MAKALAH TENTANG
MACAM-MACAM DHOMIR
DISUSUN
O
L
E
H
NAMA: SILVIANA
KELAS: X
2GURU PEMBIMBING: SARYONO
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongannya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui tentang pengertian dhamir, pembagiannya dll yang penulis sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penulis dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penulis maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang “dhamir dan Macam-Macamnya” dan sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman disekitar penulis yang telah memberikan dukungan agar dapat menyelesaikan makalah ini.
Daftar Isi
Kata Pengantar
BAB 1 : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat Penulisan
BAB 2 : PEMBAHASAN
A. Pengertian Dhomir
B. Pembagian Dhomir
C. Penggunaan Dhomir Di Dalam Kata Kerja
BAB 3 : PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
C. Penutup
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sebagai umat Islam, kita dituntut untuk bisa mengkaji dan
mempelajari Al- Qur’an dan Sunnah, Sebagai dua sumber utama ajaran agama Islam yang harus kita pegang teguh.
Tentunya, kita tidak mungkin memahami kedua sumber itu kecuali setelah kita mengetahui kaidah-kaidah bahasa Arab, khususnya Ilmu Nahwu dan Ilmu sharaf. Karena keduanya merupakan kunci dalam mempelajari Al- Qur’an dan Sunnah.
Dan pada kesempatan ini, kami akan sedikit membahas tentang beberapa kaidah yang ada di dalam kaidah bahasa Arab. Yaitu Dhomir.
B. Rumusan masalah
a. Pengertian Dhomir.
b. Fungsi dari Dhomir.
c. Jenis- jenis Dhomir.
d. Penggunaan Dhomir di dalam kata kerja lampau, kata kerja sekarang, dan
kata kerja masa yang akan datang. C. Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian dari Dhomir.
b. Untuk mengetahui Fungsi dari Dhomir.
c. Untuk mengetahui Jenis- jenis Dhomir.
d. Untuk mengetahui penggunaan Dhomir di dalam berbagai macam kata
kerja.
D. Manfaat penulisan
Manfaat teoritis, untuk mengembangkan pengetahuan tentang
pengertian, fungsi, jenis- jenis, serta pemakain dari Dhomir itu sendiri.
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian dhomir
Tiap isim yang dibuat untuk mewakili mutakallimin (si pembicara atau orang pertama), mukhathab ( yang diajak berbicara atau orang kedua), ghaib (yang tidak ada di tempat atau orang ketiga).
Kalimat didalam bahasa Arab, terbagi menjadi 3 bagian, yaitu:
a. ISIM (
مْسِا
) = setiap lafadz yang menerangkan kepada nama orang,atau nama hewan, atau benda mati.
b. FI'IL (
لْعِف
) = setiap lafadz yang menerangkan tentang pekerjaan dimasa- masa yang khusus.
c. HARF (
ف ْرَح
) = setiap Setiap lafadz selain Isim dan Fi’il, atau bisadiartikan kata sambung, kata penghubung, kata tanya tugas, dan lain-lain. Secara global, kita telah mengetahui pembagian tersebut dan telah kita pelajari pembagian- pembagiannya. Salah satunya pembagian Isim. Isim terbagi menjadi 2, yaitu:
a. MABNIY) (
يِنْبَم
= yang tidak bisa berubah harokatnya.b. MU’RAB (
ب َرْعُم
) = yang bisa berubah.1. DHAMIR NASHAB (Kata Ganti Objek)
Dhomir Nashab adalah turunan (bentuk lain) dari Dhomir Rafa’ yang terdiri dari: Dhomir Nashab berfungsi sebagai objek dan tidak dapat berdiri sendiri: ia terikat dengan kata lain dalam suatu kalimat, baik itu dengan Isim, Fi'il ataupun Harf.
B. Pembagian Dhomir.
Dhomir secara sederhana terbagi menjadi dua, yaitu:
1) Al-Bariz, yaitu Dhomir yang mempunyai bentuk dan tampak dalam lafazh.
