• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk memenuhi kelancaran terselenggaranya setiap kegiatan perusahaan yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk memenuhi kelancaran terselenggaranya setiap kegiatan perusahaan yang"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

2.1 Studi Literatur

Untuk memenuhi kelancaran terselenggaranya setiap kegiatan perusahaan yang berbasis pada sistem manajemen mutu, maka perusahaan telah menyediakan sumber daya yang cukup dan informasi yang jelas untuk pemantauan operasi proses yang terkait dengan sistem manajemen mutu perusahaan tersebut. Salah satunya adalah perusahaan jasa konstruksi Interior.

Salah satu unsur yang membantu untuk meningkatkan kemampuan kompetitif suatu perusahaan adalah adanya suatu sistem manajemen mutu yang memadai yang diterapkan pada perusahaan sehingga semua proses dan produk-produk yang dihasilkan melalui proses itu mempunyai mutu yang dapat diandalkan. Salah satunya yaitu ISO.

Dengan mendapatkan ISO merupakan kesempatan bagi perusahaan jasa konstruksi dalam memperlebar jangkauan pemasarannya ke berbagai negara dipenjuru dunia. Namun hal ini bukan merupakan tujuan utama setelah didapatkan ISO, melainkan bertujuan untuk menerapkan prinsip-prinsip sistem manajemen yang berorientasi kepada ISO, dengan harapan menekan biaya produksi sehingga dapat meningkatkan daya saing produk dan sebagai antisipasi dalam menghadapi era globalisasi yang merupakan ancaman bagi perusahaan tersebut.

(2)

ISO berasal dari kata Yunani ISOS yang berarti sama, kata ISO bukan diambil dari singkatan nama sebuah organisasi walau banyak orang awam mengira ISO berasal dari International Standard of Organization, ISO 9001 merupakan standard internasional yang mengatur tentang sistem management Mutu ( Quality Management System), oleh karena itu seringkali disebut sebagai “ISO 9001, QMS” adapun tulisan 2008 menunjukkan tahun revisi, maka ISO 9001:2008 adalah sistem manajemen mutu ISO 9001 hasil revisi tahun 2008.

Seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, terutama semakin luasnya dunia usaha, maka kebutuhan akan pengelolaan sistem manajemen mutu semakin dirasa perlu dan mendesak untuk diterapkan pada berbagai skup industri yang semakin hari semakin beragam. Versi 2008 ini adalah versi terbaru yang diterbitkan pada Desember 2008 lalu.

Organisasi pengelola standard international ini adalah International Organization for Standardization yang bermarkas di Geneva – Swiss, didirikan pada 23 February 1947, kini beranggotakan lebih dari 147 negara yang mana setiap negara diwakili oleh badan standardisasi nasional.

Sejarah ISO dimulai dari dunia militer sejak masa perang dunia II. Pada tahun 1943, pasukan inggris membutuhkan sekali banyak amunisi untuk perang sehingga untuk kebutuhan ini dibutuhkan banyak sekali supplier. Sebagai konsekuensinya, maka demi kebutuhan standarisasi kualitas, mereka merasa perlu untuk menetapkan standar seleksi supplier. Selanjutnya, 20 tahun kemudian perkembangan standarisasi ini menjadi semakin dibutuhkan hingga pada tahun

(3)

standar ini diadopsi oleh NATO menjadi AQAP-1 (Allied Quality Assurance Publication-1) dan diadopsi oleh militer Inggris sebagai DEF/STAN 05-8. Seiring dengan kebutuhan implementasi yang semakin kompleks, maka DEF/STAN 05-8 dikembangkan menjadi BS-5750 pada tahun 1979. Atas usulan American National Standard Institute kepada Inggris, maka pada tahun 1987 melalui International Organization for Standardization, standard BS-5750 diadopsi sebagai sebuah international standard yang kemudian dinamai ISO 9000:1987. Ada 3 versi pilihan implementasi pada versi 1987 ini yaitu yang menekankan pada aspek Quality Assurance, aspek QA and Production dan Quality Assurance for Testing. Konsentrasi utamanya adalah Inspeksi produk di akhir sebuah proses (dikenal dengan final inspection) dan kepatuhan pada aturan sistem prosedur yang harus dipenuhi secara menyeluruh.

Pada perkembangan berikutnya, ditahun 1994, karena kebutuhan kualitas garansi bukan hanya pada aspek final inspection, tetapi lebih jauh ditekankan perlunya proses tindakan pencegahan untuk menghindari kesalahan pada proses yang menyebabkan ketidak sesuaian pada produk. Namun demikian versi 1994 ini masih menganut sistem prosedur yang kaku dan cenderung terpusat pada Dokumen dibanding kebutuhan organisasi yang disesuaikan dengan proses internal organisasi. Pada ISO 9000:1994 dikenal 3 versi, yaitu 9001 tentang design, 9002 tentang proses produksi, dan 9003 tentang services. Versi 1994 lebih fokus pada proses manufaktur dan sangat sulit diaplikasikan pada organisasi bisnis kecil karena banyaknya prosedur yang harus dipenuhi (sedikitnya ada 20

(4)

standar yang ada hingga akhirnya lahirlah revisi ISO 9001:2000 yang merupakan penggabungan dari ISO 9001, 9002, dan 9003 versi 1994.

Pada versi tahun 2000, tidak lagi dikenal 20 klausa wajib, tetapi lebih pada proses business yang terjadi dalam organisasi. Sehingga organisasi sekecil apapun bisa mengimplementasi system ISO 9001:2000 dengan berbagai pengecualian pada proses bisnisnya. Maka dikenallah istilah BPM atau Business Process Mapping, setiap organisasi harus memertakan proses bisnisnya dan menjadikannya bagian utama dalam quality manual perusahaan, walau demikian ISO 9001:2000 masih mewajibkan 6 prosedur yang harus terdokumentasi, yaitu procedure control of document, control of record, Control of Non conforming Product, Internal Audit, Corrective Action, dan Preventive Action, yang semuanya bisa dipenuhi oleh organisasi bisnis manapun.

Pada perkembangan berikutnya, versi 2008 lahir sebagai bentuk penyempurnaan atasrevisi tahun 2000. Adapun perbedaan antara versi 2000 dengan 2008 secara signifikan lebih menekankan pada efektivitas proses yang dilaksanakan dalam organisasi tersebut. Jika pada versi 2000 mengatakan harus dilakukan korektif dan tindakan pencegahan, maka versi 2008 menetapkan bahwa proses korektif dan tindakan pencegahanyang dilakukan harus secara efektif berdampak positif pada perubahan proses yang terjadi dalam organisasi. Selain itu, penekanan pada control proses outsourcing menjadi bagian yang disoroti dalam versi terbaru ISO 9001 ini.

(5)

mengimplementasi sistem manajemen mutu ISO 9001 ini.

