• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS TINGKAT RESIKO GEMPA TEKTONIK DI JAWA BARAT BERDASARKAN INTENSITAS MAKSIMUM GEMPA,PERCEPATAN TANAH MAKSIMUM DAN PERIODE ULANG GEMPA( PERIODE DATA GEMPA TAHUN 1973-2011).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS TINGKAT RESIKO GEMPA TEKTONIK DI JAWA BARAT BERDASARKAN INTENSITAS MAKSIMUM GEMPA,PERCEPATAN TANAH MAKSIMUM DAN PERIODE ULANG GEMPA( PERIODE DATA GEMPA TAHUN 1973-2011)."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS TINGKAT RESIKO GEMPA TEKTONIK DI JAWA BARAT

BERDASARKAN INTENSITAS MAKSIMUM GEMPA,

PERCEPATAN TANAH MAKSIMUM DAN PERIODE ULANG GEMPA ( PERIODE DATA GEMPA TAHUN 1973-2011)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Program Studi Fisika

Oleh

DIANA AYU ROSTIKAWATI

0800252

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Diana Ayu Rostikawati, 2013

Analisis Tingkat Resiko Gempa Tektonik Di Jawa Barat Berdasarkan Intensitas Maksimum Gempa,Percepatan Tanah Maksimum Dan Periode Ulang Gempa (Periode Data Gempa Tahun 1973-2011)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ANALISIS TINGKAT RESIKO GEMPA TEKTONIK DI JAWA BARAT BERDASARKAN INTENSITAS MAKSIMUM GEMPA,

PERCEPATAN TANAH MAKSIMUM DAN PERIODE ULANG GEMPA ( PERIODE DATA GEMPA TAHUN 1973-2011)

Oleh

Diana Ayu Rostikawati

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam

© Diana Ayu Rostikawati 2012 Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2012

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)
(4)

Diana Ayu Rostikawati, 2013

Analisis Tingkat Resiko Gempa Tektonik Di Jawa Barat Berdasarkan Intensitas Maksimum Gempa,Percepatan Tanah Maksimum Dan Periode Ulang Gempa (Periode Data Gempa Tahun 1973-2011)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “ANALISIS

TINGKAT RESIKO GEMPA TEKTONIK DI JAWA BARAT

BERDASARKAN INTENSITAS MAKSIMUM GEMPA,

PERCEPATAN TANAH MAKSIMUM DAN PERIODE ULANG GEMPA

( PERIODE DATA GEMPA TAHUN 1973-2011)” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Desember 2012 Yang membuat pernyataan,

(5)

ANALISIS TINGKAT RESIKO GEMPA TEKTONIK DI JAWA BARAT BERDASARKAN INTENSITAS MAKSIMUM GEMPA,

PERCEPATAN TANAH MAKSIMUM DAN PERIODE ULANG GEMPA ( PERIODE DATA GEMPA TAHUN 1973-2011)

Diana Ayu Rostikawati 0800252

Pembimbing I : Nanang Dwi Ardi, MT Pembimbing II : Indriana Lucky Sari, S.Si

Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI

ABSTRAK

Jawa Barat merupakan salah satu propinsi di Indonesia yang memiliki kerawanan gempa yang tinggi, hal ini disebabkan adanya pertemuan dua lempeng tektonik dan struktur sesar / patahan di wilayah ini. Oleh karenanya diperlukan adanya suatu analisis berdasarkan intensitas maksimum gempa, percepatan tanah maksimum dan periode ulang gempa sehingga dapat menggambarkan tingkat resiko gempa, khususnya gempa yang disebabkan aktivitas tektonik di daerah Jawa Barat. Penelitian dilakukan terhadap 432 titik pengamatan di Jawa Barat menggunakan data gempa dengan Ms≥5.0 SR selama kurun waktu 38 tahun (1973-2011) yang diperoleh dari katalog gempa NEIC-USGS pada batasan wilayah pengambilan data 5o LS - 10o LS dan 105o BT - 110o BT. Diperoleh nilai intensitas maksimum gempa di Jawa Barat berkisar antara 6.47 MMI – 8.97 MMI dan percepatan tanah maksimum berkisar antara 45.417 Gal – 308.080 Gal, kedua nilai diperoleh menggunakan formula Gutenberg-Richter kemudian kedua hasil ini diplot menjadi peta intensitas maksimum gempa dan peta percepatan tanah maksimum. Selain itu diperoleh periode ulang gempa berdasarkan indeks seismisitas yang diperoleh dengan menggunakan hubungan frekuensi dan magnitudo yang diberikan oleh Gutenberg-Richter, periode ulang gempa untuk magnitudo tertinggi (7.5 SR) diperoleh sebesar 61.631 tahun. Tingkat resiko gempa tertinggi terdapat di daerah Cianjur, tingginya resiko gempa di daerah ini dan daerah lainnya di bagian selatan Jawa Barat disebabkan oleh tingginya nilai intensitas maksimum gempa dan percepatan tanah maksimum yang diperoleh sedangkan hasil periode ulang gempa menunjukkan semakin besar nilai magnitudo maka waktu ulang terjadinya gempa akan semakin lama, tetapi walaupun demikian event gempa dengan magnitudo yang besar tetap perlu diwaspadai karena memberikan efek yang sangat besar.

