• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN TAHUNAN 2007

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN TAHUNAN 2007"

Copied!
115
0
0

Teks penuh

(1)

POLYSINDO

Synthetics,

Naturally

.

PT. POLYSINDO EKA PERKASA Tbk.

LAPORAN TAHUNAN

(2)

1

Laporan Tahunan 2007 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK

Daftar Isi

Keterangan tentang Perseroan

2

Ikhtisar Data Keuangan Penting

3

Surat dari Komisaris Utama

4

Surat kepada Para Pemegang Saham

6

Manajemen

8

Laporan

Manajemen

13

Analisis & Pembahasan oleh Manajemen

18

Informasi

Perseroan

22

(3)

2

Laporan Tahunan 2007 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK

Keterangan Tentang Perseroan

PT. Polysindo Eka Perkasa Tbk didirikan sejak tahun 1984, merupakan salah satu

perusahaan penghasil polyester terkemuka di Indonesia. Perseroan menjalankan

rangkaian proses produksi polyesternya mulai dari bahan baku sampai dengan barang jadi

dengan mengutamakan mutu dan konsistensi. PT Polysindo Eka Perkasa merupakan

satu-satunya produsen polyester yang terintegrasi di Indonesia. Fasilitas pabrik PTA, Polymer

dan fiber terletak di Karawang, Jawa Barat. Fasilitas pabrik Benang Polyester

merupakan yang terbesar di Indonesia terletak di Semarang, Jawa Tengah. Anak

perusahaan PT Texmaco Jaya Tbk yang bergerak dalam bidang pertenunan dan

penyempurnaan tekstil yang berada di Karawang dan Pemalang.

Produk yang dihasilkan Perseroan saat ini meliputi Purified Terephthalic Acid (PTA),

polyester chips, staple fiber, filament yarn, kain dan performance fabrics. Hasil produksi

Perseroan dipasarkan baik di dalam negeri maupun diekspor.

Berikut ini adalah laporan mengenai perkembangan usaha PT. Polysindo Eka Perkasa

Tbk pada tahun 2007. Istilah "Perseroan" dalam laporan ini digunakan istilah untuk PT.

Polysindo Eka Perkasa Tbk dan semua anak perusahaan. Istilah "Polysindo" ditujukan

untuk induk itu sendiri PT. Polysindo Eka Perkasa Tbk, sedangkan istilah "Texmaco

Jaya" ditujukan untuk PT. Texmaco Jaya Tbk.

(4)

3

Laporan Tahunan 2007 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK

Ikhtisar Data Keuangan Penting

Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting Perseroan untuk

tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2003 sampai 2007. Akuntan Publik

Perseroan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2007 adalah Kantor Akuntan

Publik Hendrawinata Gani & Hidayat (Indonesian Member firm of Grant Thornton

International).

(

dalam jutaan Rupiah)

31 Desember 2007 2006 2005 2004 2003 (2) Aktiva Lancar Aktiva Tetap-Bersih Jumlah Aktiva Kewajiban Ekuitas Penjualan Laba Bruto Laba Usaha Laba Bersih

Modal Kerja Bersih (1)

Laba Bersih per saham Rp

Margin Laba Bruto %

Margin Laba Bersih %

Return on Investment %

Imbal Hasil Ekuitas %

Rasio Lancar X

Kewajiban terhadap Aktiva X

Kewajiban terhadap ekuitas X

1.428.603 3.314.897 5.448.182 12.525.825 (7.077.644) 3.639.104 (174.344) (453.947) (1.028.032) (10.291.498) (22) (4,8) (28,2) (14,5) NA 0,1 2,30 (1,8) 1.298.542 3.865.702 5.848.629 11.897.173 (6.048.543) 3.060.830 (439.075) (666.126) (25.430) (9.771.645) (1) (14,0) (1,0) (0,4) NA 0,1 2,03 (2,0) 991.068 4.433.969 6.093.780 12.115.829 (6.022.047) 2.937.332 (318.236) (578.353) (841.805) (10.474.620) (192) (11,0) (28,7) (13,8) NA 0,1 1,99 (2,0) 909.390 5.018.172 6.555.484 17.397.239 (10.841.755) 1.893.618 (522.051) (819.264) (2.047.891) (15.992.349) (260) (27,6) (108,1) (31,2) NA 0,1 2,7 (1,6) 1.094.019 5.626.003 7.212.332 16.007.281 (8.794.950) 1.871.103 (515.661) (914.102) (1.143.811) (14.415.784) (260) (27,6) (61,1) (15,9) NA 0,1 2,4 (1.8)

Catatan:

(1)

Aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar

(2)

(5)

4

Laporan Tahunan 2007 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK

Surat Dari Komisaris Utama

Pemegang Saham yang terhormat,

Pada tahun 2007, Polysindo dapat mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan EBITDA

melampaui tahun 2006. Kapasitas terpakai meningkat, demikian halnya Perseroan masih

dapat terus beroperasi pada tingkat operasional rata-rata 70% pada tahun berjalan.

Perseroan dapat meningkatkan kinerja keuangan terutama karena adanya dukungan

modal kerja yang diberikan oleh pemegang saham mayoritas, ditambah financing

facilities dari pelanggan dan pemasok. Secara signifikan Perseroan dapat mengembalikan

pangsa pasar domestik pada tingkat yang pernah dicapai pada tahun 2000-an.

Perseroan mencatat pendapatan Rp 3.639,1 milyar, EBITDA positif Rp 119,6 milyar dan

rugi usaha Rp 453,9 milyar. Pada kwartal I tahun 2007 secara perlahan mulai melambat

dan dengan meningkatnya harga bahan baku secara bertahap, dan secara keseluruhan

menimbulkan tekanan pada perolehan marjin. Namun demikian, pada kwartal II

peningkatan produksi berdampak pada percepatan perputaran dan harga meningkat dalam

tiga tahun terakhir. Oleh karena itu dua pertiga EBITDA perseroan dapat dicapai pada

Kuartal II tahun 2007.

Perekonomian Indonesia di prediksi tumbuh sekitar 6% lebih pada tahun 2008, dengan

perkiraan inflasi yang lebih tinggi pada kisaran 7%-8%. Resesi di Amerika Serikat

diperkirakan mempunyai dampak terhadap terhadap perekonomian, oleh karenanya

Industri Tekstil di Indonesia (yang merupakan bidang usaha utama Perseroan)

memperkirakan meningkatnya persaingan tekstil impor dari produsen di China, India dan

lainnya di Kawasan Asia Tenggara untuk mencari substitusi dari pasar sebelumnya di

Amerika Serikat. Pasaran ekspor perseroan diperkirakan masih cukup kuat, yaitu tercatat

sepertiga dari jumlah penjualannya. Permintaan terhadap produk Perseroan juga

mengalami peningkatan, di sektor non tekstil terutama di segmen pertenunan. Hal ini

menjadikan pertumbuhan masih terus berlanjut dalam perolehan pendapatan dan

keuntungan tahun 2008.

Pada tahun 2007, Bapak Christopher Ian Teague, Bapak Christopher Robert Botsford dan

saya sendiri Robert Clive Appleby bergabung dalam jajaran Dewan Komisaris sebagai

yang mewakili pemegang saham mayoritas pemegang saham Polysindo. Bapak Slamet

Nugroho telah mengundurkan diri dari jajaran Dewan Komisaris dan Dewan Komisaris

memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas jasa-jasa beliau sebagai Komisaris

Utama Perseroan.

(6)

5

Laporan Tahunan 2007 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK

Dewan Komisaris memberikan penghargaan yang tinggi kepada segenap Jajaran Direksi

dan seluruh karyawan yang telah memberikan dukungan dan dedikasinya terhadap

Perseroan tahun 2007 dalam masa sulit selama masa restrukturisasi dan perbaikan

kinerja. Perseroan juga dapat melakukan berbagai aksi korporasi sesuai dengan aturan

Bapepam dan Bursa Efek Indonesia. Kami juga tak lupa menyampaikan penghargaan

yang setinggi-tingginya kepada para pelanggan, pemasok dan seluruh pemegang saham

atas dukungannya dan kepercayaan yang diberikan terhadap perseroan selama masa sulit

dalam masa transisi.

