• Tidak ada hasil yang ditemukan

1-1 RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KOTA PASURUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "1-1 RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KOTA PASURUAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018

1 - 1

1.1 Latar Belakang

Pembangunan Nasional harus dilaksanakan secara merata di seluruh wilayah Indonesia, mulai tingkat pemerintahan pusat sampai daerah dengan cara yang lebih terpadu, efisien, efektif, serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi seluruh masyarakat.

Salah satu perwujudan pembangunan tersebut adalah pelaksanaan pembangunan infrastruktur yang disiapkan secara lebih cerdas, terencana dan terpadu sesuai dengan kaidah pembangunan berkelanjutan.

Pendayagunaan sumberdaya yang lebih optimal diharapkan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan pemerataan pembangunan di berbagai daerah, penciptaan lapangan kerja dan penanggulangan kemiskinan dengan tetap menjaga daya dukung lingkungan.

Untuk mewujudkan hal tersebut perlu disiapkan perencanaan program infrastruktur yang dapat mendukung kebutuhan ekonomi, social dan lingkungan secara terpadu. Departemen Pekerjaan Umum khususnya Direktorat Jendral Cipta Karya mengambil inisiatif untuk mendukung Propinsi, Kabupaten/Kota untuk dapat mulai menyiapkan perencanaan program yang dimaksud khususnya Bidang Keciptakaryaan sebagai embrio terwujudnya perencanaan program infrastruktur yang lebih luas.

Berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum No. 06/SE/DC/2014 tanggal 24 Maret 2014 perihal Pedoman Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta karya, maka nomenklatur RPIJM diganti menjadi RPI2JM dan berlaku pula pedoman baru. Dengan demikian pada kegiatan ini, dalam pelaksanaannya nanti telah menggunakan dasar surat edaran tersebut.

Dokumen Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI2JM) Kab/Kota Bidang Cipta Karya merupakan dokumen perencanaan yang penting dalam pembangunan bidang Cipta Karya, yang menjadi dasar dalam penyusun program dan anggaran serta mendorong proses pemerataan pembangunan infrastruktur PU/Cipta Karya yang lebih ideal, efektif dan efisien.

P

(2)

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018

1 - 2

Dalam proses pelaksanaan keterpaduan program bidang infrastruktur permukiman perlu mengacu pada Amanat Penataan Ruang/Spasial, Amanat Pembangunan Nasional, dan Amanat Pembangunan bidang PU/CK, Rencana Pembangunan Daerah dan Amanat Internasional.

RPI2JM sebagai dokumen perencanaan bidang Cipta Karya juga merupakan integrasi dari strategi pembangunan sektor bidang Cipta Karya (Rencana Induk Sektor). Masterplan Infrastruktur Bidang Cipta Karya diantaranya; Strategi Pengembangan Infrastruktur Permukiman yaitu Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP), Strategi Sanitasi Kota (SSK), Rencana Tata Bangunan Lingkungan (RTBL), dan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISSPAM), Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota, dan Visi Misi Pemimpin Daerah Kabupaten/Kota di dalam RPJMD/Renstra SKPD Kabupaten/Kota yang membidangi bidang Cipta Karya.

RPI2JM sebagai dokumen kelayakan dan kerjasama program dan anggaran pembangunan bidang cipakarya di daerah antara pemerintah pusat, propinsi, dan kab/kota, bermanfaat dalam mendorong pembangunan infrastruktur bidang ciptakarya dalam rangka memacu pertumbuhan kab/kota dan pemerataan pembangunan. RPI2JM juga merupakan dokumen perencanaan yang dibuat oleh kab/kota dalam mendorong keterpaduan penanganan infrastruktur bidang ciptakarya berdasarkan entitas.

RPI2JM yang disusun diharapkan juga dapat menggambarkan multi sumber pendanaan dan multi stakeholders di dalam investasi infrastruktur permukiman baik dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota), Swasta (Dunia Usaha), Masyarakat, dan Pinjaman / Hibah Luar Negeri. Dengan demikian RPI2JM yang disusun merupakan consolidated Feasibility Study yang dapat diterima oleh semua pihak.

1.2 Maksud dan Tujuan RPI2-JM Bidang Cipta Karya

Maksud disusunnya RPI2-JM Bidang Cipta Karya adalah untuk mewujudkan kemandirian kabupaten/kota dalam penyelenggaraan infrastruktur permukiman yang berkelanjutan, baik di perkotaan maupun perdesaan.

