• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh : ABSTRAK ABSTRACT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Oleh : ABSTRAK ABSTRACT"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR, BIMBINGAN GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

DI SMA NEGERI 5 PADANG

Oleh : Rizka Putri Dewi 1

1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumbar Jl. Gunung Pangilun No. 1 Padang Sumatra Barat

Email : [email protected] Jolianis, S.Pd, ME2, Desi Areva, M.Pd3

2,3) Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumbar Jl. Gunung Pangilun No. 1 Padang Sumatra Barat

Email : [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: 1) Pengaruh kemandirian belajar

terhadap motivasi belajar 2) Pengaruh Bimbingan Guru terhadap motivasi belajar 3)

Pengaruh kemandirian belajar terhadap hasil belajar siswa kelas X pada mata pelajaran

ekonomi di SMA N 5 Padang, 4) Pengaruh bimbingan guru terhadap hasil belajar siswa kelas

X pada mata pelajaran ekonomi di SMA N 5 Padang, 5) Pengaruh motivasi belajar terhadap

hasil belajar siswa kelas X pada mata pelajaran ekonomi di SMA N 5 Padang. Waktu

penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2015. Jenis penelitian ini adalah penelitian

deskriptif dan asosiatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 5 Padang.

Teknik pengambilan sampel dengan

Sratified Sampling

dengan jumlah sampel sebanyak 96

orang. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis jalur amos

dengan path Analysis, dengan bantuan program SPSS versi 16.0 dan IBM SPSS Statistic.

ABSTRACT

This study aimed to analyze: the affect of independence to learn of the motivation to learn, The effect of guidance teachers of the motivation to learn, The effect of independence to learn of the students in class X on the economy in SMA N 5 Padang, the effect of guidance teachers of the students in class X on the economy in SMAN 5 Padang, the effect of the motivation to learn of the students in class X in the eye study economy in high school SMA N 5 Padang. The research was conducted on august 2015. This type of research is research descriptive and associative. The population of this research is all students of SMAN 5 Padang. The sampling with sratified sampling by the number of samples as many as 96 people. The analysis of data used is the analysis deskriptif and analysis of the amos with parth with analysis of the SPSS the 16.0 and IBM SPSS the statistics.

(3)

Pembangunan di bidang pendidikan adalah upaya demi mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kwalitas manusia Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil makmur berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, yang memungkinkan warganya mengembangkan diri sebagai manusia Indonesia Seutuhnya.

Untuk mewujudkan maksud tersebut, diperlukan peningkatan dan penyempurnaan penyelenggaraan pendidikan nasional, yang sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, hal tersebut dapat dilihat dalam rumusan PP.No.20 Tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional (Sisdiknas) bab 2 pasal 3 :

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Perlu disadari bahwa pendidikan merupakan suatu proses untuk menyiapkan seseorang dalam menghadapi dan mengoptimalkan potensinya dimasa yang akan datang. Pembangunan di bidang pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas peserta didik sesuai tuntutan jaman yang bernuansa budaya dan lingkungan melalui penataan dan peningkatan pengetahuan, evaluasi serta pengawasan dan pengendalian pada semua jalur, jenis dan jenjang pendidikan dengan meningkatkan kualitas seluruh komponen pendidikan.

Persoalan pendidikan merupakan permasalahan yang sudah ada dari dahulu hingga sekarang di Indonesia. Jika dilihat dari segi biaya, pendidikan sudah banyak menghabiskan materil dan spiritual, namun kenyataan indikasi kualitas pendidikan masih rendah. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan seperti memberikan penataran kepada guru-guru, memperbaiki sistim kurikulum sekolah melalui penerapan

kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran) dan menambah fasilitas sekolah.

