• Tidak ada hasil yang ditemukan

Beda Pandangan Wakil Rakyat soal Transparansi Anggaran,Apakah Wajib Diunggah ke Publik?

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Beda Pandangan Wakil Rakyat soal Transparansi Anggaran,Apakah Wajib Diunggah ke Publik?"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Beda Pandangan Wakil Rakyat soal Transparansi Anggaran,Apakah Wajib Diunggah ke Publik?

JAKARTA, KOMPAS.com - Masing-masing anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta punya penilaian berbeda terhadap transparansi anggaran. Transparansi anggaran dianggap sebagai cara agar publik mengetahui uangnya dikelola oleh eksekutif dan diawasi oleh legislatif. Meski demikian, masing-masing dari wakil rakyat mempunyai standar sendiri tentang bagaimana anggaran harus dibuka ke publik. Sebut saja Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang getol mendesak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengunggah dokumen anggaran ke situs resmi agar bisa diakses oleh masyarakat. Namun, tak sedikit pula anggota DPRD yang merasa publik hanya perlu tau komponen anggaran ketika sudah selesai dibahas dan disisir oleh wakil rakyat.

PSI kerap desak Pemprov unggah anggaran

Fraksi PSI punya alasan selalu meminta Pemprov DKI Jakarta mengunggah anggaran agar bisa diakses publik. Anggota DPRD Fraksi PSI William Aditya Sarana menekankan pentingnya komitmen keterbukaan dan keberanian untuk transparan. “Saya minta hari ini juga website apbd.jakarta.go.id yang memuat data rincian komponen usulan APBD 2020 segera dibuka lagi. Kesalahan fatal kalau gubernur mau menutup-nutupi. Kalau ada data yang terbaru, segera tampilkan saja. Jangan gubernur bermain opini, kami minta buka datanya!” ujar William di DPRD DKI Jakarta, Rabu (30/10/2019). Pemprov DKI sempat mengunggah dokumen Kebijakan Umum Anggaran-Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) setelah didesak beberapa kali, tetapi kembali diturunkan. William mengatakan, link situs web itu tiba-tiba saja tidak bisa dibuka setelah anggaran Dinas Pendidikan terkait lem aibon sebesar Rp 82 miliar viral di media sosial. Baca juga: Awal Masa Kerja William PSI: Buka Anggaran Janggal, Disemprot, hingga Dilaporkan “Kami lihat siang hari masih ada, sorenya langsung ditutup. Kami lihat sebentar sejam dua jam,” ucap William. Lanjut William, untungnya link rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) tahun 2020 itu masih ada history-nya, bahkan masih bisa diakses. Adapun saat ini link situs web anggaran 2020 itu tidak bisa diakses lagi.

(2)

mengatakan, dengan tidak dibukanya akses tersebut, justru akan membuat masyarakat berpikir ada sesuatu yang ingin disembunyikan. "Orang akan berpikir ini ada apa-apanya. Atau ada yang disembunyikan. Berani jujur, berani terbuka dong kalau mau buat clean goverment," kata Basri melalui pesan singkatnya kepada Kompas.com, Rabu (30/10/2019) malam. Menurut Basri, rakyat memiliki hak untuk mengetahui bagaimana perencanaan APBD DKI Jakarta. Baca juga: Pemprov DKI Tak Unggah KUA-PPAS 2020, F-Golkar: Terbuka Kalau Mau Clean Goverment Keterbukaan terhadap KUA-PPAS, menurut Basri, mendorong transparansi anggaran demi mewujudkan pemerintahan yang maju dan modern. Oleh karena itu, Fraksi Partai Golkar menuntut agar Anies segera membuka akses publik dari KUA PPS tersebut."Golkar siap mendukung semua program Anies yang pro rakyat dan untuk kemajuan jakarta. Tapi transparasi anggaran wajib dikedepankan," tutur Basri.

