• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA DAN PRAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA DAN PRAK"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL PRAKTIKUM

AKUNTANSI BIAYA DAN PRAK

Versi 3.0

Tahun Penyusunan 2011

Tim Penyusun 1. Hantoro Arief Gisijanto 2. Radi Sahara

3. C. Widi Pratiwi

4. Novi Indah Purwaningsih 5. Syahreza Marasutan Pohan 6. Suhaenah

Laboratorium Akuntansi Lanjut A

Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi

(2)

Page 2

Pertemuan 6

Biaya Overhead Pabrik

Objektif:

1. Mahasiswa dapat mengetahui konsep dan pengertian Biaya Overhead Pabrik 2. Mahasiswa dapat melakukan perhitungan Biaya Overhead Pabrik

(3)

Page 3

P6.1 Teori

BIAYA OVERHEAD PABRIK

Biaya-biaya produksi yang tidak dapat dikategorikan ke dalam biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung atau yang wujud rillnya adalah biaya bahan baku tidak langsung dan biaya tenaga kerja tidak langsung serta biaya pabrik lainnya dikelompokkan tersendiri yang disebut biaya overhead pabrik.

Biaya overhead pabrik dibebankan ke harga pokok produk berdasarkan tariff yang ditentukan dimuka. Kemudian analisa dan perlakuan terhadap selisih antara BOP yang dibebankan ke produk berdasarkan tariff dengan BOP yang sesungguhnya.

Memilih dasar pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk terbagi atas dasar pembebanan sebagai berikut :

a) unit produksi b) biaya bahan baku

c) biaya tenaga kerja langsung d) jam tenaga kerja

e) jam mesin

Apabila perusahaan mempunyai lebih dari satu departemen produksi maka proses penentuan tariff BOP adalah sebagai berikut :

1. ditentukan anggaran BOP untuk masing-masing departemen produksi tersebut

2. ditentukan dasar pembebanan BOP tersebut, sesuai dengan sifat departemen produksi yang bersangkutan.

3. ditetapkan tariff BOP berdasarkan anggaran BOP dibagi degan dasar pembebanan.

1. BOP yang dianggarkan dan yang sesungguhnya (budgeted and realized FOH) :

BOP dianggarkan BOP sesungguhnya BOP Tetap (Fixed FOH) Rp. xxx Rp. xxx

BOP Variabel (Variable FOH) Rp. xxx Rp. xxx

Total BOP (Total FOH) Rp. xxx Rp. xxx

2. Menghitung tariff BOP yang dianggarkan berdasarkan :

(4)

Page 4

Tarif BOP Tetap (Fixed rate of FOH) = Rp xxx = Rp. xxx / JM xxx

Tarif BOP Variabel (Variabel rate) = Rp. xxx = Rp. xxx / JM + xxx

Total tarif BOP Rp. xxx / JM

b. Tarif BOP berdasarkan biaya bahan baku :

Tarif BOP Tetap = Rp. xxx * xxx% = xxx % Rp. xxx

Tarif BOP Variabel = Rp. xxx * xxx% = xxx % + Rp. xxx

Total tarif BOP xxx %

c. Tarif BOP berdasarkan biaya tenaga kerja langsung :

Tarif BOP Tetap = Rp. xxx * xxx% = xxx % Rp. xxx

Tarif BOP Variabel = Rp. xxx * xxx% = xxx % + Rp. xxx

Total tarif BOP xxx %

d. Tarif BOP berdasarkan jam kerja langsung :

Tarif BOP Tetap = Rp. xxx = Rp. xxx / JKL xxx

Tarif BOP Variabel = Rp. xxx = Rp. xxx / JKL + xxx

Total tarif BOP Rp. xxx / JKL

e. Tarif BOP berdasarkan unit produksi :

Tarif BOP Tetap = Rp. xxx = Rp. xxx / Unit xxx

Tarif BOP Variabel = Rp. xxx = Rp. xxx / Unit +

(5)

Page 5

P6.2 Contoh Kasus

BIAYA OVERHEAD PABRIK

PT. STAIRWAY menggunakan tarif BOP ditentukan dimuka. Adapun anggaran perusahaan untuk Mei 2011 dengan kapasitas normal 15.000 jam mesin disajikan sebagai berikut :

