• Tidak ada hasil yang ditemukan

REDESAIN ALAT PEREKAT PLASTIK SISTEM PRESS GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN PENDEKATAN REKAYASA NILAI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "REDESAIN ALAT PEREKAT PLASTIK SISTEM PRESS GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN PENDEKATAN REKAYASA NILAI"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

45 REDESAIN ALAT PEREKAT PLASTIK SISTEM PRESS GUNA MENINGKATKAN

PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN PENDEKATAN REKAYASA NILAI Silviana1), Chauliah Fatma Putri1)

Abstrak

Perancangan ulang terhadap alat perekat plastik penutup minuman dalam kemasan gelas plastik. Di mana kekurangan dari alat perekat ini adalah tidak ada penahan dalam proses pressing (merekatkan plastik penutup dengan gelas plastik) dan anti lengket pada elemen pemanas. Dengan pendekatan Rekayasa Nilai dihasilkan

redesain alat perekat plastik, dengan meningkatkan kinerjanya dan dengan biaya pembuatan yang minimum,

sehingga menghasilkan produk baru yang memiliki nilai maksimal. Dengan Pendekatan Rekayasa Nilai melalui Rencana Kerja yang salah satunya rencana kerja lima tahap atau Standard Five Phase Job Plan yang terdiri dari :Tahap Informasi (Information phase), Tahap Kreatif (Creative Phase), Tahap Analisis (Judgement Phase), Tahap Pengembangan (Development Phase), Tahap Rekomendasi (Recommendation Phase). Pada Tahap Informasi dilakukan deskripsi produk awal menggunakan metode FAST untuk menganalisis fungsi selantunya menyebarkan kuesioner dan wawancara untuk menentukan atribut kebutuhan dan dihasilkan 7 atribut kebutuhan meliputi: Pemenuhan Fungsi, Ekonomis, Kemudahan perawatan, Kemudahan pemakaian, Aman, Estetika, Tahan lama.kemudian menentukan kinerja produk.Selanjutnya Tahap Kreatif dilakukan dengan membangkitkan alternative desain dengan Analisis Morfologis dan Brainstorming sehingga didapatkan 12 alternatif desain alat. Kemudian dilakukan seleksi terhadap alternatif – alternatif yang telah didapatkan melalui tahap analisis ( Judgement Phase).

Kata Kunci: redesain, rekayasa nilai, produktivitas kerja, alat perekat plastik PENDAHULUAN

Pada industri kecil di Probolinggo yang memproduksi aneka sari minuman (Nata De Coco, sari buah, sari kedelai) dalam kemasan gelas plastik, perlu dilakukan perancangan ulang terhadap alat perekat plastik penutup gelas plastik. Di mana kekurangan dari alat perekat plastik ini adalah tidak ada penahan dalam proses pressing (merekatkan plastik penutup dengan gelas plastik) dan anti lengket pada elemen pemanas. Perancangan ulang alat kerja dimaksudkan untuk meningkatkan performansinya (kinerjanya) dengan biaya pembuatan yang minimum, tanpa harus membeli alat baru dengan biaya yang mahal, sehingga industri kecil sari minuman di Probolinggo mampu bersaing dengan produk sejenis.

METODE PENELITIAN

Melalui Ilmu Rekayasa Nilai peneliti ingin merancang ulang alat perekat plastik, dengan meningkatkan kinerjanya dan dengan biaya pembuatan yang minimum, sehingga menghasilkan produk baru yang memiliki nilai maksimal dari aspek kegunaan (use value), kebanggaan (esteem

value), nilai tukar (exchange value). dan biaya (cost

value).