Sistem ISO 9001:2008 fokus pada efektivitas proses continual improvement dengan pilar utama pola berpikir PDCA, dimana dalam setiap process senantiasa melakukan perencanaan yang matang, implementasi yang terukur dengan jelas, dilakukan evaluasi dan analisis data yang akurat serta tindakan perbaikan yang sesuai dan monitoring pelaksanaannya agar benar-benar bisa menuntaskan masalah yang terjadi di organisasi. Pilar berikutnya yang digunakan demi menyukseskan proses implementasi ISO 9001 ini, maka ditetapkanlah Delapan prinsip manajemen mutu yang bertujuan untuk mengimprovisasi kinerja system agar proses yang berlangsung sesuai dengan fokus utama yaitu efektivitas continual improvement, 8 prinsip manajemen yang dimaksud adalah :

1) Customer Focus : Semua aktifitas perencanaan dan implementasi system sematamata untuk memuaskan customer.

2) Leadership : Top Management berfungsi sebagai Leader dalam mengawal implementasi System bahwa semua gerak organisasi selalu terkontrol dalam satu komando dengan commitment yang sama dan gerak yang synergy pada setiap elemen organisasi

3) Keterlibatan semua orang : Semua element dalam organisasi terlibat dan concern dalam implementasi system management mutu sesuai fungsi kerjanya masing-masing, bahkan hingga office boy sekalipun hendaknya senantiasa melakukan yang terbaik dan membuktikan kinerjanya layak serta berqualitas, pada fungsinya sebagai office boy.

(6)

business process. Dengan demikian, pemborosan karena proses yang tidak perlu bisa dihindari atau sebaliknya, ada proses yang tidak terlaksana karena pelaksanaan yang tidak sesuai dengan flow process itu sendiri yang berdampak pada hilangnya kepercayaan pelanggan

5) Pendekatan System ke Management : Implementasi system mengedepankan pendekatan pada cara pengelolaan (management) proses bukan sekedar menghilangkan masalah yang terjadi. Karena itu konsep kaizen, continual improvement sangat ditekankan. Pola pengelolaannya bertujuan memperbaiki cara dalam menghilangkan akar (penyebab) masalah dan melakukan improvement untuk menghilangkan potensi masalah.

6) Perbaikan berkelanjutan : Improvement, adalah roh implementasi ISO 9001:2008

7) Pendekatan Fakta sebagai Dasar Pengambilan Keputusan : Setiap keputusan dalam implementasi system selalu didasarkan pada fakta dan data. Tidak ada data (bukti implementasi) sama dengan tidak dilaksanakannya system ISO 9001:2008 8) Kerjasama yang saling menguntungkan dengan pemasok : Supplier bukanlah Pembantu, tetapi mitra usaha, business partner karena itu harus terjadi pola hubungan saling menguntungkan.

Dengan 8 pilar ini diharapkan pelaksanaan ISO 9001:2008 benar-benar menjadi sangat produktif dan efektif untuk meningkatkan kinerja perusahaan dalam mencapai target-target yangtelah ditetapkan.

(1. ISO 9001:2008 Awareness & Implementation, SGS, March 2009) (2. ISO 9001:2008 an International Standard for Quality Management System)

(7)

perundang-undangan yang berlaku (0.1, 0.4, 1.1 dan 1.2), seperti juga pada persyaratan pelanggan dan produk dalam rangka kesesuaiannya dengan sistem yang lain, seperti: environment management system (EMS ISO 14000) dan ocupational health and safety management (OHSAS 18000).

Berikut adalah ringkasan perubahan-perubahannya:

2.1 Tabel catatan perubahan ISO 9001:2000 ke ISO 9001:2008 KLAU

SUL

ISO 9001:2000 ISO 9001:2008

PENGANTAR 0.1 UMUM

Desain dan penerapan sistem manajemen mutu organisasi dipengaruhi oleh keperluan yang bervariasi, sasaran tertentu, produk yang disediakan, proses yang digunakan, ukuran serta struktur organisasi.

Desain dan penerapan sistem manajemen mutu organisasi dipengaruhi oleh :

− Lingkungan organisasi sendiri,perubahan dalam lingkungan tersebut, dan risiko yang terkait dengan lingkungan tersebut,

Ada Penambahan Kalimat: Desain dan penerapan sistem manajemen mutu organisasi dipengaruhi oleh :

− Lingkungan organisasi sendiri,perubahan dalam lingkungan tersebut, dan risiko yang terkait dengan lingkungan tersebut,

− Kebutuhan yang berbeda, − Sasaran khusus,

− Produk yang disediakan, − Proses yang dikerjakan,

(8)

− Kebutuhan yang berbeda, − Sasaran khusus,

− Produk yang disediakan, − Proses yang dikerjakan, − Ukuran dan struktur

organisasi.

Standar ini tidak bermaksud untuk menyeragamkan struktur sistem manajemen mutu atau keseragaman dokumentasi. Standar ini dapat digunakan oleh pihak internal dan eksternal termasuk lembaga sertifikasi untuk menilai kemampuan organisasi dalam memenuhi persyaratan pelanggan, regulasi dan peraturan perundangan yang berlaku untuk produk dan persyaratan organisasi sendiri.

“Peraturan Peerundangan yang berlaku untuk Produk.”

Ada Penghapusan Kalimat “ “Desain dan penerapan sistem manajemen mutu organisasi dipengaruhi oleh keperluan yang bervariasi, sasaran tertentu, produk yang disediakan, proses yang digunakan, ukuran serta struktur organisasi.”

0.2 PENDEKATAN PROSES Agar dapat berfungsi secara efektif organisasi harus mengidentifikasi, menetapkan dan mengelola sejumlah kegiatan yang saling berhubungan.

Kegiatan atau sejumlah kegiatan yang menggunakan sumberdaya dan dikelola sedemikian

Ada Penghapusan pada Kata : “Mengidentifikasi”

Ada Penambahan pada Kata : “Menetapkan”,”sejumlah

kegiatan”,”Menghasilkan keluaran yang diinginkan”

(9)

sehingga memudahkan

transformasi masukan menjadi luaran yang dapat

dipertimbangkan sebagai suatu proses.

Penerapan sistem proses dalam suatu organisasi bersamaan dengan identifikasi dan interaksi proses tersebut dan

manajemennya untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan dapat dianggap sebagai “pendekatan proses” 0.3 HUBUNGAN DENGAN ISO

9004

Edisi kini dari SNI SNI ISO 9001 dan SNI ISO 9004 yang telah dikembangkan sebagai sepasang standar sistem

manajemen mutu yang konsisten merupakan standar sistem manajemen mutu yang telah didesain untuk saling

melengkapi, tetapi dapat juga digunakan secara

independen.

