• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL PRAKTEK INSPEKTUR ALAT BANTU ANGKAT BIMBINGAN TEKNIS INSPEKTUR ALAT BANTU ANGKAT ESDM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODUL PRAKTEK INSPEKTUR ALAT BANTU ANGKAT BIMBINGAN TEKNIS INSPEKTUR ALAT BANTU ANGKAT ESDM"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

INSPEKTUR ALAT BANTU ANGKAT

BIMBINGAN TEKNIS INSPEKTUR

ALAT BANTU ANGKAT ESDM

(2)

MODUL PRAKTEK

INSPEKTUR ALAT BANTU ANGKAT

MODUL 1 RIGGING HARDWARE (HOOK, SHACKLE, CLAMPS ETC) MODUL 2 SLING (WIRE ROPE, WEBBING, CHAIN, ROUND SLINGS ETC) MODUL 3 CHAIN HOIST, LEVER HOIST, SPANNER, TIRFOR ETC

MODUL 4 CCU

MODUL 5 SPREADER BAR

DISIAPKAN OLEH

(3)

PENDAHULUAN.

Praktek Mandiri adalah melakukan inspeksi terhadap Alat Bantu Angkat yang telah ditetapkan, dilakukan di tempat kerja atau dimanapun selama ada object peralatan dimaksud. Praktek ini dilaksanakan dikarenakan adanya pandemi Covid19.

Peserta bimtek IPAMIGAS diwajibkan melakukan praktek mandiri untuk mendapatkan kualifikasi sebagai Inspektor Alat Bantu Angkat. Jika gagal melaksanakan praktek mandiri, peserta dinyatakan tidak lulus.

Praktek mandiri dapat dilakukan dengan cara magang kepada senior dan atau ikut dalam inspkesi yang sebenarnya.

Berikut ada panduan untuk melaksanakan Praktek Mandiri agar peserta mendapatkan penilaian yang valid, terkini dan memadai.

3 OF 48 ALIM SAADI

(4)

Catatan Umum:

1) Praktek dilaksanakan perorangan, dilakukan mandiri meskipun dapat dibantu oleh orang lain, namun prosedur dan laporan harus mengikuti panduan ini dan atau arahan fasilitator selama Bimtek Online.

2) Lokasi praktek dimana saja selama ada unit peralatan dan tidak harus disatu tempat untuk lima modul yang diminta.

3) Praktek dilakukan mandiri, dengan mengacu kepada prosedur, checklist, arahan fasilitator dan atau panduan ini. Jangan mengikuti arahan yang menyimpang dari prosedur yang telah ditetapkan.

4) Peserta harus membuat laporan yang akan dijelaskan dalam panduan ini. 5) Laporan dibuat oleh masing-masing peserta secara individu.

6) Laporan dikumpulkan dalam bentuk soft copy, boleh dicicil perunit, sampai semua modul praktek diselesaikan. Laporan di upload dalam aplikasi yang disediakan.

7) Batas waktu pengumpulan laporan adalah Satu Bulan. Jika lebih dari itu laporan tidak diterima kecuali dengan alasan yang dapat diterima.

8) Laporan harus di-folderkan dan diurutkan menurut nomor modulnya. Jangan lupa memberi nama.

9) Bila ada isi laporan yang copy paste, kedua belah pihak akan di diskualifikasi (yang memberi dan yang menerima di diskulaifikasi) tidak akan diperiksa. Lalu dinyatakan tidak lulus. Hanya form kosong yang boleh dicopy.

10) Laporan di upload ke drive, saudara akan mendapat link untuk up loadnya, melalui WA/Email

11) Laporan dapat di email ke panitya dalam format pdf, word, excel atau image file jika mendapat kesulitan dalam mengakses aplikasi yang diberikan.

12) Alamat email adalah : kpdm.ipamigas@gmail.com

13) Nilai minimum kelulusan adalah 70 point (rata-rata dari seluruh modul). Namun demikian tidak boleh ada nilai modul dibawah 40.

14) Apabila ada salah satu nilai modul dibawah 40, maka peserta diminta mengulang atau akan diberi tugas inspeksi crane.

15) File laporan ditaruh dalam satu folder dan diberi nama peserta

(5)

17) Segala pertanyaan mengenai Praktek Mandiri dapat diajukan di WA Grup yang telah dibuat selama Bimtek Online..

A. Tujuan

1. Memberikan pengetahuan tentang cara dan urutan melakukan inspeksi alat bantu angkat dan membuat laporan.

2. Memberikan pengetahuan awal tentang keterampilan inspeksi. 3. Melakukan pekerjaan inspeksi.

4. Menggunakan alat kerja dengan baik dan benar.

5. Menyelesaikan pekerjaan inspeksi tepat waktu dengan melakukan manajemen waktu.

6. Mengetahui alat dan kelengkapan pada alat bantu angkat 7. Mengetahui APD yang digunakan

8. Mengetahui bagaimana cara menggunakan peralatan inspeksi.

9. Mengetahui penyebab dan kendala yang dialami selama kegiatan praktik inspeksi.

B. Perlengakapan Praktek Mandiri

1. Alat Bantu Angat dari berbagai jenis dan fungsi.

C. Perlengkapan inspeksi, disediakan oleh masing-masing peserta, boleh sewa atau sharing dengan peserta lain.

1. Jangka Sorong/sigmat 2. MPI

3. DPT 4. Meteran

5. Sheave Groove Gauge 6. Senter

7. Camera Digital D. APD (Alat Pelindung Diri)

1. Wear pack/coverall/seragam kerja 2. Safety Shoes

3. Safety Helmet 4. Safety Google 5. Sarung Tangan 6. Safety Harness

E. Peraturan keselamatan kerja.

1. Patuhilah peraturan yang ada di Tempat Praktek

2. Jangan bermain-main atau bergurau, jangan bercanda saat bekerja

3. Jagalah kebersihan 5 OF 48

(6)

4. Siapkanlah bahwa keadaan lingkungan kerja dan peralatannya siap untuk dipakai.

5. Pakailah pakaian kerja dengan alat pelindungi diri.

6. Bekerjalah sesuai petunjuk yang ada.

7. Tanyakanlah pada instruktur, pengawas setempat atau fasilitator bila kurang jelas.

8. Letakkan alat ditempat yang aman setelah menggunakan

9. Barhati-hatilah dalam penggunaan alat-alat perlengkapan serta posisi dalam bekerja.

10. Usahakan alat bantu agkat yang akan diperiksa, dalam keadaan bersih bebas dari kotoran berlebihan, yang dapat menyebabkan kerancuan hasil inspeksi atau bahkan kecelakaan.

11. Bersihkan area tempat proses inspeksi dari air, oli, kotoran dan sebagainya.

12. Gunakan selalu alat pelindung diri

13. Gunakan peralatan sesuai peruntukannya.

F. Langkah langkah

1. Siapkan prosedur

2. Siapkan Checklist yang sesuai

3. Siapkan form-form

a. Visual dan NDT

b. Form Hasil Inspeksi

c. Form Rekomendasi/site memo

4. Rencanakanlah dengan baik sebelum memulai inspeksi agar hasil yang didapat bisa maksimal

5. Lakukan review dan verifikasi dokumen 6. Lakukan pencatatan komponen utama 7. Lakukan pengukuran dimensi

8. Lakukan Visual

9. Lakukan NDT pada daerah kritis 10. Buat rekomendasi

11. Lakukan pengambilan photo untuk setiap tahapan. G. MEMBUAT LAPORAN DALAM BENTUK SOFTCOPY

1. Setiap peserta secara individu membuat laporan modul sbb, dengan Sub Folder yang isinya:

i. Modul 1 Rigging Hardware 1. Beam Clamp

2. C-Hooks 3. Clamps 4. Eye bold

(7)

6. Eye nut 7. Headache Ball 8. Hook, 9. Lifting Forks 10. Lifting lug 11. Load Binder 12. Masterlink 13. Pad Eyes 14. Plate Clamp 15. Rigging Screw 16. Shackle, 17. Swivel

18. Swivel Hoist Ring 19. Turn Buckle 20. Wedge Socket 21. Wire Clip ii. Modul 2 SLING

1. Chain Sling, 2. Fibre Rope Sling 3. Full Body Harness 4. Round Slings 5. Safety Belt 6. Webbing Sling, 7. Wire Rope Sling, iii. Modul 3 CHAIN HOIST

1. Cable Jack

2. Chain Hoist/Block 3. Geared trolley 4. Hydraulic Jack 5. Lashing

6. Lever Hoist/Lever Block, 7. Load binder 8. Pulley Block 9. Secure Pulley 10. Snatch Block 11. Spanner 12. Tirfor iv. Modul 4 CCU

1. Container Carriying Unit 2. ISO Container 3. Personnel Basket 4. Transfer Basket 5. Transfer Skid 7 OF 48 ALIM SAADI

(8)

v. Modul 5 SPREADER BAR

1. Spreader bar, Single 2 points 2. Lifting Beam

3. Quadruple bar

4. Spreader bar, Single multiple points 5. Spreader Beam

2. Untuk persyaratan praktek diminta mengumpulkan laporan dari setiap Modul diatas (Modul1 s/d Modul 5) Masing-masing Modul minimum 50% dari komponen yang disebutkan