Pengertian Perancangan

Perancangan suatu produk alat perekat plastik perlu memperhatikan beberapa faktor, seperti: teknis, ekonomi, keamanan, kemudahan dan kekuatan. Selain itu kinerja dari rancangan produk tersebut harus dapat diukur agar bisa

diperoleh rancangan produk yang optimal. Perancangan suatu alat termasuk ke dalam metode rekayasa, sehingga langkah-langkah perancangan akan mengikuti metode rekayasa. Salah satu definisi teknik perancangan dikemukakan oleh Morris Asimow dalam buku Sritomo Wignyosoebroto yang berjudul “ Teknik Tata Cara dan Pengukuran Kerja “ tahun 1995 yang berbunyi sebagai berikut : “ Teknik perancangan adalah

aktivitas dengan maksud tertentu menuju ke arah pemenuhan kebutuhan manusia, terutama yang dapat diterima oleh faktor teknologi peradaban

kita

Rekayasa Nilai

Rekayasa Nilai merupakan suatu teknik perancangan sistem yang pendekatan sistematiknya dengan menggunakan teknik-teknik tertentu untuk :

1. Mengidentifikasi fungsi-fungsi yang diperlukan. 2. Mengembangkan alternatif-alternatif.

Karakteristik Rekayasa Nilai 1. Berorientasi pada fungsi

Merancang produk yang dimulai dengan mengidentifikasikan fungsi-fungsi yang dibutuhkan.

2. Berorientasi pada sistem

Menganalisis produk atau proyek secara keseluruhan dengan melihat keterkaitan antara kompoen-komponennya dengan mengidentifikasikan dan menghilangkan biaya-biaya yang tidak diperlukan.

1)

(2)

46

3. Berorientasi pada siklus hidup produk Melakukan analisis terhadap biaya total untuk memiliki dan mengoperasikan fasilitas selama hidupnya.

4. Multi disiplin

Proses perencanaan dilakukan oleh suatu kelompok yang terdiri dari sejumlah ahli yang berasal dari berbagai disiplin ilmu dan konsultan Rekayasa Nilai.

5. Teknik manajemen yang teruji

Menggunakan teknik-teknik manajemen tertentu yang telah terbukti kualitasnya.

Konsep Dasar Rekayasa Nilai

Nilai (value) dapat dirumuskan sebagai perbandingan (ratio) antara performansi yang ditampilkan oleh suatu fungsi terhadap biaya yanga dikeluarkan sebagai berikut :

Nilai =

Biaya

i

Performans

Jika dituliskan dengan rumus yaitu : V =

C

P

Dari rumus di atas, nilai (value) merupakan suatu besaran yang tanpa satuan, sedangkan biaya

(cost) pada umumnya menggunakan satuan Rupiah,

sehingga performansi satuannya juga merupakan Rupiah.

Rencana Kerja Rekayasa Nilai

Rencana kerja Rekayasa Nilai merupakan kerangka di mana teknik-teknik Rekayasa Nilai saling terkait satu sama lain.,

Salah satu Rencana kerja Rekayasa Nilai yang banyak digunakan terdiri atas lima tahap yaitu

standard Five Phase Job Plan yang terdiri dari :

1. Tahap Informasi (Information Phase)

Tujuan tahap ini adalah mengumpulkan sebanyak mungkin informasi dan pengetahuan rancangan produk,

2. Tahap Kreatif (Creative Phase)

Tahap ini bertujuan untuk mengembangankan sebanyak mungkin alternatif yang bisa memenuhi fungsi primernya.

3. Tahap Analisis (Judgement Phase)

Ide-ide yang didapat dari fase kreatif dianalisis pada tahap ini. Ide dianalisis untuk mengetahui kelebihan dan kekurangannya.

4. Tahap Pengembangan (Development Phase ) Dari fase analisis didapatkan ide atau alternatif yang terbaik, dan dikembangkan pada fase pengembangan. Hasil pengembangan disusun menjadi laporan tertulis yang berisikan rekomendasi bagi alternatif yang bersangkutan. Dan selanjutnya diadakan analisis terhadap biaya-biaya dari alternatif terpilih, dan

dilakukan perhitungan nilai (value) dari alternatif-alternatif terpilih.

5. Tahap Rekomendasi (Recommendation Phase) Pada tahap ini disajikan laporan lengkap hasil evaluasi serta rekomendasi terhadap alternatif terpilih yang memperlihatkan kelebihan-kelebihan serta keuntungan-keuntungan dari alternatif terpilih.

Masing-masing tahap ini saling berkaitan dan tidak menutup kemungkinan jika sampai pada suatu tahap diperlukan akan kembali ke tahap sebelumnya.