Walau kedua standar ini lingkupnya berbeda, namun memiliki struktur serupa. Untuk

Ada Penghapusan Kalimat : “Edisi Kini dan SNI”

“yang telah dikembangkan sebagai sepasang standar system manajemen muu yang konsisten”

“walau kedua standar ini lingkupnya berbeda,namun memiliki struktur serupa untuk membantu aplikasinya sebagai pasangan yang konsisten” “ISO 9004 memberikan panduan pada sasaran system manajemen mutu yang lebih luas dibandingkan dengan ISO 9001, terutama untuk koreksi berkesinambungan dari

(10)

membantu aplikasinya sebagai pasangan yang konsisten. ISO 9004 memberikan panduan pada sasaran system manajemen mutu yang lebih luas dibandingkan dengan ISO 9001, terutama untuk koreksi berkesinambungan dari kinerja dan

efisiensi efektifitas menyeluruh organisasi, serta efektifitasnya. ISO 9004 disarankan sebagai panduan bagi organisasi yang pimpinan puncaknya ingin bergerak melampaui ISO 9001, dalam usahanya untuk koreksi berkesinambungan. Namun, hal itu tidak dimaksudkan untuk tujuan sertifikasi atau kontraks.

Pada saat publikasi Standar ini, SNI ISO 9004 sedang dalam revisi. Edisi revisi dari SNI ISO 9004 memberikan panduan untuk manajemen dalam mencapai kesuksesan yang berkelanjutan bagi organisasi untuk setiap organisasi dalam lingkungan yang kompleks, penuh tantangan dan selalu

kinerja dan efisiensi efektifitas menyeluruh organisasi serta efektifitasnya.

“ISO 9004 disarankan sebagai panduan bagi organisasi yang pimpinan puncaknya ingin bergeak melampaui ISO 9001,dalam usahanya untuk koreksi berkesinambungan.

“Namun, hal itu tidak dimaksudkan untuk tujuan sertifikasi atau kontraks. Ada Penambahan Kalimat :

“Pada saat publikasi Standar ini, SNI ISO 9004 sedang dalam revisi. Edisi Revisi dari SNI ISO 9004

memberikan panduan untuk manajemen dalam mencapai kesuksesan yang berkelanjutan bagi organisasi untuk setiap organisasi dalam lingkungan yang kompleks penuh tantangan dan selalu berubah. “SNI ISO 9004 memberikan fokus yang lebih luas oada manajemen mutu daripada SNI 9001;SNI ISO 9004 mengakomodasi kebutuhan dan harapan .

(11)

berubah. SNI ISO 9004 memberikan fokus yang lebih luas pada manajemen mutu daripada SNI ISO 9001; SNI ISO 9004 mengakomodasi kebutuhan

dan harapan dari seluruh pihak terkait dan kepuasannya melalui perbaikan sistematik dan berkesinambungan dari kinerja organisasi. Namun demikian, SNI ISO 9004 tidak

dimaksudkan untuk sertifikasi, regulasi atau

kontrak.

0.4 KESESUAIAN DENGAN

SISTEM MANAJEMEN LAIN Standar Internasional ini

diselaraskan dengan ISO 14001:1996 untuk

meningkatkan persesuaian kedua standar itu demi manfaat bagi masyarakat pemakai. Selama pengembangan Standar ini, pertimbangan khusus diberikan terhadap ketentuan dalam SNI 19-14001-2005 untuk

meningkatkan kesesuaian kedua

Ada Penghapusan Kalimat : “Standar Internasional ini

diselaraskan dengan ISO 14001:1996 untuk meningkatkan persesuaian kedua standar itu demi manfaat bagi masyarakat pemakai.” 

Ada Penambahan Kalimat :

“Selama pengembangan Standar ini, pertimbangan khusus diberikan terhadap ketentuan dalam SNI 19-14001-2005 untuk meningkatkan

(12)

standar tersebut sehingga bermanfaat untuk komunitas pengguna. Lampiran A menunjukkan acuan silang antara ISO 9001:2008 dan SNI 19-14001-2005.

kesesuaian kedua standar tersebut sehingga bermanfaat untuk komunitas pengguna. Lampiran A menunjukkan acuan silang antara ISO 9001:2008 dan SNI 19-14001-2005”.

1.1 UMUM a) perlu untuk

mendemonstrasikan secara konsisten kemampuannya dalam menyediakan produk yang memenuhi persyaratan pelanggan, regulasi dan peraturan perundangan, dan b) bertujuan untuk

meningkatkan kepuasan pelanggan melalui penerapan sistem yang efektif termasuk proses untuk perbaikan sistem secara berkesinambungan dan jaminan kesesuaian dengan persyaratan pelanggan, regulasi dan peraturan perundangan yang berlaku

CATATAN dalam Standar Internasional ini, istilah “produk” hanya berlaku bagi produk yang dimaksudkan untuk, atau dikehendaki

Ada Penambahan Kalimat : “Untuk mendemonstrasikan” “Peraturan perundangan”

“CATATAN 1 Dalam Standar ini, istilah “produk” hanya berlaku untuk a) suatu produk diperuntukkan , atau dipersyaratkan oleh pelanggan, Ada Penghapusan Kalimat :

“CATATAN dalam Standar Internasional ini, istilah “produk” hanya berlaku bagi produk yang dimaksudkan untuk, atau dikehendaki oleh pelanggan”.

(13)

oleh pelanggan.

CATATAN 1 Dalam Standar ini, istilah “produk” hanya berlaku untuk

a) suatu produk diperuntukkan , atau dipersyaratkan oleh pelanggan,

b) luaran apapunsebagai hasil dari proses realisasi produk. CATATAN 2 Persyaratan peraturan perundangan dan regulasi, dapat dinyatakan sebagai persyaratan yang sah.

1.2 PENERAPAN Apabila ada pengecualian, tuntutan kesesuaian Standar ini tidak diterima kecuali jika Pengecualian tersebut terbatas pada persyaratan dalam pasal 7, dan pengecualian itu tidak mempengaruhi kemampuan, atau

tanggung jawab organisasi dalam menyediakan produk yang memenuhi persyaratan

pelanggan, peraturan

perundangan dan regulasi yang berlaku.

