• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM STUDI S1 PENJASKES DAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN KEOLAHRAGAAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROGRAM STUDI S1 PENJASKES DAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN KEOLAHRAGAAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

1

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI METODE BERPASANGAN PADA

SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 KWANDANG KABUPATEN GORONTALO UTARA

SYAHRUL SANTO MAINO

PROGRAM STUDI S1 PENJASKES DAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN KEOLAHRAGAAN

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2013 ABSTRAK

Syahrul Santo Maino, NIM 831409223 “Meningkatkan Hasil Belajar Teknik Dasar Permainan Sepak Bola Dengan Metode Berpasangan Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara.

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Kwandang khususnya kelas XI yang berjumlah 36 oang yang terdiri dari 9 orang putra dan 27 orang putri. Dalam penelitian ini permasalahan dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang dimuat dalam rumusan masalah yaitu “Apakah dengan metode berpasangan hasil belajar teknik dasar permainan sepak bola siswa kelas XI SMA Negeri 2 Kwandang dapat ditingkatkan?

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan teknik dasar permainan sepak bola yang dimiliki siswa kelas XI SMA Negeri 2 Kwandang melalui metode berpasangan, dengan hipotesis tindakan “jika metode berpasangan diterapkan maka hasil belajar teknik dasar permainan sepak bola siswa kelas XI SMA Negeri 2 Kwandang akan meningkat”

Indikator keberhasilan mengacu pada kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditentukan sekolah dan meningkatnya jumlah persentase siswa dalam melakukan teknik dasar dalam permainan sepak bola dengan menggunakan lembar-lembar pengamatan yang mengacu pada lembar analisis keberhasilan.

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam beberapa tahapan (siklus) yang meliputi perencanaan, pelaksanaan tndakan, observasi dan evaluasi serta analisis dan refleksi. Berdasarkan analisis data, maka dapat diketahui terjadinya peningkatan skor/nilai rata kemampuan teknik dasar siswa yakni : pada observasi awal rata-rata kemampuan siswa sebesar 49.57, setelah diadakan tindakan siklus I terjadi peningkatan sebesar 15.51 menjadi 65.08. Kemudian pada siklus II terjadi peningkatan sebesar 14.66 menjadi 79.74. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis yang telah diajukan dapat diterima karena telah teruji dan terbukti

(2)

2 kebenarannya.

PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

Pendidikan Jasmani dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional yang mencakup aspek fisik, intelektual, emosional, sosial dan moral. Salah satu upaya untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dilakukan melalui jalur pendidikan formal, non formal maupun informal melalui jalur pendidikan tersebut, kualitas sumber daya manusia dapat dipersiapkan untuk perkembangan zaman dari waktu kewaktu. Selain itu, manusia berkualitas juga dituntut untuk memiliki prestasi pada bidang-bidang profesi yang ditekuninya termasuk dalam bidang olahraga.

Dalam tujuan pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan yang utama yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotor serta fisik selama ini sering terabaikan sehingga tujuan penyerta atau dampak pengiring justru sering diutamakan. Dalam rangka pelaksanaan pendidikan di sekolah yang sangat berperan adalah seorang guru, sebab gurulah yang secara langsung membina dan mengembangkan kemampuan siswa melalui proses pembelajaran yang dilakukan, upaya pembinaan itulah yang dapat menentukan siswa menjadi cerdas, terampil dan bermoral tinggi seperti yang diharapkan bangsa pada generasi mudanya.

Untuk mencapai keberhasilan diatas metode pembelajaran memiliki peran penting dalam proses belajar mengajar, dengan menggunakan dan memanfaatkan metode belajar dengan sebaik-baiknya, agar kegiatan belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik dan efektif. Siswa tidak hanya menerima pengetahuan tetapi juga kecakapan dan keterampilan – keterampilan. Namun kecakapan dan keterampilan-keterampilan tidak lepas dari peran pendidik dalam proses pembelajaran, reaksi yang positif terhadap reaksi yang diberikan dalam hal ini siswa berhasil dalam kegiatan belajarnya.

Keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar mengajar tergantung pada guru dalam memilih metode yang akan digunakan dalam pembelajaran khususnya pembelajaran meningkatkan kemampuan gerakan dalam permainan sepak bola, tentunya membutuhkan keterampilan dan keahlian guru untuk menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi ajar dalam kegiatan belajar mengajar. Permainan sepak bola adalah salah satu bagian pendidikan yang sudah tercantum dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Olahraga ini sangat menarik bagi sekelompok usia mudah dan tua. Hal ini mereka mainkan di lapangan terbuka untuk rekreasi, juga ajang persaingan, olahraga ini sangat mudah dilaksanakan karena dalam permainan sepak bola, disamping untuk prestasi juga dapat memberikan konstribusi positif pada pendidikan jasmani, disisi lain permainan sepak bola juga diarahkan pada pengembangan kemampuan dasar bagi siswa yang mempunyai minat dan bakat dalam bermain sepak bola.

Perkembangan kemampuan dasar dalam permainan sepak bola harus difokuskan dalam pelaksanaan pembelajaran yakni disesuaikan dengan tingkat perkembangan dan pertumbuhan anak didik karena bentuk-bentuk pembelajaran yang lazim dilakukan pserta didik di sekolah tingkat SMA yang sesuai dengan kurikulum

(3)

3

pendidikan jasmani. Hal ini, guru menjadi kunci dalam pelaksanaan pembelajaran akan berhasil dalam tugasnya apabila memahami sifat-sifat dan karakteristik anak didik. Oleh sebab itu, dalam mentransformasikan materi pembelajaran harus jelas dan mudah dimengerti oleh anak didik.

Berdasarkan alasan-alasan dan hasil survey yang dilakukan pada SMA Negeri 2 Kwandang, penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu untuk “Meningkatkan Hasil Belajar Teknik Dasar Permainan Sepak Bola Melalui Metode Berpasangan Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Kwandang”.

IDENTIFIKASI MASALAH

Dari uraian latar belakang di atas dapat di identifikasi masalah sebagai berikut : a. Rendahnya hasil belajar siswa dalam teknik dasar permainan sepak bola pada siswa kelas XI SMAN 2 Kwandang

b. Kurangnya minat siswa dalam mengikuti pembelajaran

c. Kurangnya metode berpasangan digunakan dalam permainan sepak bola.

RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka permasalahannya dirumuskan sebagai berikut :

“Apakah dengan metode berpasangan hasil belajar teknik dasar permainan sepak bola siswa kelas XI SMA Negeri 2 Kwandang dapat ditingkatkan?”

CARA PEMECAHAN MASALAH

Untuk memecahkan masalah yang telah dikemukakan, maka dapat ditempuh langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut :

a. Guru memimpin siswa melakukan stretching

b. Guru memberikan penjelasan tata cara melakukan teknik dasar dalam permainan sepak bola

c. Guru membagi siswa menjadi dua kelompok yang diatur dengan cara berpasangan

d. Guru memberikan contoh serangkaian gerakan passing, meliputi sikap siap, gerakan kaki, gerakan menendang dan gerakan lanjutan

e. Keberhasilan siswa melakukan passing diberikan penguatan. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar teknik dasar permainan sepak bola melalui metode berpasangan.pada siswa kelas XI SMA Negeri 2 Kwandang

MANFAAT PENELITIAN

Apabila penelitian ini berhasil, maka diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

(4)

4

1) Bagi siswa : menambah pengetahuan dalam teknik dasar permainan sepak bola.

