• Tidak ada hasil yang ditemukan

RESUME PROYEKSI STEREOGRAFI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RESUME PROYEKSI STEREOGRAFI"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

RESUME

PROYEKSI STEREOGRAFI

A. Geologi Struktur

Geologi struktur adalah ilmu yang mempelajarai batuan yang mengalami deformasi dan merupakan lapisan bagian atas dari bumi. Kata struktur berasal dari bahasa latin yang berarti membangun. Deformasi yang merubah bentuk atau ukuran dari batuan yang di akibatkan oleh strees dan meninggalkan hasil yang permanen (strain). Hal – hal tersebut meupakan beberapa komponen dari bangun tiga dimenisi pada batuan. Dengan mempelajari struktur tiga dimensi batuan dan daerah, dapat dibuat kesimpulan mengenai sejarah tektonik, lingkungan geologi pada masa lampau dan kejadian deformasinya. Hal ini dapat dipadukan pada waktu dengan menggunakan kontrol stratigrafi maupun geokronologi, untuk menentukan waktu pembentukan struktur tersebut.

Geologi struktur mencakup bentuk permukaan yang juga dibahas pada studi geomorfologi, metamorfisme dan geologi rekayasa. Dengan mempelajari struktur tiga dimensi batuan dan daerah, dapat dibuat kesimpulan mengenai sejarah tektonik, lingkungan geologi pada masa lampau dan kejadian deformasinya.

Proses deformasi adalah perubahan bentuk dan ukuran pada batuan akibat dari gaya (force) yang terjadi di dalam bumi. Gaya tersebut pada dasarnya merupakan proses tektonik yang terjadi di dalam bumi. Di dalam pengertian umum, geologi struktur adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk batuan sebagai bagian dari kerak bumi serta menjelaskan proses pembentukannya. Gaya-gaya pembentuk struktur geologi terdiri dari :

Tension/Streess (gaya tarik)

Compression/Strain (gaya tekan)

Couple

Torsion (Gaya Puntiran)

(2)

Gaya berupa kompresi dapat menghasilkan struktur berupa perlipatan, pensesaran, dan penunjaman. Sedangkan gaya berupa tensi menghasilkan struktur berupa patahan. Proyeksi adalah gambar suatu benda yg dibuat rata (mendatar) atau berupa garis pada bidang datar. Macam-macam proyeksi yaitu :

1. Proyeksi Sinusoidal (Peta Homolografik)

Proyeksi ini merupakan jenis proyeksi peta yang mirip dengan irisan kulit jeruk. atau dapat juga disebut dengan peta homolografik,

sanson flamsteed atau mercator equal – area projection.

menunjukkan proyeksi peta dalam bentuk garis lurus kathulistiwa dengan garais melengkung dengan meridian digunakan untuk memetakan tropis latitude.

Gambar 1 Proyeksi Sinusoidal 2. Proyeksi Globe dari irisan globe

Proyeksi Globe ini yaitu proyeksi kartografi yang berasal dari bola bumi yang jika diiris menjadi beberapa bagian akan terbentuk irisan globe. menurut sejarahnya, proyeksi ini dahulu disebut dengan ‘analemma’ yang pertama kali menemukan adalah Albrecht Duner.

(3)

Gambar 2

Proyeksi Globe dari irisan Globe 3. Proyeksi Fuller (Proyeksi Dymaxion)

Proyeksi ini merupakan proyeksi diatas permukaan polihedron yang dibuat oleh Buckminster Fuller karena itu Proyeksi ini sering disebut dengan Proyeksi Fuller.

4. Proyeksi Oronteusfinnaeus

Yakni merupakan proyeksi hasil karya dari oroteus finaeus yang sampai sekarang terus menjadi misteri, karena pada zaman itu belum ada yang pernah ke benua termuda yaitu benua antartika namun beliau dapat mengetahui ada daerah yang selama ini ditutupi oleh salju abadi.

5. Waterman Butterfly Projection

Benhard J.S. Canhill adalah orang yang pertama kalinya menemukan proyeksi tersebut.