Selain dari upaya yang dilakukan oleh pemerintah keberhasilan pendidikan di sekolah dapat dilihat dari sejauh mana tujuan pembelajaran itu dapat direalisasi. Secara umum, hal ini dapat dilihat dari hasil belajar rata-rata yang diperoleh peserta didik dari sekolah itu sendiri dalam setiap periodenya. Karena hasil belajar merupakan taraf kemampuan nyata siswa yang telah diukur melalui kegiatan pembelajaran berupa nilai akhir semester. Dengan harapan hasil belajar yang telah dicapai mempunyai efek terhadap peningkatan minat siswa untuk materi selanjutnya, sehingga siswa mempunyai sikap yang positif terhadap proses belajar mengajar dan mempunyai sikap percaya diri sendiri.

Melihat semakin besarnya tuntutan siswa dalam mencapai target ketuntasan dan ketercapaian terhadap materi yang disampaikan, maka perlu dilakukan pembenahan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar.

Secara umum, hasil belajar dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internal) dan faktor yang berasal dari luar diri siswa (eksternal). Dalyono (2007:55) mengemukakan faktor-faktor yang menentukan pencapaian hasil belajar yaitu Faktor internal (yang berasal dari dalam diri) yang meliputi kesehatan, inteligensi, bakat, minat, motivasi, dan cara belajar. Faktor eksternal (yang berasal dari luar diri) yang meliputi keluarga, sekolah, masyarakat, bimbingan guru dan lingkungan sekitar.

Dari faktor-faktor yang telah dikemukakan di atas dapat dilihat bahwa kemandirian dalam mengerjakan tugas juga berpengaruh terhadap hasil belajar. Kemandirian dalam mengerjakan tugas yang dimiliki oleh siswa akan membantu pertumbuhan dan perkembangan siswa untuk membentuk sikap kritis dan bertanggung jawab. Menurut pendapat Mujimin (2005:31) menekankan bahwa belajar mandiri adalah kegiatan aktif, yang didorong oleh niat atau motif untuk menguasai suatu kompetensi guna mengatasi suatu masalah dan dibangun dengan bakat pengetahuan atau kompetensi yang dimiliki. Kemandirian dalam mengerjakan tugas yang dimiliki siswa akan membantu siswa untuk mencapai ketuntasan materi yang

(4)

Untuk melihat hasil belajar ekonomi siswa kelas X di SMA Negeri 5 Padang, dapat dilihat pada tabel 1 yang menyajikan nilai rata-rata ulangan harian mata pelajaran ekonomi semester 2 tahun ajaran 2014/2015 dan

persentase ketuntasannya. Dari tabel 1 terlihat bahwa hasil belajar ekonomi siswa kelas X masih ada yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan sekolah sebesar 80.

Tabel 1. Rata-rata Ulangan Harian Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X SMA Negeri 5 Padang Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015

Kelas Jumlah Siswa Nilai rata-rata KKM Siswa yang Tuntas

Siswa yang Tidak Tuntas Jumlah % Jumlah % X1 30 79 80 17 56,66 13 43.33 X2 32 78 80 14 43,75 18 56,25 X3 31 85 80 26 83,87 5 16,12 X4 31 70 80 18 58,06 13 41,93 KKM : 80

Sumber : Guru Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X SMA Negeri 5 Padang. Dari Tabel di atas dapat dilihat bahwa

belum seluruh siswa yang mendapatkan nilai sesuai dengan Kriteria ketuntasan minimum (KKM) pada mata pelajaran ekonomi. Apabila ditinjau dari Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) pada mata pelajaran ekonomi SMA Negeri 5 Padang, hanya 1 kelas X3 yang dapat mencapai Kriteria ketuntasan Minimum (KKM), sedangkan siswa kelas X1, X2, X4, yang belum mencapai ketuntasan belajar. Dari 30 orang di kelas X1 hanya 17 orang yang tuntas dan 13 orang yang tidak tuntas, nilai rata-rata 79. Kelas X2 dari 32 orang siswa hanya 14 orang yang tuntas dan 18 orang siswa yang tidak tuntas, nilai rata-rata 78. Tidak jauh berbeda dengan kelas X4, dari 31 orang siswa hanya18 yang tuntas dan 13 orang siswa yang tidak tuntas, dengan nilai rata-rata 70.

