Deni Radian, 2014
Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode dan Desain 1. Metode Penelitian
Menurut Winarno Surakhmad (1982:131) metode penelitian adalah cara yang utama yang digunakan oleh peneliti untuk mencapai tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan menggunakan teknik dan alat-alat tertentu dan menjawab pertanyaan penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif menurut Soehartono(2004) yaitu penelitian yang menggambarkan karakteristik-karakteristik suatu masyarakat atau suatu kelompok tertentu yang memberikan gambaran atau uraian dari suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang sedang diteliti.
Metode ini bertujuan untuk mengungkap suatu masalah atau keadaan sebagaimana adanya serta hubugan antara fenomena yang diteliti melalui pendeskrifsian,pengembangan secara sistematis, factual, dan akurat.Pertimbangan dari pemilihan metode deskriptif ini, karena peneliti ingin mengungkap tentang Dampak Industri pengolahan Batu Andesit terhadap Kondisi Lingkungan di Kecamatan Bantarujeg Kabupaten Majalengka.
2. Desain Penelitian
Dalam setiap penelitian harus memiliki rancangan atau disebut juga design penelitian, hal ini dilakukan guna mempermudah peneliti saat melakukan penelitian dan juga agar penelitiaan dapat terarah sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Berikut ini adalah design dalam penelitian, yang dapat dilihat dalam tabel:
Deni Radian, 2014
Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1 Desain Penelitian Langkah Penelitian Kegiatan Pra Penelitian
1. Perumusan masalah, tujuan dan sasaran penelitian. 2. Penentuan lokasi penelitian
3. Pengumpulan Data Sekunder
a. Peta Rupabumi skala 1 : 25.000 lembar 1309 – 132 Jatitujuh, lembar 1309 – 114 Majalengka, lembar 1309 – 141 Jatiwangi, 1309 – 123 Rajagaluh dan data dari BAPPEDA.
b. Data Monografi Kecamatan Bantarujeg 4. Perancangan Instrumen Penelitian
a. Studi Pustaka Tentang materi terkait judul penelitian b. Membuat instrumen penelitian (pedoman wawancara) Lapangan Mencari Data Primer
1. Melakukan Observasi 2. Angket
3. Wawancara 4. Dokumentasi Pasca Lapangan Pengolahan Data :
1. Editing : penelitian kembali data yang telah dikumpulkan dengan menilai apakah data yang telah dikumpulkan tersebut cukup baik atau sudah relevan untuk diproses atau diolah lebih lanjut.
2. Tabulasi : proses penyusunan dan analisis data dalam bentuk tabel.
3. Analisis : untuk melakukan analisis data hasil penelitian, peneliti menggunakan presentase untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh minimarket. Setelah itu dijabarkan secara deskriptif guna mengungkapkan fenomena-fenomena yang ada dilapangan.
Deni Radian, 2014
Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Variabel
Variabel menurut Sugiyono (2009:60) “variabel pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”.
Berikut Variabel dalam penelitian ini adalah :
Indikator 1. 1. Kondisi lingkungan (fisik) ,indikatornya: a. Polusi udara b. Kerusakan jalan c. Limbah industri
2. 2. Kondisi sosial ekonomi,
indikatornya: a. Pekerjaan b. Pendapatan c. Kepemilikan fasilitas hidup Variabel bebas
Industri pengolahan batu andesit
1. Pengusaha 2. Buruh industri
Deni Radian, 2014
Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu mengetahui dan memperoleh kejelasan antara variabel penelitian.
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Dalam pengumpulan data dan menganalisis data, langkah yang penting adalah menentukan populasi, karena populasi merupakan sumber data penelitian yang dapat dijadikan sebagai objek penelitian. Adapun populasi dalam penelitian ini yaitu populasi wilayah dan populasi manusia.
Meurut Arikunto (2002:108) populasi adalah ”keseluruhan objek yang berada di daerah penelitian”berdasarkan penelitian tersebut maka populasi wilayah meliputi seluruh masyarakat kecamatan Bantarujeg.
