• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kompetensi Penyusunan RPP Pendidikan Karakter Melalui Pelatihan di Kalangan Guru SDN Tidar 6 Kota Magelang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kompetensi Penyusunan RPP Pendidikan Karakter Melalui Pelatihan di Kalangan Guru SDN Tidar 6 Kota Magelang"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

51

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1

Hasil Penelitian

4.1.1 Profil SD Negeri Tidar 6

SD Negeri Tidar 6 Kota Magelang berdiri tahun 1979 terletak di Jalan Munggur IV No 15 Kecamatan Magelang Selatan Kota Magelang. Sampai saat ini sudah mengalami delapan kepala sekolah.Kondisi SD Negeri Tidar 6 Kota Magelang sampai dengan tahun pelajaran 2014/2015 adalah seagai berikut. Sekolah memiliki Visi” Terwujudnya insan yang cerdas, berprestasi, teruji dalam keimanan dan ketaqwaan

serta budi pekerti yang luhur “

(2)

ketrampilan keluarga sekolah;4) menanamkan budaya disiplin yang berwawasan lingkungan.

SD Negeri Tidar 6 memiliki sarana dan prasarana yang memadahi yaitu bangunan sekolah seluas 1508 m² Memiliki 1 ruang kepala sekolah,1 ruang guru, 6 ruang kelas, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang ibadah Mushola. Yang dilengkapi, dapur , Kamar Mandi dan WC baik guru maupun siswa.

Berdasarkan identifikasi dokumen sekolah, pada Tahun Pelajaran 2014/2015 SDN Tidar 6 memiliki jumlah peserta didik 130 anak terdiri dari 75 laki-laki dan 55 perempuan, yang terbagi menjadi 6 rombongan belajar. Adapun rincian rombongan belajarnya adalah kelas I berjumlah 22 anak, kelas II berjumlah 22 anak, kelas III berjumlah 28 anak, kelas IV berjumlah 20 anak, kelas V berjumlah 20 anak, dan kelas VI berjumlah 18 anak .

Prestasi akademik yang diraih dari rata-rata hasil Ujian Nasional Tahun pelajaran 2013/2014 pada tiga mata pelajaran Bahasa Indonesia 8,36, Matematika 7,63 dan Ilmu Pengetahuan Alam 6,79 dengan jumlah kelulusan 100%, serta melanjutkan ke jenjang sekolah berikutnya .Di bidang non akademik belum meraih prestasi. Hal ini dikarenakan antara lain : kondisi siswa yang belum mendukung ,siswa SDN Tidar 6 SDN Imbas bukan SD Inti, jadi input yang berkompetensi sudah masuk di SD Inti. Dengan input dari SDN Tidar 6 hanya limpahan dari SD Inti. Dampaknya SDN Tidar 6 harus berjuang keras jika ingin meraih sukses.

(3)

4 guru kelas negeri, 2 guru kelas wiyata bakti, 1 orang guru agama Islam wiyata bakti, 1 orang guru agama Kristen negeri, 1 orang guru Pendidikan Jasmani negeri, 1 orang guru Bahasa Inggris wiyata bakti Semua guru sudah memenuhi standar kualifikasi pendidik

(4)

melalui peraturan Menteri Pendidikan Nasional masing-masing nomor 22 Tahun 2006 dan nomor 23 tahun 2006, serta Panduan Pengembangan KTSP yang dikeluarkan oleh badan standar Nasional Pendidikan (BNSP). Dalam sistem KTSP ini maka RPP mesti berkarakter.Pengertian sederhana tentang RPP berkarakter itu adalah Rancangan pelaksanaan harus memuat 3 unsur dalam pelaksanaan pembelajaran, ketiga unsur itu adalah Elaborasi, Eksplorasi dan Kkonfirmasi berkarakter. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan April sampai bulan Mei 2015, melalui lima proses identifikasi, yaitu identifikasi permasalahan, identifikasi pemecahan permasalahan, identifikasi indikator keberhasilan, identifikasi proses tindakan, dan evaluasi.Hasil penelitian menunjukkan, pada proses identifikasi permasalahan ditemukan/diperoleh beberapa permasalahan pada obyek penelitian. Permasalahan-permasalahan tersebut diperoleh dari hasil pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi yang ditujukan kepada subyek penelitian yaitu semua guru .