3. Setiap Modul laporan terdiri dari file berikut (di upload pada aplikasi yang telah disediakan)

i. Prosedur Inspeksi lengkap ii. Checklist

iii. Dimension Check iv. Visual

v. NDT

vi. Laporan Inspeksi vii. Kesimpulan

viii. Lampiran dokumentasi lainnya (foto inspeksi, dokumen pendukung, sertifikat produk, kalibrasi alat)

4. Gunakan form inspeksi dari hasil diskusi dikelas atau format inspeksi yang dikembangkan oleh perusahaan masing-masing

(9)

KETENTUAN LAPORAN PRAKTEK

Saudara dalam praktek mandiri akan menemui beberapa kendala, karena keterbatasan alat, perlengkapan, dan fasilitas. Oleh karena itu ada beberapa ketentuan yang harus saudara ikuti agar kendala tersebut tidak menghambat dalam proses pembuatan laporan dan berlatih untuk menghadapi kondisi aktualnya. Berikut beberapa hal yang diperlukan agar saudara memperoleh manfaat yang maksimal dari kondisi training yang terbatas namun tidak mendapat kendala pada saat menghadapi kondisi aktual dilapangan.

1. Pemeriksaan dengan peralatan khusus (wire tester, load test) yang tidak dilaksanakan pada saat praktek, tetap dibuat laporan, dengan asumsi kondisinya baik. Seolah-olah saudara menerima laporan dari competent person.

2. Pemeriksaan uji fungsi yang telah saudara tulis dalam prosedur, seolah-olah terlaksana sesuai rencana, tujuannya agar saudara berlatih mengisi form yang ada.

3. Jika ada kendala dalam implementasi proof load, asumsikan seolah-olah terlaksana. Saudara dapat mengasumsikan sendiri parameternya dengan bantuan pengawas, operator atau inspektor seniornya. Namun harus hati-hati bahwa asumsi yang saudara ambil harus akuntable, valid dan memadai. Asumsi ini hanya dipakai selama saudara melaksanakan praktek. Tujuan utamanya adalah belajar membuat laporan secara lengkap meskipun dengan asumsi dan simulasi. (Pada kondisi aktual---DILARANG)

4. Dengan penjelasan tersebut diatas, diharapkan seluruh peserta pernah belajar membuat laporan secara lengkap, sehingga tidak ada keraguan dalam pemeriksaan aktual dilapangan.

5. Peralatan disebar menjadi lima MODUL (M1, M2, M3, M4 dan M5). Lapor kepada fasilitator jika tidak menemukan peralatan yang akan di inspeksi. Fasilitator akan mengambil kebijakan sebaik mungkin.

6. Masing-masing peserta harus mengerjakan tugas tepat waktu, dalam jangka waktu maskimum satu bulan.

7. Ambil photo sebanyak mungkin agar laporan anda lengkap, dan instruktur memahami pekerjaan dan ide anda sehingga tidak terjadi miss-persepsi.

9 OF 48 ALIM SAADI

(10)

LAMPIRAN I.

LINK PANDUAN DAN UPLOAD LAPORAN

No JUDUL LINK DESKRIPSI

1. WIRE TEST 11 https://youtu.be/KsNdn8IdMBw VIDEO 2. WIRE TEST 2 https://youtu.be/PUap6vqT7A8 VIDEO 3. PEMBUATAN WIREROPE 2 https://youtu.be/4piQZRe0sNI VIDEO

4. KONSTR WIRE ROPE

https://youtu.be/xhxVrd8iSUE VIDEO

5. ISTILAH WIREROPE

https://youtu.be/KWmftBzzyTg VIDEO

6. 1 WIRE CLIPS

https://youtu.be/bU9mLXMjWQY VIDEO

7. CROSBY RIGGING MODUL 5

https://youtu.be/gUO2VdOkmD4 VIDEO

8. CROSBY RIGGING MODUL 4

https://youtu.be/rlSDYjlYV7c VIDEO

9. CROSBY RIGGING MODUL 3

https://youtu.be/H652X2Zx2s0 VIDEO

10. CROSBY RIGGING MODUL 2

https://youtu.be/46uRHkfbBxc VIDEO

11. ABA ABA

(11)

No JUDUL LINK DESKRIPSI

12. an introduction mechanical test DT

https://youtu.be/Tkuolv9_EkI VIDEO

13. An introduction to fatigue testing 1

https://youtu.be/YBWj8-pNSmk VIDEO

14. Non destructive testing NDT 1

https://youtu.be/8G_R2O7nStI VIDEO

15. Tensile Test 1

https://youtu.be/mRjri4Jyy44 VIDEO

16. Fire Extinguishers 1

https://youtu.be/pzTT9nIuwXE VIDEO

17. Fire Extinguishers Training 1

https://youtu.be/ZoyCVY9W4g8 VIDEO

18. How to Operate Fire Extinguisher Fire

Safety Training 1 https://youtu.be/ufPUydlPjQY

VIDEO

19. Hydrogen Sulfide H2S Safety

Awareness 1 https://youtu.be/V6qDf5fAjJQ

VIDEO

20. MSA Altair 4X Portable Gas Detector

1 https://youtu.be/31c2TvquPi8

VIDEO

21. BOSIET Basic Offshore Safety

Induction and Emergency Training 1 https://youtu.be/8wT5gJuW0hQ

VIDEO

22. CROSBY RIGGING MODUL 5 https://youtu.be/d9K-WYH4CZw VIDEO

11 OF 48 ALIM SAADI

(12)

No JUDUL LINK DESKRIPSI

23. CROSBY RIGGING MODUL 4

https://youtu.be/vvJkgimZ6bQ VIDEO

24. CROSBY RIGGING MODUL 3

https://youtu.be/aQDvnrU5KD4 VIDEO

25. CROSBY RIGGING MODUL 2

https://youtu.be/odnTSnznu7c VIDEO

26. CROSBY RIGGING MODUL 1 https://youtu.be/_RbMV6eFPls VIDEO

27. BSIC RIGGING AND SLING 2

https://youtu.be/q1k--BimgE4 VIDEO

28. CHAIN SLING TUTORIAL ALS https://youtu.be/7hOLsi30cbQ VIDEO

29. CHAIN SLING TUTORIAL ALS 2

https://youtu.be/CJbeqRyODt4 VIDEO

30. BSIC RIGGING AND SLING SAFETY https://youtu.be/GQOzWHN1hhQ VIDEO

31. BSIC RIGGING AND SLING ALS

https://youtu.be/cjVitEPAk74 VIDEO

32. The Crosby Group Shank Hook

Inspection High https://youtu.be/vMJYoKZW5SY

VIDEO

33. 1 WIRE CLIPS

(13)

No JUDUL LINK DESKRIPSI

34. ISTILAH_WIREROPE

https://youtu.be/uK9xp8AZ6ow VIDEO

13 OF 48 ALIM SAADI

(14)

LAMPIRAN II.

LINK UPLOAD LAPORAN

No JUDUL LINK DESKRIPSI

1. UP LOAD HASIL PRAKTEK MODUL 1 Rigging Hardware

https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSdWtWeu69miIJtGms3gM6eMppF_Iqgz-0GlEQzoZoCNrm7zuw/viewform

TUGAS

2. UP LOAD HASIL PRAKTEK MODUL 2 SLINGS

https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSfntJt1odC-3An2OE-WPWKmLiLs-n-wfRwKQpDuXyF38_Pz0A/viewform

TUGAS

3. UP LOAD HASIL PRAKTEK MODUL 3 CHAIN HOIST

https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLScg2qKvpkOHy7PCYFOM1InBLSlLPrSJyDg6AJxekSIKVuoYU Q/viewform

TUGAS

4. UP LOAD HASIL PRAKTEK MODUL 4 Container

https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSc8dMhZIkU16kM1C5UiDbBU20K6SK-LYj_Z1socHJOORLbFvA/viewform

TUGAS

5. UP LOAD HASIL PRAKTEK MODUL 5 SPREADER BAR

https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSeqpqB_N8Wr9n6co6NcyKkj0420cEDrF7-KEDsONESWCfx4yg/viewform

(15)

KETENTUAN LAPORAN PRAKTEK

Saudara dalam praktek kali ini akan menemui beberapa kendala, karena keterbatasan waktu, alat, perlengkapan, dan fasilitas. Oleh karena itu ada beberapa ketentuan yang harus saudara ikuti agar kendala tersebut tidak menghambat dalam proses pembuatan laporan dan berlatih untuk menghadapi kondisi aktualnya. Berikut beberapa hal yang diperlukan agar saudara memperoleh manfaat yang maksimal dari kondisi training yang terbatas namun tidak mendapat kendala pada saat menghadapi kondisi aktual dilapangan.

