Disclaimer : Tulisan dalam laporan riset ini dibuat berdasarkan informasi dari sumber-sumber yang menurut Phillip Securities Indonesia bisa dipercaya, tetapi Phillip Securities Indonesia tidak menjamin kebenaran informasi tersebut. Phillip Securities Indonesia mungkin sedang atau akan bekerjasama dengan emiten-emiten yang dibahas dalam laporan ini. Oleh karenanya investor harus menyadari bahwa Phillip Securiites Indonesia mungkin memiliki benturan kepentingan yang dapat mempengaruhi objektivitas penulisan laporan ini. Investor sebaiknya hanya menggunakan
Tanggal Report : 7-Nov-11
Kegiatan Usaha Utama : Penyedia jasa konten
dalam berbagai plaform fokus pada penyediaan konten berita, olahraga, dan gaya hidup baik langsung maupun tidak langsung melalui anak usaha
Rekomendasi : N/A
Harga Penawaran : Rp 280-305
Jml Saham Yang Ditawarkan : 2.286 Milyar
Jml Penawaran : Maks 14.21% dari modal
ditempatkan dan disetor penuh
Penggunaan Dana : * Belanja modal terkait
dengan pengembangan usaha atau investasi yang dapat mendukung
kegiatan usaha
perseroan dan anak usaha
* Modal kerja perseroan dan anak Perusahaan
* Pembayaran atas
sebagian utang kepada
Credit Suisse AG
cabang Singapura dan
Credit Suisse
International
Under Writer : PT Ciptadana Securities
& PT Danatama Makmur Indikasi Jadwal
Book-building : 18-28 Oktober 2011
Pernyataan Efektif : 4-Nov-11
Periode Penawaran : 8-10 November
Penjatahan : 14-Nov-11
Distribusi Saham : 15-Nov-11
Pencatatan Di BEI : 16-Nov-11
Struktur Kepemilikan Awal
PT Bakrie Capital Indonesia : 0.37%
PT CMA Indonesia : 92.13%
Fast Plus Limited : 7.50%
Bersamaan dengan Penawaran Umum ini, Perseroan juga menerbitkan Warran sebanyak-banyaknya 1.017 Milyar
̀
Perusahaan Media Berprospek Cerah
Kami menghadiri acara Public Expose Visi Media Asia (VIVA) beberapa waktu lalu. Perusahaan yang merupakan anak usaha dari kelompok Bakrie group ini merupakan perusahaan yang mempunyai dua perusahaan televisi, yaitu tvOne dan ANTV, yang menyajikan berita-berita, olahraga dan gaya hidup. Di dalam menjalankan bisnisnya ANTV dan tvOne mempunyai dua sekmen pasar yang berbeda: tvOne lebih menampilkan tayangan-tayangan berita sedangkan ANTV lebih kepada platform olahraga,gaya hidup, keluarga dan hiburan; hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi kanibalisme dalam pangsa pasar antara kedua anak usaha tersebut. VIVA memiliki strategi yang mereka sebut “3-screen Strategy”, atau strategi yang melibatkan tiga sekmen pasar yaitu televisi, internet dan telepon genggam. Dengan melihat potensi pasar pertelevisian yang terus berkembang, dari data yang ada VIVA mempunyai 34 juta pelanggan rumah tangga dengan penetrasi sebanyak 56%. Lalu saat ini VIVA telah memiliki pelanggan mobile internet sebesar 170 juta pelanggan atau sekitar Rp 80 T per tahun dan yang terakhir adalah sekmen pasar internet, sebanyak 44 juta pengguna dengan penetrasi mencapai 17.8% telah digapai oleh VIVA dan diharapkan akan menembus angka 30% dalam waktu 5 tahun. Dengan tujuan memperluas pangsa pasar VIVAnews berniat untuk membuat konten gaya hidup lainnya seperti interactive multi-player online games dan memasuki bisnis e-commerce secara efektif dengan cara akuisisi atau dengan bekerja sama dengan penyedia konten yang sudah ada sehingga mampu mengambil pasar yang sedang berkembang di segmen ini. Televisi sebagai media iklan
Di dalam bisnis pertelevisian, iklan merupakan suatu unsur terpenting karena dari iklan suatu perusahaan broadcast mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi di bandingkan pendapatan non iklan (Tabel 1). Secara rata-rata dari 2006-2011 pendapatan VIVA yang berasal dari iklan adalah sebesar 81.4% dari total pendapatan.