MEODE PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dan asosiatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal seperti apa adanya.Deskriptif merupakan salah satu bentuk penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan peristiwa atau kejadian variabel-variabel dalam penelitian.

Sedangkan penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk menemukan ada atau tidaknya hubungan atau pengaruh antara variabel yang satu dengan variabel yang lainnya dan tingkat signifikansi antara variabel eksogen (Kemandirian Belajar, bimbingan guru dan Motivasi Belajar) dengan variabel endogen (hasil belajar). Dalam penelitian ini yang akan menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas X di SMA Negeri 5 Padang yang

terdaftar pada tahun 2014-2015 yang

berjumlah 124 orang. Hasil belajar,

kemandirian belajar, bimbingan guru dan

motivasi belajar di peroleh dari

hasilpenyebaran kuisioner berpedoman kepada skala likert dengan beberapa alternatif jawaban dengan diberi bobot penilaian positif dan negatif. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan analisis induktif yang terdiri dari uji asumsi klasik, analisis jalur dan uji hipotesis.

HASIL PENELITIAN

Hasil belajar yang dimaksud pada penelitian ini adalah dari nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas X di SMA N 5 Padang. Setelah melakukan penelitian terhadap 96 orang siswa mengenai hasil belajar siswa ekonomi kelas X, maka secara terperinci pendistribusian data hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini:

(5)

Tabel 18. Distribusi Frekuensi Indeks Hasil Belajar (Y)

No. Kelas Interval FREKUENSI

Fi % 1 29 - 36 1 1,04 2 37 - 44 11 11,46 3 45 - 52 3 3,13 4 53 - 60 23 23,96 5 61 - 68 23 23,96 6 69 - 76 13 13,54 7 77 - 84 21 21,88 8 85 93 1 1,04 Jumlah 96 98,96 Rata-Rata Nilai 64,07 Median 64,00 Modus 80,00 Standar Deviasi 13,09 Minimum 29,00 Maksimum 92,00

Sumber: Pengolahan Data Excel dan SPSS, 2015 Dari Tabel 18 menunjukan bahwa

hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA N 5 Padang. Didapat rata-rata sebesar 64,07, median 6, modus 80, maksimum 92, minimum 29.

PEMBAHASAN

1. Pengaruh Kemandirian Belajar Terhadap Motivasi Belajar

Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa pengaruh kemandirian belajar terhadap motivasi belajar, hasil analisis data secara statistik membuktikan bahwa terdapat pengaruh langsung dan signifikan antara variabel kemandirian belajar terhadap motivasi belajar siswa yang ditunjukan oleh nilai thitung sebesar 2,304> ttabel sebesar 1,66159 dengan nilai signifikan 0,021<𝛼 = 0,05 berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara kemandirian belajar terhadap motivasi belajar siswa kelas X pada mata pelajaran ekonomi SMA N 5 Padang. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat kemandirian belajar maka akan semakin meningkat motivasi belajar siswa. Pada tabel standardized regression weights pengaruh kemandirian belajar terhadap motivasi sebesar 0,223 dengan probability 0,021< α 0,05. Ini berarti pengaruh kemandirian belajar terhadap motivasi belajar sebesar 22,30 %. Dapat disimpulkan semakin tinggi tingkat

kemandirian belajar maka semakin tinggi pula motivasi belajar siswa.

Kartini dan Dali dalam Mu’tadin (2002:2) mengatakan bahwa kemandirian adalah hasrat untuk mengerjakan sesuatu bagi diri sendiri. Siswa dikatakan telah mampu belajar secara mandiri apabila telah mampu melakukan tugas belajar tanpa ketergantungan dengan orang lain. Menurut Slameto (2003:2) menyatakan bahwa ”hasil belajar adalah hasil pengalaman individu setelah melakukan interaksi dilingkungannya sebagai suatu proses dalam memperoleh perubahan tingkah laku.

Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Risnayeli (2011) tentang Pengaruh Kreatifitas dan Kemandirian Belajar Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Kewirausahaan Siswa Kelas XI Pada SMKN 3 Padang. Hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan terhadap motivasi beprestasi dengan penolakan Ho, dimana thitung = 3,624>ttabel =2,649

Berdasarkan analisis deskriptif tingkat kemandirian belajar mahasiswa pendidikan ekonomi dengan rata-rata skor 3,92 dan TCR 78,45 % dengan kategori baik. Siswa yang memiliki kemandirian belajar yang baik dapat kita lihat dari ketekunan siswa dalam mengerjakan tugas, ulet dalam menghadapi kesulitan, dan lebih senang bekerja sendiri

(6)

Uji analisis jalur dengan IBM Amos 21 menunjukan adanya pengaruh kemandirian belajar dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa yang ditunjukan oleh tabel standardized direct effects kemandirian belajar terhadap motivasi belajar sebesar 0,223 atau 22,30% dengan probabiliti 0,021 <α 0,05. Tabel standardized direct effects juga menunjukan adanya pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar sebesar 0,230 atau 23,00 % dengan probabiliti 0,000 < α 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa Pengaruh tidak langsung kemandirian belajar dan motivasi belajar terhadap hasil belajar sebesar (px3x1) (pYx3) = (0,223) (0,230) = 0,051 atau 751,00 %.

Dari hasil diatas maka dapat kita simpulkan bahwa kemandirian belajar berpengaruh terhadap motivasi belajar pada siswa kelas X pada mata pelajaran ekonomi di SMA N 5 Padang, kemandirian belajar siswa terlihat bahwa salah satunya dari bertanggung jawab atas apa yang dilakukan hal ini sesuai dengan hasil TCR 82,22% dengan kategori baik, sehingga mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa supaya tidak mudah melepaskan hal yang diyakininya.

2. Pengaruh Bimbingan Guru Terhadap Motivasi Belajar

Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa pengaruh bimbingan guru terhadap motivasi belajar, Hasil analisis data secara statistik membuktikan bahwa terdapat pengaruh langsung dan signifikan antara variabel bimbingan uru terhadap motivasi belajar siswa yang ditunjukan oleh nilai thitung sebesar 4,046> ttabel sebesar 1,66159 dengan nilai signifikan 0,000<𝛼 = 0,05 berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara bimbingan guru terhadap motivasi belajar siswa kelas X pada mata pelajaran ekonomi di SMA N 5 Padang.

Hal ini berarti semakin tinggi bimbingan guru maka akan semakin meningkat motivasi belaja siswa. Pada tabel standardized regression weights pengaruh bimbingan guru terhadap motivasi sebesar 0,391 dengan probability 0,000< α 0,05. Ini berarti pengaruh bimbingan guru terhadap motivasi belajar sebesar 39,10 %. Dapat disimpulkan semakin tinggi tingkat bimbingan guru maka semakin baik motivasi belajar siswa.

Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Dewi Wahyuni (2009) tentang pengaruh bimbingan guru motivasi belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran keterampilan produktif akuntansi siswa kelas X SMKN 1 Padang Panjang. Nilaithitung 3,855> ttabel 1,960 dengan tingkat level sig 0,000 <α =0,05 . sebesar 22,85 %. Kesimpulan yang di dapat menolak Ho dan menerima Ha

Berdasarkan analisis deskriptif bimbingan guru dengan rata-rata skor 3,603 dan TCR 72,07 % dengan kategori sedang. Dimana guru memberikan perhatian, memotivasi siswa, memberikan arahan kepada siswa, dan memberikan bantuan. Menurut Yusuf (2009:23) Faktor sosial adalah faktor manusia (guru, konselor, dan orang tua), baik yang hadir secara langsung maupun tidak langsung. Proses belajar akan berlangsung dengan baik, apabila guru membimbing dengan cara yang menyenangkan, seperti bersikap ramah, memberi perhatian pada semua siswa, serta selalu membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar.