6. Proyeksi Stereografi

Proyeksi stereografi ialah metode pendeskripsian geometri yang dapat menunjukkan hubungan antara ‘besar sudut’ dan ‘kedudukan’ dari garis atau bidang.

7. Proyeksi Azimuthal Stereografik

Titik sumber proyeksi di kutub berlawanan dengan titik singgung bidang proyeksi dengan kutub bola bumi.

8. Proyeksi kutub

Proyeksi Kutub Secara sederhana dapat disebut bilamana dalam membuat peta kita hanya dapat menggambar beberapa bagian permukaan bumi.

B.

Analisis Struktur Geologi Menggunakan Proyeksi Stereografis

Proyeksi stereografis ialah proyeksi yang berdasarkan pada perpotongan suatu bidang garis dengan arah bidang proyeksi bidang permukaan (horizontal) yang melalui pusat sebuah bola. Proyeksi ini merupakan metode pendeskripsian geometri yang mampu menunjukkan hubungan antara ‘besar sudut’ dan ‘kedudukan’ dari garis atau bidang. Proyeksi stereografis terdiri dari beberapa jenis, diantaranya :

(4)

1. Equal Angle Projection 2. Equal Area Projection 3. Orthogonal Projection 4. Polar Projection

Masing-masing dari proyeksi stereografis ini memiliki ciri dan hasil proyeksi yang berbeda – beda, namun dalam analisa geometri struktur geologi, biasanya dibutuhkan kombinasi dari keempatnya untuk menghasilkan analisa geometri yang akurat dan lebih praktis.

1. Equal Angle Projection

Proyeksi ini pada biasanya digunakan untuk memproyeksikan setiap titik pada permukaan bola ke bidang proyeksi pada suatu titik zenith (pada sumbu vertikal) melalui pusat bola bagian puncak. Di dalam Bidang-bidang dengan sudut yang sama akan digambarkan semakin rapat ke arah pusat. Hasil penggambaran pada bidang proyeksi tersebut dinamakan sebagai stereogram. Hasil dari equal angle

projection adalah Wulff Net. 2. Equal Area Projection

Proyeksi ini biasanya digunakan pada analisis data statistik karena kerapatan hasil ploting menunjukkan keadaan yang sebenarnya. Proyeksi equal area adalah proyeksi yang akan menghasilkan jarak titik pada bidang proyeksi yang sama dan sebanding dengan sebenarnya. Hasil dari equal area projection adalah suatu stereogram yang disebut dengan Schmidt Net.

3. Orthogonal Projection

Proyeksi ini merupakan kebalikan dari equal angle projection karena pada proyeksi orthogonal ini, titik-titik pada permukaan bola akan diproyeksikan tegak lurus pada bidang proyeksi dan lingkaran hasil proyeksi akan semakin renggang ke arah pusat. Stereogram dari proyeksi ortogonal disebut sebagai Orthographic Net.

4. Polar Projection

Pada proyeksi ini, baik unsur garis maupun bidang tergambar sebagi suatu titik. Stereogram dari proyeksi kutub ini adalah Polar Net atau

(5)

sehingga apabila ingin mendapatkan proyeksi bidang dari suatu titikpada Polar Net, harus menggunakan Schmidts Net.

Jadi yang dimaksud proyeksi stereografis adalah kenampakan gambaran dari dua dimensi atau proyeksi dari permukaan bola struktur tersebut. Dengan menggunakan proyeksi ini struktur bidang dan struktur garis akan kelihatan lebih jelas kedudukannya. Dalam hal ini struktur tersebut akan digambarkan pada permukaan bola bagian bawah.

