Kurva
Kurva Standar
Standar Glukosa
Glukosa
y = 4.9571x R2 = 0.9966 0 0.5 1 1.5 2 0 0.1 0.2 0.3 0.4 Absorbansi kons ent ra si gl ukos a ( g/ L )
Konsentrasi glukosa sisa dengan waktu pengambilan sampel pada konsentrasi glukosa 103,6 g/L dengan bakteri Z.mobilis
Saat awal percobaan konsentrasi glukosa sisa terlihat fluktuasi kemudian cenderung stabil, Zymomonas mobilis dalam bead immobilisasi sel K-Karaginan masih dalam kondisi penyesuaian dengan substrat yang dimasukkan
0 20 40 60 80 100 120 2 4 6 8 10 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 waktu pengambilan sampel (jam)
kon se nt ra si gl uko sa s is a( g/ L ) D=1.2/jam D=0.8/jam
Konsentrasi glukosa sisa dengan waktu pengambilan sampel pada konsentrasi glukosa 103,6 g/L dengan bakteri Z.mobilis termutasi
Saat awal percobaan konsentrasi glukosa sisa
terlihat fluktuasi
kemudian cenderung stabil,
Zymomonas mobilis
dalam bead
immobilisasi sel K-Karaginan masih dalam kondisi penyesuaian
dengan substrat yang dimasukkan
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 2 4 6 8 10 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 waktu pengambilan sampel (jam)
kon se nt ra si gl uko sa s is a( g/ L ) D=1.2/jam D=0.8/jam
Analisa
Analisa konsentrasi
konsentrasi etanol
etanol dilakukan
dilakukan dengan
dengan menggunakan
menggunakan Gas
Gas
kromatografi
kromatografi merk HP 5890
merk HP 5890,
, dengan
dengan kondisi operasi:
kondisi operasi:
Initial flowInitial flow gas pembawagas pembawa : 21,5 ml/menit : 21,5 ml/menit
Gas pembawaGas pembawa : Helium (sebagai fase gerak/ : Helium (sebagai fase gerak/ mobilemobile))
Suhu injektor Suhu injektor : suhu detektor (TCD) 250: suhu detektor (TCD) 250oo C C
Kolom Kolom : MS 5A: MS 5A
Suhu kolom Suhu kolom : 125 : 125 --250250ooC C
Rate suhuRate suhu : 10 /menit: 10 /menit
Waktu awal Waktu awal : 1 menit: 1 menit
InjeksiInjeksi : 1 mikron: 1 mikron
Kurva
Kurva Standar
Standar Etanol
Etanol
VERIFIKASI ETANOL STANDART
y = 1.2916x R2 = 0.9961 0 0.005 0.01 0.015 0.02 0.025 0.03 0.035 0.04 0.045 0 0.005 0.01 0.015 0.02 0.025 0.03 0.035 SAMPEL TERTIMBANG (GR) S A M P E L T E R H IT U N G ( G R )
Dari hasil analisa konsentrasi etanol menggunakan GC, untuk konsentrasi glukosa 103,6 g/L, dilution rate 0,8 /jam pada pengambilan sampel jam ke-20 diperoleh hasil = 0,0106 gram, kemudian dimasukkan ke persamaan berikut :
y = 1,2916 x 0,0106 = (1,2916.x) x = 0,00822
Berat
Berat sampel
sampel =
= 00,,6784
6784 gr
gr..
