• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make a Match

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make a Match"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make a Match pada Materi Sifat Bangun Ruang untuk Meningkatkan Respon dan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SDN Penambong

Mahyuni Astuti

Guru SDN Penambong Kecamatan Janapria Kab. Lombok Tengah Email: mahyuniastuti@gmail.com

Abstract: This study aims to determine the response and increase student achievement after implementation of cooperative learning Make A Match in the subjects of Mathematics material properties of Build Space in class V SDN Penambong. This research is a classroom action research. The results of data analysis for each cycle as follows: First cycle the learning outcome with an average score of 56.17, with classical completeness amounted to 52.78%, and the average of 66 student responses to both categories are good. In the second cycle the learning outcome of students has increased, where classical completeness score of 75% with an average score of 72.03, and the average score of the students' responses also increased, 69.36 in good category either. And, the third cycle student the learning outcome has increased significantly, in which classical completeness of 94.44% with an average score of 48.88, and the average score student responses by 77 with excellent category. This indicates that students enjoy learning Mathematics after the application of learning models, in particular models of cooperative learning Make A Match. It can be concluded that the response and students Mathematics achievement has increased after the implementation of cooperative learning model of Make A Match.

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan respon dan prestasi belajar siswa setelah penerapan model belajar kooperatif Make A Match pada mata pelajaran Matematika materi sifat-sifat Bangun Ruang di kelas V SDN Penambong. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Hasil analisis data tiap siklus sebagai berikut: Siklus I hasil belajar dengan skor rata- rata 56,17, ketuntasan klasikal sebesar 52,78%, serta skor rata- rata respon siswa 66 dengan kategori baik. Pada siklus II Hasil belajar siswa mengalami peningkatan, dimana ketuntasan klasikal sebesar 75% dengan skor rata-rata sebesar 72,03, dan skor rata-rata respon siswa juga mengalami peningkatan, yaitu 69,36 dengan kategori baik. Dan padasiklus III hasil belajar siswa kembali mengalami peningkatan, dimana ketuntasan klasikal sebesar 94,44% dengan skor rata-rata sebesar 48,88, dan skor rata-rata-rata-rata respon siswa sebesar 77 dengan kategori sangat baik, ini menunjukkan bahwa siswa senang belajar Matematika setelah adanya penerapan model belajar, khususnya model belajar kooperatif Make A Match. Maka dapat disimpulkan bahwa respon dan prestasi belajar siswa mengalami peningkatan setelah penerapan model belajar kooperatif Make A Match.

Kata kunci: Model Pembelajaran Kooperatif, Make a Match, Prestasi Belajar.

Pendahuluan

Matematika adalah ilmu universal yang mempunyai peranan yang sangat penting dalam berbagai disiplin ilmu dan kehidupan. Matematika menyatu dalam kehidupan dan profesi manusia. Matematika melekat pada berbagai disiplin ilmu. Melihat begitu pentingnya Matematika dalam kehidupan, maka Matematika perlu diberikan kepada semua siswa mulai dari pendidikan paling dasar untuk membekali siswa dengan kemampuan berpikir logis, analisis, sistematis, kritis dan kreatif, serta

kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut perlu agar siswa dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk menghadapi tantangan dan keadaan yang selalu berubah, dankompetitif.

Walaupun peran Matematika demikian besar dalam perkembangan kehidupan manusia, namun Matematika bukanlah mata pelajaran favorit bagi hampir sebagian siswa, mereka menganggap Matematika sulit, menakutkan dan tidak menyenangkan. Hal ini selaras dengan

(2)

pendapat Masykur dan Halim, bahwa ”diharapkan proses pembelajaran matematika juga dapat dilangsungkan secara manusiawi, sehingga matematika tidak dianggap lagi menjadi momok yang menakutkan bagi siswa: sulit, kering, membuat pusing, dan anggapan-anggapan negatif lainnya.

Dari hasil observasi, diperoleh data nilai ulangan harian Matematika siswa kelas V semester genap SDN Penambong, pada Standar Kompetensi 6. yaitu “Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antarbangun”, pada Kompetensi Dasar 6.2 yaitu “Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang”, khususnya pada materi Sifat-Sifat Bangun Ruangdengan KKM 60. Dari data nilai ulangan harian tersebut diperoleh nilai rata-ratakelas V adalah 50. Dari data nilai tersebut dapat dilihat bahwa nilai rata-rata kelas V termasuk dalam kategori rendah.

