• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Manajemen ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurnal Manajemen ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

155 - Volume 5, No. 1, Februari 2016

PENGARUH KEPERCAYAAN PADA ATASAN, KEPUASAN

KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP

KINERJA PEGAWAI SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA

SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ACEH JAYA

Zesritawaty A.Wahab 1, A. Rahman Lubis 2, Muhammad Adam3

1) Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala

Abstract: This study attempts to examine the effect of trust in superiors, job satisfaction and

organizational commitment to employee performance and its impact on the performance of the Regional Secretariat of Aceh Jaya District. This study used a proportional random sampling method and data used in this research is the primary data in the form of a questionnaire. The study population numbered 169 people. While the study sample as many as 135 people. The analysis technique used in this research is Struktural EquAtion Model (SEM) of 22.0 Amos software. The result of this study indicate that a causal relationship between the variables that influence and criteria of Goodnes of Fit namely Chi Square = (41,622), Significancy Probability = (0,062), RMSEA = (0,059), GFI = (0,815), AGFI = (0,777), CMIN/DF = (1,470), TLI = (0,967), CFIA = (0,927). The result showed that trust in superiors positive and significant impact on employee performance, job satisfaction and a significant positive effect on employee performance, job satisfaction and a significant positive effect on the perormance of Regional Secretariat of Aceh Jaya, organizational commitment and significant positive effect on employee performance, trust in superiors positive and significant effect on the perfomance of the Regional Secretariat of Aceh Jaya, organizational commitment and significant positive effect on the performance of the Regional Secretariat of Aceh Jaya district and employee performance and significant positive effect on the performance of the Regional Secretariat of Aceh Jaya district. The empirical findings indicate that in order to improve employee performance and the performance of the Regional Secretariat of Aceh Jaya district, it is necessary to note the factors that affect employee performance and the performance of the Regional Secretariat of Aceh Jaya district as trust in superiors, job satisfaction, and organizational commitment. Due to determine the influence of these relationships can be used as a reference for designing strategies to improve employee performance and the performance of the Regional Secretariat of Aceh Jaya district.

Keywords: Trust In Tops, Job Satisfaction, Organizational Commitment, Employee

Performance and Organizational Performance

Abstrak: Penelitian ini mencoba untuk menguji pengaruh kepercayaan pada atasan, kepuasan kerja dan komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai serta dampaknya pada kinerja Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Jaya. Penelitian ini menggunakan metode proporsional random sampling dan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer berupa kuesioner. Populasi penelitian berjumlah 169 orang. Sedangkan sampel penelitian ini sebanyak 135 orang. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Structural Equation Model (SEM) dari software AMOS 22.0. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan kausalitas antar variabel-variabel yang mempengaruhi dan kriteria Goodness of Fit yaitu Chi Square = (41,622), Significancy Probability = (0,062), RMSEA = (0,059), GFI = (0,815), AGFI = (0,777), CMJN/DF = (1,470), TLI = ( 0,967), CFIA = (0,927). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan pada atasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai, kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai, komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai, kepercayaan pada atasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Jaya, kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Jaya, komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Jaya serta kinerja pegawai berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Jaya. Temuan empiris tersebut mengindikasikan bahwa untuk meningkatkan kinerja pegawai dan kinerja Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Jaya, maka perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai dan kinerja Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Jaya seperti kepercayaan pada atasan, kepuasan kerja, dan komitmen

(2)

Volume 5, No. 1, Februari 2016 - 156 organisasi. Karena dengan mengetahui pengaruh hubungan tersebut dapat dijadikan acuan untuk merancang strategi guna meningkatkan kinerja pegawai dan kinerja Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Jaya.

Kata kunci : Kepercayaan Pada Atasan, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi, Kinerja Pegawai dan Kinerja Organisasi

PENDAHULUAN

Akibat terjadinya interaksi dengan karakteristik masing-masing serta banyak kepentingan yang membentuk gaya hidup, pola perilaku dan etika kerja yang kesemuanya akan mencirikan kondisi suatu organisasi. Hal ini menyebabkan setiap individu dalam organisasi tidak lepas dari hakikat nilai-nilai budaya yang dianutnya, yang akhirnya akan bersinergi dengan perangkat organisasi, teknologi, sistem, strategi dan gaya hidup kepemimpinan, sehingga pola interaksi sumbr daya manusia dalam organisasi harus diseimbangkan dan diselaraskan agar organisasi dapat tetap eksis.

