• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE DAKWAH RASULULLAH DAN RELEVANSINYA DENGAN TANTANGAN DAKWAH DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "METODE DAKWAH RASULULLAH DAN RELEVANSINYA DENGAN TANTANGAN DAKWAH DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

12

METODE DAKWAH RASULULLAH DAN RELEVANSINYA DENGAN

TANTANGAN DAKWAH DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0

Ai Farida

Prodi PAI Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta *e-mail: ai1800031049@webmail.uad.ac.id

Yulia Saputri

Prodi PAI Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta *e-mail: yulia1800031034@webmail.uad.ac.id

Rizqi Fauziyyah

Prodi PAI Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta *e-mail: rizqi1800031202@webmail.uad.ac.id

Yusuf Hanafiah

Prodi PAI Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta *e-mail: yusuf.hanafiah@pai.uad.ac.id

DOI: 10.15548/mrb.v4i1.2320

Received: 7 November 2020 Revised: 2 Januari 2021 Approved: 1 April 2021 Abstrak: Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui cara serta metode Rasulullah saat berdakwah dan relevansinya dengan tantangan dakwah di era revolusi industri 4.0 sekarang ini. Pada saat dahulu Rasulullah berdakwah, Rasulullah selalu menerapkan metode melalui pendekatan individu. Rasulullah menerapkan sikap yang lemah lembut dan tidak memaksakan kehendak setiap individu dan menerima caci makian terhadap beberapa umat yang tidak menerima adanya kedatangan Rasulullah dengan tujuan yaitu menyebarkan agama islam. Tujuan dari dakwah sendiri itu ialah membawa manusia ke jalan yang terang atau jalan yang dirahmati oleh Allah agar berbondong-bondong memeluk agama Allah yaitu agama islam dan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah. Tantangan dakwah yang sekarang dengan pada saat zaman Rasulullah sangatlah berbeda, karena pada zaman Rasulullah telah dibekali Allah dengan tuntunan yang sempurna dan dibekali waktu untuk mengajak semua manusia terutama masyarakkat arab untuk beriman kepada Allah. Berbeda dengan zaman sekarang di mana zaman semakin modern dan teknologi pun semakin canggih sehingga dakwah pada zaman sekarang ini lebih sulit yang kesulitan tersebut berasal dari dalam maupun dari luar. Dengan ditambah pula munculnya teknologi seperti intienet televise VCD dan lain sebagainya justru inilah yang menambah kemaksiatan dimana-mana seperti perjudian, tindak kriminal, meminum-minuman keras serta banyaknya tempat hiburan malam yang didalamnya tedapat penjualan moral serta hilangnya rasa malu dari kemanusiaan tersebut. Dengan adanya dakwah ini diharap manusia tetap istiqomah dijalan Allah dan tetap meningkatkan takwa kepada Allah.

Kata Kunci : Dakwah Rasulullah, Metode Dakwah, Tantangan Dakwah

Abstract: The purpose of writing this article is to find out how the method of da'wah used by the Prophet and its relevance to the da'wah challenges in the current era of 4.0. In the past, Rasulullah preached, Rasulullah always applied the method through an individual approach. Rasulullah applied a gentle attitude and did not impose the will of each individual and received scorn against some people who did not accept the Prophet's arrival with the aim of spreading Islam. The purpose of proselytizing itself is to bring people from the dark ages to the brightest times to embrace Allah's religion, namely Islam and increase devotion to Allah. The challenge of da'wah now and at the time of the Prophet was very different, because at the time of the Prophet Allah was provided with perfect guidance and provided time to invite all humans, especially the Arab community to believe in Allah. In contrast to today's era where the times are increasingly modern and technology is increasingly sophisticated, the challenge of da'wah is also increasingly difficult, both internal and external. With the addition of the emergence of technology such as VCD television intienet and so on, it is precisely

Available Online at:

https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/index.php/murabby Print ISSN: 2615-2061 Online ISSN: 2622-4712 Vol 4 No 1, April 2021, (12 – 22)

(2)

this that adds to immorality everywhere such as gambling, criminal acts, drinking alcohol and the number of nightclubs in which there is moral sales and the loss of shame from humanity. With this preaching, it is hoped that humans will remain active in Allah's path and continue to increase their piety to Allah.