Gerindra sebut tak wajib diunggah

Ada yang pro dan ada yang kontra terkait transparansi anggaran. Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra Mohamad Taufik menilai, rincian anggaran dalam KUA-PPAS 2020 tak wajib diunggah ke sistem e-budgeting. Menurut dia, anggaran yang belum dibahas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama dengan DPRD DKI Jakarta itu seharusnya didiskusikan dan dibahas di forum terlebih dulu sebelum diunggah dan dilihat publik. "Enggak ada kewajiban meng-upload itu, tapi bahwa sesuatu yang belum matang di-upload jadi masalah itu. Kan belum ada pegangan hukumnya," ucap Taufik saat dikonfirmasi, Kamis (7/11/2019). Baca juga: PSI Kerap Bongkar Anggaran Janggal, F-Gerindra : Genitnya Harus Dikurangi "Justru menurut saya kalau mau mendiskusikan di forum," lanjut dia. Ketua DPW Partai Gerindra DKI Jakarta ini menyebutkan bahwa pembahasan anggaran sudah cukup transparan dengan terbukanya rapat. Bahkan, masyarakat bisa datang untuk menyaksikan rapat tersebut jika berkenan. Maka dari itu, menurut dia, seharusnya pembahasan anggaran ini tidak bisa dinilai tidak transparan. "Menurut saya transparansi ukurannya dalam proses pembahasan. Kalau misalkan pimpinan komisi mengatakan rapat ini tertutup nah itu boleh diserbu," kata dia.

PAN ingin dibahas lebih dulu

Layaknya Gerindra, Fraksi PAN mempunyai pandangan bahwa sebaiknya anggaran bisa diakses publik setelah dibahas. "Setelah selesai dibahas dengan rinci, transparan dan akuntabel baru lah dibuka seterang-terangnya ke publik biar semua itu bisa dirasakan manfaat ke publik," ujar Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Zita Anjani Zita menyebutkan bahwa anggaran tersebut harus disisir terlebih oleh DPRD sebelum akhirnya dipublikasikan. Baca juga: Wakil Ketua DPRD DKI F-PAN: Setelah Dibahas Rinci, Anggaran akan Dibuka Seterang-terangnya Hal tersebut sesuai dengan fungsi DPRD yang mewakili rakyat salah satunya untuk memeriksa anggaran. "Yes, karena DPRD kan wakil rakyat. Ini negara demokrasi dengan sistem perwakilan. Buat apa ada DPRD kalau gitu. Nah yang paling penting DPRD jangan di anggap cuma tukang stempel, ajak bicara kami," kata dia. Dengan membiarkan anggota DPRD DKI menyisir anggaran sebelum diunggah, lanjut Zita, DPRD berupaya maksimal untuk menganalisa dan leluasa dalam memeriksa anggaran. "Kembalikan fungsi DPRD semaksimal mungkin, khususnya penganggaran. Berikan keleluasaan dan waktu untuk anggota dewan menganalisa dan memberikan masukan seobjektif mungkin dalam forum resmi. Karena tugas kamilah wakil rakyat untuk itu," tuturnya.

Sumber Berita: https://megapolitan.kompas.com/read/2019/11/08/09015781/beda-pandangan-wakil-rakyat-soal-transparansi-anggaran-apakah-wajib?page=all | diunggah pada tanggal 8 November 2019. Penulis : Ryana Aryadita Umasugi

(3)

>>berita ke 2

Pembahasan APBD Tangsel 2020 Dinilai Terburu-buru, PSI Minta Pengesahan Ditunda

KedaiPena.Com – Pembahasan penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kota Tangerang Selatan (Tangsel) tahun 2020 mendapatkan sorotan dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD Tangsel.

Sorotan tersebut datang lantaran keinginan PSI yang ingin memastikan adanya transparansi dalam proses penganggaran uang rakyat Tangsel bahkan sejak tahapan awal. PSI meminta rancangan anggaran hingga level komponen untuk segera diunggah di website resmi Pemkot.

“Adalah sangat penting bagi PSI untuk memastikan kualitas APBD Kota Tangsel, di mana setiap rupiah uang rakyat harus diperuntukkan sebesar-besarnya bagi kesejahteraan dan kemaslahatan rakyat, juga kemajuan kota Tangerang Selatan,” ujar Ketua Fraksi PSI DPRD Kota Tangerang Selatan Ferdiansyah kepada, awak media, ditulis, Kamis, (21/11/2019).

Dia mengatakan transparansi dalam proses pembahasan termasuk informasi publik di dalamnya sudah dijamin melalui hadirnya Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008.

Yang kemudian diturunkan ke beberapa aturan seperti Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2010, Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2012 dan Instruksi Presiden Nomor 17 Tahun 2011.

Hingga ke level teknis yakni Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2010, serta Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 188.52/1797/SJ/2012.