(14)

2. ACUAN YANG MENGATUR Dokumen pengatur berikut ini berisi ketentuan,yang berdasar acuan dalam naskah ini, merupakan ketentuan dalam Standar ini. Untuk acuan bertanggal, perubahan

berikutnya pada, atau revisi dari, terbitan ini tidak berlaku. Namun, pihak-pihak yang bersetuju berdasarkan standar ini dianjurkan menyelidiki

kemungkinan memberlakukan edisi terkini dari dokumen pengatur tertera di bawah. Untuk acuan tanpa tanggal, berlaku edisi terakhir dokumen pengatur yang diacu. Anggota ISO dan IEC memelihara daftar dari Standar Internasional yang berlaku terakhir. Dokumen yang diacu tidak dapat diabaikan untuk penggunaan dokumen ini. Untuk acuan bertanggal, hanya edisi yang dikutip yang

digunakan. Untuk acuan tidak bertanggal, hanya edisi terakhir (termasuk amandemen) yang digunakan. SNI ISO 9000:2000

Ada Penghapusan Kalimat :

“Dokumen pengatur berikut ini berisi ketentuan,yang berdasar acuan dalam naskah ini, merupakan ketentuan dalam Standar ini. Untuk acuan bertanggal, perubahan berikutnya pada, atau revisi dari, terbitan ini tidak berlaku.Namun, pihak-pihakyang bersetuju berdasarkan standar ini dianjurkan menyelidiki kemungkinan memberlakukan edisi terkini dari dokumen pengatur tertera di bawah. Untuk acuan tanpa

tanggal, berlaku edisi terakhir dokumen pengatur yang diacu. Anggota ISO dan IEC memelihara daftar dari Standar Internasional yang berlaku terakhir.” 

Ada Penambahan Kalimat : “Dokumen yang diacu tidak dapat diabaikan untuk penggunaan dokumen ini. Untuk acuan

bertanggal, hanya edisi yang dikutip yang digunakan.”

(15)

2008, Sistem manajemen mutu – Dasar-dasar dan kosa kata 3. ISTILAH DAN DEFINISI

Untuk tujuan dokumen Standar Internasional ini, berlaku istilah dan definisi yang ada dalam SNI ISO 9000

Istilah berikut, yang digunakan dalam edisi ISO

9001 ini untuk menguraikan rantai pasokan, telah diubah untuk mencerminkan kosa kata yang saat ini digunakan:

pemasok > organisasi>pelanggan Istilah “organisasi”menggantikan istilah “pemasok” yang

digunakan dalam ISO 9001:1994, dan mengacu kepada unit yang berlaku pada Standar Internasional ini. Juga, istilah “pemasok” mengganti “pemasok” kini menggantikan istilah “subkontraktor”.

Ada Penambahan Kata :

“Dokumen” pada paragraph pertama kalimat “Untuk tujuan Dokumen” Ada Penghapusan Kalimat : “Istilah berikut, yang digunakan dalam edisi ISO

9001 ini untuk menguraikan rantai pasokan, telah diubah untuk mencerminkan kosa kata yang saat ini digunakan:

pemasok > organisasi>pelanggan Istilah “organisasi”menggantikan istilah “pemasok” yang digunakan dalam ISO 9001:1994, dan mengacu kepada unit yang berlaku pada Standar Internasional ini. Juga, istilah “pemasok” mengganti

“pemasok” kini menggantikan istilah “subkontraktor”.

(16)

4 SISTEM MANAJEMEN MUTU 4.1 Persyaratan Umum

Jika perusahaan/organisasi memilih proses tertentu yang mempengaruhi kesesuaian persyaratan produk dilakukan secara outsourcing, organisasi harus memastikan

pengendalian atas proses tersebut

Ada tambahan :

Jenis / tingkat pengendalian yang dilakukan pada proses yang di outsourcing kan harus dijelaskan dalam system manajemen mutu, apakah dalam prosedur, apakah dalam Instruksi kerja, bahkan dalam manual Mutu.

Tambahan note:

- Menjelaskan definisi proses yang di-outsource-kan.

- Perluasan tipe pengendalian dimana pengendalian juga dilakukan pada proses yang di-outsource=kan

- Ditambahkan untuk menjelaskan bahwa proses yang di outsource-kan mungkin berhubungan dengan klausul 7.4 yaitu Pembelian.

4,2,1. Persyaratan Dokumentasi Sistem manajemen mutu

membutuhkan dokumentasi yang mencakup: Kebijakan mutu, Manual Mutu, Prosedur Mutu dan catatan mutu yang dibutuhkan oleh Standar ISO

Ada Penambahan note:

Dokumen tunggal dapat mencakup beberapa prosedur yang disyaratkan, artinya “satu dokumen prosedur dapat meliputi beberapa prosedur yang dipersyaratkan. ( sebenarnya

(17)

versi 2000 juga sudah melakukan hal ini, tetapi tidak dituliskan secara khusus)

Contoh : Tindakan Perbaikan dan Pencegahan dijadikan satu

prosedur

4,2,2 Manual Mutu

Manajemen harus menetapkan Manual Mutu yang berisikan:

• Scope perusahaan • pengecualian klausul 7

jika ada yang tidak diaplikasikan • prosedur yang harus

didokumentasikan • uraian proses serta

interaksinya ( mapping proses )

-

4,2,3 Pengendalian Dokumen Manajemen harus membuat prosedur tertulis untuk pengendalian dokumen dan harus memperhatikan:

• persetujuan kesesuaian dokumen sebelum diterbitkan

• Peninjauan ulang (revisi )

Penjelasan bahwa dokumen eksternal yang harus dikendalikan adalah dokumen yang diperlukan untuk perencanaan dan

operasional sistem manajemen mutu

(18)

apabila diperlukan dan persetujuan ulang dokumen tersebut • identifikasi status revisi

dari dokumen tersebut • menjamin bahwa

dokumen yang up date tersedia ditempat yang memerlukan

• menjamin bahwa dokumen tsb dapat dibaca, teridentifikasi dan mudah ditemukan

kembali

• Memas tikan bahwa dokumen eksternal diidentifikasi dan dikendalikan

4,2,4, Pengendalian catatan mutu

Manajemen harus menetapkan dan memelihara prosedur tertulis untuk pengendalian semua catatan mutu yang dibutuhkan untuk keperluan identifikasi, penyimpanan, pengambilan kembali, waktu pemeliharaan (retensi)

(19)

5 TANGGUNGJAWAB MANAJEMEN

5,1 Komitmen Manajemen Manajemen harus :

• Menetapkan kebijakan mutu, Sasaran Mutu • Menyediakan sumber

daya

• Meninjau ulang sistem manajemen mutu melalui Management Review • Menyadari dan mengkomunikasikan tentang pentingnya kepuasan pelanggan -

5,2 Fokus pada pelanggan Manajemen harus menjamin bahwa kebutuhan pelanggan dipenuhi dengan tujuan peningkatan kepuasan pelanggan. Harus ditentukan metode pengukuran kepuasan pelanggan

5,3 Kebijakan Mutu

Manajemen harus menetapkan kebijakan mutu. Kebijakan mutu harus :

(20)

• Sesuai dengan tujuan dari perusahaan

• Ditandatangani oleh top manajemen

• Mencakup pernyataan komitmen memenuhi persyaratan, fokus kepada pelanggan, peningkatan berkesinambungan • Dikomunikasikan kepada

seluruh karyawan • Ditinjau secara periodik

sesuai kebutuhan perusahaan

5,4,1 Sasaran Mutu

Manajemen harus menetapkan sasaran mutu:

SMART

-

5,4,2 Perencanaan Sistem Manajemen Mutu

Manajemen harus membuat perencanaan sistem manajemen mutu, seperti:

• tujuan dan rencana mutu • alokasi sumber daya yang

dibutuhkan

• menetapkan instruksi kerja yang dibutuhkan

(21)

5,5,1 Tanggungjawab dan Wewenang Manajemen harus:

• Membuat struktur organisasi yang jelas • Mendefinisikan tanggungjawab dan wewenang ( jobdesc ) dan mengkomunikasikan kepada yang bersangkutan - 5,5,2 Wakil Manajemen

Manajemen harus mengangkat secara formal anggota

manajemen yang bebas dari tanggung jawab lain serta memiliki wewenang yang didefinisikan seraca tegas dan jelas untuk menjamin efektivitas sistem manajemen mutu

Manajemen harus mengangkat secara formal anggota manajemen “dari organisasi itu sendiri” yang bebas dari tanggung jawab lain serta memiliki wewenang yang

didefinisikan seraca tegas dan jelas untuk menjamin efektivitas sistem manajemen mutu

5,5,3 Komunikasi Internal Komunikasi yang tepat harus ditetapkan di perusahaan yang berkaitan dengan peningkatan efektifitas dari SMM

-

5,6 Tinjauan Manajemen • Tijnauan Manajemen

harus dilakukan untuk -

(22)

mengkomunikasikan dengan top manajemen efektifitas SMM yang diimplementasikan. • Tinjauan Manajemen

haris meliputi kinerja yang dihasilkan dan peningkatan

berkesinambungan

6 MANAJEMEN SUMBER

DAYA

6,1 Penyediaan Sumber Daya

Tidak berubah -

6,2,1 Sumber Daya Manusia Personal yang bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang berdampak terhadap mutu harus memiliki kompetensi yang berkaitan dengan pendidikan yang relevan, pelatihan, ketrampilan dan pengalaman.

Personal yang bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang berdampak terhadap kesesuaian persyaratan produk harus memiliki kompetensi yang berkaitan dengan pendidikan yang relevan, pelatihan, ketrampilan dan pengalaman.

6,2,2 Kompetensi, Kepedulian dan Pelatihan

Organisasi harus: a. Mengidentifikasi dan

menetapkan kompetensi personal yang melaksanakan pekerjaan yang berdampak terhadap

a. Mengidentifikasi dan menetapkan kompetensi personal yang

melaksanakan pekerjaan yang berdampak terhadap kesesuaian persyaratan produk

(23)

kualitas produk

b. Memberikan pelatihan atau tindakan lain untuk memenuhi kebutuhan kompetensi

b. Jika dapat diterapkan

memberikan pelatihan atau tindakan lain untuk memenuhi kebutuhan kompetensi yang diperlukan 6,3 Infrastruktur

Manajemen harus menetapkan, menyediakan dan memelihara infrastruktur yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian terhadap kesesuaian produk. Infrastruktur yang dimaksud mencakup:

1. Bangunan, ruang kerja dan fasilitas yang sesuai 2. Peralatan proses

3. Pelayanan pendukung seperti transportasi dan komunikasi

Manajemen harus menetapkan, menyediakan dan memelihara infrastruktur yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian terhadap kesesuaian produk. Infrastruktur yang dimaksud mencakup:

1. Bangunan, ruang kerja dan fasilitas yang sesuai 2. Peralatan proses

3. Pelayanan pendukung seperti transportasi dan komunikasi 4. Sistem Informasi ( karena

saat ini banyak penyimpanan data

menggunakan fasilitas soft copy sehingga pemeliharaan server dan back up data menjadi sangat penting ) dan akan diaudit

6,4 Lingkungan Kerja Manajemen harus

mendefinisikan lingkungan kerja yang sesuai serta menetapkan

Manajemen harus mendefinisikan lingkungan kerja yang sesuai serta menetapkan dan mengelola

(24)

dan mengelola lingkungan kerja untuk mencapai kesesuaian terhadap persyaratan produk.

lingkungan kerja untuk mencapai kesesuaian terhadap persyaratan produk. Ditambahkan note bahwa “Lingkungan kerja yang dimaksud termasuk kebisingan, temperatur, kelembaban, penerangan dimana pekerjaan itu dilakukan.

7 REALISASI PRODUK 7,1 Perencanaan realisasi produk

Manajemen harus menetapkan hal hal berikut secara tepat dalam perencanaan proses untuk realisasi produk:

1. Tujuan kualitas untuk produk

2. kebutuhan menetapkan proses dan dokumentasi serta menyediakan sumber daya dan fasilitas yang spesifik terhadap produk

3. Aktivitas verifikasi dan validasi serta kriteria penerimaan produk

1. Tujuan kualitas untuk produk 2. kebutuhan menetapkan proses

dan dokumentasi serta menyediakan sumber daya dan fasilitas yang spesifik terhadap produk

3. Aktivitas verifikasi, validasi dan pengukuran serta kriteria penerimaan produk

7,2 Proses yang terkait dengan pelanggan

(25)

7,2,1 Penetapan persyaratan produk Persayaratan dalam proses penentuan kebutuhan pelanggan:

1. Persyaratan yang tidak ditentukan oleh pelanggan tetapi dianggap perlu untuk dispesifikasikan atau diterapkan dalam penggunaan seperti petunjuk penggunaaan produk, dukungan teknikal

2. persyaratan hukum dan peraturan yang terkait dengan produk 3. Persyaratan tambahan

lain yang ditetapkan oleh perusahaan

1. Persyaratan yang tidak ditentukan oleh pelanggan tetapi dianggap perlu untuk dispesifikasikan atau

diterapkan dalam penggunaan seperti petunjuk penggunaaan produk, dukungan teknikal 2. persyaratan hukum dan

peraturan jika dapat

diterapkan terhadap produk 3. Persyaratan tambahan lain

yang ditetapkan oleh perusahaan

Ditambahkan catatan untuk menjelaskan bahwa aktivitas setelah pengiriman adalah termasuk pemberian garansi 7,2,2 Tinjauan Persyaratan Produk

Perusahaan harus meninjau ulang persyaratan dari pelanggan sebelum penerimaan kontrak

-

7,2,3 Komunikasi dengan pelanggan Komunikasi dengan pelanggan harus berkaitan dengan :

• informasi produk • kontrak dan penangan

(26)

pesanan

• unpna balik dari pelanggan termasuk keluhan pelanggan

7,3 Desain dan Pengembangan 7,3,1 Perencanaan Desain

Pengembangan

Manajemen harus merencanakan dan mengendalikan desain dan pengembangan produk

Manajemen harus merencanakan dan mengendalikan desain dan

pengembangan produk. Ditambahkan catatan untuk menjelaskan bahwa tinjauan desain, verifikasi dan validsai adalah aktivitas yang terpisah walaupun pelaksanaanya dapat dipisahkan atau digabungkan (kombinasi), seperti verifikasi dan validasi dilaksanakan bersamaan. 7,3,2 Masukan Desain dan