Keywords: Rasulullah's Da'wah, Da'wah Method, Da'wah Challenge

PENDAHULUAN

Dakwah menjadi sebuah bujukan atau ajakan yang sesuai dengan keadaan manusia tentunya Al Qur’an dan Hadist lah yang menjadi penuntun dalam kebaikan. Pembawa berita kebaikan atau dakwah ini telah dilakukan lebih dulu oleh Rasul untuk memperkenalkan dan mengajak manusia tetap dijalan Allah. Tentu bukan hal mudah untuk mengajak manusia ke jalan Allah, banyak tantangan serta rintangannya. Tantangan dakwah ini berbeda dari zaman ke zaman. Rasulullah selama 23 tahun memiliki warisan dalam pengembangan Islam, setelah itu Khulafaurraisyidin menlanjutkan dakwah tersebut. Dakwah pada zaman Rasulullah lebih banyak menyampaikan tentang aqidah, kemudian dikembangkan dengan dakwah perkembangan masyarakat islam serta hukum didalamnya. Agama Islam ialah agama dakwah yang didalam dakwah tersebut terdapat ajakan menuju jalan Allah. Dakwah yang disampaikan Rasulullah terbagi menjadi dua, antara lain periode Mekkah dan periode Madinah, dakwah Rasulullah ialah dakwah yang paling sukses dalam kehidupan di dunia. Tetapi dalam dakwah tersebut terdapat tantangan dan hambatan, seperti terhentinya dakwah Rasulullah karena kaum Musyrikin yang terus menekan Rasulullah agar dakwah tersebut tidak terjadi. Selain itu, kaum Quraisy juga menghalangi dakwah Rasulullah dengan cara menghalangi serta menghentikan perjalanan dakwah beliau. Bahkan Rasulullah diancam, difitnah, dihina, bahkan sampai mencela Rasulullah dan Al Qur’an, sampai melakukan tindak

kekerasan kepada Rasulullah dan para sahabat Rasul (Ahmad, 2011: 169-214). Setelah semua itu terjadi, kemudian Rasulullah melakukan strategi agar tetap berdakwah. Dengan dilakukannya strategi tersebut Rasulullah telah mengajarkan masyarakat terhadap tauhid dan mendidiknya agar tetap mengesakan Allah. Dakwah Rasulullah ini bukan hanya berhasil menata dalam keagamaan melainkan berhasil pula dalam sosial serta budaya yang ada di masyrakat. Keberhasilan ini dibuktikan dengan tersebarnya agama islam diseluruh dunia serta memajukan kebudayaan Islam yang mengangkat martabat sebagai manusia serta tergesernya budaya jahiliyah. Puncak keberhasilan dakwah Rasulullah ini ialah Rasulullah, sahabat serta masyarakat berhasil membangun Madinah sebagai tempat kehidupan yang dapat menopang agama serta budaya yang ada dimasyarakat. Dengan kita mempelajari sejarah yang ada, kita dapat mengetahui tantangan dan strategi yang dilakukan Rasulullah saat berdakwah, yang bisa diterapkan beberapa kedalam kehidupan kita yang sekarang ini. Perbedaannya zaman dulu belum ada teknologi, sedangkan sekarang ini manusia sangat membutuhkan bahkan bergantung pada teknologi. Karena teknologi ini sangat memudahkan pekerjaan manusia, terlebih berkembangnya teknologi yang semakin lama semakin pesat. Sehingga dalam melakukan aktivitas apapun dapat dilakukan dengan teknologi. Ketika teknologi dimanfaatkan dengan begitu bijak oleh manusia maka banyak manfaat yang akan kita dapat. Ketika kita sangat

(3)

menguasai teknologi tersebut kita dapat memanfatkan untuk hal kebaikan, seperti berdakwah. Tentu perbedaan zaman ini menyebabkan perbedaan pula dalam tantangan serta strategi dalam berdakwah. Meskipun begitu tetapi, dalam hal ikhlas serta pantang menyerahnya Rasulullah saat berdakwah tidak boleh kita hilangkan karena itu merupakan pedoman agar kita lebih semangat mengajak semua umat islam kepada jalan Allah serta mengajak dalam hal kebaikan.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan tinjauan pustaka. Pengumpulan data dilakukan melalui penelusuran literatur ilmiah secara sistematis pada artikel-artikel jurnal dan dokumen yang membahasa secara signifikan dan berkaitan dengan tema penelitian ini. Selanjutnya setelah dilakukan proses pengumpulan data dan analisis, maka peneliti memberikan kesimpulan akhir sebagai penutup hasil penelitian ini.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Metode dan Strategi Dakwah Rasulullah

Rasulullah SAW merupakan satu-satunya manusia yang dapat mengubah masyarakat arab pada saat itu. Rasullah diperintahkan oleh Allah SWT untuk memberikan sebuah peringatan kepada kaumnya di mekah tentang kufur, syirik, maupun yang lainnya yang merusak tentang tatanan keislaman. Pada sejak awal melakukan perjalanan untuk dakwah Rasulullah sudah menerapkan dakwahnya dengan strategi brillian, yaitu dengan cara bertahap. Tahapan dakwah yang dilakukan oleh Rasyllah diantaranya secara sembunyi-sembunyi, terang-terangan dan juga tahapan dakwah diluar kota Mekkah dan penyebarannya (Syamsudin, 2009)