Bisnis Free-to-Air (FTA) VIVA
FTA merupakan siaran yang berasal dari stasiun televisi yang salurannya dapat ditangkap melalui antena parabola Saat ini VIVA memiliki 2 dari 10 FTA nasional, yaitu ANTV dan tvOne. ANTV dimiliki oleh perseroan sejak 1993. Namun performa yang tidak meningkat bahkan cenderung menurun menjadi faktor utama penuruan kinerja Anteve dan berujung dengan hanya 400 nama iklan yang mau bergabung bersama Anteve. Dan akhirnya pada 2009 VIVA mereposisi ulang dan memfokuskan perusahaan broadcast itu kepada sekmen gaya hidup dan olahraga, Konsekuensi dari pemfokusan penonton itu adalah EBITDA ANTV meningkat dari Rp -198 M di 2008 ke Rp 50 M di 2010. Jumlah iklan yang tampil di ANTV meningkat pesat dari sekitar 650 di 2008 menjadi sekitar 1100 di 2010 dimana peningkatan ini adalah hasil dari pemfokusan target market terserbut. FTA milik perseroan lainnya adalah tvOne. Pada 2007, VIVA mengakuisisi Lativi yang merupakan FTA yang fokus pada hiburan umum.
Uraian Dalam Milyar Rp % Rp % Rp % Rp % Rp % Rp % Pendapatan iklan 379.3 89.8 879.6 98.9 667.2 99.8 421.1 100 132.6 99.9 0 0 Pendapatan non-iklan 4.5 10.2 9.5 1.1 1.2 0.2 0 0 0.1 0.1 0.2 100 Pendapatan Usaha 383.8 100 889.1 100 668.4 100 421.1 100 132.7 100 0.2 100 2007 2006 Mei 2011 2010 2009 2008 -0.2 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 2008 A 2009 A 2010A 2011 E 2012 E 2013 E 2014 E Rp Trillion ANTV Pendapatan ANTV EBITDA TV One Pendapatan TV One EBITDA
Kemudian pada tahun 2008, nama Lativi berubah menjadi tvOne dengan fokus pada berita dan olahraga. Perubahan fokus ini berujung pada kenaikan performa keuangan tvOne dengan EBITDA yang meningkat pesat dari Rp -60 M di 2008 menjadi Rp 105 M di 2010 dengan peningkatan jumlah iklan yang bergabung bersama TvOne dari sekitar 750 di 2008 menjadi sekitar 1,300 di 2010 (Grafik 1).
Tabel 1. Pendapatan iklan dan non-iklan selama beberapa tahun
Sumber: Perseroan
Grafik 1. Pendapatan dan EBITDA dari ANTV dan tvOne
Sumber: Media Partner Asia (MPA)
Peluang Industri Internet sebagai media iklan
Jumlah penduduk Indonesia terhitung 31 Desember 2010 mencapai 259,940,857. Dengan demikian, industri internet di Indonesia sangatlah menjanjikan karena hingga tahun 2010 pengguna internet di Indonesia hanya sebesar 43.9 juta penduduk yang menggunakan internet—atau dengan kata lain, penetrasi baru mencapai 17.8 % hingga 2010 (Grafik 2)— dimana, jika dibandingkan Thailand dan Vietnam, penetrasi internet di Indonesia masih sangat rendah (Grafik 2). Namun demikian pengguna internet Indonesia telah mengalami peningkatan dari 5 juta pengguna di 2003 menjadi 44 juta pengguna di 2010 dengan berkembangnya infrastruktur internet. Data MPA menunjukan dengan pertumbuhan tersebut maka MPA memproyeksikan penetrasi Indonesia di bidang internet akan mencapai 30.3% pada 2015. Maka dari itu, prediksi pertumbuhan penetrasi tersebut dianggap sebagai suatu peluang untuk mengembangkan bisnis internet (Tabel 2).