1. Pemeriksaan dengan NDT yang tidak dilaksanakan pada saat praktek, tetap dibuat laporan, dengan catatan kondisinya baik. Seolah-olah saudara menerima laporan dari NDT personnel.

2. Pemeriksaan uji beban (jika ada) yang telah saudara tulis dalam prosedur, seolah-olah terlaksana sesuai rencana, tujuannya agar saudara berlatih mengisi form yang ada.

3. Saudara dapat mengasumsikan sendiri parameter yang tidak saudara ketahui. Namun harus hati-hati bahwa asumsi yang saudara ambil harus akuntable, valid dan memadai. Asumsi ini hanya dipakai selama saudara melaksanakan praktek. Tujuan utamanya adalah belajar membuat laporan secara lengkap meskipun dengan asumsi dan simulasi. (Pada kondisi aktual---DILARANG) 4. Dengan penjelasan tersebut diatas, diharapkan seluruh peserta pernah belajar

membuat laporan secara lengkap, sehingga tidak ada keraguan dalam pemeriksaan aktual dilapangan.

15 OF 48 ALIM SAADI

(16)

OBJECT PRAKTEK

Bagan 1WEBBING SLINGS

Bagan 2 SHACKLE

Bagan 3 HOOK Bagan 4 MASTER LINK AND TURN BUCKLE

Bagan 5 WIRE TERMINATIONS Bagan 6RIGGING HARDWARE

(17)

OBJECT PRAKTEK

Spreader Bar

Round Sling

17 OF 48 ALIM SAADI

(18)

CHECKLIST PRAKTEK

NAMA PERALATAN: CONTAINER CARRYING UNIT (CCU) 1. KODE STD:

a) BS 7072 b) BS 3951-2.1

2. DAFTAR PERIKSA INSPEKSI:

a) Pastikan berat kosong/tare weight, muatan / SWL, berat kotor dan nomor identifikasi dapat dibaca dan direferensikan silang pada laporan bukti beban terkini atau laporan pemeriksaan terkini.

b) Pemeriksaan tersebut harus meliputi:

c) Semua bagian bantalan beban termasuk struktur dasar dan interior. d) Semua las-lasan yang menahan beban, yang dapat diakses harus bebas

dari cacat.

e) Korosi pada Struktur, kerusakan mekanis atau deformasi yang berlebihan. f) Distorsi pada Titik pengangkatan, kerusakan mekanis atau tanda-tanda

kerusakan atau kelebihan beban lainnya.

g) Pintu, rangka, segel, engsel dan kunci, dll. Untuk memastikan bahwa semuanya beroperasi dengan layak dan memuaskan tanpa perlu adanya tenaga tambahan yang tidak semestinya.

h) Lantai di bagian dalam container harus rata tanpa indikasi bahaya atau kelebihan beban. Fasilitas drainase, jika dipasang harus bersih dari puing-puing dan kotoran/sampah dll.

i) Plat data dan paint marking untuk memenuhi persyaratan BS 7072. j) Setelah pemeriksaan menyeluruh, "NAME PLATE" harus distamp k) Setelah pemeriksaan menyeluruh termasuk pemeriksaan non destruktif

dari titik angkat lasan, "DATA PLATE" harus distamp 3. Proof Test:

a) Periksa container untuk tanda-tanda cacat yang mungkin mempengaruhi proof load.

b) Beban uji harus didistribusikan secara merata di atas lantai container.

c) Angkat container dengan set pengangkat yang sesuai untuk tujuan pengujian, yaitu container yang memiliki sudut

disertakan kira-kira 90º di antara kaki sling yang relevan. d) Angkat container dengan hati-hati pada titik angkatnya

sedemikian rupa sehingga tidak ada gaya percepatan

atau perlambatan yang diterapkan. Gerakan harus smooth, tidak terhentak.

e) Proof load harus dinaikkan dari permukaan tanah dan ditahan minimal selama 5 (lima) menit.

f) Periksa container dan lakukan observasi untuk mendeteksi cacat yang terlihat jelas.

g) Setelah proof load dilepas, periksa container untuk tanda-tanda kerusakan atau deformasi yang mungkin membuatnya tidak cocok

(19)

untuk digunakan. Tidak ada defleksi permanen pada struktur kontainer.

h) Pemeriksaan non destruktif lifting point welds kontainer harus dilakukan.

i) Jika semua stamp memuaskan pada pelat data untuk

menunjukkan bahwa itu telah diuji, diperiksa dan telah dilakukan pemeriksaan non destruktif pada pengelasan titik angkat

dan laporan pengujian masalah. 4. Catatan / Komentar:

5. Set pengangkatan normal container tidak akan digunakan untuk pengujian proof load dari container.

a) Kontainer dengan sertifikasi yang berlaku kurang dari satu bulan tidak boleh dikirim ke instalasi lepas pantai manapun, kecuali dengan perjanjian sebelumnya dengan pengirim.

b) Penutup pintu dan panel yang dapat dilepas harus dirancang untuk memfasilitasi penutupan positif dan minimal satu batang pengunci per pintu harus dipasang.

c) Pengaturan penguncian harus dilindungi untuk mencegah terlepas karena benturan.

d) Container yang berpotensi menampung air harus memiliki fasilitas drainase yang sesuai .

e) Jika diperlukan kedap cuaca, maka pintu harus dilengkapi dengan gasket/rubber seal.

f) Jika container berisi unit daya, pompa, dll., Barang-barang ini merupakan bagian dari berat Kosong.

g) Tank Frame. Tangki itu sendiri merupakan bagian dari berat Kosong.

h) Jika container tidak dapat langsung dibebani dengan beban uji karena konstruksinya maka inspektur harus menentukan metode alternatif yang sesuai seperti menangguhkan bobot dari rangka. i) Semua atap kontainer, termasuk yang terbuat dari pelat

checker, harus dilapisi dengan media anti selip permanen.

j) Kait tidak boleh digunakan untuk perlengkapan terminal pada set pengangkat.

k) Persyaratan BS 1290 "Sling tali kawat dan kaki sling untuk tujuan pengangkatan umum " harus digunakan untuk set pengangkat dan harus dipilih berdasarkan kepatuhan terhadap BS 1290 pada peringkat SWL 1,3 kali berat kotor maksimum container itu

dipasang untuk.

l) Penghentian harus dari tipe aman ferrule dengan bidal. m) Tali kawat tidak boleh memiliki diameter kurang dari 13mm. n) Semua item tali-temali harus diperiksa pada waktu yang sama

dengan kontainer.

o) Pastikan pelat data kontainer ditandai dengan benar dan terkait dengan laporan.

p) Sling ferrule harus distamp dengan tanggal pemeriksaan. q) Pastikan nomor identifikasi dan berat Kosong, muatan / SWL

dan berat kotor ditandai dengan jelas. 19 OF 48

(20)

r) Jika tautan master dipasang ke rakitan sling, itu harus dirancang sesuai dengan saran pada desain yang diberikan dalam lampiran D dari BS 1290, dengan dimensi internal minimum 270mm x 140mm.

s) Untuk pemeriksaan Shackle lihat std

t) Untuk pemeriksaan sling tali kawat mengacu pada std 6. NAME PLATE INSPEKSI:

a) Pelat harus diberi judul "PELAT DATA" dan harus secara permanen dan jelas ditandai dengan informasi berikut: b) Nama pemilik.

c) Nomor identifikasi unik container. d) Berat Kosong dalam ton

e) Muatan / SWL dalam ton.

f) Berat kotor maksimum dalam ton. g) Tanggal ujian dan / atau ujian terakhir.

h) Plat harus memiliki bekal untuk merekam 6 (enam) pemeriksaan. i) Informasi tambahan dapat ditambahkan yaitu fungsi atau

penggunaan klien saja, dll.

j) Karakter yang digunakan untuk menandai pelat harus tidak kurang dari 4 mm .

k) Tanda identifikasi

l) Jika memungkinkan, identifikasi kontainer harus dipajang di atap, dengan karakter tidak kurang dari 300mm. Penandaan harus dilakukan sedemikian rupa untuk menghindari interpretasi yang salah (misalnya dengan menggarisbawahi). Jika memungkinkan, tepi bawah penandaan harus ditempatkan di dekat sisi container tempat pintu berada.

m) Identifikasi container harus ditampilkan secara mencolok di semua sisi container dengan karakter warna yang kontras, tidak kurang dari 75 mm.

n) Penandaan informasi

o) Kotak matt hitam tidak kurang dari 400mm x 400mm harus disediakan untuk penandaan informasi seperti kargo, tujuan, bahaya, dll. Harus ditempatkan di pintu atau di satu sisi kontainer tanpa pintu.

p) Tepat di bawah kotak matt hitam, bobot Kosong, muatan / SWL, dan bobot kotor maksimum harus ditampilkan dalam karakter dengan warna kontras setinggi tidak kurang dari 50mm. q) Pengguna dapat menambahkan tanda tambahan. 7. Laporan / sertifikasi:

a) Laporan tes dan pemeriksaan menyeluruh b) Pernyataan kesesuaian

(21)

