• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DIPLOMA KEBIDANAN STIKes U BUDIYAH SIGLI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DIPLOMA KEBIDANAN STIKes U BUDIYAH SIGLI"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

1

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Program Studi Diploma III Kebidanan U’Budiyah

Banda Aceh

Oleh :

NUR ALIAH

NIM : 10010148

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN U’BUDIYAH

BANDA ACEH DIPLOMA III KEBIDANAN

(2)

ABSTRAK

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Mahasiswa Diploma Kebidanan STIKes U’Budiyah Sigli

Tahun 2013

Nur Aliah1

, Ramli

2

xii + 47 halaman: 9 tabel, 11 lampiran

Latar Belakang: Pada umumnya pendidikan berlangsung secara berencana di dalam kelas secara tatap muka. Mahasiswa yang dapat meningkatkan motivasi dalam usaha membangkitkan daya penalaran antar sesama mahasiswa, mereka sendiri ikut menentukan keberhasilan. Mahasiswa harus sadar akan pentingnya memiliki daya penalaran untuk kepentingan pembinaan personality dan kepribadiannya. Dalam pelaksanaannya, mahasiswa harus menggunakan setiap kesempatan yang disediakan di kampus. Jika tidak ada mereka harus mencarinya, oleh karena itu mahasiswa harus beraktivitas , harus meningkatkan rasa turnadiri jauh-jauh. Para mahasiswa bukanlah pribadi yang hanya siap untuk digiring-giring atau didorong-dorong. Dimana mahasiswa harus siap berpartisipasi pada tiap kesempatan dalam proses belajar mengajar, dan jika tidak ada kesempatan merekalah sendiri yang harus siap untuk membentuk sarana lainnya. Orang tua cenderung lebih sibuk dengan pekerjaannya masing-masing.

Tujuan penelitian: untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Mahasiswa Diploma Kebidanan STIKes U’Budiyah Sigli Tahun 2013.

Metode Penelitian: Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional, dilakukan di STIKes U’Budiyah Sigli sejak tanggal 12 sampai dengan 16 Agustus 2013. Pengambilan sampel menggunakan tehknik achidental sampling sebanyak 42 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner yang berisikan 30 pertanyaan.

Hasil penelitian: yang diperoleh dari 42 responden didapatkan ada pengaruh faktor lingkungan dengan Motivasi Belajar didapatkan nilai p Value 0.016. Ada pengaruh Materi dengan Motivasi Belajar didapatkan nilai p Value 0.010. Ada pengaruh dosen dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Diploma Kebidanan didapatkan nilai p Value 0.001. Ada pengaruh fasilitas dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Diploma Kebidanan STIKes U’Budiyah Sigli didapatkan nilai p Value 0.081.

Kesimpulan dan Saran: Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa motivasi belajar mahasiswa di Akademi Kebidanan Kabupaten Pidie mayoritas bermotivasi tinggi dapat pembelajaran baijk di tinjau dari faktor intrinsik dan ektrinsik hal ini ditinjau dari saranan dan prasarana yang mendukung pula dalam kampus tersebut. Saran yang diharapakan agar untuk pihak akademi Kebidanan dapat tmeninggkatkan kualitas baik dari dosen pengajar dan juga intrumen yang di gunakan dalam proses belajar mengajar.

Kata kunci : Motivasi, Lingkungan, Materi, Dosen, Fasilitas Sumber : 20 buku (2004-2012) + 4 internet

(3)

1

Mahasiswa Prodi D-III Kebidanan STIKes U’budiyah 2

(4)

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Karya tulis Ilmiah ini Telah Disetujui Untuk dipertahankan Dihadapan Tim Penguji Diploma III Kebidanan STIKes U’Budiyah

Banda Aceh

Banda Aceh, September 2012 Pembimbing

(Drs. RAMLI, M. Kes)

MENGETAHUI:

KETUA PRODI DIPLOMA III KEBIDANAN

STIKES U’BUDIYAH BANDA ACEH

(5)

PENGESAHAN PENGUJI

Karya Tulis Ilmiah Ini Telah Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji Diploma III Kebidanan STIKes U’Budiyah Banda Aceh

Banda Aceh, September 2013 Tanda Tangan

Pembimbing : Drs.RAMLI, M.Kes (____________________)

Penguji I : ARIFUL ADLI, SKM. M.Kes (____________________)

Penguji II : NUZULUL RAHMI, SST (____________________)

MENYETUJUI

KETUA STIKES U’BUDIYAH BANDA ACEH

(MARNIATI, M.Kes)

MENGETAHUI

KETUA PRODI DIPLOMA III KEBIDANAN

(6)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis memanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkat, rahmat dan hidayah-Nya serta shalawat dan salam kepangkuan Nabi Besar Muhammad SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Karya Tulis llmiah yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Mahasiswa Diploma Kebidanan Stikes U’budiyah Sigli Tahun 2013”.

Adapun tujuan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini adalah salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Diploma III Kebidanan, dalam penulisan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini, penulis banyak menerima arahan, masukan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada yang terhormat

1. Bapak Dedi Zefrijal. S.T, selaku Ketua Yayasan STIKes U'budiyah Indonesia. 2. Ibu Marniati, M.Kes, Selaku Ketua STIKes U'budiyah Banda Aceh.

3. Ibu Cut Efriana. SST, Selaku Ketua Prodi Jurusan Kebidanan U'budiyah Banda Aceh.

4. Bapak H. Muslem. S.Sos. Selaku Pengelola Ubudiyah Sigli.

5. Drs. Ramli, M. Kes. selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini sehingga dapat selesai dengan baik. 6. Seluruh Dosen pengajar kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan U'budiyah

yang telah membekali penulis dari awal bangku kuliah sampai selesai pendidikan ini.

(7)

7. Kepada Ayahanda serta Ibunda tercinta serta seluruh keluarga yang telah memberikan dorongan baik materi maupun moril sehingga Proposal Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan.

8. Teman-teman sejawat dan seangkatan di jurusan kebidanan STIKes Ubudiyah Banda Aceh yang telah banyak membantu dalam penulisan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa Proposal Karya Tulis Ilmiah ini masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari seluruh pihak agar Proposal Karya Tulis Ilmiah ini menjadi lebih baik dan dapat dipertanggungjawabkan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Proposal Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangan dan kejanggalan, untuk itu kritik dan saran bersifat membangun sangat penulis harapkan guna kesempurnaan penelitian ini, atas kritik dan saran penulis mengucapkan terima kasih.

Banda Aceh, Maret 2013

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL LUAR

HALAMAN JUDUL ... i

ABSTRAK ... ii

PERNYATAAN PERSETUJUAN ... iii

PENGESAHAN PENGUJI ... iv

KATA PENGANTAR ... v

MOTTO ... vii

DAFTAR ISI….. ... viii

DAFTAR TABEL….. ... x

DAFTAR GAMBAR….. ... xi

DAFTAR LAMPIRAN….. ... . xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. Latar belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 4 C. Tujuan penelitian ... 5 1. Tujuan Umum ... 5 2. Tujuan Khusus ... 5 D. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

A. Konsep Dasar Belajar ... 6

1. Definisi ... 6

2. Kegiatan Belajar ... 7

3. Proses Belajar ... 8

4. Tahap Belajar ... 8

5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar ... 9

B. Motivasi ... 15

1. Definisi ... 15

2. Motivasi Belajar ... 16

(9)

C. Kerangka Teoritis ... 21

BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN ... 22

A. Kerangka Konsep ... 22

B. Definisi Operasional... 23

C. Hipotesa... 24

D. Cara Pengukuran Variabel ... 24

BAB IV METODELOGI PENELITIAN ... 25

A. Jenis penelitian ... 25

B. Tempat dan waktu penelitian ... 25

C. Populasi dan sampel ... 25

D. Cara Pengumpulan Data ... 26

E. Instrumen Penelitian... 26

F. Pengolahan Data dan Analisa Data ... 27

1. Pengolahan Data ... 27

2. Analisa Data ... 28

G. Penyajian Data ... 29

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 31

A. Gambaran Umum Dan Lokasi Penelitian ... 31

B. Hasil Penelitian ... 31 C. Pembahasan ... 38 BAB VI PENUTUP ... 46 A. Kesimpulan ... 46 B. Saran ... 46 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(10)

DAFTAR TABEL

Hal Tabel 3.1. Definisi Operasional... 21 Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Mahasiswa Diploma

Kebidanan STIKes U’Budiyah Sigli Tahun 2013 ... 32 Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Materi Belajar Mahasiswa Diploma

