• Tidak ada hasil yang ditemukan

NN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "NN"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

COMPETITIVENESS OF PUBLIC PRIMARY SCHOOL PRINCIPAL METRO CITY VIEWED FROM MANAGERIAL ASPECTS (CASE STUDY AT PUBLIC PRIMARY SCHOOL INTERNATIONAL

STANDARD 1 METRO CITY)

By

Vera Hotmarina Pandiangan

The purpose of this study is to reveal the competitiveness of a Primary School 1 Principals of public school of Metro City as seen from the managerial aspects, including planning, organizing, actuating, leadership and supervisory. The approach used in this research is to adopt a qualitative approach suggested twelve steps Spradley. The researcher is as the main instrument to obtain data, refer to the instruments made by the researcher. Data collected through in-depth interviews, observation and document review. Informants in this study are: principal, vice principals, teachers, administrators, and Head of Primary School

Education Office City Metro.

The results showed that the competitiveness of the Primary School 1 Principal Metro City is a very influential factor, to obtain the benefits of service to the citizens of the school and community. Supported the principal's competitiveness competence: knowledge, skills, expertise, communication skills, independence, power to innovate, ability to adapt and adopt rapid technological change, the ability of utilizing information technology, ability to serve the citizens of the school and surrounding community. The school principal has organized default values that are honesty, truth, openness and responsibility. Managerial aspects of school principals in implementing activities in accordance with management functions (planning, organizing, execution, leadership and supervisory), which refers to the vision, mission and goals for the school. Main tasks and functions of the school principal is to run in a way to build good communication to stakeholders, and in line with national education goals. Supervision is carried out referring to the repair program, and the results are followed up by giving awards

or punishment.

(2)

ABSTRAK

DAYA SAING KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI KOTA METRO DITINJAU DARI ASPEK MANAJERIAL

(STUDI KASUS PADA SD NEGERI 1 RSBI KOTA METRO) Oleh

Vera Hotmarina Pandiangan

Tujuan penelitian adalah untuk mengungkapkan daya saing Kepala Sekolah Dasar Negeri I Kota Metro yang dilihat dari aspek manajerial yakni: perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, kepemimpinan dan kepengawasan.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif mengadopsi dua belas langkah yang dikemukakan Spradley. Peneliti merupakan instrumen utama untuk memperoleh data, mengacu pada instrumen yang dibuat peneliti. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi dan kajian dokumen. Informan dalam penelitian ini adalah: Kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru-guru, tata usaha, dan Kasi TK/SD Dinas Pendidikan Kota Metro.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya saing Kepala SD Negeri 1 Metro merupakan faktor yang sangat berperan, untuk mendapatkan keunggulan pelayanan kepada warga sekolah dan masyarakat. Daya saing kepala sekolah didukung kompetensi: pengetahuan, keterampilan, keahlian, kemampuan berkomunikasi, kemandirian, daya berinovasi, kemampuan mengadaptasi dan mengadopsi perubahan teknologi yang cepat, kemampuan memanfaatkan teknologi informasi, kemampuan melayani warga sekolah maupun masyarakat sekitar. Kepala sekolah memiliki nilai-nilai baku berorganisasi yakni kejujuran, kebenaran, keterbukaan dan bertanggung jawab. Aspek manajerial kepala sekolah dalam melaksanakan program kegiatan telah sesuai dengan fungsi manajemen (perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, kepemimpinan dan kepengawasan), yang mengacu pada visi, misi dan tujuan sekolah. Tugas pokok dan fungsi kepala sekolah dapat berjalan dengan cara membangun komunikasi yang baik kepada stakeholders, dan searah dengan tujuan pendidikan nasional. Pengawasan yang dilakukan mengacu pada perbaikan program, dan hasilnya ditindaklanjuti melalui pemberian penghargaan atau hukuman.

