• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dewasa ini, dunia industri sudah memasuki era revolusi 4.0 atau revolusi industri dunia yang ke-empat, dimana teknologi sudah banyak masuk dan menjadi basis dalam aktifitas kehidupan sehari-hari. Era ini telah mempengaruhi banyak aspek dalam kehidupan baik di bidang ekonomi, seni, kebudayaan, politik, dan juga daya saing perusahaan. Perusahaan saat ini sudah bergeser dan mulai memasukan teknologi dalam sebuah daya saing. Dimana semakin baik perusahaan bisa memanfaatkan teknologi, maka produktifitas, efiktifas dan efisiensi dari perusahaan akan semakin baik juga. Sumber daya manusia sangat berperan besar bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya. Saat ini banyak perusahaan yang menyadari bahwa unsur sumber daya manusia dalam suatu organisasi dapat memberikan keunggulan bersaing bagi perusahaan itu sendiri. Mereka membuat strategi, ide dan inovasi untuk mencapai tujuan perusahaan. Oleh karena itu, sumber daya manusia adalah salah satu unsur yang paling vital dan berperan penting bagi suksesnya perusahaan. Karena peran sumber daya manusia untuk mengimplementasi strategi sangat penting yaitu sebagai subjek pelaksana dari strategi perusahaan. Dengan adanya sumber daya manusia yang kompetitif maka dapat memberikan hasil yang berkualitas bagi perusahaan.

Di era ekonomi berbasis pengetahuan, sumber daya dan kompetensi diharapkan menjadi faktor penting bagi organisasi untuk bertahan dalam lingkungan yang dinamis dan kompetitif. Hal ini selaras dengan perkembangan revolusi industri yang terus berkembang sehingga sumber daya dalam sebuah perusahaan juga harus bisa mengimbanginya dengan baik. Dalam kombinasi dengan perkembangan eksponensial yang didorong oleh teknologi baru dan digitalisasi secara keseluruhan, menjadi tantangan pula bagi perusahaan untuk bisa mengembangkan sumber daya yang dimiliki dalam perusahaan. Akibatnya, revolusi industri ke-empat ini menimbulkan tantangan besar bagi perusahaan-perusahaan untuk meningkatkan daya saing. Namun perlu diperhatikan bahwa

(2)

Industri 4.0 tidak hanya merupakan perkembangan teknologi produksi tetapi juga merupakan visi bagi seluruh perusahaan dan sumber daya manusianya. Dengan demikian, keberhasilan Industri 4.0 tidak hanya bergantung pada teknologi tetapi juga pada kemampuan perusahaan dan karyawannya untuk menggunakannya oleh karena itu diperlukan pengembangan sumber daya manusia yang bisa meningkatkan kinerja karyawan dan dapat mencapai tujuan akhir dari perusahaan.

Situasi berbeda di era Pandemi COVID (Coronavirus Disease-19) yang mulai hadir sejak awal bulan Maret 2020 di Indonesia, pergeseran sejumlah pendapatan di berbagai Industi tanah air seolah mati suri karena terkena dampak domino dari pandemi ini. Sejumlah industri tidak hanya mengurangi sejumlah produksi ataupun karyawan, banyak dari berbagai industri kecil sampai menengah yang gulung tikar karena terkena dampak pandemi. Semua sektor industri terkena dampak oleh pandemi covid-19 ini. Dari industri otomotif, elektronik, garment dan yang paling parah adalah sektor hiburan dan pariwisata.

Diantara berbagai sektor industri yang terkena dampak, hanya beberapa sektor saja yang masih sustain, mesti memang tetap mengalami adaptasi baru dibanding era sebelum pandemi. Beberapa sektor industri yang masih sustain dibanding sektor industri lainnya adalah sektor pangan dan farmasi.

PT. Ferron Par Pharmaceuticals (FPP) merupakan perusahaan farmasi unggul yang tergabung dalam Grup Dexa Medica. Ferron Par Pharmaceuticals berhasil memperoleh sertifikat GMP dari UK-MHRA (United Kingdom Medicine and

Healthcare Product Regulatory) pada tahun 2018. UK-MHRA merupakan lembaga

yang bertanggung jawab memantau keamanan, kualitas dan efektivitas obat-obatan yang dipasarkan di Inggris. Sertifikasi oleh Australia diberikan kepada Ferron Par Pharmaceuticals oleh TGA dari Department Of Health And Ageing, Therapeutic

Goods Administration, khususnya untuk lini solida di Ferron Par Pharmaceuticals

pada tanggal 15 Agustus 2009. Pada tanggal 15 Juni 2010 diperoleh serifikat

Zentrale Arzneimitteluberwachung Bayern (ZAB) dari Bavarian, Bayern suatu

badan yang berwenang dalam peredaran obat di Jerman untuk produk freeze dry

Vancomycin lyomark yang diproduksi di lini steril Ferron Par Pharmaceuticals.

