• Tidak ada hasil yang ditemukan

KELOMPOK IMFORMASI MASYARAKAT ( KIM )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KELOMPOK IMFORMASI MASYARAKAT ( KIM )"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PANDUAN PEMBENTUKAN

KELOMPOK IMFORMASI MASYARAKAT

( KIM )

Warga Kabupaten Mukomuko yang kami banggakan khususnya di Desa dan Kelurahan yang masih dihadapkan pada permasalahan dasar untuk pemenuhan kebutuhan hidup. Kita mesti bersyukur bahwa negeri kita ini memiliki sumber daya alam dan sumber daya manusia manusia yang melimpah jika ditinjau dari segi jumlah penduduk dan luas wilayah namun dasi sisi kualitas masih sangat jauh tertinggal jika dibandingkan dengan daerah-daerah yang sudah maju.

Pada era Millenium saat ini kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi sangat pesat membuat persaingan semakin ketat dan terbuka di segala bidang kehidupan baik dalam bidang politik, sosial maupun ekonomi. Berdasarkan hal tersebut, menurut kami dengan didasari dan didukung data yang ada, maka masyarakat Kabupaten Mukomuko masih sangat perlu untuk ditingkatkan kemampuannya terutama di kelurahan dan desa sehingga berdaya saing dan dapat hidup layak serta mampu mengatasi permasalahan yang dihadapinya di masa yang akan datang melalui pemanfaatan keterbukaan informasi saat ini dan menguasai informasi terkini, karena banyak para pakar mengatakan bahwa jika kita dapat menguasai informasi dan komunikasi dengan baik maka kita akan dapat menguasai dunia.

Oleh sebab itu sebagai salah satu upaya pemerintah untuk mengatasi permasalahan dan tantangan kedepan tersebut yaitu dengan pola pemberdayaan masyarakat dalam bidang penguasaan dan pemanfaatan tekhnologi informasi dan komunikasi antara lain dilakukan dengan mendorong terbentuknya kelompok-kelompok masyarakat untuk mendayagunakan informasi agar memberikan nilai tambah bagi kehidupan masyarakat.

Dalam konsep ini, bagaimana pemberdayaan terjadi melalui proses peningkatan kesadaran akan pentingnya penguasaan tekhnologi informasi dan komunikasi serta peningkatan akses dan pedayagunaan informasi tersebut secara maksimal melalui kelompok. Kelompok masyarakat dimaksud diberi nama “ Kelompok Informasi Masyarakat ” yang disingkat dengan KIM. Diharapkan nanti respon terhadap kehadiran KIM di Kabupaten Mukomuko sangat besar, terutama dari aparat Desa dan Kelurahan yang membutuhkan wahana penyaluran dan pendayagunaan informasi oleh masyarakat.

I. PENGERTIAN.

Kelompok Informasi Masyarakat yang selanjutnya disingkat dengan KIM, adalah lembaga layanan publik yang dibentuk dan dikelola dari, oleh dan untuk masyarakat secara khusus sebagai layanan informasi masyarakat terhadap isu-isu pembangunan sesuai dengan kebutuhannya.

(2)

KIM adalah kelompok yang mandiri dan kreatif yang aktivitasnya melakukan pengelolaan informasi dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka meningkatkan nilai tambah artinya Kelompok Imformasi Masyarakat (KIM) memiliki nilai ekonomis bagi kelompok dan bagi masyarakat desa/kelurahan setempat.

II. DASAR HUKUM

Dasar Hukum KIM adalah :

1. PP No. 38 Tahun 2007 tentang pembagian urusan pemerintahan antara pemerintah, pemerintahan daerah provinsi, dan pemerintahan daerah kabupaten/kota

2. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika RI No. 17 Tahun 2009 tentang Diseminasi informasi nasional oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah daerah Kabupaten/Kota, tanggal 17 Maret 200

3. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika RI No.

08/PER/M.KOMINFO/6/2010 tentang Pedoman Pengembangan dan Pemberdayaan Lembaga Komunikasi Sosial, tanggal 1 Juni 2010. III. VISI DAN MISI.