Kebidanan STIKes U’Budiyah Sigli Tahun 2013 ... 33 Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Faktor Dosen Dalam Belajar Mahasiswa

Diploma Kebidanan STIKes U’Budiyah Sigli Tahun 2013 ... 33 Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi Faktor Fasilitas Dalam Belajar Mahasiswa

Diploma Kebidanan STIKes U’Budiyah Sigli Tahun 2013 ... 34 Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi Faktor Lingkungan Yang Mempengaruhi

Motivasi Belajar Mahasiswa Diploma Kebidanan STIKes

U’Budiyah Sigli Tahun 2013 ... 34 Tabel 5.6. Distribusi Frekuensi Faktor Materi Yang Mempengaruhi Motivasi

Belajar Mahasiswa Diploma Kebidanan STIKes U’Budiyah Sigli

Tahun 2013 ... 35 Tabel 5.7. Distribusi Frekuensi Faktor Dosen Yang Mempengaruhi Motivasi

Belajar Mahasiswa Diploma Kebidanan STIKes U’Budiyah Sigli

Tahun 2013 ... 36 Tabel 5.8. Distribusi Frekuensi Faktor Fasilitas Yang Mempengaruhi

Motivasi Belajar Mahasiswa Diploma Kebidanan STIKes

(11)

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 1. Kerangka Teoritis ... 20 Gambar 2. Kerangka Konsep ... 21

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembaran Kuesioner Lampiran 2. Master Tabel

Lampiran 3. Lembaran Permohonan Menjadi Responden Lampiran 4. Lembaran Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 5. Surat Izin Pengambilan Data Awal/Studi Pendahuluan

Lampiran 6. Balasan Surat Izin Pengambilan Data Awal/Studi Pendahuluan Lampiran 7. Surat Izin Penelitian

Lampiran 8. Balasan Surat Izin Penelitian Lampiran 9. Daftar Mengikuti Sidang KTI Lampiran 10. Lembar Konsul KTI

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Pendidikan adalah suatu proses yang unsur-unsurya terdiri dari masukan (input), yaitu sasaran pendidikan, dan keluaran (output) yaitu suatu bentuk perilaku baru

atau kemampuan baru dari sasaran pendidikan. Proses tersebut dipengaruhi oleh perangkat lunak (soft ware) yang terdiri dari kurikulum, pendidik, metode dan sebagainya serta perangkat keras (hard ware) yang terdiri dari ruang, perpustakaan (buku-buku) dan alat-alat bantu pendidikan lain. Jalur pendidikan formal akan membekali seseorang dengan dasar-dasar pengetahuan, teori dan logika, pengetahuan umum, kemampuan analisis serta pengembangan kepribadian. Berdasarkan proses intelektual, H.L. Blum menjelaskan bahwa pendidikan merupakan suatu proses dengan tujuan utama menghasilkan perubahan perilaku manusia yang secara operasional tujuannya dibedakan menjadi 3 aspek, yaitu aspek pengetahuan (kognitif), aspek sikap (afektif), dan aspek keterampilan (psikomotor). (Notoatmodjo, 2009).

Tujuan pendidikan adalah meningkatkan pengetahuan seseorang mengenai satu hal sehingga ia menguasainya. Jelas perbedaannya dengan tujuan penerangan, propaganda dimana tujuan pendidikan ini akan tercapai jika prosesnya komunikatif. Jika proses belajar tesebut tidak komunikastif tidak akan mungkin tujuan pendidikan akan tercapai. Di tinjau dari prosesnya pada tingkat bawah dan menengah pengajar itu disebut guru, sedangkan pelajar di sebut murid; pada tingkat tinggi pengajar itu dinamakan dosen sedangkan pelajarnya di sebut mahasiswa (Onong Udjana, 2006).

(14)

Sofyan (2008), menjelaskan pengembangan pendidikan kebidanan seyogyanya dirancang secara berkesinambungan, berjenjang dan berlanjut sesuai dengan prinsip belajar seumur hidup bagi bidan yang mengabdi ditengah-tengah masyarakatnya. Pendidikan yang berkelanjutan ini bertujuan untuk mempertahankan profesionalisme bidan baik melalui pendidikan formal maupun pendidikan non formal.

Untuk mendapatkan Asuhan Kebidanan yang berkualitas perlu didukung dengan tersedianya standar asuhan. Standar asuhan itu sendiri dilandasi dasar-dasar kebidanan sebagai filosofi. Mengacu pada keadaan tersebut maka seorang bidan harus mengetahui paradigma baik melihat dari sisi komponen-komponen dari paradigma tersebut yaitu: wanita, lingkungan, perilaku dan pelayanan kebidanan itu sendiri baik berupa Pelayanan Kebidanan, Praktik Kebidanan dan Asuhan Kebidanan (Dwana, 2009).

Untuk melaksanakan tugasnya, bidan harus melalui pendidikan yang formal, mempunyai sistem pelayanan, kode etik dan etika kebidanan dalam melaksanakan atau mengerjakan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya secara profesional, sehingga semua orang tidak dapat disebut menjadi bidan. Oleh karena itu perlu diperjelas batasan atau profesi seorang bidan sehingga tidak ada penyelewengan dan penyimpangan sehingga perlu dibatasi tentang kebidanan sebagai suatu profesi (Dwana, 2009).

Salah satu faktor dari dalam diri yang menentukan berhasil tidaknya dalam proses belajar mengajar adalah motivasi belajar. Dalam kegiatan belajar, motivasi merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar. Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual. Seseorang yang mempunyai intelegensi yang cukup tinggi, bisa gagal karena kurang adanya motivasi dalam belajarnya (Anonymous, 2010).

(15)

Pada umumnya pendidikan berlangsung secara berencana didalam kelas secara tatap muka. Mahasiswa yang dapat meningkatkan motivasi dalam usaha membangkitkan daya penalaran antar sesama mahasiswa, mereka sendiri ikut menentukan keberhasilan. Mahasiswa harus sadar akan pentingnya memiliki daya penalaran untuk kepentingan pembinaan personality dan kepribadiannya. Dalam pelaksanaannya, mahasiswa harus menggunakan setiap kesempatan yang disediakan di kampus. Jika tidak ada mereka harus mencarinya, oleh karena itu mahasiswa harus beraktivitas , harus meningkatkan rasa turnadiri jauh-jauh. Para mahasiswa bukanlah pribadi yang hanya siap untuk digiring-giring atau didorong-dorong. Dimana mahasiswa harus siap berpartisipasi pada tiap kesempatan dalam proses belajar mengajar, dan jika tidak ada kesempatan merekalah sendiri yang harus siap untuk membentuk sarana (Onong Udjana, 2006).

Dalam kenyataannya motivasi setiap siswa dalam belajar berbeda satu sama lain. Ada yang rajin belajar karena memang mempunyai motivasi ingin menuntut ilmu, ada pula siswa yang belajar karena mempunyai motivasi sekedar mendapat nilai yang bagus atau lulus ujian. Dalam belajar motivasi memegang peranan penting, yaitu sebagai pendorong siswa dan merupakan syarat mutlak dalam belajar. Di sekolah, sering terdapat anak yang malas, tidak menyenangkan, suka membolos dan lain sebagainya. Dalam masalah demikian, berarti bahwa guru tidak berhasil memberikan motivasi yang tepat untuk mendorong anak-anak, agar mereka bekerja dengan segenap tenaga dan pikirannya. Sedangkan intensitas belajar siswa sudah barang tentu dipengaruhi oleh motivasi (Admin, 2012).

Hasil wanwancara penulis dengan mahasiswa diploma kebidanan bahwa masih rendahnya motivasi belajar Diploma Kebidanan Stikes U’Budiyah, hal ini disebabkan karena tidak tinggal di asrama, tempat tinggal yang jauh dengan kampus, sarana dan prasarana masih kurang, dosen yang masuk tidak tepat waktu mengajar,

(16)

lokal belajar yang tidak memungkinkan dan lokal belajar juga bersamaan dengan tingkat satu, dua dan tiga.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di kampus U’budiyah Sigli dari jumlah mahasiswi Kebidanan dari tingkat I berjumlah 18 orang, tingkat II berjumlah 24 orang dan tingkat III berjumlah 38 orang. Jadwal kegiatan belajar dikampus tidak teratur, serta suasana dari lokal dan perangkat yang menunjang untuk proses belajar mengajar dari akdemik belum begitu baik.

Untuk memperoleh tingkat pendidikan maka belajar adalah jalan yang harus ditempuh, karena masalah belajar adalah sangat penting dalam kehidupan manusia, bahkan dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak bisa lepas dari proses belajar, baik ada di sekolah, kalangan keluarga, maupun dalam kalangan masyarakat apalagi dalam kehidupan yang semakin modern ini, situasi masyarakat terus berkembang, perubahan dan kemajuan terjadi di berbagai bidang, baik bidang pengetahuan maupun teknologi, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang

(17)

“Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Mahasiswa Diploma

Kebidanan STIKes U’Budiyah Sigli Tahun 2013”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut: “Faktor-Faktor Apa Sajakah Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Mahasiswa

Diploma Kebidanan STIKes U’Budiyah Sigli Tahun 2013?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Mahasiswa Diploma Kebidanan STIKes U’Budiyah Sigli Tahun 2013.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Mahasiswa Diploma Kebidanan STIKes U’Budiyah Sigli Tahun 2013 ditinjau dari lingkungan

b. Untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Mahasiswa Diploma Kebidanan STIKes U’Budiyah Sigli ditinjau dari materi c. Untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Mahasiswa Diploma Kebidanan STIKes U’Budiyah Sigli Tahun 2013 ditinjau dari dosen

(18)

d. Untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Mahasiswa Diploma Kebidanan STIKes U’Budiyah Sigli Tahun 2013 ditinjau dari fasilitas

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis

Sebagai bahan kajian pengembangan ilmu pengetahuan untuk menambah informasi mengenai faktor apa saja yang mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa

2. Bagi Institusi Pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan bahan masukan yang dapat dibuat untuk acuan dimasa yang akan datang oleh institusi pendidikan dan sebagai bahan bacaan bagi perpustakaan yang dapat dimamfaatkan oleh mahasiswa, untuk mengoptimalkan mutu pendidikan seorang bidan agar lebih baik lagi.

3. Penelitian Selanjutnya

Bagi peneliti lain dapat dimanfaatkan dan dijadikan sebagai bahan referensi untuk pustaka dan hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar dalam melakukan penelitian lebih lanjut.

(19)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Belajar

1. Definisi

Atkinson dkk dalam Pieter (2010) mengatakan bahwa belajar adalah salah satu dasar memahami perilaku manusia karena belajar berkaitan dengan kematangan dan perkembangan fisik, emosi, motivasi, perilaku sosial dan kepribadian. Melalui belajar orang mampu merubah perilaku dan menampilkan kemampuan sesuai kebutuhannya.

Menurut Khuzaiyah (2011) belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan.

Dalam kegiatan belajar melibatkan aspek fisiologis dan struktur yaitu otak dan aspek psikologis yaitu fungsi atau berfikir. Secara tradisional belajar adalah menambah dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Sementara mengutip pendapat lain mengatakan belajar adalah dapat melakukan sesuatu yang dilakukannya sebelum ia belajar atau bila kelakuannya berubah sehingga lain caranya menghadapi sesuatu situasi daripada sebelum itu (Sunaryo, 2005).

(20)

2. Kegiatan Belajar

Potter and Perry (2005) menjelaskan bahwa belajar merupakan proses sepanjang hidup, masing-masing manusia membutuhkan pengetahuan baru dan memperbaiki kemampuan untuk berfikir, memecahkan masalah dan membuat penilaian, belajar dan berfikir tidak dapat dipisahkan, sepanjang waktu sejalan keterlibatan kita dalam pengalaman baru dan menerapkan pengetahuan yang kita miliki, kita menjadi lebih mampu untuk membentuk asumsi, menyajikan ide-ide dan membuat kesimpulan yang valid. Sebagai perawat profesional, perawat harus selalu berfikir kedepan karena praktik keperawatan harus selalu berubah.

Setiap kegiatan belajar diharapkan akan ada perubahan pada diri individu seperti dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti, dari tidak dapat mengerjakan menjadi dapat mengerjakan dan dari semula tidak paham menjadi paham. Ciri-ciri kegiatan belajar yaitu (Sunaryo, 2005):

a. Terjadi perubahan baik aktualmaupun potensial pada diri individu yang belajar

b. Perubahan diperoleh karena usaha dan perjuangan

c. Perubahan didapat karena kemampuan baru yang berlangsung relatif lama.

3. Proses Belajar

Muhibbin (2005) menjelaskan dalam psikologi belajar proses berarti cara-cara atau langkah-langkah khusus yang dengannya beberapa perubahan ditimbulkan hingga tercapainya hasil-hasil tertentu. Jadi proses belajar adalah dapat diartikan sebagai perubahan perilaku kognitif, afektif dan psikomotor yang

(21)

terjadi dalam diri siswa. Perubahan tersebut bersifat positif dalam arti berorientasi kearah yang lebih maju daripada keadaan sebelumnya.

Proses belajar itu terjadi secara internal dan bersifat pribadi dalam diri siswa, agar proses belajar tersebut mengarah pada tercapainya tujuan dalam kurikulum maka guru harus merencanakan dengan seksama dan sistematis berbagai pengalaman belajar yang memungkinkan perubahan tingkahlaku siswa sesuai dengan apa yang diharapkan. Aktifitas guru untuk menciptakan kondisi yang memungkinkan proses belajar siswa berlangsung optimal disebut dengan kegiatan pembelajaran (Erwansyah dkk, 2009).

4. Tahap Belajar

Dalam proses belajar siswa menempuh tiga episode atau tahap yaitu (Muhibbin, 2005):

a. Tahap informasi

Dalam tahap ini seorang siswa yang sedang belajar memperoleh sejumlah keterangan mengenai materi yang sedang dipelajari.

b. Tahap transformasi

Dalam tahap ini informasi yang telah diperoleh itu dianalisis, diubah atau ditransformasikan melalui bentuk yang abstrak atau konseptual supaya pada gilirannya dapat dimanfaatkan bagi hal-hal yang lebih luas.

(22)

Dalam tahap ini seorang siswa menilai sendiri sampai sejauh mana informasi yang telah ditransformasikan tadi dapat dimanfaatkan untuk memecahkan masalah yang dihadapi.

5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar meliputi (Sunaryo, 2005):

a. Materi yang dipelajari, materi disini adalah bahan pelajaran yang digunakan untuk membentuk sikap, memberikan keterampilan atau pengetahuan. Materi untuk ketiga aspek tersebut substansinya akan berbeda.

b. Lingkungan, terdiri dari faktor fisik (suhu, cuaca, kondisi tempat belajar, ventilasi, penerangan, dan kursi belajar) dan faktor sosial (manusia dengan segala interaksinya, status, dan kedudukannya).

c. Instrumental, terdiri dari perangkat keras(perlengkapan belajar dan alat bantu belajar mengajar) dan perangkat lunak(kurikulum, fasilitator, dan metode belajar).

d. Kondisi individu atau subjek belajar, terdiri dari kondisi fisiologis(keadaan fisik, pancaindra, kekurangan gizi, dan kesehatan) dan kondisi psikologis (inteligensi, bakat, sikap, daya kretivitas, persepsi, daya tangkap, ingatan, dan motivasi).

Sedangkan menurut Muhibbin (2005) faktor-faktor yang mempengaruhi belajar yaitu:

(23)

Faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri meliputi dua aspek yakni aspek fisiologis (yang bersifat alamiah) dan aspek psikologis (yang bersifat rohaniah) yang teridiri dari: tingkat kecerdasan atau intelegensi, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa dan motivasi siswa.

b. Faktor eksternal

Faktor eksternal terdiri atas dua macam yakni kondisi lingkungan disekitar siswa

c. Faktor pendekatan belajar

Yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metoda yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran.

Berikut ini merupakan uraian dari faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar adalah:

a. Lingkungan

Lingkungan belajar secara umum dapat diartikan sebagai segala macam kondisi dan tempat yang dapat menunjang terjadinya pembelajaran. Oleh karena itu, lingkungan belajar di sini punya dua arti, yang pertama menunjuk pada arti lingkungan yang bersifat fisik yang sering digunakan sebagai tempat terjadinya proses belajar mengajar penjas, dan yang kedua menunjuk pada arti lingkungan non fisik atau segala sesuatu yang bersifat suasana pembelajaran, baik yang diciptakan oleh guru melalui penataan tugas-tugas gerak yang harus dilakukan oleh anak maupun melalui pemilihan strategi serta gaya mengajar (Nasrul, 2010).

(24)

Lingkungan, terdiri dari faktor fisik (suhu, cuaca, kondisi tempat belajar, ventilasi, penerangan, dan kursi belajar) dan faktor sosial (manusia dengan segala interaksinya, status, dan kedudukannya) (Sunaryo, 2005).

Menurut Martini (2011) lingkungan belajar ialah segala sesuatu yang terdapat di tempat belajar. Lingkungan belajar yaitu lingkungan alami dan lingkungan sosial. Lingkungan alami seperti keadaan suhu, kelembaban udara, sedangkan lingkungan sosial dapat berwujud manusia dan representatifnya maupun berwujud hal-hal lain. Prestasi belajar itu salah satunya dipengaruhi oleh lingkungan belajar. Kondisi belajar dapat mempengaruhi konsentrasi, pencerapan, dan penerimaan informasi. Lingkungan fisik tembat belajar mempunyai pengaruh penting terhadap hasil pembelajaran

b. Materi

Materi yang dipelajari, materi disini adalah bahan pelajaran yang digunakan untuk membentuk sikap, memberikan keterampilan atau pengetahuan. Materi untuk ketiga aspek tersebut substansinya akan berbeda (Sunaryo, 2005)

Bahan pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses belajar mengajar. Bahan pelajaran merupakan unsur inti yang ada didalam kegiatan belajar mengajar, karena memang bahan pelajaran itulah yang diupayakan untuk dikuasai oleh anak didik. Bahan yang disebut sebagai sumber belajar (pengajaran) ini adalah sesuatu yang membawa pesan untuk

(25)

tujuan pengajaran. Tanpa bahan pelajaran proses pembelajaran tidak akan berjalan (Sanjaya, 2010).

c. Dosen

Kemampuan guru atau dosen dalam menciptakan lingkungan belajar adalah sekaligus merupakan kemampuan mengorganisasi kelas. Bagaimana guru mengatur lingkungan sangat berpengaruh besar, bukan saja pada terjadinya pembelajaran isi pelajaran, tetapi juga pada potensi pengalaman belajar untuk menyumbang pada tujuan dan sasaran program penjas. Kemampuan manajemen dalam pembelajaran penjas amat penting karena berhubungan dengan unsur-unsur lingkungan belajar, baik unsur yang berkaitan dengan alat, dengan ruang, maupun yang berkaitan dengan orang peserta pembelajaran (siswa), bahkan dengan waktu yang tersedia (Nasrul, 2010).

Guru atau dosen adalah aktor utama di dalam proses pembelajaran sehingga guru mempunyai peranan yang sangat penting, berikut ini merupakan peran guru dalam proses pembelajaran menurut Sanjaya (2010): a. Sebagai sumber belajar

Peran sebagai sumber belajar berkaitan erat dengan penguasaan materi pelajaran. Guru bisa dinilai baik atau tidak hanya dari penguasaan materi pelajaran. Guru dikatakan baik, manakala ia dapat menguasai materi pelajaran dengan baik, sehingga ia benar-benar berperan sebagai sumber belajar bagi anak didiknya

(26)

Sebagai fasilitator, guru berperan dalam memberikan pelayanan untuk memudahkan siswa dalam kegiatan proses pembelajaran. Sehingga guru dituntut agar mempunyai kemampuan dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan siswa

c. Sebagai pengelola

Sebagai pengelola pembelajaran, guru berperan dalam menciptakan iklim belajar yang memungkinkan siswa dapat belajar secara nyaman. Melalui pengelolaan kelas yang baik guru dapat menjaga kelas agar tetap kondusif untuk terjadinya proses belajar seluruh siswa

d. Sebagai demonstrator

Yang dimaksud dengan peran guru sebagai demonstrator adalah peran untuk mempertunjukkan kepada siswa segala sesuatu yang dapat membuat siswa lebih mengerti dan memahami setiap pesan yang disampaikan

e. Sebagai pembimbing

Guru berperan untuk membimbing siswa dalam menemukan berbagai potensi yang dimilikinya sebagai bekal hidup mereka, sehingga ia dapat tumbuh dan berkembang sebagai manusia ideal yang menjadi harapan setiap orang tua dan masyarakat

f. Sebagai motivator

Dalam proses pembelajaran, motivasi merupakan salah satu aspek dinamis yang sangat penting. Proses pembelajaran akan berhasil manakala siswa mempunyai motivasi dalam belajar. Oleh sebab itu, guru perlu menumbuhkan motivasi belajar siswa

(27)

Sebagai evaluator, guru berperan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang keberhasilan siswa dalam pembelajaran yang telah dilakukannya.

d. Fasilitas

Fasilitas belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi interaksi belajar mengajar. Interaksi belajar mengajar akan semakain produktif apabila antara siswa, guru, dan materi pelajaran didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai serta pengelolaan yang baik sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang bermakna. Fasilitas pendidikan meliputi sarana dan prasarana. Sarana yaitu semua peralatan serta kelengkapan yang langsung digunakan dalam proses pendidikan sekolah, contohnya gedung sekolah, ruang kelas, alat peraga dan sebagainya. Sedangkan prasarana meliputi semua komponen yang langsung menunjang jalanya proses belajar mengajar atau pendidikan di sekolah, contoh: jalan menuju sekolah, tata tertib dan sebagainya (Muzamil, 2010).

Fasilitas belajar identik dengan sarana prasarana pendidikan. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Bab VII Standar Sarana dan Prasarana, pasal 42 di dalam Prantiya (2008) menegaskan bahwa (1) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan, (2) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang

(28)

laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat olahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan

B. Motivasi

1. Definisi

Menurut Sunaryo (2005) secara umum motivasi artinya mendorong untuk berbuat atau beraksi. Motivasi adalah semua hal verbal, fisik atau psikologis yang membuat seseorang melakukan sesuatu sebagai respon. Motivasi menunjuk pada proses pergerakan, termasuk situasi yang mendorong yang timbul dalam diri individu, tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi dan tujuan atau akhir daripada gerakan atau perbuatan.

Notoatmodjo (2009) menjelaskan didalam diri seseorang terdapat kebutuhan atau keinginan terhadap objek diluar diri seseorang tersebut, kemudian bagaimana seseorang tersebut menghubungkan antara kebutuhan dengan situasi diluar objek tersebut dalam rangka memenuhi kebutuhannya yang dimaksud. Oleh sebab itu motivasi adalah suatu alasan seseorang untuk bertindak dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya.

Motif bersifat alami dalam arti bahwa sewaktu individu dilahirkan telah membawa motif-motif tertentu tetapi kemudian motif yang dibawa itu sebagai akibat dari perkembangan individu dan akan mengalami perkembangan juga yang diperoleh dari pengalaman proses belajar (Ahmadi, 2009).

(29)

2. Motivasi Belajar

Pengertian motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri maupun dari luar siswa (dengan menciptakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu) yang menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai (Khuzaiyah, 2011).

Sedangkan Sunaryo (2005) menjelaskan bahwa motivasi belajar merupakan salah satu foktor psikologis yang mempengaruhi belajar, dimana belajar yang dilandasi motivasi yang kuat ddan berasal dari dalam diri individu akan memperlancar proses belajar atau sebaliknya.

Graham & Golan (1991 dalam Juliantara 2010) menyatakan bahwa motivasi penting dalam menetukan seberapa banyak siswa akan belajar dari suatu kegiatan pembelajaran atau seberapa banyak menyerap informasi yang disajikan kepada mereka. Siswa yang termotivasi untuk belajar sesuatu akan menggunakan proses kognitif yang lebih tinggi dalam mempelajari materi itu, sehingga siswa itu akan menyerap dan mengendapkan materi itu dengan lebih baik. Motivasi belajar adalah proses internal yang merupakan salah satu factor utama yang menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.

Motivasi timbul karena adanya suatu minat. Minat sebagai sumber motivasi yang akan mengarahkan seseorang pada apa yang akan mereka lakukan bila diberi kebebasan untuk memilihnya. Bila mereka melihat sesuatu itu mempunyai arti bagi dirinya, maka mereka akan tertarik terhadap sesuatu itu yang pada akhirnya nanti akan menimbulkan kepuasan bagi dirinya (Handayani, 2010).

(30)

Setiap peserta didik memiliki karakteristik khusus, yang satu sama lainnya berbeda. Hal tersebut memerlukan perhatian dan pelayanan yang khusus pula, misalnya motivasi. Oleh karena itu memperlancar proses pembelajaran perlu diperhatikan motivasi belajar peserta didik dan faktor-faktor lain yang mempengaruhinya dan dapat dikatakan bahwa motivasi merupakan salah satu faktor yang turut menentukan keefektifan pembelajaran (Widyawati, 2009).

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Menurut Khuzaiyah (2011) terdapat 2 faktor yang membuat seseorang dapat termotivasi untuk belajar, yaitu:

a. Motivasi belajar berasal dari faktor internal. Motivasi ini terbentuk karena kesadaran diri atas pemahaman betapa pentingnya belajar untuk mengembangkan dirinya dan bekal untuk menjalani kehidupan.

b. Motivasi belajar dari faktor eksternal, yaitu dapat berupa rangsangan dari orang lain, atau lingkungan sekitarnya yang dapat memengaruhi psikologis orang yang bersangkutan.

Sedangkan Muhibbin (2005) menyatakan motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:

a. Motivasi intrinsik

Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar. Termasuk dalam motivasi intrinsik siswa adalah perasaan menyenangi materi dan kebutuhannya terhadap materi tersebut misalnya untuk kebutuhan kehidupan mahasiswa yang bersangkutan.

(31)

Motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang datang dari luar individu siswa yang juga mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar. Pujian, hadiah, peratutan atau tata tertib sekolah, suri teladan orang tua, guru merupakan contoh-contoh kongkrit motivasi ekstrinsik yang dapat mendorong siswa untuk belajar.

Menurut Arden N. Frandsen (Hayinah, 1992 Dalam Supardi, 2011), yang termasuk dalam motivasi intrinsik untuk belajar antara lain adalah:

a. Dorongan ingin tahu dan ingin menyelediki dunia yang lebih luas

b. Adanya sifat positif dan kreatif yang ada pada manusia dan keinginan untuk maju

c. Adanya keinginan untuk mencapai prestasi sehingga mendapat dukungan dari orang-orang penting, misalkan orangtua, saudara, guru, atau teman-teman, dan lain sebagainya

d. Adanya kebutuhan untuk menguasai ilmu atau pengetahuan yang berguna bagi dirinya, dan lain-lain.

Motivasi ekstrinsik adalah faktor yang datang dari luar diri individu tetapi memberi pengaruh terhadap kemauan untuk belajar. Seperti pujian, peraturan, tata tertib, reladan guru orangtua, dan lain sebagainya. Kurangnya respons dari lingkungan secara positif akan memengaruhi semangat belajar seseorang menjadi lemah (Supardi, 2011).

(32)

D. Kerangka Teori Ketrangan : diteliti Tidakditeliti Muhibbin (2005): - Faktor Eknternal a. Lingkungan b. Materi yang dipelajari c. Dosen d. Fasilitas e. motivasi Motivasi Belajar Muhibbin (2005): - Faktor Insternal a. Lingkungan b. Materi yang dipelajari c. Dosen d. Intrumental e. Fasilitas

(33)

BAB III

KERANGKA KONSEP PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep dalam penelitian ini berdasarkan pendapat Muhibbin (2005) yang mengatakan motivasi belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal lebih jelasnya dapat dilihat sebagai berikut:

Variabel Independen Variabel Dependen

Gambar 1. Kerangka Konsep

Motivasi belajar mahasiswa Diploma Kebidanan

Lingkungan

Fasilitas Materi Dosen

(34)

B.Definisi Operasional

Tabel 3.1. Definisi Operasional

No

Variabel Definisi

Operasional Cara ukur

Alat ukur Skala ukur Hasil ukur variabel dependen 1 Motivasi mahasiswa Diloma Kebidanan Segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu, dimana perasaan atau pikiran yang mendorong seseorang melakukan pekerjaan Mengedarkan kuesioner

Kuesioner Ordinal a. Tinggi: jika bisa menjawab benar x x> b. Rendah : jika bisa menjawab benar x< x variabel Independen 1 Faktor lingkungan Faktor yang mempengaruhi motivasi belajar yang terdiri dari suhu, cuaca, kondisi dan tempat belajar.

Mengedarkan kuesioner

Kuesioner Ordinal a. Mendukung: jika bisa menjawab benar x> x b. Tidak mendukung : jika bisa menjawab benar x< x 2 Materi Bahan pelajaran

yang digunakan untuk menambah pengetahuan

Mengedarkan kuesioner

Kuesioner Ordinal a. Mudah: jika bisa menjawab benar x>x b. Sulit: jika bisa

menjawab benar x< x 3 Dosen Seseorang atau

fasilitator yang membantu

mahasiswa

Mengedarkan kuesioner

Kuesioner Ordinal a. Mempengaruhi : jika bisa menjawab benar x>x b. Tidak mempengaruhi : jika bisa menjawab benar x< x

(35)

4 Fasilitas Segala perangkat keras maupun lunak yang digunakan dalam proses belajar-mengajar Mengedarkan kuesioner

Kuesioner Ordinal a. Lengkap: jika bisa menjawab benar x>x b. Tidak lengkap : jika bisa menjawab benar x< x C.Hipotesa

1. Ada pengaruh faktor eksternal terhadap motivasi belajar mahasiswa tingkat Diploma Kebidanan STIKes U’Budiyah Sigli

2. Ada pengaruh lingkungan terhadap motivasi belajar mahasiswa tingkat Diploma Kebidanan STIKes U’Budiyah Sigli

3. Ada pengaruh materi terhadap motivasi belajar mahasiswa tingkat Diploma Kebidanan STIKes U’Budiyah Sigli

4. Ada pengaruh dosen terhadap motivasi belajar mahasiswa tingkat Diploma Kebidanan STIKes U’Budiyah Sigli

5. Ada pengaruh fasilitas terhadap motivasi belajar mahasiswa tingkat Diploma Kebidanan STIKes U’Budiyah Sigli

D.Cara Pengukuran variabel

1. Motivasi dibagi 2 katagori :

a. Tinggi: jika bisa menjawab benar x> x b. Rendah : jika bisa menjawab benar x< x

2. Lingkungan di bagi 2 katagori yaitu (Muhibbin, 2005). a. Mendukung: jika bisa menjawab benar x> x b. Tidak mendukung : jika bisa menjawab benar x< x

(36)

3. Materi di bagi 2 katagori yaitu (Muhibbin, 2005). a. Mudah: jika bisa menjawab benar x> x b. Sulit: jika bisa menjawab benar x< x

4. Dosen di bagi 2 katagori yaitu (Muhibbin, 2005). a. Mempengaruhi : jika bisa menjawab benar x> x b. Tidak mempengaruhi : jika bisa menjawab benar x< x 5. Fasilitas di bagi 2 katagori yaitu (Muhibbin, 2005).

a. Lengkap: jika bisa menjawab benar x> x b. Tidak lengkap : jika bisa menjawab benar x< x

(37)

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat analitik yaitu dengan melihat Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Mahasiswa Diploma Kebidanan STIKes U’Budiyah Sigli Tahun 2013.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat

Penelitian ini dilakukan di Dploma Kebidanan STIKes U’Budiyah Sigli. 2. Waktu

Pengumpulan data direncanakan pada tanggal 12-8-2013 s/d 16-8-2013 tahun 2013.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Diploma Kebidanan STIKes U’Budiyah Sigli tahun 2013.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa tingkat Diploma Kebidanan STIKes U’Budiyah Sigli berjumlah 42 orang, pengambilan sampel dilakukan dengan cara Accidental sampling.

(38)

D. Cara Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. data primer yaitu data yang langsung diperoleh di lapangan dengan menyebarkan kuesioner yang berisi pertanyaan untuk mengetahui pengetahuan mahasiswa tentang pembuatan asuhan keperawatan. Sedangkan data sekunder adalalah data yang diperoleh dari Diploma Kebidanan STIKes U’Budiyah. Setelah responden mengerti tentang penjelasan tersebut maka kueseoner diberikan untuk diisi dan kemudian data tersebut dikumpulkan untuk rencana pengolahan dan analisa data. Dimana tehknik pengambilan responden menggunakan tehknik Total Sampling.

E. Instrumen Penelitian

Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang berupa sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh data yang perlu diketahui. Kuesioner dibuat sendiri berdasarkan telaah kepustakaan yang terdiri dari 3 bagian yaitu:

1. Motivasi mahasiswa tentang pembuatan asuhan keperawatan yang terdiri dari 10 pertanyaan dengan bentuk multiple choice. Pengukuran penilaian (nilai 1 apabila jawaban benar dan nilai 0 apabila jawaban salah).

2. Faktor Internal yang terdiri dari 10 pertanyaan dengan bentuk pilihan ya dan tidak. Pengukuran penilaian (nilai 1 apabila jawaban benar dan nilai 0 apabila jawaban salah).

(39)

1. Pengolahan Data

Menurut Notoatmodjo (2010) data yang telah didapatkan akan diolah dengan tahap-tahapi berikut:

a. Editing

Yaitu melakukan pengecekan kembali apakah semua item pertanyaan telah terisi dan melihat apakah ada kekeliruan yang mungkin dapat mengganggu pengolahan data selanjutnya.

b. Coding

Yaitu memberi kode berupa nomor pada lembaran kuisioner untuk memudahkan pengolahan data.

c. Processing/Entry

Yaitu data yang telah diberi kode disusun secara berurutan dari responden pertama sampai responden terakhir untuk dimasukkan kedalam tabel sesuai dengan variabel yang diteliti.

d. Cleaning

Yaitu data dari setiap sumber data atau responden selesai dimasukkan perlu di cek kembali, untuk melihat kemungkinan adanya kesalahan kode, ketidak lengkapan kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi (Pembersihan data).

e. Tabulating

Yaitu pengelompokan responden yang telah dibuat pada tiap-tiap variabel yang diukur dan selanjutnya dimasukkan kedalam tabel distribusi frekuensi. 2. Analisa Data

(40)

Analisa data univariat maka analisis dilakukan terhadap tiap-tiap variabel dari hasil penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan persentasi dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2005). Kemudian ditentukan persentase (P) dengan menentukan rumus (Budiarto, 2006) sebagai berikut. P = n F X 100% Keterangan : P = Persentase n = Sampel F = Frekuensi Teramati

Sedangkan untuk mengukur hubungan atau pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat dan dilakukan analisa silang dengan mengunakan tabel silang yang dikenal dengan Baris x Kolom (B x K) dengan derajat kebebasan (df) yang sesuai. Skor diperoleh dengan mengunakan metode statistic Chi – Square Test (X2). Bila pada tabel contingency 3 x 2 terdapat nilai frekwensi harapan (expected frequensi) kurang dari 20 %, maka dilakukan marjer sel (grouping) atau pengabungan sel menjadi 2 x 2 dengan derajat kebebasan (df) yang sesuai. Adapun ketentuan yang di pakai dalam uji statistik ini adalah : Ho diterima, jika P – value ≥ α (0,05) artinya tidak ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen, Ho ditolak, jika P – value < α (0,05) artinya ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Data yang telah dikumpulkan akan diolah dengan mengunakan bantuan

(41)

program SPSS varian 17,0 kemudian di sajikan dalam bentuk tabel distribusi frekwensi untuk dinarasikan.

G. Penyajian Data

Data yang telah dikumpulkan akan diolah secara manual dan kemudian di sajikan dalam bentuk tabel distribusi frekwensi untuk dinarasikan.

(42)

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Akademi Kebidanan STIKes U’Budiyah Sigli berada di jalan Prof. A Majid Ibrahim Desa Kampong Asan. Gedung lantai dua, dimana memiliki fasilitas riga ruang belajar, Mengajar memakai LCD Proyektor, Perpustakaan, Laboratorium dengan menggunakan metode osca, Pratikum pada RSU, RS Swasta, Bidan praktek swasta & Klinik bersalin Swasta Dalam wilayah NAD, dengan batas wilayah meliputi:

1. Sebelah Barat betasan dengan Gampong Asan

2. Sebelah Timur berbatasan dengan jalan raya Banda Aceh -Medan 3. Sebelah Utara berbatasan dengan Bank Syariah Mandiri

4. Sebelah Selatan Berbatasan dengan Bank Rakyat Indonesia

B. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mulai tanggal 12 sampai dengan 16 Agustus 2013 terhadap 42 responden di Kampus U’Budiyah diperoleh hasil adalah sebagai berikut :

(43)

1. Hasil Univariat a. Motivasi

Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Mahasiswa Diploma Kebidanan STIKes U’Budiyah Sigli Tahun 2013

No. Motivasi Belajar Frekuensi %

1. Tinggi 2. Rendah 30 12 71,4 28,6 Jumlah 42 100%

Sumber : Data primer (diolah tahun 2013).

Berdasarkan Tabel 5.1 menunjukan bahwa dari 42 mahasiswi Tingkat I dan II Akademi Kebidanan U’Budiyah mayoritas memiliki motivasi yang tinggi yaitu 30 orang (71,4%).

b. Faktor Lingkungan

Tabel 5.2

Distribusi Frekuensi Faktor Lingkungan Belajar Mahasiswa Diploma Kebidanan STIKes U’Budiyah Sigli Tahun 2013

No. Lingkungan Frekuensi %

1. Mendukung 2. Tidak Mendukung 26 16 61,9 38,1 Jumlah 42 100%

Sumber : Data primer (diolah tahun 2013).

Berdasarkan Tabel 5.2 menunjukan bahwa dari 42 mahasiswi Tingkat I dan II Akademi Kebidanan U’Budiyah mayoritas faktor lingkungan sangat mendukung dalam pembelajaran yaitu 26 orang (61,9%).

c. Materi

(44)

Distribusi Frekuensi materi Belajar Mahasiswa Diploma Kebidanan STIKes U’Budiyah Sigli Tahun 2013

No. Materi Frekuensi %

1. Mudah 2. Sulit 24 10 57,1 42,9 Jumlah 42 100%

Sumber : Data primer (diolah tahun 2013).

Berdasarkan Tabel 5.3 menunjukan bahwa dari 42 mahasiswi Tingkat I dan II Akademi Kebidanan U’Budiyah mayoritas materi dalam katagori mudah dalam pembelajaran yaitu 24 orang (57,1%).

d. Dosen

Tabel 5.4

Distribusi Frekuensi Faktor Dosen dalam Belajar Mahasiswa Diploma Kebidanan STIKes U’Budiyah Sigli Tahun 2013

No. Dosen Frekuensi %

1. Mempengaruhi 2. Tidak Mempengaruhi 30 12 71,4 28,6 Jumlah 42 100%

Sumber : Data primer (diolah tahun 2013).

Berdasarkan Tabel 5.4 menunjukan bahwa dari 42 mahasiswi Tingkat I dan II Akademi Kebidanan U’Budiyah mayoritas menjawab dosen sangat mempengaruhi dalam pembelajaran yaitu 30 orang (71,4%).

e. Fasilitas

(45)

Distribusi Frekuensi Faktor Fasilitas dalam Belajar Mahasiswa Diploma Kebidanan STIKes U’Budiyah Sigli

Tahun 2013

No. Fasilitas Frekuensi %

1. Lengkap 2. Tidak Lengkap 17 25 40,5 59,5 Jumlah 42 100%

Sumber : Data primer (diolah tahun 2013).

Berdasarkan Tabel 5.5 menunjukan bahwa dari 42 mahasiswi Tingkat I dan II Akademi Kebidanan U’Budiyah mayoritas menjawab fasilitas tidak lengkap dalam pembelajaran yaitu 25 orang (59,5%).

2. Hasil Bivariat

a. Faktor Lingkungan Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Mahasiswa Diploma Kebidanan STIKes U’Budiyah Sigli Tahun 2013

Tabel 5.6

Distribusi Faktor Lingkungan Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Mahasiswa Diploma Kebidanan STIKes U’Budiyah Sigli

Tahun 2013 No Faktor Lingkungan Motivasi Total p value Tinggi Rendah f % f % f % 1. 2. Mendukung Tidak Mendukung 84,6 50,0 4 8 100 100 0,032

(46)

Total 30 71,4 12 28,6 42 100 Sumber : Data primer (diolah tahun 2013)

Berdasarkan Tabel 5.6 menunjukkan bahwa dari 26 responden yang memiliki motivasi tinggi sebagian besar mengatakan faktor lingkungan mendukung dalam belajar mahasiswa yaitu 22 orang (84,6%), dan dari 16 reponden yang motivasi rendah mengatakan faktor lingkungan tidak mendukung dalam belajar mahasiswa yaitu 8 orang (50,0%).

Hasil uji statistik dengan Chi Square menggunakan tabel silang pada α = 0.05 didapatkan nilai p Value 0.016, sehingga memperlihatkan adanya pengaruh Faktor Lingkungan dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Diploma Kebidanan STIKes U’Budiyah Sigli.

b. Materi Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Mahasiswa Diploma Kebidanan STIKes U’Budiyah Sigli Tahun 2013

Tabel 5.7

Distribusi Faktor Materi Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Mahasiswa Diploma Kebidanan STIKes U’Budiyah Sigli

Tahun 2013 No Materi Motivasi Total p value Tinggi Rendah f % f % f % 1. 2. Mudah Sulit 87,5 50,0 3 9 100 100 0,020

(47)

Total 30 71,4 12 28,6 42 100 Sumber : Data primer (diolah tahun 2013)

Berdasarkan Tabel 5.7 menunjukkan bahwa dari 24 responden yang memiliki motivasi tinggi sebagian besar mengatakan materi yang didapat mudah dalam belajar mahasiswa yaitu 21 orang (87,5%), dan dari 18 reponden yang motivasi rendah mengatakan materi yang didapat sulit dalam belajar mahasiswa yaitu 9 orang (50,0%).

Hasil uji statistik dengan Chi Square menggunakan tabel silang pada α = 0.05 didapatkan nilai p Value 0.010, sehingga memperlihatkan adanya pengaruh Materi dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Diploma Kebidanan STIKes U’Budiyah Sigli.

c. Dosen Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Mahasiswa Diploma Kebidanan STIKes U’Budiyah Sigli Tahun 2013

Tabel 5.8

Distribusi Faktor Dosen Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Mahasiswa Diploma Kebidanan STIKes U’Budiyah Sigli

Tahun 2013 No Dosen Motivasi Total p value Tinggi Rendah f % f % f % 1. 2. Mempengaruhi Tidak Mempengaruhi 86,7 33,3 4 8 100 100 0,001

(48)

Total 30 71,4 12 28,6 42 100 Sumber : Data primer (diolah tahun 2013)

Berdasarkan Tabel 5.8 menunjukkan bahwa dari 30 responden yang memiliki motivasi tinggi sebagian besar mengatakan dosen sangat mempengaruhi dalam belajar mahasiswa yaitu 26 orang (86,7%), dan dari 12 reponden yang motivasi rendah mengatakan dosen tidak mempengaruhi dalam belajar mahasiswa yaitu 4 orang (33,3%).

Hasil uji statistik dengan Chi Square menggunakan tabel silang pada α = 0.05 didapatkan nilai p Value 0.001, sehingga memperlihatkan adanya pengaruh dosen dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Diploma Kebidanan STIKes U’Budiyah Sigli.

d. Fasilitas Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Mahasiswa Diploma Kebidanan STIKes U’Budiyah Sigli Tahun 2013

Tabel 5.9

Distribusi Faktor Fasilitas Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Mahasiswa Diploma Kebidanan STIKes U’Budiyah Sigli

Tahun 2013 No Fasilitas Motivasi Total p value Tinggi Rendah f % f % f % 1. 2. Lengkap Tidak Lengkap 88,2 60,0 2 10 100 100 0,081

(49)

Total 30 71,4 12 28,6 42 100 Sumber : Data primer (diolah tahun 2013)

Berdasarkan Tabel 5.9 menunjukkan bahwa dari 17 responden yang memiliki motivasi tinggi sebagian besar mengatakan fasilitas lengkap mempengaruhi dalam belajar mahasiswa yaitu 15 orang (88,2%), dan dari 25 reponden yang motivasi rendah mengatakan fasilitas tidak lengkap mempengaruhi dalam belajar mahasiswa yaitu 10 orang (40,0%).

Hasil uji statistik dengan Chi Square menggunakan tabel silang pada α = 0.05 didapatkan nilai p Value 0.081, sehingga memperlihatkan tidak adanya pengaruh fasilitas dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Diploma Kebidanan STIKes U’Budiyah Sigli.

C. Pembahasan

1. Faktor Lingkungan Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Mahasiswa Diploma Kebidanan STIKes U’Budiyah Sigli Tahun 2013

Berdasarkan Tabel 5.6 menunjukkan bahwa dari 26 responden yang memiliki motivasi tinggi sebagian besar mengatakan faktor lingkungan mendukung dalam belajar mahasiswa yaitu 22 orang (84,6%), dan dari 16

(50)

reponden yang motivasi rendah mengatakan faktor lingkungan tidak mendukung dalam belajar mahasiswa yaitu 8 orang (50,0%).

Hasil uji statistik dengan Chi Square menggunakan tabel silang pada α = 0.05 didapatkan nilai p Value 0.032, sehingga memperlihatkan adanya pengaruh Faktor Lingkungan dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Diploma Kebidanan STIKes U’Budiyah Sigli.

Lingkungan belajar secara umum dapat diartikan sebagai segala macam kondisi dan tempat yang dapat menunjang terjadinya pembelajaran. Oleh karena itu, lingkungan belajar di sini punya dua arti, yang pertama menunjuk pada arti lingkungan yang bersifat fisik yang sering digunakan sebagai tempat terjadinya proses belajar mengajar penjas, dan yang kedua menunjuk pada arti lingkungan non fisik atau segala sesuatu yang bersifat suasana pembelajaran, baik yang diciptakan oleh guru melalui penataan tugas-tugas gerak yang harus dilakukan oleh anak maupun melalui pemilihan strategi serta gaya mengajar (Nasrul, 2010).

Lingkungan, terdiri dari faktor fisik (suhu, cuaca, kondisi tempat belajar, ventilasi, penerangan, dan kursi belajar) dan faktor sosial (manusia dengan segala interaksinya, status, dan kedudukannya) (Sunaryo, 2005).

Menurut Martini (2011) lingkungan belajar ialah segala sesuatu yang terdapat di tempat belajar. Lingkungan belajar yaitu lingkungan alami dan lingkungan sosial. Lingkungan alami seperti keadaan suhu, kelembaban udara, sedangkan lingkungan sosial dapat berwujud manusia dan representatifnya maupun berwujud hal-hal lain. Prestasi belajar itu salah satunya dipengaruhi

(51)

oleh lingkungan belajar. Kondisi belajar dapat mempengaruhi konsentrasi, pencerapan, dan penerimaan informasi. Lingkungan fisik tembat belajar mempunyai pengaruh penting terhadap hasil pembelajaran.

Menurut asumsi peneliti dimana faktor lingkungan sangat mempengaruhi motivasi dalam proses belajar diantaranya suhu ruangan kelas, kondisi tempat belajar yang jauh dari keributan, ventilasi dan penerangan yang cukup dan kursi belajar yang layak dipakai. Dengan keadaan lingkungan yang nyaman dapat membuat mahasiswa lebih nyaman untuk mengikuti proses belajar mengajar.

2. Faktor Materi Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Mahasiswa Diploma Kebidanan STIKes U’Budiyah Sigli Tahun 2013

Berdasarkan Tabel 5.7 menunjukkan bahwa dari 24 responden yang memiliki motivasi tinggi sebagian besar mengatakan materi yang didapat mudah dalam belajar mahasiswa yaitu 21 orang (87,5%), dan dari 18 reponden yang motivasi rendah mengatakan materi yang didapat sulit dalam belajar mahasiswa yaitu 9 orang (50,0%).

Hasil uji statistik dengan Chi Square menggunakan tabel silang pada α = 0.05 didapatkan nilai p Value 0.020, sehingga memperlihatkan adanya pengaruh Materi dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Diploma Kebidanan STIKes U’Budiyah Sigli.

Materi yang dipelajari, materi disini adalah bahan pelajaran yang digunakan untuk membentuk sikap, memberikan keterampilan atau pengetahuan. Materi untuk ketiga aspek tersebut substansinya akan berbeda (Sunaryo, 2005).

(52)

Bahan pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses belajar mengajar. Bahan pelajaran merupakan unsur inti yang ada didalam kegiatan belajar mengajar, karena memang bahan pelajaran itulah yang diupayakan untuk dikuasai oleh anak didik. Bahan yang disebut sebagai sumber belajar (pengajaran) ini adalah sesuatu yang membawa pesan untuk tujuan pengajaran. Tanpa bahan pelajaran proses pembelajaran tidak akan berjalan (Sanjaya, 2010).

Menurut asumsi peneliti mahasiswa merasa jika materi yang di berikan tidak menarik maka motivasi untuk menyimak dan mendenga kan materi akan berkurang, dan jika materi yang disampaikan merasa sulit untuk dipahamai maka akan membentuk motivasi mahasiswa untuk nyakin mengamati materi yang disampaikan.

3. Faktor Dosen Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Mahasiswa Diploma Kebidanan STIKes U’Budiyah Sigli Tahun 2013

Berdasarkan Tabel 5.8 menunjukkan bahwa dari 30 responden yang memiliki motivasi tinggi sebagian besar mengatakan dosen sangat mempengaruhi dalam belajar mahasiswa yaitu 26 orang (86,7%), dan dari 12 reponden yang motivasi rendah mengatakan dosen tidak mempengaruhi dalam belajar mahasiswa yaitu 4 orang (33,3%).

Hasil uji statistik dengan Chi Square menggunakan tabel silang pada α = 0.05 didapatkan nilai p Value 0.001, sehingga memperlihatkan adanya pengaruh dosen dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Diploma Kebidanan STIKes U’Budiyah Sigli.

(53)

Kemampuan guru atau dosen dalam menciptakan lingkungan belajar adalah sekaligus merupakan kemampuan mengorganisasi kelas. Bagaimana guru mengatur lingkungan sangat berpengaruh besar, bukan saja pada terjadinya pembelajaran isi pelajaran, tetapi juga pada potensi pengalaman belajar untuk menyumbang pada tujuan dan sasaran program penjas. Kemampuan manajemen dalam pembelajaran penjas amat penting karena berhubungan dengan unsur-unsur lingkungan belajar, baik unsur yang berkaitan dengan alat, dengan ruang, maupun yang berkaitan dengan orang peserta pembelajaran (siswa), bahkan dengan waktu yang tersedia (Nasrul, 2010).

Dosen Sebagai fasilitator, guru berperan dalam memberikan pelayanan untuk memudahkan siswa dalam kegiatan proses pembelajaran. Sehingga guru dituntut agar mempunyai kemampuan dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan siswa. Disamping itu dosen Sebagai pengelola pembelajaran, guru berperan dalam menciptakan iklim belajar yang memungkinkan siswa dapat belajar secara nyaman. Melalui pengelolaan kelas yang baik guru dapat menjaga kelas agar tetap kondusif untuk terjadinya proses belajar seluruh siswa (Nasrul, 2010).

Menurut (Nasrul, 2010) Peran guru sebagai demonstrator adalah peran untuk mempertunjukkan kepada siswa segala sesuatu yang dapat membuat siswa lebih mengerti dan memahami setiap pesan yang disampaikan dan Dalam proses pembelajaran, motivasi merupakan salah satu aspek dinamis yang sangat penting. Proses pembelajaran akan berhasil manakala siswa

(54)

mempunyai motivasi dalam belajar. Oleh sebab itu, guru perlu menumbuhkan motivasi belajar siswa.

Menurut asumsi peneliti dosen yang mengajar sangan mendukung serta dapat juga membangkitkan semangat dari mahasiswa dalam proses pembelajaran. Jika dosen cara mengajarnya tidak menarik cuma mengandalkan ceramah maka dapat menimbulkan kebosanan bagi mahasiswa sehingga motivasi mahasiswa jadi berkurang. Peran dosen sebagai sumber belajar berkaitan erat dengan penguasaan materi pelajaran. Guru bisa dinilai baik atau tidak hanya dari penguasaan materi pelajaran. Guru dikatakan baik, manakala ia dapat menguasai materi pelajaran dengan baik, sehingga ia benar-benar berperan sebagai sumber belajar bagi anak didiknya.

4. Faktor Fasilitas Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Mahasiswa Diploma Kebidanan STIKes U’Budiyah Sigli Tahun 2013

Berdasarkan Tabel 5.9 menunjukkan bahwa dari 17 responden yang memiliki motivasi tinggi sebagian besar mengatakan fasilitas lengkap mempengaruhi dalam belajar mahasiswa yaitu 15 orang (88,2%), dan dari 25 reponden yang motivasi rendah mengatakan fasilitas tidak lengkap mempengaruhi dalam belajar mahasiswa yaitu 10 orang (40,0%).

Hasil uji statistik dengan Chi Square menggunakan tabel silang pada α = 0.05 didapatkan nilai p Value 0.081, sehingga memperlihatkan adanya pengaruh fasilitas dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Diploma Kebidanan STIKes U’Budiyah Sigli.

Fasilitas belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi interaksi belajar mengajar. Interaksi belajar mengajar akan semakain produktif

(55)

apabila antara siswa, guru, dan materi pelajaran didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai serta pengelolaan yang baik sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang bermakna. Fasilitas pendidikan meliputi sarana dan prasarana. Sarana yaitu semua peralatan serta kelengkapan yang langsung digunakan dalam proses pendidikan sekolah, contohnya gedung sekolah, ruang kelas, alat peraga dan sebagainya. Sedangkan prasarana meliputi semua komponen yang langsung menunjang jalanya proses belajar mengajar atau pendidikan di sekolah, contoh: jalan menuju sekolah, tata tertib dan sebagainya (Muzamil, 2010).

Fasilitas belajar identik dengan sarana prasarana pendidikan. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Bab VII Standar Sarana dan Prasarana, pasal 42 di dalam Prantiya (2008) menegaskan bahwa (1) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan, (2) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat olahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

(56)

Hasil penelitian Siti (2010) terhadap 15 mahasiswa Tingkat I STIKES Husada Prodi D-III Kebidanan di Jombang didapatkan data bahwa motivasi belajar kuat sebanyak 20% dari minat membaca baik dengan indeks prestasi antara 2,90–3,10, sedangkan motivasi belajar sedang dari minat membaca baik 60% dengan indeks prestasi antara 2,43–2,78, dan motivasi belajar lemah dari minat membaca yang kurang sebanyak 20% dengan indeks prestasi antara 2,10–2,35.

Berdasarkan hasil penelitian peneliti dapat mengambil suatu kesimpulan, bahwa mahasiswa yang minat nya kurang dalam membaca akan mempengaruhi nilai yang didapatnya. Karena orang yang jarang membaca maka seseorang itu akan memiliki informasi yang kurang dari segi hal apapun, maka sebaliknya orang yang rajin membaca maka setidaknya mereka pernah mengetahui sekilas permasalahan tersebut.

Peneliti berasumsi bahwa motivasi belajar dari faktor luar seperti fasilitas uyang lengkap dapat juga mempengaruhi motivasi belajar secara langsung, jika keadaan tempat proses tidak nyaman maka motivasi dari mahasiswa untuk mengikuti proses belajar mengajar jadi terhadap. Sehingga faktor individu dan lingkungan luar seiring terjadi dengan proses waktu yang dijalanai oleh mahasiswa dalam keinginan mahasiswa tersebut dalam mengikuti proses belajar mengajar.

BAB VI

(57)

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan bahwa:

1. Ada pengaruh Faktor Lingkungan dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Diploma Kebidanan STIKes U’Budiyah Sigli didapatkan nilai p Value 0.023. 2. Ada pengaruh Materi dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Diploma Kebidanan

STIKes U’Budiyah Sigli didapatkan nilai p Value 0.020.

3. Ada pengaruh dosen dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Diploma Kebidanan STIKes U’Budiyah Sigli didapatkan nilai p Value 0.001

4. Tidak ada pengaruh fasilitas dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Diploma Kebidanan STIKes U’Budiyah Sigli didapatkan nilai p Value 0.081.

B. Saran

1. Sebagai bahan masukan bagi dosen yang mengajar di Akademi Kebidanan STIKes U’Budiyah Sigli supaya dapat meningkatakan metode belajar mengajar yang lebih baik dalam proses belajar sehingga minat mahasiswa untuk lebih tahu tentang mata kuliah lebih besar.

2. Kepada Direktur Akademi Kebidanan STIKes U’Budiyah Sigli dapat menyiapakan sarana dan prasarana lebih baik lagi seperti penyediaan buku-buku terbaru dan pengadaan jaringan internet sehinnga minat mahasiswa dalam prose belajar lebih termotivasi

(58)

3. Bagi peneliti lainya dapat dimanfaatkan dan dijadikan sebagai bahan referensi untuk pustaka dan hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar dalam melakukan penelitian lebih lanjut

Gambar

Gambar 1. Kerangka Konsep
Tabel 3.1. Definisi Operasional  No  Variabel  Definisi

Referensi

Dokumen terkait

PERLINDUNGAN HUKUM PASIEN DAN ASAS KESEIMBANGAN Penelitian Hukum Normatif Terhadap Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, Undang-Undang Nomor 29 Tahun

Dari skenario optimis penilaian investasi menunjukkan Payback Period selama 1 tahun 3 bulan, NPV menunjukkan hasil positif Rp58.510.994,-, I RR sebesar 120% , dan PI sebesar 6,62

Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), Return On Equity (ROE), Total Asset Turnover (TATO) Terhadap Return Saham pada Perusahaan Makanan dan Minuman

4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, dimana sanksi pidana yang diatur dalam pasal tersebut adalah penindakan kepada si pelaku atas pelanggaran terhadap

Disahkan dalam rapat Pleno PPS tanggal 26 Februari 2013 PANITIA PEMUNGUTAN SUARA. Nama

Oleh karena itu bagi lembaga pendidikan yang mengembangkan pendidikan vokasi tidak perlu minder dan kemudian mengubah menjadi pendidikan akademik, karena akan

Selain dari beberapa karya di atas, Fazlur Rahman pernah menulis artikel yang berjudul “Iqbal in Modern Muslim Thoght” Rahman mencoba melakukan survei terhadap

Dengan mempertimbangkan pilihan-pilihan adaptasi yang dikembangkan PDAM dan pemangku kepentingan, IUWASH juga merekomendasikan untuk mempertimbangkan aksi-aksi adaptasi