Robert Clive Appleby

(7)

6

Laporan Tahunan 2007 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK

Surat Kepada Para Pemegang Saham

Para Pemegang saham yang Terhormat,

Pada tahun 2007, Perekonomian Indonesia seperti yang diperkirakan dengan

pertumbuhan Pendapatan Nasional Kotor (GDP) sekitar 6,3% dan melampaui tahun 2006

yang tumbuh sekitar 5,5%. Sektor non migas tumbuh lebih tinggi sekitar 6,9% dengan

dibarengi menguatnya sektor transportasi, komunikasi, listrik, gas dan pasokan air serta

sektor konstruksi. Juga dapat ditambahkan pula membaiknya sektor jasa di tahun ini

yang masih berlanjut dalam membangun jaringan pelanggan dari adanya ledakan kecil

dari beberapa tempat tujuan para pendatang di Indonesia. Jika dibandingkan dengan

tahun 2006, Pendapatan Nasional Bruto pertahun perkapita tumbuh mendekati 18% dari

Rp 15 juta menjadi Rp 18 juta. Ekspor masih terus tumbuh, ke US $ 106 milyar pada

tahun 2007. Tumbuh sekitar 6% dibandingkan tahun sebelumnya, disumbangkan oleh gas

dan minyak bumi, karet, minyak goreng dan batubara yang makin memperluas komoditas

di pasaran internasional. Neraca Perdagangan Indonesia masih positif US $40 milyar

pada tahun 2007, dan Neraca Pembayaran terus surplus hingga mencapai US $11 milyar

atau meningkat sekitar 14% dari tahun 2006.

Industri Polyester – Skenario Global dan Domestik

Pemakaian fiber dunia diperkirakan mengalami peningkatan sekitar 4,8% tercatat 67,7

juta ton pada tahun 2007. Sementara konsumsi kapas tumbuh sekitar 3,8% (pada 26,9 juta

ton) permintaan non-kapas tumbuh sekitar 5,4% pada tahun 2007 sekitar 40,7 juta ton.

Akibatnya pangsa pasar tekstil dunia untuk konsumsi fiber menurun 40,2% pada tahun

2006 menjadi 39,8% pada tahun 2007. Dengan berkurangnya lahan untuk penanman

kapas di seluruh dunia, harga kapas meningkat diatas US $ 1.500 per ton, dan

diperkirakan bertahan di tingkat harga ini selama dua tahun ke depan. Perkiraan pangsa

pasar kapas dibandingkan dari jumlah pasar fiber akan menurun terus hingga 37,5% pada

tahun 2009. Tingginya harga kapas akan terus berlanjut dan akan meningkatkan fiber

sebagai substitusi degan non-kapas (polyester) fiber.

Permintaan polyester dunia tahun 2007 meningkat hingga 10% atau tepatnya 45,2 juta

ton dan diperkirakan akan terus meningkat walaupun pada tingkat 6,5%-7% pada tahun

2008 dan tahun 2009. Pertumbuhan yang lebih dari periode ini diharapkan dapat

mencapai 4,6% berkembang hingga tahun 2017. Perkiraan pertumbuhan rendahnya

kapasitas polymer berdampak lambannya ekspansi, terutama di China, karena kebijakan

uang ketat dan rasionalisasi pabrik selama masa sulit sekitar 3-5 tahun terakhir.

Akibatnya tingginya biaya operasi di bidang industri dengan rata-rata 74,6% di tahun

2008 dan 2009. Pengembangan pasar diperkirakan mempengaruhi pertumbuhan

permintaan polyester dengan peningkatan pendapatan perkapita, permintaan polyester

(8)

7

Laporan Tahunan 2007 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK

dunia diharapkan meningkat dalam dua tahun berturut-turut (permintaan meningkat 8%,

tambahan kapasitas 5,6%).

Permintaan polyester fiber dunia tumbuh 9,2% selama tahun 2007, dengan benang

filamen tumbuh pesat 10,6%, staple fiber tumbuh 7%. Ditahun mendatang pertumbuhan

sekitar 7%-8% pada staple fiber karena diperkirakan harga kapas meningkat pada awal

tahun 2008. Benang filamen juga diperkirakan meningkat 7% dalam periode yang sama.

Pada tahun 2007, Kapasitas perusahaan di Taiwan dan Korea mengalami penurunan yang

mengakibatkan tingginya tingkat operasi fiber dan benang di kawasan ini yang

diperkirakan meningkat dalam tahun 2008 dan 2009 masing-masing pada tingkat 73%

dan 76%, sedangkan penambahan kapasitas di China menurun dalam 2 tahun terakhir.

Hal ini akan berdampak pada meingkatnya harga polyester fiber dan perlahan-lahan

melakukan substitusi dari kapas ke Polyester.

Dalam pasar domestik tahun 2007, industri tekstil Indonesia (termasuk polyester)

tumbuh dalam berbagai aspek dibanding dalam tahun 2006. seperti berdirinya 5

perusahaan baru, kapsitas baru mencapai 2,6%, Tenaga kerja (hingga 6.500 dari

sebelumnya tertinggi 1.201 juta) Ekspor (US$ 10,1 milyar, merupakan rekor baru). Akan

tetapi impor fiber meningkat 15%, untuk dapat memenuhi kebutuhan kapasitas domestik

yang tinggi dan ekspor, impor benang menurun lebih dari 35% dari pangsa pasar

domestik. Diperkirakan pertumbuhan ini akan berlanjut hingga tahun 2008, Pemerintah

Indonesia lebih menggandakan subsidi bagi investasi di sektor tekstil untuk terus

meningkatkan kapasitas dan penyerapan tenaga kerja di sektor ini. Juga dengan adanya

pemindahan kapasitas tekstil dari China ke Indonesia, dimana struktur biaya lokal dapat

bersaing di pasar dunia.

Kinerja Perseroan

Pada tahun 2007, Perseroan berhasil mencatat gain dari beberapa sisi keuntungan, pangsa

pasar dan efisiensi. Dengan tambahan dukungan modal kerja dari pemegang saham

mayoritas, Perseroan dapat meningkatkan penjualannya 30% lebih dari penjualan tahun

sebelumnya yaitu Rp 3,639,10 milyar, dan melampaui perolehan EBITDA hingga 130%

atau sekitar US$ 119,6 milyar. Meskipun belum stabilnya harga bahan baku, dimana saat

ini MEG meningkat hingga 50-60% pada akhir tahun, Perseroan dapat mengatasinya

tekanan ini dengan mempertahankan marjin produk. Yang terpenting adalah Perseroan

dapat menambah dan mempertahankan pangsa pasar domestik untuk keduanya baik fiber

maupun benang, seluruhnya hingga 20% untuk pasar domestik. Kuantitas penjualan

ekspor mengalami penurunan untuk dapat mengakomodasi tingginya marjin pada

penjualan domestik, namun demikian ekspor mencapai 30% dari penjualan. Pada akhir

tahun 2007 harga dan marjin selama tiga tahun meningkat, pengiriman yang ketat dari

waktu ke waktu, pasar fiber terus menguatnya selama musim tertentu seperti ramadhan.

Membaiknya pasar dimulai pada akhir Desember, oleh karenanya saat ini terus membaik

dan prospek industri ini kedepan masih terus optimis.

(9)

8

Laporan Tahunan 2007 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK

Kantor Akuntan Independen telah menyatakan pendapat wajar dengan penegecualian

terhadap laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31

Desember 2007 karena tidak mencukupinya cadangan dalam piutang afiliasi. Hal ini akan

diperbaiki dalam kuasi dan reorganisasi bersamaan dengan selesainya restrukturisasi

hutang berjaminan.

Harapan di masa mendatang

Pada tahun 2008, Pemerintah Indonesia telah mencanangkan perekonomian yang moderat

dengan perkiraan pertumbuhan 6,0%, tercermin meningkatnya inflasi (khususnya dalam

harga bahan pokok, gas dan minyak untuk rumah tangga) dan pengaruh ekonomi

kawasan Asia dari resesi di Amerika Serikat. Banyak dampak negatif yang ditimbulkan

dari fenomena ini dan diperkirakan masih dilanjutkan dengan ledakan dari harga

komoditas dan ekspor, khususnya dari hasil sumber daya alam seperti karet, minyak

goreng dan batubara. Oleh karenya industri polyester domestik diperkirakan akan

meningkatkat operasionalnya dan terus mengambil keuntungan dari pertumbuhan pasar

dimana terdapat ketidak pastian dalam proyeksi pasar ekspor, dimana resesi di Amerika

Serikat meimbulkan berbagai dampak yang berbeda dalam perkeonomian global dan

harga bahan baku, seperti Paraxylene (P/X), yang bergantung kepada harga minyak.

Akan tetapi perseroan yakin bahwa kenaikan harga bahan baku dapat ditutup dengan

kenaikan harga produk dan penghematan biaya.

Perseroan masih melanjutkan pembicraanya dengan pihak yang berwenang untuk

menjamin dalam ratifikasi restrukturisasi hutang berjaminan dan diperkirakan untuk

menyelesaikan beberapa aspek penting secara umum dalam restrukturisasi hingga akhir

tahun 2008. Oleh karena itu Perseroan masih melakukan berbagai upaya untuk menjamin

dana yang ditempatkan dalam memenuhi kebutuhan modal kerja, untuk dapat

meingkatkan operasional perusahaan, memeperkecil dampak dari kenaikan harga bahan

baku, meningkatkan keuntungan dan dapat menyediakan dari dana internal untuk

pembiayaan barang modal. Restrukturisasi dari hutang berjaminan memungkinkan untuk

melakukan ‘Kuasi-Reorganisasi’, dengan melakukan penyesuaian dalam beberapa

kewajiban dan akan memperbaiki Neraca. Hal ini memungkinkan beberapa bank

konvensioanl memberikan dukungan modal kerja yang dibutuhkan. Upaya tersebut akan

dapat meningkatkan kinerja perseroan, dan mengembalikan perseroan menjadi yang

terdepan dalam industri polyester dunia.