(3)

BAB V

KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A.Kesimpulan

Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian

lapangan dan pembahasan, maka kesimpulan penelitian sebagai berikut:

1. Kepala SD Negeri 1 Metro memiliki daya saing tinggi, yang ditandai

dengan pengetahuan luas/berwawasan luas, terampil dalam melaksanakan

tugas dan fungsi serta memiliki keterampilan seni, menyelesaikan tugas

secara baik dan tepat, berkomunikasi efektif, mandiri, inovatif, mengikuti

perkembangan ipteks, dan memanfaatkan teknologi informasi dengan

baik.

Kepala sekolah menjalankan tugasnya dengan menjunjung nilai-nilai

berorganisasi: kejujuran, kebenaran, keterbukaan, dan bertanggung-jawab.

Kepala sekolah melaksanakan tugasnya berdasarkan aspek-aspek

manajerial dan melakukan perannya sebagai educator, managerial,

(4)

2. Kepala sekolah aktif memberikan arahan, bimbingan dan gagasan

menyusun perencanaan program pendidikan searah dengan visi dan misi

sekolah.

3. Kepala sekolah mengorganisasikan program kegiatan pendidikan dengan

moto the rigth man on the rigth place. Pembagian tugas dilakukan secara

terbuka pada rapat dewan guru dan karyawan.

4. Kepala sekolah melaksanakan program pendidikan mengacu pada

Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan

Pendidikan. Kepala sekolah aktif menggerakkan (pengarahan dan

bimbingan) bagi guru dan karyawan pelaksana program kegiatan.

5. Kepala sekolah sebagai manajer memantau pelaksanaan program kegiatan,

melakukan supervisi kelas dan melakukan evaluasi pada perencanaan,

pelaksanaan program kegiatan sebagai tindak lanjut supervisi. Pengawasan

mengacu pada perbaikan program termasuk efisiensi dan efektivitas,

bukan mencari kekurangan atau kesalahan. Hasil pengawasan

ditindakan-lanjuti dengan pemberian penghargaan atau hukuman.

6. Kepala sekolah sebagai pemimpin mempengaruhi guru dan karyawan

melaksanakan tugasnya dengan memberikan contoh (bukan sekedar saran),

dan melaksanakan kegiatan secara terjadwal.

B.Implikasi

Mengacu pada hasil temuan, pembahasan dan kesimpulan penelitian di atas

membuktikan bahwa kepala sekolah yang memiliki ciri-ciri daya saing dapat

(5)

nasional, hal ini terlihat dari gaya kepemimpinan kepala sekolah dalam memimpin

sekolah, Adanya peningkatan suasana kerja dan kinerja warga sekolah. Kepala

sekolah memberi pengaruh positif melalui tindakan pemberian contoh dalam

melaksanakan tugas dan tanggungjawab kegiatan secara terjadwal. Hal ini

memberikan implikasi kepada warga sekolah dan masyarakat.

5.2.1 Upaya Peningkatan Daya saing Kepala Sekolah

Kepala sekolah yang memiliki ciri-ciri daya saing tinggi dalam menjalankan peran

dan tugasnya, antara lain ditunjukkan kemampuannya mendorong tumbuhnya

perhatian dan komitmen seluruh warga sekolah terhadap penyelenggaraan

pendidikan yang bermutu. Apabila hal ini dapat dilakukan, maka pengelola

sekolah dapat melaksanakan pendidikan dengan baik, yang berakibat pelaksanaan

pembelajaran yang baik, sehingga menghasilkan lulusan yang kompeten. Untuk

dapat memiliki ciri-ciri daya saing tinggi maka kepala sekolah harus berupaya

meningkatkan potensi diri dengan cara mengikuti pendidikan lanjutan baik secara

formal maupun dengan mengikuti workshop ataupun pelatiahan-pelatihan bagi

kepala sekolah. Upaya tersebut dapat dilakukan secara mandiri oleh kepala

sekolah atau melalui dinas terkait.