2) Bagi guru : sebagai bahan masukan dalam variasi pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar siswa

3) Bagi sekolah : Memberikan saran dan gagasan baru bagi penentu kebijakan di lingkungan pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.

4) Bagi peneliti : merupakan suatu masukan tentang penerapan metode berpasangan dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

b. Manfaat Praktis

1) Bagi siswa : meningkatkan kemampuan teknik dasar permainan sepak bola yang dimiliki sehingga siswa siap untuk mengembangkan kompetensi lebih lanjut dalam permainan sepak bola.

2) Bagi guru : untuk mengembangkan strategi pembelajaran di lapangan khususnya bagi guru penjas dalam rangka memaksimalkan teknik dasar passing dan sebagai bahan masukan untuk mengetahui siswa yang berprestasi.

3) Bagi sekolah : memberikan kontribusi yang berarti bagi sekolah tempat meneliti dan bagi sekolah lain dalam upaya peningkatan hasil belajar siswa..

4) Bagi peneliti : Memberikan masukan bahwa penerapan metode berpasangan dalam meningkatkan hasil belajar teknik dasar permainan sepak bola

TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS KAJIAN PUSTAKA

HAKEKAT PERMAINAN SEPAK BOLA

Permainan sepakbola sebelumnya sangat populer di negeri Inggris. Menurut sejarah, pada waktu orang-orang Jerman menduduki negara Inggris, laskarnya menemukan tengkorak-tengkorak lalu ditendang-tendang untuk permainan. Permainan ini makin lama makin digemari dan mengganti tengkorak itu dengan bola. Di Inggris permainan menendang bola ini semakin berkembang hingga diadakan pertandingan antara kampung dengan kampung yang lain di tempat-tempat yang kosong dengan pohon-pohon sebagai gawangnya. Bangsa Inggris lah yang pertama kali mendirikan perserikatan persepakbolaan dengan nama Football Accociation pada tahun 1863. Tahun 1921 sampai dengan tahun 1951, Julius Rimet menjadi ketua Federation International Football Association (FIFA) dan menetapkan setiap 4 tahun sekali diadakan kejuaraan sepakbola seluruh dunia. Sejak tahun 1949 piala kejuaraannya bernama Julius Rimet Cup. Selanjutnya, diganti namanya dengan Piala Dunia (World Cup). Organisasi internasional sepak bola disebut FIFA (Federation International Football Association). FIFA didirikan tanggal 21 Mei 1904. FIFA didirikan atas inisiatif Guerin dari Prancis. Pada tanggal 19 April 1930 dibentuk Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Ketua pertama PSSI adalah Ir. Suratin Sosrosugondo (Tugimin & Supriyanto, 2010:3-4)

(5)

5

Sepak bola merupakan olahraga rakyat. Olahraga sepak bola dapat dijadikan sarana persatuan dan kesatuan bangsa. Permainan sepak bola melatih kerja sama, kedisiplinan, kerja keras, dan kejujuran. (Tugimin dan Joko Supriyanto, 2010:4) Sepak bola merupakan permainan tim. Dalam permainan ini, dua tim saling bertanding untuk memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawan. Tim yang paling banyak memasukkan bola akan menjadi pemenangnya (Khairul Hadziq dan Milka Nurfitri, 2010:3).

Sepak bola adalah olaghraga terpopuler di jagad raya ini. Hampir semua orang bisa memainkan olahraga yang mengandalkan kaki ini. Untuk mahir memainkan si kulit bundar diperlukan beberapa teknik dasar seperti menendang, mengoper, menggiring dan menghentikan bola. (Dwi Sarjiyanto & Sujarwadi, 2010:2).

Sepak bola adalah olahraga yang mengandalkan kerja sama tim. Tanpa adanya kerja sama yang baik , maka sebuah tim sepak bola akan sulit untuk mendapatkan kemenangan. (Budi Sutrisno & Muh. Bazin Khafadi, 2010:1).

Sepak bola merupakan permainan yang dilakukan oleh dua tim/regu. Setiap tim terdiri atas 11 pemain. Permainan sepk bola membutuhkan kerja sama tim yang kompak. Disamping itu, variasi dan kombinasi teknik-teknik dasar juga diperlukan dalam permainan ini (Sodikin Chandra & Sanoesi, 2010:2).

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hakikat permainan sepakbola adalah suatu permainan beregu yang setiap regu terdiri dari 11 pemain yang saling kerja sama yang berusaha memasukkan bola ke gawang lawan untuk memperoleh kemenangan.

TEKNIK DASAR PERMAINAN SEPAK BOLA

Untuk bermain bola dengan baik pemain dibekali dengan teknik dasar yang baik. Pemain yang memiliki teknik dasar yang baik pemain tersebut cenderung dapat bermain sepakbola dengan baik pula. Beberapa teknik dasar yang perlu dimiliki pemain sepakbola adalah:

a. Menendang (kicking),

b. Menghentikan atau mengontrol (stoping), c. Menggiring (dribbling ),

d. Menyundul (heading), dan e. Lemparan ke dalam (throw in).

Di bawah ini akan dijelaskan beberapa teknik menendang, menghentikan, dan menggiring bola. (Tugimin dan Joko Supriyanto, 2010:5)

a. Menendang (Kicking)

Menendang bola merupakan salah satu karakteristik permainan sepak bola yang paling dominan. Tujuan utama menendang bola adalah untuk mengumpan (passing), dan menembak ke arah gawang (shooting at the goal). Dilihat dari perkenaan bagian kaki ke bola, menendang dibedakan menjadi beberap macam, yaitu menendang dengan kaki bagian dalam menendang dengan kaki bagian luar, dan menendang dengan punggung kaki. (Tugimin dan Joko Supriyanto, 2010:5)

1) Menendang dengan Kaki Bagian Dalam

Teknik ini digunakan untuk tendangan jarak pendek. Adapun gerakannya adalah sebagai berikut.

(6)

6

a) Badan menghadap sasaran di belakang bola.

b) Kaki yang akan menendang bola berada disamping bola kurang lebih 15 cm, ujung kaki menghadap sasaran, lutut sedikit ditekuk. c) Kaki ditarik kebelakang, dan ayunkan ke depan.

d) Setelah terjadi benturan dilanjutkan dengan follow through (gerakan kaki mengikuti arah tendangan).