(5)

berkarakter; (3) mencantumkan materi standar berkarakter;(4)merumuskan nilai-nilai karakter yang sesuai ;(5) melaksanakan evaluasi karakter.

Wawancara dilakukan terhadap kepala sekolah untuk memperoleh informasi yang berhubungan dengan peningkatan kompetensi guru dalam menyusun RPP Pendidikan Karakter. Hasil wawancara menunjukkan bahwa kepala sekolah belum membuat program khusus untuk peningkatan kompetensi guru , hal ini disebabkan karena tidak memiliki dana yang cukup untuk penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler yang menunjang peningkatan karakter. Hasil wawancara dengan guru menunjukkan bahwa belum sepenuhnya memahami cara membuat RPP pendidikan karakter. Hal tersebut dapat terbukti dari jawaban guru terhadap 5 butir pertanyaan yang diajukan, mengatakan bahwa belum pernah diberi pelatihan tentang pendidikan karakter.

(6)

atau kompenen-komponen dalam RPP berkarakter. Pengetahuan dan ketrampilan para guru dalam penerapan pendidikan karakter masih kurang. Sarana dan prasarana belum tercukupi. Mereka beranggapan karakter bahwa karakter tidak perlu membuat RPP, sudah teralisasi dalam kegiatan pembelajaran. Anggapan itu tidak benar, justru pendidikan karakter itu harus dibuatkan RPP nya dengan tujuan indikator pembelajaran lebih jelas karakter yang dibentuk.

Terhadap permasalahan-permasalahan tersebut kemudian dilakukan prioritas sesuai fokus penelitian, yaitu guru belum melakukan kegiatan penyusunan RPP Pendidikan Karakter melalui pelatihan. Hal tersebut terjadi karena guru belum pernah diberi pelatihan tentang penyusunan RPP pendidikan karakter.

4.1.3 Alternatif pemecahan masalah dalam penelitian

(7)

pendidikan karakter direncanakan dan dikemas sesuai dengan kondisi peserta didik. Berdasar pada kesulitan guru dalam menyusun RPP pendidikan karakter tersebut, peneliti mengajukan inisiatip untuk mengadakan pelatihan penyusunan RPP Pendidikan Karakter untuk guru kelas I-V kepada Pengawas Sekolah Gugus Sudirman ( Sekolah di Wilayah Kelurahan Tidar ). Pengawas sekolah menyambut baik usulan tersebut akan tetapi beliau menghimbau sebagai peserta pelatihan semua guru. Hal ini disebabkan guru sekolah dasar adalah guru kelas yang harus mampu semua mata pelajaran.

Alternatif pemecahan masalah itu melalui sosialisasi tentang materi penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Karakter, pendampingan kepala sekolah melaksanakan pembinaan/bimbingan terhadap guru dalam proses penyusunan RPP Pendidikan Karakter, penting dan mendesak bagi guru melaksanakan penyusunan RPP Pendidikan Karakter supaya guru dapat memahami dan mampu menyusun RPP pendidikan karakter. Adapun langkah-langkahnya diwujudkan ke dalam siklus. Hal ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan tindakan dalam memecahkan masalah.

4.1.4 Pemecahan masalah pada siklus 1

(8)

pelatihan ini adalah semua guru di SD Negeri Tidar 6 Magelang, namun sebagai sample utama adalah 4 orang guru , yaitu guru kelas 1, 2, 3, dan 5 serta 1 narasumber yang merupakan guru ber sertifikat instruktur dan 1 pengawas sekolah sebagai kolaborator.

Sesuai bagan Prosedur Penelitian tindakan sekolah yang ditampilkan pada Bab III, maka pelatihan ini dimulai dengan kegiatan identifiksi masalah dan dilanjutkan dengan tindakan yang dilaksanakan dengan 2 siklus. Setiap siklus mencakup kegiatan pokok yang meliputi perencanan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Metode pelatihan yang dilakukan peneliti adalah metode Tutorial Kelompok yang secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut : 4.1.4.1 Identifikasi masalah.

Identifikasi masalah berawal dari hasil supervisi kepala sekolah terhadap pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Dari hasil temuan supervisi kepala sekolah ditindak lanjuti dengan analisis kebutuhan ,menggunakan angket analisis kesulitan penyusunan RPP Pendidikan Karakter

Tabel 4.1.