Dewan Direksi menyambut bergabungnya Bapak Peter Stanley Grant dan Bapak Peter

Vinzenz Merkle sejak Desember 2007. Dewan Direksi akan lebih kokoh dengan

pengalaman dan pengetahuan beliau.

(10)

9

Laporan Tahunan 2007 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK

Dalam kesempatan ini, perkenankanlah kami menyampaikan penghormatan yang

setinggi-tingginya kepada para pemegang saham, para pelanggan, pemasok, bank,

kreditur dan seluruh karyawan yang selalu memberikan dukungan dan bantuannya

terhadap Perseroan selama masa restrukturisasi dan untuk dapat kembali sebagai

penghasil produk polyester terkemuka dengan kualitas tinggi.

V. Ravi Shankar

(11)

10

Laporan Tahunan 2007 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK

MANAJEMEN

Komisaris dan Direksi

Menurut akte pendirian, Polysindo dipimpin oleh Dewan Direksi dibawah pengawasan

Dewan Komisaris. Anggota Dewan Komisaris dan Dewan Director dipilih dan ditunjuk

oleh para pemegang saham PT. Polysindo Eka Perkasa pada Rapat Umum Tahunan.

Akte pendirian mengizinkan Direktur Utama untuk bertindak sendiri, atau bila Direktur

Utama berhalangan, maka dua direktur akan bertindak mewakili Dewan Direktur.

Anggota Dewan Komisaris PT. Polysindo Eka Perkasa saat ini adalah sebagai berikut :

Nama

Umur

Jabatan dan latar belakang profesi

Robert Clive Appleby

.

46

Komisaris Utama Perseroan sejak 2007.

Direktur dan Chief Investment Officer di

Asia Debt Management Hongkong

Limited (ADM), Direktur pada Divisi

Income pada Credite Agricole Indosuez

khususnya menangani restrukturisasi di

Kawasan Asia..

Christopher Ian Teague

57

Komisaris Polysindo sejak tahun 2007.

Investment Officer di Spinnaker Capital,

UK Headquartered investment fund

khususnya di bidang Investasi di

emerging markets. Sebelum bergabung

dengan Spinnaker, beliau menjabat

sebagai Executive Director di Allco

Equity Partners, di Perusahan Investasi

Australia khususnya di bidang private

equity dan selected public markets

opportunities.

K.H. Sivasubramanian

61

Komisaris Polysindo sejak tahun 2002.

sejak Lulusan Chartered Accountant,

India dan telah bergabung dengan

perusahaan sejak 1978. Sebelumnya

bekerja pada Ford Rhodes & Parks

(India) dan Dunlop (India) Ltd.

Timbul Thomas Lubis SH, LLM

56

Komisaris Polysindo sejak 1990, partner

pada Lubis Ganie & Surowidjojo Kantor

Pengacara sejak 1982. Lulusan

Universitas Indonesia dan Washington

University.

(12)

11

Laporan Tahunan 2007 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK Anggota Dewan Direksi PT. Polysindo Eka Perkasa saat ini adalah sebagai berikut :

Nama Umur Jabatan dan latar belakang profesi

V. Ravi Shankar 45 Direktur Utama Polysindo, Lulusan Production

Engineering, dan juga menyelesaikan Advance Management Programme dari Harvard University pada tahun 2004. Sebelum bergabung dengan Polysindo, beliau memimpin Divisi Tekstil dari anak perusahaan Polysindo dan industri permesinan di Indonesia dan India

Masjhud Ali, MBA. 67 Direktur Polysindo sejak tahun 2002. Lulusan Universitas Trisakti. Direktur PT. Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) sejak 1991 sampai 1994. Direktur PT. Bank Putera sejak 1995 sampai 2000

S. Jegatheesan 59 Direktur Polysindo sejak 2002. Lulusan

Electrical Engineering dan bergabung dengan Polysindo sejak tahun 1989. Sebelum bergabung dengan Polysindo, beliau sebagai General Manager dari perusahaan pemintalan benang dan Project Manager sebuah perusahaan di India. Peter Stanley Grant 56 Direktur Polysindo sejak 2007. MSc dibidang

Teknik Sipil, MA Adminitrasi publik dan International Development dari University of Oregon and BA Ekonomi dan Hubungan Internasional dari Brown University, USA.

Bergabung dengan Polysindo pada November 2006 sebagai Chief Financial Officer. Sebelum bergabung dengan Polysindo, beliau bekerja di Telecomunikasi dan Media internasional, sebagai CFO/COO dari perusahaan rayon di Lowland, Tennessee dan sebagai partner di beberapa perusahaan Pembangkit Tenaga Listrik.

Peter Vinzenz Merkle 51 Direktur Polysindo sejak 2007.

Beliau bergabung dengan Polysindo sejak tahun 2000 sebagai Pimpinan Pabrik Karawang yang memproduksi PTA, Polymer dan Fiber.

Sebelum bergabung dengan Polysindo, beliau bekerja in beberapa perusahaan Kimia & Fiber seperti Trevira Group and Hoechst AG sebagai Kepala Divisi R&D, Divisi Pengembangan Teknik.

Pemegang MSc dibidang Chemical Engineering dari University of Stuttgart, Germany jurusan Proses Polymer processing and Teknologi Lingkungan.

(13)

12

Laporan Tahunan 2007 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK

Laporan Manajemen

Gambaran Umum Industri Polyester

Industri Polyester tumbuh secara meyakinkan pada tahun 2007. Produksi serat dunia

diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 4,8%. Produksi serat sintetis mengalami

kenaikan sebesar 10% jika dibandingkan dengan tahun 2006 sebesar 45,2 juta ton.

Ekspor Indonesia mencapai disetiap kurun waktu pada tingkatan tertinggai sebesar

US$106 juta pada tahun 2007, jika dibandingkan dengan US$102 juta pada tahun 2006.

Ekspor tekstil tercatat US$10.1 juta pada tahun 2007 jika dibandingkan dengan US$9 juta

pada tahun 2006 yang mencatat kenaikan dari tahun sebelumnya.

Adanya kenaikan harga minyak dan berdampak pada kenaikan harga bahan baku seperti

Paraxylene dan terkecuali MEG, mencapai 30%-50% pada smester kedua tahun 2007.

Fluktuasi harga bahan baku pada smester kedua berdampak pada perolehan marjin usaha

dibidang industri tekstil dunia.

PTA (Purified Terephthalic Acid) & Polymer

Produksi PTA pada tahun 2007 lebih tinggi dibanding dengan produksi pada tahun 2006.

Hal ini dikarenakan membaiknya tingkat operasi perusahaan dan menguatnya permintaan

domestik. Kapasitas terpakai untuk PTA pada tahun 2007 sekitar 70%. Produksi polymer

mengalami peningkatan sebesar 12,3% pada tahun 2007 jika dibanding dengan tahun

2006 karena tingginya produksi benang dan serat dalam tahun ini.

Staple Fibre

Produksi staple fibre pada tahun 2007 was meningkat dibanding tahun 2006 sekitar 35%.

Divisi fibre masih berproduksi dengan kapasitas yang tinggi akibat adanya membaiknya

permintaan ekspor dan ketersediaanya fasilitas modal kerja. Produksil polyester staple

fibre dunia masih relatif sama dengan tahun 2006 sekitar 11,5 juta ton.

Benang Polyester.

Pada tahun 2007, Produksi benang polyester dunia mengalami kenaikan sebesar 9,2%

jika dibandingkan dengan tahun 2006 atau 17,4 juta ton. Produksi benang polyester

Polysindo meningkat 26% pada tahun 2007 jika dibandingkan tahun 2006. Kapasitas

terpakai sekitar 75% pada tahun 2007 karena ketersediaan fasiltas modal kerja.

Fashion Fabrics / Performance Fabrics

Divisi kain jadi berhenti beroperasi sejak September 2004 dan karyawan pada divisi ini

telah dilakukan pemutusan hubungan kerja.Kinerja Divisi Kain jadi beroperasi pada

tingkat yang rendah karena tidak tersedianya modal kerja.