Berdasarkan kondisi di atas, maka dibutuhkan model pembelajaran yang

menyenangkan, yang mampu

membangkitkan antusias siswa, serta mampu mengaktifkan siswa. Dan salah satu model pembelajaran itu adalah model pembelajaran kooperatif Make A Match (mencari pasangan). Penerapan model ini dimulai dari teknik yaitu siswa disuruh mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban/soal sebelum batas waktu yang telah ditentukan, siswa yang dapat mencocokkan kartunya diberi poin.

Model pembelajaran ini memiliki beberapa keunggulan, salah satunya yaitu: siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Model ini

model pembelajaran ini bersifat mereview. Dimana dengan penerapan model ini akan mampu mengaktifkan siswa, tidak hanya secara fisik tetapi mental juga.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian tindakan kelas tentang ”Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match dalam Meningkatkan Respon dan Prestasi Belajar Siswa Kelas V pada MateriSifat-Sifat Bangun Ruang di SDN Penambong”. Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui penerapan model belajar kooperatif pada materi FPB dan KPK, meningkatkan respon dan prestasi belajar siswa setelah diterapkannya model belajar kooperatif Make A Match pada mata pelajaran Matematika Sifat-Sifat Bangun Ruang pada siswa kelas V SDN Penambong.

Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan di SDN Penambong Kecamatan Janapria. Subjek penelitian adalah siswa kelas V. Dan Objek penelitian adalah tes hasil belajar siswa yang berupa soal materi Sifat-sifat bangun Ruang dan diselesaikan dengan menerapkan model pembelajaran Make A Match pada setiap akhir siklus. Penelitian ini telah dilaksanakanselama 4 minggu yang terdiri dari 3 siklus, dimana masing-masing siklus terdiri atas satu kali pertemuan untuk kegiatan pembelajaran dan evaluasi. Hasil yang didapatkan dari tiap-tiap siklus dimulai dari perencanaan tindakan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi dengan rincian sebagai berikut :

(3)

Siklus I

Siklus II

Siklus III

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Setelah melewati siklus I sampai siklus III, hasil penelitian yang dilakukan pada siswa kelas V SDN Penambong, Kecamatan Janapria, Kabupaten Lombok Tengah terhadap hasil belajar Matematika

pada materi sifat-sifat bangun ruang melalui Penerapan Model Belajar Koopratif Make A Match yang dilaksanakan dalam perbaikan pembelajaran siklus I, siklus II dan siklus III dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tabel Hasil Belajar dan Peningkatan Nilai Rata-Rata

No Ketuntasan

Siklus I Siklus II Siklus III

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 Tuntas 19 52,78 27 75 34 94,44 2 TidakTuntas 17 47,22 9 25 2 5,56 Nilai rata-rata 56,17 72,03 84,88 Perencanaan Refleksi Pelaksanaan Observasi Perencanaaan ulang Refleksi Observasi Pelaksanaan Perencanaa nulang Pelaksanaan Observasi Refleksi Kesimpulan

(4)

Berdasarkan tabel diatas dapat kita lihat bahwa pada siklus I, diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 56,17 dengan ketuntasan belajar 52,78% dan ketidaktuntasan belajar 47,22%. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 98 dan nilai terendah 12. Siswa yang tuntas jumlahnya masih sedikit yaitu 19 orang, sedangkan yang tidak tuntas sebanyak 17 orang siswa, dengan KKM yang ada di SDN Penambong, yaitu ≥ 60. Nilai rata-rata kelas yang diperoleh pada siklus I masih tergolong rendah. Siklus II diperoleh nilai rata-rata sebesar 72,03. Nilai rata-rata pada siklus II mengalami peningkatan dimana pada siklus I sebesar 56,17, hal ini menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar siswa. Sedangkan ketuntasan belajar sebesar 75%, ini berarti indikator penelitian belum tercapai karena persentase ketuntasan belajar klasikal belum mencapai standar minimal, yaitu 85%, sehingga perlu dilakukan tindakan lanjutan walaupun nilai rata-rata mengalami peningkatan. Sedangkan Nilai rata-rata siswa pada evaluasi tes siklus III sebesar 84,88.