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Untuk menentukan obyek penelitian, jenis penelitian, teknik pengumpulan data, dan jenis data yang dipergunakan sebagai variabel penelitian sekaligus metode penelitian untuk pemecahan masalah dengan menggunakan alur penelitian mengikuti rencana kerja Rekayasa Nilai yang terdiri atas lima tahap yaitu Five Phase Job Plan. Tahap Informasi

Tahap informasi ini bertujuan untuk mengumpulkan sebanyak mungkin informasi yang berkaitan dengan alat, perekat plastik antara lain : Mendiskripsikan Produk Awal

awal menggunakan metode FAST untuk menganalisis fungsi selantunya menyebarkan kuesioner dan wawancara untuk menentukan atribut kebutuhan dan dihasilkan 7 atribut kebutuhan meliputi: Pemenuhan Fungsi, Ekonomis, Kemudahan perawatan, Kemudahan pemakaian, Aman, Estetika, Tahan lama.kemudian menentukan kinerja produk.atau penentuan performansi produk awal dari segi atribut kebutuhan ini dilakukan untuk mendapatkan grafik mengenai kondisi produk awal sekarang ini, sehingga bisa diketahui atribut mana yang perlu diperbaiki untuk mendapatkan produk ideal maka untuk atribut yang bernilai negatif (-) atau nol (0) yaitu atribut pemenuhan fungsi, ekonomis, kemudahan perawatan, kemudahan pemakaian, aman, dan estetika perlu ditingkatkan untuk mendapatkan produk yang ideal.

Tabel 1. Atribut KebutuhanPerancangan Awal No Atribut Kebutuhan Desain Awal 1 Pemenuhan fungsi -13.65 2 Ekonomis -12.55 3 Kemudahan perawatan -10.31 4 Kemudahan pemakaian -9.09 5 Aman -3.86 6 Estetika -1.89 7 Tahan lama 1.28 Tahap Kreatif

Pada tahap kreatif ini akan berkaitan dengan usaha untuk mengembangkan sebanyak mungkin

(3)

47

alternatif – alternatif mengenai perancangan alat perekat plastik. Membangkitkan Alternatif Desain dengan Teknik Analitik, Mekanistik (Analisis Morfologis) dan Teknik Psikososial

(Brainstorming)

1. Bahan :

A = Besi Pejal

B = Pipa Besi + Besi Pejal C = Pipa Besi + Besi Pejal + Kayu 2. Mekanisme Penahan :

D = Untuk 1 gelas

E = Untuk 4 Gelas Penahan 3. Mekanisme Tarikan :

F = Menggunakan tangan G = Menggunakan kaki (Pedal)

Dari hasil analisis morfologis tersebut akan didapatkan (3 x 2 x 2 x 1) = 12 alternatif desain alat. Dengan Teknik Psikososial (Brainstorming) Kemudian dilakukan seleksi terhadap alternatif – alternatif tersebut dan dari hasil seleksi diperoleh tiga alternatif desain.

Tahap Analisis (Judgement Phase)

Dalam tahap ini dilakukan analisis terhadap masing – masing alternatif yang didapatkan pada tahap kreatif yaitu dengan seleksi

Dari hasil seleksi diperoleh tiga alternatif yang akan diproduksi yaitu :

1. Alternatif C – D – F – H.

Bahan terbuat dari pipa besi, besi pejal, dan kayu, mekanisme penahan untuk 1 gelas, mekanisme tarikan memakai tangan, dan memiliki anti lengket pada elemen pemanasnya

2. Alternatif C – E – F – H.

Bahan terbuat dari pipa besi, besi pejal dan kayu, mekanisme penahan untuk 4 gelas, mekanisme tarikan memakai tangan, dan memiliki anti lengket pada elemen pemanasnya.

3. Alternatif C – E – G – H.

Bahan terbuat dari pipa besi, besi pejal, dan kayu, mekanisme penahan untuk 4 gelas, mekanisme tarikan memakai kaki (pedal), dan memiliki anti lengket pada elemen pemanasnya.