Analisis tingkat kesulitan RPP Pendidikan Karakter

No Guru Tingkat Kesulitan

Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi

1 Kelas I 80 % 12% 40%

2 Kelas 2 84 % 25% 36%

3 Kelas 3 83% 27% 35%

4 Kalas 4 85% 30% 40%

(9)

Dari hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa persentase kesulitan guru terbesar pada perencanaan pembelajaran karakter. Kesulitan dalam perencanaan pembelajaran masih di lanjutkan dengan analisis fokus indikator kesulitan tersebut. Indikator kesulitan perencanaan pembelajaran yang sangat mendesak adalah pada : (1) Menentukan SK, (2) Menetapkan KD (3) Merencanakan skenario atau langkah-langkah kegiatan pembelajaran (4) Pengembangan materi pembelajaran berkarakter. Indikator kesulitan pada pelaksanaan pembelajaran berkarakter pada : (1) Kegiatan pembelajaran (awal, inti, akhir ) secara rinci yang dilakukan guru. (2) Proses ekplorasi atau menggali informasi tentang topik . Sedangkan indikator kesulitan guru dalam evaluasi pembelajaran karakter adalah pada penentuan aspek pengembangan intrumen atau alat penilaian dan hasil untuk mengukur indikator.Oleh karena itu harus ada jalan keluar. Sesuai dengan alternatif pemecahan masalah dalam penyusunan RPP Pendidikan Karakter maka peneliti melaksanakan kegiatan melalui siklus.Kegiatan dalam siklus pada penelitian melalui 4 tahap, yaitu: (1). Perencanaan;(2) Tindakan ; (3) Pengamatan dan (4) Refleksi. Adapun rincian kegiatannya sebagai berikut.

4.1.4.2 Perencanaan siklus I

(10)

dilanjutkan dengan langkah utama perencanaan yang meliputi kegiatan-kegiatan :

1). Penentuan sasaran belajar berdasar hasil analisis kebutuhan.

Berdasarkan tujuan pelatihan dan analisis kebutuhan, bahwa pelatihan model Tutorial Kelompok ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun RPP Pendidikan Karakter . Pembelajaran berkarakter untuk kelas yaitu kelas 1, 2,3,4,5 dan 6 sekolah dasar, maka yang menjadi sasaran utama dalam penelitian ini adalah meningkatkan kompetensi guru kelas 1, 2,3,4 dan 5 yang berjumlah 5 orang dalam menyusun RPP Pendidikan Karakter.

2). Penentuan Program

Perencanaan Program pelatihan secara rinci dapat dilihat dalam panduan pelatihan .Panduan pelatihan di susun sebagai acuan bagi pelaksanaan pelatihan yang berisi tentang :

a. Panduan Pelaksanaan Pelatihan Penyusunan RPP Pendidikan Karakter.

Berisi tentang :(a) Rasional pelatihan (b) Tujuan pelatihan (c)Sasaran pelatihan (d) Struktur Program (e)Jadwal, tempat, dan waktu kegiatan (g) Daftar hadir peserta.

(11)

c. Informasi Kelengkapan Administrasi. Merupakan panduan administrasi yang harus ada dan dipersiapkan oleh peneliti

d. Perlengkapan Kegiatan.

Merupakan catatan sarana prasarana yang harus disediakan oleh peneliti.

4.1.4.3 Pelaksanaan Siklus I

Pelaksanaan tindakan siklus I dengan pelatihan metode Tutorial Kelompok penyusunan RPP pndidikan Karakter dilaksanakan pada hari Sabtu, 18 April 2015. Pelaksanaan pelatihan meliputi kegiatan-kegiatan dengan berpedoman pada perencanaan yang telah di susun. Kegiatan tersebut meliputi :

1) Persiapan pelaksanaan pelatihan, yang mencakup kegiatan : berkoordinasi dan menyiapkan ATK, Berkoordinasi, menyiapkan dan mengecek sarana prasarana penunjang pelatihan, Menyiapkan berkas administrasi, Berkoordinasi dengan nara sumber terkait desain dan teknik penilaian, Berkoordinasi untuk kegiatan pembukaan dan pengarahan.

2) Pelaksanaan Kegiatan pelatihan yang mencakup kegiatan umum, kegiatan pendaftaran, kegiatan pembukaan, kegiatan inti, dan kegiatan penutupan. 3) Penyampaian materi dan kegiatan pelatihan.

