• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS NILAI BUDI PEKERTI PADA BUKU SEPULUH RIBU PANTUN SELAKSA SANTUN KARYA TUSIRAN SUSENO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS NILAI BUDI PEKERTI PADA BUKU SEPULUH RIBU PANTUN SELAKSA SANTUN KARYA TUSIRAN SUSENO"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS NILAI BUDI PEKERTI PADA BUKU SEPULUH RIBU

PANTUN SELAKSA SANTUN KARYA TUSIRAN SUSENO

ARTIKEL E-JOURNAL

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh

YUNITRI NIM 100388201182

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

(2)

PERSETUJUAN PENERBITAN ARTIKEL E-JOURNAL

Judul Artikel : Analisis Nilai Budi Pekerti pada Buku Sepuluh Ribu Pantun Selaksa Santun Karya Tusiran Suseno

Nama Penyusun : Yunitri

NIM : 100388201182

Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 18 Juli 2014

Telah memenuhi syarat untuk diunggah ke e-journal.

(3)
(4)

ABSTRAK

Yunitri. 2014. Analisis Nilai Budi Pekerti pada Buku Sepuluh Ribu Pantun Selaksa Santun Karya Tusiran Suseno. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Maritim Raja Ali Haji. Dosen Pembimbing I : Titik Dwi Ramthi Hakim, M.Pd. Dosen Pembimbing II : Erwin Pohan, M.Pd.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai budi pekerti yang terdapat pada buku “Sepuluh Ribu Pantun Selaksa Santun Karya Tusiran Suseno” khususnya pada kategori Agama, Petuah, Adat, dan Pantun Budaya serta Sosial, Politik, dan Kemasyarakatan. Penelitian ini berbentuk penelitian deskriptif kualitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis isi. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah studi pustaka. Teknik analisis data mengacu pada teori Janice McDrury.

Hasil penelitian menunjukkan delapan belas nilai budi pekerti yang terkandung yakni religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/ komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.

ABSTRACT

Yunitri. 2014. Analysis of character value in book of Sepuluh Ribu Pantun Selaksa Santun Created By Tusiran Suseno. Tanjungpinang: Indonesian Literature and Language Education Department, Teacher Training and Education Faculty, University of Maritim Raja Ali Haji. Advisor: Titik Dwi Ramthi Hakim, M.Pd. Co-advisor: Erwin Pohan, M.Pd.

This study aimed to describe the character value contained in the book of Sepuluh Ribu Pantun Selaksa Santun Created By Tusiran Suseno, especially in the category of “Agama, Petuah, Adat, dan Pantun Budaya” and “Sosial, Politik, dan Kemasyarakatan”. This research is descriptive qualitative research form. The research method used was a descriptive content analysis. Data collection techniques are performed literature study. The data analysis technique refers to the theory Janice

(5)

McDrury.

The results showed eighteen character value that is contained religious, honest, tolerance, discipline, hard work, creative, independent, democratic, curiosity, a sense of pride, patriotism, respect for achievement, friends/ communicative, love peace, love reading, environmental care, social care, and responsibility.

1. Pendahuluan

Provinsi Kepulauan Riau merupakan provinsi yang memiliki khazanah budaya yang begitu beranekaragam. Hal ini tentu saja sejalan pula dengan karya– karya sastra yang lahir dari kota yang bergelar “Kota Gurindam Negeri Pantun” ini. Salah satu karya sastra yang terkenal adalah pantun. Pantun merupakan karya sastra yang mengandung nilai pendidikan, nilai budaya, dan nilai hiburan sekaligus.

Seiring dengan perkembangan pantun yang begitu pesat, para penulis pantun pun mulai bermunculan. Dari sekian banyak buku kumpulan pantun, buku “Sepuluh Ribu Pantun Selaksa Santun” merupakan salah satu buku kumpulan pantun yang cukup fenomenal. Dengan jumlah pantun yang mencapai angka sepuluh ribu membuat buku kumpulan pantun ini memiliki daya tarik tersendiri bagi peneliti untuk mengkaji nilai–nilai apa saja yang terkandung di dalam buku hasil pemikiran dari Tusiran Suseno ini.

