• Tidak ada hasil yang ditemukan

REPUBLIK INDONESIA. Memorandum Saling Pengertian an tara. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "REPUBLIK INDONESIA. Memorandum Saling Pengertian an tara. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia dan"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

REPUBLIK INDONESIA

Memorandum Saling Pengertian an tara

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia dan

Belarus ian State Concern of Oil and Chemistry mengenai

Kerja Sama di Bidang Minyak dan Gas Bumi

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia dan Belarusian State Concern of Oil and Chemistry (selanjutnya masing-masing disebut sebagai "Pihak" dan secara bersama-sama disebut sebagai "Para Pihak");

MEMAHAMI keinginan kedua negara untuk meningkatkan hubungan bilateral ke tingkat yang lebih tinggi;

MEMPERHATIKAN peluang peningkatan kerja sama ekonomi dan komersial antara kedua negara khususnya di bidang minyak dan gas;

MENGAKUI pentingnya dan manfaat dari hubungan kerja sama jangka panjang dan proyek-proyek ekonomi bersama untuk kepentingan rakyat kedua negara;

BERKEINGINAN untuk memperluas dan memperdalam lebih lanjut hubungan persahabatan dan hubungan saling menguntungkan antara kedua negara:

MERUJUK pada Perjanjian antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Belarus mengenai Kerja Sama Ekonomi dan Teknik yang ditandatangani di Jakarta pada tanggal 12 Mei 2000;

(2)

SESUAI dengan hukum dan perundang-undangan yang berlaku di negara masing-masing;

TELAH MENCAPAI pengertian-pengertian sebagai berikut:

Pasal1 Tujuan

Tujuan dari Memorandum Saling Pengertian ini adalah untuk membentuk kerangka kerja sama institusi guna memfasilitasi dan meningkatkan kerja sama bilateral di sektor minyak dan gas bumi berdasarkan asas kesetaraan dan saling menguntungkan.

Pasal2

Bidang Kerja Sarna

Para Pihak wajib bekerjasama dengan tujuan meningkatkan dan membangun ikatan yang abadi di sektor minyak dan gas bumi sesuai dengan hukum dan perundang-undangan yang berlaku di negara masing-masing. Bidang kerja sama antara Para Pihak meliputi namun tidak terbatas pada ruang lingkup sebagai berikut:

1. Kerja sama di bidang kegiatan hulu dan hilir;

2. Mendorong dan mempromosikan investasi dan kerja sama secara langsung antara Para Pihak;

3. Mempromosikan dialog dan konsultasi antara semua pihak yang berkepentingan dalam pertukaran informasi;

4. Meningkatkan kerja sama pembangunan kapasitas termasuk mendorong kerja sama yang lebih erat antara pusat-pusat penelitian dan pelatihan serta mengintensifkan kunjungan timbal balik antara para pejabat;

5. Alih teknologi melalui pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan terapan serta instalasi fasilitas demonstrasi, dan

6. Bidang lain yang mungkin disepakati secara tertulis oleh Para Pihak melalui instrumen-instrumen hukum apapun, termasuk program-program pengembangan masyarakat.

(3)

Pasal3 Pelaksanaan

(1) Pelaksanaan bidang kerja sam a di bawah Memorandum Saling Pengertian ini dituangkan dalam bentuk pengaturan tertulis antara Para Pihak yang terdiri dari kerangka acuan, jangka waktu kegiatan, biaya dan skema pendanaan, serta pengaturan lain kegiatan kerja sama yang diperlukan.

(2) Pelaksanaan bidang kerja sama tersebut di atas akan didiskusikan lebih lanjut oleh Para Pihak.

Pasal4

Hak Atas Kekayaan lntelektual

Segala kekayaan intelektual yang dihasilkan dari pelaksanaan Memorandum Saling Pengertian ini akan menjadi milik bersama dan penggunaannya wajib diatur dalam pengaturan terpisah antara Para Pihak.

Pasal5 Kerahasiaan

(1) Masing-masing pihak wajib memperhatikan kerahasiaan dan rahasia dokumen, informasi dan data lain yang diterima atau diberikan kepada Pihak lainnya selama periode pelaksanaan Memorandum Saling Pengertian ini atau perjanjian-perjanjian lainnya yang dibuat berdasarkan Memorandum Saling Pengertian ini.