(12)

Pendidikan Karakter. Selanjutnya peserta diberikan tugas untuk menyusun RPP Pendidikan Karakter menurut kelas yang diampu.Selesai kegiatan ini dilanjutkan dengan post tes.

4) Pengumpulan berkas pelatihan.

4.1.4.4 Observasi Siklus I

Hasil penelitian dengan pelatihan metode Tutorial Kelompok dapat diungkap melalui data-data non tes dan tes. Data non tes berupa hasil observasi dan interview terhadap guru. Observasi dilakukan bersamaan pelaksanaan pelatihan. Observasi dilakukan terhadap pelaksanaan pelatihan menggunakan lembar pengamatan pelaksanaan pelatihan, dan hasil tes unjuk kerja peserta pelatihan berupa penyusunan RPP Pendidikan Karakter menggunakan lembar analisis RPP Pendidikan Karakter Pengamatan dilakukan oleh peneliti dan Kolaborator

Hasil pengamatan siklus I dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Berdasarkan hasil pengamatan

(13)

Tabel 4.2

Indikator Penyusunan RPP Berkarakter

No RPP

Berkarakter Kegiatan Operasional

Jumlah keberhasilan guru belum sesuai standar yang diharapakan. Hal ini dikarenakan:

(14)

penyusunan RPP ada beberapa indikator yang tidak sesuai. Disebabkan kesulitan membedakan antara nilai yang diharapkan dan tujuan pembelajaran 2. Menurut peserta pelatihan, peserta pelatihan

memerlukan contoh RPP Pendidikan Karakter yang benar. Para guru belum paham cara menentukan indikator karakter yang benar.

b. Berdasarkan hasil tes

Hasil tes merupakan tes unjuk kerja guru dalam penyusunan RPP Pendidikan Karakter dari hasil pelatihan. Hasil tes unjuk kerja dalam siklus I adalah sebagai berikut :

Tabel 4.3. Hasil Siklus I

Kelas Nilai Kategori Ketercapaian

1 74 C

20%

2 68 K

3 75 C

4 69 K

5 80 B

Data pada tabel 2 menunjukkan bahwa ketercapaian pelatihan baru 20 %. Dengan perolehan nilai 2 RPP mendapatkan nilai kategori Kurang (K), 2 RPP mendapatkan nilai katagori Cukup (C), dan satu RPP mendapatkan nilai Kategori Baik (B).

Dari hasil pengamatan hasil penyusunan RPP ditemukan :

(15)

2. Dalam penyusunan tujuan pembelajaran belum memenuhi kriteria penyusunan tujuan pembelajaran, yaitu mengandung unsur ABCD (audiens, Behavior, Conditional, dan Degree ).

3. Pembukaan pelajaran , masih ada yang bersifat umum belum spesifik sesuai dengan materi dan mengacu metode pembelajaran yang digunakan. 4. Kesesuaian waktu yang kurang sesuai dengan

keluasan materi.

4.1.4.5 Refleksi Siklus I

Peneliti, narasumber, dan kolaborator membahas kelebihan dan kekurangan pelaksanaan dan hasil peserta pelatihan untuk menentukan tindakan selanjutnya. Adapun kriteria keberhasilan tindakan meliputi :

1. Hasil kerja peserta pelatihan berupa penyusunan RPP Pendidikan Karakter dengan perolehan nilai katagori baik (80< B <89) dan ketercapaian keberhasilan pelatihan 65 %.

2. Sedangkan untuk pelaksanaan pelatihan dengan kriteria nilai baik.( 80 < B < 89)

Dari hasil pengamatan yang diperoleh pada siklus I, menunjukkan bahwa hasil pelatihan yang diperoleh masih rendah. Hal ini disebabkan hasil tes unjuk kerja peserta pelatihan dalam menyusunan RPP tingkat keberhasilannya baru mencapai 20 %. Menurut pengamat disebabkan karena :

(16)

indikator, penyusunan tujuan pembelajaran pembukaan, kesesuaian waktu yang kurang sesuai. 2. Proses pelatihan kurang maksimal. Menurut

pengamat dan peserta, peserta memerlukan contoh RPP yang baik,

Dengan demikian refleksi pada akhir siklus I belum mencapai kriteria keberhasilan maka siklus I dilanjutkan ke siklus II. Untuk meningkatkan hasil pelatihan perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1. Kesiapan media pelatihan perlu disiapkan dengan

baik.

