1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Pembangunan bangsa memerlukan modal utama yaitu sumber daya manusia. Sudah sejak lama dimaklumi bahwa sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor pertama dan terutama dalam memajukan kesejahteraan suatu bangsa. Berbagai negara di dunia yang meskipun tidak memiliki sumber daya alam, akan tetapi jika mempunyai sumber daya manusia yang terdidik, terampil, berdisiplin, tekun, mau bekerja keras dan setia kepada cita-cita perjuangan bangsanya, ternyata berhasil meraih kemajuan yang sangat besar bahkan kadang-kadang membuat negara lain kagum terhadapnya.
Pegawai sebagai penggerak operasional organisasi, dimana kinerja organisasi ditentukan kinerja pegawai. Penilaian kinerja pegawai perlu dilakukan dalam upaya mengevaluasi dan perencanaan tujuan. Hasil evaluasi kinerja pegawai di Kecamatan Bangsri Jepara dapat dilihat pada tabel berikut;
Tabel 1.1
Rekapitulasi Penilaian Kinerja Pegawai Tahun 2019 dan 2020
Perilaku Standar Penilaian Prestasi Kerja
2019 2020 Orientasi Pelayanan > 91 82 83,4 Integritas > 91 78 79 Komitmen > 91 82,9 83 Disiplin > 91 82,5 82,9 Kerjasama > 91 79 80 Kepemimpinan > 91 83 84
Standart Penilaian; a. > 92 = Sangat Baik b. 76-90 = Baik c. 61-75 = Cukup d. 51-61 = Kurang e. 50 Kebawah = Buruk
Berdasarkan tabel tersebut didapatkan bahwa tingkat Absensi pegawai tidak ada yang menunjukkan tingkat kehadiran 100%. Hal ini terbukti masih adanya pegawai hadir lewat dari waktu yang ditentukan misalnya seharusnya jam masuk kantor adalah pukul 07.00 WIB tetapi hadir lebih dari pukul 07.00 WIB, dan istirahat pukul 12.00-13.00 WIB tetapi pada kenyataanya masih ditemukan pegawai yang masuk kembali ke kantor pukul 14.00 WIB, apel pagi juga tidak diikuti secara disiplin. Hasil rekapitulasi absensi pegawai didapatkan absensi masuk kerja (80%), absensi pulang (80%), ijin tanpa keterangan (2%) serta kinerja dalam penyelesaian tugas masih belum tepat waktu. Keadaan ini menunjukkan kinerja pegawai masih dibawah standar. Hasil pengamatan dilapangan dari segi komitmen masih ditemukannya pegawai tidak menyelesaikan tugasnya. Pegawai masih ditemukan yang bermalas-malasan, kurangnya tanggungjawab terhadap pekerjaan serta belum tumbuhnya sikap proaktif di kalangan para pegawai.
Terdapat beberapa variabel yang mempengaruhi kinerja pegawai dalam sebuah organisasi. Faktor kinerja ini dipengaruhi oleh keterikatan (employee
engagement) dan kepuasan kerja (Mangkunegara, 2016:84). Penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Nugrahaningsih (2017) membuktikan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.
Penelitian Cahyana (2017) juga membuktikan bahwa kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja. Putra (2018) membuktikan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja. Berbeda dengan penelitian Kristine (2017) yang membuktikan bahwa kepuasan kerja berpengaruh negatif terhadap kinerja. Penelitian Abidin (2015) dan Jillyta (2019) membuktikan kepuasan kerja berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja pegawai.
Kinerja pegawai juga ditentukan dari keterikatan pegawai (employee
engagement). Pegawai yang memiliki rasa engaged dapat meningkatkan
produktivitas, sehingga dapat meningkatkan keberhasilan organisasi. Menurut Macey et al (2010:19) rasa engaged adalah keterikatan, keterlibatan, komitmen, keinginan untuk berkontribusi, rasa memiliki, loyalitas dan rasa bangga terhadap pekerjaan dan juga perusahaannya. Penelitian Marinda (2018) membuktikan
employee engagement berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Penelitian Prayudha
(2018) juga membuktikan bahwa employee engagement berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai. Penelitian Ismadi (2017) membuktikan employee
engagement berpengaruh positif terhadap kinerja. Chandra (2018) dan
Shalahuddin (2018) juga menjelaskan bahwa employee engagement berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Berbeda dengan penelitian Sastro (2017) yang membuktikan bahwa employee engagement secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Sumakto dan Sami’an (2013) dan Kumaladewi (2016) hasil penelitiannya menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara employee
Peningkatan kinerja pegawai juga dipengaruhi adanya komitmen organisasi. Komitmen organisasi sebagai sikap loyalitas terhadap organisasinya dan merupakan proses partisipasi terhadap organisasi. Komitmen memiliki dua komponen yaitu sikap dan kehendak untuk mewujudkan kinerja yang optimal. Penelitian Rizqina (2017), Wakhyuni (2017) dan Putranti (2018) membuktikan komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Semakin baik komitmen organisasi, maka semakin meningkatkan kinerja pegawai. Penelitian Gusty & Andry (2018) membuktikan komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. Penelitian Nikpour (2017) membuktikan komitmen berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. Sedangkan penelitian Arizona (2016) komitmen organisasi berpengaruh negatif terhadap kinerja. Penelitian Murty & Hudiwinarsih (2016) dan Mardayana (2019) juga membuktikan komitmen organisasi secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja.