Sumber daya manusia dalam organisasi merupakan aspek penting yang menentukan keefektifan suatu organisasi, sebab pada pundak merekalah kekuatan nyata yang dinamis sebagai sasaran dan harapan organisasi. Keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan tidak dapat dilepaskan dari peran pegawainya. Pegawai dalam suatu organisasi bukan semata-mata objek dalam pencapaiaan tujuan saja tetapi lebih dari itu, pegawai sekaligus menjadi objek pelaku. Tanpa pegawai organisasi tidak dapat mewujudkan semua rencana yang telah dibuatnya, karena ditangan pegawailah semua itu akan dapat berkembang.

Setiap organisasi ingin pegawainya memiliki kemampuan menghasilkan suatu kinerja yang tinggi. Tingkat keberhasilan suatu

organisasi dapat dilihat dari kemampuan organisasi mengelola sumber daya yang dimiliki agar dapat berproduksi semaksimal mungkin.

Kinerja pegawai yang baik secara langsung akan mempengaruhi kinerja organisasi, dan untuk memperbaiki kinerja pegawai tentu merupakan suatu pekerjaan yang memakan waktu dan proses yang panjang. Selain dengan meningkatkan pengawasan dan pembinaan, juga dilakukan dengan penilaian terhadap tingkat keberhasilan kinerja yang telah dilakukan oleh para pegawainya. Hal ini bertujuan untuk mengukur tingkat keberhasilan yang telah dicapai dalam meningkatkan kompetensi pegawai.

Selain kepercayaan pada atasan, faktor lain yang mempengaruhi kinerja adalah kepuasan kerja. Kepuasan kerja pegawai berhubungan dengan harapan pegawai terhadap atasan, rekan kerja dan terhadap pekerjaan itu sendiri. Bila dalam lingkungan kerja, pegawai tidak mendapatkan apa yang diharapkan seperti peluang promosi yang adil, pendapatan yang baik, rekan kerja dan atasan yang menyenangkan serta kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri, maka kinerja pegawai akan buruk.

Kepuasan kerja merupakan suatu tingkatan perasaan yang positif/negatif tentang aspek dari pekerjaan, situasi kerja dan

(3)

157 - Volume 5, No. 1, Februari 2016 hubungan dengan rekan kerja. Kepuasan kerja tergantung pada tingkat perolehan intrinsik dan ekstrinsik pada pandangan pegawai terhadap persoalan tersebut. Tingkat perolehan mempunyai nilai yang berbeda-beda bagi orang yang berbeda-beda. Bagi orang tertentu, pekerjaan yang penuh tanggung jawab dan yang menantang mungkin menghasilkan perolehan yang netral atau bahkan negatif. Bagi orang lain, perolehan pekerjaan semacam itu mungkin mempunyai nilai yang positif. Orang mempunyai nilai (value) yang berbeda-beda, yang dikaitkan dengan perolehan pekerjaan, perbedaan tersebut akan menimbulkan perbedaan tingkat kepuasan kerja bagi tugas yang intinya sama.

Selaku organisasi aparatur pemerintah, dituntut untuk selalu meningkatkan kualitas baik kemampuan, keterampilan, kreativitas, keteladanan maupun profesionalisme. Oleh karenanya kinerja merupakan unsur penting agar roda pemerintahan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan tugas pokok dan fungsi organisasinya.

Di Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Jaya, kepercayaan pada atasan sangat mempengaruhi kinerja pegawai. Dari hasil pengamatan, penunjukan pejabat yang tidak berdasarkan kompetensi, menjadikan pejabat tersebut memerlukan waktu untuk menjadi pejabat yang kompeten dan bisa diandalkan oleh bawahannya. Akibatnya mempengaruhi kinerja pegawai. Pelaksanaa program dan kegiatan yang sudah direncanakan tidak berjalan sesuai dengan perencanaan karena

lambatnya transfer ilmu baik secara teknis maupun prosedur dari atasan ke bawahan. Hal ini menimbulkan ketidakpercayaan bawahan terhadap atasan akibat tidak adanya kompetensi yang dimiliki oleh atasan tersebut.

