan.
PEFINDO memisahkan kegiatan Valuasi Saham dengan kegiatan Pemeringkatan untuk menjaga independensi dan objektivitas dari proses dan produk kegiatan analitis. PEFINDO telah menetapkan kebijakan dan prosedur untuk menjaga kerahasiaan informasi non-publik tertentu yang diterima sehubungan dengan proses analitis. Keseluruhan proses, metodologi dan database yang digunakan dalam penyusunan Laporan Target Harga Referensi Saham ini secara keseluruhan adalah berbeda dengan proses, metodologi dan database yang digunakan PEFINDO dalam melakukan pemeringkatan.
Laporan ini dibuat dan disiapkan PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing dengan tujuan untuk meningkatkan transparansi harga saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Laporan ini juga bebas dari pengaruh tekanan atau paksaan dari Bursa maupun Perusahaan yang dinilai. PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing akan menerima imbalan sebesar Rp20 juta dari Bursa Efek Indonesia untuk 2 (dua) kali pelaporan per tahun. Untuk keterangan lebih lanjut, dapat mengunjungi website kami di http://www.pefindo.com
Laporan ini dibuat dan disiapkan oleh PEFINDO Divisi Valuasi Saham dan Indexing. Di Indonesia Laporan ini dipublikasikan pada website kami dan juga pada website Bursa Efek Indonesia.