JENIS BIAYA (EXPENSES) FIXED/VARIABLE TOTAL

Biaya bahan baku (direct material) Rp 3.000.000

Biaya tenaga kerja langsung Rp 2.000.000

Biaya bahan penolong V Rp 600.000

Biaya depresiasi pabrik F Rp 300.000

Biaya listrik pabrik (electric cost) V Rp 900.000

Biaya reparasi &pemeliharaan pabrik V Rp 400.000 Biaya reparasi &pemeliharaan pabrik F Rp 350.000

Biaya asuransi pabrik (insurance) F Rp . 550.000

Biaya promosi dan iklan V Rp 675.000

Biaya tenaga kerja tidak langsung V Rp 700.000

Biaya tenaga kerja tidak langsung F Rp 900.000

Biaya kesejahteraan karyawan pabrik F Rp 650.000

Pada akhir tahun BOP sesungguhnya terjadi pada kapasitas sesungguhnya 14.000 jam mesin (machine hours) yang dapat disajikan sebagai berikut :

JENIS BIAYA (EXPENSES) FIXED/VARIABLE TOTAL

Biaya bahan baku (direct material) Rp 3.000.000

Biaya tenaga kerja langsung Rp 2.000.000

Biaya bahan penolong V Rp 600.000

Biaya depresiasi pabrik F Rp 350.000

Biaya listrik pabrik (electric cost) V Rp 700.000

Biaya reparasi &pemeliharaan pabrik V Rp 400.000 Biaya reparasi &pemeliharaan pabrik F Rp 300.000

(6)

Page 6

Biaya promosi dan iklan V Rp 600.000

Biaya tenaga kerja tidak langsung V Rp 675.000

Biaya tenaga kerja tidak langsung F Rp 950.000

Biaya kesejahteraan karyawan pabrik F Rp 600.000

Data lain berkaitan dengan produksi : Jam kerja langsung (direct labour hours) 12.000 jam Unit produksi (production units) 30.000 unit

Diminta :

1. Berapakah BOP Tetap dan variabel yang dianggarkan dan yang sesungguhnya ? 2. Hitunglah tarif BOP bulan Mei 2011 yang dianggarkan berdasarkan :

 Jam mesin (machine hours) (Rp)  Biaya bahan baku (direct material) (%)

 Biaya tenaga kerja langsung (direct labor) (%)  Jam kerja langsung (direct labor hours) (Rp)  Unit produksi (production units) (Rp)

Jawaban :

(7)

Page 7

2. Masukkan nama perusahaannya, di tab 3. Masukkan periodenya di tab

4. Masukkan jumlah jam mesin dalam kolom tetap (T), di tab 5. Masukkan biaya bahan baku dalam kolom tetap (T), di tab

6. Masukkan jumlah biaya tenaga kerja langsung dalam kolom tetap (T), di tab 7. Masukkan jumlah biaya bahan penolong dalam kolom variable (V), di tab 8. Masukkan jumlah biaya depresiasi mesin jahit dalam kolom tetap (T), tab 9. Masukkan jumlah biaya listrik mesin jahit dalam kolom variable (V),, di tab 10. Masukkan jumlah biaya rep. dan pemeliharaan mesin jahit dalam kolom variable

(V), di tab

11. Masukkan jumlah biaya rep. dan pemeliharaan mesin jahit dalam kolom tetap (T), di tab

12. Masukkan jumlah biaya asuransi mesin jahit dalam kolom tetap (T), di tab 13. Masukkan jumlah biaya promo+iklan dalam kolom variabel (V), di tab

14. Masukkan jumlah biaya tenaga kerja tak langsung dalam kolom variable (V), di tab

15. Masukkan jumlah biaya tenaga kerja tak langsung dalam kolom tetap (T), di tab 16. Masukkan jumlah biaya kesejahteraan karyawan pabrik dalam kolom tetap (T), di

tab

17. Di tab dua kali untuk mendapatkan total BOP tetap dan variabel 18. Kemudian klik next untuk melanjutkan program

(8)