Dalam usaha meningkatkan kinerja pada Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Jaya maka diupayakan peningkatan kepuasan kerja melalui penyediaan fasilitas kerja yang memadai dan kondisi lingkungan kerja yang nyaman, Disamping itu pemberian tunjangan prestasi kerja diharapkan dapat meningkatkan kepuasan kerja bagi pegawai.

KAJIAN KEPUSTAKAAN Kinerja Organisasi

Kinerja organisasi merupakan sesuatu yang dihasilkan oleh suatu organisasi dalam periode tertentu dengan mengacu pada standar yang telah ditetapkan. Kinerja organisasi hendaknya merupakan hasil yang dapat diukur dan menggambarkan kondisi empirik suatu organisasi dari berbagai ukuran yang disepakati. Kinerja adalah kemampuan, usaha dan kesempatan personil, tim atau unit organisasi dalam melaksanakan tugasnya untuk mewujudkan sasaran strategik yang telah ditetapkan.

Kinerja organisasi merupakan gambaran mengenai hasil kerja organisasi dalam mencapai tujuannya yang tentu saja akan dipengaruhi oleh sumber daya yang dimiliki oleh organisasi tersebut. Sumber daya yang dimaksud dapat berupa fisik seperti sumber daya manusia maupun non fisik seperti

(4)

Volume 5, No. 1, Februari 2016 - 158 peraturan, informasi dan kebijakan.

Menurut Rivai dan Basri (2005), pengertian kinerja adalah kesediaan seseorang atau kelompok orang untuk melakukan sesuatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan tangung jawab dengan hasil seperti yang diharapkan.

Untuk mengetahui tindak lanjut dari konsep kinerja organisasi publik, terlebih dahulu diperlukan pengukuran untuk menentukan kinerjanya. Penilaian terhadap kinerja organisasi merupakan kegiatan membandingkan antara hasil yang sebenarnya diperoleh dengan yang direncanakan, termasuk informasi atas efisiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan barang dan jasa serta efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan.

Kinerja Pegawai

Dalam kerangka organisasi terdapat hubungan antara kinerja perorangan (Individual Performance) dengan kinerja organisasi (Organization Performance). Suatu organisasi pemerintah maupun swasta, besar maupun kecil dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan harus melalui kegiatan-kegiatan yang digerakkan oleh orang atau sekelompok orang yang aktif berperan sebagai pelaku, dengan kata lain tercapainya tujuan organisasi hanya dimungkinkan karena adanya upaya yang dilakukan oleh orang dalam organisasi tersebut.

Menurut Veithzal Rivai dan Basri (2005) kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan

perannya dalam perusahaan.

Menurut Cokroaminota (2007), pengertian kinerja karyawan menunjuk pada kemampuan karyawan dalam melaksanakan keseluruhan tugas-tugas yang menjadi tanggungjawabnya.

Penilaian kinerja dapat menjadi sumber kerisauan dan frustasi bagi pimpinan dan pegawai, hal ini disebabkan ketidakpastian disekitar sistem penilaian kinerja. Pada intinya penilaian kinerja dapat dianggap sebagai alat untuk memverifikasi bahwa individu-individu memenuhi standar kerja yang telah ditetapkan serta membantu individu mengelola kinerja mereka.

Untuk menilai kinerja pegawai dibutuhkan penilaian kinerja. Dalam penilaian kinerja dinilai kontribusi pegawai kepada organisasi selama periode tertentu. Melalui penilaian kinerja, pegawai mendapatkan informasi mengenai seberapa baik ia bekerja jika dibandingkan dengan standar organisasi. Dan ini dapat dijadikan pedoman untuk bekerja dimasa yang akan datang. Oleh karena itu diperlukan penilaian kinerja yang dilakukan secara benar dan tepat agar hasilnya dapat dijadikan informasi terhadap strategik organisasi.