Grafik Nilai Per-Siklus

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Siklus I Siklus II Siklus III Tuntas (Siswa) Tidak Tuntas (Siswa) Rata-rata

Jika dibandingkan nilai rata-rata antara siklus I, II dan III, maka terlihat jelas adanya peningkatan dari tiap-tiap siklus. Hal ini menunjukkan peningkatan prestasi belajar siswa. Sedangkan ketuntasan belajar pada siklus III sebesar 94,44%. Dimana siswa yang tuntas berjumlah 34 orang siswa, sedangkan yang tidak tuntas ada 2 orang siswa. Ketuntasan belajar pada siklus ke III ini dikatakan telah tercapai karena nilai rata-rata siswa meningkat dan ketuntasan belajar yang dicapai sudah melebihi standar minimal ketuntasan belajar klasikal, yaitu 85%. Sedangkan respon siswa terhadap Matematika dan model pembelajaran kooperatif Make A Macth yang diukur dengan angket tergolong baik, karena skor rata-rata pada siklus III adalah 77. Ini menunjukkan keberhasilan tindakan.

Peningkatan yang terjadi pada tiap-tiap siklus disebabkan karena peneliti semakin siap/mantap dari siklus ke siklus, begitu juga dengan siswa, mereka semakin paham dengan langkah-langkah dari model belajar kooperartif Make A Macth dan selalu mempersiakkan diri untuk pertemuan selanjutnya dengan belajar. Dengan demikian penerapan model belajar kooperatif Make A Macth dalam pembelajaran Matematika pada materi Sifat-Sifat Bangun Ruang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Dapat dilihat dari data-data di atas, prestasi belajar siswa kelas V SDN Penambong pada materi Sifat-Sifat Bangun Ruang mengalami peningkatan.

Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dalam penelitian ini, maka simpulan yang diperoleh adalah upayaPenerapan model belajar kooperatif Make

(5)

tentang Sifat-Sifat Bangun Ruang. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan respon siswa dari tiap-tiap siklus. Dimana pada siklus I, ada 19 siswa atau 52,78% dari 36 siswa memperoleh nilai di atas KKM (Tuntas). Pada perbaikan pembelajaran siklus II terjadi peningkatan, siswa yang memperoleh nilai di atas KKM meningkat menjadi 27 siswa (75%) dan pada perbaikan siklus III menjadi 34 siswa atau 94,44%. Mengingat hasil positif yang dihasilkan dari penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match, guru diharapkan menggunakan model pembelajaran tersebut sebagai salah satu alternatif dalam mengajar mata pelajaran matematika di kelas.

Daftar Pustaka

Aqib, Zainal. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya. Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur

Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Depdiknas. (2004). Penyusunan Perangkat Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas. Djamarah, Bahri, Syaiful. (1994). Prestasi

Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional.

Lie, Anita. (2007). Cooperative Learning, Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: Grasindo.

Masykur, Moch., & Abdul Halim Fathani. (2007). Mathematical Intelligence. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Suprijono, Agus. (2009). Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Gambar

Tabel Hasil Belajar dan Peningkatan Nilai Rata-Rata
Grafik Nilai Per-Siklus

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi berprestasi, rasa ingin tahu dan prestasi belajar pada materi hidrokarbon dengan menerapkan pembelajaran kooperatif model

“Bagaimana penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match dalam upaya meningkatkan hasil belajar memahami materi Q.S Al Kafirun siswa kelas VI SDN 1

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Game Tournament (TGT) dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran

Penerapan model kooperatif tipe snowball throwing ini diharapkan dapat meningkatkan rasa ingin tahu dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi

Berdasarkan hasil penelitian kaitannya dengan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII Pada Mata

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi operasi hitung bentuk aljabar, mengikuti langkah-

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD THOGETER NHT UNTUK MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB DAN PRESTASI BELAJAR PKN SISWA KELAS V DI SD N GAMOL BALECATUR Dwi