Dengan proses pembahasan anggaran yang terkesan sangat terburu-buru dan dalam waktu yang terlalu singkat, Fraksi PSI sangat mengkhawatirkan kualitas dari hasil pembahasan anggaran tersebut. “Dokumen resmi terkait data anggaran, baru kami terima pada hari H yang membuat proses penyisiran tidak maksimal dan rapat pembahasan anggaran untuk satu tahun ke depan hanya dilakukan selama dua hari yang membuat kualitas hasil diskusi juga tidak maksimal,” papar dia.

Hal ini bahkan, kata dia, diperburuk dengan ketidakhadiran salah satu Kepala OPD Diskominfo saat pembahasan anggaran beberapa hari lalu, yang membuat diskusi dalam rapat anggaran jauh dari optimal.

Untuk itu, sehubungan dengan Rapat Badan Musyawarah yang akan kami hadiri, Fraksi PSI DPRD Kota Tangerang Selatan akan dengan tegas meminta penundaan pengesahan APBD Kota Tangerang Selatan.

“Penundaan ini kami pandang sangat penting untuk memastikan bahwa penganggaran setiap Rupiah uang rakyat harus dibahas tuntas agar kemudian manfaatnya betul-betul dirasakan hingga masyarakat lapis terbawah,” tandas dia.

Sumber Berita 2: : http://www.kedaipena.com/pembahasan-apbd-tangsel-2020-dinilai-terburu-buru-psi-minta-pengesahan-ditunda/ diunggah pada tanggal 21 November 2019

Dasar Hukum

Regulasi terkait Pelaksanaan Peningkatan Transparansi Pengelolaan Anggaran Daerah, antara lain: 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik;

(4)

3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pengelolaan Pelayanan Informasi dan Dokumentasi Di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah;

4. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 188.52/1797/SJ/2012 Tahun 2012 Tentang Peningkatan Transparansi Pengelolaan Anggaran Daerah;

Beberapa Ketentuan Terkait

1. UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP): a. Pasal 1 :

1) Informasi Publik adalah informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim, dan/atau diterima oleh suatu badan publik yang berkaitan dengan penyelenggara dan penyelenggaraan negara dan/atau penyelenggara dan penyelenggaraan badan publik lainnya yang sesuai dengan Undang-Undang ini serta informasi lain yang berkaitan dengan kepentingan publik.

2) Badan Publik adalah lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif, dan badan lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara, yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, atau organisasi non pemerintah sepanjang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, sumbangan masyarakat, dan/atau luar negeri.

b. Pasal 2 :

1) Setiap Informasi Publik bersifat terbuka dan dapat diakses oleh setiap Pengguna Informasi Publik.

2) Informasi Publik yang dikecualikan bersifat ketat dan terbatas.

3) Setiap Informasi Publik harus dapat diperoleh setiap Pemohon Informasi Publik dengan cepat dan tepat waktu, biaya ringan, dan cara sederhana.

4) Informasi Publik yang dikecualikan bersifat rahasia sesuai dengan Undang-Undang, kepatutan, dan kepentingan umum didasarkan pada pengujian tentang konsekuensi yang timbul apabila suatu informasi diberikan kepada masyarakat serta setelah dipertimbangkan dengan saksama bahwa menutup Informasi Publik dapat melindungi kepentingan yang lebih besar daripada membukanya atau sebaliknya.

c. Pasal 3 :

Undang-Undang ini bertujuan untuk:

1) menjamin hak warga negara untuk mengetahui rencana pembuatan kebijakan publik, program kebijakan publik, dan proses pengambilan keputusan publik, serta alasan pengambilan suatu keputusan publik;

2) mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan publik;

3) meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pengambilan kebijakan publik dan pengelolaan Badan Publik yang baik;

4) mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik, yaitu yang transparan, efektif dan efisien, akuntabel serta dapat dipertanggungjawabkan;

5) mengetahui alasan kebijakan publik yang mempengaruhi hajat hidup orang banyak; 6) mengembangkan ilmu pengetahuan dan mencerdaskan kehidupan bangsa; dan/atau

7) meningkatkan pengelolaan dan pelayanan informasi di lingkungan Badan Publik untuk menghasilkan layanan informasi yang berkualitas.