Komitmen Organisasi

Keberhasilan pengelolaan organisasi sangatlah ditentukan oleh keberhasilan dalam mengelola SDM. Seberapa jauh komitmen pegawai terhadap organisasi tempat bekerja, sangatlah menentukan organisasi itu dalam

(5)

159 - Volume 5, No. 1, Februari 2016 mencapai tujuannya.

Komitmen organisasi dapat diartikan sebagai suatu sikap yang harus dimiliki oleh setiap pegawai untuk menunjukkan loyalitas terhadap organisasi di mana mereka bekerja. Pada dasarnya komitmen organisasi berkaitan erat dengan aspek-aspek psikologis dalam penerimaan dan kepercayaan terhadap nilai-nilai serta tujuan organisasi yang dimunculkan melalui keinginan untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi. Untuk menanamkan loyalitas pegawai supaya berkomitmen tinggi, hendaknya sejak awal memasuki lingkungan organisasi baru, pegawai diperkenalkan dengan visi, misi, tujuan, sasaran, nilai dan komitmen organisasi tersebut.

Komitmen organisasi didefinisikan sebagai kekuatan yang bersifat relatif dari individu dalam megidentifikasikan keterlibatan dirinya kedalam bagian organisasi, yang dicirikan oleh penerimaan nilai dan tujuan organisasi, kesediaan berusaha demi organisasi dan keinginan mempertahankan keanggotaan dalam organisasi (Robbins and Judges, 2011).

Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja didefinisikan sebagai keadaan yang menyenangkan atau emosi positif yang dihasilkan dari penilaian pekerjaan atau pengalaman kerja seseorang. Kepuasan kerja dihasilkan dari persepsi karyawan mengenai seberapa baik pekerjaan mereka menyediakan hal yang dipandang penting.

Robbins dan Judge (2011), menyatakan bahwa kepuasan kerja merupakan

perasaan positif tentang suatu pekerjaan yang merupakan dampak atau hasil evaluasi dari berbagai aspek pekerjaan tersebut.

Kepuasan kerja pegawai merupakan variabel yang komplek yang banyak dipengaruhi oleh lingkungan kerja, kompensasi dan komitmen, serta gaya kepemimpinan (Mathis dan Jackson, 2008). Faktor yang menyebabkan kepuasan dan ketidakpuasan adalah : pemenuhan kebutuhan, pencapaian tujuan, deviasi dari yang seharusnya diterima dengan yang didapatkan dan keadilan (Krieter & Kinichi, 2005).

Dalam pekerjaan, banyak sekali elemen yang berpengaruh terhadap kepuasan dan ketidakpuasan. Seseorang dapat mengalami kepuasan untuk satu elemen pekerjaan, tetapi tidak untuk elemen pekerjaan lain. Elemen-elemen pekerjaan itu adalah : pekerjaan mereka sendiri, gaji/upah, promosi, supervisi, rekan kerja dan pekerjaan secara keeluruhan.

Kepercayaan Pada Atasan

Kepercayaan (trust) adalah keyakinan terhadap integritas, kemampuan, karakter seseorang atau sesuatu. Dalam berorganisasi kepercayaan adalah hal yang penting karena itu akan membantu mengatur kompleksitas, mengembangkan kapasitas aksi, meningkatkan kolaborasi dan meningkatkan kemampuan pembelajaran organisasi. Kepercayan pada atasan merupakan unsur penting yang mempengaruhi munculnya komitmen pada pegawai.

(6)

Volume 5, No. 1, Februari 2016 - 160 Untuk mendapatkan kepercayaan dari

bawahannya seorang atasan harus kompeten terhadap pekerjaannya, bisa diandalkan oleh bawahanya, terbuka dan peduli pada bawahannya (Nyhan, 2000:89).

METODE PENELITIAN Lokasi dan Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Jaya. Objek penelitian adalah persepsi pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Jaya terkait dengan variabel yang akan diteliti yaitu kepercayaan pada atasan, kepuasan kerja dan komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai dan kinerja Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Jaya.

Populasi dan Sampel

Populasi yang diambil dalam penelitian ini yaitu pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Jaya yang berjumlah 169 orang.