Diperoleh
Diperoleh etanol
etanol =
= xx 100
100 %
% =
= 11,,2114
2114 %
% (w/w)
(w/w)
kemudian
kemudian dikalikan
dikalikan faktor
faktor pengenceran
pengenceran =
= 11,,211
211 %
% (w/w)
(w/w) xx 22
=
= 22,,422
422 %
% (w/w)
(w/w)
ρρ etanoletanol dapatdapat dilihatdilihat didi PerryPerry ChemicalChemical HandbooksHandbooks (( TabelTabel 22--111111))
konsentrasi
konsentrasi etanol
etanol =
= %
% etanol
etanol (w/w)
(w/w) xx ρρ etanol
etanol ,,
=
= 00,,02422
02422 xx 00,,99599
99599 g/ml
g/ml xx 1000
1000 L
L
=
= 24
24,,1299
1299 gg /L
/L
Kurva
Konsentrasi Etanol (g/L) vs Konsentrasi Glukosa (g/L) sebagai fungsi waktu pengambilan sampel pada konsentrasi glukosa 103,6 g/L
dilution rate 1,2/jam dengan bakteri Z.mobilis
Semakin kecil Konsentrasi Glukosa Sisa Semakin Besar Konsentrasi Etanol
0 10 20 30 40 50 60 20 21 22 23 24
waktu pengambilan sampel (jam)
k on se n tr as i gu la s is a ( g/ L ) 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 k on se n tr as i e tan ol ( g/ L )
Konsentrasi etanol rata-rata tertinggi pada konsentrasi
glukosa 103,6; 148,22; 191,34; dan 206,22 g/L
dengan bakteri
Z.mobilis
Variabel Konsentrasi glukosa
sisa rata-rata (g/L)
Konsentrasi etanol rata-rata (g/L) Glukosa 103,6 g/L,
dilution rate 0,8/jam 7,832 31,750
Glukosa 148,22 g/L,
dilution rate 0,8/jam 32,221 49,034
Glukosa 191,34 g/L,
dilution rate 0,8/jam 58,097 58,220
Glukosa 206,22 g/L,
Konsentrasi etanol rata-rata tertinggi pada konsentrasi
glukosa 103,6; 148,22; 191,34; dan 206,22 g/L
dengan bakteri
Z.mobilis
termutasi
Variabel Konsentrasi glukosa
sisa rata-rata (g/L)
Konsentrasi etanol rata-rata (g/L) Glukosa 103,6 g/L,
dilution rate 0,8/jam 2,974 42,9900
Glukosa 148,22 g/L,
dilution rate 0,8/jam 9,022 64,8499
Glukosa 191,34 g/L,
dilution rate 0,8/jam 22,505 79,7654
Glukosa 206,22 g/L,
0 10 20 30 40 50 60 70 103,60 148,22 191,34 206,22 konse ntra si etanol (g /L ) konsentrasi glukosa (g/L) D=1.2/jam D=0.8/jam
Konsentrasi etanol rata-rata (g/L) dan dilution rate (/jam) pada konsentrasi glukosa 103,6; 148,22; 191,34; dan 206,22 g/L
dengan bakteri Z.mobilis
Pengaruh k
Pengaruh konsentrasi
onsentrasi glukosa terhadap
glukosa terhadap konsentrasi
konsentrasi
eetanol
tanol dengan
dengan bakteri
bakteri
Z.mobilis
Z.mobilis
termutasi
termutasi
(+) semakin besar subtrat semakin besar yang dikonversi menjadi etanol (-) semakin besar subtrat substrat dan produk bersifat inhibisi
Dari gambar diatas diketahui bahwa semakin tinggi konsentrasi glukosa maka semakin tinggi kadar etanol yang dihasilkan. Namun pada konsentrasi 206,22g/L konsentrasi etanol yang dihasilkan menurun. Hal ini disebabkan adanya peristiwa substrat inhibisi selama proses fermentasi.
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 103,60 148,22 191,34 206,22 konse ntra si etanol (g /L ) konsentrasi glukosa (g/L) D=1.2/ja m
Konsentrasi etanol rata-rata (g/L) dan dilution rate (/jam) pada konsentrasi glukosa 103,6; 148,22; 191,34; dan 206,22 g/L
dengan bakteri Z.mobilis
Pengaruh k
Pengaruh konsentrasi
onsentrasi glukosa terhadap
glukosa terhadap konsentrasi
konsentrasi
eetanol
tanol dengan
dengan bakteri
bakteri
Z.mobilis
Z.mobilis
termutasi
termutasi
Yield etanol rata-rata (g/L) dan dilution rate (/jam)
pada konsentrasi glukosa 103,6; 148,22; 191,34; dan 206,22 g/L dengan bakteri Z.mobilis
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 103,60 148,22 191,34 206,22 yield etanol ( % ) konsentrasi glukosa (g/L) D=1.2/jam D=0.8/jam
Pengaruh k
Pengaruh konsentrasi
onsentrasi glukosa terhadap
glukosa terhadap yield
yield
et
Yield merupakan konsentrasi etanol yang dihasilkan dibandingkan dengan konsentrasi glukosa substrat yang terkonsumsi.