(14)

13

Laporan Tahunan 2007 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK

Jenis Produk

Jenis produk Perseroan meliputi :

Produk

Tipe

Penggunaan

1. PTA (Purified Terepthalic Acid) Bahan baku polyester Chips

2. Polyester Chips Semi-Dull

Super Bright Cationic Dyeable Optical Bright

Benang filament/staple fiber Benang filament/staple fiber Benang filamen/

Polyester Staple Fiber Benang filament

3. Polyester staple fiber Normal

Dope Dyed

Spun Yarn Non Woven Fibre Fill

Spun yarn/Dope dyed yarn 4. Polyester Filament Yarn Normal

Dope Dyed Cationic Micro filament Hi filament Differential Shrinkage

Pakaian jadi – Formal dan Kasual Automotive textiles

Upholstery

Peralatan rumah tangga Technical fabrics

Light luminous fabrics for sportswear Apparel fabrics with melange effect Super fine apparel fabrics with cotton tencel feel

Fine apparel fabrics Fine apparel fabrics

5. Fabrics Dress Material

Suiting Material High performance Fabrics

Pakaian wanita berkualitas tinggi Pakaian laki-laki

Pakaian sehari-hari, pakaian olah raga, pakaian anak-anak

(15)

14

Laporan Tahunan 2007 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK

Pemasaran dan Distribusi

Polysindo masih terus berupaya untuk tetap memelihara jaringan pemasaran dan

meningkatkan pangsa pasar domestic untuk produk benang polyester dan serat polyester.

Sementara penekanan pada pasar ekspor, Polysindo membangun celah peluang pasar

ekspor yang baru bagi produk khusus.

Sumber Daya Manusia

Perseroan kehilangan beberapa karyawan kunci dalam tahun ini. Dan tetap menjalin

hubungan yang harmonis dengan para pekerja. Jumlah karyawan Polysindo pada tahun

mengalamai penurunan disesuaikan dengan tingkat kapasitas terpakai. Jumlah karyawan

tercatat pada tahun 2007 sejumlah 2.871 orang.

Lingkungan

Perseroan menaati semua Peraturan Pemerintah dalam upaya mencegah polusi

lingkungan. Kegiatan produksi Perseroan diawasi oleh Badan Pengendali Lingkungan

(Bapedal) sebagai otoritas lingkungan yang berwenang.

Lokasi dan Jenis Aktiva Tetap Yang Bernilai Lebih Dari 5% dari Total Aktiva

Perseroan memliki beberapa aktiva yang bernilai lebih dari 5% dari jumlah aktiva

Perseroan. Untuk Polysindo, aktiva yang sebagian besar berbentuk tanah, mesin, dan

bangunan, termasuk pabrik PTA, fasilitas polymer, mesin fiber dan alat-alat pembuat

benang ini, berlokasi di Kaliwungu, Jawa Tengah, dan Karawang, Jawa Barat. Untuk

Texmaco Jaya, aktiva tersebut terletak di Karawang, Jawa Barat dan Pemalang, Jawa

Tengah. Aktiva Texmaco Jaya meliputi tanah, bangunan dan mesin termasuk

mesin-mesin tenun dan alat-alat persiapan dan penyempurnaan, serta mesin-mesin-mesin-mesin tekstil

lainnya.

Aktiva Tetap Yang Dijaminkan

Polysindo memiliki fasilitas produksi di Karawang dan Kaliwungu. Tanah seluas 15,9

hektar, bangunan, pabrik, dan peralatan yang berlokasi di Kaliwungu dijadikan jaminan

kepada Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Fasilitas produksi di Karawang,

dijaminkan kepada pemegang Guaranteed Secured Notes dan Floating Rate Notes.

(16)

15

Laporan Tahunan 2007 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK

Kebijakan Dividen

Pembayaran dividen dilakukan oleh Perseroan setelah mendapat persetujuan dari

pemegang saham dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham.

Mengingat kondisi keuangan Perseroan yang tidak memungkinkan dan masih

melanjutkan langkah-langkah restrukturisasi, maka Polysindo tidak membagikan dividen

dalam tahun 2007.

Kinerja Harga Saham

Kuartal 1 Kuartal 2 Kuartal 3 Kuartal 4 2006 Tertinggi Terendah Volume 2007 Tertinggi Terendah Volume (Rp) (Rp) (Saham) (Rp) (Rp) (Saham) 45 45 0 100 30 490,783,000 45 45 0 100 64 1,237,041,500 45 25 18,012,000 132 74 11,395,737,500 35 25 14,162,000 129 50 10,116,348,500

Kegiatan Pembiayaan dan Status Restrukturisasi

Polysindo sedang dalam proses implementasi Rencana perdamaian atau “Composition

Plan (CP)” yang telah disetujui oleh kreditur tidak berjaminan. Polysindo telah

menerbitkan Surat Utang Baru tak berjaminan sekitar 80% untuk ditukar dengan surat

utang yang lama..

Polysindo juga telah menyampaikan kembali ‘Secured Debt Restructure Proposal’

(SDRP) kepada para kreditur berjaminan termasuk PPA pada bulan Maret 2007. Sampai

saat ini, Polysindo telah menerima sebagian besar persetujuan dari kerditur berjaminan

dan oleh karenanya berkeyakinan bahwa proses restrukturisasi dapat selasai dalam waktu

yang tidak terlalu lama terkecuali dengan PPA.

Damiano Investment BV, merupakan pemegang saham mayoritas Perseroan dan juga

merupakan pemberi pinjaman perseroan , yang telah memberikan dukungan fasilitas

modal kerja. Damiano juga memberikan fasilitas Letter of Credit untuk pengadaan bahan

baku.

(17)

16

Laporan Tahunan 2007 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK

Perseroan mempunyai empat anak perusahaan yaitu : PT Texmaco Jaya Tbk. (Texmaco

Jaya), Polysindo International Finance Company BV. (PIFC), Polysndo Mauritius Ltd

and PT. Eastindo Polymertama (Eastindo).

PT. Texmaco Jaya Tbk (Texmaco Jaya)

Texmaco Jaya sebagai bagian dari divisi tekstil yang terintegrasi memproduksi kain

mulai dari desain, pertenunan, pewarnaan sampai pada penyempurnaan. Polysindo

memiliki penyertaan sebesar 92% saham Texmaco Jaya.

Polysindo International Finance Company B.V (Polysindo Finance) dan Polysindo

(Mauritius) Ltd.

Polysindo Finance dan Polysindo Mauritius adalah anak perusahaan yang 100%

sahamnya dimiliki oleh PT. Polysindo Eka Perkasa Tbk dan berfungsi sebagai institusi

pendanaan bagi perseroan. Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B) antara

Indonesia dan Mauritius saat ini telah berakhir. Oleh karena itu, Perseroan sedang

melakukan upaya likuidasi terhadap Polysindo (Mauritius) Ltd.

PT. Eastindo Polymertama (Eastindo)

Eastindo merupakan perusahaan patungan antara Polysindo dan Eastman Chemical dari

USA yang pada awalnya didirikan untuk memproduksi specialty polyester chips dan

fiber. Karena kedua produk tersebut telah diproduksi sendiri oleh Polysindo, maka

Eastindo sampai saat ini belum melakukan aktivas dan baik Polysindo maupun Eastindo

sepakat untuk menunda penyetoran modal.

(18)

17

Laporan Tahunan 2007 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Umum

Pendapatan usaha Perseroan terdiri dari penjualan benang filament, staple fiber, polyester

chips dan performance fabric baik ditujukan untuk pasar domestik maupun ekspor.

Jumlah penjualan dalam tahun 2007 meningkat dibanding dengan penjualan tahun

sebelumnya karena ketersediaan modal kerja dari pemegang saham mayoritas dan dari

dana pre-finance. Perseroan dapat meningkatkan penjualan, meskipun beroperasi pada

tingkat yang rendah akibat adanya kekurangan modal kerja. Nilai tukar Rupiah melemah

pada triwulan terakhir tahun 2007 dan berada pada kisaran Rp9.419 per US$1 pada 31

Desember 2007 jika dibanding dengan Rp9.020 per US$1 pada tahun 2006.

Kinerja Perseroan

Pendapatan

Pada tahun 2007, penjualan bersih mencapai Rp3.639,1 milyar dibanding dengan

Rp3.060,8 milyar pada tahun 2006. Penjualan bersih mengalami peningkatan sebesar

18,8% yang disebabkan oleh meningkatnya produksi dan penjualan benang polyester dan

polyester fiber.

Ekspor mencapai Rp1.051,4 milyar atau 28,8% dari penjualan bersih sedangkan

penjualan domestik mencapai Rp2.587,7 milyar atau 71,2% dari penjualan bersih.

Pendapatan lainnya pada tahun 2007 sebesar Rp4,6 milyar diperoleh dari penjualan bahan

tidak langsung dan penjualan barang sisa.