5.2.2 Upaya Peningkatan Mutu Perencanaan Program Pendidikan di Sekolah

Kemampuan kepala sekolah dalam menyusun perencanaan program pendidikan

menuntut keterampilan khusus. Penyusunan perencanaan program pendidikan

yang baik akan membantu pelaksanaan program kegiatan dengan baik, sehingga

(6)

dicapai. Perencanaan yang baik dapat menjadi alat untuk memotivasi pengelola

pendidikan di sekolah, warga sekolah dan masyarakat sekitar untuk berperan serta

dalam pelaksanaan peningkatan mutu pendidikan. Perencanaan program kegiatan

yang baik, memberikan pengaruh positif bagi semua warga sekolah, mampu

meminimalisasi masalah yang muncul, sehingga terwujud tujuan program

kegiatan dengan baik. Penyusunan perencanaan program kegiatan sekolah perlu

ditingkatkan agar hasil program kegiatan sekolah dapat berhasil sesuai dengan

standar pendidikan nasional. Upaya yang perlu dilakukan adalah dengan mencari

informasi-informasi baru tentang inovasi pendidikan yang sesuai dengan

kebutuhan peserta didik dan lingkungan melalui media cetak ataupun internet.

5.2.3 Upaya Peningkatan Pengorganisasian Program Pendidikan di Sekolah

Kepala sekolah memiliki kemampuan mengorganisasikan semua perencanaan

program pendidikan, melakukan langkah-langkah yaitu: 1) mensosialisasikan

program kegiatan sekolah yang akan dijalankan, 2) mengelompokkan setiap tugas

pekerjaan ke dalam unit-unit kerja, 3) memberi tanggungjawab kepada

anggota/personal sesuai dengan kemampuannya, 4) saling memberi informasi dan

menjalin kerjasama antar unit kerja, agar hasil yang diharapkan diperoleh secara

efektif dan efisien. Pengorganisasian yang baik memberikan pengaruh positif bagi

warga sekolah dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, sehingga setiap

program pendidikan yang direncanakan dapat terlaksana dengan efektif dan

efisien. Pengorganisasian yang baik ini akan berdampak pada penerimaan staf

(7)

5.2.4 Upaya Peningkatan Pelaksanaan Program Pendidikan di Sekolah

Kepala sekolah sebagai pimpinan/manajer di sekolah, dalam tugasnya selaku

pelaksana atau penggerak program kegiatan, mampu memberikan pengarahan dan

bimbingan yang terus-menerus kepada bawahannya sehingga program kegiatan

terlaksana dengan baik, efisien dan efektif. Meningkatkan pelaksanaan program

pendidikan di sekolah, upaya yang dilakukan oleh kepala sekolah adalah dengan

memberikan pengarahan, bimbingan dan menjalin komunikasi yang baik dengan

semua warga sekolah dan masyarakat, sehingga program kegiatan akan terlaksana

dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. Pelaksanaan program kegiatan yang

baik akan memuaskan semua stakeholders, pertanggungjawaban pelaksanaan

program kegiatan dapat diterima, sehingga pada akhirnya akan tercipta

pengelolaan yang transparan dan akuntabel, suasana kerja lebih kondusif sehingga

tercipta budaya organisasi yang disiplin dan taat azas.

5.2.5 Upaya Peningkatan Pengawasan Program Pendidikan di Sekolah

Kepala sekolah melakukan upaya peningkatan pengawasan pada program

pendidikan di sekolah, dengan harapan semua program kegiatan dapat berjalan

dengan baik. Upaya yang dilakukan oleh kepala sekolah adalah dengan

memberikan contoh, dorongan, semangat dan bimbingan secara

berkesinambungan, kepada setiap warga sekolah yang disupervisi. Pengawasan

ditujukan bukan untuk mencari-cari kesalahan tetapi sebagai upaya untuk

meminimalisasi terjadinya penyimpangan pelaksanaan program kegiatan yang

ditentukan. Melalui tindakan korektif kepala sekolah mengarahkan pelaksanaan

program kegiatan, sehingga tenaga pendidik/guru dan tenaga kependidikan,

(8)