Visi KIM adalah terwujudnya masyarakat informasi yang dinamis sebagai dasar bagi terbentuknya masyarakat madani ( civil society ) yang sehat, cerdas, terampil, kretaif, inovatif, produktif, mandiri dan berbudaya tinggi.

Misinya adalah mengembangkan, memberdayakan, memfasilitasi dan mendinamisasi pelayanan informasi melalui diseminasi informasi untuk anggota masyarakat.

IV. AZAS PEMBENTUKAN.

KIM dibentuk berasaskan Pancasila, dengan prinsip transparan dan

demokratis yang bercirikan kebersamaan, kebermaknaan, kemandirian, kegotong-royongan dan persamaan hak dan kewajiban. Dari anggota, oleh anggota dan untuk anggota.

V. MAKSUD DAN TUJUAN.

KIM dibentuk dengan maksud untuk meningkatkan pengetahuan, kecerdasan, ketrampilan, kearifan yang mendorong berkembangnya motivasi masyarakat dalam berparitipasi aktif dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.

Tujuan KIM adalah :

1. Sebagai mitra pemerintah dalam penyebarluasan, sosialisasi dan desiminasi informasi pembangunan kepada masyarakat ;

(3)

2. Sebagai mediator komunikasi dan informasi pemerintahan dan pembangunan secara timbal balik dan berkesinambungan ;

3. Sebagai forum media untuk pelayanan komunikasi dan informasi pemerintahan dan pembangunan.

VI. FUNGSI, TUGAS DAN PERAN. 1. Fungsi :

1. Sebagai wahana untuk penerimaan, pengelolaan dan penyebaran informasi pemerintahan dan pembangunan kepada masyarakat ;

2. Sebagai wahana interaksi dan berkomunikasi antar masyarakat/anggota KIM, antara masyarakat/anggota KIM dengan pemerintah ;

3. Sebagai peningkatan media literacy dilingkungan anggota ;

4. Sebagai lembaga swadaya masyarakat yang memiliki dampak dan nilai ekonomis melalui pengelolaan informasi ;

5. Sebagai ajang silaturahmi antar anggota masyarakat dan antara masyarakat dan pemerintah untuk memperkokoh kebersamaan, persatuan dan

kesatuan.

2. Tugas :

1. Mewujudkan masyarakat yang dinamis, peduli dan peka terhadap arus informasi ;

2. Memberdayakan masyarakat agar memiliki kecerdasan dalam mencerna, memilih dan memilah informasi yang menjadi kebutuhannya untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya ;

3. Menjadikan KIM sebagai katalisator dan dinamisator dalam memelihara dan meningkatkan semangat kegotongroyongan dan kebersamaan dalam masyarakat.

3. Peran :

1. Memanage Informasi, yaitu mencari, mengumpulkan, mengelola dan

mendesiminasikan informasi kepada masyarakat sesuai dengan kebutuhannya ;

2. Mediasi Informasi, yaitu menjembatani arus informasi antar anggota

masyarakat, antara masyarakat dengan pemerintah ;

3. Mengedukasi Insan Informasi, yaitu meningkatkan sumber daya masyarakat

di bidang informasi, agar memiliki kecerdasan dalam menerima terpaan arus informasi ;

(4)

VII. KEDUDUKAN.

KIM berkedudukan di tingkat desa dan kelurahan secara mandiri dan non partisan sebagai wujud partisipasi masyarakat dalam pembangunan di bidang komunikasi dan informasi.

Pada tingkat Dusun, RW atau komunitas kecil lainnya dapat dibentuk

kelompok-kelompok desiminanasi yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan KIM Desa atau Kelurahan.

VIII. STRUKTUR ORGANISASI.

Struktur atau susunan organisasi KIM terdiri dari :

a. Penasehat ( Kepala Desa/Lurah );

b. Pengarah ( Ketua LMD dan Ketua LKMD ) ; c. Pembina ( Seksi Penerangan/pendidikan LKMD ) d. Ketua ;

e. Wakil Ketua ; f. Sekretaris ; g. Bendahara ;

h. Seksi Organisasi dan Peningkatan SDM ; i. Seksi Pengelolaan dan Akses Informasi ; j. Seksi Pelayanan dan Desiminasi Informasi ; k. Seksi Pengembangan Usaha Ekonomi Produktif;

Untuk menetapkan personil dalam susunan kepengurusan KIM tersebut, dilakukan secara demokratis dari dan oleh anggota KIM.

IX. SUMBER DANA.

Untuk melaksanakan kegiatannya KIM dapat menggali dana dari berbagai sumber, dan sesuai dengan ciri KIM dari, oleh dan untuk anggota maka sumber dana adapat diperoleh dari :

a. dari anggota ;

b. dari bantuan pemerintah ; c. dari kegiatan usaha produktif ;

(5)

X. BUKU – BUKU ADMINISTRASI

Buku administrasi organisasi KIM, macamnya tergantung dari

perkembangan dan kebutuhan, semakin besar dan komplek kegiatan KIM

semakin banyak jenis buku-buku adminsitrasi yang harus disediakan.

Buku Administrasi dibagi dalam dua bagian, Buku Administrasi Organisasi dan

Buku Admnitrasi Usaha.

Sebagai awal beridirnya, paling tidak disediakan buku-buku administrasi yang

terdiri dari :

a. Buku Induk Keanggotaan

b. Buku Pengurus

c. Buku Tamu

d. Buku Rapat Anggota

e. Buku Rapat Pengurus

f. Buku Kegiatan

g. Buku Kas

h. Buku Agenda Surat

i. Buku Ekspedisi Surat

j. Dan lain-lain.

XI. LAIN - LAIN.

1. Segenap komponen bangsa baik yang ada di pusat maupun yang ada didaerah, baik dari kalangan pemerintah (GO) maupun kalangan non pemerintah (NGO) yang sama-sama bertanggung jawab terhadap pemberdayaan dan mencerdaskan kehidupan masyarakat, serta memiliki komitmen untuk terus berupaya meningkatkan kegotong-royongan, persatuan dan kesatuan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat, merupakan sumber informasi bagi KIM.

2. Kelompok-kelompok sektoral yang ada di masyarakat yang dibentuk karena persamaan profesi, dll. pada tataran untuk memanage informasi, mediasi

informasi, dan mengedukasi insan informasi, sebaiknya juga sebagai anggota

KIM.

3. Karena kedudukan KIM hanya ada pada tingkat desa/kelurahan, maka untuk tingkat kecamatan dan atau kabupaten dapat dibentuk “ Forum Komunikasi KIM “ sebagai wahana untuk tukar pendapat,sharing pengalaman antar KIM, serta sekaligus sebagai jejaring pasar ( Market Networking) produksi anggota KIM.

Mukomuko, 27 Oktober 2017

Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP)

(6)

PENJELASAN

Fungsi KIM

1. Sebagai Wahana Informasi

a. Antar Anggota KIM secara Horisontal;

Para anggota KIM dapat saling bertukar informasi tentang segala sesuatu yang sudah diketahuinya sehingga akan berarti juga saling berbagi pengetahuan;

b. Dari KIM ke Pemerintah Kabupaten Mukomuko secara Bottom-up;

Para anggota masyarakat yang jadi anggota KIM dapat memberikan saran-saran kepada Pemerintah, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kota tentang apa yang harus dibangun pembangunannya sehingga sangat sesuai dengan kebutuhan setempat. Anggota KIM menjadi perencana dan pelaksana bagi pembangunan lokal. Asas pemberdayaan ini sangat sesuai dengan pendekatan pembangunan komunitas.

c. Dari Pemerintah Kabupaten Mukomuko kepada masyarakat secara Top-down;

Anggota KIM menjadi agen pembangunan yang menyebarluaskan gagasan pembangunan nasional ke tingkat lokal.