Nilai budi pekerti merupakan nilai-nilai luhur yang harus ditanamkan sejak dini. Nilai budi pekerti ini dapat membentuk kepribadian dan jati diri seseorang. Saat ini, nilai budi pekerti sudah mulai terabaikan. Nilai–nilai ini seolah hanya sebuah teori saja namun belum mampu diaplikasikan secara menyeluruh dalam kehidupan sehari-hari. Padahal, nilai budi pekerti ini mampu membentuk pribadi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, namun juga secara emosional dan spiritual.

2. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis isi. Menurut Wati (2009:16), penelitian deskriptif bertujuan untuk meneliti dan menemukan informasi sebanyak-banyaknya dari suatu fenomena . Content analysis atau analisis isi berupa menganalisis dokumen untuk diketahui isi dan makna yang terkandung dalam dokumen tersebut (Wati, 2009:26). Hal ini sependapat pula dengan Endraswara (2011:160), yang mengatakan bahwa pada dasarnya analisis konten dalam bidang sastra tergolong upaya pemahaman karya dari aspek ekstrinsik.

(6)

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan teknik dokumen. Teknik analisis data yaitu : (1) Membaca keseluruhan informasi mengenai nilai-nilai budi pekerti; (2) Menandai kata-kata sulit yang terdapat di dalam buku “Sepuluh Ribu Pantun Selaksa Santun” khususnya pada kategori Agama, Petuah, Adat dan Pantun Budaya serta Sosial-Politik dan Kemasyarakatan; (3) Mencari arti dari kata-kata sulit tersebut; (4) Mempelajari bait-bait dalam buku “Sepuluh Ribu Pantun Selaksa Santun” khususnya pada kategori Agama, Petuah, Adat dan Pantun Budaya serta Sosial-Politik dan Kemasyarakatan dengan cara mengartikan dan mencari amanatnya dan (5) Mendeskripsikan dan menganalisis nilai-nilai budi pekerti yang terkandung di dalam teks pantun.

3. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa buku Sepuluh Ribu Pantun Selaksa Santun karya Tusiran Suseno memiliki delapanbelas nilai budi pekerti yaitu religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/ komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.

Nilai budi pekerti religius yang terkandung meliputi keimanan kepada Tuhan yang terwujud dalam sikap menaati perintah Tuhan dan menjauhi laranganNya. Nilai budi pekerti jujur yang terkandung meliputi bersikap jujur dalam kehidupan sehari-hari dan kemuliaan memiliki sikap jujur. Nilai budi pekerti toleransi yang terkandung yaitu menghargai sikap, tindakan, agama maupun kepercayaan orang lain. Nilai budi pekerti disiplin yang terkandung adalah mematuhi peraturan dan ketentuan yang berlaku. Nilai budi pekerti kerja keras yang terkandung adalah kesungguhan dalam bekerja maupun menuntut ilmu pengetahuan. Nilai budi pekerti kreatif yang terkandung adalah proses kreatif pembuatan pantun. Nilai budi pekerti mandiri yang terkandung adalah kemandirian dalam mencapai keinginan. Nilai budi pekerti demokratis yang terkandung yaitu adanya rasa demokratis dalam menentukan pilihan. Nilai budi pekerti rasa ingin tahu yang terkandung adalah adanya rasa keingintahuan yang lebih mendalam terhadap berbagai hal. Nilai budi pekerti semangat kebangsaan yang terkandung adalah adanya rasa mencintai bangsa dengan mengutamakan kepentingan bangsa daripada kepentingan diri sendiri. Nilai budi pekerti cinta tanah air yang terkandung adalah adanya rasa mencintai warisan budaya melayu dengan selalu melestarikannya. Nilai budi pekerti menghargai prestasi yang terkandung adalah menghorati keberhasilan orang lain. Nilai budi pekerti bersahabat/ komunikatif yang terkandung adalah adanya rasa senang berbicara, bergaul, dan

(7)

bekerja sama dengan orang lain. Nilai budi pekerti cinta damai yang terkandung adalah sikap dan perbuatan yang membuat orang lain senang dan aman atas dirinya. Nilai budi pekerti gemar membaca yang terkandung adalah adanya sikap senang membaca atau memperoleh ilmu dari berbagai bacaan. Nilai budi pekerti peduli lingkungan yang terkandung adalah pentingnya menjaga ekosistem laut dan kebersihan lingkungan. Nilai budi pekerti peduli sosial yang terkandung adalah adanya rasa ingin menolong orang lain yang membutuhkan bantuan. Nilai budi pekerti tanggung jawab yang terkandung adalah tanggung jawab kepada diri sendiri dan kepada Negara.

4. Simpulan dan Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa buku Sepuluh Ribu Pantun Selaksa Santun Karya Tusiran Suseno mengandung delapanbelas nilai budi pekerti. Nilai yang paling dominan yang terkandung adalah nilai budi pekerti peduli sosial. Peneliti merekomendasikan untuk menambah literatur mengenai pantun serta penerapan nilai budi pekerti dalam kehidupan sehari-hari.

Daftar Pustaka

Ahmad, Darus. 1965. Kesusasteraan Kelasik Melayu. Malaysia: Pustaka Aman Press. Alisjahbana, Sutan Takdir. 2011. Puisi Lama. Jakarta: Dian Rakyat.

Amanriza, Ediruslan Pe,dkk. 1989. Koba Sastra Lisan Orang Riau (Seri Cerita Rakyat Daerah Riau). Provinsi Riau: Pemerintah Daerah Tingkat 1 Provinsi Riau Proyek Inventarisasi & Dokuentasi Kebudayaan Daerah Riau.

Amin, Maswardi M. Pendidikan Karakter Anak Bangsa. Jakarta: Baduose Media. Augustin, Phibi Kristina. 2012. “Analisis Nilai-Nilai Budi Pekerti Dalam Gurindam

Dua Belas Karya Raja Ali Haji”. Tanjungpinang: Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Damono, Sapardi Djoko, dkk. 2007. Susastra 5 Jurnal Ilmu Sastra dan Budaya. Jakarta: Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia – Yayasan Obor Indonesia.

(8)

Departemen Pendidikan Nasional. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Empat. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.

Dewan Redaksi Ensiklopedi Sastra Indonesia. 2009. Ensiklopedi Sastra Indonesia. Bandung: Percetakan Angkasa.

Effendy, Tenas. 2005. Pantun Nasehat. Yogyakarta: Adi Cita Karya Nusa dan Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu.

Endraswara, Suwardi. 2011. Metodologi Penelitian Sastra (Epistemologi, Model, Teori & Aplikasi). Jakarta: CAPS.

Esten, Mursal. 2000. Kesusastraan Pengantar Teori & Sejarah. Bandung: Angkasa Bandung.

Hajar, Encik Abdul. 2011. Cerdas Cermat Pantun. Pekanbaru: UNRI Press. Hussain, Safian, dkk. 1988. Glosari Istilah Kesusastraan. Kuala Lumpur: Dewan

Bahasa dan Pustaka Kementrian Pendidikan Malaysia.

Jabrohim. 2012. Teori Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Bekerjasama dengan Mayarakat Poetica Indonesia.

Kosasih. 2012. Dasar-Dasar Keterampilan Bersastra. Bandung: Yrama Widya. Kristantohadi, Didik. 2010. Peribahasa Lengkap & Kesusastraan Melayu Lama.

Yogyakarta: TaboraMEDIA.

Malik, Abdul. 2012. Menjemput Tuah Menjunjung Marwah. Jakarta: Komodo Books. Megawangi, Ratna. 2007. Pendidikan Karakter Solusi yang Tepat Untuk Membangun

Bangsa. Bogor: Indonesia Heritage Foundation.