tugas pokok dan fungsi dengan baik dan benar. Pengawasan dan pemantauan yang

dilaksanakan oleh kepala sekolah tidak hanya untuk proses belajar mengajar saja

akan tetapi untuk seluruh program pendidikan sekolah. Melalui pengawasan yang

baik akan terdeteksi letak penyimpangan pelaksanaan suatu kegiatan, sehingga

semua program kegiatan berjalan dengan baik sesuai dengan sasaran yang

diharapkan. Pengawasan yang baik akan berdampak pada tercapainya tujuan

program kegiatan di sekolah.

5.2.6 Upaya Peningkatan Memimpin Program Pendidikan di Sekolah

Kepemimpinan kepala sekolah yang baik ditandai dengan pengupayaan

peningkatan kepemilikan berbagai karakter atau ciri-ciri khusus yang harus

dilakukan oleh kepala sekolah secara berkesinambungan, yang mencakup:

kepribadian, keahlian dasar, pengalaman dan pengetahuan profesional, selain

pengetahuan administrasi dan pengawasan. Peningkatan karakter atau ciri

tersebut, akan menjadikan kepala sekolah diterima oleh pengikutnya, dan

memperoleh dukungan dari seluruh warga sekolah. Kemampuan pemimpin

sekolah yang demikian, akan mendukung pelaksanaan berbagai tugas dan fungsi

kepala sekolah mengelola seluruh tugas yang diembannya. Karakter yang

menyangkut kepribadian dan keahlian tersebut, juga menjadi ke-khas-an kepala

sekolah, sehingga ia memiliki nilai lebih dari yang lain atau memiliki daya saing

yang tinggi untuk melaksanakan program peningkatan mutu pendidikan di

sekolah. Kemampuan daya saing kepala sekolah ini menjadi penentu untuk

menggerakkan berbagai sumberdaya yang ada di sekolah, sebagai pemberi

(9)

terciptanya pelaksanaan pendidikan di sekolah sehingga memperoleh lulusan yang

kompetitif dan berdaya saing pula. Perilaku kepala sekolah telah memberikan

teladan dan budaya mutu dalam perwujudan program kegiatan di sekolah sebagai

usaha untuk meningkatkan produktivitas sekolah, dan tuntutan untuk mendidik

siswa yang berkualitas dan berakhlak mulia. Perilaku kepemimpinan kepala

sekolah yang memiliki daya saing dan budaya mutu berperan secara profesional

dengan hasil nyata terlihat adalah pelayanan administratif yang diberikan oleh

sekolah kepada masyarakat baik oleh kepala sekolah, guru dan para staf.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi di atas, beberapa saran untuk

mempertahankan/meningkatkan daya saing kepala sekolah dasar negeri ditinjau

dari aspek manajerial, sebagai berikut:

1. Kepala sekolah, sebagai guru dan pimpinan di sekolah menjalankan tugas

dan fungsinya sebagai educator, managerial, administrator, supervisor,

leader, inovator, motivator, dan entrepreneurship harus menjadi teladan bagi warga sekolah, aktif meningkatkan kompetensi dan potensi dirinya

melalui pendidikan dan latihan, mengikuti perkembangan peraturan

perundang-undangan, kebijakan, dan perkembangan ipteks.

2. Dinas Pendidikan, perlu melakukan evaluasi tentang kinerja kepala

sekolah secara berkala, sebagai motivasi ekstrensik agar kepala sekolah

meningkatkan implementasi peran EMASLIM sehingga memiliki daya

saing kompetitif. Evaluasi dilakukan secara transparan (hasilnya

(10)

pendidikan. Hasil evaluasi ditindaklanjuti dengan pemberian hadiah bagi

yang berprestasi dan sanksi bagi kepala sekolah yang memiliki hasil di

bawah standar yang ditentukan.