2. Materi pelatihan di titik beratkan pada penyusunan indikator, penyusunan tujuan pembelajaran, pembukaan, kesesuaian waktu .

4.1.5 Pemecahan masalah pada siklus II 4.1.5.1 Perencanaan siklus II

Perencanaan pada siklus II merupakan langkah awal sebelum melaksanakan tindakan siklus II. Siklus II ditentukan karena refleksi pada siklus I belum mencapai kriteria keberhasilan. Sehingga tindakan siklus II merupakan upaya perbaikan serta pemecahan masalah yang timbul pada siklus I.

Untuk keberhasilan penelitian pada siklus II maka tahap perencanaan ini harus memperhatikan dan mempertimbangkan refleksi dan temuan-temuan pada siklus I. Persiapan pada siklus II meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

(17)

Berdasarkan hasil refleksi siklus I, bahwa pelatihan model Tutorial Kelompok ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun RPP Pendidikan Karakter penekanan pada materi penyusunan indikator, penyusunan tujuan pembelajaran, kesesuaian waktu dengan keluasan materi untuk guru kelas sekolah dasar. Ruang lingkup pelatihan difokuskan pada indikator pembelajaran berkarakter.

2) Penentuan Tujuan

Untuk siklus II tujuan difokuskan pada unsur pelaksanaan pembelajaran sesuai hasil refleksi siklus I. Untuk itu persiapan lebih mapan.

3) Penyajian materi

Materi pelatihan yang belum jelas pada siklus I diperjelas dengan contoh-contoh yang relevan.

4.1.5.2 Pelaksanaan Siklus II

Pelaksanaan tindakan siklus II dengan pelatihan metode Tutorial Kelompok penyusunan RPP Pendidikan Karakter dilaksanakan pada hari Kamis, 23 April 2015. Pelaksanaan siklus II meliputi kegiatan-kegitan mengacu pada siklus I, dan berpedoman pada perencanaan yang telah di susun pada siklus II :

1) Persiapan pelaksanaan pelatihan, mengacu pada panduan pelatihan.

(18)

3) Penyampaian materi dan kegiatan pelatihan.

Materi pelatihan Siklus II hanya meliputi materi penyusunan indikator, penyusunan tujuan pembelajaran, dan kesesuaian waktu

pembelajaran dengan keluasan

materipembelajaran, pengamatan video pembelajaran, penyusunan RPP Pendidikan Karakter siklus II.

4) Pengumpulan berkas pelatihan.

4.1.5.2 Observasi Siklus II

Observasi siklus II dilakukan bersamaan pelaksanaan pelatihan siklus II. Observasi dilakukan terhadap pelaksanaan pelatihan menggunakan lembar pengamatan pelaksanaan pelatihan, dan hasil tes unjuk kerja peserta pelatihan berupa penyusunan RPP Pendidikan Karakter menggunakan lembar analisis RPP Pendidikan Karakter. Pengamatan dilakukan oleh peneliti dan Kolaborator. Hasil pengamatan siklus II dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Berdasarkan hasil pengamatan

Kegiatan pelatihan dengan metode Tutorial Kelompok pada siklus II sudah menunjukkan peningkatan sebagai berikut :

1. Kegiatan pelatihan dengan metode Tutorial Kelompok sudah mencapai indikator baik.

(19)

b. Berdasarkan hasil tes

Hasil tes unjuk kerja guru dalam penyusunan RPP berkarakter siklus II adalah sebagai berikut :

Tabel 4.4. Hasil Siklus II

Kelas Nilai Kategori Ketercapaian

1 90 AB

100%

2 84 B

3 90 AB

4 81 B

5 94 AB

Data pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa ketercapaian pelatihan sudah maksimal 100 %. Sudah tidak ada lagi RPP dengan katagori kurang atau cukup, Hasil yang dicapai dua RPP dengan katagori Baik (B) dan tiga RPP dengan katagori Amat Baik (AB).

Dari pengamatan hasil penyusunan RPP ditemukan : 1. Peserta pelatihan mengerjakan menyusun RPP

Pendidikan Karakter dengan senang dan semangat. 2. Semua indikator RPP tersusun dengan baik dan

benar.