Pengembangan Manajemen harus mendefinisikan,

mendokumentasikan input yang berkaitan dengan persyaratan produk

-

7,3,3 Keluaran desain dan pengembangan

Output proses desain dan

pengembangan harus disediakan

Hanya memperjelas bahwa keluaran desain dan pengembangan harus dalam bentuk yang sesuai untuk

(27)

dan didokumentasikan dan dinyatakan dalam suatu cara yang memungkinkan untuk verifikasi terhadap persyaratan input desain dan pengembangan yang relevan.

verifikasi

7,3,4 Tinjauan Desain dan Pengembangan Tinjauan desain harus memperhatikan :

• kesesuaian input dengan output

• kelemahan yang potensial dari deain tersebut • tindakan peningkatan

yang diperlukan dari hasil tinjauan desain tersebut

-

7,3,5 Verifikasi Desain dan Pengembangan

• Harus dilakukan

verifikasi terhadap hasil desain yang dilakukan untuk menjamin bahwa output desain sesuai dengan input desain • Verifikasi hasil desain

harus disimpan sebagai catatan mutu

(28)

7,3,6 Validasi Desain dan Pengembangan

Validasi harus dilakukan untuk menjamin bahwa desain tersebut sesuai dengan persyaratan pengguna.

-

7,3,7 Pengendalian Perubahan Desain dan Pengembangan

Setiap hasil peninjauan desain seperti perubahan desain dan pengembangan serta tindaklanjut yang dilakukan harus dicatat dan didokumentasikan.

-

7,4 Pembelian 7,4,1 Proses Pembelian

• Harus dikendalikan untuk menjamin produk yang dibeli sesuai standar • evalusi pemasok • mencatat dan

mendokumentasikan hasil evaluasi pemasok

-

7,4,2 Informasi Pembelian

Dokumen pembelian harus berisi informasi yang jelas sesuai dengan spesifikasi produk dan waktu yang dibutuhkan

(29)

7,4,3 Verifikasi Produk yang Dibeli Harus dilakukan verifikasi terhadap produk yang dibeli untuk menjamin kesesuaian dengan standar

-

7,5 Produksi dan Penyediaan Pelayanan

7,5,1 Pengendalian Produksi dan Penyediaan Pelayanan

• Menyediakan informasi yang spesifik, seperti instruksi kerja, • menyediakan peralatan yang sesuai • melakukan aktivitas pengukuran 7,5,2 Validasi Proses

Kriteria yang didefinisikan untuk persetujuan proses

persetujuan peralatan dan kualifikasi personil

-

7,5,3 Identifikasi dan Mamputelusur • Manajemen harus

mengidentifikasi status dari produk yang berhubungan dengan pengukuran dan pemantauan

(30)

7,5,4 Milik Pelanggan • Manajemen harus

menjamin bahwa kejadian yang terkait dengan hak milik pelanggan seperti kehilangan, kerusakan atau hal lain yang ditemukan tidak sesuai dengan penggunaan harus dicatat dan dilaporkan kepada pelanggan

- Manajemen harus menjamin bahwa kejadian yang terkait dengan hak milik pelanggan seperti kehilangan, kerusakan atau hal lain yang ditemukan tidak sesuai dengan penggunaan harus dicatat dan dilaporkan kepada pelanggan. Catatan catatan tersebut harus dimaintain.

Ditambahkan catatan bahwa customer property termasuk data personal customer.

7,5,5 Pemeliharaan/Perlindungan Produk

• Manajemen harus menetapkan metode dan pengendalian agar menjaga kesesuaian produk terhadap persyaratan pelanggan selama pemrosesan internal dan penyerahan sampai tujuan yang diinginkan

Manajemen harus menetapkan metode dan pengendalian agar menjaga kesesuaian produk terhadap persyaratan selama pemrosesan internal dan penyerahan sampai tujuan yang diinginkan

Note:

Yang dimaksud persayaratan adalah:

(31)

- Persyaratan regulasi - Persyaratan pelanggan

7,6 Pengendalian Peralatan Pemantauan dan Pengukuran

• Kata Peralatan disebut dengan devices

Kata peralatan ( devices ) diganti menjadi equipment

Ditambahkan catatan untuk menjelaskan tentang verifikasi dan manajemen konfigurasi terhadap software computer ( jika

digunakan untuk aktivitas pemantauan dan pengukuran )

8 PENGUKURAN, ANALISA

DAN PENINGKATAN 8,1 Umum

• Manajemen harus menetapkan rencana dan menetapkan proses pengukuran, pemantauan, analisis dan peningkatan yang diperlukan agar menjamin kesesuaian produk...

Manajemen harus menetapkan rencana dan menetapkan proses pengukuran, pemantauan, analisis dan peningkatan yang diperlukan agar menjamin persyaratan produk...

8,2,1 Kepuasan Pelanggan • Manajemen harus

memantau informasi yang berkaitan dengan

Manajemen harus memantau informasi yang berkaitan dengan persepsi pelanggan agar mengetahui apakah perusahaan telah memenuhi

(32)

persepsi pelanggan agar mengetahui apakah perusahaan telah memenuhi kebutuhan pelanggan. kebutuhan pelanggan.

Ditambahkan catatan untuk menyediakan beberapa cara pengukuran kepuasan pelanggan yang lebih beragam dibanding versi sebelumnya.

8,2,2 Audit Internal

• Menajemen harus melaksanakan audit terhadap sistem

manajemen mutu untuk menjamin bahwa sistem manajemen mutu sesuai dengan persyaratan dan telah diimplementasikan dan dipelihara secara efektif

Menajemen harus melaksanakan audit terhadap sistem manajemen mutu untuk menjamin bahwa sistem manajemen mutu sesuai dengan persyaratan dan telah

diimplementasikan dan dipelihara secara efektif

Hal baru yang ditambahkan adalah :

“any necessary correction and corrective” untuk memperjelas bahwa perlu segera perbaikan ( correction ) masalah sebelum tindakan corrective dilakukan.

8,2,3 Pemantauan dan Pengukuran Proses

• Manajemen harus

menetapkan metoda yang

Ditambahkan catatan untuk menjelaskan:

(33)

sesuai untuk monitoring pemantauan dan

pengukuran proses. Jika perencanaan tidak tercapai harus dilakukan tindakan perbaikan dan pencegahan yang tepat/sesuai untuk menjamin kesesuaian produk

mempertimbangkan tipe pemantauan dan pengukuran proses dan jangkauanya yang berpengaruh terhadap mutu dan SMM

8,2,4 Pemantauan dan Pengukuran Produk

• Menetapkan tahap yang tepat untuk mengukur produk

• memiliki laporan bahwa hasil pengukuran sesuai dengan persyaratan • Menjamin bahwa catatan

pengukuran dan

pemantauan menunjukan kewenangan personil yang bertanggung jawab untuk meluluskan produk tersebut.