3. Peneliti, kajian ini baru menjawab atau mengungkapkan sebagian kecil

masalah atau faktor yang menentukan daya saing kepala sekolah dasar

ditinjau dari aspek manajerial. Hal ini membuka peluang untuk

dilakukannya penelitian lebih lanjut dengan fokus, aspek atau variabel lain

yang berhubungan dengan daya saing kepala sekolah. Penelitian lanjut

diharapkan dapat menciptakan suatu siklus kegiatan yang dinamis dan

ilmiah, yaitu: teori – penelitian – penerapan – teori, dan seterusnya untuk

mengungkapkan, mengkaji dan menggali suatu teori, gejala, peristiwa, dan

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pemerintah Republik Indonesia pada awal tahun 2001 memberlakukan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah.

Kelahiran undang-undang tersebut diharapkan dapat memajukan masing-masing

daerah dengan berkompetisi melalui pembangunan di semua bidang. Otonomi

daerah dalam UU tersebut berimplikasi pada otonomi sekolah, yang didasarkan

pada UU No. 2 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Pendidikan Nasional, yang mengamanatkan kurikulum pada pendidikan dasar dan

menengah disusun oleh satuan pendidikan yang mengacu pada Standar Isi dan

Standar Kompetensi Lulusan, yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Standar

Pendidikan.

Sebagai pemenuhan kebutuhan UU di atas dan pemberdayaan masyarakat maka

pemerintah kota Metro merumuskan Visi ”Mewujudkan Kota Metro Sebagai Kota

Pendidikan yang unggul dan masyarakatnya yang sejahtera”. Adapun misi Kota

Metro adalah : 1) Membangun sumber daya manusia yang bertaqwa, berkualitas,

profesional, unggul, berdaya saing dan berakhlak mulia melalui sistem pendidikan

(12)

dengan memperhatikan kelestarian sumber daya alam dan mutu lingkungan hidup

menuju pembangunan yang berkelanjutan. 3) Mewujudkan kesejahteraan rakyat

melalui pembangunan ekonomi yang berbasis perdagangan dan agroindustri,

memperbaiki iklim usaha, menarik investasi dan penyediaan lapangan kerja. 4)

Mewujudkan tata pemerintahan yang baik dan bertanggungjawab. 5) Mewujudkan

kehidupan demokrasi dalam segala aspek kehidupan, menjujung tinggi dan

menghormati hak azasi manusia, menjunjung tinggi hukum dan menjamin

tegaknya supremasi hukum. 6) Membangun serta meningkatkan kualitas dan

kuantitas infrastruktur guna mendukung pembangunan daerah. 7) Mewujudkan

kemandirian rakyat melalui prinsip-prinsip otonomi.

Visi dan misi kota Metro mengharapkan kota Metro dapat menjadi sentra

pendidikan di Provinsi Lampung, yang dapat melahirkan generasi berkualitas dan

memiliki daya saing yang tinggi, baik pada tingkat lokal, nasional maupun

internasional. Sumber daya manusia yang berkualitas dan daya saing tinggi,

merupakan faktor penentu dalam mempertahankan kehidupan di berbagai

tingkatan individu, kelompok, organisasi hingga suatu bangsa. Individu,

kelompok dan organisasi yang memiliki daya saing tinggi, akan mampu

beradaptasi dengan perubahan yang bergejolak. Hal ini sejalan dengan pendapat

Tilaar (1997) yang menyatakan bahwa untuk menghadapi era globalisasi dengan

pasar bebas yang serba penuh persaingan dan meminta hasil karya yang bermutu,

maka sudah sewajarnyanyalah apabila kita bekerja keras untuk mempersiapkan

sumber daya manusia serta sarana-sarana yang diperlukan untuk menghadapi

persaingan bebas tersebut. Artinya, masyarakat Indonesia harus mempersiapkan

(13)

bangsa-bangsa lain di dunia. Individu, kelompok dan organisasi dengan daya saing tinggi

akan bertahan dan berkembang, sebaliknya individu, kelompok dan organisasi

yang berdaya saing rendah tidak akan dapat mempertahankan kelangsungan

hidupnya.