Untuk melakukan analisis dalam pemecahan masalah geologi struktur, dengan metode ini akan digunakan stereo net (jarring stereo) yang terdiri dari :

o Wulf net (jaring sama sudut atau equiangular net) o Schimidt net (jaring sama luas atau equal area net) o Polar equal area net

o Kalsbeek counting net (jaring penghitung kalsbeek)

Dalam dunia geologi struktur yang penuh dengan analisa unsur titik, garis, bidang, dan sudut bahkan perpotongan dan kombinasi antara keempatnya, diperlukan berbagai metode yang dapat digunakan untuk menganalisa unsur-unsur tersebut secara lebih mudah dan praktis serta memberikan hasil yang akurat demi efisiensi kerja namun dengan hasil yang maksimal. Untuk itu, munculah suatu metode analisa yang cukup praktis dan mudah untuk mengaplikasikannya dalam analisa struktur geologi, yaitu metode proyeksi stereografis. Proyeksi stereografis merupakan proyeksi yang didasarkan pada perpotongan suatu bidang garis dengan arah bidang proyeksi yang merupakan bidang permukaan (horizontal) yang melalui pusat sebuah bola. Proyeksi stereografis dapat memecahkan masalah yang berkaitan dengan geometri berupa besaran arah dan sudut dalam analisa geomoetri struktur geologi karena proyeksi ini dapat menggambarkan geometri kedudukan atau orientasi bidang dan garis dalam bidang proyeksi yang digunakan.

(6)

KESIMPULAN

Geologi Struktur pada intinya mempelajari struktur batuan , yaitu struktur primer ( misal perlapisan, foliasi, laminasi, dll ) dan struktur sekunder ( misal kekar, sesar, lipatan ). Dalam mempelajari struktur sekunder ini, ada beberapa unsur struktur geologi secara geometri dapat dianggap sebagai struktur bidang .Selain itu juga ada unsur struktur geometri garis.. Proyeksi adalah gambar suatu benda yang dibuat rata (mendatar) atau berupa garis pada bidang datar. Sedangkan proyeksi stereografis adalah proyeksi yang didasarkan pada perpotongan suatu bidang garis dengan arah bidang proyeksi yang merupakan bidang permukaan (horizontal) yang melalui pusat sebuah bola. Proyeksi stereografis terdiri dari beberapa macam, seperti:

1. Equal Angle Projection 2. Equal Area Projection 3. Orthogonal Projection 4. Polar Projection

Untuk melakukan analisis dan pemecahan masalah geologi struktur, dengan metode ini akan digunakan stereo net (jarring stereo) yang terdiri dari :

a. Wulf net (jaring sama sudut atau equiangular net)

b. Schimidt net (jaring sama luas atau equal area net) c. Polar equal area net

d. Kalsbeek counting net (jaring penghitung kalsbeek)

Penerapan geometris terhadap struktur–struktur geologi, merupakan suatu usaha dalam penafsiran. Masih menjadi pertanyaan apakah dibenarkan kita menggunakan bentuk–bentuk geometri tertentu untuk menggambarkan hubungan struktur yang sebenarnya antara bentuk batuan yang satu dengan batuan yang lain, atau didalam batuan itu sendiri. Unsur geometri utama dalam struktur–struktur geologi adalah bidang–bidang dan garis–garis. Mereka tidak saja sebagai batas–batas luar dari suatu batuan, tetapi juga memberikan pola

(7)

unsur–unsur struktur didalam batuan itu sendiri, seperti perlapisan, rekahan dan sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA

Kamus Bahasa Indonesia. 2014. “Proyeksi”. http://kamusbahasaindonesia.org/ proyeksi/mirip#ixzz2f1qcabfY. Diakses pada tanggal 24 Febuari 2014 Hertanto, Hendrik Boby. 2012. “Stereographic Projection”. http://geoenviron

blogspot.com/2012/10/stereographic-projection.html. Diakses pada tanggal 24 Febuar 2014

Nafi, Ahmad Yazidun. 2013. “Makalah Analisis Struktur Geologi”. http://pitikuy

e.blogspot.com/2013/09/makalah-analisis-struktur-geologi.html#sthash.KYSWvN G8.dpuf. Diakses pada tanggal 24 Febuar 2014

Wulan. 2012. “Proyeksi Stereografi dan Proyeksi Kutub”. http://lannminers.blogspot .com/. Diakses pada tanggal 24 Febuari 2014

Gambar

Gambar 1 Proyeksi Sinusoidal

Referensi

Dokumen terkait