Tugas Akhir
Pengaruh Korosi Tulangan Balok Beton
Bertulang Terhadap Kuat Lentur
Berbasis Waktu Dengan Menggunakan
Software
LUSAS
Latar Belakang
Gagalnya elemen struktur beton bertulang pada
daerah agresif akibat korosi
Korosi mengakibatkan pengurangan luasan tulangan
Melihat seberapa besar pengaruh korosi terhadap pengurangan luasan yang mengurangi kemampuan layan dari elemen struktur
Rumusan Masalah
• Permasalahan Utama
– Berapa besar pengaruh korosi baja tulangan pada balok beton bertulang terhadap kuat lentur berbasis waktu?
• Rincian Permasalahan
– Apa saja hal-hal yang terkait langsung korosi tulangan baja pada balok beton bertulang?
– Berapa besar pengaruh korosi terhadap pengurangan luasan tulangan baja?
– Berapa besar kapasitas maksimum beban yang mampu dipikul oleh balok beton bertulang yang tulangan bajanya mengalami korosi sampai batas lendutan ijin?
– Bagaimana pengaruh momen nominal pada balok beton bertulang yang tulangan bajanya mengalami korosi?
Tujuan Penulisan
• Tujuan Utama
– Mengetahui besarnya pengaruh korosi pada baja tulangan balok beton bertulang terhadap kuat lentur berbasis waktu. • Detail Tujuan
– Mengetahui hal-hal yang terkait langsung korosi tulangan baja pada balok beton bertulang.
– Mengetahui besarnya pengaruh korosi terhadap pengurangan luasan tulangan baja.
– Mengetahui kapasitas maksimum beban yang mampu dipikul oleh balok beton bertulang yang tulangan bajanya mengalami korosi sampai batas lendutan ijin.
– Mengetahui pengaruh momen lentur pada balok beton bertulang yang tulangan bajanya mengalami korosi.
Batasan Masalah
• Besarnya tingkat korosi diasumsikan sebagai
korosi seragam yang dihitung berdasarkan
perumusan empiris
• Perhitungan kapasistas beban akibat pengaruh
korosi dihitung menggunakan program LUSAS
berbasis elemen hingga.
• Tulangan sengkang balok dianggap tidak ada.
2 64 , 1 / cov 1 27 cm A er c w icorr
Batasan Masalah
• Dimensi balok yang digunakan 3300 mm x 300
mm x 150 mm.
• Pengaruh korosi disini hanya mempengaruhi
pengurangan luasan tulangan baja.
• Asumsi kondisi lingkungan dengan
kelembaban 80% dan suhu 20
ͦC.
Korosi Tulangan Baja Pada
Beton Bertulang
• Baja memiliki lapisan pasif baja yang
berfungsi untuk melindungi baja dari
korosi.
• Sifat beton alkali dengan pH sekitar
12-13.
• Secara mikro, beton merupakan
material yang berpori dengan diameter
kecil berukuran 3 nm – 2 μm.
• Ukuran tersebut masih memungkinkan
senyawa-senyawa disekitar beton untuk
berinfiltrasi kedalam beton dengan cara
berdifusi.
Korosi Tulangan Baja Pada
Beton Bertulang
Beton beraksi
dengan air
Karat
Penambahan
volume
Beton tidak
kedap dan
terkelupas
Korosi Tulangan Baja Pada
Beton Bertulang
• Faktor yang
mempengaruhi Korosi
– Kehilangan
alkanitas akibat
Karbonasi dan
Klorida.
– Retak karena
memikul beban.
– Rasio air semen
– Kuat tarik beton
Korosi Tulangan Baja Pada
Beton Bertulang
Insiasi
• proses
masuknya
Cl
-ke
dalam
beton
Propagasi
• zat agresif
Cl
-mampu
menembus
lapisan
palindung
pasif
Korosi Tulangan Baja Pada
Beton Bertulang
Korosi Tulangan Baja Pada
Beton Bertulang
Stewart & Mullard, 2006
2
64 , 1 / cov 1 27 cm A er c w icorr
0,29 185
,
0
1
i
t
T
T
i
corr corrtahun
T
t
1
1
Korosi Tulangan Baja Pada
Beton Bertulang
• Waktu yang dibutuhkan ion Cl
-untuk berinfiltrasi dari permukaan beton sampai permukaan baja tulangan adalah komponen yang menentukan waktu layan
bangunan beton yang dihitung berdasarkan kerusakan akibat korosi baja tulangan.