Seperti huruf Taa’ pada kata kerja
ُتْمُق
( Aku telah berdiri ).Dhamir
Rafa' NashabDhamir DhamirRafa' NashabDhamir
اَنَأ
ي
ّنُتْن
َأ
ّنُك
ُنْحَن
اَن
َوُه
ُه
َتْنَأ
َك
َيِه
اَه
ِتْنَأ
ِك
اَمُه
اَمُه
اَمُتْنَأ
اَمُك
ْمُه
ْمُه
2) Al-Mustatir, yaitu Dhomir yang tidak mungkin tampak dalam lafazh akan
tetapi bisa diperkirakan apa yang dimaksud. Seperti Dhomir
َتْن
َأ
( Kamu )dalam kata
ْمُق
(Berdirilah!) yang meskipun tidak nampak dalam lafazhnamun kita bisa perkirakan bahwa Dhomir yang dimaksud adalah
َتْن
َأ
karena kata perintah pasti ditujukan untuk orang kedua.
Pembagian Dhomir Bariz
Al-Bariz dari segi bersambung dan tidaknya terbagi menjadi dua: 1. Al-Muttashil, yaitu Dhomir yang bersambung dengan lafazh sebelumnya.
Lebih jelas kita katakan bahwa Dhomir jenis ini tidak mungkin digunakan untuk mengawali ucapan.
Contohnya;
2. Al-Munfashil, yaitu Dhomir yang tidak bersambung dengan lafazh apapun sehingga bisa digunakan untuk mengawali ucapan dan bisa diletakkan
setelah harf Contoh:
َانَأ
(Saya) yang bisa digunakan untuk mengawaliucapan seperti:
ٌنِمْؤُم اَن
َأ
(Saya seorang mu’min) atau bisa juga diletakkan Pembagian Dhomir Mustatir
Al-Mustatir terbagi menjadi dua:
1. Al-Mustatir yang wajib, yaitu yang tidak mungkin digantikan oleh Isim
Zhahir (Isim biasa yang bukan Dhomir) ataupun Dhomir Munfashil.
2. Al-Mustatir yang boleh, yaitu yang bisa digantikan oleh Isim Zhahir (Isim
biasa yang bukan Dhomir) ataupun Dhomir Munfashil. C. Penggunaan Dhomir di dalam kata kerja.
Fi'il atau Kata Kerja dibagi atas tiga golongan besar menurut waktu terjadinya:
1. FI'IL MADHY (
يِضاَم
لْعِف
) atau Kata Kerja Lampau.2. FI'IL MUDHARI' (
عِراَضُم
لْعِف
) atau Kata Kerja sekarang.Baik Fi'il Madhy maupun Fi'il Mudhari', senantiasa mengalami
perubahan bentuk sesuai dengan jenis Dhamir dari Fa'il (
لِعاَف
) atauPelaku pekerjaan itu.
Untuk Fi'il Madhy, perubahan bentuk tersebut terjadi di akhir kata,
ْمُتْن
َأ
ْمُتْلَعَف
َُنْوُلَعْفَت
kalian (lk) mengerjakanّنُتْن
َأ
ّنُتْلَعَف
َُنْلَعْفَت
kalian (pr) mengerjakanَوُه
َلَعَف
ُلَعْفَي
dia (lk) mengerjakanَيِه
ُْتَلَعَف
ُلَعْفَت
dia (pr) mengerjakanاَمُه
َ لَعَف
ِنَلَعْفَي
mereka berdua (lk)mengerjakanاَمُه
اَتَلَعَف
ِنَلَعْفَت
mereka berdua (pr) mengerjakanْمُه
اْوُلَعَف
َُنْوُلَعْفَي
mereka(
lk)
mengerjakanّنُه
َنْلَعَف
َُنْلَعْفَي
mereka (pr) mengerjakan3. FI’IL AMR (
رْممْا لْعِف
) atau kata kerja perintah.Fi'il Amar atau Kata Kerja Perintah adalah f'il yang berisi pekerjaan yang dikehendaki oleh Mutakallim (pembicara) sebagai orang yang
memerintah agar dilakukan oleh Mukhathab (lawan bicara) sebagai orang yang diperintah.