Selanjutnya untuk melanjutkan seleksi guna memilih satu alternatif (tiga alternatif usulan dan alternatif desain awal) digunakan Metode Zero -

One. Pada tahap ini semua alternatif yang ada dihitung dengan memperhatikan kesesuaian dengan atribut / kriteria yang telah didapat. Setelah menggunakan Metode Zero - One, maka evaluasi dilanjutkan dengan menggunakan Matrik Evaluasi.

Atribut : 1 = Ekonomis 2 = Kemudahan Pemakaian 3 = Tahan Lama 4 = Aman 5 = Pemenuhan Fungsi 6 = Kemudahan Perawatan 7 = Estetika.

Dari tabel diketahui alternatif yang mempunyai nilai terbesar adalah alternatif C - E - F - H sebagai alternatif pilihan yaitu yang mempunyai kriteria sebagai berikut :

Bahan terbuat dari besi pejal, pipa besi dan kayu, mekanisme penahan untuk empat gelas, mekanisme tarikan menggunakan tangan, dan pada elemen pemanas terdapat anti lengket.

Tahap Pengembangan

Pada fase ini alternatif rancangan terbaik akan dikembangkan dan diterangkan.

Alternatif rancangan terbaik, terpilih alternatif C - E - F - H di mana merupakan alat perekat plastik dengan bahan terbuat dari perpaduan besi pejal, pipa besi dan kayu, mekanisme penahan untuk 4 gelas, mekanisme tarikan menggunakan tangan, dan memiliki anti lengket pada elemen pemanas.

Bahan dibuat dari perpaduan besi pejal, pipa besi dan kayu dengan tujuan mengurangi biaya bahan, di mana desain awal alat perekat plastik keseluruhan bahannya menggunakan besi cor yang menyebabkan alat perekat plastik desain awal memiliki harga yang mahal.

Mekanisme penahan untuk 4 gelas ini memudahkan operator menggunakan alat perekat plastik tersebut pada proses pressing, di mana bagian alas penahan dipasang pen dan pegas agar setelah proses pengepresan selesai gelas plastik dapat keluar sendiri, sehingga memudahkan operator mengambil gelas plastik.

Mekanisme tarikan dengan menggunakan tangan, selain harga menggunakan mekanisme tarikan dengan tangan lebih murah dibandingkan dengan mekanisme tarikan dengan menggunakan kaki (pedal), berdasarkan hasil kuesioner, responen lebih cenderung pada mekanisme tarikan dengan tangan.

Memiliki anti lengket pada elemen pemanas ini memudahkan perawatan alat tersebut, dimana sebelumnya pada elemen pemanas perlu dibersihkan dengan pisau dan cairan perbersih setelah digunakan dalam jangka waktu tertentu

(4)

48

karena plastik seringkali menempel pada elemen pemanas.

1. Alternatif C – D – F – H

Tabel Daftar Harga Bahan Alternatif C – D – F – H No Jenis Bahan Harga Satuan Kebutuhan Jumlah

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. Besi pejal d 32 mm Besi kotak d (1 x 1)cm Pipa besi kotak d (4x2)cm Pipa besi bulat Rangkaian : - Penurun tegangan - Pengatur suhu Lampu AC + rumah Pegas 6 cm Mur – Baut : - p = 15 cm, d = 9mm - p = 5 cm, d = 9 mm - p = 2 cm, d = 4mm Sekrup d = 2 mm, p = 8 mm Bering Teak wood(120x280x1,5)cm Alumunium pejal D = 8cm Elemen pemanas Paku keling Kabel Steker Cat Seng Anti Lengket (15x50)cm Kabel d 1mm Upah tenaga kerja - Pengerjaan Las - Pengerjaan Bubut - Dll Total Rp. 20.000 Rp. 35.000 /6M Rp. 37.000 /6M Rp. 38.000 /6M Rp. 52.350 Rp. 47.500 Rp. 3.000 /unit Rp. 2.000 /unit Rp. 2.000 Rp. 1.000 Rp. 200 Rp. 100 /unit Rp. 4.000 /unit Rp. 160.000 Rp. 500.000 /M Rp. 5.000 Rp. 100 /unit Rp. 5.000 /unit Rp. 15.000 /1kg Rp. 18.000 /M Rp. 105.000 /cm Rp. 2.000 Rp. 70.000 Rp. 130.000 Rp. 50.000 20 cm 13 cm 1 M 85 cm 3 unit 3 unit 1 unit 3 unit 6 unit 10 unit 5 unit (30x50x1,5)cm 14.5 cm 1 unit 16 unit 1 unit 0,25 kg 70 cm (15x15)cm 4,5 m Rp. 20.000 Rp. 775 Rp. 6.175 Rp. 5.400 Rp. 52.350 Rp. 47.500 Rp. 9.000 Rp. 6.000 Rp. 2.000 Rp. 2.000 Rp. 3.000 Rp. 1.200 Rp. 1.000 Rp. 20.000 Rp. 7.150 Rp. 72.500 Rp. 5.000 Rp. 1.600 Rp. 6.000 Rp. 3.750 Rp. 12.600 Rp. 31.500 Rp. 2.000 Rp. 130.000 Rp. 80.000 Rp. 50.000 Rp. 578.500 3 2. Alternatif C – E – F – H