Page 8

19. Setelah diklik tombol next, akan berlanjut ke program berikutnya

20. Masukkan jumlah jam mesin di kolom tetap (T), di tab

21. Masukkan jumlah jam kerja langsung di kolom tetap (T), di tab 22. Masukkan jumlah unit produksi di kolom tetap (T), di tab

23. Ditab 2x sampai jumlah biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung muncul otomatis sendiri,

(9)

Page 9

25. Masukkan jumlah biaya bahan penolong dalam kolom variable (V), di tab 26. Masukkan jumlah biaya depresiasi mesin jahit dalam kolom tetap (T), tab 27. Masukkan jumlah biaya listrik mesin jahit dalam kolom variable (V),, di tab 28. Masukkan jumlah biaya rep. dan pemeliharaan mesin jahit dalam kolom variable

(V), di tab

29. Masukkan jumlah biaya rep. dan pemeliharaan mesin jahit dalam kolom tetap (T), di tab

30. Masukkan jumlah biaya asuransi mesin jahit dalam kolom tetap (T), di tab 31. Masukkan jumlah biaya promo+iklan dalam kolom variabel (V), di tab

32. Masukkan jumlah biaya tenaga kerja tak langsung dalam kolom variable (V), di tab

33. Masukkan jumlah biaya tenaga kerja tak langsung dalam kolom tetap (T), di tab 34. Masukkan jumlah biaya kesejahteraan karyawan pabrik dalam kolom tetap (T), di

tab

35. Di tab dua kali untuk mendapatkan total BOP tetap dan variabel 36. Klik output / next

37. Untuk menampilkan program – program selanjutnya pada pembahasan Biaya Overhead Pabrik ini, hanya tinggal mengklik Next saja, karna jumlah hasilnya akan muncul otomatis,

(10)

Page 10

38. Jika sudah diakhir penghitungan klik command button End

1. BOP yang dianggarkan dan yang sesungguhnya (budgeted and realized FOH) :

BOP dianggarkan BOP sesungguhnya BOP Tetap (Fixed FOH) Rp. 2.750.000 Rp. 2.700.000 BOP Variabel (Variable FOH) Rp. 3.275.000 Rp. 2.975.000

(11)

Page 11

2. Menghitung tariff BOP yang dianggarkan berdasarkan :

a. Tarif BOP Budgeted

Tarif BOP Tetap (Fixed rate of FOH) = Rp. 2.750.000 = Rp. 183,33 / JM 15.000

Tarif BOP Variabel (Variabel rate) = Rp. 3.275.000 = Rp. 218,33 / JM + 15.000

Total tarif BOP Rp. 401,66 / JM

b. Tarif BOP berdasarkan biaya bahan baku :

Tarif BOP Tetap = Rp. 2.750.000 * 100% = 91,666 % Rp. 3.000.000

Tarif BOP Variabel = Rp. 3.275.000 * 100% = 109,166 % + Rp. 3.000.000

Total tarif BOP 200,83 %

c. Tarif BOP berdasarkan biaya tenaga kerja langsung :

Tarif BOP Tetap = Rp. 2.750.000 * 100% = 137,5 % Rp. 2.000.000

Tarif BOP Variabel = Rp. 3.275.000 * 100% = 163,75 % + Rp. 2.000.000

Total tarif BOP 301,25 %

d. Tarif BOP berdasarkan jam kerja langsung :

Tarif BOP Tetap = Rp. 2.750.000 = Rp. 229,166 / JKL 12.000

Tarif BOP Variabel = Rp. 3.275.000 = Rp. 272,916 / JKL + 12.000

Total tarif BOP Rp. 502,083 / JKL

e. Tarif BOP berdasarkan unit produksi :

Tarif BOP Tetap = Rp. 2.750.000 = Rp. 91,66 / Unit 30.000

Tarif BOP Variabel = Rp. 3.275.000 = Rp. 109,16 / Unit +

(12)

Page 12

P6.3 Latihan

BIAYA OVERHEAD PABRIK

PT. Pasta menggunakan tarif BOP ditentukan dimuka. Adapun anggaran perusahaan untuk January 2011 dengan kapasitas normal 17.000 jam mesin disajikan sebagai berikut :