(3)

berhasil menembus pasar Inggris, Jerman, Afrika (Nigeria), dan Asia (Kamboja, Filipina, Vietnam, Srilanka, Hongkong).

Diera pandemi ini PT Ferron mendapat sentimen positif dan negatif akan datangnya virus covid-19 ini. Sentimen positif di era pandemi bagi PT Ferron tentu saja adanya lonjakan permintaan pasar akan kebutuhan multivitamin di awal era pandemi yakni bulan Maret – Mei 2020. Sentimen positif ternyata tidak bertahan lama karena di bulan selanjutnya permintaan mendadak tidak stabil dan cenderung menurun kembali, hal ini diakibatkan oleh paradigma masyarakat Indonesia yang takut untuk berobat ke Rumah Sakit dan pusat pelayanan kesehatan lainnya karena takut akan penyebaran virus covid-19 yang semakin masif di Indonesia.

Dalam lingkungan kerjapun, perubahan era pandemi ini sangat terasa bagi seluruh karyawan PT Ferron. Sistem kerja 3 shift dalam perusahaan dilebur menjadi hanya terdapat 2 shift untuk mengurangi interaksi dan membatasi kerumunan diperusahaan. Tim dalam shift juga sudah di atur dan tidak boleh ditukar atau bertemu selama pandemi dirasa belum aman. Protokol kesehatan juga sangat ketat diaplikasikan di lingkungan perusahaan. Gerakan protokol kesehatan 5M (memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi wajib diaplikasikan oleh semua karyawan di tempat tinggal dan di lingkungan perusahaan.

Dalam pemantauan kegiatan para karyawan Dexa Group temasuk PT Ferron meluncurkan dan mengaplikasikan sistem check in dan chcek out untuk menjaga mobilitas karyawan diluar lingkungan perusahaan. Dimana setiap pagi, siang dan sore seluruh karyawan harus melakukan check in dan check out dan sudah terintegrasikan dengan current address masing-masing karyawan. Sebelum memasuki area pabrik pun, semua karyawan wajib mengisi dan menunjukan bukti

safe dari mengisi pertanyaan kesehatan di website yang disediakan.

Akses untuk check in dan check out di website pun dibatasi disetiap sesinya, untuk check in pagi waktunya dari jam 08.00 – 10.00 , untuk check in siang waktunya dari jam 12.00 – 14.00 dan untuk check out sore dibatasi dari jam 17.00 – 19.00. Jika karyawan masuk pada kerja, hanya mengakses check in pagi dan check

(4)

melakukan checkk in pagi, check in siang dan check out sore. Dibawah ini adalah gambar interface website yang dimaksud :

Gambar 1.1 Check in & check out , current address dan safe entry sumber : https://portalmobile.dexagroup.com/

Pemantauan mobilitas diluar area kerja dilakukan sebagai bentuk kepedulian dan cara perusahaan untuk menjaga sumberdaya di perusahaan. PT Ferron mengandalkan sumber daya untuk pengembangan usaha dan memberi kesempatan kepada para karyawan untuk tumbuh bersama perusahaan. Berkaitan dengan hal itu, dibutuhkan karyawan yang tidak hanya kompeten tetapi juga mempunyai integritas dan dorongan yang kuat untuk berprestasi. Pelatihan komprehensif, kualifikasi program dan budaya inovasi berada dalam bagian dari sistem terpadu perusahaan.