Sedangkan menurut Sangdjidan Sopiah (2010:185) populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari subjek atau objek dan kemudian di tarikkesimpulan.
2. Sampel
Untuk memudahkan proses penelitian, maka diperlukan sampel yang menjadi bagian dari jumlah populasi dengan memperhatikan keabsahan sampel yang diambil.
Menurut Sugiono (2011:62) mengungkapkan bahwa sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel yang di ambil dari populasi harus benar-benar refresentatif (mewakili).
Sedangkan menurut Arikunto(2011;111) sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi. Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian terdiri dari : a. Sampel wilayah
sampel wilayah dalam penelitian ini adalah kecamatan Bantarujeg b. Sampel manusia
Penarikan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling, menurut Tika(2005:41) “purposive sampling adalah sampel yang dipilih secara cermat
Deni Radian, 2014
Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan mengambil orang atau objek penelitian yang selektif dan mempunyai cirri-ciri spesifik”
Sampel yang diambil dari penelitian ini di tentukan berdasarkan ketentuan dari Arikunto(1993; 113) yaitu sebagai berikut;„‟Apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua hingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15%, atau 20-25% atau lebih‟‟
Yang menjadi sampel dalam penelitian ini berupa:
No Pengusaha Buruh industri Warga
1 Pendin stones 10 orang 11 rumah
2 Endad stones 15 orang 14 rumah
3 Cahya stones 12 orang 14 rumah
Jumlah 37 Orang 39 orang
Sumber: Survey Lapangan.
D. Definisi Oprasional
Untuk menghindari perbedaan penafsiran dalam penelitian ini, maka penulis menjabarkan definisi operasional sebagai berikut:
1. Industri batu andesit
Industri batu andesit merupakan kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi. Faktor-faktor produksi yang akan dibahas dalam penelitian ini diantaranya adalah bahan baku, sumber air, pemasaran, transportasi, modal, dan tenaga kerja.
2. Kondisi lingkungan
Kondisi lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumberdaya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun dilautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana
Deni Radian, 2014
Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
adalah suatu kondisi dimana lingkungan dapat terakomodasi dalam menunjang mahluk hidup untuk hidup secara layak, sedangkan apabila kondisi lingkungan rusak, maka ekosistem dalam menjalankan fungsinya akan terhambat sehingga timbul ketidak seimbangan dalam lingkungan.
E. Instrument Penelitian
1. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah peta rupabumi yang dikeluarkan oleh Bakosurtanal dengan skala 1:25.000, data peta rupabumi yang digunakan antara lain: peta rupabumi lembar 1309-112 Bantarujeg, peta rupabumi lembar 1308-434 Sumber dan peta rupabumi lembar Pagerageung, peta Rupa Bumi Indonesia skala 1:25.000 lembar 1309-121 Talaga, Peta Rupa Bumi Indonesia skala 1:25.000 lembar 1308-443 lembar Cikijing. Data Industri kecil yang diperoleh dari Dinas Koperasi Usaha Mikro kecil Perindustrian dan Perdagangan (KUKM perindag) Kabupaten Majalengka tahun 2012 dan data kependudukan/Monografi Kecamatan Bantarujeg Kabupaten Majalengka.
2. Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Peta Rupa Bumi Indonesia skala 1:25.000 1309-112Bantarujeg, peta Rupa Bumi Indonesia skala 1:25.000 lembar 1308-434 Pagerageung, peta Rupa Bumi Indonesia skala 1:25.000 lembar 1309-121 Talaga,Peta Rupa Bumi Indonesia skala 1:25.000 lembar 1308-443 lembar Cikijing. b. Pedoman Wawancara
c. Angket
d. Lembar observasi/ Check list
Deni Radian, 2014
Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu f. Notebook Acer Aspire one 522
g. Software Mapinfo 9.5
F. Prosedur Penelitian
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menjadwalkan waktu dari mulai penelitian sampai selesai. Tabel Jadwal penelitiannya adalah sebagai berikut:
Tabel : 3.2 Jadwal Penelitian
No. Materi Skripsi Waktu Penelitian
1. Proposal Penelitian April
2. Penyusunan BAB 1 Juni
3. Penyusunan BAB II dan III Juli 4. Instrumen Penelitian Agustus 5. Pelaksanaan Penelitian
Lapangan
September
6. Pengolahan Data Lapangan November 7. Penyusunan BAB IV dan V Desember
G. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data 1. Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperoleh sesuai dengan masalah penelitian, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
Deni Radian, 2014
Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau phenomena yang ada pada objek peneliti. Sedangkan observasi lapangan yaitu observasi yang dilakukan terhadap objek yang di tempat kejadian atau tempat berlangsungnya peristiwa, sehingga observasi berada bersama objek yang diteliti. Dalam penelitian ini observasi digunakan untuk mengetahui Dampak industri kerajinan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di Kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka.