Motivasi belajar memiliki peranan yang penting dalam mendorong kesuksesan belajar pada siswa. Pendidik dan konselor perlu melakukan upaya untuk mendorong semangat siswa dalam belajar. Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa. Tidak semua siswa memiliki motivasi belajar tinggi.

Uji analisis jalur dengan IBM Amos 21 menunjukan adanya pengaruh bimbingan guru dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa yang ditunjukan oleh tabel standardized direct effects bimbingan guru terhadap motivasi belajar sebesar 0,391 atau 39,10% dengan probabiliti 0.000< α 0,05. Tabel standardized direct effects juga menunjukan adanya pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar sebesar 0,230 atau 23,00% dengan probabiliti 0,000< α 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa Pengaruh tidak langsung bimbingan guru dan motivasi belajar terhadap hasil belajar sebesar (px3x1) (pYx3) = (0,090) (0,000) = 0,090 atau 9,0 %.

Dari hasil diatas maka dapat kita simpulkan bahwa bimbingan guru berpengaruh terhadap motivasi belajar pada siswa kelas X pada mata pelajaran ekonomi di SMA N 5 Padang, bimbingan guru terlihat dari salah satunya guru memberikan arahan kepada siswa saat proses belajar dengan hasil TCR

(7)

75,83% dengan kategori sedang, sehingga mempengaruhi motivasi belajar siswa.

3. Pengaruh Kemandirian Belajar Terhadap Hasil Belajar

Hasil analisis data secara statistik membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel kemandirian belajar terhadap hasil belajar siswa yang ditunjukan oleh nilai thitung sebesar 2,168> ttabel sebesar 1,6159 dengan nilai signifikan 0,030 <𝛼 = 0,05 berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara kemandirian belajar terhadap hasil belajar pada siswa kelas X pada mata pelajaran ekonomi di SMA N 5 Padang. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat kemandirian belajar maka akan semakin baikhasil belajar siswa. Pada tabel standardized regression weights pengaruh langsung kemandirian belajar terhadap hasil belajar sebesar 0,144 dengan probability 0,030 < α 0,05. Ini berarti pengaruh langsung kemandirian belajar terhadap hasil belajar sebesar 14,40 %, dapat disimpulkan semakin tinggi tingkat kemandirian belajar siswa maka semakin tinggi hasil belajar siswa.

Penelitian ini juga sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006), terdapat beberapa unsur yang mempengaruhi motivasi belajar siswa salah satunya cita-cita atau aspirasi siswa. Dari segi manipulasi kemandirian, keinginan yang tidak terpuaskan dapat memperbesar kemauan dan semangat belajar, dari segi pembelajaran penguatan dengan hadiah atau hukuman akan dapat mengubah keinginan menjadi kemauan dan kemauan menjadi cita-cita. Cita-cita dapat berlangsung dalam waktu sangat lama bahkan sampai sepanjang hayat. Cita-cita seseorang akan memperkuat semangat belajar dan mengarahkan perilaku belajar. Kartini dan Dali dalam Mu’tadin (2002:2) mengatakan bahwa kemandirian adalah hasrat untuk mengerjakan sesuatu bagi diri sendiri.

Uji analisis jalur menunjukan pengaruh langsung kemandirian belajar terhadap perilaku hasl belajar sebesar 0,144 atau 14,40 %. Pembahasan sebelumnya juga menjelaskan hasil belajar siswa dipengaruhi secara tidak langsung oleh kemandirian belajar melalui motivasi belajar siswa sebesar 0,051 atau 751,00%. Dapat disimpulkan pengaruh total

= 0,195 atau 19,50 %. Dengan adanya variabel motivasi belajar maka pengaruh kemandirian belajar terhadap hasil belajar maka semakin baik. Semakin tinggi kemandirian belajar dan motivasi belajar maka semakin tinggi hasil belajar siswa.