Di tahun 2020 PT Ferron Par Pharmaceuticals membuat gagasan innovation

culture untuk membentuk budaya organisasi yang penuh dengan improvement serta

membangun sumberdaya manusia yang berkualitas dalam memunculkan ide inovatif bagi perusahaan. Hal ini sangat baik untuk menumbuhkan kebiasaan dan budaya berfikir inovasi bagi semua karyawan yang ada dalam perusahaan. Tetapi seiring berjalannya waktu, kinerja karyawan dalam menciptakan ide tidak konsisten

(5)

sejak awal di buatnya gagasan innovation culture ini. Terdapat penurunan jumlah submit ide kaizen ditahun pertama innovation culture. Hal ini tentu dapat menurunkan kinerja karyawan di perusahaan. Berikut ini penulis menampilkan data

submit ide kaizen yang terjadi di PT Ferron Par Pharmaceuticals :

Tabel 1.1 Data Submit Kaizen

Karyawan PT Ferron Par Pharmaceuticals Periode Januari – Desember 2020

Sumber : Departement Continuos Improvement PT FPP 2021

Berdasarkan tabel 1.1 diatas data submit kaizen dari bulan Januari sampai Desember 2020 mengalami penurunan secara garis exponensial, submit kaizen sempat naik di bulan Juni dan Juli 2020, namun akhirnya menurun di bulan selanjutnya. Data submit ide kaizen sangat tinggi dibulan Januari yaitu 149 ide, disusul di bulan Februari sebanyak 114 ide lalu submit ide mengalami penurunan secara signifikan dibulan Maret yaitu hanya sebanyak 16 ide dan terus berlanjut sampat bulan Mei yang hanya sebanyak 9 ide. Sempat mengalami kenaikan kembali di akhir semester 1 yaitu bulan Juni sebanyak 25 ide dan bulan Juli sebanyak 32 ide. Secara konsistensi, submit ide ini mengalami penurunan kembali di bulan Agustus sebanyak 10 ide dan akhirnya dibulan Oktober sampai Desember hanya terdapat masing-masing 1 submit ide kaizen yang masuk.

Data diatas menunjukan penurunan masuknya ide kaizen dari bulan Januari sampai dengan Desember 2020. Hal ini sangat disayangkan dengan baru diadakannya innovation culture di lingkungan Perusahaan dari awal ditahun 2020.

149 114

16 11 9 25 32 10 3 1 1 1

REKAP LAPORAN SUBMIT KAIZEN

2020

(6)

Kinerja yang baik adalah yang secara optimal dilaksanakan oleh karyawan secara konsisten untuk tercapainya tujuan Perusahaan. Saat karyawan dapat bekerja serta memberikan ide yang baik maka perusahaan dapat bersaing dan bertahan walaupun benyaknya ancaman dari kompetitor. Penilaian kinerja dilakukan PT Ferron Par Pharmaceuticals setiap setahun dua kali atau bisa dikatakan perusahaan melakukan penilaian kinerja setiap interval satu semester. Salah satu tujuan dilakukannya penilaian kinerja adalah agar para karyawan semakin termotivasi dalam bekerja.

Penilaian kinerja karyawan di PT Ferron Par Pharmaceuticals dilakukan secara objektif ke setiap karyawan. Hal ini tidak hanya ditandai dengan adanya kenaikan dan penurunan produktivitas semata, ada faktor lain yang menjadi tolak ukur dari kinerja karyawan yakni penilaian individu karyawan mulai dari tanggung jawab bekerja, kemampuan bekerja, kejujuran serta sumbangsi ide atau kaizen bagi perusahaan. Penulis mengambil data submit kaizen sebagai data primer untuk melakukan penelitian. Di era distrupsi sekarang ini, semua perusahaan saling berlomba untuk meningkatkan inovasi serta efisiensi dalam perusahaan, hal ini diharapkan perusahaan semakin kompetitif, sustain dan mampu menjadi trendsetter di bidangnya.

Dalam mencapai tujuan perusahaan yang baik, dibutuhkan pengelolaan sumberdaya manusia yang berkompeten untuk membantu mencapainya. Konsistensi penerapan penciptaan ide oleh karyawan tidak boleh diabaikan begitu saja. Hal ini diharapkan agar tercipta pola pikir continuous improvement bagi para karyawan dan memberikan inovasi bagi perusahaan sehingga dapat tercapai kinerja yang efektif dan efisien.

Dalam sebuah perusahaan kinerja karyawan pasti mengalami kenaikan dan penurunan, begitu pun yang dialami oleh PT Ferron Par Pharmaceuticals. Penurunan kinerja karyawan dapat terjadi disebabkan oleh faktor tingkat pengetahuan yang kurang dari karyawan, kurangnya keterampilan dari karyawan dan menurunnya minat untuk memberikan ide bagi perusahaan.

