DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii
ABSTRAK... iv
ABSTRACK... v
KATA PENGANTAR... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR GAMBAR... ix
DAFTAR SINGKATAN... x
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum ... 4
1.3.2 Tujuan Khusus... 4
1.4 Manfaat Penelitian ... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Trombosit ... 5
2.2 Persiapan dan Penyimpanan Konsentrat Trombosit... 6
2.3 Platelet-Storage Lesion... 8
2.4 Kadar Glukosa pada Konsentrat Trombosit... 9
BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir ... 11
3.2 Konsep Penelitian ... 12
3.3 Hipotesis Penelitian ...12
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian ...13
4.2 Subjek dan Sampel 4.2.1 Variabilitas Populasi ...13
4.2.2 Kriteria Subjek ...14
4.2.3 Besaran Sampel ...14
4.2.4 Teknik Penentuan Sampel ...15
4.3 Variabel 4.3.1 Identifikasi Variabel ...16
4.3.2 Klasifikasi Variabel...16
4.3.3 Definisi Operasional Variabel...16
4.4 Bahan dan Instrumen Penelitian...17
4.5 Protokol Penelitian ...18
4.6 Analisis Data ...18
4.7 Kelemahan Penelitian ...19
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian ...20 5.2 Pembahasan ...24 BAB VI PENUTUP 6.1 Simpulan ...28 6.2 Saran ...28 DAFTAR PUSTAKA ...29
ABSTRAK
PERBEDAAN KADAR GLUKOSA KONSENTRAT TROMBOSIT PADA PENYIMPANAN HARI I, III, V DI UNIT DONOR DARAH PMI
PROVINSI BALI / RSUP SANGLAH DENPASAR
Konsentrat trombosit yang disimpan mengalami modifikasi serial dari bentuk dan fungsinya, yang mana disebut dengan platelet storage lesion (PSL). Salah satu parameter yang diuji adalah kadar glukosa. Penelitian ini untuk mengetahui perbedaan rata-rata kadar glukosa konsentrat trombosit pada penyimpanan hari I, III, V di Unit Donor Darah PMI Privinsi Bali/ RSUP Sanglah Denpasar yang dipreparasi bulan Juni-Agustus 2014
Rancangan observasional analitik. Sampel didapatkan dengan menggunakan tekhnik consecutive sampling. Sampel diuji dengan Alat Kimia Klinik (ROCHE, Cobas 6000)
Dari 18 jumlah sampel, didapatkan rata-rata kadar glukosa hari I adalah 457.50 ± 37.57. Rata-rata kadar glukosa hari III adalah 461.91 ± 43.55 dan rata-rata kadar glukosa hari V 460.91 ± 40.56. Data dianalisis dengan One Way Anova menunjukan hasil nilai signifikan (p-value) 0.943 p> 0.05. hal tersebut menunjukan H0 diterima yaitu tidak ada perbedaan rata-rata kadar glukosa konsentrat trombosit
pada penyimpanan hari I, III, V .
Perlunya penelitian dan eksplorasi lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan yang tidak signifikan dari kadar glukosa konsentrat trombosit
ABSTRACT
DIFFERENCE IN MEAN GLUCOSE LEVEL OF PLATELET CONCENTRATE ON DAY STORAGE I,III, AND V IN UNIT DONOR
DARAH PMI PROVINSI BALI/RSUP SANGLAH DENPASAR Stored platelets undergo a series of shape and functional modifications, which are commonly referred to as platelet storage lesions (PSLs). One of the parameters tested were glucose. This study is to determine the difference in average glucose levels of platelet concentrates on the storage I, III, V in Unit Donor Darah PMI Privinsi Bali/ RSUP Sanglah Denpasar were prepared June-August 2014
The design is observational analytic study. Samples were taken using sampling techniques consecutive sampling. Samples tested by Clinical Chemistry Equipment (ROCHE, Cobas 6000)
From 18 samples, obtained an average glucose level on day I is 457.50 ± 37.57. The average glucose level on day III is 461.91 ± 43.55 and the average glucose levels on day V is 460.91 ± 40.56. Data were analyzed using One Way ANOVA showed significant values (p-value) is 0.943, which means p> 0.05. It shows that H0 is accepted that there is no difference in average glucose levels of platelet concentrates on the storage on day I, III, and V.
Need futher research about factor affecting not significant differences from glucose level of platelet concentrate during storage
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Tranfusi darah adalah proses pemindahan darah atau komponen darah dari seorang pendonor/ donor ke orang lain / resepien (Bakta, 2006). Transfusi darah merupakan salah satu terapi penunjang yang penting tidak hanya untuk kelainan di bidang hematologi namun juga pada kasus non hematologi seperti sepsis, persiapan pre-operatif maupun penyakit lain. Tujuan transfusi darah antara lain untuk mengembalikan volume darah normal, mengganti kekurangan komponen darah, dan meningkatkan oksigenasi maupun hemostasis. Dasar indikasi penggunaan komponen darah selain efisien, ekonomis, juga untuk memperkecil reaksi tranfusi (Nency & Sumanti, 2011).
Bahan-bahan yang dapat ditansfusikan adalah darah (whole blood) yakni 1 unit darah (250-450 ml) dengan antikoagulan sebanyak 15 ml/100 ml darah. Bahan berikutnya adalah komponen darah yang mencakup : preparat sel darah merah (PRC), konsentrat trombosit , dan komponen plasma (Bakta, 2006).
Berdasarkan data tahun 2011 dari The United States Department of Health
and Human Services pada National Blood Collection And Utilization Survey Report
melaporkan bahwa jumlah whole blood yang terkumpul menurun signifikan dari 17,3 juta unit di tahun 2008 menjadi 15,7 juta unit di tahun 2011. Total pendonor di tahun 2011 adalah 17.984.000. Jumlah trombosit hasil apheresis meningkat 18,1% dari tahun 2008. Tahun 2011 konsentrat trombosit yang diperoleh dari
1,110,000 whole blood menurun 10,3% dari tahun 2008. Sementara whole blood yang ditranfusikan tahun 2011 adalah 13,785,000 unit, yakni 8,2% menurun dibandingkan tahun 2008. Berbeda dengan trombosit hasil apheresis yang ditranfusikan tahun 2011 meningkat 11,9% dari tahun 2008.
Menurut data yang bersumber dari bank darah RS Dr Kariadi. Pasien yang dirawat di Bagian Anak pada 3 tahun terakhir (2008-2010) menujukan dalam kurun waktu antara 2008 – 2010 terdapat peningkatan penggunaan komponen darah secara berurutan 3751, 6496, dan 6787 unit per tahun. Jenis penggunaan masing- masing komponen menunjukkan komponen darah yang paling banyak digunakan adalah TC (Trombosit Concentrate), PRC (Packed Red Cell), dan FFP (Fresh
Frozen Plasma) . Produk TC digunakan melebihi separuh dari total jumlah
komponen darah yakni 56,81%.
Transfusi trombosit menggunakan TC adalah salah satu tindakan medis yang penting pada pasien trombositopenia. Konsentrat trombosit perlu diperhatikan standar dan kontrol kualitasnya. Tehnik menyiapkan konsentrat trombosit , penambahan antikoagulan sampai penyimpanan menjadi titik penting perhatian. Penelitian in vitro and in vivo menunjukan bahwa konsentrat trombosit mempertahankan fungsi adekuatnya paling tidak 5 hari, waktu penyimpanan yang semakin lama akan meningkatkan resiko perkembangan bakteri (Borzini, et al., 1999).
Pada saat penyimpanan sebelum ditransfusikan, konsentrat trombosit dapat mengalami berbagai perubahan parameter – parameter yang menunjukan kualitas konsentrat trombosit secara in vitro, disebut dengan istilah Platelet Storage Lesion (PSL). Secara umum yang rutin dilakukan adalah penilaian jumlah trombosit,
volume konsentrat, pH, dan leukosit. Sementara masih banyak terdapat metode analisis penilaian kualitas konsentrat trombosit salah satunya yakni kadar glukosa.
Glukosa dan laktat terlibat langsung dalam metabolisme trombosit dalam menghasilkan energi. Setiap pemakaian 2 mol glukosa akan menghasilkan 1 mol laktat. Dalam oxygen-free system laktat yang diproduksi mencapai 5-8 fold. Penelitian oleh Kilkson dkk menyebutkan bahwa 85% energi berasal dari metabolisme oksidatif dan glukosa mungkin bukan merupakan substrat primer dalam metabolisme tersebut. Perubahan kadar glukosa yang signifikan dapat mempengaruhi kualitas konsentrat trombosit (Kilkson, et al.,1984).
Berdasarkan data diatas konsentrat trombosit yang dipakai setiap tahun semakin meningkat. Sementara kualitas konsentrat trombosit selama penyimpanan sangat dipengaruhi oleh berbagai parameter PSL, salah satunya adalah kadar glukosa. Sehingga perlu menjadi perhatian tentang perubahan parameter PSL untuk mendapatkan trombosit yang berkualitas baik. Maka penelitian ini dibuat untuk mengetahui perbedaan kadar glukosa konsentrat trombosit pada penyimpanan hari I, III, V di Unit Donor Darah PMI Provinsi Bali/ RSUP Sanglah Denpasar, yang nantinya diharapkan akan bermanfaat dalam tranfusi darah khususnya konsentrat trombosit .
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah, sebagai berikut : (1) Bagaimanakah perbedaan rata-rata kadar glukosa konsentrat
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.3.1 Tujuan Umum
Dalam kaitannya dengan penelitian ini, adapun tujuan umum yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui perbedaan rata-rata kadar glukosa konsentrat trombosit pada penyimpanan hari I, III, V. 1.3.2 Tujuan Khusus
Dalam kaitannya dengan penelitian ini, adapun tujuan khusus yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:
(1) Untuk mengetahui perbedaan rata-rata kadar glukosa konsentrat trombosit pada penyimpanan hari I, III, V di Unit Donor Darah PMI Privinsi Bali/ RSUP Sanglah Denpasar yang dipreparasi bulan Juni-Agustus 2014
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
(1) Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi bagi tenaga kesehatan ataupun instansi kesehatan dalam transfusi darah khusunya konsentrat trombosit .
(2) Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi baik oleh masyarakat maupun pelajar yang menunjang, khususnya mengenai tranfusi darah khususnya konsentrat trombosit
(3) Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar oleh peneliti dalam melakukan penelitian lebih lanjut