• a. …... • b. …...

• Menjamin bahwa catatan pengukuran dan pemantauan menunjukan kewenangan personil yang bertanggung jawab untuk mengirimkan produk sampai ke customer

8,3 Pengendalian Ketidaksesuaian Produk

• Manajemen harus

memastikan bahw produk

Perubahan pada susunan kalimat: Manajemen harus memastikan bahw produk yang tidak sesuai dengan persyaratan diidentifikasi dan

(34)

yang tidak sesuai dengan persyaratan diidentifikasi dan dikontrol untuk mencegah dari pengiriman atau penggunaan yang tidak diinginkan

• Tanggungjawab dan kewenagangan untuk memutuskan

ketidaksesuaian produk harus ditetapkan dalam prosedur terdokumentasi.

dikontrol untuk mencegah dari pengiriman atau penggunaan yang tidak diinginkan

Prosedur terdokumentasi harus dibuat untuk mendefinisikan tanggungjawab dan kewenagangan untuk memutuskan ketidaksesuaian produk.

Tambahan Penjelasan : Melakukan tindakan yang tepat terhadap ketidaksesuaian produk yang ditemukan setelah pengiriman atau pada awal penggunaan produk tersebut

8,4 Analisa Data

Analisa data dilakukan terhadap: • kepuasan pelanggan • kesesuaian terhadap persyaratan produk • tindakan perbaikan dan

pencegahan • hasil audit

• pencapaian sasaran mutu • kinerja pemasok

(35)

8,5,2 Tindakan Koreksi Manajemen harus membuat prosedur terdokunetasi untuk menjelaskan:

a. Peninjauan ketidaksesuaian (termasuk keluhan pelanggan ) b. Penetapan penyebab

ketidaksesuaian

c. Pencegahan agar tidak berulang

d. Penetapan dan penerapan tindakan yang diperlukan e. catatan mutu hasil tindakan yang dilakukan

f. Peninjauan tindakan yang dilakukan

Manajemen harus membuat prosedur terdokunetasi untuk menjelaskan: a. Peninjauan ketidaksesuaian

(termasuk keluhan pelanggan ) b. Penetapan penyebab

ketidaksesuaian

c. Pencegahan agar tidak berulang d. Penetapan dan penerapan tindakan

yang diperlukan

e. catatan mutu hasil tindakan yang dilakukan

f. Peninjauan efektifitas tindakan yang dilakukan

Memperjelas dengan

menambahkan kata efektifitas, berarti yang ditinjau adalah keefektifan tindakan koreksi. 8,5,3 Tindakan Pencegahan

Manajemen harus membuat prosedur terdokunetasi untuk menjelaskan: • Mengidentifikasi ketidaksesuaian • menentukan penyebabnya • menentukan tindakan korektif yang dibutuhkan • mencatat hasil dari

• …... • …... • …... • …...

• Peninjauan efektifitas pencegahan yang dilakukan

(36)

tindakan korektif yang dibutuhkan • Peninjauan tindakan pencegahan yang dilakukan Memperjelas dengan

menambahkan kata efektifitas, berarti yang ditinjau adalah keefektifan tindakan pencegahan.

2.2.3 ISO Sebagai Suatu Standar Sistem

Hal yang harus digaris bawahi adalah ISO 9000 adalah suatu standar sistem, bukan standar produk. Perbedaan Standar Produk dan Standar Sistem secara garis besar adalah sebagai berikut :

1. Standar Produk

Standar produk atau bisa disebut standar hasil adalah suatu standar (tolak ukur/ kriteria) dari suatu produk.

Misalnya, standar Produk Dinding panel : A. Panel dengan Hasil Kondisi Rata

B. Pertemuan Plywood dengan Solid wood Rapih. C. Finishing rata dan Halus.

D. Arah alur serat serasi.

Dalam hal ini produk bermutu bila produk tersebut bisa memenuhi standar/ tolak ukur/ kriteria tersebut.

2. Standar Sistem

Bila dalam suatu kontrak pekerjaan standar produk Dinding Panel terdiri dari Plywood 12mm dengan finish High Pressure Laminate ex.Arborite Maple, dan

(37)

persyaratan standar produk tersebut terpenuhi. Sistem tersebut, misalnya :

A. Sistem perencanaan kerja untuk membuat Panel tersebut.

B. Sistem penyediaan, penyimpanan material untuk pembuatan Panel.

C. Sistem perawatan alat kerja untuk membuat Panel, sehingga alat akan berfungsi dengan baik.

D. Sistem pelatihan bagi para petugas pelaksana pekerjaan. E. Sistem-sistem lain yang diperlukan.

Selain Standar Sistem Manajemen Mutu, ISO juga mengeluarkan Standar Sistem Manajemen yang lain, yaitu :

A. ISO-14000 adalah Standar Sistem Manajemen Lingkungan.

B. ISO-18000 adalah Standar Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (masih dalam draft).

Dalam Sistem Manajemen Mutu, sering terdengar istilah Quality Control dan Quality Assurance. Istilah Quality Control terdengar lebih dulu daripada Quality Assurance karena dalam sejarah manajemen mutu, Quality Control diperkenalkan lebih dulu daripada Quality Assurance.

Quality Control berarti berbagai teknik dan kegiatan untuk memantau, mengevaluasi, dan menindaklanjuti agar persyaratan mutu yang telah ditetapkan tercapai, misalnya pengendalian mutu hasil akhir pekerjaan Interior.

Petugas pengendalian mutu memantau hasil produk secara fisik. Jika terjadi penyimpangan yang cukup potensial, maka pengaruhnya terhadap kekuatan

(38)

suatu proyek, sehingga terpenuhinya atau tidak terpenuhi persyaratan atau spesifikasi akan terlihat.

Quality Assurance adalah semua tindakan terencana dan sistematis yang diterapkan, didemonstrasikan untuk meyakinkan pelanggan intern dan pelanggan ekstern (pemilik proyek) bahwa proses kerja dan hasil kerja kontraktor akan memenuhi persyaratan mutu tertentu.

ISO 9000 adalah suatu pedoman untuk mewujudkan Quality Assurance, sehingga ISO 9000 juga sering disebut Quality Assurance System. Bila Quality Control dibandingkan dengan Quality Assurance, akan tampak bahwa Quality Control adalah kegiatan di mana sesuatu sudah atau sedang terjadi, sementara Quality Assurance adalah kegiatan dimana sesuatu belum terjadi, jadi bersifat pencegahan. Standar ISO dipublikasikan dalam enam dokumen dipisah dengan nomor ISO 8402, 9000, 9001, 9002, 9003 dan 9004 terlihat pada gambar 2.1.