Selain dari beberapa faktor diatas, terdapat faktor yang juga berpengaruh terhadap kenaikan kinerja karyawan adalah pelatihan. Pelatihan sangat penting bagi

(7)

perkembangan karyawan dalam sebuah perusahaan, karena pelaihan ini salah satu sarana bagi perusahaan untuk menciptakan karyawan yang berkualitas dengan sasaran dan tujuan dari perusahaan. Perbaikan kinerja karyawan dapat dilakukan dengan cara memperbaiki pengetahuan, keterampilan maupun sikap karyawan itu sendiri terhadap tugas yang menjadi tanggungjawabnya, sedangkan pelatihan ialah upaya yang berkaitan untuk peningkatan kemampuan ataupun keterampilan karyawan yang sudah menempati suatu pekerjaan atau tugas tertentu.

Pelatihan yang baik tentu akan memberikan pengetahuan yang luas bagi karyawan serta memberikan kesempatan bagi karyawan untuk mengembangkan keahlian dan juga kemampuan yang baru dalam bekerja agar apa yang diketahui dan dikuasai saat ini maupun untuk masa mendatang dapat membantu tercapainya tujuan dari perusahaan. Berdasarkan penelitian sebelumnya pernah di lakukan penelitian yang menunjukan adanya pengaruh positif dan signifikan pelatihan terhadap minat kinerja, besarnya pengaruh tersebut bersifat positif, artinya semakin sering dan baiknya pelatihan yang diselenggarakan di perusahaan yang maka kinerja akan semakin baik.

Seiring dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dari masa kemasa, inovasi yang dapat dihasilkan oleh manusia pun akan semakin berkembang. Untuk menjaga agar proses inovasi dan pembaharuan terus berkembang dan berkesinambungan, dibutuhkan sarana atau kegiatan yang mampu mendorong karyawan untuk menyampaikan gagasan atau idenya. Dalam sebuah Perusahaan tentu saja kinerja karyawan akan mencapai hasil yang lebih maksimal apabila didukung dengan knowledge yang dimiliki oleh setiap karyawan. Setiap karyawan diharapkan dapat menggali potensi dan pengetahuan agar tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik.

Selain pelatihan ada faktor knowledge management yang dapat meningkatkan kinerja karyawan dalam sebuah perusahaan. Knowledge management merupakan level lanjutan dari sebuah pelatihan, karena diharapkan dari pelatihan yang sudah dijalani dapat di implementasikan oleh karyawan di perusahaan. Dengan knowledge

management pelatihan yang sudah dilakukan diharapkan dapat disebarkan kepada

(8)

Tujuan knowledge management tidak hanya untuk meningkatkan kinerja, tetapi juga mendapatkan pengetahuan bersama. Dengan tersedianya pengetahuan bersama, karyawan akan memiliki wawasan yang lebih luas dan perspektif yang didapat serta tidak hanya sebatas ruang lingkup pekerjaannya saja, tetapi lebih menyeluruh mengenai permasalahan-permasalahan yang ada diperusahaan.

Dengan tingkat wawasan yang lebih tinggi, karyawan mendapatkan lebih banyak referensi informasi yang memperkaya tingkat pengetahuannya (knowledge

level). Dengan knowledge level yang lebih baik, karyawan mendapatkan hasil yang

lebih baik pula di level action (pada saat mengimplementasikan knowledge di pekerjaan). Dengan kata lain, knowledge management yang diimplementasikan secara tidak langsung dapat merangsang perubahan budaya perusahaan. Setiap individu dalam sebuah organisasi memiliki pengetahuan bersama yang baik. Dengan adanya knowledge yang tersebar merata ke semua karyawan di perusahaan, maka inovasi akan lebih mudah diciptakan.

Setelah karyawan diberikan pelatihan yang baik dan di implementasikan dengan dorongan knowledge management, diharapkan akan terciptanya budaya

kaizen diperusahaan. Seiring dengan terciptanya innovation culture yang

diselenggarakan PT Ferron Par Pharmaceuticals dari tahun 2020, budaya kaizen ini tentu akan membantu tujuan budaya baru di perusahaan. Kaizen (Continous

Improvement) atau perbaikan berlanjut merupakan aktivitas perubahan yang

dilakukan secara terus menerus untuk meningkatkan apa yang telah dicapai ke arah yang lebih baik. Mulai dari level operator sampai level top manager diharapkan dapat membuat ide yang dengan konsisten untuk kemajuan perusahaan. Pada dasarnya setiap perusahaan menginginkan perbaikan dan penyempuranaan dari setiap proses kerja yang dilakukan.

Melihat kaitannya dengan uraian tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang “PENGARUH PELATIHAN, KNOWLEDGE MANAGEMENT DAN BUDAYA KAIZEN TERHADAP KINERJA

(9)

1.2. Rumusan Masalah

Menurut Mangkunegara dalam Pebrianti et al (2019) kinerja adalah hasil kerja yang dilihat dari sisi kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya. Makna tersebut adalah kinerja yaitu hasil kerja seorang karyawan dalam menyelesaikan tugas yang di berikan dalam periode tertentu.

Beberapa peneliti sebelumnya telah melakukan penelitian terkait dengan kinerja karyawan. Anggereni, N. W. E. S. (2019) menemukan bahwa faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah Pelatihan. Sementara Harmen (2018) menemukan faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah Knowledge

management. Dan Nilawati (2020) menemukan faktor yang mempengaruhi kinerja

karyawan adalah Budaya Kaizen.

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah disampaikan diatas, maka permasalahan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apa pengaruh pelatihan terhadap kinerja karyawan PT Ferron Par Pharmaceuticals?

2. Apa pengaruh knowledge management terhadap kinerja karyawan PT Ferron Par Pharmaceuticals?

3. Apa pengaruh budaya kaizen terhadap kinerja karyawan PT Ferron Par Pharmaceuticals?

1.3. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pelatihan terhadap kinerja karyawan PT Ferron Par Pharmaceuticals .

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh knowledge management terhadap kinerja karyawan PT Ferron Par Pharmaceuticals.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh budaya kaizen terhadap kinerja karyawan PT Ferron Par Pharmaceuticals.

(10)

1.4. Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai kalangan. Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan di bidang pelatihan, knowledge management, budaya

kaizen dan kinerja.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi bagi peneliti yang akan melakukan penelitian di bidang Manajeman Sumber Daya Manusia khususnya yang berkaitan dengan bidang pelatihan,

knowledge management, budaya kaizen dan kinerja..

2. Manfaat praktis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai input bagi pimpinan dalam menentukan kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan bidang pelatihan, knowledge management, budaya kaizen dan kinerja.

.b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan sumbangan pemikiran guna meningkatkan kinerja di PT Ferron Par Pharmaceuticals.

(11)

1.5. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam memahami penelitian ini, maka akan di berikan gambaran secara garis besar mengenai sistematika penulisan yang terdiri dari enam bab yaitu :

- BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini membahas hal-hal yang berhubungan dengan latar belakang, rumusan masalah, batasan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penelitian.

- BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini membahas mengenai telaah pustaka, penelitian terdahulu dan hipotesis.

- BAB III : METODELOGI PENELITIAN

Pada bab ini membahas mengenai analisa permasalahan, jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian, kerangka konsep, populasi dan sample, metode pengumpulan data dan metode analisis data.

- BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini membahas mengenai analisis data penelitian dan interprestasi data/pembahasan.

- BAB V : PENUTUP

Pada bab ini menjelaskan kesimpulan dari hasil penelitian dan juga saran- saran untuk memperbaiki masalah yang ada.

Gambar

Gambar 1.1 Check in & check out , current address dan safe entry  sumber : https://portalmobile.dexagroup.com/
Tabel 1.1  Data Submit Kaizen

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 4.11 Perbandingan indeks pencampuran untuk kasus sistem dengan straight dan twisted mixer pada kondisi GHSV

5. Pelayanan sertifikasi karantina pertanian yang cepat, tepat dan simpatik. Adanya kesatuan peran serta masyarakat dalam kegiatan karantina pertanian. Pencegahan dan penangkalan

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah virus Covid-19 adalah dengan menerapkan perilaku Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di mana dalam penerapannya

(5) Untuk kepentingan pemeriksaan di pengadilan dalam perkara pidana atau perdata, atas permintaan hakim sesuai dengan Hukum Acara Pidana dan Hukum Acara Perdata,

Implementasi tahun ke-2 proyek PHK-PKPD Fakultas Kedokteran UMI resminya dimulai bulan Januari 2012 tetapi karena masalah revisi TOR yang baru mulai dilakukan pada bulan

Penilaian karakter calon nasabah dapat dilihat dari cara nasabah melakukan tanya jawaab dengan pihak bank. Cara nasabah berkomunikasi dan respon nasabah saat

Pemodelan penyelesaian permasalahan penjadwalan ujian Program Studi S1 Sistem Mayor-Minor IPB menggunakan ASP efektif dan efisien untuk data per fakultas dengan mata