4.1.5.4 Refleksi siklus II

(20)

Menurut pengamat dalam pelaksanaan pelatihan metode Tutorial Kelompok pada siklus II sudah dilaksanakan secara maksimal, hal ini ditunjukkan adanya :

1. Materi pelatihan penyusunan RPP Pendidikan Karakter dapat dimanfaatkan secara menyeluruh. 2. Guru dapat menyusun RPP Pendidikan Karakter

secara mandiri dengan baik.

3. Guru mampu menyusun evaluasi hasil belajar sesuai Kompetensi.

4. Guru mampu menguasai materi ajar dengan baik. Dengan demikian pelaksanaan pelatihan penyusunan RPP Pendidikan Karakter dengan metode Tutorial Kelompok siklus II berlangsung secara baik.

4.2

Pembahasan Hasil Penelitian

4.2.1 Siklus I

Menurut prosedur yang ditetapkan bahwa kegiatan siklus meliputi: perencanaan, pelaksanaan , observasi dan refleksi. Pada bagian pembahasnan ini akan di uraikan satu-persatu.

1) Perencanaan Siklus I

(21)

dibutuhkan , tetapi tidak mengganggu jam tugas guru. Kemudian dilanjutkan dengan langkah utama perencanaan yaitu:

a. Menentukan sasaran belajar berdasar hasil analisis kebutuhan.

Yang menjadi sasaran utama dalam penelitian ini adalah meningkatkan kompetensi guru kelas 1, 2, 3, 4 dan 5 yang berjumlah 5 orang dalam menyusun RPP Pendidikan Karakter.

b. Penentuan Program

Perencanaan Program pelatihan secara rinci dapat didesain sebagai berikut.

1.Penentuan Ruang Lingkup .

Dalam penentuan ruang lingkup ini, program yang akan dilaksanakan adalah menentukan masalah yang akan dicari solusinya yaitu guru SDN Tidar 6 belum dapat menyusun RPP berkarakter.

2.Penentuan Tujuan.

a) Pada kegiatan pertama diharapkan peserta pelatihan dapat: mengidentifikasi kompetensi dasar yang akan dibentuk, mengembangkan materi standar,mendeskripsikan karakter dan mengintegrasikan karakter dan menentukan indikator hasil belajar.

(22)

c) Pada pertemuan ke tiga diharapkan peserta pelatihan dapat:me nyusun evaluasi pembelajaran berkarakter yang meliputi proses dan hasil pembelajaran.

2) Pelaksanaan

Pada kegiatan pelaksanaan siklus I ini terjadi hambatan ketika melaksanakan pelatihan.Hambatan itu terletak pada;

a. Waktu yang diperlukan cukup banyak b. Aktifitas peserta kurang kreatif

c. Memerlukan pemanfaatan sumber belajar

Hambatan ini bisa terjadi dikarenakan waktunya singkat sedangkan muatan materinya padat, sehingga peserta pelatihan sekedar mendengarkan saja. Hal ini berdampak peserta kurang antusias. Hasl keterlaksanaan pelatihan Tutorial Kelompok pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.5

Nilai Kegiatan Guru pada Siklus I

No Nama

(23)

peserta pelatihan 64,60 dengan kriteria sedang dan belum mencapai nilai minimal yaitu 70.Terdapat 80% mencapai nilai rendah dan 20% mencapai nilai sedang. Kriteria hasil kegiatan dapat dijelaskan dengan tabel berikut.

Tabel 4.6

Kriteria hasil kegiatan siklus I

Rentang Nilai Arti Jumlah

peserta Persentasi

90 < AB < 100 Amat Baik 0 0%

80 < B < 89 Baik 0 0%

70 < C < 79 Cukup 1 20%

<70 Kurang 4 80%

Jumlah 5 100%

3) Observasi

Dari hasil observasi ini dapat diuraikan bahwa kegiatan observasi dilaksanakan untuk mengetahui keterlaksnaan kegiatan pelatihan. Sesuai hasil pengamatan yang diberikan kolabotor bahwa pelatihan belum maksimal. Hal ini disebabkan karena peserta pelatihan nilainya di bawah tuntas.

(24)

Tabel 4.7

Indikator Penyusunan RPP Berkarakter

No RPP

Berkarakter Kegiatan Operasional

1 Perencanaan

1. Guru mengidentifikasi kompetensi

2 Guru mengembangkan materi

standar

3 Guru dapat membentuk kompetensi

dan karakter peserta didik.