Laba (Rugi) Kotor

Perseroan mencatat rugi bersih sejumlah Rp174,3 milyar pada tahun 2007 dibanding

Rp439,1 milyar pada tahun 2006. Penurunan rugi kotor disebabkan oleh meningkatnya

marjin benang filament dan fiber karena menguatnya permintaan produk tersebut baik

dipasaran domestic maupun ekspor. Oleh karenanya kuantitas penjualan juga mengalami

kenaikan pada tahun 2007.

Laba/(Rugi) Usaha

Rugi usaha tahun 2007 sejumlah Rp453,9 milyar jika dibandingkan dengan sejumlah

Rp666.1 milyar pada tahun 2006. Beban penjualan, Beban administrasi umum pada

tahun 2007 sejumlah Rp279,6 milyar dibanding dengan Rp227,1 milyar pada tahun 2006.

Perseroan dapat menjaga beban pabrikasi pada tingkat persentase yang sama dari

(19)

18

Laporan Tahunan 2007 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK

penjualan sesaui yang dicapai tahun sebelumnya sebagai bentuk penghematan biaya yang

terus dipertahankan.

Penjualan bersih

Terdapat kenaikan pada rugi usaha tahun 2006, meskipun terjadi penurunan beban

penjualan dan beban administrasi umum, dan juga akibat rendahnya marjin Karena

tingginya harga bahan baku.

Rugi bersih

Perseroan mencatat rugi bersih sejumlah Rp1.028,0 milyar pada tahun 2007 dibanding

dengan Rp25,4 milyar pada tahun 2006. Peningkatan rugi bersih dikarenakan rendahnya

rugi usaha yang terutama disebabkan oleh kerugian kurs yang mencapai Rp430,9 milyar

jika dibandingkan dengan keuntungan kurs sebesar Rp713,5 milyar pada tahun 2006. Hal

ini dikarenakan melemahnya nilai tukar Rupiah pada tahun 2007 yang tercatat

Rp9.419/US$1 dibanding dengan Rp9.020/US$1 pada tahun 2006.

Pendapat Auditor

Akuntan independent meberikan pendapat wajar dengan pengecualian terhadap laporan

keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007. Hal ini

terutama disebabkan tidak adanya jawaban konfirmasi dari hutang-hutang anak

perusahaan dan tidak mencukupinya cadangan penghapusan piutang usaha dan piutang

lain-lain dari pihak yang terafiliasi. Perseroan akan memperhatikan untuk mencadangkan

penghapusan piutang usaha dan piutang pada pihak yang terafiliasi setelah selesainya

restrukturisasi hutang berjaminan selesai.

Risiko Usaha

Skenario Perekonomian

Pada tahun 2007, dengan menguatnya permintaan polyester meskipun masih dihadapkan

pada tingginya harga minyak dunia, Polyester fiber dunia terus tumbuh pada kisaran

6,2% dari tahun-tahun sebelumnya. Oleh karenanya harga bahan baku masih tetap pada

smester pertama tahun 2007, dan mulai meningkat pada smester kedua akibat

meningkatnya harga minyak dunia dan penutupan sementara fasilitas produksi MEG dari

sebagian besar produsen. Oleh karena itu perseroan dapat perseroan dapat mengatasi

kenaikan harga dari para pelanggan, dan permintaan masih kuat pada smester kedua

tahun 2007. Harga paraxylene dan MEG terus menguat pada kuartal pertama tahun 2008

karena permintaan, pasokan dan harga minyak.

(20)

19

Laporan Tahunan 2007 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK

Restrukturisasi Hutang

Polysindo masih dalam proses implementasi perjanjian perdamaian atas hutang-hutang

tak berjaminan. Sekitar 80% kreditur tidak berjaminan telah menukarkan surat utangnya

dengan surat utang baru dan saham-saham sesuai dengan penjatahan untuk mereka. Surat

Edaran rutin dan notifikasi telah dikirim kepada kreditur tidak berjaminan untuk

penyelesaian dan mengingatkan kembali agar surat utang baru dan saham-saham yang

belum diambil dapt ditukarkan sesuai dengan perjanjian perdamaian.

Restrukturisasi hutang berjaminan belum selesai dan saat ini Polysindo masih

menunnggu. Damiano Investment BV, telah memberikan fasilitas modal kerja dan

fasilitas Letter of Credit (L/C) dalam pengadaan bahan baku. Hal ini akan sangat

membantu Polysindo dalam mempertahankan kapasitas terpakai dari fasilitas produksi

yang ada.

Dengan terus menguatnya permintaan produk polyester dan selesainya restrukturisasi

hutang berjaminan, Polysindo memperkirakan akan dapat meningkatkan keseluruhan

kinerjanya pada tahun 2008. Polysindo terus mengusahakan fasiltas modal kerja melalui

lembaga perbankan.

Pada tanggal 21 Februari,2008 pemegang saham telah menyetujui reverse split saham

dengan ratio 20 : 1 yang merupakan bagian dari Rencana Restrukturisasi Polysindo.

Reverse Split saham dapat mengkonsolidasikan jumlah saham sesuai dengan kondisi

pasar dan menjadikan saham-saham tersebut lebih likuid.

Tata Kelola Perusahaan

Perseroan berusaha mematuhi Undang-Undang Perseroan Terbatas Indonesia serta

berbagai peraturan dan ketentuan Pasar Modal yang berlaku dan peraturan-peraturan

Bursa.

Perseroan juga berusaha untuk memberikan penjelasan tentang informasi yang material

kepada pemegang saham maupun publik.

Perseroan akan terus meningkatkan layanan agar dapat memberikan informasi yang lebih

transparan, wajar kepada pemegang saham maupun publik.

(21)

20

Laporan Tahunan 2007 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK

Corporate Social Responsibility (CSR)

Polysindo banyak melakukan kegiatan sosial disekitar dua lokasi perusahaan untuk

meningkatkan dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat sekelilingnya. Berbagai

skema dilakukan seperti pemberian obat-obatan, vaksinasi, makanan bayi, kebutuhan

pokok seperti beras, minyak tanah telah dilaksanakan secara regular.

Pembangunan Sekolah hingga lever Sekolah Menengah telah berjalan baik yang berada

di Karawang maupun Semarang dan sekolah telah memberikan bantuan kepada pelajar

yang tidak mampu. Polysindo secara proaktif dalam berbagai kegiatan sosial dan

keagamaan di sekitar perusahaan dan memiliki tanggung jawab social dalam

meningkatkan perekonomian di wilayah tersebut.

(22)

21

Laporan Tahunan 2007 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK

Informasi Perseroan

Tanggal Pendirian

15 Pebruari 1984

Pencatatan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya

1. Penawaran Umum pada bulan Februari 1991

Pencatatan terbatas (partial listing) untuk 24.000.000 saham pada tanggal 12 Maret 1991 di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.

2. Pencatatan di Bursa pada bulan Januari 1992.

Perseroan mencatatkan seluruh saham sejumlah 68.000.000 saham pada tanggal 3 Januari 1992 di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Jumlah keseluruhan saham

Perseroan yang tercatat adalah 92.000.000 saham. 3. Penawaran Umum Terbatas I pada bulan Oktober 1993.

Antara tanggal 1 Nopember 1993 dan 3 Januari 1994, Perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas perdana dengan menawarkan 184.000.000 saham. Setelah Penawaran Umum ini, jumlah saham Perseroan yang tercatat adalah sebesar 276.000.000 saham.

4. Pemecahan Saham pada bulan Maret 1995.

Dengan adanya pemecahan saham pada tanggal 27 Maret 1995, jumlah saham yang tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya adalah sebesar 552.000.000 saham.

5. Saham bonus dan saham dividen pada bulan April 1995.

Pada tanggal 12 April 1995 dan 17 April 1995, sejumlah 552.000.000 saham bonus dan saham dividen telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Dengan demikian, jumlah saham yang tercatat pada kedua bursa tersebut adalah sebesar 1.104.000.000 saham. 6. Penawaran Umum Terbatas II pada bulan Juni 1996

Melalui Penawaran Umum Terbatas II pada tanggal 10 Juni 1996, Perseroan mencatatkan 1.104.000.000 saham di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya, sehingga total saham yang tercatat adalah 2.208.000.000 saham.

(23)

22

Laporan Tahunan 2007 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK 7. Penawaran Umum Terbatas III pada bulan Desember 1997.

Pada tanggal 24 Desember 1997, Perseroan menawarkan 2.185.920.000 saham di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Setelah Penawaran Umum Terbatas III ini, total saham yang tercatat adalah sejumlah 4.393.920.000 saham.