Komitmen organisasi sebagai bentuk loyalitas menjadi penghubung terhadap peningkatan kinerja pegawai. Komitmen yang tinggi dari pegawai ditemukan pada pegawai yang mempunyai nilai keterikatan (engange) terhadap organisasi serta mereka yang mempunyai kepuasan kerja yang tinggi. Pegawai yang mempunyai komitmen yang kurang lebih banyak pada pegawai yang kurang puas dengan pekerjaan mereka yang berdampak pada kinerja yang kurang. Peran komitmen sangat penting dalam mendukung peningkatan kinerja.
Hasil di lapangan pada pegawai yang ada di Kecamatan Bangsri Jepara terdiri dari perangkat desa dan pegawai Kecamatan mempunyai penilaian kinerja
yang cenderung tidak memenuhi standar. Aspek kinerja ini terlihat pada kepuasan kerja yang kurang terlihat dari penyelesaian pekerjaan tidak sesuai target, pegawai yang kurang nyaman di lingkungann kerja mereka, serta mempunyai ketaatan dalam mematuhi peraturan yang kurang seperti absensi, ijin kerja serta rapat tidak hadir. Berdasarkan research gap yaitu hasil penelitian yang berbeda dari penelitian terdahulu dan adanya fenomena gap maka penelitian ini akan menganalisis tentang analisis pengaruh employee engagement dan kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai dengan komitmen organisasi sebagai variabel intervening pada pegawai di Kecamatan Bangsri Jepara.
1.2 Rumusan Masalah
Kinerja merupakan sebuah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawabnya. Kinerja juga merujuk kepada suatu pencapaian pegawai atas tugas yang diberikan. Dalam hal ini kinerja pegawai ditentukan dari beberapa faktor yaitu keterikatan (employee engagement), kepuasan kerja dan komitmen organisasi. Pegawai yang memiliki tingkat engagement tinggi akan memiliki keterikatan emosi yang tinggi terhadap organisasi sehingga akan membantu dalam peningkatan kinerja. Kepuasan kerja ini menunjukkan perasaan yang dialami oleh seseorang, dimana apa yang diharapkan telah terpenuhi atau bahkan apa yang diterima melebihi apa yang diharapkan sehingga kinerjanya akan dapat meningkat. Komitmen yang terbentuk sebagai bentuk loyalitas organisasi akan
membentuk kinerja yang lebih baik. Berdasarkan kajian latar belakang sebelumnya, maka diajukan pertanyaan penelitian sebagai berikut;
1.2.1 Bagaimana pengaruh employee engagement terhadap komitmen organisasi pada pegawai di Kecamatan Bangsri Jepara?
1.2.2 Bagaimana pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi pada pegawai di Kecamatan Bangsri Jepara?
1.2.3 Bagaimana pengaruh employee engagement terhadap kinerja pegawai di Kecamatan Bangsri Jepara?
1.2.4 Bagaimana pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai di Kecamatan Bangsri Jepara?
1.2.5 Bagaimana pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai di Kecamatan Bangsri Jepara?
1.2.6 Bagaimana pengaruh employee engagement terhadap kinerja pegawai dengan komitmen organisasi sebagai variabel intervening pada pegawai di Kecamatan Bangsri Jepara?
1.2.7 Bagaimana pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai dengan komitmen organisasi sebagai variabel intervening pada pegawai di Kecamatan Bangsri Jepara?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Menganalisis pengaruh employee engagement terhadap komitmen organisasi.
1.3.3 Menganalisis pengaruh employee engagement terhadap kinerja pegawai. 1.3.4 Menganalisis pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai.
1.3.5 Menganalisis pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai. 1.2.8 Menganalisis pengaruh employee engagement terhadap kinerja pegawai
dengan komitmen organisasi sebagai variabel intervening.
1.2.9 Menganalisis pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai dengan komitmen organisasi sebagai variabel intervening.
1.4 Kegunaan Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.4.1 Manfaat teoritis
Manfaat teoritis untuk menambah pengetahuan dan bahan penelitian tentang analisis pengaruh employee engagement dan kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai dengan komitmen organisasi sebagai variabel intervening pada pegawai dan diharapkan dapat menjadi masukan kepada peneliti selanjutnya.
1.4.2 Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan agar kinerja pegawai di Kecamatan Bangsri Jepara menjadi lebih optimal serta dapat dijadikan sebagai dasar dalam pertimbangan kebijakan bagi perkembangan kinerja melalui employee engagement dan kepuasan kerja dalam meningkatkan kinerja dengan komitmen organisasi sebagai variabel intervening.