Yield etanol rata-rata (g/L) dan dilution rate (/jam)
pada konsentrasi glukosa 103,6; 148,22; 191,34; dan 206,22 g/L dengan bakteri Z.mobilis
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 103,60 148,22 191,34 206,22 yield etanol ( % ) konsentrasi glukosa (g/L) D=1.2/jam D=0.8/jam
Pengaruh k
Pengaruh konsentrasi
onsentrasi glukosa terhadap
glukosa terhadap yield
yield
eetanol
tanol dengan bakteri
dengan bakteri
Z.mobilis
Z.mobilis
termutasi
termutasi
Produktivitas etanol rata-rata (g/L) dan dilution rate (/jam) pada konsentrasi glukosa 103,6; 148,22; 191,34; dan 206,22 g/L
dengan bakteri Z.mobilis
0 10 20 30 40 50 60 103,60 148,22 191,34 206,22 P roduk ti vit as etanol (g /L .jam) konsentrasi glukosa (g/L) D=1.2/jam D=0.8/jam
Pengaruh k
Pengaruh konsentrasi
onsentrasi glukosa terhadap
glukosa terhadap produktivitas
produktivitas
eetanol
tanol dengan
dengan bakteri
bakteri
Z.mobilis
Z.mobilis
termutasi
termutasi
Semakin tinggi konsentrasi glukosa maka akan tinggi pula konsentrasi dan produktivitas etanol yang dihasilkan. Produktivitas etanol merupakan konsentrasi etanol yang dihasilkan tiap satuan waktu.
Produktivitas etanol rata-rata (g/L) dan dilution rate (/jam) pada konsentrasi glukosa 103,6; 148,22; 191,34; dan 206,22 g/L
dengan bakteri Z.mobilis
0 10 20 30 40 50 60 70 103,60 148,22 191,34 206,22 P roduk ti vit as etanol (g /L .jam) konsentrasi glukosa (g/L) D=1.2/jam D=0.8/jam
Pengaruh k
Pengaruh konsentrasi
onsentrasi glukosa terhadap
glukosa terhadap produktivitas
produktivitas
eetanol
tanol dengan
dengan bakteri
bakteri
Z.mobilis
Z.mobilis
termutasi
termutasi
Konsentrasi, yield dan produktivitas etanol lebih besar dihasilkan dengan menggunakan bakteriZ.mobilis termutasi.
Perbandingan hasil fermentasi antara bakteri Z.mobilis dan
Z.mobilis termutasi pada konsentrasi glukosa 103,6g/L
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 ZM ZM termutasi
konsentrasi ETOH (g/L) yield (%) produktivitas ETOH (g/L.jam)
Perbandingan hasil fermentasi antara
Konsentrasi, yield dan produktivitas etanol lebih besar dihasilkan dengan menggunakan bakteriZ.mobilis termutasi.
Perbandingan hasil fermentasi antara bakteri Z.mobilis dan
Z.mobilis termutasi pada konsentrasi glukosa 148,22g/L
0 10 20 30 40 50 60 70 ZM ZM termutasi
konsentrasi ETOH (g/L) yield (%) produktivitas ETOH (g/L.jam)
Perbandingan hasil fermentasi antara
Konsentrasi, yield dan produktivitas etanol lebih besar dihasilkan dengan menggunakan bakteriZ.mobilis termutasi.
Perbandingan hasil fermentasi antara bakteri Z.mobilis dan
Z.mobilis termutasi pada konsentrasi glukosa 191,34g/L
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 ZM ZM termutasi
konsentrasi ETOH (g/L) yield (%) produktivitas ETOH (g/L.jam)
Perbandingan hasil fermentasi antara
Konsentrasi, yield dan produktivitas etanol lebih besar
dihasilkan dengan menggunakan bakteri
Z.mobilis
termutasi.
Perbandingan hasil fermentasi antara bakteri Z.mobilis dan
Z.mobilis termutasi pada konsentrasi glukosa 206,22g/L 0 10 20 30 40 50 60 ZM ZM termutasi
konsentrasi ETOH (g/L) yield (%) produktivitas ETOH (g/L.jam)
Perbandingan hasil fermentasi antara
A B A) Bakteri Zymomonas mobilis galur liar B) Bakteri Zymomonas mobilis A3 (termutasi)
Bentuk Zymomonas mobilis awal yang berbentuk basil dan bercemeti dengan gerakan yang cepat sedikit berubah menjadi sedikit lebih besar dengan gerakan yang lebih sedikit. Bentuknya yang lebih besar membuat cemeti yang tidak berubah sulit menggerakkan mutan.