Strategi dan metode dakwah Rasulullah di mekkah

Strategi yang dikembangkan Rasulullah dalam menyebarkan dakwahnya pada periode di Mekkah adalah melakukan dakwah personal secara selektif. Rasulullah dalam dakwahnya ini beliau tidak sembarangan dalam berdakwah dan mengajak orang-orang untuk langsung mengikuti ajarannya. Namun, Rasulullah menyampaikan dakwahnya secara perorangan (Sakdiah, 2016). Rasulullah mulai mengajak untuk menyembah kepada Allah dan masuk Islam secara sembunyi-sembunyi. Beliau mulai mengajak sanak saudara, sahabat, serta orang-orang yang paling dekat dengan beliau. Istri Rasulullah Sayyidah Khadijah lah perempuan yang pertama kali memeluk agama Allah yaitu agama Islam. Setelah itu, terdapat pula seorang anak kecil yang pertama kali masuk Islam yaitu Ali bin Abu Thalib, yang usianya baru sepuluh tahun. Kemudian menyusul anak angkat Rasulullah Zaid bin Haritsah yang juga memeluk agama islam dari kalangan budak. Dan selain itu juga ada beberapa anak Rasulullah yaitu Zainab, Ummu Kultsum, Fatimah dan Ruqayyah. Selanjutnya yaitu sahabat Rasulullah sendiri yaitu Abu Bakar, ia adalah laki-laki yang terpandang yang dianggap sudah merdeka. Periode makkah ini berjalan sekitar 13 tahun. Ada tiga tahapan dalam strategi dakwah Rasulullah yang dilakukan dikota mekkah diantaranya: 1) berdakwah secara sembunyi-sembunyi, tahapan ini berjalan selama tiga tahun, hal ini dilakukan supaya penduduk mekkah tidak merasa kaget yang mulanya mereka menyembah patung-patung berhala kemudian berpindah menjadi menyembah hanya kepada tuhan yang maha esa yaitu Allah SWT, dakwah tahapan ini dilakukan oleh Rasulullah kepada keluarga paling dekat dan dikenal

(4)

baik oleh beliau. 2) Dakwah ini dilakukan terang-terang oleh Rasulullah saat berada di Mekkah, dimulai sejak tahun keempat dari nubuwah dan hingga akhir tahun kesepuluh. 3) tahapan yang terakhir yaitu dilakukan diluar kota Mekkah dalam penyebarannya, yang dimulai dari tahun kesepuluh dari nubuwah hingga hijrah ke kota Madinah (Nurasykim, 2019).

Sedangkan metode dakwah Rasulullah pada periode Mekkah yaitu yang pertama, metode lemah lembut, karena pada saat itu fase mekkah dengan perkenalan orang dengan islam yang masih baru, maka Rasulullah membujuk mereka dengan cara lemah lembut dan membimbing pada ajaran-ajaran yang baik. Kedua, tidak takut dan gentar kepada angkara murka. Dalam metode ini Rasulullah tidak pernah menyerah. Ketiga, sabar dalam berdakwah, ketika beliau berdakwah di Thaif dimana beliau mendapatkan caci maki namun beliau tetap sabar dan terus menyampaikan risalah dakwah sampai mereka mau menerima ajakan kepada kebenaran itu (Nasution, 2013)

Strategi Dakwah Rasulullah di Madinah

Rasulullah berdakwah di Madinah ini berlangsung selama sepuluh tahun. Fase di Madinah juga ada tiga tahapan yaitu, menanamkan dasar-dasar dengan cara memantapkan dakwah Islam (adanya cobaan dari dalam serangan maupun musuh dari luar), berdamai dengan musuh utama, berdakwah kepada raja-raja dan menyepakati sejumlah perjanjian, serta menerima kedatangan sejumlah utusan dan manusia yang berbondong-bondong ingin masuk agama Allah yaitu agama Islam (Iskandar, 2019).

Dalam strategi dakwah di Madinah ini merupakan perjuangan dakwah Nabi Muhammad SAW, dalaam pembentukan

ajaran-ajaran islam yang warganya terdapat non muslim namun strategi dakwah Rasulullah pada periode Madinah adalah menyiarkan Islam ke sejumlah wilayah yang ada di Madinah. Nabi Muhammad diterima oleh umat Islam masyarakat madinah, oleh karena itu Nabi Muhammad SAW melakukan penyebaran dakwah dengan baik dan adanya dukungan dan sambutan dari kaum anshar. Selain itu, umat Islam yang datang dari Mekkah ke Madinah atau disebut kaum muhajirin ikut aktif berperan menyebarkan agama islam kepada masyarat madinah. Nabi Muhammad mempersiapkan langkah-langkah untuk kepentingan dakwah dan peradaban islam diantaranya: pembangunan masjid sebagai media dan pusat dakwah, terciptanya hubungan persaudaraan baru yang disebut Al-Mu’akh, dan melakukan perjanjian dengan Yahudi dengan membangun bekerja sama dan menciptakan perdamaian yang terjadi di Madinah, serta membentuk Piagam Madinah sebagai resolusi konflik (ahmad anas, 2017)

Tantangan Dakwah Rasulullah

Terdapat dua periode Rasulullah dalam berdakwah, yaitu periode Mekkah dan Madinah yang di mana dakwah tersebut dilakukan oleh beliau selama sekitar 13 tahun dimekkah dan 10 tahun dimadinah (Nasution,2013).