8. Konversi Hutang menjadi saham pada bulan September 2006.

Polysindo telah memperoleh persetujuan dari Departemen Kehakiman dan HAM untuk menerbitkan 43.144.238.750 saham kepada kreditur yang tidak berjaminan yang merupakan bagian dari konversi hutang yang telah mendapatkan persetujuan dari Pengadilan Niaga. Hingga tanggal 31 Desember 2006, Polysindo telah mengeluarkan 36.093.831.290 saham kepada kreditur yang tidak berjaminan yang telah mengajukan permintaan penukaran saham kepada Perseroan. Polysindo juga telah mendapatkan persetujuan dari Departemen Kehakiman dan HAM untuk menerbitkan 40.340.241.250 saham yang akan dikeluarkan kepada kreditur berjaminan sesuai dengan proposol restrukturisasi bagi kreditur berjaminan (”SDRP”). Polysindo belum mengeluarkan saham-saham tersebut hingga tanggal 31 Desember 2007.

(24)

23

Laporan Tahunan 2007 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK

Jumlah saham yang tercatat per 31 Desember 2007

87.878.400.000

Susunan Modal per 31 Desember 2007

Seri A

Modal Dasar Rp. 8.500.000.000.000,-

Nilai Nominal per Saham Rp. 500,-

Modal Disetor Rp. 2.196.960.000.000,-

Seri C

Modal Dasar Rp. 166.968.960.000,-

Nilai Nominal per Saham Rp. 2,-

Modal Disetor Rp. 86.288.477.500,-

Pemegang Saham

Damiano Investment BV 60,70%

PT. Multikarsa Investama 5,53%

Masyarakat 33,77%

• Pemindahan saham-saham dari PT. Multikarsa Investama kepada PT. Bina Prima Perdana dalam rangka restrukturisasi dengan pihak BBPN. Pencatatan pada PT. Bursa Efek Jakarta masih belum diselesaikan.

Dewan Komisaris

Komisaris Utama Robert Clive Appleby

Komisaris Christopher Ian Teague

Komisaris Christopher Robert Botsford

Komisaris K.H Sivasubramanian

Komisaris Independen Timbul T. Lubis, SH, LLM

Dewan Direksi

Direktur Utama Vasudevan Ravi Shankar

Direktur Drs. Masjhud Ali, MBA

Direktur Seeniappa Jegatheesan

Direktur Peter Stanley Grant

Direktur Peter Vinzenz Merkle

Kegiatan Perseroan

Bergerak pada industri PTA, Polymer, Polyester Fiber, Benang Filament dan kain sintetis dan pakaian jadi.

Kapasitas Produksi per 31 Desember 2007

Purified Terepthalic Acid (PTA) 340.000 ton/tahun

Polyester Chips 330.400 ton/tahun

Polyester Staple Fibre 140.000 ton/tahun

Polyester Filament Yarn 140.000 ton/tahun

(25)

24

Laporan Tahunan 2007 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK

Kantor Perwakilan

Sentra Mulia Suite 1001,Lantai 10

Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-6 No. 8

Jakarta 12940

Tel : (62-21) 522-9390, 252-0656

Fax : (62-21) 522-9220, 522-9411

Kantor Terdaftar

Desa Nolokerto

Kecamatan Kaliwungu, Kendal

Tel : (62-24) 866-0272

Fax : (62-24) 866-0275

Fasilitas Pabrik

Pabrik 1 :

Pabrik 2 :

Desa Kiara Payung,

Jl. Raya Kaliwungu Km. 19

Kecamatan Klari, Karawang

Kendal, Semarang

Jawa Barat-Indonesia

Jawa Tengah-Indonesia

Tel : (62-267) 431-971

Tel : (62-24) 866-0272

Fax: (62-267) 431-975

Fax: (62-24) 866-0275

Biro Administrasi Efek

PT. Datindo Entrycom

Wisma Dinners Club Anex

Jl. Jend. Sudirman 34-35

Jakarta 10220

Kantor Akuntan Publik Terdaftar

Hendrawinata Gani & Hidayat

Indonesian Member of Grant Thornton International

Wisma Dharmala Sakti Lt18

Jl. Jend. Sudirman 32

Jakarta 10220, Indonesia

Tel : (62-21) 570-7997

Fax : (62-21) 570-7996

(26)

25

Laporan Tahunan 2007 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK

PT Polysindo Eka Perkasa Tbk.

Robert Clive Appleby

Komisaris Utama

Vasudevan Ravi Shankar

Direktur Utama

Christopher Ian Teague

Komisaris

Drs. Masjhud Ali MBA

Direktur

Christopher Robert Botsford

Komisaris

Seeniappa Jegatheesan

Direktur

K.H. Sivasubramanian

Komisaris

Peter Stanley Grant

Direktur

Timbul Thomas Lubis, SH LLM

Komisaris Independen

Peter Vinzenz Merkle

(27)
(28)

Laporan Keuangan Konsolidasi dan

Laporan Auditor Independen

PT Polysindo Eka Perkasa Tbk dan

Anak Perusahaan

(29)

DAFTAR ISI

Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen

Halaman Laporan Keuangan Konsolidasi

Neraca Konsolidasi 1

Laporan Laba Rugi Konsolidasi 4

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi 5

Laporan Arus Kas Konsolidasi 6

(30)

No. : 153/P.01/08

Laporan Auditor Independen

Direksi, Komisaris dan Pemegang Saham PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk

Kami telah mengaudit neraca konsolidasi PT Polysindo Eka Perkasa Tbk dan Anak Perusahaan tanggal 31 Desember 2007, serta laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan konsolidasi adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan konsolidasi berdasarkan audit kami. Laporan keuangan konsolidasi PT Polysindo Eka Perkasa Tbk dan Anak Perusahaan tanggal 31 Desember 2006 diaudit oleh Hendrawinata Gani & Rekan yang laporannya bertanggal 22 Maret 2007 tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan konsolidasi tersebut karena kelangsungan hidup Perusahaan, jawaban konfirmasi yang tidak diperoleh dan kurang saji penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

Kecuali seperti yang diuraikan dalam paragraf berikut ini, kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.

Sebagian besar jawaban konfirmasi atas hutang usaha, pinjaman jangka pendek, wesel bayar dan transaksi sewa guna usaha dari PT Texmaco Jaya Tbk (Anak Perusahaan) dan juga hutang terjamin (PPA) dari Perusahaan tidak kami peroleh. Disamping itu, penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang usaha pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan piutang hubungan istimewa masing-masing sebesar Rp 137 milyar dan Rp 55 milyar pada tanggal 31 Desember 2007 kurang saji atau tidak memadai untuk menutup kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

Menurut pendapat kami, kecuali untuk dampak penyesuaian tersebut, jika ada, yang mungkin perlu dilakukan jika kami memperoleh jawaban konfirmasi dan penyisihan piutang ragu-ragu memadai, laporan keuangan konsolidasi yang kami sebut pada paragraf pertama diatas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasi PT Polysindo Eka Perkasa Tbk dan Anak Perusahaan tanggal 31 Desember 2007, dan hasil usaha serta arus kas konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

(31)

Halaman 2

Laporan keuangan konsolidasi terlampir disusun dengan anggapan bahwa Perusahaan dan Anak Perusahaan akan melanjutkan operasinya sebagai entitas yang berkemampuan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Seperti yang dijelaskan dalam catatan No. 2 atas laporan keuangan konsolidasi, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengalami kerugian berturut-turut dengan rugi bersih sebesar Rp 1.028 milyar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007, serta memiliki modal kerja negatif sebesar Rp 10.291 milyar dan defisiensi modal sebesar Rp 7.078 milyar pada tanggal 31 Desember 2007. Sesuai dengan Rencana Perdamaian pada tahun 2006, Perusahaan telah merestrukturisasi hutang tidak terjamin menjadi surat hutang baru dengan tingkat bunga tetap sebesar Rp 180,4 milyar dan menerbitkan saham baru sebesar Rp 86,2 milyar (43,1 milyar saham seri C). Restrukturisasi hutang terjamin Perusahaan belum terselesaikan meskipun usulannya telah mendapat dukungan dari pemegang mayoritas surat hutang terjamin, Damiano Investments BV., Belanda. Disamping itu, sejak tahun 2006 sampai sekarang, Damiano Investment BV., Belanda, pemegang mayoritas saham (kepemilikan 55,46%) dan pemegang mayoritas hutang terjamin masih terus menyediakan fasilitas pinjaman modal kerja sebesar Rp 273 milyar dan fasilitas letter of credit sebesar Rp 492 milyar kepada Perusahaan untuk pembelian bahan baku. Kemudian pada tanggal 21 Pebruari 2008, Perusahaan telah melakukan penggabungan nilai nominal saham (reverse stock split) dengan ratio 20 berbanding 1 sehubungan dengan rencana restrukturisasi hutang Perusahaan. Dalam PT Texmaco Jaya Tbk (Anak Perusahaan), hanya divisi fleece yang beroperasi dengan menggunakan fasilitas kredit modal kerja dari Catora International BV., Belanda sebesar Rp 4 milyar. Laporan keuangan konsolidasi terlampir tidak mencakup penyesuaian yang berasal dari ketidakpastian tersebut.