Dari hasil diatas maka dapat kita simpulkan bahwa kemandirian belajar berpengaruh terhadap hasil belajar pada siswa kelas X pada mata pelajaran ekonomi di SMA N 5 Padang, kemandirian belajar terlihat dari salah satunya memiliki kepercayaan diri dalam mengerjakan tugas, karena masih banyak siswa ekonomi yang tidak percaya diri dalam mengerjakan tugas dengan hasil TCR 74,96% dengan kategori sedang, sehingga mempengaruhi hasil belajar pada siswa. 4. Pengaruh Bimbingan Guru Terhadap

Hasil Belajar

Hasil analisis data secara statistik membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bimbingan guru terhadap hasil belajar siswa yang ditunjukan oleh nilai thitung sebesar 8,697> ttabel sebesar 1,66159 dengan nilai signifikan 0,000<𝛼 = 0,05 berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara bimbingan guru terhadap hasil belajar siswa kelas X pada mata pelajaran ekonomi di SMA N 5 Padang Hal ini berarti semakin tinggi bimbingan guru maka akan semakin baik hasil belajar siswa.Pada tabel standardized regression weights pengaruh langsung bimbingan guru terhadap hasil belajar sebesar 0,607 dengan probability 0,000< α 0,05. Ini berarti pengaruh langsung bimbingan guru terhadap hasil belajar sebesar 60,70 %, dapat disimpulkan semakin tinggi tingkat bimbingan guru maka semakin tinggi pula hasil belajar siswa.

Penelitian ini juga sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Yusuf (2009:23) menyatakan terdapat dua faktor yang mempengaruhi motivasi belajar, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor sosial adalah faktor manusia (guru, konselor, dan orang tua), baik yang hadir secara langsung maupun tidak langsung (foto atau suara). Proses belajar akan berlangsung dengan baik, apabila guru mengajar dengan cara yang menyenangkan, seperti bersikap ramah, memberi perhatian pada semua siswa, serta

(8)

selalu membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar.

Uji analisis jalur menunjukan pengaruh langsung bimbingan guru terhadap hasil belajar sebesar 0,607 atau 60,70 %. Pembahasan sebelumnya juga menjelaskan hasil belajar siswa dipengaruihi secara tidak langsung oleh bimbingan guru melalui motivasi belajar sebesar 0,090 atau 9,0%. Dapat disimpulkan pengaruh total terhadap hasil belajar sebesar (0,607 + 0,090)=0,697 atau 69,70%. Dengan adanya variabel motivasi belajar siswa maka pengaruh bimbingan guru terhadap hasil belajar menjadi meningkat. Semakin tinggi bimbingan guru dan motivasi belajar maka semakin tinggi hasil belajar.

Dari hasil diatas maka dapat kita simpulkan bahwa bimbingan guru berpengaruh terhadap hasil belajar pada siswa kelas X pada mata pelajaran ekonomi di SMA N 5 Padang, bimbingan guru terlihat dari salah satunya memberikan perhatian, karena sebagian siswa yang mendapatka perhatian dari guru saat belajar terlihat dengan hasil TCR 74,31% dengan kategori sedang, hal ini sehingga mempengaruhi hasil belajar pada siswa.

5. Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar

Hasil analisis data secara statistik membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa yang ditunjukan oleh nilai thitung sebesar 3,366> ttabel sebesar 1,66159 dengan nilai signifikan 0,000<𝛼 = 0,05 berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa kelas X pada mata pelajaran ekonomi di SMA N 5 Padang. Hal ini berarti semakin tinggi motivasi belajar siswa maka akan semakin baik hasil belajar siswa. Pada tabel standardized regression weights pengaruh langsung motivasi belajar terhadap hasil belajar sebesar 0,230 dengan probability 0,000< α 0,05. Ini berarti pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar sebesar 23,00% dapat disimpulkan semakin tinggi motivasi belajar maka semakin tinggi hasill belajar.