Sasaran pembangunan utama Kota Metro adalah pembangunan di bidang

pendidikan, dan merupakan bagian integral dari upaya peningkatan kualitas

manusia Indonesia secara menyeluruh. Hal ini senada dengan Undang-Undang

Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 menyatakan,

bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

mejadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Kota Metro terbagi dalam 5 (lima) wilayah kecamatan yaitu Metro Pusat, Metro

Barat, Metro Timur, Metro Selatan, dan Metro Utara, tersebar pendidikan formal

tingkat sekolah dasar sebanyak 47 Sekolah Dasar Negeri, 3 Madrasah Ibtidaiyah

Negeri, 1 Sekolah Luar Biasa Negeri, 14 Sekolah Dasar Swasta dan 1 Sekolah

Luar Biasa Swasta. Dari 66 SD/MIN/SDS/SLB yang ada dibentuk 12 sekolah inti

dengan 54 sekolah imbas, dan satu SD Rencana Sekolah Bertaraf Internasional

(RSBI) ditunjuk SD Negeri 1 Metro Pusat.

Latar belakang pendidikan kepala-kepala sekolah tersebut, bervariasi mulai dari

berpendidikan SLTA hingga strata 2 (dua). Penyebaran latar belakang pendidikan

(14)

Tabel 1.1 Penyebaran Sekolah Dasar Negeri dan Latar Belakang Pendidikan Kepala Sekolah di Kota Metro Tahun 2010.

Kecamatan

Jumlah Sekolah Dasar/SLB

Pendidikan terakhir Kepala Sekolah Dasar Negeri

Negeri MIN SLTA D II S1 S2 Metro Pusat

12 3 - 1 14 -

Metro Utara

8 - 1 2 5 -

Metro Selatan

9 - - 3 5 1

Metro Barat

8 - - 3 4 1

Metro Timur

10 - - 1 8 1

Jumlah

47 3 1 10 36 3

Sumber: Dinas Pendidikan Kota Metro Tahun 2010

Pada Tabel 1.1 menunjukkan bahwa latar belakang pendidikan kepala sekolah

negeri (SD dan SLB) yang sedang menjabat adalah 1 orang (2%) pendidikan

SLTA, 10 orang (20%) pendidikan D-II, 36 orang (72%) pendidikan S1 dan 3

orang (6%) pendidikan S2. Artinya, dilihat dari latar belakang pendidikan

sebanyak 37 orang (74%) kepala sekolah memenuhi persyaratan yang ditentukan

pada PP Nomor 13 Tahun 2007.

Persyaratan menjadi kepala sekolah dalam PP Nomor 13 Tahun 2007 tentang

Standar Kepala Sekolah/Madrasah selain kualifikasi akademik yang ditentukan

adalah sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan

tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi akademik dimaksud adalah memiliki (1)

strata 1 dari perguruan tinggi yang terakreditasi, (2) usia maksimal 56 tahun, (3)

pengalaman mengajar minimal 5 (lima) tahun, (4) pangkat serendah-rendahnya

[image:14.595.125.512.136.377.2]
(15)

sekolah yang ditetapkan. Pada bagian B dalam PP Nomor 13 tersebut,

menyatakan bahwa 4 (empat) kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang kepala

sekolah yakni: (a) kompetensi kepribadian, (b) kompetensi manajerial, (c)

kompetensi supervisi, dan (d) kompetensi sosial.