• Kecepatan reaksi korosi baja tulangan sangat ditentukan oleh difusi gas O2 dari
permukaan beton sampai ke lokasi sekitar permukaan baja tulangan.
Metode Elemen Hingga
Metode elemen hingga didasarkan pada
pemikiran bahwa solusi perkiraan untuk
masalah teknik yang rumit dapat dicapai
dengan membagi masalah tersebut menjadi
bagian yang lebih kecil
Metode Elemen Hingga
Ide
Kondisi
batas
dan Nilai
Awal
Metode Elemen
Hingga
Metode Elemen Hingga
Keuntungan Metode Elemen Hingga
• Dapat diaplikasikan pada segala macam masalah.
• Tidak ada batasan geometri. Struktur yang dianalisa bisa saja memiliki banyak bentuk.
• Tidak ada batasan pada kondisi batas (boundary condition) dan pembebanan.
• Tidak ada batasan dalam jenis material, bahkan untuk kombinasi beberapa material (komposit).
• Memungkinkan kombinasi antara elemen yang berbeda prilaku.
• Model struktur elemen hingga bisa semirip mungkin dengan struktur sesungguhnya.
• Pendekatan semakin baik dengan meningkatkan jumlah elemen.
Metode Elemen Hingga dan
LUSAS
Metode Elemen Hingga
LUSAS
Klasifikasi
Software
LUSAS
Geometry
Atrributes
Loadcases
Metodelogi
Start
Studi Literatur
Pengambilan
data
A
A
Pemodelan pengaruh Korosi pada balok beton Bertulang menggunakanLUSAS
Analisa hasil pemodelan Dengan perubahan
Pengaruh korosi
Data Material dan Konfigurasi
Balok
• Mutu beton (f’c) : 35 MPa • w/c : 0,5 • Poisson’s Ratio Beton : 0,2• Mutu baja (fy) : 400 MPa • Poisson’s Ratio Baja : 0,3 • Diameter Tulangan : 2#22 • Selimut Beton : 25 mm • Dimensi Balok : 3300 mm x 150 mm x 300 mm
Analisa Tingkat Korosi
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 0 20 40 60 80 100 C o rro si on R a te (μ A /c m 2) Year Corrosion Rate 60 70 80 90 100 0 20 40 60 80 100 S te el A re a (% ) Year Steel AreaPemodelan LUSAS
Geometry
Pembagian
Group
Definisi
Model
Pembebanan
Perletakkan
Load Capacity Balok
0 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000 40000 45000 -9.167 -7.167 -5.167 -3.167 -1.167 L o a d (N ) Displacement (mm) Load Capacity 0 tahun 5 tahun 10 tahun 15 tahun 20 tahun 25 tahun 30 tahun 35 tahun 40 tahun 45 tahun 50 tahun 55 tahun 60 tahun 65 tahun 70 tahun 75 tahun 80 tahun 85 tahun 90 tahun 95 tahun 100 tahunRetak Pada Balok
Lendutan -9,167 mm
Lendutan -13,7505 mm
Jumlah retak 74
Jumlah retak 82
Jumlah retak 82
Jumlah retak 116
Jumlah retak 136
Jumlah retak 138
Stress Concrete
10.500 11.000 11.500 12.000 12.500 13.000 13.500 35000 37000 39000 41000 43000 45000 S tre ss C o n cr et e (M P a) Load (N)Stress Bar
270.000 275.000 280.000 285.000 290.000 295.000 300.000 305.000 310.000 315.000 320.000 36000 38000 40000 42000 44000 S tre ss B a r ( M P a ) Load (N)Stress Bar (MPa)
Stress Bar (MPa) Linear (Stres s Bar (MPa) )
Momen Nominal Balok
0.000 0.500 1.000 1.500 2.000 2.500 3.000 65.000 70.000 75.000 80.000 85.000 90.000 95.000 100.000 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 P e rs en ta se (% ) Tahun Steel Area (%) Momen Nominal (%) Corrosio n Rate C o rr osi o n R a te (μ A /cm 2)Kesimpulan
• Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat korosi
tulangan baja pada balok beton beton bertulang adalah:
– Kehilangan alkanitas baja akibat Karbonasi dan kadar Klorida dalam beton (0,15 dari berat beton).
– Beban lebih yang menyebabkan retak.
– Kualitas beton dengan f’cmin = 35 Mpa dan w/c maksimum = 0,4.
– Tebal selimut beton. Untuk tebal selimut beton minimum disarankan 75 mm untuk daerah agresif.