Tabel Daftar Harga Bahan Alternatif C – E – F – H o Jenis Bahan Harga Satuan Kebutuhan Jumlah

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. Besi pejal d 32 mm Besi kotak d (1 x 1)cm Pipa besi kotak d (4x2)cm Pipa besi bulat Rangkaian : - Penurun tegangan - Pengatur suhu Lampu AC + rumah Alumunium plat (30x50)cm Pegas 6 cm Mur – Baut : - p = 15 cm, d = 9mm - p = 5 cm, d = 9 mm - p = 2 cm, d = 4mm Sekrup d = 2 mm, p = 8 mm Bering Teak wood(120x280x1,5)cm Alumunium pejal D = 8cm Elemen pemanas Paku keling Kabel Steker Cat Seng Anti Lengket (15x50)cm Kabel d 1mm Strep Upah tenaga kerja - Pengerjaan Las - Pengerjaan Bubut - Dll Total Rp. 20.000 Rp. 35.000 /6M Rp. 37.000 /6M Rp. 38.000 /6M Rp. 52.350 Rp. 47.500 Rp. 3.000 /unit Rp. 13.500 Rp. 2.000 /unit Rp. 2.000 Rp. 1.000 Rp. 200 Rp. 100 /unit Rp. 4.000 /unit Rp. 160.000 Rp. 500.000 /M Rp. 5.000 Rp. 100 /unit Rp. 5.000 /unit Rp. 15.000 /1kg Rp. 18.000 /M Rp. 105.000 /cm Rp. 2.000 Rp. 3.000/ 6M Rp. 70.000 Rp. 80.000 Rp. 50.000 20 cm 13 cm 1 M 70 cm 3 unit 0,15 M2 3 unit 1 unit 3 unit 6 unit 10 unit 5 unit (30x50x1,5)cm 4 cm 1 unit 16 unit 1 unit 0,5 kg 70 cm (15x15)cm 4,5 M 148 cm Rp. 20.000 Rp. 775 Rp. 6.175 Rp. 4.450 Rp. 52.350 Rp. 47.500 Rp. 9.000 Rp. 13.500 Rp. 6.000 Rp. 2.000 Rp. 2.000 Rp. 3.000 Rp. 1.200 Rp. 1.000 Rp. 20.000 Rp. 7.150 Rp. 20.000 Rp. 5.000 Rp. 1.600 Rp. 6.000 Rp. 7.500 Rp. 12.600 Rp. 31.500 Rp. 2.000 Rp. 3.250 Rp. 70.000 Rp. 80.000 Rp. 50.000 Rp. 471.800 3. Alternatif C – E – G – H

Tabel Daftar Harga Bahan Alternatif C – E – G – H No Jenis Bahan Harga Satuan Kebutuhan Jumlah