b. Angket
MenurutArikunto (2006:151) angket yaitu cara pengumpulan data berbentuk pengajuan pertanyaan tertulis, melalui sebuah daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Alat pengumpulan dengan angket adalah kuesioner yaitu daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan oleh peneliti untuk disampaikan pada responden sendiri, dan merupakan salah satu sumber data utama dalam penelitian ini. Pengisian angket atau kuesioner dapat menyangkut diri responden sendiri, mulai dari pendapatan yang diperoleh oleh responden itu sendiri, pendidikan yang di tempuh oleh responden maupun tentang kepemilikan fasilitas responden itu sendiri. Respondennya terdiri dari pengusaha dan pekerja (pengolah) industri batu andesit.
c. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan yang membantu dan melengkapi pengumpulan data yang tidak dapat diungkap oleh teknik informasi. Dalam pelaksanaannya peneliti berhadapan langsung dengan responden dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan tujuan penelitian.
Deni Radian, 2014
Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan data dari dokumen-dokumen yang berhubungan dengan penelitian yang bisa diperoleh dari lembaga atau intansi terkait.
2. Pengolahan data
Setelah data yang diperlukan terkumpul, maka selanjutnya dilakukan analisis data. Langkah langkah untuk teknis pengolahan data penelitian yang terkumpul kemudian ditabulasi dengan cara:
a. Menguraikan satu persatu skor jawaban responden b. Mengelompokan data dari tiap butir seluruh pertanyaan. c. Mengubah jenis data yang disesuaikan dengan teknis analisis
d. Selanjutnya setelah data terkumpul dengan melalui langkah langkah diatas, maka data yang telah di dapatkan penulis kemudian di olah.
3. Analisis data a. Analisis deskriptif
Menurut Tika (2005:116) mengungkapkan bahwa analisis deskriptif ini mendeskriptifkan gejala yang nampak secara verbal dari data dan tabel. Dalam penelitian ini teknik analisis deskriptif mendeskripsikan gejala yang nampak di daerah penelitian seperti gambaran umum daerah penelitian, baik kondisi fisik maupun kondisi sosial.
b. Analisis statistiks
1) Perhitungan persentase
Hasil pengelompokan dan pengolahan data, disajikan dalam bentuk tabel, gambar dan bagan. Menurut Santoso (2001:299) “ mengungkapkan untuk mengetahui kecenderungan jawaban responden dan penomena dilapangan digunakan analisis persentase dengan menggunakan formula”. Pormula persentase sebagai berikut :
Deni Radian, 2014
Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 𝑝 % =
N X 100 %
Keterangan :
F = Frekuensi tiap kategori jawaban responden N = Jumlah keseluruhan responden
P = Besarnya persentase
Apabila perhitungan telah selesai dilakukan, maka hasil perhitungan berupa persentase tersebut digunakan untuk mempermudah dalam penafsiran dan pengumpulan data sementara penulis memilih parameter yang digunakan oleh Effendi dan Manning (1991 : 263). Adapun kriteria persentase yang digunakan dirinci sebagai berikut.
Tabel 3.3
Kriteria penilaian persentase
No Persentase (%) kriteria 1. 100 Seluruhnya 2. 75-99 Sebagian besar 3. 51-74 setengahnya 4. 50 Setengahnya 5. 25-49 < setengahnya 6. 1-24 Sebagian kecil 7. 0 Tidak ada