Tantang Dakwah Rasulullah periode Mekkah

Pada periode Mekkah ini Rasulullah melakukan dakwah dengan sembunyi-sembunyi lalu secara terang-terangan yang dilakukan di tengah masyarat Mekkah. Ketika Rasullullah melakukan dakwah secara terang-terangan inilah mulai adanya tantangan-tantangan seperti kekerasan yang dilakukan oleh kaum Quraisy, alasan kekerasan tersebut ialah agar menghalangi

(5)

dakwah Rasulullah yang menyebabkan semakin banyaknya orang mekkah yang masuk Islam karena dakwah beliau. Pada saat itu penyiksaanlah yang pertama kali menyerang umat Islam, hingga Bilal bin Robah lah yang disiksa sangat kejam, penyiksaan tersebut berawal dari penangkapan Bilal yang kemudian diikat, dijemur dibawah panasnya matahari, sampai-sampai ditindihkan batu besar diatas dadanya kemudian dicambuk. Sedangkan Usman bin Mazam dipukul bagian kepalanya yang menyebabkan matanyayang sebelah rusak. Meskipun diperlakukan demikian, kamum muslimim tetap bersemangat dalam berdakwah sehingga pengikut umat islam semakin bertambah, kemudian dalam prospek dakwah Rasulullah dengan melenyapkan penyembahan terhadap berhala-berhala mengakibatkan timbulnya permasalahan yaitu tuntutan-tuntutan dan protes-protes kepada Abu Thalib paman Rasulullah sebagai orang yang melindunginya agar Rasulullah tidak mencela bahkan menghina tuhan-tuhan mereka. Namun selalu di tolak dikarenakan dilihat dari ketegasan serta keteguhan sikap baginda nabi Muhammad saw yang seperti perwira dan ksatria, sehingga mempersilahkan Rasulullah untuk terus berdakwah. Namun orang-orang yang selalu ingin menghalangi Rasulullah ini yaitu Abu Jahal yang ingin membunuh Nabi Muhammad dengan berusaha menghancurkan kepala beliau saat sujud dalam sholatnya menggunakan batu besar, kemudian paman Rasulullah Abu Lahab bin Abdul Muthalib juga membenci Rasulullah sampai-sampai melempar kotoran ke pintu rumah Rasulullah. Adapun seseorang yang meludahi Rasulullah ketika beliau berdakwah yaitu Aqobah bin Mu’itah, semua itu dilakukan agar dakwah Rasulullah terhenti termasuk paman-paman

beliau, mereka mengharuskan penangkapan kepada keluarga-keluarga yang masuk islam dan menyiksanya dengan keji, orang-orang tersebut diminta memilih untuk mati atau ingkar kepada Rasulullah. Bilal bin Robah dan Amir bin Yasir mendapat perlakuan yang sangat keji yaitu dibakar hidup-hidup bersama dengan keluarganya karena tidak mau ingkar janji kepada Rasulullah (Irfandi,2010).

Banyak sekali tantangan dan penghalang dakwah Rasulullah diluar yang sudah dijelaskan diatas sehingga puncak dari penghalang dakwah tersebut adalah pemboikotan ekonomi oleh kaum Qurais pada keturunan Nabi Muhammad SAW dan kaum Muslimin, serta kaum Hasyim dan Mutalib. Adapun isi dari pemboikotan tersebut adalah kaum kafir Quraisy tidak mau berbicara dengan orang islam, tidak mau melakukkan jual beli dengan orang islam, dan tidak mau menikah dengan orang islam (Arif,2018). Semua itu dilakukan agar Rasulullah tau bahwa kaum Quraisy menentang dakwah beliau. Kaum kafir Quraisy juga sangat mengintimidasi gerakan dakwah Nabi Muhammad SAW. setelah wafatnya dua orang yang sangat berjasa dalam menopang dakwah Rasulullah. Sehingga keadaan ini menyebabkan Nabi Muhammad SAW berdakwah ke Taif. karena pada perode ini Nabi Muhammad tidak hanya berdakwah pada penduduk makkah saja akan tetapi mengajak orang-orang dari luar makkah juga yaitu wilayah Taif sebelah tenggara Makkah dan juga sejumlah wilayah lainnya. Taif merupakan kota terbesar setelah Makkah dan Madinah, akan tetapi kondisi masyarakat di Taif tidak lebih baik dibandingkan Makkah, masyarakatnya terbiasa melakukan zina, riba dan meminum khamar sehingga dakwah Nabi Muhammad di Taif tidak diterima sampai

(6)

akhirnya Nabi kembali ke Makkah. Periode Makkah berkahir dengan hijrahnya Rasulullah ke Madinah, hijrahnya Rasulullah dilakukan setelah kondisi Makkah dirasa tidak kondusif bagi pergerakan Islam.(Nasution,2013:144)

Tantangan Dakwah Rasulullah Periode Madinah

Setelah banyak orang Madinah yang masuk Islam, Nabi Muhammad SAW. dan para sahabatnya kemudian berhijrah ke Madinah. Hal ini berawal dari masuk islamnya beberapa orang dari Madinah pada saat gerakan dakwah Rasulullah di Makkah, sehingga tidak ada satupun rumah di kawasan Madinah yang tidak mengenal Nabi Muhammad SAW.(Arif,2018:55).