Adapun tujuan dari disusunnya RPI2-JM Bidang Cipta Karya adalah sebagai dokumen acuan dalam perencanaan, pemrograman, dan penganggaran pembangunan infrastruktur Bidang

(3)

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018

1 - 3

Cipta Karya. RPI2-JM memuat rencana program dan investasi dalam jangka waktu lima tahun yang mencakup multi sektor, multi sumber pendanaan, dan multi stakeholders.

1.3 Prinsip Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya

Prinsip dasar RPI2-JM Bidang Cipta Karya secara sederhana adalah:

1. Multi Tahun, yang diwujudkan dalam kerangka waktu 5 (lima) tahun untuk rencana investasi yang disusun.

2. Multi Sektor, yaitu mencakup sektor/bidang pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem pelayanan persampahan, pengembangan sistem pelayanan air limbah, pengembangan sistem pematusan kota/drainase, peningkatan kualitas kawasan kumuh dan peremajaan permukiman, penanganan kawasan kumuh, pengembangan kawasan dan ruang terbuka hijau, serta penanggulangan kebakaran dan penataan bangunan gedung.

3. Multi Sumber Pendanaan, yaitu memadukan sumber pendanaan pemerintah, sumber pendanaan swasta, dan masyarakat. Sumber pendanaan pemerintah dapat terdiri dari APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten/Kota, sedangkan dana swasta dapat berupa Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) dan Coorporate Social Responsibility (CSR). Masyarakat dapat berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat, antara lain dalam bentuk barang dan jasa.

4. Multi Stakeholder, yaitu melibatkan masyarakat, pemerintah, dan swasta sebagai pelaku pembangunan dalam proses penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya maupun pada saat pelaksanaan program.

5. Partisipatif, yaitu memperhatikan kebutuhan dan kemampuan daerah (kabupaten/kota dan provinsi) sesuai karakteristik setempat (bottom-up).

Dengan 5 (lima) prinsip dasar tersebut, diharapkan kemandirian daerah dapat terwujud, sehingga pembangunan yang efektif dan efisien dapat tercapai. RPI2-JM Bidang Cipta Karya bersifat dinamis dan dapat dikaji (review) setiap tahunnya dalam rangka penyesuaian dengan arahan pembangunan yang ada sesuai dengan kebutuhan daerah.

1.4 Mekanisme Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya

Mekanisme penyusunan dan penilaian RPI2-JM Bidang Cipta Karya dipaparkan dalam 3 (tiga) bagian, yaitu hubungan kerja penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya, langkah penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya, serta Penilaian Kelayakan RPI2-JM Bidang Cipta Karya.

(4)

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018

1 - 4 1.4.1 Hubungan Kerja Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya

Penyusunan RPI2-JM bidang Cipta Karya kabupaten/kota pada dasarnya melibatkan pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota. Pemerintah pusat, dalam hal ini Ditjen Cipta Karya, bertindak sebagai pembina. Sedangkan, pemerintah provinsi berperan sebagai fasilitator, dan pemerintah kabupaten/kota merupakan penyusun dari dokumen RPI2-JM Bidang Cipta Karya.

Di dalam mekanisme penyusunan RPI2-JM Cipta Karya terdapat unit pelaksanaan di Pusat dan Daerah. Pada tingkat pusat dibentuk Satgas RPI2-JM/Randal, melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Cipta Karya, yang terdiri dari pejabat yang mewakili Direktorat Bina Program, Direktorat Pengembangan Permukiman, Direktorat Tata Bangunan dan Lingkungan, Direktortat Pengembangan Air Minum, Direktorat Pengembangan PLP, dan Sekretariat Ditjen Cipta Karya. Untuk kemudahan komunikasi dan koordinasi, pada struktur Satgas terdapat juga Koordinator Wilayah (Korwil) Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua-Maluku. Pada tingkat provinsi, dibentuk satgas RPI2-JM yang berfungsi memfasilitasi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam penyusunan RPI2-JM. Satgas Provinsi dapat dibentuk melalui SK Gubernur/Sekda. Adapun anggotanya terdiri dari unsur Bappeda, Dinas PU/CK/Permukiman, BPLHD, Dispenda, SKPD terkait pembangunan Cipta Karya, dan Satker-Satker Cipta Karya Provinsi.

Sementara di tingkat kabupaten/kota, dibentuk satgas RPI2-JM Kabupaten/Kota yang bertugas menyusun RPI2-JM. Satgas dibentuk dengan SK Bupati/Walikota dengan anggota terdiri dari unsur Bappeda, Dinas PU/CK/Permukiman, BPLHD, Dispenda, SKPD terkait pembangunan Cipta Karya, dan PDAM.