Perlu diingat bahwa yang menjadi Fa'il (Pelaku) dari Fi'il Amar (Kata Kerja Perintah) adalah Dhamir Mukhathab (lawan bicara) atau "orang kedua" sebagai orang yang diperintah untuk melakukan pekerjaan tersebut. Dhamir
Mukhathab terdiri dari:
َتْنَأ
-
ِتْنَأ - اَمُتْنَأ - ْمُتْنَأ - ّنُتْنَأ
.
Fa'ilFi'il Amar Tarjamah
kerjakanlah!
ْمُتْن
َأاْوُلَعْفِا
(kalian -lk)kerjakanlah!ّنُتْن
َأَنْلَعْفِا
(kalian -pr)kerjakanlah!BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari materi diatas, dapat disimpulkan bahwa:
Kalimat didalam bahasa Arab, terbagi menjadi 3 bagian, yaitu:
a. ISIM (
مْسِا
) = setiap lafadz yang menerangkan kepada nama orang,atau nama hewan, atau benda mati.
b. FI'IL (
لْعِف
) = setiap lafadz yang menerangkan tentang pekerjaan dimasa- masa yang khusus.
c. HARF (
ف ْرَح
) = setiap Setiap lafadz selain Isim dan Fi’il, atau bisadiartikan kata sambung, kata penghubung, kata tanya tugas.
Defnisi Dhomir adalah tiap Isim yang dibuat untuk mewakili Mutakallim (pembicara/orang pertama), Mukhaotob (yang diajak berbicara/orang kedua), Ghaib (yang tidak ada di tempat/orang ketiga).
Contoh:
Mutakallim Mukhothab ghaib
ُنْحَن
ْمُتْن
َأ
ْمُه
Menurut fungsinya, ada dua golongan Dhamir yaitu:
a. DHAMIR RAFA' (
عْفَر
رْيِمَض
) yang berfungsi sebagai Subjek.b. DHAMIR NASHAB (
بْصَن رْيِمَض
) yang berfungsi sebagai Objek.Dhamir Rafa' dapat berdiri sendiri sebagai satu kata, sedangkan Dhamir Nashab tidak dapat berdiri sendiri atau harus terikat dengan kata lain dalam kalimat.
Dhomir secara sederhana terbagi menjadi dua, yaitu:
1) Al-Bariz, yaitu Dhomir yang mempunyai bentuk dan tampak dalam lafazh.
Seperti huruf Taa’ pada kata kerja
ُتْمُق
( Aku telah berdiri ).2) Al-Mustatir, yaitu Dhomir yang tidak mungkin tampak dalam lafazh akan
tetapi bisa diperkirakan apa yang dimaksud. Seperti Dhomir
َتْن
َأ
( Kamu )Dhamir
Rafa' NashabDhamir DhamirRafa' NashabDhamir
اَنَأ
ي
ّنُتْن
َأ
ّنُك
ُنْحَن
اَن
َوُه
ُه
َتْنَأ
َك
َيِه
اَه
ِتْنَأ
ِك
اَمُه
اَمُه
اَمُتْنَأ
اَمُك
ْمُه
ْمُه
dalam kata
ْمُق
(Berdirilah!) yang meskipun tidak nampak dalam lafazhnamun kita bisa perkirakan bahwa Dhomir yang dimaksud adalah
َتْن
َأ
karena kata perintah pasti ditujukan untuk orang kedua.
Adapun penggunaan Dhomir dalam kata kerja, menyesuaikan dengan bentuk kata kerja itu sendiri. Apakah kata kerja lampau, sekarang, atau perintah.
B. Saran
Alhamdulillahirabbil’aalamiin, sebagai manusia yang hidup di dunia ini, hendaklah kita selalu mempunyai angan untuk selalu haus akan ilmu
pengetahuan, dari ilmu kita bisa menjalankan hidup ini dengan sebaik- baiknya. Adapun dengan selesainya penulisan makalah ini, semoga bisa bermanfaat untuk pembelajaran bahasa Arab nantinya. Aamiin.
C. Penutup
Alhamdulillah, demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.