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. Besi pejal d 32 mm Besi kotak (1 x 1)cm Pipa besi kotak (4x2)cm Pipa besi bulat Rangkaian : - Penurun tegangan - Pengatur suhu Lampu AC + rumah Alumunium plat (30x50)cm Pegas 6 cm Mur – Baut : - p = 15 cm, d = 9mm - p = 5 cm, d = 9 mm - p = 2 cm, d = 4mm Sekrup d = 2 mm, p = 8 mm Bering Teak wood (120x280)cm Kayu (4x6)cm Paku Alumunium pejal D = 8cm Elemen pemanas Paku keling Kabel Steker Cat Seng Anti Lengket (15x50)cm Kabel d 1mm Strep Pedal Upah tenaga kerja - Pengerjaan Las - Pengerjaan Bubut - Dll Total Rp. 20.000 Rp. 35.000 /6M Rp. 37.000 /6M Rp. 38.000 /6M Rp. 52.350 Rp. 47.500 Rp. 3.000 /unit Rp. 13.500 Rp. 2.000 /unit Rp. 2.000 Rp. 1.000 Rp. 200 Rp. 100 /unit Rp. 4.000 /unit Rp. 160.000 Rp. 15.000/6M Rp. 3.000 Rp. 500.000 /M Rp. 5.000 Rp. 100 /unit Rp. 5.000 /unit Rp. 15.000 /1kg Rp. 18.000 /M Rp. 105.000 /cm Rp. 2.000 Rp. 3.000/ 6M Rp. 25.000/ unit Rp. 70.000 Rp. 80.000 Rp. 60.000 20 cm 13 cm 1 M 70 cm 3 unit 0,15 m2 3 unit 1 unit 3 unit 6 unit 10 unit 5 unit 11500 cm2 12 M 4 cm 1 unit 16 unit 1 unit 0,5 kg 70 cm (15x15)c m 4,5 m 148 cm 1 unit Rp. 20.000 Rp. 775 Rp. 6.175 Rp. 4.450 Rp. 52.350 Rp. 47.500 Rp. 9.000 Rp. 13.500 Rp. 6.000 Rp. 2.000 Rp. 2.000 Rp. 3.000 Rp. 1.200 Rp. 1.000 Rp. 20.000 Rp. 54.775 Rp. 30.000 Rp. 3.000 Rp. 20.000 Rp. 5.000 Rp. 1.600 Rp. 6.000 Rp. 7.500 Rp. 12.600 Rp. 31.500 Rp. 2.000 Rp. 3.250 Rp. 25.000 Rp. 70.000 Rp. 80.000 Rp. 60.000 Rp. 601.175

Perhitungan Value Pembuatan Alat Perekat Plastik

Adapun perhitungan value untuk masing-masing alternatif yaitu :

diasumsikan alternatif desain awal dijadikan acuan untuk menghitung value sehingga dianggap nilai

value untuk alternatif desain awal = 1.

Tabel 6.hasil value tiap alternatif

No Alternatif Value 1 C – E – F – H 383,32 2 C – D – F – H 99,78 3 C- E – G – H 77,33 4 Desain awal 1 Tahap Rekomendasi

Pada tahap ini disajikan mengenai rekomendasi terhadap alternatif desain alat perekat plastik terpilih dan rencana penerapannya.

Rekomendasi Desain Produk Terpilih

Bedasarkan tahap pengembangan maka alternatif desain terpilih adalah C – E – F – H. Yang memiliki performance 40,64, , Cost Rp. 481.800, Value 383,32. Desain ini merupakan alat perekat plastik dengan bahan terbuat dari perpaduan besi pejal, pipa besi dan kayu, mekanisme penahan untuk 4 gelas, mekanisme tarikan menggunakan tangan, dan memiliki anti lengket pada elemen pemanas.

(5)

49

Bahan dibuat dari perpaduan besi pejal, pipa besi dan kayu dengan tujuan mengurangi biaya bahan, dimana desain awal alat perekat plastik keseluruhan bahannya menggunakan besi cor yang menyebabkan alat perekat plastik desain awal memiliki harga yang mahal.

Mekanisme penahan untuk 4 gelas akan memudahkan operator menggunkan alat perekat plastik tersebut pada proses pressing, dimana bagian alas penahan dipasang pen dan pegas agar setelah proses pengepresan selesai gelas plastik dapat keluar sendiri, sehingga memudahkan operator mengambil gelas plastik.

Mekanisme tarikan dengan menggunakan tangan, selain harga menggunakan mekanisme tarikan dengan tangan lebih murah dibandingkan dengan mekanisme tarikan dengan menggunakan kaki (pedal), berdasarkan hasil kuesioner, responen lebih cenderung pada mekanisme tarikan dengan tangan.