2009 2010 2011 F 2012F 2013F 2014F 2015F Populasi internet (juta pengguna) 38.2 43.9 50.1 56.6 63.4 71 79.5 Penetrasi Internet (%) 15.7 17.8 20.1 22.3 24.7 27.3 30.3 Jumlah unit fixed line broadband 1.2 2 2.5 3.2 3.9 4.4 4.9 yang digunakan(Juta tumah tangga)
Penetrasi fixed line broadband (%) 1.9 3.2 4.1 5.2 6.3 7.1 7.8
China, 31.3 Hongkong, 68.8 India, 9.9 Indonesia, 17.8 Korea, 80.6 Malaysia, 59.4 Filipina, 30.8 Singapura, 72.3 Thailand, 25.7 Vietnam, 27.3
%
Table 2. Indikator-Indikator Internet Kunci Di Indonesia
Sumber: Perseroan
Grafik 2. Penetrasi Internet Indonesia per 2010
Sumber: Media Partner Asia (MPA)
VIVAnews berdiri pada Desember 2008 dan dengan hanya dua tahun memperoleh 135,000 pembaca yang mempunyai account dan sebanyak 20 juta pembaca baru. Hal ini membuat VIVAnews menjadi portal news dengan peringkat tertinggi dalam kategori pembaca terbanyak dalam jumlah halaman yang dilihat (Tabel 3).
Bisnis Berita Online VIVA
Dengan semakin berkembang pesatnya industri iklan melalui media online, perseroan membentuk VIVAnews pada Desember 2008 sebagai portal berita nasional dan internasional dan dilengkapi dengan olahraga dan gaya hidup. Visi VIVAnews adalah menjadi salah satu portal sumber online yang dapat dipercaya dan tercepat. VIVAnews berhasil berada di peringkat pertama portal berita internet pada Desember 2010 berdasarkan kategori jumlah halaman yang dilihat dan di posisi ke tiga berdasarkan popularitas.
Tabel 3. Top 5 portal berita internet di Indonesia Desember 2010
Sumber: Alexa
Peringkat Berdasarkan Jumlah
Halaman yg Dilihat Berdasarkan Popularitas 1 VIVAnews Detik 2 Kompas Kompas 3 Detik VIVAnews 4 Okezone Okezone 5 Kapanlagi Kapanlagi
Kepercayaan
K
ecep
atan
Detik VIVA news (masa mendatang) VIVAnews (sekarang) Kompas
Strength Weakness
1 Memiliki 2 stasiun FTA tv 1 Sejarah kesuksesan operasi yang relatif singkat
2 Pemimpin stasiun tv bersegmen berita 2Masih rendahnya pangsa pemirsa tv perseroan
3 Sinergi antara kelompok unit bisnis 4 memiliki perusahaan berita (Dimiliki
Rupert Murdoch)di dalam grup
5 mempunyai tim yang berpengalaman dan berkomitmen
Opportunity Threat
1 Potensi pertumbuhan permintaan iklan karena menguatnya perekonomian
1 Perubahan preferensi permirsa terhadap konten 2 Kebutuhan IT, internet, dan media
semakin kuat
2 Penurunan belanja iklan 3 Biaya bandwith yang masih rendah akan
meningkatkan penetrasi internet
3 Persaingan industri yang kompetitif
4Pengguna internet yang masih rendah 4Regulasi yang ketat terhadap industri
Strategi Perseroan
Salah satu strategi yang dijalankan oleh perseroan adalah meningkatkan kualitas dengan menyediakan berita secepatnya dengan wawancara yang exclusive. Chart di bawah ini menunjukkan bahwa VIVAnews ingin menjadi salah satu portal yang cepat dan dipercaya dalam menyajikan berita-berita (Gambar 1). Strategi-strategi perseroan lainnya adalah meningkatkan platform internet, menjaga dan memperkuat kepemimpinan pangsa pasar berita, tetap fokus di dalam memproduksi program in-house berkualitas, memperluas area jaringan untuk menarik para konsumen serta meningkatkan pendapatan yang bersumber dari iklan.