Sebagian besar guru di Kota Metro sudah memiliki berbagai persyaratan tersebut,

namun hanya sebagian kecil yang dapat menjadi kepala sekolah. Kompetisi untuk

mendapatkan jabatan kepala sekolah tersebut, merupakan perwujudan daya saing

yang didukung kemampuan dan prestasi guru yang bersangkutan. Jabatan kepala

sekolah merupakan pekerjaan yang memerlukan kreativitas dan inovasi, selain

menuntut bekerja lebih giat, keras, dan mendapat berbagai tantangan.

Persyaratan menjadi Kepala sekolah pada Sekolah Rintisan Sekolah Bertaraf

Internasional (RSBI) lebih kompleks lagi, dimana tuntutan SD RSBI memerlukan

kompetensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan kepala sekolah non-RSBI.

Tuntutan persyaratan ini menempatkan calon kepala sekolah RSBI memenuhi

kompetensi khusus yang memiliki daya saing yang tinggi, sehingga ia dapat

merencanakan dan melaksanakan berbagai program unggulan, yang pada akhirnya

diperoleh lulusan yang berkualitas dan berdaya saing pada tingkat nasional dan

internasional. Artinya, kepala sekolah RSBI diharapkan memiliki daya saing yang

tinggi, sehingga dapat melaksanakan berbagai program untuk mewujudkan

sekolah unggul dan lulusan yang berkualitas.

Daya bersaing kepala sekolah menjadi sangat penting dimiliki kepala sekolah

dalam mewujudkan berbagai program pendidikan. Daya saing tinggi kepala

sekolah, tidak mudah menyerah, selalu berusaha untuk mengatasi berbagai

(16)

yang berkualitas bukan semata-mata didukung sarana-prasarana yang memadai,

tetapi juga daya saing kepala sekolah. Daya saing kepala sekolah yang tinggi,

akan selalu mencari berbagai kreativitas dan inovasi untuk menghantarkan peserta

didik menjadi lulusan yang bermutu. Pentingnya daya saing untuk mendukung

pelaksanaan tugas dan fungsi kepala sekolah, membuat peneliti tertarik untuk

mengkaji dan meneliti daya saing kepala sekolah dengan judul “Daya saing

Kepala Sekolah Dasar Negeri Kota Metro ditinjau dari aspek manajerial (Studi

kasus pada SD Negeri 1 Metro Pusat)”.

1.2 Fokus Penelitian

Berkenaan dengan kondisi yang dipaparkan pada latar belakang, fokus penelitian

adalah “Daya saing kepala sekolah dasar negeri ditinjau dari aspek manajerial”.

Untuk mengkaji daya saing kepala sekolah ditinjau dari aspek manajerial kepala

sekolah tersebut, maka pertanyaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana ciri kepala sekolah dasar negeri yang memiliki daya saing

memimpin sekolahnya?

2. Bagaimana peran kepala sekolah dasar negeri menyusun perencanaan program

pendidikan?

3. Bagaimana peran kepala sekolah dasar negeri mengorganisasikan program

pendidikan?

4. Bagaimana peran kepala sekolah dasar negeri melaksanakan program

pendidikan?

(17)

6. Bagaimana peran kepala sekolah dasar negeri memimpin program pendidikan?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan fokus dan pertanyaan penelitian, maka penelitian ini bertujuan

untuk:

1. Mengetahui ciri kepala sekolah dasar negeri yang memiliki daya saing

memimpin sekolahnya.

2. Mengetahui peran kepala sekolah dasar negeri menyusun perencanaan

program pendidikan.

3. Mengetahui peran kepala sekolah dasar negeri mengorganisasikan program

pendidikan.

4. Mengetahui peran kepala sekolah dasar negeri melaksanakan program

pendidikan.

5. Mengetahui peran kepala sekolah dasar negeri mengawasi program

pendidikan.

6. Mengetahui peran kepala sekolah dasar negeri memimpin program

pendidikan.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat:

1. Bagi kepala sekolah: sebagai bahan kajian lebih lanjut dalam meningkatkan

kompetensi dan daya saing kepala sekolah dasar negeri di kota Metro dalam

(18)

2. Dinas Pendidikan Kota Metro: sebagai bahan kajian dalam rangka

pengambilan kebijakan peningkatan mutu pendidikan melalui daya saing

kepala sekolah dasar negeri.