3 Evaluasi

1

Guru dapat menyusun evaluasi

pembelajaran selama proses

berlangsung

2 Guru dapat menyusun evaluasi

pada akhir pembelajaran.

Dari indikator ini pengawas dapat menyimpulkan hasil keterlaksanaan kegiatan pada siklus pertama. Sebelumnya sudah dibahas hasil observasi pada siklus pertama yang menunjukkan bahwa guru belum tuntas menyelesaikan tugas penyusunan RPP berkarter.

4) Refleksi

Berdasarkan hasil keterlaksanaan pada siklus pertama ini maka, peneliti dan narasumber melakukan perbaikan untuk pelaksanaan pelatihan pada pertemuan berikutnya, antara lain:

a. Memotivasi peserta pelatihan agar terbiasa menyampaikan kesulitannya

(25)

c. Narasumber harus membuat suasana pelatihan yang menyenangkan.

Dari hasil tes pertama hanya 1 orang dari 5 orang atau sekitar 20% yang mampu mencapai kompetensi minimal, artinya tujuan dari tindakan belum mencapai optimal. Berdasarkan hasil tersebut perlu diadakan suklus II.

4.2.2 Siklus II

Pada siklus ke dua ini adalah melanjutkan dari hasil refleksi pada siklus pertama. Dari hasil pertama menunjukkan bahwa pelatihan belum sesuai ketuntasan yang ditargetkan. Oleh karena itu pada siklus kedua ini kegiatan yang dilaksanakan sama prosedurnya, namun berbeda materinya. Uraiannya adalah sebagai berikut.

1. Perencanaan Siklus II

Perencanaan kegiatan pada siklus II adalah menindaklanjuti dari hasil refleksi perencanaan siklus pertama. Adapun rencana kegiatannya adalah sebagai berikut.

a. Kegiatan pada tanggal 25 April 2015. Semua peserta diharapkan peserta dapat

b. Narasumber menyampaikan tujuan pelatihan pada siklus kedua, dilanjutkan penyampaian materi yaitu evaluasi pembelajaran berkarakter.

(26)

Peneliti menyimpulkan hasil perencanaan untuk dibandingkan dengan siklus pertama.

2. Pelaksanaan siklus II

Pelaksanaan kegiatan siklus II berjalan sesuai dengan program yang ditentukan yakni:

a. Pelatihan Tutorial Kelompok dilaksanakan pada tanggal 25 April 2015.

b. Pelatihan dan dibuka dengan doa dan salam.

c. Narasumber menyampaikan tujuan pelatihan pada kegiatan siklus II, dilanjutkan penyampaian materi yaitu evaluasi pembelajaran berkarakter.

d. Peserta pelatihan mengikuti pelatihan Tutorial Kelompok dan menanyakan hal-hal yang belum dipahami.

e. Peserta pelatihan diberi tugas menyusun evaluasi pembelajaran berkarakter, dilanjutkan dengan post test.

Hasil tes menunjukkan bahwa jawaban peserta pelatihan nilainya lebih dari 80. Hal dapat dilihat pada lembar tes,dan hasil rekap nilainya adalah sebagai berikut.

Tabel 4.8

Tabel Nilai Tes Guru.

No Nama Guru Nilai

1 Guru kelas 1 82

2. Guru kelas 2 84

3 Guru Kelas 3 85

4 Guru kelas 4 81

5 Guru kelas 5 90

(27)

ini berate pelatihan Tutorial kelompok dapat terlaksana sesuai tujuan yang diharapkan.

3. Observasi siklus II

Berdasarkan hasil pelaksnaan pelatihan Tutorial Kelompok dalam observasi siklus II dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pelatihan metode Tutorial Kelompok sudah dilaksanakan secara maksimal, hal ini ditunjukkan adanya :

a. Materi pelatihan penyusunan RPP Pendidikan Karakter dapat dimanfaatkan secara menyeluruh. b. Guru dapat menyusun RPP Pendidikan Karakter

secara mandiri dengan baik.

c. Guru mampu menyusun evaluasi hasil belajar sesuai Kompetensi.

d. Guru mampu menguasai materi ajar dengan baik.

4. Refleksi

(28)

Tabel 4.9.