(39)

ISO 9004

Manajemen Mutu, Unsur Sistem Mutu

ISO 9000

Pedoman Seleksi dan Pengguna Standar

ISO 9002 Model Untuk Produksi dan Instalasi ISO 9003 Model Untuk Inspeksi Akhir dan Test ISO 9004 Bagian 2 Standar Pelayanan. ISO 9001 Model Untuk Desain/Pengem bangan Produk dan Pelayanan

Gambar 2.1. Struktur ISO 9000 Series

ISO 9000 merupakan seri yang terdiri dari :

a. ISO 9000 sebenarnya merupakan standar pemastian mutu dan manajemen mutu, yang dipakai sebagai penggunaan dan terdiri dari beberapa bagian, yaitu : Bagian 1 : Panduan untuk seleksi dan penggunaannya.

Bagian 2 : Panduan umum untuk aplikasi ISO 9001, ISO 9002, dan ISO 9003. Bagian 3 : Panduan umum untuk aplikasi ISO 9001 dalam pengembangan, pasokan, dan pemeliharaan software.

Bagian 4 : Petunjuk keandalan manajemen program.

b. ISO 9001 merupakan sistem manajemen mutu, model untuk memastikan mutu. Ini digunakan apabila kontraktor hendak memastikan kesesuaian desain/

(40)

c. ISO 9002 merupakan sistem manajemen mutu, model untuk memastikan mutu. Ini digunakan apabila kontraktor hendak memastikan kesesuaian produk dengan persyaratan yang telah ditentukan selama tahap-tahap production, installation, and servicing.

d. ISO 9003 merupakan sistem manajemen mutu, model untuk memastikan mutu. Ini digunakan apabila kontraktor hendak memastikan kesesuaian produk dengan persyaratan yang telah ditentukan selama tahap inspeksi dan tes akhir. e. ISO 9004 pedoman penggunaan seri ISO yang terpilih dan penjelasan tambahan dalam hal-hal aspek sistem manajemen mutu.

Melalui ISO 9000, setiap kegiatan yang mempengaruhi mutu dilakukan dalam tiga rangkaian kegiatan yang tidak terputus, yaitu :

1. Perencanaan tertulis (say what you do)

2. Pelaksanaan dan pengendalian sesuai perencanaan (do what you say) 3. Rekam/catat hasil pelaksanaan (record what you did)

Dengan demikian, selalu harus ada dokumen dalam prinsip ISO 9000, yaitu panduan-panduan kerja yang selalu tertulis, serta catatan/ rekaman hasil kerja. Pada perencanaan, semua kegiatan yang mempengaruhi mutu harus dibuatkan prosedur atau instruksi kerjanya untuk memastikan bahwa tujuan, wewenang, dan tanggung jawab telah ditetapkan dan dipahami dengan baik.

Pada pelaksanaan dan pengendalian, semua kegiatan yang mempengaruhi mutu harus dikendalikan untuk memastikan bahwa persyaratan yang diminta, telah dipenuhi. Masalah yang mungkin akan timbul harus diantisipasi dan dihindari.

(41)

Sementara pada rekaman/ catatan hasil kerja, semua kegiatan yang mempengaruhi mutu harus direkam/ dicatat untuk lebih memastikan pencapaian sasaran, dan sebagai umpan balik (feedback) bagi kegiatan perencanaan berikutnya.

2.2.4 Manfaat ISO 9000.

Penerapan ISO 9000 sangat memberikaan manfaat untuk peningkatan mutu perusahaan, manfaat tersebut dapat dilihat dari berbagai aspek antara lain :

1. Aspek konsistensi pelaksanaan dan pengawasan.

a. Memberikan pendekatan praktik yang sistematis untuk manajemen mutu. b. Memastikan konsistensi untuk memelihara mutu produk/jasa menetapkan. c. Menetapkan kerangka kerja untuk proses peningkatan mutu lebih lanjut dengan membakukan proses guna memastikan konsistensi dan mampu menelusuri serta meningkatkan hubungan antar fungsi yang mempengaruhi mutu.

2. Aspek pengendalian pencegahan.

a. Mempengaruhi/ menentukan secara jelas tenggung jawab dan wewenang dari personil kunci yang mempengaruhi mutu.

b. Mendokumentasikan prosedur secara baik dalam menjalankan operasi dan proses bisnis penyedia jasa atau pabrik/ industri.

c. Menerapkan sistem dokumentasi yang efektif melalui mekanisme audit mutu internal dan tinjauan manajemen yang kontinu.

3. Aspek pertumbuhan dan pengembangan perusahaan. a. Sebagai sarana pemasaran.

(42)

e. Dapat memberikan pelatihan yang sistematik kepada staf melalui prosedur dan instruksi yang baik.

f. Mengantisipasi tuntutan konsumen atas mutu produk dan tingkat persaingan bersama.

g. Sebagai pondasi/ dasar yang mantap untuk pengembangan mutu selanjutnya menuju Manajemen Mutu Terpadu (MMT/ TQM).

(3.Prijono Wiryodiningrat, ArkhamSuwardi, Bekti Harsono, Siti Fatimah, Sumadiono, Soetoyo, ISO untuk

kontraktor, Jakarta,2005)

Gambar

Gambar 2.1. Struktur ISO 9000 Series

Referensi

Dokumen terkait

Pada tipe arus baterai lithium-ion, biasanya katoda (elektroda positif) terdiri dari material dengan struktur berlapis, seperti transisi lithium metal oxides dan

Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV Sekolah Dasar Muhammadiyah 036 Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar tahun ajaran 2014-2015 dengan jumlah siswa

Tidak perlu khawatir jika ingin menjadi mitra bisnis, sebab tahu jeletot taisi yang gurih dan pedas ini sudah memiliki izin dari dinas perindag seperti SIUP, TDP dan dari

Hasil pengujian menunjukkan bahwa pada pengujian jangka pendek (satu bulan) variabel independen sentimen investor berpengaruh positif dan signifikan (<0,05)

Dalam rangka mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas demi peningkatan kualitas kesehatan penduduk Indonesia, dibutuhkan upaya nyata dalam memperbaiki

Jumlah pengujian kendaraan bermotor Propinsi Maluku Utara yang beroperasi pada tahun 2009 sebanyak 8 unit dengan rincian : Pengujian Mekanik 1 unit, Pengujian Non Mekanik 6 unit

Sedangkan definisi operasional dari intensi adalah skor dari skala likert pada item alat ukur intensi bersepeda dalam kampus.. Item yang mengukur intensi ini terdiri dari 6

Recovery RAMA Buoy, Pengukuran CTD, Sampel Air, Plankton, Biosonic, Bongo Net di Stasiun 3.. 3