8. GAMBAR / SKETSA:

21 OF 48 ALIM SAADI

(22)

B. Nama Peralatan: BS EN 12079 CONTAINER (WITH ATTACHMENT) 1. PENGANTAR:

a) Periksa container untuk tanda-tanda cacat yang mungkin mempengaruhi proof load.

b) Beban uji harus didistribusikan secara merata di atas lantai container.

c) Angkat container dengan alat angkat yang sesuai untuk tujuan pengujian, yaitu container yang memiliki sudut kemiringan sekitar 90º di antara kaki sling yang relevan.

d) Angkat container dengan hati-hati pada titik angkatnya sedemikian rupa sehingga tidak ada gaya percepatan atau perlambatan yang diterapkan.

e) Proof load harus dinaikkan dari permukaan tanah dan ditahan minimal selama 5 (lima) menit.

f) Periksa container dan lakukan observasi untuk mendeteksi cacat yang timbul.

g) Setelah proof load dilepas, periksa container untuk tanda-tanda kerusakan atau deformasi yang mungkin membuatnya tidak layak untuk digunakan. Tidak ada defleksi permanen pada struktur kontainer.

h) Pemeriksaan non destruktif terhadap lifting point welds kontainer harus dilakukan.

i) Jika semua telah memenuhi stamp data plate dengan huruf T yang menunjukkan telah diuji, telah dilakukan pemeriksaan dan pemeriksaan non destruktif terhadap lasan titik angkat dan menerbitkan laporan pengujian.

2. CATATAN, KOMENTAR DAN INFORMASI UMUM

a) Set pengangkat normal kontainer tidak boleh digunakan untuk pengujian proof load dari kontainer.

b) Kontainer dengan masa berlaku sertifikat kurang dari satu bulan tidak boleh dikirim ke instalasi lepas pantai manapun, kecuali dengan kesepakatan sebelumnya dengan pengirim/pengguna. c) Penutup pintu dan panel yang dapat dilepas harus dirancang

untuk memfasilitasi penutupan mandiri dan minimal satu batang pengunci per pintu harus dipasang.

d) Pengaturan penguncian harus dilindungi untuk mencegah terlepas karena benturan.

e) Container yang dapat terisi air harus memiliki fasilitas drainase yang memadai .

f) Jika kekedapan cuaca diperlukan, pintu harus dilengkapi dengan gasket.

g) Jika container mengandung/dilengkapi unit mesin, pompa, dll., barang-barang ini merupakan bagian dari massa Kosong. h) Tank Frame. Tangki itu sendiri merupakan bagian dari massa

(23)

i) Jika container tidak dapat langsung dibebani dengan beban uji karena konstruksinya maka inspektur harus menentukan metode alternatif yang sesuai seperti menangguhkan bobot dari rangka. j) Semua atap kontainer, termasuk yang terbuat dari pelat

checker, harus dilapisi dengan media non-slip permanen. k) Kait tidak boleh digunakan untuk perlengkapan terminal pada set

pengangkat.

l) Semua item tali-temali harus diperiksa pada waktu yang sama dengan kontainer.

m) Pastikan pelat data kontainer ditandai dengan benar dan terikat dengan laporan.

n) Pastikan identifikasi dan massa kosong, muatan dan massa kotor ditandai dengan jelas .

o) Perlengkapan sudut ISO tidak boleh digunakan bersama dengan Shackle untuk mengangkat kontainer ke lepas pantai.

3. Berikut ini adalah panduan tentang kriteria set pengangkatan: a) Sling tali kawat , SWL pada sudut yang disertifikasi, faktor

keamanan, nomor identifikasi dan tanggal pengujian /

pemeriksaan dilakukan harus ditandai pada tag identifikasi yang secara permanen terhubung ke rakitan atas gendongan dan tag harus ditandai untuk menunjukkan bahwa sling adalah untuk "Lepas Pantai". Atau, gendongan bisa distamp dengan keras di ferrule.

b) Pengakhiran harus dari tipe aman ferrule dengan bidal. c) Tali kawat tidak boleh memiliki diameter kurang dari 13mm. d) Untuk kontainer lepas pantai dengan massa kotor maksimum

3500 kg atau lebih, diameter tali kawat harus paling sedikit 20 mm.

4. Sling rantai

a) Rantai tidak boleh memiliki diameter kurang dari 8mm. b) Untuk kontainer lepas pantai dengan massa kotor maksimum

3500 kg atau lebih, diameter rantai harus minimal 13mm. 5. Shackle

a) Diameter baut Shackle dan lubang padeye tidak boleh melebihi 6% dari diameter nominal baut Shackle.

b) Tebal padeye dan lebar bagian dalam Shackle tidak boleh melebihi 25% dari lebar bagian dalam Shackle.

c) Direkomendasikan juga bahwa Shackle harus memiliki

setidaknya SWL yang sama dengan satu bagian dari kaki sling yang dipasang padanya.

d) Untuk kontainer dengan massa kotor maksimum hingga dan termasuk 6 ton, faktor keamanan terhadap kerusakan harus diambil sebagai:

e) Tali kawat sling SF = 10 f) Rantai sling SF = 8

g) Shackle, penghubung dan kopling. SF = 8

6. Untuk container dengan massa kotor lebih tinggi, faktor keamanan dapat dikurangi menjadi nilai berikut:

a) Antara 6.000 kg dan 10.000 kg 85% dari SF 23 OF 48

(24)

b) Antara 10.000 kg dan 15.000 kg 72,5% dari SF c) Antara 15.000 kg dan 20.000 kg 65% dari SF d) Antara 20.000 kg dan 25.000 kg 62,5% dari SF e) Untuk pemeriksaan sling wire rope , sling rantai, dan

shackle mengacu pada STD 7. Plat informasi

a) Plat ini harus diberi judul "OFFSHORE CONTAINER DATA PLATE EN12079".

b) Pelat harus berisi informasi berikut: - c) Nomor seri pabrik.

d) Massa kotor maksimum (kg) pada sudut sling desain. e) Massa Kosong (kg).

f) Muatan (kg) dan muatan dek menengah (jika ada). g) Nomor laporan.

h) Suhu desain.

8. Pelat harus berisi informasi berikut: - a) Nomor container pemilik.

b) Nama pemilik dan nomor telepon internasional. c) Tanggal pemeriksaan terakhir.

d) CATATAN: Ketentuan harus dibuat pada pelat untuk

memfasilitasi penandaan permanen untuk minimal sembilan pemeriksaan.

9. Dua pelat data yang disebutkan dapat digabungkan ke satu pelat yang disebut "PELAT DATA KONTAINER LUAR NEGERI". 10. Tanda keamanan

a) Bagian atas container tertutup harus ditandai dengan pita dengan warna kontras yang solid tidak kurang dari 100 mm di sekelilingnya.

b) Rel atas container terbuka dan berbingkai harus ditandai dengan arsir dengan warna yang kontras.

c) Jika container dilengkapi dengan kantong garpu yang dirancang untuk menangani container hanya saat kosong, maka kata "Hanya Angkat Kosong" harus ditampilkan dengan jelas di dekat setiap set kantong garpu dengan karakter tidak kurang dari 50 mm.

11. Tanda identifikasi

a) Jika memungkinkan, identifikasi kontainer harus dipajang di atap, dengan karakter tidak kurang dari 300mm. The menandai harus dilakukan sedemikian rupa untuk menghindari salah interpretasi (misalnya dengan menggarisbawahi). Jika memungkinkan, tepi bawah tanda harus ditempatkan di dekat sisi container tempat pintu berada.

b) Identifikasi container harus ditampilkan secara mencolok di semua sisi container dengan karakter warna yang kontras, tidak kurang dari 75 mm .

c) Untuk container sisi terbuka mungkin perlu memasang panel khusus untuk membawa nomor container. 12. Penandaan informasi

(25)

a) Kotak matt hitam tidak kurang dari 400mm x 400mm harus disediakan untuk penandaan informasi seperti kargo,

tujuan, bahaya , dll. Harus ditempatkan di pintu atau di salah satu sisi container tanpa pintu.

b) Tepat di bawah kotak matt hitam massa Kosong, muatan dan massa kotor maksimum (dalam kilogram) harus ditampilkan dalam karakter dengan warna kontras tidak kurang dari tinggi 50mm.

c) Penandaan tambahan untuk klasifikasi bahaya listrik

(misalnya penandaan zona, dll.) harus ditampilkan di lokasi ini. d) Jika container digunakan untuk mengangkut barang berbahaya,

maka persyaratan kode IMDG terkait label peringatan bahaya harus diperhatikan.

13. Tanda lainnya

a) Jika peti kemas dilengkapi dengan geladak tengah,

muatan geladak harus ditampilkan di bagian dalam container dalam posisi di mana ia terlihat jelas setiap saat, dengan karakter warna kontras tidak kurang dari tinggi 50mm.

14. Laporan / sertifikasi

a) Laporan tes dan pemeriksaan menyeluruh b) Laporan pemeriksaan menyeluruh

c) Pernyataan kesesuaian d) Laporan uji non destruktif

15.