Peralatan Analisis Data

Peralatan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah structural equation

modelling (SEM) dengan bantuan program

Amos 22. Model persamaan SEM adalah sekumpulan teknik-teknik statistikal yang memungkinkan pengujian sebuah rangkaian hubungan relatif rumit secara simultan (Ferdinand, 2006 : 181).

HASIL PEMBAHASAN

Analisis Structural Equation Modelling

(SEM)

Analisis hasil pengolahan data pada tahap full model SEM dilakukan dengan melakukan uji kesesuaian dan uji statistik. Hasil pengolahan data untuk analisis full model SEM ditampilkan pada Gambar 1 berikut ini:

Kepercayaan Pada Atasan Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Kinerja Pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Jaya

Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh kepercayaan pada atasan terhadap kinerja pegawai menunjukkan nilai CR sebesar 4,393 dan dengan probabilitas sebesar 0,000. Kedua nilai yang diperoleh tersebut memenuhi syarat untuk penerimaan H1 yaitu nilai CR sebesar 4,393 yang lebih besar dari 1,97 dan probabilitas yang lebih kecil dari 0,05.

Kepusan kerja Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Kinerja Pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Jaya

Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai menunjukkan nilai CR sebesar 4,553

Chi Square = 15,586 (df = 9) Prob = 0,076 RMSEA = 0,074 GFI = 0,965 AGFI = 0,919 TLI = 0,948 CFI = 0,969

(7)

161 - Volume 5, No. 1, Februari 2016 dan dengan probabilitas sebesar 0,000. Kedua nilai tersebut diperoleh memenuhi syarat untuk penerimaan H2 yaitu nilai CR sebesar 4,553 yang lebih besar dari 1,97 dan probabilitas yang lebih kecil dari 0,05.

Komitmen Organisasi Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Kinerja Pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Jaya

Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai menunjukkan nilai CR sebesar 3,316 dan dengan probabilitas sebesar 0,000. Kedua nilai yang diperoleh tersebut memenuhi syarat untuk penerimaan H3 yaitu nilai CR sebesar 3,316 yang lebih besar dari 1,97 dan probabilitas yang lebih kecil dari 0,05.

Kepercayaan Pada Atasan Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Kinerja Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Jaya

Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh kepercayaan pada atasan terhadap kinerja organisasi menunjukkan nilai CR sebesar 5,353 dan dengan probabilitas sebesar 0,000. Kedua nilai tersebut diperoleh memenuhi syarat untuk penerimaan H4 yaitu nilai CR sebesar 5,353 yang lebih besar dari 1,97 dan probabilitas yang lebih kecil dari 0,05.

Kepuasan Kerja Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Kinerja Sekretariat Dearah Kabupaten Aceh Jaya

Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja organisasi menunjukkan nilai CR sebesar 4,907 dan dengan probabilitas sebesar 0,000. Kedua

nilai tersebut diperoleh memenuhi syarat untuk penerimaan H5 yaitu nilai CR sebesar 4,907 yang lebih besar dari 1,97 dan probabilitas yang lebih kecil dari 0,05.

Komitmen Organisasi Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Kinerja Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Jaya

Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja organisasi menunjukkan nilai CR sebesar 5,416 dan dengan probabilitas sebesar 0,000. Kedua nilai tersebut diperoleh memenuhi syarat untuk penerimaan H6 yaitu nilai CR sebesar 5,416 yang lebih besar dari 1,97 dan probabilitas yang lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa komitmen organisasi akan berpengaruh terhadap kinerja Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Jaya.

Kinerja Pegawai Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Kinerja Sekretariat Dearah Kabupaten Aceh Jaya

Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh kinerja pegawai terhadap kinerja organisasi menunjukkan nilai CR sebesar 5,492 dan dengan probabilitas sebesar 0,000. Kedua nilai tersebut diperoleh memenuhi syarat untuk penerimaan H7 yaitu nilai CR sebesar 5,492 yang lebih besar dari 1,97 dan probabilitas yang lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kinerja pegawai akan berpengaruh terhadap kinerja Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Jaya.

(8)

Volume 5, No. 1, Februari 2016 - 162 KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan pada atasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Jaya.

2. Hasil penelitian juga membuktikan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Jaya. 3. Hasil penelitian in juga membuktikan

bahwa komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Jaya.

4. Hasil penelitian lain juga membuktikan bahwa kepercayaan pada atasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Jaya.

5. Kepuasan kerja yang dirasakan oleh pegawai juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Sekretariat Dearah Kabupaten Aceh Jaya.

6. Hasil penelitian terhadap komitmen organisasi membuktikan bahwa komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Jaya.

7. Hasil penelitian juga membuktikan bahwa kinerja pegawai berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Sekretariat Dearah Kabupaten Aceh Jaya.

Saran

1. Dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Jaya berdasarkan variabel kepercayana pada atasan, yang perlu diperhatikan adalah mengenai kompetensi atasan yang harus sesuai standar kompetensi yang berlaku, sehingga menjalankan peran kepemimpinannya dengan baik. Standar kompetensi perlu dirancang sehingga penunjukan seorang untuk menduduki jabatan benar-benar didasarkan pada syarat-syarat yang akan mendukung kinerja suatu bagian. Dengan adanya kompetensi yang andal dari seorang atasan diharapkan kepercayaan bawahan terhadap atasannya akan meningkat sehingga pada akhirnya akan meningkatkan kinerja pegawai.

2. Kepuasan kerja juga perlu mendapatkan perhatian, dimana para pegawai harus dapat merasakan kepuasan dalam bekerja, terutama berkaitan dengan atasan yang harus tegas dalam menunjukkan disiplin kerja kepada bawahan. Bila kepuasan kerja pegawai telah diperhatikan dengan baik, maka tindakan yang lebih tegas terhadap tindakan indispliner menjadi hal yang adil untuk diberlakukan.

3. Mengenai komitmen organisasi pegawai juga harus menjadi perhatian dari pimpinan, terutama berkaitan dengan loyalitas pegawai terhadap organisasi yang harus ditingkatkan lagi. Untuk meningkatkan komitmen pegawai diperlukan suatu aturan

(9)

163 - Volume 5, No. 1, Februari 2016 yang pasti dan tindakan yang tegas dan tidak pandang bulu. Perhatian yang lebih terhadap komitmen organisasi akan meningkatkan efisiensi dalam lingkungan kerja dan meningkatkan kinerja. Hal ini akan memberikan keuntungan yang lebih bagi instansi karena selain memberikan keuntungan internal berupa efisiensi juga memberi keuntungan eksternal berupa kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pegawai negeri sipil.

4. Untuk meningkatkan kinerja pegawai secara keseluruhan, maka faktor yang perlu mendapatkan perhatian adalah pegawai harus dapat menyelesaikan suatu pekerjaan secara praktis dan bersikap proaktif didalam mencari cara kerja baru. Pendelegasian sebagian besar wewenang kepada bawahan dalam membuat keputusan-keputusan yang bersifat operasional dapat meningkatkan inisiatif dan kreatifitas pegawai serta membantu mengantisipasi perubahan lingkungan dengan cepat.

5. Dalam rangka meningkatkan kinerja organisasi, yang perlu mendapatkan perhatian adalah hasil (outcome) kerja yang diberikan oleh pegawai harus dapat bermanfaat bagi organisasi. Secara teknis hal ini dapat dilakukan dengan memberikan keleluasaan agar keputusan-keputusan lebih sering dibuat kelompok, kemudian dilakukan upaya secara sistematis dengan membuat program yang akan menciptakan kepedulian pegawai dalam meningkatkan kinerja organisasi.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Augusty, F, 2006. Structural Equation Modelling Dalam Penelitian Manajemen, Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Cokroaminoto. 2007 Membangun Kinerja (Memaknai Kinerja Karyawan), Google/15012008/cokroaminoto.wordpre ss.com/20070523/memaknai kinerja karyawan.

Colquit, L., & Wesson. 2009. Organizational Behavior, Terjemahan, New York: McGrow-Hill.

Dessler, G. 2007. Human Resource Management, 8th edition, Terjemahan, New Jersey : Prentice Hall, Inc.

Dwi, M., dan Bambang, S. 2001. Studi Empiris Mengenai Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Individual. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol 3 No.1.

Fuad, M. 2004. Survai Diagnosis Organizational, Konsep Aplikasi, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Gibson, J. L., John M. I., and James, H. D. 1997.