3. Teoritis: secara konseptual untuk memperkaya teori-teori yang telah ada

berkaitan dengan peningkatan kompetensi dan pengembangan daya saing

kepala sekolah dari aspek manajerial.

4. Peneliti: sebagai bahan acuan bagi peneliti berikutnya yang ingin mengkaji

lebih dalam tentang daya saing kepala sekolah, khususnya kepala sekolah

dasar negeri.

1.5 Definisi Istilah

Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini secara teknis memiliki

pengertian yang khas atau khusus, agar tidak terjadi salah tafsir maka beberapa

istilah tersebut perlu diperjelas secara eksplisit sebagai berikut:

1. Daya saing kepala sekolah adalah kemampuan untuk berkinerja lebih baik,

lebih cepat dan lebih bermakna.

2. Perencanaan (planning) adalah fungsi manajemen yang melibatkan dan

menetapkan tujuan dan memutuskan bagaimana cara terbaik untuk

mencapainya.

3. Pengorganisasian (organization) adalah fungsi manajemen yang fokus

mengalokasikan dan mengatur sumber daya sehingga rencana dapat

dilakukan dengan sukses.

4. Pelaksanaan (actuating) adalah fungsi manajemen yang fokus pada

(19)

5. Kepemimpinan (leading) adalah fungsi manajemen yang berupaya mempengaruhi orang lain agar bersedia melakukan atau mengikuti

pemimpin tanpa ada unsur pemaksaan.

6. Pengawasan (controlling) adalah fungsi manajemen yang bertujuan untuk

mengatur kegiatan-kegiatan organisasi sehingga kinerja aktual sesuai

dengan standar organisasi yang diharapkan dan sesuai sasaran.

7. Manajerial (managerial) adalah sifat seorang manajer menggerakkan

sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan

efisien meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,

kepemimpinan dan pengawasan.

8. Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) adalah Sekolah Standar

Nasional (SSN) yang menyiapkan peserta didik berdasarkan Standar

Nasional Pendidikan (SNP) Indonesia dan bertaraf Internasional sehingga

diharapkan lulusannya memiliki kemampuan daya saing internasional.

Gambar

Tabel 1.1 Penyebaran Sekolah Dasar Negeri dan Latar Belakang Pendidikan Kepala Sekolah di Kota Metro Tahun 2010

Referensi

Garis besar

NN

Dokumen terkait

Hasil penelitian terhadap kemampuan berargumentasi menunjukkan bahwa uji hipotesis nilai pretest-posttest kelas kontrol diperoleh nilai 0,051>0,05 artinya tidak terdapat

Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Menteri Dalam Negeri, Menteri Pendayagunaan

al juga menemukan bahwa obesitas anak umumnya ditemukan pada.. ibu dengan tingkat pendidikan yang rendah karena mereka beranggapan bahwa semakin gemuk tubuh anak,

yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulisan skripsi yang berjudul "PengenaJan Ukuran Butiran Beras Dengan Menggunakan Pengolahan Citra dan

Nilai koefisien determasi R 2 = .21 memiliki arti bawah dukungan sosial memberikan sumbangan efektif sebesar 21% untuk meningkatkan maternal self-efficacy,

Lebih lanjut Anwar Prabu Mangkunegara (2000) berpendapat bahwa guru yang sadar bahwa ia harus mengerjakan tugasnya tersebut dengan sungguh-sungguh, bertanggung jawab,

Jika dibandingkan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Umi Khasanah (1998), yang meneliti pengaruh sikap terhadap niat konsumen dalam menggunakan kereta

Berbagai penelitian terdahulu yang telah dilakukan menunjukkan bahwa daun kersen (Muntingia calabura L.) memiliki efek antibakteri sehingga penelitian ini