GAMBAR / SKETSA: C.

25 OF 48 ALIM SAADI

(26)

D. NAMA ALAT: Chain block 1. Std / Kode:

a) BS 3243: 1990 "Spesifikasi blok rantai yang dioperasikan dengan tangan".

b) BS EN 818-7: 2002 "Rantai tautan pendek untuk tujuan

pengangkatan-keamanan-Rantai kerekan toleransi halus, Grade T (tipe T, DAT dan DT)"

2. Perkenalan:

a) Pastikan WLL dan nomor identifikasi dapat dibaca dan

direferensikan silang pada laporan proof load saat ini atau laporan pemeriksaan saat ini.

3. Inspeksi:

a) Mur dan baut pengunci longgar atau tidak aman.

b) Kerusakan umum pada bodi blok, termasuk penutup gigi, batas torsi yang putus

c) perangkat (jika terpasang), stripper rantai dan pemandu rantai. d) Rantai tangan untuk aus atau rusak.

e) Chain anchor dan chain end stop untuk tanda-tanda kerusakan. Rantai harus berartikulasi dengan bebas. ini f) agar bebas dari retakan, torehan, gouge, sambungan bengkok

atau terdistorsi dan keausan, peregangan atau korosi

g) dengan pengurangan 8% dari diameter asli menjadi maksimum yang diizinkan.

h) Kait untuk retakan, torehan, cungkil, korosi dan bukaan dari tenggorokan. Ini mungkin menunjukkan

i) beban berlebih atau pemuatan titik kait. Kait harus dilengkapi atau beberapa kait pengaman

j) cara yang sesuai untuk mencegah perpindahan beban yang tidak disengaja dari kait.

k) Operasikan di bawah beban dan dengarkan kebisingan yang berlebihan. Pawl harus membuat suara

l) bunyi klik saat mengangkat. Saat dioperasikan, seharusnya tidak membutuhkan usaha yang berlebihan dan juga tidak

seharusnya

m) melompat atau rem terlihat tergelincir. Sproket rantai dan sproket idler harus dibersihkan

n) serpihan, karena ini mungkin tidak memungkinkan rantai beban untuk duduk dengan benar pada sproket.

o) Untuk kriteria pemeriksaan pengait mengacu pada std 4. Informasi:

a) Blok rantai dapat dipasang dengan perangkat pembatas torsi. Jika ini masalahnya,

b) sebelum penerapan proof load, pembatas harus dibuat tidak beroperasi. Proof load yang diterapkan harus didasarkan pada batas beban kerja (WLL) yaitu beban kerja aman maksimum. c) Unit harus ditandai dengan beban kerja yang aman (SWL)

berdasarkan klasifikasi “M” berikut yang memperhitungkan status pemuatan dan masa pakai yang diharapkan:

(27)

e) M2 - 80% dari beban kerja yang aman f) M3 - 63% dari beban kerja yang aman g) M4 - 50% dari beban kerja yang aman

h) Jika tidak ada informasi teknis dari pabrikan tertentu tentang keausan rantai yang diizinkan, maka yang berikut ini harus digunakan:

i) Periksa sambungan untuk keausan pengurangan 8% dari

diameter asli menjadi maksimum yang diizinkan. Perhatian harus diberikan pada mahkota bagian dalam ( titik kontak ).

j) Periksa perpanjangan maksimum 2 1/2%. Hal ini dapat dilakukan sebagai berikut:

k) Pilih panjang rantai yang belum pernah dipakai dan tidak terentang.

l) Tangguhkan rantai secara vertikal dan dengan menggunakan pengukur tipe kaliper, ukur panjang bagian luar dari sejumlah tautan yang sesuai, kira - kira 305 mm hingga 610 mm (12 inci hingga 24 inci) secara keseluruhan;

5.

Ukur jumlah tautan yang sama di bagian yang digunakan dan hitung persentase pertambahan panjangnya.

Panjang Rantai Bekas - Panjang Rantai Belum Dipakai Perpanjangan% = --- --- x100

Panjang Rantai Belum Dipakai

i.

Tanda tingkat kualitas dari rantai harus distamp atau diembos pada setidaknya setiap dua puluh mata rantai atau mata rantai dengan interval 1 meter, mana saja yang jaraknya lebih kecil.

27 OF 48 ALIM SAADI

(28)
(29)

E. NAMA ALAT: Chain lever hoist 1. Std / kode:

a) BS 4898: 1973 (1989) "Spesifikasi kerekan tuas rantai". b) BS EN 818-7: 2002 "Rantai penghubung pendek untuk tujuan

pengangkatan-keamanan-Rantai kerekan toleransi halus, Grade T (tipe T, DAT dan DT)".

2. Checkllst:

a) Kerusakan umum pada bodi hoist termasuk penutup roda gigi, kerusakan pada pemandu rantai dan khususnya pada tuas operasi yang dapat mengindikasikan kelebihan beban sebelumnya.

b) Operasikan kerekan di bawah beban dan dengarkan kebisingan yang berlebihan. Pawl harus mengeluarkan bunyi klik selama pengangkatan.

c) Saat dioperasikan, hoist tidak memerlukan tenaga yang berlebihan atau melompat atau rem terlihat tergelincir. d) Sproket rantai harus dibersihkan dari serpihan karena hal ini

mungkin tidak memungkinkan rantai beban untuk duduk dengan benar di dalam sproket.

e) Rantai untuk retakan, torehan, gouge, sambungan bengkok atau terdistorsi dan keausan, peregangan atau korosi dengan

pengurangan 8% dari diameter asli karena keausan adalah batas maksimum yang diizinkan.

f) Jangkar rantai (jika dipasang) dan penghenti ujung rantai (jika dipasang) untuk tanda-tanda kerusakan. Pengurangan 8% dari diameter asli karena keausan adalah batas maksimum yang diizinkan.

g) g) Kait untuk retakan, torehan, gouges, korosi dan bukaan dari tenggorokan. Ini mungkin menunjukkan kelebihan muatan atau titik pemuatan kail.

h) Kait harus memiliki kait pengaman yang dipasang. i) Mur dan baut pengunci longgar atau tidak aman. j) Untuk kriteria pemeriksaan hook mengacu pada std 3. Uji Beban:

a.

Setelah pemeriksaan uji pra beban dilakukan, proof load dapat diterapkan dan untuk memastikan satu revolusi lengkap dari semua bagian mekanis.

b.

Proof load harus diambil dengan menggunakan tuas operasi. Pantau kerekan tuas untuk mendeteksi cacat yang terlihat jelas.

c.

Lepaskan proof load dan periksa kerekan tuas apakah ada cacat.

d.

Jika semuanya memuaskan tandai kerekan tuas dengan SWL dan nomor identifikasi uniknya dan keluarkan laporan pengujian.

29 OF 48 ALIM SAADI

(30)

4. GAMBAR / SKETSA:

F. NAMA ALAT: Chain sling 1. Std / Kode:

a) BS EN 818-1: 1996 “Rantai penghubung pendek untuk tujuan pengangkatan-keselamatan-Umum kondisi penerimaan ”. b) BS EN 818-2: 1997 "Rantai tautan pendek untuk tujuan

pengangkatan-keamanan-Rantai toleransi sedang untuk sling rantai-Grade 8".

c) BS EN 818-4: 1997 "Rantai penghubung pendek untuk tujuan pengangkatan-keselamatan-Rantai sling-Grade 8".

2. PENGANTAR:

a) Pastikan WLL dan nomor identifikasi dapat dibaca dan

direferensikan silang pada laporan proof load saat ini atau laporan pemeriksaan saat ini.

3. DAFTAR PERIKSA:

a) Tautan untuk keausan pengurangan 8% dari diameter nominal menjadi maksimum yang diizinkan. Perhatian harus diberikan ke bagian dalam mahkota (titik kontak). Tidak perlu mengukur setiap tautan tetapi hanya yang terlihat aus secara visual.

b) Meregang karena aus dan kemungkinan kelebihan beban. Peregangan harus tidak cukup kuat untuk menyebabkan tautan mengunci satu sama lain.