Di Madinah, Nabi Muhammad saw. Terus menyiarkan Islam ke orang-orang Madinah yang belum beriman. Dia mengundang orang Yahudi dan Kristen untuk percaya dan beriman kepada beliau. Beberapa dari mereka sudah beragama Islam, namun sebagian besar masih memegang teguh keyakinan agamanya (Nasriah,2016). Nabi tinggal di Madinah bersama orang Yahudi yang membenci sangat membenci islam. Adaapun tantangan yang dihadapi Rasulullah di Madinah adalah dengan peperangan, lalu Yahudi dan Kristen serta orang munafik menantang kaum Kafir di Mekah. Namun Nabi tetap berdakwah kepada orang-orang yahudi meskipun pengkhianatan terus dilakukan oleh mereka untuk menghancurkn islam.

Perang Muslim pertama yaitu perang melawan orang kafir, dan perang trsebut dinamakan perang Badar, dalam perang tersebut umat muslim mendapatkan kemenangan, dan karena perang tersebut banyak terbunuhnya pemimpin- pemimpin Quraisy dan Abu Jahal merupakan salah satu yang terbunuh. Karena kemenangan

tersebut membuat Islam semakin kuat dan mulai menarik perhatian di Jazirah Arab. Adapun tantang dari orang- orang yahudi adalah, saat itu nabi pernah mengadakan sebuah perjanjian dengan orang yahudi akan tetap mereka melanggar perjanjian tersebut dikarenakan terjadi pelecehan terhadap wanita muslim oleh orang yahudi ketika wanita muslim tersebut hendak ke pasar untuk berbelanja kemudian orang- orang yahudi menggoda wanita muslim tersebut agar melepas kerudungnya, tetapi wanita tersebut menolak, kemudian salah seorang ahudi tersebut mengikat ujung baju wanita muslim itu di pinggangnya, maka Ketika dia berdiri, tubuhnya terbuka, dan memperlihatkan auratnya dan mereka orang yahudi tersebut menertawakannya. wanita Muslim berteriak minta untuk meminta pertolongan, dan seorang pria muslim mendengar teriakan wanita terssebut kemudian lari lalu membunuh orang yahudi tersebut. Melihat hal tersebut orang- orang yahudi pun membunuh pria muslim tersebut. Selain itu pengkhianatan Orang Yahudi adalah ingin membunu Nabi Muhammad SAW. Amr bin Jahsy bin Ka’ab yaitu seorang yahudi pergi ke sebuah rumah dan hendak melempar batu besar ke arah Nabi. Tak hanya ituasululah juga pernah diracuni oleh seorang wanita yahudi dan wanita tersebut bernama Zainab binti Al- Harits bin Salam (Al-Fikri,2009). Selain berperang melawaan orang- orang kafir Makkah dan Yahudi, Rasulullah juga mendapatkan perlawanan dari orang- orang Romawi, perlawanan tersebut adalah peperangan dengan orang- orang Nasrani. Hal itu terjadi selama Perang Mu’tah dan Perang Tabuk.

(7)

Konteks Tantangan Dakwah Rasulullah dengan Masa Kini

Banyak metode dakwah yang sudah diterapkan oleh Rasulullah melalui pendekatan individu. Banyak pendapat yang menyatakan tentang hukum berdakwah, salah satunya berpendapat bahwa dakwah ini hukumnya fardhu kifayah yang berarti jika dalam daerah tersebut sudah terdapat satu pendakwah maka seluruh individu dalam daerah tersebut sudah terwakili. Tetapi jika dalam daerah tersebut belum ada pendakwah maka daerah tersebut di mata Allah telah melakukan dosa. Karena sebenarnya kewajiban berdakwah ada dalam diri individu masing-masing sesuai kemampuan dan kondisi tempat yang akan ditempati untuk berdakwah. Tujuan dakwah sendiri ialah untuk membawa manusia kejalan yang dirahmati Allah yaitu menuju tauhid yang membahagiakan, artinya dakwah ini mengajak umat islam untuk meningkatkan takwa kepada Allah dan pembinaan kepada muallaf.

Tantangan berdakwah sekarang dengan zaman nabi dan rasul sangat berbeda, karena dalam dakwah Nabi dan rasul telah dibekali tuntunan yang sempurna serta telah dibekali waktu untuk mengajak umat manusia beriman kepada Allah. Zaman semakin modern, tantangan dakwah semakin sulit baik bersifat internal dan eksternal. Dengan munculnya teknologi seperti intienet televise VCD dan lain sebagainya ini justru menambah kemaksiatan dimana-mana seperti perjuadian, tindak kriminal meminum minuman keras serta banyaknya tempat tempat hiburan malam yang didalamnya terdapat penjualan moral serta hilangnya rasa malu. Jika seseorang itu awam dengan agama maka kemungkinan besar akan terjerumus dan ikut serta ke dalamnya.