JENIS BIAYA (EXPENSES) FIXED/VARIABLE TOTAL

Biaya bahan baku (direct material) Rp 4.000.000

Biaya tenaga kerja langsung Rp 2.500.000

Biaya bahan penolong V Rp 650.000

Biaya depresiasi pabrik F Rp 350.000

Biaya bahan baker pabrik (Fuel) V Rp 450.000

Biaya listrik pabrik (electric cost) V Rp 800.000

Biaya reparasi &pemeliharaan pabrik V Rp 500.000 Biaya reparasi &pemeliharaan pabrik F Rp 300.000

Biaya asuransi pabrik (insurance) F Rp . 500.000

Biaya promosi dan iklan V Rp 625.000

Biaya tenaga kerja tidak langsung V Rp 675.000

Biaya tenaga kerja tidak langsung F Rp 950.000

Biaya kesejahteraan karyawan pabrik F Rp 600.000

Pada akhir tahun BOP sesungguhnya terjadi pada kapasitas sesungguhnya 15.000 jam mesin (machine hours) yang dapat disajikan sebagai berikut :

JENIS BIAYA (EXPENSES) FIXED/VARIABLE TOTAL

Biaya bahan baku (direct material) Rp 4.000.000

Biaya tenaga kerja langsung Rp 2.500.000

Biaya bahan penolong V Rp 600.000

Biaya depresiasi pabrik F Rp 350.000

Biaya bahan bakar pabrik (Fuel) V Rp 450.000

Biaya listrik pabrik (electric cost) V Rp 700.000 Biaya reparasi &pemeliharaan pabrik V Rp 400.000 Biaya reparasi &pemeliharaan pabrik F Rp 300.000

(13)

Page 13

Biaya asuransi pabrik (insurance) F Rp . 500.000

Biaya promosi dan iklan V Rp 600.000

Biaya tenaga kerja tidak langsung V Rp 675.000 Biaya tenaga kerja tidak langsung F Rp 950.000 Biaya kesejahteraan karyawan pabrik F Rp 600.000

Data lain berkaitan dengan produksi : Jam kerja langsung (direct labour hours) 13.000 jam Unit produksi (production units) 40.000 unit

Diminta :

1. Berapakah BOP Tetap dan variabel yang dianggarkan dan yang sesungguhnya ? 2. Hitunglah tarif BOP bulan January 2011 yang dianggarkan berdasarkan :

 Jam mesin (machine hours) (Rp)  Biaya bahan baku (direct material) (%)

 Biaya tenaga kerja langsung (direct labor) (%)  Jam kerja langsung (direct labor hours) (Rp)  Unit produksi (production units) (Rp)

(14)

Page 14

P6.4 Daftar Pustaka

Mulyadi. 1993. Akuntansi Biaya. Edisi V. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN

Referensi

Dokumen terkait

Pengertian harga pokok produksi menurut Bustami dan Nurlela (2010:49) yaitu : “Harga pokok produksi adalah k umpulan biaya produksi yang terdiri dari bahan baku langsung, tenaga

Biaya produksi adalah biaya yang digunakan dalam proses produksi yang terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.

 BOP pada Metode Harga Pokok Proses adalah biaya produksi selain biaya bahan baku, biaya bahan penolong, dan biaya tenaga kerja, baik langsung maupun

 Istilah yang dipakai untuk menggambarkan pembagian BOP tak langsung departemen kepada departemen-departemen yang menikmati manfaatnya, baik departemen produksi

Biaya Manufaktur biasanya didefinisikan sebagai jumlah dari 3 elemen biaya : bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan overhead pabrik.. Bahan baku langsung dan tenaga

Cost of Goods (harga pokok), pengeluaran yang langsung berhubungan dengan proses pembuatan produk, seperti : biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, Biaya

Harga pokok proses (process costing) merupakan metode perhitungan harga pokok produk yang berdasarkan kepada pengumpulan biaya – biaya produksi dalam satu periode

Harga pokok produksi merupakan total dari biaya produksi yang terdiri dari komponen bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik yang ditambah dengan