Gambar 1. Target Posisi Dari VIVAnews
Sumber: Perseroan
Tabel 3. Pertimbangan Investasi
NERACA
Uraian
2009
2010
2011F* 2012F* 2013F*
ASET
Kas dan setara kas
54
426
176
458
879
Aset tetap
425
427
743
660
570
Aset lain-lain
1,127
1,247
1,251
1,292
1,365
Jumlah Aset
1,606
2,100
2,170
2,410
2,813
KEWAJIBAN
Total kewajiban lancar
350
353
340
339
344
Total kewajiban tidak lancar
182
642
387
387
388
Jumlah Kewajiban
533
995
727
726
731
Jumlah Ekuitas
1,073
1,105
1,444
1,684
2,082
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 1,606
2,100
2,170
2,410
2,813
LAPORAN LABA RUGI
Uraian
2009
2010
2011F* 2012F* 2013F*
Pendapatan
668
889
1,151
1,447
1,769
Biaya langsung
(326)
(343)
(388)
(452)
(496)
Laba kotor
342
547
763
995
1,273
LABA (RUGI) BERSIH
(153)
4
66
241
398
RASIO-RASIO KEUANGAN
Uraian
2009
2010
2011F* 2012F* 2013F*
ROA (%)
(9.53)
0.19
3.02
10.00
14.15
ROE (%)
(14.26) 0.36
4.54
14.31
19.12
DER (x)
0.50
0.90
0.50
0.43
0.35
DAR (x)
0.33
0.47
0.33
0.30
0.26
Keterangan: *) asumsi rata-rata underwriter
(dalam milyar Rupiah)
(dalam milyar Rupiah)
IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING
Tim Riset |
Telp:
+62-21-57900800 |
E-mail:
research@phillip.co.id
Armand Dharmasana
Gunawan Sutanto
Aditya Perdana Putra
Venty Arnesya
Penjelasan Rekomendasi Teknikal
Buy : membeli saham karena diyakini akan naik untuk beberapa hari kedepan Sell : menjual saham karena diyakini akan turun untuk beberapa hari kedepan
Hold : menahan saham karena diperkirakan dalam beberapa hari tidak ada pergerakan signifikan tapi
akan naik setelahnya.
Buy on weakness : membeli saham yang trendnya sedang turun pada harga rendah karena kemungkinan adanya (BOW) reversal pergerakan saham.
Sell on strength : menjual saham yg trendnya sedang naik pada harga tinggi karena kemungkinan adanya (SOS) reversal pergerakan saham.
Trading Sell : pertimbangan menjual saham untuk kemudian membeli kembali Trading Buy : pertimbangan membeli saham untuk kemudian menjualnya
Penjelasan Rekomendasi Fundamental
Rekomendasi untuk Sektor
Overweight : Sektor tersebut diperkirakan akan memberi return yang lebih tinggi dari IHSG dalam 12 bulan kedepan. Netral : Sektor tersebut diperkirakan akan memberi return yang hampir sama dengan IHSG dalam 12 bulan
Underweight : Sektor tersebut diperkirakan akan memberi return yang lebih rendah dari IHSG dalam 12 bulan kedepan. Rekomendasi untuk Saham
Beli : Saham tersebut diperkirakan akan memberi total return (appresiasi harga + deviden) >15% dalam 12 bulan
Netral : Saham tersebut diperkirakan akan memberi total return antara -10% sampai +15% dalam 12 bulan Jual : Saham tersebut diperkirakan akan memberi total return -15% atau lebih rendah dalam 12 bulan