Inilah tantangan dakwah yang sebenarnya harus terpecahkan karena harus berusaha untuk memperkuat aqidah dengan menggunakan ilmu dan teknologi yang semakin maju agar generasi muda tidak kehilangan jati diri dan tidak kehilangan iman serta ilmu. Jika kita terbuai dan lengan dengan adanya kemajuan teknologi yang tidak dipergunakan dengan baik maka kita juga perlahan akan meninggalkan petunjuk yang telah Allah berikan dalam kehidupan kita. Perbuatan yang kita lakukan akan semakin menyimpang dengan alasan ingin mencoba hal baru.

Dalam buku Moralitas Politik Muhammadiyah yang ditulis oleh Prof. Dr. H. M. Amien Rais, MA terdapat lima cara dakwah yang efektif, produktif serta relevan dengan kemajuan teklonogi saat ini. Pertama, dalam pembagian juru-juru dakwah harus rapi, dan harus menguasai ilmu teknologi karena proses dakwah tidak dapat berjalan sepenuhnya hanya dengan menggunakan ilmu tabligh saja. Kedua, harus mengetahui masalah-masalah yang nyata dalam kehidupan, agar dakwah tersebut mempunyai tujuan yang akan diselesaikan. Ketiga, yang terpenting dalam proses dakwah ialah tindakan dan kata-kata yang lebih keras dalam mengobarkan semangat untuk tetap berjalan di jalan Allah. Keempat, harus lebih menguasai media-media massa yang sering dikunjungi oleh masyarakat yang akan menjadi sarana bagi pendakwah seperti media elektronik yang harus dipenuhi dengan pesan islami serta pesan agama sehingga penikmat media dapat membaca pesan dakwah tersebut secara tidak langsung. karena apa yang kita baca akan mempengaruhi pola pikir dan diharap penikmat media tersebut sadar bahwa Allah telah mengatur kehidupan kita di dunia yang sementara ini untuk bekal di akhirat nanti yang bersifat

(8)

kekal. Kelima, penanaman pertama dalam berdakwah ialah aqidah. Penanaman aqidah ini justru harus dilakukan sejak anak masih berusia dini yang akan melekat hingga dewasa nanti yang akan menjadikan benteng bagi mereka untuk menjalani kemajuan zaman ini.

Pada dasarnya ketika berdakwah harus mempunyai tujuan yang kuat sehingga jika terjadi penolakan atau terjadi hal yang tidak diingkan, justru tujuan tersebut yang akan menjadi tameng kita dalam berdakwah. Dalam berdakwah pun tidak hanya terfokus pada tujuan tetapi harus mempunyai prinsip yang kuat (Syam, 2006), diantaranya ikhlas, yaitu prinsip yang paling pentig karena dengan niat serta keikhlasan dalam berdakwah akan berpotensi besar dalam terwujudnya tujuan yang akan dicapai. Serta, teknis dalam era 4.0 ini kesiapan teknis sangat penting juga karena jika pendakwah tidak menguasai teknis makan kendala-kendala dakwah dapat bermunculan sehingga tujuan dalam berdakwah tersebut tidak sesuai dengan harapan.

Kedua prinsip tersebut sangat penting dan tidak boleh ditinggalkan dalam berdakwah, banyak pendakwah yang usinya tidak muda lagi terhalang oleh kendala teknis karena belum terlalu menguasai teknologi yang ada. Sehingga dakwah tersebut dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung misalnya dengan membuat acara dakwah yang dimana pendakwah serta orang yang ingin mencari ilmu dalam isi dakwah tersebut bertemu secara langsung. Sedangkan dakwah secara tidak langsung salah satunya menggunakan media teknologi yang ada seperti youtube, televisi, dan masih banyak lagi. Dengan adanya media teknologi ini memudahkan pendakwah tersebut dalam menyampaikan

ilmu yang telah dimiliki. Tetapi tidak semua dakwah berjalan dengan baik, semakin terkenal pendakwah tersebut semakin banyak pula musuh yang ingin menghancurkan serta menggagalkan dakwah yang akan dilaksanakan. Seperti contoh pada saat pengajian Ustadz Felix terjadi pembubaran, serta beredarnya fitnah yang berakibat terhentinya dakwah tersebut. Ada pula Syekh Ali Jaber yang tiba-tiba diserang ketika masih dalam area pengajian, sehingga acara pengajian tersebut berakhir tidak kondusif dan Syekh Ali Jaber langsung dilarikan kerumah sakit. Terdapat pula Ustadz Abdul Somad yang terkadang dakwahnya ditentang oleh masyrakat tertentu. Dengan ini sebagi generasi muda kita semua harus lebih tahan banting ketika mengalami penolakan ketika bertakwah, harus ikhlas menerima perlakuan yang dirasa tidak sesuai dengan ekspektasi seperti halnya Rasulullah ketika berdakwah, serta harus lebih semangat dan pantang menyerah dalam berdakwah karena dakwah tersebut mengajak umat manusia tetap dijalan Allah.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Dari penjelasan yang telah kami paparkan dapat disimpulkan dalam point-point penting yang terdapat dalam artikel ini yaitu:

Strategi dan metode dakwah Rasulullah periode Mekkah

Strategi yang dikembangkan Rasulullah dalam menyebarkan dakwahnya pada periode di Mekkah adalah melakukan dakwah personal secara selektif. Rasulullah menyampaikan dakwahnya secara perorangan. Adapun tahapan dalam strategi dakwah Rasulullah yang dilakukan di kota Mekkah diantaranya berdakwah secara sembunyi-sembunyi, tahapan ini berjalan

(9)

selama tiga tahun. 2) Dakwah ini dilakukan terang-terang oleh Rasulullah saat berada di mekkah, dimulai sejak tahun keempat dari nubuwah dan hingga akhir tahun kesepuluh. 3) tahapan yang terakhir yaitu dilakukan diluar kota mekkah dalam penyebarannya, yang dimulai dari tahun kesepuluh dari nubuwah hingga hijrah ke kota madinah.

Sedangkan metode dakwah Rasulullah pada periode mekkah yaitu metode lemah lembut, tidak takut dan gentar kepada angkara murka, sabar dalam berdakwah, dan sabar.

a. Strategi dan metode dakwah Rasulullah periode madinah

Strategi dakwah Rasulullah di Madinal berlangsung selama sepuluh tahun, ada tiga tahapan yaitu, 1) Menanamkan dasar-dasar dengan cara memantapkan dakwah islam. 2) Berdamai dengan musuh utama, 3) Menerima kedatangan sejumlah utusan dan manusia yang berbondong-bondong ingin masuk agama Allah yaitu agama Islam.

2. Tantangan dakwah Rasulullah

a. Tantangan dakwah Rasulullah periode Mekkah

Umat muslim menjadi sasaran penyiksaan oleh kaum kafir Quraisy, banyaknya tuntutan dan protes, Adapun Abu Jahal yang ingin membunuh Nabi Muhammad dengan berusaha menghancurkan kepala beliau saat sujud dalam sholatnya menggunakan batu besar, kemudian paman Rasulullah Abu Lahab bin Abdul Muthalib juga membenci Rasulullah sampai-sampai melempar kotoran ke pintu rumah Rasulullah. Adapun seseorang yang meludahi Rasulullah ketika beliau berdakwah yaitu Aqobah bin Mu’itah, semua itu dilakukan agar dakwah Rasulullah terhenti dan puncaknya adalah pemboikotan ekonomi oleh kaum Qurais pada keturunan Nabi Muhammad SAW dan

kaum Muslimin, serta kaum Hasyim dan Mutalib.

Tantangan dakwah rasulullah periode Madinah

Dalam periode Madinah ini tantangan yang pertama kali dialami nabi ialah peperangan, yang dinamakan Perang Badar, yaiutu perang pertama kali seorang muslim melawan orang kafir yang terjadi di mekkah. Adapun orang yahudi yang bernama Amr bin Jahsy bin Ka'ab, Amr melakukan pengkhianatan dan melanggar perjanjian dengan Nabi, dengan tujuan untuk membutuh Nabi dari pelemparan batu besar hingga meracuni nabi yang dilakukan oleh Zainab binti al-Harits bin Sallam seorang wanita yahudi.

Konteks Tantangan Dakwah Rasulullah dengan Masa Kini

Tantangan berdakwah sekarang dengan zaman nabi dan rasul sangat berbeda, karena dalam dakwah nabi dan rasul telah dibekali tuntunan yang sempurna serta telah dibekali waktu untuk mengajak umat manusia beriman kepada Allah. Zaman semakin modern, tantangan dakwah semakin sulit baik bersifat internal dan eksternal. Dengan munculnya teknologi seperti intienet televise VCD dan lain sebagainya. Dalam buku Moralitas Politik Muhammadiyah yang ditulis oleh Prof. Dr. H. M. Amien Rais, MA terdapat lima cara dakwah yang efektif, produktif serta relevan dengan kemajuan teklonogi saat ini. Pertama, dalam pembagian juru-juru dakwah harus rapi, dan harus menguasai ilmu teknologi. Kedua, harus mengetahui masalah-masalah yang nyata dalam kehidupan. Ketiga, yang terpenting dalam proses dakwah ialah tindakan dan kata-kata yang lebih keras dalam mengobarkan semangat untuk tetap berjalan di jalan Allah. Keempat, harus lebih menguasai media-media massa yang sering dikunjungi

(10)

oleh masyarakat yang akan menjadi sarana bagi pendakwah seperti media elektronik yang harus dipenuhi dengan pesan islami serta pesan agama. Kelima, penanaman pertama dalam berdakwah ialah Penanaman aqidah.

Saran

Kami menyadari terdapat banyak kekurangan dalam artikel kami, tetapi kami berharap dapat menghasilkan karya lain yang lebih berkualitas yang bertema sama. Untuk pembaca kami berharap, dapat menambah ilmu pengetahuan khususnya di bidang dakwah Nabi Muhammad SAW. bagaimana metode dan strategi Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan dakwah Islam patut ditiru oleh umat Islam khususnya di Indonesia, agar semangatnya dapat terus berlanjut dalam perjuangan para nabi.