Refleksi Akhir Siklus I dan Akhir Siklus II

Skor peningkatan kemampuan guru dalam menyusun RPP Pendidikan Karakter.

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, kegiatan pelatihan metode Tutorial Kelompok penyusunan RPP Pendidikan Karakter ketercapaian 20 %, RPP yang mendapat skor diatas 80 (B) 1 orang dan yang memperoleh skor di bawah 80 ( C ada 2 orang dan K ada 2) orang sehingga membutuhkan kegiatan siklus II.

Kemampuan dan kreatifitas guru dalam mengembangkan RPP Pendidikan Karakter pada siklus II RPP yang mendapat nilai diatas 80 ( katagori B ) meningkat 80 %, dari 20 % pada siklus I menjadi 100 % pada siklus II. Tidak ada RPP memperoleh skor Cukup (C), Dua RPP mendapat skor 80-81 katagori B, tiga RPP mendapat skor 90(dua RPP) ,94 sebanyak dua RPP dan katagori AB.

Dari peningkatan pada siklus I dan siklus II menunjukkan bahwa hasil pelatihan metode Tutorial Kelompok penyusunan RPP Pendidikan Karakter tersebut telah mencapai target keberhasilan penelitian ini.

(29)

dengan kajian teori Mulyasa yang terdapat dalam Bab II. Model pelatihan yang digunakan dalam penelitian adalah Tutorial kelompok, yang menekankan pada interaksi antara pelatih dan peserta pelatihan, kegiatan ini dapat dibuktikan keka guru dan narasumber saling berinteraksi,hal ini sesuai dengan kajian teori yang disampaikan Oemar Hamalik dalam Bab II, bahwa Tutorial kelompok menitikberatkan pada bimbingan terhadap individu-individu dalam kelompok yang saling berinteraksi.

Terdapat perbedaan antara hasil riset terdahulu dengan penelitian ini. Pada simpulan riset terdahulu kompetensi guru dalam menyusun RPP berkarakter belum ditekankan hanya sebatas pada teori pendidikan karakter dan kompetensi peserta didik yang harus dimiliki sedangkan dari pihak guru belum ditekankan kompetensi apa yang harus dimiliki guru. Pada penelitian ini kompetensi guru ditunjukkan dalam penyusunan RPP Pendidikan Karakter dan implikasinya pada proses pembelajaran. Hasil penelitian yang lain menyebutkan perlunya pendidikan karakter untuk anak SD yang diinternalisasikan dalam pembelajaran. Untuk dapat menginternalisasi diperlukan perencanaan yang matang. Relevansinya dengan penelitan ini sama-sama membuat perencanaan pembelajaran, namun penelitian ini khusus RPP Pendidikan Karakter. Panduan yang dimaksud adalah program layanan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar.

(30)

Gambar

Tabel 4.1.
Tabel 4.2
Tabel 4.3. Hasil Siklus I
Tabel 4.4.
+6

Referensi

Dokumen terkait

umumnya, limbah cair kelapa sawit mengandung bahan organik yang cukup tinggi. sehingga potensial mencemari air tanah dan

Ideologi berkembang menjadi pengertian yang mengandung arti sebagai gagasan, ide-ide yang semula merupakan sasaran pengkajian dalam science of ideas

 Buat my beloved (Afrinaldi Ramadhian) terima kasih banyak atas doa dan support yang telah diberikan dengan cara membantu saya saat kesulitan ditempat yang akan dituju

 Semua kegiatan dari warga negara sudah direncanakan dengan baik seluruhnya oleh negara sehingga rakyat tidak perlu khawatir lagi adanya kekurangan pada kebutuhannya.. 

Mengetahui tingkat signifikasi pengaruh LDR, NPL, PR, skala usaha, suku bunga, inflansi, dan pertumbuhan ekonomi secara simultan terhadap tingkat profitabilitas

Dhomir Nashab adalah turunan (bentuk lain) dari Dhomir Rafa’ yang terdiri dari: Dhomir Nashab berfungsi sebagai objek dan tidak dapat berdiri sendiri: ia terikat dengan kata

Dari keenam rasio likuiditas yang digunakan untuk mengukur data di. atas

Di Indonesia wakaf diatur sacara formal oleh Negara dalam sebuah lembaga yaitu Badan Wakaf Indonesia (BWI), dimana Ikrar atau Ijab wakaf dilakukan oleh wakif di depan pejabat