(31)

c) Tautan bengkok, bengkok, atau terdistorsi.

d) Pengurangan diameter yang disebabkan oleh korosi. Juga setiap torehan atau celah akan bertindak sebagai pemicu stres.

e) Retakan, patahan las atau tanda lainnya pada area las dari sambungan harus diselidiki secara menyeluruh.

f) Tanda-tanda busur api, luka bakar atau percikan las pada rantai adalah penyebab penolakan.

g) Setiap erosi material karena serangan kimia dapat menyebabkan rantai tidak layak untuk digunakan.

h) Kontak dengan bahan kimia mungkin tidak terlihat secara visual dan dapat menyebabkan perapuhan hidrogen pada bahan yang menyebabkan retakan pada garis rambut.

i) Shortening clutch dan perangkat sambungan mekanis untuk peregangan, keausan, retakan atau deformasi.

j) Untuk kriteria pemeriksaan dari hook (s) mengacu pada std k) Untuk kriteria pemeriksaan master link and assembly mengacu

pada std.

l) Jika tidak ada informasi teknis dari pabrikan tertentu tentang keausan rantai yang diizinkan, maka yang berikut ini harus digunakan:

m) Periksa sambungan untuk keausan pengurangan 8% dari diameter asli menjadi maksimum yang diizinkan.

n) Perhatian harus diberikan pada mahkota bagian dalam (titik kontak).

o) Periksa perpanjangan maksimum 5%. Hal ini dapat dilakukan sebagai berikut:

p) Pilih panjang rantai yang belum pernah dipakai dan tidak terentang.

q) Tangguhkan rantai secara vertikal dan dengan menggunakan pengukur tipe kaliper, ukur panjang bagian luar dari sejumlah link yang sesuai, kira-kira 305 mm sampai 610 mm (12 inci sampai 24 inci) secara keseluruhan;

r) Ukur jumlah tautan yang sama di bagian yang digunakan dan hitung persentase pertambahan panjangnya.

Panjang Rantai Bekas - Panjang Rantai Belum Dipakai

Perpanjangan% = --- --- x100

Panjang Rantai yang Belum Dipakai

31 OF 48 ALIM SAADI

(32)

4. GAMBAR / SKETSA:

G. NAMA ALAT: HOOK 1. Kode / STd: 2. Pengantar

a) Pastikan SWL dan nomor identifikasi terbaca dan direferensikan silang pada laporan proof load saat ini atau laporan pemeriksaan saat ini.

3. DAFTAR PERIKSA:

a) Pengait untuk putaran bebas, distorsi, regangan, korosi, retakan, torehan, gouge dan keausan. Batas tekukan atau puntiran dari bidang kait yang tidak terikat tidak boleh melebihi 10

derajat. Pengurangan 8% dari luas penampang karena keausan akan digunakan untuk kriteria penolakan.

b) Semua pin beban untuk keausan dan kerusakan. c) Pengoperasian kait pengaman termasuk pegas.

(33)

e) Sheave (s) untuk hasil akhir yang mulus dan berputar bebas dengan tangan. Alur berkas gandum akan diperiksa profilnya dengan menggunakan pengukur berkas gandum.

f) Berkas gandum harus dilengkapi dengan pelindung atau

perangkat lain yang sesuai untuk mencegah tali keluar dari alur berkas gandum.

g) Pastikan pin poros terkunci secara positif dan tidak bergerak saat berkas gandum diputar.

h) Titik pelumasan harus jelas dan berfungsi.

i) Pastikan semak atau bantalan tidak kendur di sheave dan tidak aus jika bersentuhan dengan pin poros.

j) Pelat samping untuk distorsi dan tanda tali yang disebabkan oleh sudut timah yang salah.

k) Jika pin penahan dipasang, mereka harus beroperasi dengan benar.

l) Perpanjangan lubang dan deformasi becket.

m) Mur, baut dan pin belah yang longgar atau tidak aman. 4. PROOF LOAD:

a) Sebelum menerapkan proof load, kait balok harus ditandai

dengan menggunakan pukulan tengah pada titik 'a' dan 'b' seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah.

b) Jarak antara titik-titik ini harus diukur sebelum dan sesudah proof load. The jarak diukur adalah telah bertahan tes tanpa

menunjukkan satu set permanen melebihi seperempat dari 1%. c) Terapkan proof load dan simpan blok crane di bawah

pengamatan untuk mendeteksi cacat yang jelas.

d) Lepaskan beban dan periksa apakah ada cacat pada blok crane. e) Berkas berkas akan berputar bebas setelah proof load.

f) Jika semuanya memuaskan tandai blok crane dengan SWL-nya, nomor identifikasi unik dan keluarkan laporan pengujian.

5. GAMBAR/SKETSA:

33 OF 48 ALIM SAADI

(34)

H. NAMA PERALATAN: Eyebolt 1. Std / Kode:

2. PENDAHULUAN: Pastikan SWL dan nomor identifikasi terbaca dan

referensi silang pada laporan proof load saat ini atau laporan pemeriksaan saat ini.

3. DAFTAR PERIKSA:

a) Kerusakan pada utas. Ini termasuk benang yang aus atau salah bentuk. Pengurangan 8% karena keausan pada link akan

digunakan untuk kriteria penolakan.

b) Eyebolt dan tautan (jika dipasang) untuk distorsi, betis bengkok, deformasi mata, regangan pada tautan, korosi, retakan, torehan dan gouge.

c) Pastikan kerah mesin rata dan bebas dari kerusakan.

d) Eyebolt tidak boleh digunakan untuk tujuan pengangkatan jika diameternya kurang dari 12mm (1/2 ”).

e) Dalam keadaan apa pun, eyebol yang bengkok tidak boleh diluruskan.

f) Mesin ulang atau modifikasi eyebolt tidak diizinkan. g) Shimming dapat digunakan hingga ketebalan maksimum

setengah dari pitch benang . 4. GAMBAR / SKETSA:

(35)

1. Std / Kode: BS 6668 Bagian 1: 1986 (1991) “Spesifikasi sling pengangkat tekstil untuk sling pengangkat untuk layanan umum yang terbuat dari tali serat alami dan buatan tertentu”.

2. PENDAHULUAN: Pemeriksaan dilakukan pada pencahayaan yang memadai, sistematis dan memperhatikan kondisi operasional dan

lingkungan tempat peralatan tersebut digunakan. Fiber sling harus dalam kondisi aman untuk digunakan dan ini harus diperhatikan saat

memutuskan apakah akan menerima atau menolak peralatan. Pastikan SWL dan nomor identifikasi dapat dibaca dan direferensikan silang pada pernyataan kesesuaian atau laporan pemeriksaan saat ini.

3. DAFTAR PERIKSA:

a) Pengelupasan permukaan luar dan keausan umum, yang akan terlihat sebagai kerusakan filamen dan serat. Dalam penggunaan biasa akan terjadi beberapa kerusakan atau kerusakan pada serat. Ini tidak berbahaya selama tidak berlebihan.

b) Area abrasi parah dan kerusakan mekanis yang disebabkan, misalnya, tali dilewati benda tajam saat berada di bawah beban dan pengurangan satu untai yang parah semuanya menyebabkan penolakan karena akan mengakibatkan pengurangan kekuatan yang serius.

c) Perhatikan bahwa semakin kecil luas penampang tali, semakin rentan aus dan kerusakan mekanis.

d) Pemuatan dan pelenturan tali yang berulang-ulang saat di bawah tegangan akan menyebabkan keausan internal. Jika pasir atau benda asing lainnya menembus bagian dalam tali, hal itu dapat diindikasikan dengan mengendurnya untaian atau dengan adanya debu serat di dalam tali.

e) Karena bahan kimia tertentu akan mempengaruhi sling tali fiber, maka harus diperiksa bubuk permukaan dan kemungkinan hilangnya pewarnaan.

f) Pembakaran serat alami dan sekering dari serat buatan menunjukkan bahwa sling telah mengalami panas yang

berlebihan dari metode penggunaan, misalnya dalam halangan choker. Tali bisa sangat lemah karena panas tanpa menunjukkan tanda-tanda yang jelas.

g) Kotoran yang berat harus dibuang sejauh mungkin karena dapat menyembunyikan kemungkinan cacat pada gendongan.

h) Gunakan air bersih untuk menghilangkan kotoran. 4. Berikut informasi material sling tali fiber yang tersedia.

a) Poliamida (Nylon) sebenarnya kebal terhadap efek alkali tetapi diserang oleh asam berkekuatan sedang. Kehilangan kekuatan 15% akan terjadi jika gendongan dibasahi.

b) Poliester tahan terhadap asam kekuatan sedang tetapi rusak oleh alkali.

c) Polypropylene sedikit dipengaruhi oleh asam dan basa dan cocok untuk aplikasi yang memerlukan ketahanan terhadap bahan kimia.

d) Semua hal di atas sangat tahan terhadap jamur dan serangan mikrobiologis lainnya.