Mustopo, Habib.1983. Ilmu Budaya Dasar Manusia dan Budaya Kumpulan Essay. Surabaya: Usaha Nasional.

Pusat Kurikulum. 2010. Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-Nilai Budaya Untuk Membentuk Daya Saing dan Karater Bangsa Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum.

(9)

Putra, Harry Suryadi. 2012. “Analisis Nilai-Nilai Moral yang Terkandung Pada Buku Kumpulan Syair Anak Negeri Karya Muhammad Candra”. Tanjungpinang: Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Rahman, Jamal D. dkk. 2010. Dermaga Sastra Indonesia Kepengarangan Tanjungpinang dari Raja Ali Haji sampai Suryatati A. Manan. Jakarta: Komodo Books.

Sabiq, Sayyid. 2009. Fiqih Sunnah 1. Jakarta: Pena Pundi Aksara. Sabiq, Sayyid. 2009. Fiqih Sunnah 2. Jakarta: Pena Pundi Aksara.

Suhardi. 2011. Sastra Kita, Kritik, dan Lokalitas. Jakarta: Komodo Books. Susavitanawati, Siti. 2013. “Kemahiran Menulis Pantun Menggunakan Media

Gambar Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 17 Bintan Tahun Ajaran 2012/2013”. Tanjungpinang: Universitas Maritim Raja Ali Haji. Suseno, Tusiran. 2006. Mari Berpantun. Tanjungpinang: Pemerintah Kota

Tanjungpinang dan Yayasan Panggung Melayu.

Suseno, Tusiran. 2010. Sepuluh Ribu Pantun Selaksa Santun. Jakarta: Yayasan Panggung Melayu.

Susilawati, Susi. 2013. “Analisis Nilai-Nilai Tunjuk Ajar Melayu Pada Syair

Khadamuddin Karya Aisyah Sulaiman”. Tanjungpinang: Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Teeuw, A. 1988. Sastra dan Ilmu Sastra: Pengantar Teori Sastra. Yogyakarta: Pustaka Jaya.

Wati, Riau. 2009. Teknik Penulisan dan Tata Tulis Karya Ilmiah Edisi Baru. Tanjungpinang: UMRAH PRESS.

Zuriah, Nurul. 2008. Pendidikan Moral dan Budi Pekerti dalam Perspektif Perubahan. Jakarta: Bumi Aksara.

Referensi

Dokumen terkait

adalah suatu analisis yang bertujuan untuk menemukan satu titik dalam unit atau rupiah, yang menunjukkan biaya sama dengan pendapatan. Sedangkan menurut Herjanto

2014, Diagnostic value of ultrasound guided transthoracic fine needle. aspiration cytology in bronchogenic

PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PWT KAB. KEPULAUAN YAPEN TH. Kawasan Perdesaan, yaitu kawasan yang diharapkan dapat menjadi pendorong pertumbuhan Kabupaten Kepulauan Yapen Kawasan

Hasil penelitian menunjukkan: (1) Perencanaan program pembinaan akhlak siswa sudah terinci dengan baik yang meliputi: program shalat dhuha, shalat dhuhur berjamaah,

Untuk melakukan penelitian di bidang hukum, ten- tunya para peneliti akan mengumpulkan sumber-sumber informasi mengenai kasus-kasus yang ditangani dan dido- kumentasikan

Tabel 3 Penelitian Terdahulu Peneliti Raharja dan Sari (2008) Adrian (2010) Sejati (2010) Susilowati &Sumarto (2010) Estiyanti dan Yasa (2012) Kemampuan Rasio Keuangan dalam

Berdasarkan hasil analisis data geolistrik dan perhitungan nilai tahanan jenis medium, di interpretasikan bahwa litologi yang terdapat pada lokasi penelitian terdiri

Hal-hal yang penulis lakukan antara lain dengan menganilisis tiap data yang berkaitan dengan masalah yang penulis hadapi yaitu dengan mendata tiap-tiap aspek yang diperlukan