Drs. Achmad Hidayat

Register Negara No. D – 2460 No. Ijin 98.1.0144

(32)

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI

31 Desember 2007 dan 2006

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

1 A K T I V A Catatan 2 0 0 7 2 0 0 6 Rp Rp AKTIVA LANCAR

Kas dan setara kas 3c,4,43 31.509.078.109 40.571.016.492 Investasi jangka pendek 3d,5 3.500.000.000 3.500.000.000 Piutang usaha, setelah dikurangi penyisihan

piutang ragu-ragu sebesar Rp 195.395.374.838

pada tahun 2007 dan Rp 193.078.193.862 pada 3e,6,42,43 tahun 2006

Pihak ketiga 283.930.368.355 248.913.908.959 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 431.962.991.840 434.333.939.847 Piutang lain-lain, setelah dikurangi penyisihan

piutang ragu-ragu sebesar Rp 878.647.275

pada tahun 2007 dan 2006. 7 5.577.096.016 5.841.497.073 Persediaan, setelah dikurangi penyisihan

persediaan usang sebesar Rp Nihil pada tahun

2007 dan 2006 3f,8 464.524.320.560 375.021.371.653 Uang muka pembelian 42 142.125.934.051 56.555.301.037 Pajak dibayar di muka 3n,20a 57.640.845.467 128.410.824.593 Biaya dibayar di muka 7.832.123.149 5.393.861.039

Jumlah aktiva lancar 1.428.602.757.547 1.298.541.720.693

AKTIVA TIDAK LANCAR

Piutang hubungan istimewa 9,42,43 634.026.438.215 621.176.485.643 Aktiva pajak tangguhan 3n,20d 44.448.146.715 37.538.933.890 Rekening bank yang dibatasi penggunaannya 3c,10,43 17.675.041.856 17.166.561.708 Aktiva tetap, setelah dikurangi akumulasi

penyusutan sebesar Rp 7.426.482.113.317 tahun 2007 dan Rp 6.869.516.761.383 pada

tahun 2006 3g,h,11 3.314.897.325.207 3.865.702.334.465 Uang muka investasi dalam proyek

Perusahaan patungan 12 5.914.525.920 5.914.525.920 Aktiva lain-lain 13 2.617.880.421 2.588.738.090

Jumlah aktiva tidak lancar 4.019.579.358.334 4.550.087.579.716

(33)

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Desember 2007 dan 2006

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

2

KEWAJIBAN DAN EKUITAS (DEFISIENSI)

Catatan 2 0 0 7 2 0 0 6

Rp Rp

KEWAJIBAN LANCAR

Hutang Bank 14,43 492.737.107.725 392.385.203.751 Hutang terjamin 15,43 9.398.371.873.971 9.024.193.904.160 Pinjaman jangka pendek 16,43 332.577.300.868 323.925.812.329 Wesel bayar 17,43 189.059.168.993 182.618.875.962 Hutang usaha 18,42,43

Pihak ketiga 207.971.874.071 168.343.148.762 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 59.725.097.513 58.855.993.276 Hutang pembelian aktiva tetap 19,43 287.055.800 274.895.775 Hutang pajak 3n,20b 20.674.632.862 55.936.302.343

Beban masih harus dibayar 21,43 823.346.153.230 683.727.405.138 Bagian hutang sewa guna usaha yang akan

jatuh tempo dalam waktu satu tahun 3h,25 40.605.132.818 39.087.916.349 Bagian hutang kredit pembiayaan yang akan

jatuh tempo dalam waktu satu tahun 26 144.999.996 –

Hutang lancar lain-lain 43 154.601.014.430 140.837.260.517

Jumlah kewajiban lancar 11.720.101.412.277 11.070.186.718.362

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR

Hutang tidak terjamin dan wesel bayar 22,43 180.369.091.603 169.269.839.721 Pinjaman modal kerja 23,43 273.373.940.356 269.621.644.406

Hutang hubungan istimewa 24,42 14.868.901.689 14.933.655.337 Kewajiban pajak tangguhan 3n,20d 296.052.805.083 334.120.865.114

Hutang kredit pembiayaan 26 169.166.674 –

Cadangan uang jasa karyawan 3k,30 40.890.401.313 39.039.996.433

(34)

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Desember 2007 dan 2006

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

3

KEWAJIBAN DAN EKUITAS (DEFISIENSI)

Catatan 2 0 0 7 2 0 0 6

Rp Rp

EKUITAS (DEFISIENSI)

Modal saham

Modal dasar 247.145.100.800 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham untuk Seri A; Rp 50 per saham untuk Seri B; dan Rp 2 per saham untuk Seri C

Modal ditempatkan dan disetor penuh 4.393.920.000 saham Seri A dan

43.144.238.750 saham Seri C 27 2.283.248.477.500 2.283.248.477.500

Tambahan modal disetor 3i,28 5.586.506.149.053 5.586.506.149.053 Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak

Perusahaan 3i (4.950.019.100) (4.950.019.100)

Selisih kurs karena penjabaran laporan

Keuangan 3m 11.290.517.935 12.358.338.688

Selisih restrukturisasi entitas sepengendali 1c (221.924.188) (221.924.188) Saldo laba (akumulasi defisit)

Telah ditentukan penggunaannya 31 8.280.000.000 8.280.000.000 Belum ditentukan penggunaannya (14.961.796.804.314) (13.933.764.440.917)

Jumlah ekuitas (defisiensi) (7.077.643.603.114) (6.048.543.418.964)

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS

(35)

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

4 Catatan 2 0 0 7 2 0 0 6 Rp Rp PENDAPATAN USAHA Penjualan bersih 3l,34,42 3.639.104.333.989 3.060.830.110.492

Pendapatan usaha lainnya 3l,35,42 4.640.838.842 18.997.830.233

Jumlah pendapatan usaha 3.643.745.172.831 3.079.827.940.725

BEBAN POKOK PENJUALAN 3l,36,42 (3.818.088.987.554) (3.518.903.189.278)

RUGI KOTOR (174.343.814.723) (439.075.248.553)

BEBAN USAHA

Beban penjualan 3l,37 (151.341.049.894) (113.592.568.270) Beban umum dan administrasi 3l,38 (128.262.256.931) (113.458.508.750)

Jumlah beban usaha (279.603.306.825) (227.051.077.020)

RUGI USAHA (453.947.121.548) (666.126.325.573)

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN

Penghasilan bunga 40 520.699.708 249.584.878 Laba atas penjualan aktiva tetap, bersih 11 52.000.000 47.566.637 Beban bunga dan administrasi bank 39 (192.900.780.885) (112.614.055.420)

Beban uang jasa karyawan 3k,30 (10.335.443.538) (18.056.359.001)

Laba (rugi) kurs, bersih 3m (430.995.450.470) 713.482.350.282 Penyelesaian atas klaim asuransi 32 108.597.807 –

Pendapatan lain-lain, bersih 41 14.487.862.673 5.986.000.464

Jumlah penghasilan (beban) lain-lain, bersih (619.062.514.705) 589.095.087.840

RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN (1.073.009.636.253) (77.031.237.733)

PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK 3n

Kini 20c – –

Tangguhan 20d 44.977.272.856 51.601.705.139

Jumlah penghasilan pajak 44.977.272.856 51.601.705.139

RUGI DARI AKTIVITAS NORMAL (1.028.032.363.397) (25.429.532.594)

POS LUAR BIASA 3q – –

RUGI BERSIH (1.028.032.363.397) (25.429.532.594)

(36)

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

5

Saldo laba (akumulasi defisit)

Catatan Modal saham

Tambahan modal disetor Saham yang akan diterbitkan Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Selisih restrukturisasi entitas sepengendali Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Jumlah ekuitas (defisiensi) Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Saldo per 31 Desember 2005 2.196.960.000.000 11.992.613.553 5.660.802.013.000 (4.950.019.100) 13.425.213.178 (221.924.188) 8.280.000.000 (13.908.334.908.323) (6.022.047.011.880)

Selisih kurs karena penjabaran

Laporan keuangan – – – – (1.066.874.490 ) – – – (1.066.874.490) Saham yang akan diterbitkan 86.288.477.500 5.574.513.535.500 (5.660.802.013.000) – – – – – – Rugi bersih periode berjalan – – – – – – – (25.429.532.594) (25.429.532.594)

Saldo per 31 Desember 2006 2.283.248.477.500 5.586.506.149.053 – (4.950.019.100) 12.358.338.688 (221.924.188) 8.280.000.000 (13.933.764.440.917) (6.048.543.418.964)

Selisih kurs karena penjabaran

Laporan keuangan – – – – (1.067.820.753 ) – – – (1.067.820.753) Rugi bersih periode berjalan – – – – – – – (1.028.032.363.397) (1.028.032.363.397) Saldo per 31 Desember 2007 2.283.248.477.500 5.586.506.149.053 – (4.950.019.100) 11.290.517.935 (221.924.188) 8.280.000.000 (14.961.796.804.314) (7.077.643.603.114)