35 OF 48 ALIM SAADI

(36)

e) Sling tali serat alami menawarkan sedikit atau tidak ada ketahanan terhadap bahan kimia, asapnya atau gas tertentu. f) "Sambungan panjang" dan "Sambungan Liverpool" tidak boleh

digunakan. 5. Lokasi tanda identifikasi

a) Beban kerja yang aman (SWL) dan nomor identifikasi harus diberi tanda tahan lama pada sling biasanya dengan menggunakan selongsong plastik yang disusutkan ke tali.

b) Informasi lain mungkin ditandai pada sling yaitu faktor mode, panjang dll.

c) Jenis bahan sling akan dikenali sebagai berikut dengan label berwarna yang ditempelkan pada sling: -

d) Poliamida (Nylon) HIJAU e) Poliester BIRU

f) Polypropylene MERAH / COKLAT g) Sisal / Manila / Cotton WHITE 6. GAMBAR / SKETSA:

(37)

J. NAMA PERALATAN: Full body harness

1. Code / Std: BS EN 361: 1992 "Alat pelindung diri terhadap jatuh dari ketinggian-Seluruh tubuh harness". BS EN 365: 1993 "Alat pelindung diri agar tidak jatuh dari ketinggian-Persyaratan umum untuk petunjuk

penggunaan dan penandaan". 2. DAFTAR PERIKSA:

a) Permukaan chaffing. Beberapa pengelupasan pada serat

permukaan dapat diterima tetapi harus ditolak jika benang luarnya putus.

b) abrasi lokal karena ini akan mengakibatkan hilangnya kekuatan yang serius.

c) Potongan, robekan atau robekan pada anyaman terutama pada tepi tepi.

d) Pelemahan lokal dan pelunakan material karena serangan kimia. Pengelupasan serat permukaan menunjukkan hal ini. e) Tampilan kaca atau fusi serat adalah akibat dari panas dan

kerusakan gesekan.

f) Percikan las, yang akan menyebabkan pembakaran

lokal. Percikan mungkin melekat dengan sendirinya dalam jaring yang menyebabkan abrasi.

g) Benang atau jahitan yang longgar atau rusak menyebabkan penolakan dengan memberikan perhatian khusus pada area di mana anyaman diumpankan melalui elemen penyetelan. h) Elemen penyetelan, elemen attachment penahan jatuh dan

gesper pengaman untuk pemotongan, torehan, gouge dan retakan. Torehan dan luka pada alat kelengkapan ini dapat menyebabkan kerusakan pada anyaman.

i) Elemen penyetelan dan gesper harus disetel dan harus beroperasi dengan benar.

j) Kotoran yang berat harus dihilangkan sejauh mungkin karena dapat menyembunyikan potensi kerusakan

pada harness. Gunakan air bersih untuk menghilangkan kotoran. Jika kotoran meresap ke dalam harness

dan pemeriksaan yang tepat tidak dapat dilakukan, hapus dari layanan.

37 OF 48 ALIM SAADI

(38)
(39)

K. NAMA PERALATAN: Hook

1. (LATIHAN MEMBUAT SENDIRI, SEPERTI CONTOH DIATAS)

L. NAMA PERALATAN: Pulley block 1. Kode / Std:

a) BS 4018: 1966 “Spesifikasi balok katrol untuk digunakan dengan tali kawat”.

b) BS 4536: 1970 “Spesifikasi balok katrol tugas berat untuk digunakan dengan tali kawat”.

2. PENDAHULUAN:

a) Pastikan SWL dan nomor identifikasi terbaca dan referensi silang pada laporan proof load saat ini atau laporan pemeriksaan saat ini.

3. DAFTAR PERIKSA:

a) Retak di tikungan atau perubahan bagian. b) Kerusakan mekanis, torehan, gouge dan korosi.

c) Sheave (s) untuk hasil akhir yang mulus dan berputar bebas dengan tangan. Pin poros terkunci secara positif dan tidak bergerak saat berkas gandum diputar.

d) Alur sheave untuk profil dan setiap keripik atau retakan adalah penyebab penolakan.

e) Kelambanan di semak atau bantalan.

f) Pemasangan kepala untuk kerusakan mekanis, keausan, torehan, gouge dan korosi. Ini harus berputar bebas dan betis tidak boleh diregangkan. Jika betis bengkok atau s tretched itu harus dihapus dari layanan.

g) Becket (jika dipasang) untuk perpanjangan lubang dan deformasi.

h) Pelat samping untuk distorsi dan tanda tali yang disebabkan oleh sudut timah yang salah.

i) Kerusakan atau distorsi pada strap samping.

j) Mur, baut dan pin belah yang longgar atau tidak aman k) Titik pelumasan harus jelas dan berfungsi.

l) Pin penahan atau klip "R" harus dipasang ke pin pemasangan kepala dan pin pelat samping.

m) Praktik industri saat ini adalah untuk blok katrol memiliki faktor keamanan 5.

n) Beban kerja yang aman dari blok katrol dapat dinyatakan dalam bentuk head fitting (HF) dan line pull (LP).

o) Beban kerja yang aman, nomor identifikasi dan nama pabrikan atau pemasok harus secara permanen dan jelas ditandai dengan stamping atau dengan menggunakan pelat yang sesuai yang dipasang secara permanen pada bagian blok tanpa tekanan . Ini biasanya akan dipasang pada salah satu pelat samping.

p) Sebelum pemeriksaan menyeluruh, inspektur harus melihat baik laporan pengujian saat ini atau laporan pemeriksaan terakhir untuk memastikan bahwa blok telah diuji dan / atau diperiksa dengan benar dan untuk membiasakan diri dengan kondisi 39 OF 48

(40)

khusus yang diterapkan

pada peralatan pengangkat . The berbagai jenis laporan yang mungkin tersedia adalah sebagai berikut

q) Laporan tes dan pemeriksaan menyeluruh r) Laporan pemeriksaan menyeluruh

s) Pernyataan kesesuaian 4. GAMBAR / SKETSA:

M. NAMA PERALATAN: turnbuckle 1. Std / Kode:

a) BS 4429: 1987 (1998) "Spesifikasi sekrup rigging dan turnbuckle untuk teknik umum, tujuan pengangkatan dan aplikasi gantungan pipa".

(41)

2. PENDAHULUAN: Pastikan SWL dan nomor identifikasi terbaca dan

referensi silang pada laporan proof load saat ini atau laporan pemeriksaan saat ini.

3. DAFTAR PERIKSA:

a) Kerusakan pada utas. Ini termasuk benang yang bentuknya aus atau salah.

b) Lubang pandang bersih dari minyak. Namun benang harus dilumasi dengan memadai.

c) Bodi untuk aus, torehan, gouge, retak atau korosi.

d) Benang tubuh di mata yang disadap untuk kerusakan dan pastikan bebas dari kontaminasi.

e) Distorsi pada salah satu bagian, terutama jika ujung garpu yang disekrup dipasang.

f) Ulir sekrup tidak rusak dan bebas dari kontaminasi. Pastikan ujung berulir terpasang sepenuhnya ke dalam tubuh.

g) Pin untuk distorsi dan keausan, torehan, gouge, retakan dan korosi. Keausan maksimum yang diizinkan untuk pemasangan mata sekrup adalah 8%.

h) Terapkan proof load dan simpan sekrup rigging di bawah observasi untuk mendeteksi cacat yang jelas.

i) Proof load harus diterapkan dengan ulir sekrup diperpanjang sepenuhnya.

j) Lepaskan beban dan periksa apakah ada cacat pada sekrup rigging. Pemeriksaan akan melibatkan pelepasan ulir sekrup. k) Jika semuanya memuaskan tandai sekrup rigging dengan

SWL-nya, nomor identifikasi unik dan terbitkan laporan pengujian.

41 OF 48 ALIM SAADI

(42)
(43)

N. NAMA PERALATAN: Round sling

1. Code / Std: BS EN 1492 Bagian 2: 2000 “Sling

tekstil. Keamanan. Roundsling terbuat dari serat buatan, untuk penggunaan umum ”.

2. PENDAHULUAN: Pastikan WLL dan nomor identifikasi terbaca dan referensi silang pada pernyataan kesesuaian saat ini atau laporan pemeriksaan saat ini.

3. DAFTAR PERIKSA:

a) Pengelupasan permukaan dan pemakaian umum. Beberapa sekering penutup pelindung dapat diterima tetapi harus ditolak jika penutup tersebut memperlihatkan inti bagian dalam.

b) Pemotongan, robekan atau robekan pada penutup luar menyebabkan penolakan.

c) Serbuk permukaan dan kemungkinan hilangnya warna karena serangan kimia. Bahannya juga mungkin terasa lengket saat disentuh.

d) Area mengkilap yang halus pada penutup luar merupakan tanda kerusakan panas yang mungkin disebabkan oleh gesekan dan akan mempengaruhi inti.

e) Jika penutup luar adalah dari konstruksi yang dijahit, maka harus utuh.

f) Pemotongan, torehan, gouges dan retakan pada ujung fitting karena dapat menyebabkan kerusakan pada sling.

g) Kotoran yang berat harus dibuang sejauh mungkin karena dapat menyembunyikan kemungkinan cacat pada gendongan.

h) Gunakan air bersih untuk menghilangkan kotoran. Jika kotoran meresap ke dalam sling dan pemeriksaan yang tepat tidak dapat dilakukan, lepaskan sling dari servis.