(2) Para Pihak sepakat bahwa ketentuan dalam pasal ini akan terus mengikat antara para Pihak meskipun Memorandum Saling Pengertian ini berakhir. (3) Ketentuan-ketentuan dalam pasal ini tidak boleh bertentangan dengan

(4)

Pasal6

Penyelesaian Perbedaan

Setiap perbedaan-perbedaan yang timbul dari penafsiran atas pelaksanaan Memorandum Saling Pengertian ini wajib diselesaikan secara damai melalui konsultasi atau perundingan atas dasar sikap saling memahami dan niat baik antara para Pihak.

Pasal7 Amandemen

Memorandum Saling Pengertian ini dapat diamandemen dengan persetujuan secara tertulis oleh para Pihak, dengan mencantumkan tanggal mulai berlakunya amandemen tersebut.

Pasal8

Mulai Berlaku, Durasi, dan Pengakhiran

(1) Memorandum Saling Pengertian ini mulai berlaku pad

a

hari penandatanganannya dan wajib berlaku selama 5 (lima) tahun.

(2) Salah satu Pihak berhak mengakhiri Memorandum Saling Pengertian ini melalui pemberitahuan secara tertulis 90 hari sebelum tanggal pengakhiran Memorandum Saling Pengertian yang diinginkan.

(3) Pengakhiran Memorandum Saling Pengertian ini tidak boleh mempengaruhi penyelesaian kegiatan kerja sama yang telah dimulai, saat Memorandum Saling Pengertian ini berlaku, terkecuali ditentukan lain secara bersama-sama dengan tertulis oleh para Pihak.

(5)

SEBAGAI BUKTI, yang bertanda tangan di bawah ini, telah menandatangani Memorandum Saling Pengertian ini.

DIBUAT di Jakarta, pada tanggal empat bulan September tahun dua ribu empat belas dalam Bahasa Indonesia dan lnggris. Seluruh naskah memiliki kekuatan yang sama. Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran, naskah bahasa lnggris yang wajib berlaku.

Untuk Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Republik Indonesia

Signed

A. Edy Herrnantoro Direktur Jenderal Minyak dan C3as

Bumi

Untuk Belarusian State Concern of Oil and Chemistry

Signed

Mr. Vladimir Sizov ·

Acting Vice Chairman of the Befarusian State Concern of Oil and Chemistry

(6)

~

"'""''

'

~

,l r. \ REPUBLIK INDONESIA Memorandum of Understanding Between

The Ministry of Energy and Mineral Resources of the Republic of Indonesia

and

Belarusian State Concern of Oil and Chemistry on Cooperation in the field of Oil and Gas

The Ministry of Energy and Mineral Resources of the Republic of Indonesia and the Belarusian State Concern of Oil and Chemistry (hereinafter individually referred to as 'the Party' and collectively referred to as "the Parties");

ACKNOWLEDGING the desire of both countries to raise the bilateral relationship to a higher level;

NOTING the opportunities to enhance the economic and commercial cooperation between both countries particularly in oil and gas;

RECOGNIZING the importance and benefit from long-term cooperative relationship and joint economic projects for the mutual benefit of their people;

DESIRING to broaden and deepen further the friendly relations and mutually beneficial links between the two countries:

REFERRING to the Agreement of the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Republic of Belarus on Economic and Technical Cooperation, signed in Jakarta on 12 May 2000;

(7)

HAVE REACHED the following understandings:

Article 1 Objective

The objective of this Memorandum of Understanding is to establish a cooperative institutional framework to facilitate and enhance bilateral cooperation in oil and gas sector on the basis of equality and mutual benefit.

Article 2

Areas of Cooperation

The Parties shall cooperate with an objective to enhance and build enduring ties in oil and gas sector in conformity with their domestic laws and regulations. The areas of cooperation between the Parties may include but not limited to the following areas:

1 . Cooperation in the areas of upstream and downstream activities;

2. Encouraging and promoting investment and cooperation directly be~een the Parties;

3. Promoting dialogue and consultations among all concerned parties with regard to sharing of information;

4. Enhancing capacity-building cooperation including forging closer cooperation between research and training centers and intensifying mutual visits among officials;

5. Technology transfer through conduct of applied research and development activities and installation of demonstration facilities; and

6. Other areas as may be agreed upon in writing by the Parties through any legal instruments, including community development programs.

(8)

Article 3 Implementation

(~) Implementation of the areas of cooperation under this Memorandum of Understanding may be defined in written arrangements between the Parties, which shall consist of terms of reference, duration of activities, cost and funding scheme as well as any other necessary terms of cooperation activities.

(2) Implementation of the above areas shall be discussed further by the Parties.

Article 4

Intellectual Property Rights

Any intellectual property arising from the implementation of this Memorandum of Understanding will be jointly owned and its utilization shall be subject to a separate arrangement between the Parties.

Article 5 Confidentiality

(1) Each Party shall undertake to observe the confidentiality and secrecy of documents, information and other data received or supplied to the other party during the period of the implementation of this Memorandum of Understanding or any other agreements made pursuant to the Memorandum of Understanding.

(2) The Parties agree that the provision of this Article shall continue to be binding between the Parties notwithstanding the termination of this Memorandum of Understanding.

(3) The provision of this Article shall not prejudice the prevailing laws and regulations of the Parties.

(9)

Article 6

Settlement of Differences

Any differences arising in relation to the interpretation of Implementation of this Memorandum of Understanding shall be settled amicably by consultation or negotiation on the basis of mutual understanding and goodwill between the Parties.

Article 7 Amendment

This Memorandum of Understanding may be amended by mutual written consent of the Parties, specifying the date of entry into force of such amendment.

Article 8

Entry into Force, Duration and Termination

(1) This Memorandum of Understanding shall enter into force on the day of its signing and shall remain in force for 5 (five) years.

(2) Either Party may terminate this Memorandum of Understanding by giving notice in writing to the Party 90 (ninety) days in advance of its intended date of termination of this Memorandum of Understanding.

(3) The termination of this Memorandum of Understanding shall not affect the completion of cooperation activities initiated while this Memorandum of Understanding is in effect, unless otherwise mutually determined in writing by the Parties.

(10)

IN WITNESS WHEREOF, the undersigned have signed this Memorandum of

Understanding.

DONE in duplicate at Jakarta, Indonesia, on the fourth of September in two thousand and fourteen in the Indonesian and English languages. All texts being equally authentic. In case of any divergence of interpretation, the English text shall prevail.

For the Ministry of Energy and For Belarusian State Concern of Oil

Mineral Resources of the Republic and Chemistry

of Indonesia

Signed

A. Edy Hefmantoro

Director General of Oil and Gas

Signed

Vladimir Sizov

J

Acting Vice Chairman of Belarusian State Concern of Oil and Chemistry

Referensi

Dokumen terkait

Meskipun memiliki banyak kelebihan jika dibandingkan bentuk perseorangan maupun persekutuan, perseroan terbatas juga memiliki kelemahan seperti misalnya: (a) pemilik

Sehubungan dengan hasil evaluasi Data Kualifikasi Paket Relokasi Rumah Penduduk Dusun Mekarsari Desa Toboulamo Kecamatan Kao Barat maka dengan ini kami mengundang saudara untuk

Kesimpulan Penelitian ini antara lain : (1) Peningkatan kemampuan mengenal huruf setelah menggunakan media gambar dapat dilihat dari nilai rata-rata pada siklus I sebesar 65,80 dan

Obat pada ketegori B memperlihatkan bahwa studi pada reproduksi hewan percobaan tidak adarisiko pada janin hewan uji, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil atau

[r]

Berdasarkan data dan temuan di lapangan serta hasil pembahasan, penelitian yang difokuskan pada pengembangan kemampuan berbicara dan hasil belajar siswa kelas VIII C SMP

86 3111030123 ARUM DWI KURNIAWATI PEMBUATAN WEBSITE SEBAGAI MEDIA PENJUALAN SECARA ONLINE PADA TOKO ENGGAL JOYO WONOGIRI. INTERNET

Faktor-faktor yang berhubungan signifikan dengan tingkat perkembangan motorik kasar dan motorik halus balita adalah status gizi balita, lama mengikuti PAUD dan