Kami berharap pula dengan penyusunan artikel ini dapat memberikan kontemplasi bagi umat Islam. Dakwah di zaman Nabi Muhammad juga menggunakan banyak cara, umat Islam harus terus meneruskan dakwah nabi dan menyesuaikan dengan era masa kini yang dibantu dengan teknologi.

DAFTAR RUJUKAN

Rais, M. Amien. Moral Politik Muhammadiyah. Yogyakarta: Dinamika.

Usman, Abdul Rani (2013). Metode Dakwah Kontemporer. Jurnal

Al-Bayan, Vol. 19, No. 28.

Syamsuriah (2019). Tantangan Dakwah di Era Milenial. Jurnal Ilmiah Islamic, Vol. 16, No. 2.

Manggolo, Ahmad., Siswanto., Musthofa (2020). Strategi Peliputan Berita Wartawan Majalah Suluh. Jurnal

Dakwah dan Komunikasi, Vol. 5,

No. 2.

Nasution, Fauziah (2013). Rasulullah SAW sebagai Shahibu ad-Dakwah (Analisis Sejarah Dakwah pada Masa Rasulullah SAW). Jurnal

al-Hikmah, Vol. VII, No.01.

Nurasykim, M. F. M (2019). Strategi Rasulullah dalam Pengembangan Dakwah pada Periode Mekkah.

Jurnal At-Taujih, Vol. 2, No. 1.

Hafiddin, Hamim (2015). Pendidikan Islam pada Masa Rasulullah. Jurnal

Tarbiya, Vol. 1, No. 1.

Irfandi,Mohammad (2010). Skripsi:

Perjalanan Dakwah Islamiyah Rasulullah Saw pada Periode Mekkah dan Madinah. Universitas

Islam Negri Syarif Hidayatullah Saputra, Akmal (2017). Skripsi : Media

Dakwah dan Tantangannya Di Era Global. Universitas Islam Negeri

Ar-Raniry.

Arif, Mohammad (2018). Dinamika Islamisasi Makkah & Madinah.

Asketik, Vol. 2 No. 1.

Nasriah,st (2016). Dakwah Pada Masa Nabi Muhammad Saw (Studi Naskah DakwahNabi Muhammad Pada Periode Madinah). Jurnal Tabligh, Desember 2016:15–31

Sa’ad Karim al-Fiqi (2009).

Pengkhianat-pengkhianat dalam Sejarah Islam.

Jakarta : Pustaka al-Kautsar

Syamsudin (2009). Strategi dan Etika Dakwah Rasulullah SAW. Jurnal

Ilmu Dakwah. Vol. 4, No.14, Hal

793-808

Sakdiah, Halimatus (2016). Komunikasi Interpersonal sebagai Strategi Dakwah Rasulullah. Jurnal Ilmu

Dakwah. Vol. 15, No. 30, Hal

(11)

Nasution, Fauziah (2013). Rasulullah SAW sebagai Shahibu ad-Dakwah.

Jurnal Ilmu Dakwah. Vol 7, No. 1,

Hal 136-156

Iskandar, Isman (2019). Perjalanan Dakwah Nabi SAW. Jurnal Manajemen

Dakwah. Vol. 1, No. 2, Hal

321-344

Adinugraha., Hermawan, Hendri., dan Anas, Ahmad (2017). Dakwah Nabi Muhammad terhadap Masyarakat Madinah Perspektif Komunikasi Antarbudaya. Jurnal

Ilmu Dakwah. Vol. 11, No. 1, Hal

Referensi

Dokumen terkait

Dapat disimpulkan bahwa body piercing adalah bentuk dari seni modifikasi tubuh dengan cara menindik bagian-bagian tubuh tertentu yang bertujuan untuk memakai perhiasan pada

Dalam kenyataan kita melihat orang cenderung ber-spesialisasi; ada yang menjadi pengusaha sepatu, menjadi petani, menjadi pialang, penjual roti, dosen, dokter gigi, ahli

Sehamsnya agar ti- dak teijadi penyalahgunaan dalam penerapan isi pasal, titik tekan da lam produk hukum perkawinan Indonesia mengacu pada fomena sosial bahwa perkawinan antar

Untuk grafik luas (Area) sisi mata kiri dan kanan, hasil dari kedua grafik menunjukkan tidak ada citra yang masuk dalam rentang nilai luas (Area) 1 yang diterapkan di sistem dan

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi hasil penelitian

KERTAS KERJA DAN KEWANGAN MERENTAS DESA PERINGKAT SEKOLAH 2014 Nama Program : Merentas Desa.. Pendahuluan : Aktiviti merentas desa adalah salah satu aktiviti sukan

Dari tanya jawab guru dan siswa tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa sudah memahami sebagian materi tersebut. Akan tetapi ada beberapa sub pokok bahasan

Meskipun media ini tidak memberikan pengalaman langsung kepada siswa karena tidak menggunakan alat-alat yang konkrit, namun penggunaan media virtual seperti PhET lebih