2) Menendang dengan Kaki Bagian Luar

Menendang dengan kaki bagian luar digunakan untuk mengumpan jarak pendek. Adapun gerakannya adalah sebagai berikut.

a) Posisi badan di belakang bola, kaki tumpu disamping belakang bola 25 cm, ujung kaki menghadap ke sasaran, dan lutut sedikit ditekuk.

b) Kaki tendang berada di belakang bola, dengan ujung kaki menghadap ke dalam, kaki tending ditarik ke belakang dan ayunkan ke depan.

c) Perkenaan bola tepat di punggung kaki bagian luar, dan tepat pada tengah-tengah bola.

d) Tendang bola ke arah sasaran. 3) Menendang dengan Punggung Kaki

Menendang dengan punggung kaki digunakan untuk menembak ke gawang atau shooting. Adapun gerakannya adalah sebagai berikut.

a) Badan di belakang bola sedikit condong ke depan, kaki tumpu diletakkan di samping bola dengan ujung kaki menghadap ke sasaran, kaki sedikit ditekuk.

b) Kaki yang akan menendang berada di belakang bola dengan punggung kaki menghadap ke sasaran.

c) Kaki tendang tarik ke belakang dan ayunkan ke depan hingga mengenai bola.

d) Perkenaan kaki pada bola tepat pada punggung kaki penuh dan tepat pada tengah-tengah bola.

e) Gerakan lanjut kaki tendang diarahkan dan diangkat ke arah sasaran.

(Tugimin dan Joko Supriyanto, 2010:5-6) b. Menghentikan Bola ( Stopping )

Menghentikan bola merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan sepakbola. Penggunaannya bersamaan dengan teknik menendang bola. Tujuannya mengontrol bola, mengatur tempo permainan, mengalihkan laju permainan, dan memudahkan untuk passing. Adapun gerakannya adalah sebagai berikut.

1) Posisi badan segaris dengan datangnya bola.

2) Kaki mengarah pada bola dengan lutut sedikit ditekuk.

3) Kaki yang dipakai menghentikan bola diangkat sedikit dengan permukaan bagian dalam kaki dijulurkan ke depan segaris dengan datangnya bola.

4) Bola menyentuh kaki di bagian dalam/mata kaki. 5) Kaki penghenti mengikuti arah bola (followthtough).

(7)

7

Untuk teknik menghentikan bola masih terdapat banyak cara yang dapat dilakukan diantaranya yaitu menggunakan punggung kaki, paha, dada, serta kepala. (Tugimin dan Joko Supriyanto, 2010:7)

c. Menggiring Bola (Driblling)

Menggiring bola adalah menendang terputus-putus atau pelan. Bagian kaki yang dipergunakan dalam menggiring bola sama dengan bagian kaki yang dipergunakan untuk menendang bola. Tujuannya untuk mendekati jarak kesasaran, melewati lawan, dan menghambat permainan. Di bawah ini akan di jelaskan mengenai posisi tubuh saat menggiring bola dengan menggunakan kaki bagian dalam. Adapun gerakannya adalah sebagai berikut.

a) Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi menendang bola. b) Kaki yang digunakan untuk menggiring bola diayunkan ke depan. c) Setiap melangkah, secara teratur bola disentuh/didorong bergulir ke depan.

d) Bola bergulir harus selalu dekat dengan kaki agar bola dapat dikuasai. e) Pada waktu menggiring bola kedua lutut sedikit ditekuk untuk mempermudah penguasaan bola.

f) Pada saat kaki menyentuh bola, pendangan ke arah bola atau melihat situasi di lapangan. (Tugimin dan Joko Supriyanto, 2010:7)

Teknik-teknik dasar permainan sepak bola sangat penting sebagai langkah menuju permainan yang baik dan menarik untuk ditonton. Teknik-teknik dasar itu adalah menendang bola, menghentikan bola, menggiring bola, menyundul bola dan melempar bola. Adapun uraian teknik-teknik dasar tersebut sebagai berikut (Sodikin Chandra & Sanoesi, 2010:3-9) :

a. Teknik Menendang Bola

1) Menendang bola dengan kaki bagian dalam a) Kaki kiri (tumpu) berada disamping bola

b) Kaki kanan (tendang) diayunkan dari arah belakang, agak diputar keluar

c) Perkenaan tepat ditengah bola, di kaki bagian dalam. d) Posisi badan agak condong ke belakang

e) Pandangan ke arah bola

2) Menendang bola dengan kaki bagian tengah a) Kaki tumpu berada disamping bola

b) Kaki tendang diayun kebelakang, ujung kaki mengarah ke tanah

c) Perkenaan bola di kaki bagian tengah atas (kura-kura)

d) Kaki tendang , setelah menendang dilanjutkan gerakan menjaga keseimbangan.

3) Menendang bola dengan kaki bagian luar a) Kaki tumpu berada disamping bola

b) Kaki tendang diayun dari belakang, agak diputar ke dalam c) Perkenaan bola di kaki bagian luar

d) Kaki tendang , menjaga keseimbangan 4) Menendang bola dengan ujung kaki

(8)

8

a) Kaki tumpu berada disamping bola

b) Kaki tendang diayun dari belakang membentuk sudut 450. c) Perkenaan bola diujung kaki atas

d) Kaki tendang , menjaga keseimbangan b. Teknik Menghentikan bola (Stopping)

Adapun teknik menghentikan bola sama dengan teknik menendang bola dalam penggunaan kaki bagian dalam, luar, depan dan telapak kaki bagian bawah.

1) Menghentikan bola dengan kaki bagian dalam a) Sikap awal :

(1) salah satu kaki diputar ke samping kiri; (2) kaki membentuk sudut 450

(3) gerakan kaki diputar keluar b) Gerakan

(1) Pada saat perkenaan, bola segera ditahan

(2) Kaki yang lain menahan badan dengan gerakan ancang-ancang

(3) Tangan dan badan mengatur keseimbangan 2) Menghentikan bola dengan kaki bagian luar

a) Sikap awal :

(1) salah satu kaki diputar ke samping kanan; (2) kaki membentuk sudut 450

(3) gerakan kaki diputar kedalam b) Gerakan

(1) Pada saat perkenaan, bola segera ditahan

(2) Kaki yang lain menahan badan dengan gerakan ancang-ancang

(3) Tangan dan badan mengatur keseimbangan 3) Menghentikan bola dengan kaki bagian tengah

a) Sikap awal :

(1) salah satu kaki di tekuk ke belakang, kaki kiri atau kaki kanan

(2) kaki membentuk sudut 450

(3) telapak kaki bagian tengah di putar ke bawah b) Gerakan

(1) Pada saat perkenaan, bola segera ditahan

(2) Kaki yang lain menahan badan dengan gerakan ancang-ancang

(3) Tangan dan badan mengatur keseimbangan

4) Menghentikan bola dengan kaki bagian bawah atau telapak kaki

a) Sikap awal :

(1) salah satu kaki diputar ke atas (2) kaki membentuk sudut 450 (3) telapak kaki di putar ke atas b) Gerakan

(9)

9

(1) Pada saat perkenaan, bola segera ditahan

(2) Kaki yang lain menahan badan dengan gerakan ancang-ancang

(3) Tangan dan badan mengatur keseimbangan 5) Menghentikan bola dengan perut

a) Sikap awal :

(1) Berdiri dengan kedua kaki agak dibuka (2) Memerhatikan arah bola yang datang b) Gerakan

(1) Pada saat perkenaan dengan bola, perut agak dicondongkan ke dalam

(2) Kedua kaki segera ditekuk

(3) Kedua Tangan dan pandangan mengikuti gerkan badan 6) Menghentikan bola dengan dada

a) Sikap awal :

(1) Sikap berdiri

(2) Kedua kaki agak dibuka

(3) Pandangan melihat ke arah datangnya bola b) Gerakan

(1) Pada saat perkenaan dengan bola, dada ditarik ke belakang, lalu secara perlahan di dorong ke depan

(2) Kedua kaki dibuka agak lebar, membentuk ancang-ancang

(3) Kedua tangan disamping badan menjaga keseimbangan 7) Menghentikan bola dengan paha

a) Sikap awal :

(1) Sikap berdiri dengan kedua kaki agak dibuka (2) Pandangan ke arah datangnya bola

b) Gerakan

(1) Pada saat perkenaan dengan bola, paha diangkat ke atas (2) Paha ditarik agak ke samping kanan

(3) Kedua Tangan dan pandangan mengikuti gerkan badan (4) Kedua kaki kembali ke sikap awal

8) Menghentikan bola dengan kepala a) Sikap awal :

(1) Berdiri dengan kaki agak dibuka

(2) Pandangan melihat ke arah datangnya bola

b) Gerakan

(1) Pada saat perkenaan dengan bola, kepala agak ditarik ke belakang

(2) Bola tepat kena di atas bagian depan kepal (Jidat) c. Teknik menggiring bola (Dribbling)

(10)

10 a) Sikap awal :

(1) Berdiri siap dengan salah satu kaki di depan bola (2) Kaki bagian dalam berhadapan dengan bola b) Gerakan :

(1) Gerakan mendorong bola atau perkenaan bola perlahan dengan prinsip bola tidak jauh dari kaki

(2) Menggiring bola ke depan (3) Kedua tangan dibuka ke samping (4) Pandangan mata ke arah depan 2) Menggiring bola dengan kaki bagian luar

a) Sikap awal :

(1) Berdiri dengan kedua kaki agak dibuka di dekat bola (2) Kaki yang menyentuh bola agak ke depan

b) Gerakan :

(1) Kaki yang menyentuh bola mendorong perlahan ke depan

(2) Gerakan diikuti dengan kontrol bola, sehingga bola tidak jauh dari kaki

(3) Kedua tangan tetap di samping (4) Pandangan mata ke arah depan

3) Menggiring bola dengan kaki bagian tengah (kura-kura) a) Sikap awal :

(1) Berdiri dengan kedua kaki agak dibuka,kiri didepan dan kaki kanan di belakang

(2) Bagian kaki ditekuk ke bawah b) Gerakan :

(1) Perkenaan kaki dengan bola, dilanjutkan dengan gerakan mendorong bola secara perlahan.

(2) Bola di dorong tidak jauh dari kaki (3) Kedua tangan dibuka agak lemas (4) Badan dan pandangan ke arah bola d. Menyundul Bola (Heading)

Menyundul bola diperlukan sekali bagi pemain sepak bola, terlebih bagi pemain penyerang. Mencetak gol dengan sundulan sangat sukar untuk dihalau kiper (penjaga gawang).

Pelaksanaannya :

a. Sikap kepala siap menyundul b. Perkenaan bola di dahi (jidat) c. Bola terarah/terkendali

e. Melempar Bola ke dalam (Throw In)

Melempar bola ke dalam biasanya terjadi apabila bola keluar dari garis permainan, jika di garis garis gawang disebut bola gawang, jika di garis samping lapangan disebut bola keluar (out ball).

Pelaksanaanya :

(11)

11 b. Kedua kaki lurus berdiri tegap c. Badan agak ditekuk ke belakang

d. Bola dilepapas di atas kepala, tanpa dibanting e. Kaki tidak boleh diangkat

f. Saat melempar, kaki tidak boleh menginjak garis lapangan.

Terdapat beberapa teknik yang perlu dikuasai dalam permainan sepak bola. Teknik tersebut adalah sebagai berikut (Juari, Wagino, Sukri, 2010:9-15)

a. Teknik Menendang Bola

Apabila dilihat dari perkenaan bola pada kaki, menendang bola dapat dilakukan dengan kaki bagian dalam, kaki bagian luar, dan punggung kaki. Hasil tendangan tersebut dapat mendatar atau melambung. Tendangan ini dapat dilakukan dengan kaki kiri ataupun kanan. Hasil tendangan ini ditentukan oleh sikap badan dan sikap kaki pada waktu menendang bola.

Teknik menendang bola pada permainan sepak bola, bermacam-macam. Teknik-teknik tersebut, di antaranya:

1) Tendangan bola mendatar

Cara melakukan tendangan bola mendatar, yaitu kaki tumpu ditempatkan di samping bola dengan jarak satu kepal. Lutut kaki tumpu agak ditekuk, berat badan seluruhnya pada kaki tumpu. Kaki yang akan digunakan untuk menendang ditempatkan sejajar di belakang bola, pandangan ke arah sasaran.

2) Tendangan bola melambung

Cara melakukan tendangan bola melambung, yaitu kaki tumpu ditempatkan di samping bola. Kaki yang akan digunakan untuk menendang ditempatkan dibawah bola. Lutut tumpu agak ditekuk, berat badan pada kaki tumpu, dan pandangan ke arah sasaran.

3) Tendangan bola dengan kaki bagian dalam

Cara melakukan tendangan bola dengan kaki bagian dalam, yaitu kaki tumpu ditempatkan di samping bola dan lutut agak ditekuk. Telapak kaki yang akan digunakan untuk menendang diputar keluar, kemudian menendang bola tepat di bagian tengahnya dengan kaki bagian dalam. 4) Tendangan bola dengan punggung kaki

Cara melakukan tendangan bola dengan punggung kaki, yaitu kaki tumpu ditempatkan di samping bola dan lutut agak ditekuk. Lutut kaki yang akan digunakan untuk menendang juga ditekuk. Bola ditendang tepat di bagian tengah dengan punggung kaki.

5) Tendangan dengan punggung kaki bagian luar

Cara melakukan tendangan dengan punggung kaki bagian luar, yaitu kaki tumpu ditempatkan disamping bola dan lutut agak ditekuk. Lutut kaki yang akan digunakan untuk menendang juga ditekuk. Bola ditendang dengan punggung kaki bagian luar.

b. Teknik Mengontrol Bola

Mengontrol bola maksudnya adalah menahan bola yang datang kepada kita untuk diolah agar dapat ditendangkan sesuai dengan keinginan dan sasaran yang dituju.

(12)

12

Mengontrol bola dapat dilakukan dengan kaki bagian dalam, telapak kaki, punggung kaki, kaki bagian luar, paha, dada, perut, dan dahi.

Teknik mengontrol bola pada permainan sepak bola bermacam-macam. Teknik- teknik tersebut, di antaranya:

1) Mengontrol bola dengan telapak kaki

Teknik menghentikan bola dengan telapak kaki dapat dilakukan dengan menahan bola yang datang dengan salah satu telapak kaki. Kaki yang lainnya digunakan sebagai kaki tumpu untuk menahan berat badan dan menjaga keseimbangan agar tidak jatuh.

2) Mengontrol bola dengan punggung kaki

Teknik mengontrol bola dengan punggung kaki dapat dilakukan dengan cara menahan bola yang datang dari atas, dengan meluruskan kaki. Pada saat bola jatuh mengenai punggung kaki, segera kaki diturunkan agar bola tidak mental kembali sehingga dapat diolah sesuai keinginan.

3) Mengontrol bola dengan kaki bagian dalam

Teknik bola dengan kaki bagian dalam dapat dilakukan dengan cara bola yang dating ditahan dengan salah satu kaki, yang agak diangkat menghadap ke depan. Kaki yang lain digunakan sebagai tumpuan, dan berada agak di depan kaki yang digunakan untuk menahan bola.

4) Mengontrol bola dengan dada

Teknik mengontrol bola dengan dada dilakukan dengan cara menahan bola yang datang dari atas, dengan membusungkan dada ke depan dan ke arah atas. Pada saat bola menyentuh dada, segera dada ditarik ke belakang mengikuti arah gerakan bola agar bola tidak mental lagi. Setelah bola jatuh ke tanah, segera dikuasai dengan kaki agar tidak direbut lawan.

5) Mengontrol bola dengan perut

Mengontrol bola dengan perut biasanya dilakukan apabila bola datangnya lurus setinggi perut atau bola yang memantul dari tanah.

Cara melakukannya yaitu dengan menahan bola yang memantul tersebut dengan perut. Bola pada saat menyentuh perut, segera perut ditarik ke dalam mengikuti gerakan bola. Tujuannya agar bola dapat segera dikuasai oleh kaki.

6) Mengontrol bola dengan kaki bagian luar

Teknik bola dengan kaki bagian luar dap dilakukan dengan menahan bola yang dating dengan salah satu kaki yang diangkat. Kaki tumpu berada di belakang, dan kaki yang digunakan untuk menahan bola berada di depa dengan lutut agak dibengkokkan. Kaki bagian luar menahan bola, dan badan dimiringkan kesamping.

7) Mengontrol bola dengan paha

Teknik mengontrol bola dengan paha dapat dilakukan dengan cara menahan bola yang datang dari atas dengan menggunakan paha yang diangkat ke atas. Pada saat bola mengenai paha, segera turunkan paha agar bola dapat dikuasai.

(13)

13

Teknik mengontrol bola dengan dahi dapat dilakukan dengan cara menahan bola yang datang dari depan menggunakan dahi. Pada saat bola menyentuh dahi, segera dahi ditarik ke belakang bawah, mengikuti gerakan arah bola agar bola tidak terpental kembali.

c. Teknik menyundul bola

Menyundul bola merupakan salah satu usaha untuk memainkan bola melambung atau bola atas dengan menggunakan kepala (kening). Menyundul juga dapat digunakan untuk mencetak gol ke gawang lawan.

Berikut beberapa teknik menyundul bola. 1) Menyundul bola dengan dahi

Teknik menyundul bola dengan dahi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.

a) Tahap persiapan dilakukan dengan berdiri kedua kaki di buka selebar bahu dan lutut agak ditekuk. Kedua tangan ditekuk di depan samping badan, dan pandangan ke depan.

b) Langkah selanjutnya, condongkan badan ke belakang, keraskan otot leher, dan berat badan berada di belakang. Pandangan mata tertuju ke arah datangnya bola

c) Gerakkan badan ke depan hingga dahi menyongsong bola. Untuk menambah kecepatan pantulan bola, berikan hentakan atau tekanan dengan meluruskan kaki atau meloncat.

2) Menyundul bola ke dinding

Teknik menyundul bola ke dinding dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.

a) Pantulkan bola ke dinding, ketika bola memantul kembali maka sambut balik dengan kening.

b) Usahakan bola dapat dipantulkan kembali ke dinding. c) Jarak dengan tembok tidak terlalu dekat sekitar 2 meter. d) Lakukan secara berulang-ulang.

3) Menyundul bola beregu Cara menyundul bola beregu, yaitu:

a) Siswa berbaris 4–4 saling berhadapan dengan jarak 4-5 langkah.

b) Bola pertama dipegang, kemudian dilemparkan ke atas kepala teman yang di depannya dengan arah silang.

c) Siswa yang mendapat umpan kemudian menyundul bola diarahkan ke teman di depannya dengan arah silang juga.

d) Lakukan variasi sundulan dengan menggunakan berbagai bagian kepala.

e) Lakukan variasi sundulan bola beregu ini berulang-ulang sampai benar-benar dikuasai.

d. Teknik menggiring bola

Menggiring bola artinya membawa bola menggunakan sentuhan kaki dengan tujuan untuk mendekatkan bola pada sasaran, yaitu teman seregu atau gawang lawan.

(14)

14

Menggiring bola dapat dilakukan dengan menggunakan kaki bagian dalam, punggung kaki, dan kaki bagian luar.

1) Menggiring bola dengan kaki bagian dalam

Cara menggiring bola dengan kaki bagian dalam biasanya digunakan oleh para pemain yang baru belajar karena paling mudah untuk dipelajari dan dipraktikkan. Sikap kaki waktu menggiring bola sama seperti akan menendang bola dengan kaki bagian dalam. Kaki yang dipergunakan untuk menggiring bola harus selalu dekat dengan bola. Badan dan kaki yang lain, ditempatkan di antara bola dan lawan.

Cara menggiring bola dengan kaki bagian dalam, yaitu: a) Mata melihat pada bola.

b) Kepala dan badan berada di atas bola.

c) Bola didorong dengan kaki bagian dalam dan tetap dalam jarak terjangkau.

d) Bola didorong ke depan dalam garis lurus. e) Posisi badan berada di antara bola dan lawan. 2) Menggiring bola dengan punggung kaki

Cara menggiring bola dengan punggung kaki biasanya dilakukan oleh pemain yang sedang bergerak cepat ke depan. Dilakukan dengan cepat, tetapi bola tetap berada dekat dengan punggung kaki.

Cara menggiring bola dengan punggung kaki, yaitu: a) Mata melihat pada bola.

b) Kepala dan badan berada di atas bola.

c) Bola disentuh ke depan dengan punggung kaki.

d) Ujung kaki yang digunakan untuk menyentuh bola menghadap ke tanah.

e) Langkah-langkah yang digunakan adalah langkah pendek. f) Jarak bola tetap dalam jangkauan pemain.

g) Badan berada di antara bola dan lawan.

3) Menggiring bola dengan kaki bagian luar

Cara menggiring bola dengan kaki bagian luar, yaitu posisi pergelangan kaki diputar ke dalam ke arah kaki tumpu. Bola disentuh dengan kaki bagian luar di tengah-tengahnya.

Cara menggiring bola dengan kaki bagian luar, yaitu: a) Mata melihat pada bola.

b) Kepala dan badan di atas bola.

c) Bola disentuh ke depan dalam, garis lurus dengan kaki bagian luar.

d) Kaki yang digunakan untuk mendorong bola diputar ke dalam sehingga bagian kaki yang menyentuh bola adalah bagian kaki dekat kelingking.

e) Langkah dalam lari tidak boleh terhalang. f) Jarak bola tetap dalam jangkauan pemain.

(15)

15

g) Posisi badan berada di antara bola dan lawan.

Teknik Dasar Permainan Sepak Bola menurut (Deni Kurniadi dan Suro Prapanca, 2010:12-14) adalah sebagai berikut :

a. Menendang Bola

1) Cara menendang bola dengan punggung kaki - Kaki tumpu diletakkan di samping bola.

- Kaki untuk menendang diayunkan dan tendanglah bola dengan punggung kaki.

- Bola ditendang tepat pada titik tengahnya.

- Apabila dilakukan dengan baik tendangan ini sangat keras dan arah bola akan lurus.

2) Cara menendang bola dengan kaki bagian dalam: - Kaki tumpu diletakkan di samping bola.

- Kaki untuk menendang membentuk sudut 90° dengan kaki tumpu.

- Tendanglah bola dengan kaki bagian dalam tepat di titik pusatnya.

3) Menendang bola dengan kaki bagian luar. - Kaki tumpu diletakkan di samping bola. - Tendanglah bola dengan kaki bagian luar. b. Menerima dan Mengoper Bola

Menerima dan mengoper bola merupakan teknik dasar yang harus dikuasai. Ketika menerima datangnya bola, teknik yang dipergunakan adalah dengan telapak kaki dan dengan kaki bagian dalam.

c. Menggiring Bola

Menggiring bola juga salah satu teknik dasar yang harus dikuasai. Pada saat menggiring bola usahakan bola tidak jauh dari kaki.

Menurut (Khairul Hadziq dan Milka Nurfitri, 2010:3-6) Lemparan ke dalam terjadi apabila saat permainan sepak bola sedang berlangsung, bola keluar meninggalkan lapangan permainan dari daerah sisi lapangan. Jika lemparan ini telah dilakukan, permainan dapat dilanjutkan kembali. Lemparan ke dalam dilakukan oleh tim yang tidak menyentuh bola terakhir saat bola keluar lapangan. Ketentuan lemparan ke dalam yaitu :

a. Bola dilempar oleh kedua tangan dan harus melewati atas kepala, b. Kedua kaki harus tetap menempel atau menjijit di tanah saat melempar bola.

Lemparan ke dalam bisa menjadi serangan yang berbahaya jika dilakukan dengan perhitungan yang matang, terutama jika terjadi di daerah pertahanan lawan. Saat melakukan lemparan ke dalam, ada tiga pilihan posisi kaki, yaitu kedua kaki sejajar rapat, salah satu kaki di belakang atau di depan, dan kedua kaki dibuka lebar.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, teknik dasar permainan sepak bola yang harus dikuasai oleh seorang pemain yaitu teknik dasar menendang, menghentikan bola, menggiring bola, menyundul bola dan melempar bola ke dalam.

(16)

16 HIPOTESIS TINDAKAN

Berdasarkan uraian pada kajian teoritis sebelumnya, maka dapat diajukan hipotesis dalam penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut : “jika metode berpasangan diterapkan maka hasil belajar teknik dasar permainan sepak bola siswa kelas XI SMA Negeri 2 Kwandang akan meningkat”

INDIKATOR KINERJA

Apabila 75% siswa meningkat keterampilan dasar permainan sepak bola melalui metode berpasangan dengan nilai diatas atau sama dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) maka penelitian ini dinyatakan selesai dan tindakan tidak dilanjutkan ke siklus berikutnya.

METODE PENELITIAN

SETING DAN KARAKTERISTIK SUBJEK PENELITIAN Seting Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada siswa kelas XI SMA Negeri 2 Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara.

Karakteristik Subyek Penelitian

Subjek penelitian adalah Siswa kelas XI SMA Negeri 2 Kwandang yang berjumlah 36 orang yang terdiri dari 9 orang putra dan putri 27 orang.

VARIABEL PENELITIAN Variabel Input

Input yaitu proses sebelum pelaksanaan pembelajaran yang terdiri dari siswa, guru, menyiapkan bahan pelajaran (RPP), sumber belajar, prosedur evaluasi serta lingkungan belajar.

Proses

Proses yaitu berupa tindakan yang dilakukan beserta perangkat-perangkat pendukungnya yang berdasarkan perencanaan sebelumnya yaitu melalui penerapan metode berpasangan untuk meningkatkan hasil belajar teknik dasar permainan sepak bola pada siswa kelas XI SMA Negeri 2 Kwandang melalui metode berpasangan.

Variabel Output

Output yaitu hasil, meningkatnya hasil belajar teknik dasar permainan sepak bola pada siswa kelas XI SMA Negeri 2 Kwandang melalui metode berpasangan.

TAHAP PENELITIAN Tahap Persiapan

Langkah – langkah yang dilakukan adalah :

a. Menghadap kepala sekolah tempat penelitian untuk dapat diberikan izin melaksanakan penelitian tindakan kelas.

b. Mengadakan observasi dan pengamatan langsung dengan pihak yang terkait pada pelaksanaan tindakan.

(17)

17 d. Menyediakan sarana pembelajaran e. Merancang alat evaluasi

Tahapan Pelaksanaan Tindakan

Dalam tahap ini ketua peneliti bersama-sama dengan guru mitra melaksanakan kegiatan sesuai dengan skenario kegiatan yang telah direncanakan dengan menggunakan persiapan pembelajaran yang didalamnya mencakup langkah-langkah pembelajaran yang harus dilakukan guru dalam melakukan teknik mengajar dengan metode berpasangan. Pemantauan pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disediakan untuk mengetahui dan mengumpulkan data mengenai segala sesuatu yang terjadi saat-saat proses pelaksanaan kegiatan dengan lebih memfokuskan perhatian pada teknik-teknik mengajar bagian.

Tahap Pemantauan dan Evaluasi

Tahap pemantauan dan evaluasi ini dilaksanakan pada saat proses pelaksanaan tindakan berlangsung dan hasil dari pelaksanaan tindakan yang telah dilaksanakan. Pada saat proses pelaksanaan tindakan pelaksanaan tindakan peneliti mengadakan observasi terhadap perkembangan keterampilan siswa pada saat melakukan passing pada permainan sepak bola.

Aspek Yang diamati

Jumlah Jumlah A B C D Jumlah Persentase Daya Serap Keterangan : A : Sikap Berdiri

B : Teknik Dasar Menendang bola C : Teknik Dasar Mengontrol bola D : Teknik Dasar Menggiring bola

Untuk mengukur hasil pembelajaran digunakan penilaian standar dengan menggunakan penelitian kuantitatif dengan interval 0 – 100 yang dirinci sebagai berikut :

Interval Penilaian Skor Penelaian Indikator

90 – 100 5 Baik sekali

75 – 89 4 Baik

60 – 74 3 Cukup

40 – 59 2 Kurang

0 – 39 1 Kurang sekali

Selanjutnya untuk menentukan kategori siswa yang tergolong hasil belajar teknik dasar permainan sepak meningkat atau tidak , dilihat total nilai yang diperoleh siswa dalam setiap aspek, hasilnya dibagi banyaknya aspek. Nilai rata-rata tersebut merupakan nilai akhir untuk setiap siklus.

(18)

18 Tahapan Analisis dan Refleksi

Data yang diperoleh dari hasil observasi dan evaluasi dianalisis secara deskriptif dan diadakan telaah untuk mengetahui apakah kegiatan yang telah dilakukan sudah dapat meningkatkan teknik dasar permainan sepak bola atau belum. Disamping itu hasil dari kegiatan tersebut dapat dijadikan umpan balik bagi siswa sekaligus bagi guru untuk menjadi acuan dalam perencanaan siklus berikutnya.

DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan pada siswa kelas XI SMA Negeri 2 Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara dengan jumlah siswa 36 orang yang terdiri dari 9 orang putra dan 27 orang putri. Sementara yang menjadi tim peneliti adalah peneliti sendiri sedangkan yang menjadi mitra kerja adalah guru olahraga disekolah lokasi penelitian.

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dan masing-masing siklus empat kali perlakuan atau tindakan. Untuk memperoleh data-data yang akurat peneliti mengadakan observasi awal sebagai data awal penilaian. Hal ini dilakukan karena peneliti hanya meneliti gejala rendahnya keterampilan dasar permainan sepak bola pada sebagian besar siswa kelas XI SMA Negeri 2 Kwandang. Secara rinci hasil penelitian tindakan kelas adalah :

Observasi Data Awal

1. Pelaksanaan Tindakan

Proses pelaksanaan tindakan pada observasi data awal dapat digambarkan sebagai berikut :

A. Kegiatan pendahuluan

Terdiri dari : 1). Formasi barisan, 2). Berdoa, 3). Absensi, 4). Siswa melakukan pemanasan dibawah bimbingan guru.

B. Kegiatan inti

1. Guru memberikan motivasi dan penjelasan mengenai teknik dasar permainan sepak bola yang baik dan benar, dengan memperhatikan indikator capaian keberhasilan sebagai berikut : a). Sikap berdiri, b). menendang bola, c). Mengontrol bola, d). Menggiring bola.

2. Guru memperagakan teknik dasar permainan sepak bola dengan benar. 3. Guru memberikan tugas gerak pada siswa untuk melakukan teknik dasar permainan sepak bola seperti yang dicontohkan sebelumnya.

C. Kegiatan penutup

1. Guru mengoreksi gerakan yang telah dilakukan oleh siswa yang menurut hasil pengamatan masih belum sempurna.

2. Penilaian (evaluasi atas materi yang diajarkan). 3. Cooling Down (pendinginan).

4. Berdoa dan bubar.

(19)

19 a. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa

Berdasarkan hasil observasi awal tentang hasil belajar teknik dasar permainan sepak bola yang terdiri atas empat aspek yang meliputi : (1). Sikap berdiri (2) Menendang bola (3) Mengontrol bola dan (4) menggiring bola, diperoleh data awal sebagai berikut : dari 36 orang siswa yang diobservasi , sebanyak 5 orang siswa atau 14% yang masuk kategori "Kurang Sekali" dengan klasifikasi nilai (0 - 39), dan 31 orang siswa atau 86% yang masuk kategori 'Cukup" dengan klasifikasi nilai (60 - 74), dalam melakukan tekinik dasar sepak bola data dapat dilihat pada lampiran 3 (tiga) dan untuk lebih jelasnya hasil kegiatan siswa dapat dilihat pada tabel 1 yang ada pada lampiran 4 (empat).

Berdasarkan tabel 1 yang terdapat pada lampiran 4 (empat), dapat diketahui bahwa sebanyak 36 orang siswa atau yang perlu diberikan tindakan karena sebagian besar belum memiliki kemampuan dalam melakukan teknik dasar permainan sepak bola.

b. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru

Kegiatan guru dalam proses pembelajaran di amati oleh oleh peneliti. Adapun aspek yang di amati dari kegiatan guru ini berdasarkan pada sub variabel penelitian yang meliputi : a) Sikap berdiri, b) Menendang bola, c) Mengontrol bola, d) Menggiring bola.

Dari 4 aspek yang diamati pada guru tersebut dengan kriteria penilaian berupa "YA" jika dilaksanakan dan "TIDAK" jika tidak dilaksanakan, dapat diketahui bahwa semua aspek dapat dilaksanakan semua oleh guru (data terlampir).

c. Refleksi Hasil Observasi Awal

Data observasi awal dapat dilaporkan dalam bentuk tabel sebagai berikut : Tabel 1

Hasil Observasi Awal

Teknik Dasar Permainan Sepak Bola Melalui Metode Berpasangan

No Indkator yang diamati Nilai rata-rata ketuntasan Keterangan

1 Sikap berdiri 45.53% Cukup

2 Menendang bola 50.28% Cukup

3 Mengontrol bola 54.00% Cukup

4 Menggiring bola 48.47% Cukup

TOTAL 49.57% Cukup

Tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata keseluruhan siswa kelas XI SMA Negeri 2 Kwandang belum terampil dalam melakukan teknik dasar permainan sepak bola. Kondisi inilah yang mengharuskan kita untuk segera melakukan tindakan. Adapun beberapa hasil capaian masing-masing indikator sebagai berikut:

a. Sikap berdiri rata-rata adalah 45.53%, peningkatannya minimal sebesar 29.47% dari indikator kinerja 75%.

b. Cara menendang bola rata-rata 50.28%, peningkatannya minimal sebesar 24.72% dari indikator kinerja 75%.

(20)

20

c. Cara mengontrol bola rata-rata 54.00%, peningkatannya minimal sebesar 21.00% dari indikator kinerja 75%, dan

d. Cara menggiring bola rata-rata 48.47%, peningkatannya minimal sebsesar 26.53% dari indikator kinerja 75%.

Kesimpulan hasil observasi awal menunjukkan bahwa keterampilan dasar siswa kelas XI SMA Negeri 2 Kwandang dalam melakukan teknik dasar permainan sepak bola perlu ditindaki dengan menggunakan metode berpasangan.

Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui rata-rata hasil capaian siswa pada observasi awal sebesar 49.57 klasifikasi nilai rata-rata siswa pada siklus ini belum memenuhi indikator kinerja yakni sebesar 75%. Untuk itu perlu di adakan tindakan lanjutan untuk lebih meningkatkan kemampuan melakukan

teknik dasar pada permainan sepak bola.

Pembahasan

Proses pembelajaran dengan meggunakanmetode berpasangan diawali dengan penjelasan guru mengenai gerak dasar passing bawah yag baik dan benar dengan memperhatikan indikator capaian keberhasilan sebagai berikut : 1) Sikap berdiri, 2) Menendang bola, 3) Mengontrol bola, 4) Menggiring bola.

Pada saat guru memberikan contoh gerakan, siswa diminta untuk memperhatikan secara teliti. Karena setelah guru memberikan contoh dalam melakukan teknik dasar sepak bola, siswa diberikan tugas gerakan untuk mempraktikan teknik dasar sepak bola dengan baik dan benar.

Metode pembelajaran yang telah digunakan dalam penelitian ini adalah metode berpasangan meskipun kemampuan siswa melakukan teknik dasar sepak bola dapat ditingkatkan akan tetapi masih perlu pengembangan lebih lanjut hal ini disebabkan oleh pembelajaran masih perlu pembenahan lebih baik lagi.

Hal yang perlu diperhatikan dalam menerapkan metode berpasangan adalah tindakan yang dilakukan oleh guru harus disertai dengan penjelasan dan peragaan gerakan yang berkesinambungan (kontinu) secara tepat. Sesuai dengan yang direncanakan pada tahap sebelumnya dan pengamatan guru harus dipertajam terhadap tugas gerak yang sedang dilakukan oleh siswa.

Pada pelaksanaan atau pemberian tindakan siklus I hasilnya menunjukkan bahwa dari jumlah 36 orang siswa, terdapat 29 orang 81% termasuk kategori "Cukup" jumlah ini masih sangat rendah jika dibandingkan dengan kriteria keberhasilan tingkatan yang telah ditetapkan. Belum nampak peningkatan kemampuan siswa melakukan teknik dasar sepak bola disebabkan belum maksimalnya proses pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Sehingga masih terdapat berbagai kekurangan pada siklus I yang kemudian disempurnakan siklus II.

Pada tahap siklus II berdasarkan pengamatan kegiatan siswa yang dilakukan maka 79.74 termasuk dalam kategori "Baik" dalam melakukan teknik dasar sepak bola mengalami peningkatan dan bila dibandingkan dengan capaian siklus I dan II sudah mencapai hasil yang telah diharapkan dan telah mencapai target.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran penjaskes pada permainan sepak bola dengan materi meningkatkan hasil belajar teknik dasar setelah diterapkan

(21)

21

metode berpasangan ternyata berdampak positif dan dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam melakukan teknik dasar sepak bola.

Berdasarkan hasil penelitian tindakan yang diberikan pada siklus I hanya dapat meningkat 15.51 keterampilan siswa melakukan teknik dasar sepak bola, dari kemampuan awal siswa, yakni 49.57 menjadi 65.08 hal ini tentunya belum mencapai apa yang telah ditargetkan, yaitu jika presentase rata-rata siswa sudah terampil dalam melakukan teknik dasar sepak bola dapat ditingkatkan minimal menjadi 75% maka tindakan dilanjutkan pada siklus II. Pada siklus II keterampilan siswa dalam melakukan teknik dasar sepak bola meningkat sebesar 14.66 yakni dari 65.08 menjadi 79.74 dengan demikian maka hipotesis yang telah diajukan dapat diterima, berdasarkan pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan.

PENUTUP Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya maka peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut:

1. Pada pembelajaran penjaskes khusus materi meningkatkan hasil belajar teknik dasar pada permainan sepak bola dapat menggunakan metode berpasangan dimana korelasi dan pertalian antara satu gerakan dengan gerakan yang selanjutnya dapat dipertahankan dan lebih evisien dalam segi waktu.

2. Jika guru menggunakan metode berpasangan pada materi meningkatkan hasil belajar teknik dasar pada permainan sepak bola maka hasil belajar siswa dapat meningkat. Hal ini dapat dilihat pada peningkatan keterampilan siswa dari siklus I dengan nilai rata-rata 65.08 dan siklus II 79.74.

3. Pada siklus I hasil capaian siswa hanya meningkat 15.51 yaitu dari hasil observasi awal 49.57 menjadi 65.08 ini dikarenakan guru masih kurang teliti dalam melihat aspek yang membuat siswa belum dapat melakukan teknik dasar sepak bola dengan baik dan benar jadi siklus I belum mencapai apa yang diharapkan dan dilanjutkan pada siklus II. Pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 14.66 yakni dari 65.08 menjadi 79.74.

4. Jadi hasil penelitian yaitu dari observasi awal, siklus I, siklus II mengalami peningkatan sebesar 30.17 menjadi 79.74, dengan demikian maka hipotesis yang telah diajukan dapat diterima, berdasarkan pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan.

Saran

Dari hasil penelitian tindakan kelas ini yang dilaksanakan dua siklus, maka dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut.

a. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas mutlak dilaksanakan sebagai seorang guru sebagai upaya perbaikan kualitas pembelajarannya yang nantinya akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

b. Hendaknya perlu adanya dukungan dari sekolah pada khususnya dan orang tua siswa serta masyarakat pada umumnya terhadap guru dalam menciptakan kondisi belajar yang kondusif.

(22)

22

c. Dalam pembelajaran teknik dasar sepak bola perlu diyakini bagi seorang guru bahwa dengan menerapkan metode berpasangan merupakan salah satu langkah alternatif dalam upaya meningkatan hasil belajar teknik dasar sepak bola tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi Khoiru dkk, 2011. Strategi pembelajaran sekolah terpadu. Jakarta : PT. Prestasi Pustaka

Chandra Sodikin & Sanoesi Esnoe Ahmad, 2010. Pendidikan Jasmani dan

Kesehatan untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementerian

Pendidikan Nasional

Deni Kurniadi & Suro Prapanca, 2010. Penjas Orkes untuk SD/MI kelas IV. Jakarta : Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional

Hadziq Khairul & Nurfitri Milka, 2010. Gelanggang Pendidikan Jasmani,

Olahraga, dan Kesehatan untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan

Kementerian Pendidikan Nasional

Hasan Fauzi Maufur, 2010. Sejuta jurus mengajar mengasyikan. Semarang : PT. Sindua Press

Juari, Wagino & Sukiri, 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga dan

Kesehatan untuk SD/MI kelas VI. Jakarta : Pusat Perbukuan Kemendiknas

Murniasih Eri dkk, 2010. 101 Tips Belajar Efektif dan Menyenangkan : PT. Sindua Press

Sarjiyanto Dwi dan Sujarwadi, 2010. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan

Kesehatan untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan

Kementerian Pendidikan Nasional

Sutrisno Budi dan Muh. Khafadi Bazin, 2010. Pendidikan Jasmani,

Olahraga, dan Kesehatan 2 untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat

Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional

Tugimin dan Supriyanto. 2010. Aktif Berolahraga 3 untuk SMP dan MTs

Gambar

Tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata keseluruhan siswa kelas XI SMA  Negeri 2 Kwandang belum terampil dalam melakukan teknik dasar permainan sepak  bola

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan tabel 11 di atas didapatkan bahwa hubungan antara status ekonomi (penghasilan) dengan tingkat kecemasan menghadapi persalinan mempunyai nilai p value =

Gedung H, Kampus Sekaran-Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024)

Isu aksi mogok tersebut terkait rencana pemutusan hubungan kerja terhadap tiga orang karyawan PTFI yang melakukan intimidasi fisik kepada karyawan lainnya.. “Komunikasi

Berdasarkan hasil angket, rumusan masalah dapat terjawab: (1) Kesulitan belajar yang dialami peserta didik di MAN Baraka adalah siswa sulit memahami pelajaran

Untuk Provinsi Aceh, Maluku, Maluku Utara, dan Papua, pencacahan Susenas tahun 2002 hanya dilakukan di ibu kota provinsi.. Persentase Rumah Tangga menurut Provinsi dan

Dimensi perencanaan berkaitan dengan proses perencanaan dengan indikator antara lain: adanya organisasi yang melakukan perencanaan TIK, adanya sistem perencanaan untuk

Dari ayat di atas secara eksplisit dan implisit terdapat perintah Allah SWT kepada orang-orang yang beriman untuk mengikuti semua aturan-aturan yang telah diturunkan Allah

Dua digit atau satu digit tinggi tingkat pertumbuhan sering dikaitkan dengan negara-negara dalam proses industrialisasi, mereka yang meningkatkan produktivitas dan membuat lebih