4. Berikut informasi material sling bulat yang tersedia.

a) Poliamida (Nylon) hampir kebal terhadap efek basa

tetapi diserang oleh asam berkekuatan sedang. Kehilangan kekuatan 15% akan terjadi jika gendongan dibasahi. Suhu pengoperasian -40 ºC hingga 100 ºC.

b) Poliester tahan terhadap asam kekuatan sedang tetapi rusak oleh alkali.

c) Suhu pengoperasian -40 ºC hingga 100 ºC.

d) Polypropylene sedikit dipengaruhi oleh asam dan basa dan cocok untuk aplikasi yang memerlukan ketahanan terhadap bahan kimia. Suhu pengoperasian -40 ºC hingga 80 ºC.

e) Semua hal di atas sangat tahan terhadap jamur dan serangan mikrobiologis lainnya .

f) Faktor keamanan minimum untuk anyaman sling adalah 7. 5. Penandaan sling bundar harus mencakup yang berikut: -

a) Batas beban kerja, dengan gaya tarik lurus

b) Bahan sling bulat yaitu polyester, polyamide, polypropylene c) Panjang nominal dalam meter

d) Nama pabrikan, lambang, merek dagang atau identifikasi lain yang tidak meragukan

6. Kode ketertelusuran 43 OF 48

(44)

a) Nomor dan bagian yang relevan dari standar Eropa ini

b) Informasi ini harus ditandai dengan jelas dan tidak terhapuskan, pada label tahan lama yang dipasang langsung ke sling bundar c) Informasi lain mungkin ditandai pada sling yaitu faktor mode,

panjang dll.

7. Jenis bahan sling akan dikenali dari label berwarna yang ditempelkan pada sling sebagai berikut: -

a) Poliamida (Nylon) HIJAU b) Poliester BIRU

c) Polypropylene COKLAT 8. GAMBAR / SKETSA:

(45)

O. NAMA PERALATAN: Shackle

1. Kode / Std: BS 3551: 1962 (1998) "Spesifikasi Shackle baja paduan". 2. Pendahuluan: Pastikan SWL dan nomor identifikasi terbaca dan

direferensikan silang pada laporan proof load saat ini atau laporan pemeriksaan saat ini.

3. DAFTAR PERIKSA:

a) Shackle untuk kerusakan benang pada pin dan mata badan. b) Distorsi pada bodi atau pin menyebabkan

penolakan. Pengurangan 8% karena keausan pada pin atau bodi digunakan untuk kriteria penolakan.

c) Shackle untuk distorsi, regangan, korosi, retakan, serangan kimiawi, torehan dan gouge.

d) Pembangkit tegangan seperti torehan dan alur tali kawat harus dihaluskan dengan pengajuan.

e) Pastikan pin memiliki panjang yang benar sehingga menembus kedalaman penuh dari mata yang disekrup dan memungkinkan kerah pin untuk tidur di permukaan mata yang dibor. Ketika pin sekrup disekrup ke rumah, tidak lebih dari satu setengah ulir harus terlihat di antara rahang Shackle.

f) Jika pin pengaman dipasang, pastikan pin split dipasang. g) Setelah dilakukan pemeriksaan pre load test, maka proof load

dapat diterapkan. Pantau Shackle untuk mendeteksi cacat yang terlihat jelas.

h) Lepaskan proof load dan periksa Shackle apakah ada cacat. i) Pastikan bahwa sekrup pin masuk dan keluar dari mata badan

Shackle atau jika itu adalah pin tipe baut yang berputar bebas saat dipasang ke Shackle.

j) Jika semuanya memuaskan tandai Shackle dengan SWL dan nomor identifikasi uniknya dan keluarkan laporan pengujian. k) Tidak ada pengelasan atau perlakuan panas yang harus

dilakukan pada Shackle.

l) Tidak ada tanda yang harus distamp pada mata atau mahkota dari Shackle meskipun BS 3551 memungkinkan tanda tingkat kualitas distamp pada mahkota.

m) Shackle diukur berdasarkan diameter badan dan bukan peniti. n) Pin dan bodi Shackle dirancang untuk memiliki kekuatan yang sama. Ini dilakukan dengan membuat diameter pin sedikit lebih besar.

o) Beban kerja yang aman, tanda tingkat kualitas dan nomor identifikasi harus ditandai secara permanen dan terbaca di sisi badan Shackle antara mata dan mahkota.

p) Ini biasanya akan dilakukan dengan stamping keras.

45 OF 48 ALIM SAADI

(46)
(47)

P. NAMA PERALATAN: Spreader beam/bar 1. Kode / Std: Teknik Cacl.

2. PENDAHULUAN: Pastikan SWL dan nomor identifikasi terbaca dan

referensi silang pada laporan proof load saat ini atau laporan pemeriksaan saat ini.

3. DAFTAR PERIKSA:

a) Retak atau undercut / overlap pada lasan. Pengelasan harus bersih dan bebas dari karat. Jika dianggap perlu, periksakan lasan dengan pengujian non-destruktif.

b) Korosi pada setiap bagian lasan dan struktur.

c) Kerusakan, deformasi, perpanjangan atau keausan pada setiap lubang. Lubang harus cukup halus agar tidak menimbulkan kerusakan akibat pemuatan titik pada attachment apa

pun. Perhatikan bahwa lubang harus dikerjakan dengan mesin dan tidak memotong api. Lubang yang dibuat dengan

pemotongan api harus ditolak. 4. Koneksi baut untuk kekencangan.

a) Penampang berongga dan penampang baja struktural untuk penyok dan tekuk yang dilokalisasi ke sayap balok.

b) Jika setelah pemeriksaan balok ditemukan cacat yang memerlukan perhatian maka “Laporan pemeriksaan visual menyeluruh dari peralatan angkat ” sesuai dengan operasi Pengangkatan dan peraturan peralatan pengangkat 1998 harus dikeluarkan dan bagian yang sesuai menyatakan sifat cacat dan skala waktu apa pun untuk tindakan perbaikan harus diisi. Untuk memberi klien daftar semua tindakan yang harus mereka lakukan pada peralatan yang rusak maka Formulir No. REP003 " Laporan yang tidak sesuai untuk peralatan pengangkat" adalah untuk digunakan untuk melengkapi laporan pemeriksaan visual secara menyeluruh . Ini akan dikeluarkan jika sejumlah barang ditemukan rusak.

5. Proof load untuk diterapkan a) SWL < 10 ton 2 X SWL

b) SWL> 10 ton < 160 ton (1,04 X SWL) + 9,6 ton c) SWL> 160 ton 1,1 X SWL

d) Semua lapisan permukaan pada pengelasan harus

dilepas. Pengujian lasan non-destruktif harus dilakukan sebelum menerapkan proof load. Proof load harus diterapkan sedemikian rupa sehingga mencerminkan operasi balok yang diinginkan . e) Proof load harus diterapkan dan ditahan minimal 5 menit. Jaga

balok dalam observasi untuk mendeteksi cacat yang jelas. f) Lepaskan beban dan periksa balok secara visual apakah ada

cacat. Lakukan uji non-destruktif pada semua pengelasan. Lihat prosedur No. FO / OP / N / 001.

g) Jika semuanya memuaskan, tandai balok dengan SWL dan nomor identifikasi unik dan laporan uji masalah .

h) Pengujian proof load diperlukan untuk memastikan

kekuatan balok penyebar dan memastikan bahwa itu aman dan sesuai untuk tujuan yang dimaksudkan . Ini paling penting ketika 47 OF 48

(48)

balok telah dibuat dengan pengelasan dan / atau pembaut dan desainnya belum terbukti. Tidak ada defleksi permanen dari balok penyebar yang diperbolehkan.

i) Beban kerja yang aman, berat balok dan nomor identifikasi harus ditandai dengan jelas dan permanen pada balok penyebar. Ini dapat dilakukan melalui pelat data, stamping keras atau stensil. 6. GAMBAR / SKETSA:

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa jerami padi hasil fermentasi dengan menggunakan probion berpeluang sebagai pakan pengganti rumput Gajah dan mampu mempertahankan

Pengujian ini dilakukan dengan menghubungkan rangkaian seperti diagram blok yang ditunjukkan dalam Gambar 11. Pengambilan data modul sensor menggunakan perangkat I 2 C

Kod kontinuiranih inkjet sustava više od polovica kapljica boje iz kontinuiranog mlaza koji se istiskuje iz štrcaljke konstantno cirkuliraju zbog toga što se za oblikovanje slike

Laporan skripsi dengan judul “Sistem Informasi Perpustakaan Dengan SMS Gateway Sebagai reminder Pengembalian Buku Pada SMP IT AL ISLAM KUDUS” telah dilaksanakan

NAMA PROGRAM STUDI DALAM BAHASA INDONESIA NAMA PROGRAM STUDI DALAM BAHASA INGGRIS Sebutan RUMPUN ILMU SOSIAL (SOCIAL SCIENCES). 1 Psikologi Psychology

Istilah – istilah Sesaji dalam Tradisi Julen Giling Tebu PTP Nusantara IX PG Tasikmadu Kabupaten Karanganyar (Kajian Etnolinguistik), ” Skripsi : Program Studi Sastra

Berdasarkan laporan keuangan interim Perseroan per tanggal 30 September 2016 dan periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal tersebut, yang telah diaudit

Hasil penelitian dari (Gunam et al., 2014), menunjukkan bahwa dari puluhan isolat yang diperoleh dari sampel tanah yang terkontaminasi minyak bumi di Samboja