Pada pembahasan di atas variabel motivasi sebagai variabel intervening yang meningkatkan pengaruh variabel kemandirian

belajar dan bimbingan guru terhadap hasil belajar. Besarnya pengaruh langsung kemandirian belajar terhadap hasil belajar 0,144 atau 14,40%. Dengan adanya variabel motivasi pengaruh total kemandirian belajar terhadap hasil belajar sebesar 0,195 atau 19,50%. Pengaruh langsung bimbingan guru terhadap hasil belajar 0,607 atau 60,70%. Pengaruh total setelah adanya variabel motivasi, bimbingan guru terhadap hasil belajar sebesar 0,228 atau 22,80%. Dapat disimpulkan variabel motivasi sebagai variabel intervening dapat meningkatkan pengaruh kemandirian belajar dan bimbingan guru terhadap hasil belajar.

Dari hasil diatas maka dapat kita simpulkan bahwa motivasi belajar berpengaruh terhadap hasil belajar pada siswa kelas X pada mata pelajaran ekonomi di SMA N 5 Padang, motivasi belajar terlihat dari salah satunya tekun dalam menghadapi tugas, karena masih ada sebagian yang masih curang dalam mengerjakan tugas kadang-kadang malas untuk menghadapi tugas dengan hasil TCR 78,96% dengan kategori csedang, sehingga mempengaruhi hasil belajar pada siswa.

Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh penelitian yang dilakukan Desi Arisanti (2004) tentang pengaruh motivasi dan cara belajar terhadap hasil belajar di SMKN 1 Padang Panjang. Hasil penelitian ini juga di dukung oleh teori Sardiman (2011:92-95) mengemukakan beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah

Dan menjadikan sebagai suatu usaha yang ada dalam diri individu yang berupa sikap, tindakan dan dorongan untuk bertindak dalam mengarahkan serta menggerakan individu pada suatu tingkah laku sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai. Motivasi belajar penting dimiliki oleh setiap siswa karena motivasi mempunyai fungsi mendorong timbulnya tingkah laku dan perbuatan belajar, mengarahkan perbuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan dan menggerakkan tingkah laku siswa.

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa :

(9)

1. Untuk variabel kemandirian belajar diperoleh nilai thitung sebesar 2,168> ttabel1,66159 sebesar dengan nilai signifikan 0,030<𝛼 = 0,05 ber arti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara kemandirian belajar terhadap hasil belajar pada siswa SMA N 5 Padang.

2. Bimbingan guru diperoleh nilai thitung sebesar 3,366 > ttabel sebesar 1,66159 dengan nilai signifikan 0,000<𝛼 = 0,05 berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara bimbingan guru terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA N 5 Padang.

3. Kemandirian belajar diperoleh nilai thitung sebesar 2,304 > ttabel sebesar 1,66159 dengan nilai signifikan 0,021<𝛼 = 0,05 berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara kemandirian belajar terhadap motivasi belajar pada siswa SMA N 5 Padang.

4. Untuk variabel bimbingan guru diperoleh nilai thitung sebesar 4,046> ttabel sebesar 1,66159 dengan nilai signifikan 0,000<𝛼 = 0,05 berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara bimbingan guru terhadap motivasi belajar pada siswa SMA N 5 Padang.

5. Motivasi belajar diperoleh nilai thitung sebesar 8,697> ttabel sebesar 1,66159 dengan nilai signifikan 0,000 <𝛼 = 0,05 berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara motivasi belajar terhadap hasil belajar pada siswa pada SMA N 5 Padang.

A. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, penulis mengemukakan saran yang diharapkan dapat bermanfaat dalam meningkatkan hasil belajat siswa di SMA N 5 Padang pada mata pelajaran ekonomi.

1. Bagi guru yang merupakan bentuk peranan penting, memberikan bimbingan

memperoleh hasil belajar dengan cara memberi arahan, bantuan, memotivasi siswa dan memperhatikan siswa saat proses belajar.

2. Bagi siswa agar meningkatkan kemandirian belajar terutama dalam kepercayaan diri siswa dalam mengerjakan tugas dan motivasi belajar untuk siswa agar dapat lebih ulet dalam menghadapi kesulitan, dapat mempertahankan pendapat dan senang dalam memecahkan masalah pada soal, sehinga dapat berusaha memperoleh hasil belajar yang tinggi dan dapat mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan mandiri.

3. Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti topik yang sama, disarankan untuk memperhatikan variabel-variabel lain yang diduga berperan dan mempengaruhi hasil belajar.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Andartari, dkk. 2012. Pengaruh Kemampuan Intelektual (IQ) dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi pada SMA Labshool Rawamangun. Jurnal Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur

Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Arisanti, Desi. 2009. Pengaruh motivasi dan

cara belajar terhadap hasil belajar akuntansi di SMKN 1 Padang Panjang. Jurnal

Dalyono, M. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Desmita. 2011. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. PT. Remaja Rosdakarya: Bandung

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rhineka Cipta

Djafaar, Taksonomi. 2001. Konstribusi Strategi pembelajaran terhadap hasil belajar. Subbag publikasi secretariat badan : Jakarta

Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta Fitriyani. 2010. Pengaruh perhatian orang

tua, konsep diri, kemandirian terhadap hasil belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas XII Kecamatan Limpung. Jurnal

Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Handrianto. 2012. Faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap motivasi belajar.

http://sainsjurnal-fst11.web.unair.ac.id (diakses

tanggal 21 maret 2015)

Hastuti, Sri. 2004. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi

Mu’tadin. 2002. Kemandirian sebagai kebutuhan psikologi pada remaja. (http://www.e-psikologi.co.id)

Nursito. 1999. Kiat menggali kreatifitas. Yogyakarta: Mitra Gama Widya. Risnayeli. 2011. Pengaruh kreativitas dan

kemandirian belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran Kewirausahaan siswa kelas XI pada SMKN 3 Padang. Jurnal

Riyanto, T. 2002. Pembelajaran sebagai proses bimbingan pribadi. Jakarta: Grasindo

Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Sudjana. 2006. Metode Statistik. Bandung: Transiti

Sugiyono. 2011. Merode Penelitian Pendidikan. Alfabeta: Bandung Sukardi, Dewa Ketut. 2000. Pengantar

Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta Undang-undang Republik Indonesia No 20

Tahun 2003. Sistem Pendidikan

Nasional, (online),

http///www.depdiknas.gi.id/UU RI No 20/2003-Sistem Pendidikan Nasional, html.

Wahyuni Dewi, dkk. 2009. Pengaruh Bimbingan Guru dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar mata Pelajaran Keterampilan Produktif Akuntansi Siswa Kelas X SMKN 1 Padang Panjang. Jurnal Yusuf, Syamsu dan Nurikhsan, Juntika.

(2009). Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Gambar

Tabel 1. Rata-rata Ulangan Harian Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X SMA Negeri  5 Padang Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015
Tabel 18. Distribusi Frekuensi Indeks Hasil Belajar (Y)

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penilitian uji disolusi obat generik tablet Amoksisilina 500 mg, tablet Isosorbit Dinitrat 5 mg dan kapsul Omeprazol dibandingkan dengan obat bermerek menunjukkan

Dalam penelitian Haryanto (2012) tentang pengaruh akuntabilitas terhadap audit judgment membuktikan bahwa akuntabilitas dapat mempengaruhi proses pengambilan

Sementara berdasarkan data observasi awal berupa wawancara terhadap guru Biologi di SMA Negeri 13 Medan menyebutkan bahwa pada Genetika, siswa sering merasa

Persentase rumah tangga yang menggunakan air bersih yaitu PDAM tahun 2011untuk kategori sangat rendah (0—4,28persen) wilayahnya meliputi Kecamatan Payangan yaitu Desa Buahan Kaja,

Peningkatan kemampuan pemahaman konsep yang diraih oleh siswa pada kelompok eksperimen ini dimungkinkan karena siswa tidak semata-mata menerima materi secara pasif,

[r]

Pada variabel asosiasi merek t hitung &gt; t tabel (2,125&gt;1,986) dapat dinyatakan asosiasi merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian

sehingga dapat disimpulkan ada hubungan antara kecerdasan spiritual dengan tingkat kecemasan pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa..