• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal dengan Corporate

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal dengan Corporate"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Penelitian

Tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal dengan Corporate social responsibility (CSR) kini telah menjadi suatu trend yang berhembus kencang baik di tingkat regional maupun internasional dan telah menjadi bagian yang sangat penting dalam bisnis. Semua perusahaan yang ingin tetap eksis / berkelanjutan dan akseptabel serta memiliki keunggulan kompetitif harus menjadikan CSR sebagai bagian dari strategi bisnisnya.

Suatu entitas bisnis tentu saja tidak lepas dari tujuan utamanya: memperoleh keuntungan, namun bagaimana cara memperoleh keuntungan tersebut, di sini lah CSR berperan. Pembangunan perusahaan yang berkelanjutan harus dibangun atas dasar kerangka bahwa bisnis akan dapat tumbuh subur di atas masyarakat yang sejahtera dan kondisi lingkungan yang baik. Perusahaan tidak akan bisa menjual produk bila daya beli masyarakat rendah dan juga tidak bisa melanjutkan produksinya jika dampak usahanya merugikan masyarakat dan lingkungan (terutama untuk perusahaan yang input utamanya berasal dari alam). Korten (2001) menuliskan bahwa dunia bisnis selama setengah abad terakhir telah menjelma menjadi institusi paling berkuasa di planet ini, dan sebagai institusi yang dominan maka dunia bisnis harus mengambil tanggung jawab untuk kepentingan bersama. Setiap keputusan dan tindakan yang diambil dalam bisnis harus dilihat dalam kerangka tanggung jawab tersebut. Bila sebuah perusahaan ingin meningkatkan profit dan menjaga usahanya agar dapat berlangsung secara terus-menerus

(2)

(sustainable), sudah seharusnya pula ia meningkatkan kepedulian dan tanggung jawabnya pada bidang sosial dan lingkungan dan memperhatikan ketiga dimensi itu secara adil dan bijaksana. Bahkan bagi perusahaan yang sudah menyadari pentingnya CSR akan dapat melihat CSR bukan lagi sebagai pusat biaya (cost center) melainkan sebagai pusat laba (profit center) di masa mendatang.

Ada banyak sekali definisi tentang CSR, namun secara umum kita dapat menyimpulkan dan mengartikannya sebagai suatu komitmen yang berkelanjutan dari suatu perusahaan untuk berperilaku etis dan berkontribusi secara positif kepada karyawannya, komunitas dan lingkungan sekitarnya, serta masyarakat luas. Jadi selain memiliki tanggung jawab ekonomis yang legal kepada shareholder, perusahaan juga harus memperhatikan stakeholder.

Berkembanganya issue CSR baik di tingkat global maupun di Indonesia juga dipicu oleh banyak kasus yang terjadi di dalam komunitas bisnis. Sebagai contoh, kasus Nike, perusahaan produsen perlengkapan dan alat-alat olahraga (berpusat di Amerika) yang tersandung masalah CSR di tahun 1996. Perusahaan tersebut dituduh telah mengabaikan etika bisnis korporasi di antaranya dengan memeras buruh di negara-negara berkembang (Hasibuan dan Sedyono, 2006). Di Indonesia sendiri telah terjadi beberapa fenomena serupa, sebagai contoh kasus PT. Freeport di Indonesia, kasus Buyat dan yang masih sangat hangat adalah kasus Lumpur Panas di Sidorajo, Jawa Timur, yang disebabkan oleh PT. Lapindo Brantas dan mengakibatkan ratusan tempat tinggal penduduk terendam.

Terjadinya kasus-kasus yang berkaitan dengan lingkungan dan pekerja seperti yang telah disebutkan di atas, semakin memperjelas kebutuhan pelaksanaan dan pengungkapan CSR oleh perusahaan. Sampai saat ini telah muncul bermacam-macam

(3)

standar dan kerangka yang mengakomodasi kebutuhan tersebut, yaitu Accountability’s AA1000 Standard, John Elkington’s Triple Bottom Line Reporting, Global Reporting Intiative’s Sustainability Reporting Guidelines (G3 GRI), dan Social Accountability International’s SA 8000 Standards. Pada perkembangan yang terakhir, G3 GRI framework lah yang paling terkenal dan banyak digunakan untuk sebagai standar sustainability reporting perusahaan di dunia.

Saat ini Indonesia telah mengadopsi G3 GRI sebagai standar untuk pembuatan laporan keberlanjutan / sustainability report. Selain itu Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Manajemen sejak tahun 2005 mengadakan Indonesia Sustainability Award (ISRA). Secara umum ISRA bertujuan untuk mempromosikan voluntary reporting CSR kepada perusahaan di Indonesia dengan memberikan penghargaan kepada perusahaan yang membuat laporan terbaik mengenai aktivitas CSR. Dalam hal kebijakan pemerintah, perhatian pemerintah terhadap CSR tertuang dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007 Bab V Pasal 74 yang dikeluarkan pada tanggal 16 Agustus 2007. UU tersebut mewajibkan pelaksaanaan CSR bagi perusahaan yang usahanya berkaitan dengan sumber daya alam.

Melihat semua perkembangan CSR dan standar pengungkapannya tersebut, maka sangat penting untuk melihat lebih jauh lagi seluas apakah penerapan dan pengungkapan CSR pada perusahaan-perusahaan di Indonesia dengan menjadikan G3 GRI yang sudah diadopsi di Indonesia sebagai standar atau pedoman mereka dalam membuat laporannya. Hampir sama dengan yang pernah dilakukan oleh Kuasirikun and Sherer (2004) pada penelitian mengenai CSR mereka yang berjudul "Corporate Social Accounting Disclosure in Thailand”, penulis akan menganalisa pengungkapan CSR pada 50 perusahaan besar dan 50 perusahaan kecil yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan

(4)

membandingkan luas pengungkapan CSR pada dua kelompok tersebut. Ukuran besar dan kecil perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dilihat dari besarnya kapitalisasi pasar (market capitalization). Kapitalisasi pasar itu sendiri diartikan sebagai kumulatif jumlah saham pada hari perhitungan dikali dengan harga pasar pada hari tersebut.

Sudarmadji dan Lana (2007) menuliskan bahwa perusahaan besar yang mempunyai sumber daya yang besar pula akan melakukan pengungkapan lebih luas dibandingkan dengan perusahaan kecil. Besar (ukuran) perusahaan dapat dinyatakan dalam total aktiva, penjualan dan kapitalisasi pasar. Hal yang mendasari luasnya pengungkapan perusahaan besar adalah perusahaan tersebut akan menjadi sorotan publik dan mendapat tekanan dari pemegang saham dan analis, sehingga untuk meminimalkan tekanan tersebut perusahaan akan melakukan pengungkapan yang lebih baik. Melalui skripsi ini penulis ingin membuktikan apakah ada perbedaan luas pengungkapan CSR antara perusahaan besar dan perusahaan kecil.

Untuk itulah penulis memberikan judul skripsi ini “ Analisa Perbandingan Pengungkapan CSR pada Perusahaan Besar dan Kecil yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia “

I.2 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini terbatas pada 50 perusahaan berkapitalisasi pasar terbesar (yang selanjutnya disebut perusahaan besar) dan 50 perusahaan berkapitalisasi pasar terkecil (yang selanjutnya disebut perusahaan kecil) yang keseluruhannya terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006. Penulis akan menganalisa pengungkapan CSR di dalam laporan tahunan (annual report) dan laporan keberlanjutan (sustainability

(5)

report) perusahaan pada tahun 2006 dengan menjadikan G3 GRI Sustainability Reporting Guidelines yang terdiri dari 6 indikator utama sebagai standar pengungkapan CSR. Adapun hipotesis awal (Ho) yang dibuat oleh penulis sebagai jawaban sementara atas pertanyaan penelitian adalah tidak terdapat perbedaan signifikan antara perusahaan berkapitalisasi pasar besar dan kecil dalam pengungkapan CSRnya.

I.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk melihat apakah perusahaan besar dan kecil yang terdaftar di BEI telah membuat laporan tahunan atau laporan keberlanjutan pada tahun 2006

2. Untuk menganalisa luas pengungkapan CSR perusahaan besar dan kecil yang terdaftar di BEI pada tahun 2006 berdasarkan standar G3 GRI

3. Untuk melihat apakah ada perbedaan yang signifikan antara perusahaan besar dan kecil dalam mengungkapan CSR mereka

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Sebagai kontribusi terhadap perkembangan CSR dan sustainability reporting issue baik di Indonesia maupun di tingkat global

2. Untuk meningkatkan kesadaran organisasi tentang pentingnya pelaksanaan dan pelaporan tanggung jawab sosial perusahaan

3. Sebagai basis bagi penelitian selanjutnya

(6)

I.4 Objek dan Metodologi Penelitian

Objek penelitian ini adalah laporan tahunan (annual report) dan laporan keberlanjutan (sustainability report) yang diterbitkan oleh perusahaan besar dan kecil yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006.

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang menggunakan metode content analysis yang direplikasi dari penelitian Kuasirikun and Sherer (2004) yang juga menggunakan content analysis sebagai metodenya dimana bentuk pengungkapan yang dianalisis terbagi menjadi:

1. Narasi 2. Moneter 3. Non moneter 4. Tabel, chart, grafik

Untuk membandingkan luas pengungkapan antara perusahaan berkapitalisasi pasar besar dan kecil, penulis melakukan uji dua rata-rata non parametrik dengan menggunakan software SPSS versi 15.

I.5 Sistematika Pembahasan

Dalam rangka memudahkan pembahasan dan memberikan uraian yang lebih rinci dan lebih terarah maka penulis membagi menjadi 5 bab, yang masing- masing bab terdiri atas sub bab. Sistematika yang digunakan oleh penulis untuk menyusun skripsi ini adalah sebagai berikut:

(7)

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan secara singkat mengenai latar belakang penelitian, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika pembahasan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini dibahas mengenai teori-teori dan referensi yang penulis peroleh dari penelitian kepustakaan yang berkaitan dengan CSR, seperti evolusi CSR, definisi CSR, standar dan prinsip-prinsip pelaksanaan CSR dan lain sebagainya.

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini penulis akan menguraikan pertanyaan penelitian, menjelaskan objek penelitian, jenis data, serta metode analisis dan penyajian data yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi semua pembahasan dan analisis penulis mengenai skripsi ini. Penulis akan menjawab pertanyaan penelitian yang diuraikan di dalam bab III, seperti luas pengungkapan CSR oleh perusahaan besar dan kecil yang terdaftar di BEI dan perbandingan luas pengungkapan antara kedua kelompok perusahaan tersebut. Hasil penelitian akan penulis tuangkan dalam bentuk narasi, tabel dan gambar.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menjelaskan kesimpulan mengenai hasil penelitian secara menyeluruh, serta saran-saran yang dapat dimanfaatkan untuk penelitian-peneilitian selanjutnya dan perusahaan-perusahaan yang belum, akan dan sudah mengimplementasikan CSR.

Referensi

Dokumen terkait

Komoditas yang mempunyai produksi terbesar adalah padi sawah yaitu dengan rata-rata produksi mencapai 1.079.780,05 ton/tahun atau 95,23% dari seluruh produksi komoditas

Berdasarkan analisis data dan peng- ujian hipotesis yang diperoleh, me- nunjukkan bahwa model inkuiri ter- bimbing efektif pada materi koloid dalam meningkatkan

Mempertahankan pelanggan dapat dicapai melalui kepuasan pelanggan jangka panjang, berdasarkan penciptaan nilai bagi pelanggan ketika mereka menerima sesuatu yang bernilai,...

Perkembangan Pelabuhan Prigi sepanjang 1978 sampai dengan 2004, dari mulai masih menjadi PPP sampai akhirnya menjadi PPN, telah memberikan dampak yang positif terhadap

Penelitian yang dilakukan Surani (2008) tentang analisis karateristik individu dan faktor intrinsik yang berhubungan dengan kinerja bidan pelaksana Pelayanan Kesehatan

KAST adalah suatu program kemitraan yang melibatkan usaha besar dan usaha menengah (inti), usaha kecil (petani plasma) dengan melibatkan bank syairah sebagai pemberi dana

Raja Nagori Balimbingan Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun tepatnya di depan Polsekta Tanah Jawa, mobil yang ditumpangi oleh terdakwa diberhentikan oleh pihak

Perlakuan pada vertikultur tanaman cabai hias dan tanaman pakcoy dengan pola baris vertikal dengan arah penyinaran arah timur memperlihatkan pertumbuhan yang