Memiliki anti lengket pada elemen pemanas ini memudahkan perawatan alat tersebut, dimana sebelumnya pada elemen pemanas perlu dibersihkan dengan pisau dan cairan perbersih setelah digunakan dalam jangka waktu tertentu karena plastik seringkali menempel pada elemen pemanas.

Keuntungan dari alternatif ini yaitu kemudahan penggunaan, kemudahan perawatan, dengan value yang maksimal sehingga cocok untuk dibeli industri kecil .

Jadi alternatif ini merupakan alternatif terbaik ditinjau dari segi atribut atau kriteria yang ada. Sehinggga diharapkan para konsumen mau menerima alternatif ini.

KESIMPULAN

Setelah melakukan studi Rekayasa Nilai untuk desain produk alat perekat plastic diperoleh hasil perhitungan jumlah biaya terkecil Rp. 481.800,- yaitu desain alternatif C – E – F – H. desain ini mempunyai performance (40,64) dan value tertinggi = 383,32.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Cahyono, Moch. Agung. 2003. “Penerapan

Value Engineering dalam Re – design

Motif Sarung Tenun sebagai Usaha Peningkatan Produksi pada Perusahaan Sarung Tenun Pelangi Malang”. Skripsi UWG. Malang.

[2] Hutabarat, Julianus. 1995. “Rekayasa Nilai”. ITN. Malang.

[3] Heller, Edward D. 1971. “Value Management, Value Engineering and Cost Reduction”. Addison – Wesley Publihing Company : Canada.

[4] Kusuma, Dani. 2004. “Redesain Alat Penggiling Kedelai dengan Penerapan Analisis Nilai”. Skripsi UWG. Malang. [5] Miles, Lawrence D. 1972. “Techniques of

Value Analysis and Engineering Second

Edition”. Mc Grawhill : New York.

[6] Pinto, Domingos. 2003. “Pengaruh Desain Batako untuk Menekan Biaya Proyek dengan Program Analisis Nilai”. Skripsi UWG. Malang.

[7] Widyastuti, Diana. 2005. “Perancangan Alat Penyaringan Air dengan Metode Rekayasa Nilai”. Skripsi UWG. Malang.

Gambar

Tabel 1. Atribut KebutuhanPerancangan Awal  No  Atribut Kebutuhan  Desain Awal  ∆  1  Pemenuhan fungsi  -13.65  2  Ekonomis  -12.55  3  Kemudahan perawatan  -10.31  4  Kemudahan pemakaian    -9.09  5  Aman    -3.86  6  Estetika    -1.89  7  Tahan lama
Tabel 6.hasil value tiap alternatif

Referensi

Dokumen terkait

Yang menjadi dasar membangun ahklak peserta didik MTs Ma‟arif NU 4 Kecamatan Pekalongan diantaranya adalah meningkatkan kedisplinan dan juga ketertiban sekolah, dan tidak lepas

Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar (0,0000).Temuan ini menyimpulkan bahwa semakin rendah pendapatan yang diterima oleh

bahwa ada perbedaan yang signifikan pada nilai n-Gain untuk kedua kelas yaitu rata-rata nilai n-Gain keterampilan berpikir elaborasi dan penguasaan konsep

Hasil penelitian menunjukkan pendekatan saintifik dengan konteks Islami dalam pembelajaran matematika materi bentuk aljabar secara uji statistik belum efektif, namun

Melalui kegiatan membuat peta persebaran sumber daya hewan atau tumbuhan yang ada di daerahnya, siswa mampu mencari informasi tentang karakteristik lingkungan di

(information technology) dengan hasil program akuntansi ( software ) yang disesuaikan dengan kebutuhan mitra, mampu menghasilkan informasi keuangan yang dibutuhkan

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Umar (2011) dengan judul Pengaruh Upah, Motivasi Kerja, dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Pekerja pada Industri

baku yang dilakukan agroindustri emping melinjo di Kecamatan Cikedal Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten belum mampu menyediakan jumlah persediaan yang ekonomis, (2) faktor-