(5)

d. Pasal 6 :

1) Badan Publik berhak menolak memberikan informasi yang dikecualikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

2) Badan Publik berhak menolak memberikan Informasi Publik apabila tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

3) Informasi Publik yang tidak dapat diberikan oleh Badan Publik, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:

a) informasi yang dapat membahayakan negara;

b) informasi yang berkaitan dengan kepentingan perlindungan usaha dari persaingan usaha tidak sehat;

c) informasi yang berkaitan dengan hak-hak pribadi;

d) informasi yang berkaitan dengan rahasia jabatan; dan/atau

e) Informasi Publik yang diminta belum dikuasai atau didokumentasikan. e. Pasal 9 :

Informasi yang Wajib Disediakan dan Diumumkan Secara Berkala Pasal 9 1) Setiap Badan Publik wajib mengumumkan Informasi Publik secara berkala. 2) Informasi Publik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

a) informasi yang berkaitan dengan Badan Publik;

b) informasi mengenai kegiatan dan kinerja Badan Publik terkait; c) informasi mengenai laporan keuangan; dan/atau

d) informasi lain yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.

2. Permendagri No. 35 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan Pelayanan Informasi dan Dokuentasi di Lingkungan Kementerian dalam Negeri dan Pemerintah Daerah :

a. Pasal 4 :

1) Informasi Publik di lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah bersifat terbuka dan dapat diakses oleh setiap Pengguna Informasi Publik.

2) Informasi Publik yang dikecualikan di lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah bersifat ketat dan terbatas.

3) Informasi Publik di lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah dapat diperoleh Pemohon Informasi Publik dengan cepat, tepat waktu, biaya ringan, dan dapat diakses dengan mudah.

4) Informasi Publik yang dikecualikan di lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah bersifat rahasia sesuai dengan peraturan perundang-undangan, kepatutan, dan kepentingan umum.

5) Informasi Publik yang dikecualikan didasarkan pada pengujian atas konsekuensi yang timbul apabila suatu informasi diberikan kepada masyarakat dan pertimbangan yang seksama bahwa menutup Informasi Publik dapat melindungi kepentingan yang lebih besar dari pada membukanya atau sebaliknya.

b. Pasal 5 :

1) Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah berhak menolak memberikan informasi yang dikecualikan.

2) Informasi yang dikecualikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan lebih lanjut oleh Menteri Dalam Negeri dan/atau Kepala Daerah sesuai kewenangannya.

3) Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah berhak menolak memberikan Informasi Publik apabila tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(6)

b) informasi yang berkaitan dengan kepentingan perlindungan usaha dari persaingan usaha tidak sehat;

c) informasi yang berkaitan dengan hak-hak pribadi;

d) informasi yang berkaitan dengan rahasia jabatan; dan/atau e) Informasi yang belum dikuasai atau didokumentasikan. c. Pasal 6 :

1) Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah wajib menyediakan, memberikan dan/atau menerbitkan Informasi Publik yang berada di bawah kewenangannya kepada Pemohon Informasi Publik, selain informasi yang dikecualikan sesuai peraturan perundangundangan.

2) Untuk melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah membangun dan mengembangkan sistem informasi dan dokumentasi pengelolaan Informasi Publik yang dapat diakses dengan mudah.

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu spesies ikan di Indonesia yang sudah dikenal termasuk ke dalam golongan hermaprodit protogini ialah ikan belut sawah (Monopterus albus) dan ikan kerapu Lumpur

Tabel 1 menunjukkan bahwa kelompok perlakuan signifikansinya lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol, hal ini selaras dengan Tabel 2 yang memperlihatkan adanya

Penelitian ini dilaksanakan di Raudhatul Athfal Al Ikhlas Palu. RA ini berada di kompleks BTN Birobuli Palu Selatan Jln Banteng. Penelitian ini dilaksanakan di Kelompok

Berdasarkan hasil penelitian dengan analisis AHP, dapat disimpulkan bahwa alternatif strategi yang menjadi prioritas dalam peningkatan RTH rumah tinggal di Kabupaten

Hasil pengamatan awal pembelajaran di kelas V SDN Salatiga 05 menunjukkan bahwa kemampuan menalar siswa masih rendah. Hal ini terlihat dari sebagian besar siswa

Hasil dari penelitian berupa desain dapur umum untuk penanggulangan bencana alam yang portable, mudah dirakit dan dibongkar, bisa didirikan di lokasi yang

Kontrak dari Transamerica Life Insurance Co adalah kesepakatan outsourcing kedua terbesar yang dimenangkan oleh TCS dalam satu bulan terakhir, dan lebih besar dari kesepakatan $

nasional untuk memberikan identitas kepada masyarakat dengan menggunakan sistem biometrik yang ada di dalamnya, maka setiap pemilik E-KTP dapat terhubung kedalam