(37)

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

6

Catatan 2 0 0 7 2 0 0 6

Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan dari pelanggan 3.196.395.652.257 2.934.922.496.097 Pembayaran kas kepada pemasok (2.569.963.578.530) (3.657.430.996.010) Pembayaran kas kepada direksi dan karyawan (104.390.116.850) (81.471.432.945) Penerimaan dan pembayaran kas operasi lainnya, bersih (435.297.678.052) 53.220.086.637

Kas yang diperoleh dari (digunakan untuk) operasi 86.744.278.825 (750.759.846.221) Penghasilan bunga 522.105.721 249.584.878 Pembayaran bunga dan administrasi bank (9.501.546.367) (52.196.059.706) Penerimaan dan penyelesaian atas klaim asuransi 324.140.362 –

Pembayaran pajak penghasilan (48.958.596.024) (78.579.953.860) Penerimaan hasil restitusi pajak 30.906.063.093 –

Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk)

aktivitas operasi 60.036.445.610 (881.286.274.910)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Hasil penjualan aktiva tetap 11 52.000.000 134.181.818 Pembelian aktiva tetap 11 (5.678.342.675) (8.153.256.060) Penambahan investasi jangka pendek 5 – (3.500.000,000) Pengurangan (penambahan) aktiva lain-lain 31.790.660 (17.646.837)

(38)

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (Lanjutan)

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

7

Catatan 2 0 0 7 2 0 0 6

Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Penerimaan hutang bank 14 100.351.903.974 392.385.203.751 Pembayaran pinjaman jangka pendek 16 8.651.488.539 4.510.000.000 Pembayaran hutang sewa guna usaha (205.885.000 ) (433.025.000)

Pembayaran hutang hubungan istimewa (427.013.984.399 ) (380.539.410.602) Penerimaan piutang hubungan istimewa 257.008.519.548 1.351.201.420.364

Penerimaan dari pinjaman modal kerja 23 – 245.046.644.406 Pembayaran fasilitas kredit pembiayaan (157.090.000 ) –

Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk)

aktivitas pendanaan (61.365.047.338 ) 1.612.170.832.919

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH

KAS DAN SETARA KAS (6.923.153.743 ) 719.247.836.931

PENGARUH SELISIH KURS (2.138.784.640 ) (693.619.661.871)

SALDO KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 4 40.571.016.492 14.942.841.432

SALDO KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 4 31.509.078.109 40.571.016.492 AKTIVITAS PENDANAAN DAN INVESTASI YANG

TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS :

Perolehan aktiva tetap pemilikan langsung melalui

(39)

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

31 Desember 2007 dan 2006

8

1. U M U M

a. Pendirian dan Informasi Umum

PT Polysindo Eka Perkasa Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 jo. Undang-undang No. 12 tahun 1970 berdasarkan akta No. 22 tanggal 15 Pebruari 1984 dari Januar Tirtaamidjaja, SH, notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-6107.HT.01.01.TH.84 tanggal 26 Oktober 1984 dan diumumkan dalam Tambahan No. 3247 Berita Negara Republik Indonesia No. 72 tanggal 7 September 1990.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan akta No.100 tanggal 27 Desember 2002 oleh notaris Aulia Taufani, SH, pengganti dari Sutjipto, SH, notaris di Jakarta, mengenai pengeluaran saham-saham baru Perusahaan tanpa hak memesan efek terlebih dahulu dalam kerangka restrukturisasi hutang Perusahaan dan mengenai perubahan modal dasar Perusahaan, modal ditempatkan dan disetor Perusahaan. Akta pendirian

ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-06824.HT.01.04.TH.2003 tanggal 31 Maret 2003 dan diumumkan dalam Tambahan No.

4599 Berita Negara Republik Indonesia No. 56 tanggal 10 Maret 2003.

Kemudian, Anggaran Dasar Perusahaan diadakan perubahan dengan akta notaris Aulia Taufani, SH No. 12 tanggal 4 July 2006. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-25038.HT.01.06.TH.2006 tanggal 28 Agustus 2006 dan didaftarkan pada Departemen Industri dan Perdagangan No. 233/BH-1/IX/2006 tanggal 1 September 2006.

Dalam rangka reverse stock atau pengurangan jumlah saham Perusahaan dengan cara mengubah nilai nominal saham, maka Anggaran Dasar Perusahaan telah diadakan perubahan dengan akta notaris Sutjipto, SH No. 91 tanggal 21 Pebruari 2008, dan perubahan ini untuk disesuaikan dengan ketentuan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta notaris ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-10588.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 3 Maret 2008.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahan adalah terutama meliputi industri kimia dan serat sintetis, pertenunan dan perajutan serta industri tekstil lainnya. Perusahaan berkedudukan di Kendal, Jawa Tengah dengan pabrik yang berlokasi di Kendal, Jawa Tengah dan Karawang, Jawa Barat. Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Sentra Mulia Suite 1001, Lantai 10, Jl. H.R. Rasuna Said Kav.X-6 No. 8, Jakarta. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada tahun 1986. Hasil produksi Perusahaan dipasarkan didalam dan diluar negeri, diantaranya ke Eropa, Amerika Serikat, Asia dan Timur Tengah.

(40)

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Desember 2007 dan 2006

9

1. U M U M (Lanjutan)

b. Penawaran Umum Efek, Wesel Bayar Perusahaan dan Anak Perusahaan

• Pada tanggal 14 Desember 1990, Perusahaan menawarkan 12.000.000 sahamnya kepada masyarakat melalui Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.

• Pada tanggal 8 Oktober 1993, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dengan suratnya No S-1738/PM/1993 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 184.000.000 saham kepada pemegang saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 1 Nopember 1993.

• Pada tanggal 15 Desember 1994, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM No S-2027/PM/1994, perihal efektifnya perubahan nilai nominal per saham dari Rp 1.000 menjadi Rp 500 per saham.

• Pada tanggal 20 Mei 1996, Perusahaan memperoleh surat pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan suratnya No S-778/PM/1996 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 1.104.000.000 saham kepada pemegang saham. Saham-saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 10 Juni 1996.

• Pada tanggal 11 Desember 1997, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan suratnya No S-2844/PM/1997 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas III dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 2.185.920.000 saham kepada pemegang saham. Saham-saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 5 Januari 1998.

• Pada tahun 1994, Perusahaan menerbitkan Unsecured Senior Notes sebesar US$ 125.000.000 yang dicatat di Bursa Efek Luxembourg. Pada tahun 1996, Perusahaan menawarkan kepada pemegang Unsecured Senior Notes untuk menukarkan Notes tersebut dengan Guaranteed Senior Notes sebesar US$ 125.000.000 yang diterbitkan oleh PIFC dimana Perusahaan bertindak sebagai penjamin. Wesel ini juga dicatat di Bursa Efek Luxembourg.

• Pada tahun 1996, PIFC dengan Perusahaan sebagai penjamin menerbitkan Secured Floating Rate Notes sebesar US$ 50.000.000 dan Guaranteed Secured Notes sebesar US$ 260.000.000 yang tercatat di Bursa Efek Luxembourg.

• Pada tahun 1997, PIFC dengan Perusahaan sebagai penjamin menerbitkan Guaranteed Secured Notes sebesar US$ 250.000.000 yang tercatat di Bursa Efek Luxembourg.

• Sebelum Januari 2000, wesel bayar yang disebutkan di atas sudah tidak tercatat (delisted) dari Bursa Efek Luxembourg.

Gambar

Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting Perseroan untuk tahun- tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2003 sampai 2007

Referensi

Dokumen terkait

Prosedur permintaan bantuan penilai Di Lingkungan Direktorat Jenderal Pajak selain Kantor Wilayah DJP Jakarta Khusus dan Kantor Wilayah DJP Wajib Pajak Besar adalah sebagaimana

• Pada tanggal 25 Oktober 2004, Direktorat Jendral Pajak Kantor Pelayanan Pajak Jakarta Kebayoran Baru Satu mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Penghasilan pasal 26

• Pada tanggal 21 April 2010, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Pertambahan Nilai untuk periode bulan

• Pada tanggal 21 April 2010, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Pertambahan Nilai untuk periode

• Pada tanggal 15 Juni 2005, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Masuk Bursa mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 26 untuk tahun buku 2003, No. •

    KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK. KANTOR WILAYAH

Wajib Pajak dapat mengajukan keberatan hanya kepada Direktorat Jenderal Pajak atas waktu:.. a) Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB). b) Surat Ketetapan Pajak

Semua pertimbangan dan estimasi yang dibuat manajemen seperti yang diungkapkan di atas dapat dipertanyakan oleh Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”). Sebagai akibatnya,