Organisasi, Perilaku, Proses. Edisi Kedelapan, Terjemahan, Jakarta: Binarupa Aksara.

Hair, J. F, B., W. C, Babin., B. J. Andersen, R. E, and Tatham, R. L. 2006. Multivariate Data

Analysis. Sixth Edition, New Jersey:

Prentice Hall.

Kreitner, R. dan K. Angelo 2005. Perilaku Organisasi, Buku 1, Edisi ke-5, Terjemahan, Salemba Empat, Jakarta. Laka-Mathebula, M. R. 2004. Modelling The

Relationship Between Organzational Commitmen Leadership Style. Human Resource Management Practices And Organizational Trust, Faculty Of Economic And Management Science, Univercity Of Pretoria.

Luthans, F. 2006. Perilaku Organisasi, Edisi ke-10, Terjemahan, Penerbit Andi, Yogyakarta. Malhotra, N. K. 2006. Marketing Research An

Applied Oritentation, Fourth Edition, New Jersey : Prentice Hall. Inc.

Mathis, R. L., & J. John. 2008. Human Resource

Management. Terjemahan, Salemba

Empat, Jakarta.

Nawawi, H. 2005. Administrasi dan Organisasi. Bimbingan dan Penyuluhan, Ghalia, Jakarta.

Porter, L. W., and Steers, R. M. 1973.

Organizational, Work and personal

Factors in Employee Turn Over and Absenteeism. Psychological Bulletin, 80

(10)

Volume 5, No. 1, Februari 2016 - 164 Rivai, V., dan Basri. 2005. Performance Appraisal.

Sistem Yang Tepat Untuk Menilai Kinerja Konsumen dan Meningkatkan Daya Saing Perusahaan, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Regiana, L., Nurtjahjanti, H., dan Putra N.A. 2007.

The Relation Betwen Procedural Justice.

Trust In Leadership Affective

Commitmen’s Employee. International

Conference On L/O Psychology, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Robbins, S. P. 2003. Perilaku Organisasi: Konsep,

Kontroversi dan Aplikasi. Alih Bahasa Handayana Pujatmika, Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta: Prenhalindo.

Robbins, S. P., & Judge, T. 2011. Organizational

Behavior. 14 th, Prentice Hall. New

Jersey.

Sitinjak, Tumpal dan Sugiarto. 2006. Lisrel, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Suharsini, A. 2006. Procedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik), PT. Rineka Cipta , Jakarta.

Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Yeremias T. K. 2004. Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik: Konsep, Teori dan Isu, Penerbit Gava Media.

Wijayanto, S. H. 2007. Structural Equation

Modelling dengan Lisrel 8.8, Graha Ilmu,

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, penelitian ini akan menganalisis strategi komunikasi pemasaran terpadu yang telah dilakukan GPFIF untuk menumbuhkan respon positif melaksanakan

Sistem informasi dikatakan gagal jika sistem tersebut tidak mampu menunjang kebutuhan perusahaan, tidak mencapai sasaran dan tujuan perusahaan, serta yang paling

Input, pemrosesan, output, penyimpanan dan kendali dari sumberdaya data adalah data van, sopir, data pelanggan, lokasi trip,data reservasi.. Input dari produk informasi

Digunakannya parameter deformasi maksimum (secara realistik dan aktual) sebagai landasan untuk kelompok metoda-metoda berbasis perpindahan (Displacement-Based Design) dipandang

Kesejahteraan pun Setiap manusia yang hidup di dunia ini telah terlahir dengan tipe yang berbeda-beda, ada sebagian dari mereka yang dengan mudahnya dapat bertahan dan bangkit

Ketika komponen-komponen dalam variabel budaya organisasi berdiri sendiri- sendiri dalam rangka untuk mencari hu- bungan dengan variabel kepuasan kerja, serta untuk

Jika ada karyawan bagian divisi produksi PT “X” di kota Cikampek yang tidak mengerti pekerjaannya, karyawan tersebut bertanya kepada supervisornya maupun kepada karyawan

16 Semangat kerjasama di antara rekan-rekan kerja saya 17 Kesempatan untuk merencanakan pekerjaan saya 18 Cara saya diberitahu apabila saya bekerja dengan baik 19