2. Sebagai Mitra Dialog dengan Pemerintah, Pemerintah Propinsi, dan Pemerintah Kota Malang dalam merumuskan Kebijakan Publik

Dengan KIM yang mengetahui kebutuhan publik dan karakteristiknya, Pemerintah baik Pusat maupun Pemerintah Kota Malang dalam merumuskan kebijakan public dapat menjadikan KIM sebagai mitra dialog.

Selain itu KIM dapat berfungsi sebagai mitra dialog dalam mendukung pelaksanaan semua kebijakan public dan memonitoring pelaksanaannya.

3. Sebagai Peningkatan Literasi Masyarakat di Bidang Informasi dan Media Masa serta Teknologi Informasi dan Komunikasi di kalangan anggota KIM dan Masyarakat.

 Fungsi untuk meningkatkan literasi di Bidang Informasi, yaitu bagaimana agar memandang bahwa upaya memperoleh informasi sebagai kebutuhan hidup dan sudah terbiasa mencari informasi dari berbagai sumber;

 Fungsi sebagai literasi Media Massa, merupakan kemampuan menggunakan media massa secara cerdas dan sehat dan mampu mendayagunakannya dalam kehidupan masyarakat;  Fungsi literasi di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi, ialah kemampuan

masyarakat dalam mengakses dan mendayagunakan teknologi informasi dan komunikasi, seperti computer dan internet untuk kepentingan mengakses informasi atau untuk mendayagunakan sebagai jasi dan produk teknologi informasi dan komunikasi.

(7)

4. Sebagai Lembaga yang Memiliki Nilai Ekonomi

 Melalui informasi yang diperoleh dari berbagai sumber, KIM dapat menerapkannya dalam berbagai aktivitas perdagangan, pertanian, industry dan menghasilkan tambahan

pendapatan dari aktivitas tersebut;

 Melalui informasi yang diperoleh dari berbagai media dan sumber lainnya, masyarakat dapat memperoleh informasi peluang-peluang usaha, permintaan pasar mengenai berbagai produk dan jasa, kemudian KIM dapat melakukan transaksi bisnis, yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai tambah ekonomi;

 Informasi-informasi yang diperoleh dari berbagai sumber dikemas sedemikian rupa dalam bentuk bahan informasi (buku, bulletin, bahan audio visual) yang dapat dijual kepada pihal lain yang membutuhkan. Jadi informasi itu sendiri setelah dikemas, akan bias

mendatangkan Nilai Ekonomi.

Mukomuko, 27 Oktober 2017

Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP)

Referensi

Dokumen terkait

Kami menggunakan basis dari aktifitas rekayasa pengamanan perangkat lunak yang diuraikan pada bagian 2 untuk mengamankan aplikasi kompilator online untuk pemrograman paralel yang

Kapasitas adalah jumlah maksimum kendaraan (dalam SMP) yang dapat melewati suatu ruas jalan pada satu atau dua arah selama waktu tertentu pada kondisi arus lalu lintas

Hasil pengamatan organoleptis terhadap krim body scrub yang mengandung ekstrak teh hitam dengan pengaruh emulgator tween 60-span 60 dari konsentrasi 1%, 2%, dan 3%, tidak

Suspensi hasil penyaringan ditambah dengan larutan gula, kemudian disemprotkan /diaplikasikan pada pertanaman bawang merah lokal Palu ( 2 minggu setelah tanam), dan

bahwa berdasarkan ketentuan Penjelasan Pasal 2 Ayat (1) huruf i (4) Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan

Disebut juga modus kontrol, karena pada modus ini pasien menerima volum dan frekwensi pernapasan sesuai dengan yang telah diatur, sedangkan pasien tidak dapat

Dengan menggunakan arsip pelanggan yang telah anda buat untuk keluarga Tuan Wijaya, dalam jangka waktu 10 menit tambahkan uraian pembayaran berikut ini pada kartu reservasi:. •

Cerita rakyat dilatarbelakangi oleh kebudayaan dan pola pikir masyarakat setempat, oleh karena itu, tidak mungkin ada keseragaman fungsi antara cerita rakyat di