Dengan melibatkan seluruh stakeholder pada penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya, diharapkan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya dapat berjalan dengan efisien dan efektif dalam rangka mewujudkan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan.

1.4.2 Langkah Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya

Dalam penyusunannya, RPI2-JM Bidang Cipta Karya harus mengacu pada dokumen perencanaan yang ada, baik dokumen pembangunan nasional, perencanaan sektoral, maupun perencanaan spasial. Gambar 1.1 memaparkan langkah-langkah penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya.

(5)

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018

1 - 5

Dari Gambar 1.1 dapat dilihat bahwa seluruh anggota Satgas, baik di tingkat Pusat, Provinsi, maupun Kabupaten/Kota memiliki peran penting dalam penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya. Prinsip bottom up planning cukup kental pada penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya ini, agar rencana yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan infrastruktur Bidang Cipta Karya di daerah, dengan tetap mengacu pada kebijakan nasional.

(6)

RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) KOTA PASURUAN 2014-2018

1 - 6 1.4.3 Penilaian Kelayakan RPI2-JM Bidang Cipta Karya

Kelayakan suatu dokumen RPI2-JM Bidang Cipta Karya perlu dinilai untuk meningkatkan kualitas substansi dokumen tersebut. Penilaian kelayakan tersebut menggunakan metode

skoring, dimana masing – masing kriteria kelayakan telah ditetapkan bobot/nilainya. Indikator

Penilaian Dokumen RPI2-JM dinilai dari beberapa kriteria yaitu: a. Kelengkapan Dokumen

Penilaian kelengkapan dokumen dilihat dari legalisasi dokumen RPI2-JM oleh Bupati/Walikota, dan outline dokumen yang sesuai dengan buku pedoman penyusunan RPI2-JM.

b. Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota dan Kawasan

Penilaian terhadap kelayakan rencana dilihat dari keterpaduan strategi yang tertuang pada dokumen perencanaan pembangunan nasional (RPJPN, RPJMN, peraturan perundangan Bidang Cipta Karya), perencanaan spasial (RTRWN, RTR Pulau, RTRWP, RTRW KSN, dan RTRW Kabupaten/Kota), dan perencanaan pengembangan kawasan khusus (MP3EI dan KEK).

c. Kelayakan Program

Penilaian terhadap kelayakan program dalam rencana program investasi sektor pengembangan permukiman, rencana program investasi sektor PBL, rencana program investasi sektor PLP, rencana program investasi sektor SPAM.

d. Kelayakan Lingkungan dan Sosial

Penilaian terkait aspek perlindungan sosial dan lingkungan dalam pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya.

e. Kelayakan Pendanaan

Penilaian kelayakan dan kesesuaian anggaran untuk program / kegiatan RPI2-JM serta pemanfaatan multi sumber pendanaan. f. Kelayakan Kelembagaan

Penilaian kelayakan kelembagaan dilihat dari kesiapan kelembagaan untuk menyusun dan mengelola implementasi RPI2-JM di daerah.

g. Matriks Program

Penilaian kelayakan kegiatan dilihat dari penetapan prioritas program dan matriks program berdasarkan entitas yang tertuang dalam RPI2-JM Bidang Cipta Karya.

Gambar

Gambar 1. 1 Langkah Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya

Referensi

Dokumen terkait

(3) Seksi Angkutan dan Teknis Sarana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf c mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengawasan teknis penye1enggaraan angkutan jalan

Perancangan alat “Tongkat Pemandu Tuna Netra Menggunakan Sensor Ultrasonik Berbasis Mikrokontroler Arduino”, ini dimulai dengan membangun ide awal yang dilanjutkan

Dari hasil penelitian dan pembahasan, dapat diambil kesimpulan mengenai apakah ada pengaruh penggunaan media sosial terhadap komunikasi interpersonal pada

kabel menuju rangkaian yang berbeda, misal untuk rangkaian putaran motor cepat dan untuk rangkaian putaran motor lambat.. Manual)dengan selector switch, kondisi peralatan dapat

Pada penelitian ini peneliti menggunakan teori sikap yang terdiri dari 3 aspek yakni aspek kognitif, afektif dan konatif dengan indikator member card , layanan

1. Florentina Yuni Apsari, M.Si., Psikolog. selaku Dekan Fakultas Psikologi Unika Widya Mandala Surabaya, yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada peneliti

Berdasarkan uraian tersebut peneliti menggunakan pendapat dari Siswanto yang menyebutkan aspek loyalitas karyawan yaitu taat pada peraturan, tanggung jawab pada perusahaan,

Listwise deletion based on all variables in the procedure.. Listwise deletion based on all variables in the