ANZ Tower Level 23B
Jl. Jend. Sudirman Kav. 33A, 10220 Jakarta Phone : 57900800, Fax : 57900809
- Komplek Ruko Mega Grosir Cempaka Mas - Mangga Dua
Jln. Let. Jend. Soeprapto Blok D No. 7 Ruko Bahan Bangunan Mangga Dua Blok F1/8 Jakarta, 10640 Jl. Mangga Dua Selatan
Tel. (021) 4288 5051 / 4288 5052 Jakarta 10730
Fax. (021) 4288 5049 Tlp. (021) 6220 3589 Fax. (021) 6220 3601 - Rukan Sentra Latumenten - Roxy
Jln.Prof.Dr Latumenten no.50 Blk AA 12 Pusat Niaga Roxy Mas Blok B2/2 Jakarta, 11460 Jl. KH. Hasyim Ashari - Jakarta Barat Tel. (021) 5694 1781 Fax. (021) 5694 1791 Tlp. (021) 638 68 308 Fax. (021) 633 34 20 - Pantai Indah Kapuk - Taman Palem
Jl. Pantai Indah Barat City Resort
Rukan Ekslusif BGM Blok B-6 Rukan Malibu blok I / no. 7 (belakang mall palem) Tlp. (021) 5694 5791,5694 5792,5694 5793 Tlp. (021) 5694 4708
Fax. (021) 56945790 Fax. (021) 5694 4708
- Sunter - Kelapa Gading
Jl. Mitra Boulevard Blok D No. 2 Sunter Jl. Boulevard Raya Blok WB2/27 Jakarta 14350 Kelapa Gading Jakarta Utara
Tlp. (021) 6530 2729 Fax. (021) 6583 7463 Tlp. (021) 7070 0050, 458 79 264 Fax. (021) 453 2939 - Citra Garden 2
Komp. Citra Niaga Blok A No. 18 Citra Garden 2 Kalideres Jakarta Barat
Tlp. (021) 54360175 Fax. (021) 54360174
- Purwokerto - Solo
Jln. Perintis Kemerdekaan No. 38 Jl. Veteran 140 / 2-3 Solo Purwokerto - Jawa Tengah, 53110 Jawa Tengah
Tel. (0281) 626 899 Fax. (0281) 891 150 Tel. (0271) 65 55 67 / 64 72 88 Fax. (0271) 66 71 68
- Semarang - Tegal
Jl. Karang Wulan Timur No. 2 - 4 Semarang - Indonesia Kompleks Nirmala Square Blok C No. 7 Jl. Yos Sudarso Tegal, 52121 Tlp. (024) 355 5959 Tlp. (0283) 340 773
Fax. (024) 351 3194 Fax. (0283) 340 774
JAWA BARAT BALI
- Jl Pasirkaliki 25-27 - Jln. Melati No. 45 Blok E Bandung Komp.Paskal Hypersquare Blok C-21 Denpasar - Bali, 80233
Tel. (022) 860 60 690 Tel. (0361) 238 987 Fax. (0361) 229 803
JAWA TIMUR BATAM
- Jln. Flores No. 11 - Kompleks Mahkota Raya Blok A no. 10 Batam Centre Surabaya, 60281 Kota Batam 29456, Kepri
Tel. (031) 501 5777 Tel. (0778) 748 3337, 748 3030 , 748 3131 Fax. (031) 501 0567 Fax. (0778) 748 3117
JAMBI KALIMANTAN - BARAT
- Jln. GR. Djamin Datuk Bagindo No. 56A - Jl. Teuku Umar
Jambi, 36142 Komplek PONTIANAK Mal C 23-24 Tel. (0741) 707 8260, (0741) 755 5699 PONTIANAK
Tel. (0561) 777 887 Fax. (0561) 777 887
- Jln. Ikan Tongkol No. 33 Blok 7-8 - Pojok BEI (Phillip Sec Ind. - Univ. Bandar Lampung - BEI) Teluk Betung - Bandar Lampung, 35223 Jln. Z.A Pagar Alam No. 89
Tel. (0721) 474 234 Bandar Lampung, 35141
Fax. (0721) 474 108 Tel. (0721) 771 695 Fax. (0721) 770 261 JAKARTA
JAWA TENGAH