B
B
akteri
akteri Zymomonas
Zymomonas mobilis
mobilis memiliki
memiliki pH
pH optimum
optimum
55--77,, sedangkan
sedangkan bakteri
bakteri Zymomonas
Zymomonas mobilis
mobilis termutasi
termutasi dapat
dapat tumbuh
tumbuh
hingga
hingga pH
pH di
di bawah
bawah 55 dan
dan pH
pH optimum
optimum untuk
untuk fermentasi
fermentasi
bakteri
bakteri Zymomonas
Zymomonas mobilis
mobilis termutasi
termutasi yaitu
yaitu 44,,55.. Dalam
Dalam hal
hal ini
ini
dapat
dapat dilihat
dilihat bahwa
bahwa bakteri
bakteri Zymomonas
Zymomonas mobilis
mobilis termutasi
termutasi lebih
lebih
tahan
tahan terhadap
terhadap kondisi
kondisi asam
asam dibandingkan
dibandingkan bakteri
bakteri Zymomonas
Zymomonas
mobilis
mobilis.. Sehingga
Sehingga dengan
dengan percobaan
percobaan fermentasi
fermentasi kontinyu
kontinyu yang
yang
dilakukan
dilakukan pada
pada kondisi
kondisi pH
pH 44--55 menunjukkan
menunjukkan bahwa
bahwa
kemampuan
kemampuan bakteri
bakteri Zymomonas
Zymomonas mobilis
mobilis termutasi
termutasi untuk
untuk
menghasilkan
menghasilkan etanol
etanol lebih
lebih besar
besar dibandingkan
dibandingkan bakteri
bakteri
Zymomonas
Zymomonas mobilis
mobilis (Dr
(Dr.. Surya
Surya Rosa
Rosa Putra
Putra 2008
2008))..
Perbandingan
hasil fermentasi antara
bakteri
Z.mobilis
dan
Z.mobilis
Z.mobilis
termutasi
termutasi
Kesimpulan
Kesimpulan
Konsentrasi glukosa, bakteri, dan dilution rate berpengaruh terhadap konsentrasi, yield dan produktivitas etanol yang dihasilkan. Hasil maksimal proses fermentasi kontinyu dicapai pada dilution rate 0,8 jam-1 dengan menggunakan bakteri Zymomonas mobilis termutasi :
•konsentrasi etanol = 79,77 g/L (8,065 %) pada kondisi konsentrasi glukosa 191,34 g/L.
•yield etanol = 47,16 % pada kondisi konsentrasi glukosa 191,34 g/L.
•produktivitas etanol = 59,82 g/L.jam pada kondisi konsentrasi glukosa 191,34 g/L.
Seiring dengan lamanya periode pengambilan sampel hasil fermentasi
konsentrasi glukosa residu mempunyai kecenderungan semakin menurun. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak glukosa yang dikonsumsi oleh bakteri
Saran
Saran
Melakukan pretreatment molases yang sesuai untuk mereduksi kadar kalsium dan kadar garam-garaman dalam molases.
Kondisi steady pada proses fermentasi belum dicapai sehingga perlu menambah periode pengambilan sampel dengan rentang waktu fermentasi minimal 384
jam, sesuai yang dilakukan Margaritis dkk, (1981).
Dalam penelitian selanjutnya disarankan untuk memvariasikan dilution rate
pada fermentasi kontinyu untuk mengetahui kondisi kritis yang dapat dicapai oleh bakteri Zymomonas mobilis dan bakteri Zymomonas mobilis termutasi.
Melakukan ekstraksi terhadap hasil fermentasi supaya mendapatkan kadar etanol yang lebih tinggi.
Zymomonas mobilis
Glukosa, fruktosa, sukrosa
Mengubah gula lebih banyak
Produksi etanol lebih banyak, dan lebih cepat
Penggunaan biomassa lebih sedikit
Tahan terhadap etanol konsentrasi tinggi
(P.Gunasekaran & K. Chandra Raj, 1999)