Kata Kunci : Tingkat Resiko Gempa, Intensitas Maksimum Gempa, Percepatan Tanah

(6)

Diana Ayu Rostikawati, 2013

Analisis Tingkat Resiko Gempa Tektonik Di Jawa Barat Berdasarkan Intensitas Maksimum

Gempa,Percepatan Tanah Maksimum Dan Periode Ulang Gempa (Periode Data Gempa Tahun 1973-2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

THE LEVEL OF TECTONIC SEISMIC HAZARD ANALYSIS IN WEST JAVA BASED ON THE MAXIMUM INTENSITY OF EARTHQUAKE, PEAK GROUND ACCELERATION AND RETURN PERIOD OF EARTHQUAKE

(PERIOD OF EARTHQUAKE DATA 1973-2011 )

By

Diana Ayu Rostikawati

ABSTRACT

West Java is one of the provinces in Indonesian which have high seismic hazard, this is caused by meeting of two tectonic plates and fault structure in the region. Therefore is required to analysis based on the maximum intensity of earthquake, peak ground acceleration, and return period of earthquake so as to describe the level of seismic hazard particularly earthquake caused by tectonic activity in West Java. Research conducted on 432 observation point in West Java using earthquake data equal or greater than Ms≥5.0 wthin 38 years (1973-2011) were taken from the catalog NEIC-USGS for bounded region between 5o S - 10o S dan 105o E - 110o E. Value of maximum intensity in west Java between 6.47 MMI – 8.97 MMI and peak ground acceleration between 45.417 Gal – 308.080 Gal, both of values obtained using Gutenberg-Richter formula then the result plotted to maximum intensity of earthquake map and peak ground acceleration map. Other than return period of earthquake obtained based on seismicity index using frequency – magnitude relationship developed by Gutenberg-Richter, return period of earthquake for the highest magnitude (7.5 SR) obtained 61.631 years. The highest level of seismic hazard in Cianjur region, the high seismic hazard in this area and other areas in the southern in West Java is caused by the high maximum intensity of earthquake and peak ground acceleration are obtained, while the return period of earthquake result show that the higher value of magnitude so the return period of earthquake will be longer, but nevertheless earthquake event with high magnitude still need to watch out because it provides a very large effect.

Keyword : The level of seismic hazard, the maximum intensity of earthquake, peak

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.

UCAPAN TERIMAKASIH ... iError! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1Latar Belakang……….Error! Bookmark n 1.2Rumusan Masalah………Error! Bookmark n 1.3Batasan Masalah………..Error! Bookmark n 1.4Tujuan Penelitian………. 3

1.5Manfaat Penelitian………...Error! Bookmark n BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1Fisiografi dan Tektonik Regional Jawa Barat……….. 5

2.2Gempa Bumi……… 8

2.2.1 Pengertian Gempa Bumi………... 8

2.2.2 Proses Terjadinya Gempa……… 11

2.2.3 Parameter Gempa Bumi………..Error! Bookmark not

2.2.4 Intensitas gempa………..Error! Bookmark n

2.2.5 Magnitudo dan Energi Seismik………...Error! Bookmark n

2.3Percepatan Tanah Maksimum………Error! Bookmark n

2.4Indeks Seismisitas dan Periode Ulang Gempa………...Error! Bookmark n

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.

3.1Metode Penelitian………..Error! Bookmark not

3.2Tahapan Penelitian……….Error! Bookmark n

3.2.1 Penentuan Wilayah Penelitian……….Error! Bookmark n

(8)

Diana Ayu Rostikawati, 2013

Analisis Tingkat Resiko Gempa Tektonik Di Jawa Barat Berdasarkan Intensitas Maksimum Gempa,Percepatan Tanah Maksimum Dan Periode Ulang Gempa (Periode Data Gempa Tahun 1973-2011)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3.2.3 Pengolahan Data………..Error! Bookmark n

3.2.4 Analisis Hasil Pengolahan Data………..Error! Bookmark n

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not

defined.

4.1Data Gempa………Error! Bookmark n

4.2Intensitas Maksimum Gempa dan Percepatan Tanah Maksimum.Error! Bookmark n 4.3Indeks Seismisitas dan Periode Ulang Gempa………...Error! Bookmark n

4.4Analisis Tingkat Resiko Gempa Tektonik Jawa Barat…………..Error! Bookmark not

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.

5.1Kesimpulan………Error! Bookmark not

5.2Saran………..Error! Bookmark not

DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.

LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Peta Fisiografi Jawa Barat ... 5

2.2 Gelombang Primer ... 9

2.3 Gelombang Sekunder ... 9

2.4 Gelombang Love ... 10

2.5 Gelombang Rayleigh ... Error! Bookmark not defined. 3.1 Diagram Alir Penelitian ... 25

(10)

Diana Ayu Rostikawati, 2013

Analisis Tingkat Resiko Gempa Tektonik Di Jawa Barat Berdasarkan Intensitas Maksimum Gempa,Percepatan Tanah Maksimum Dan Periode Ulang Gempa (Periode Data Gempa Tahun 1973-2011)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Skala Intensitas MMI dan Efek Karakteristik Yang Ditimbulkan ... Error! Bookmark not defined.

3.1 Korelasi Konversi Antara Beberapa Skala Magnitudo Untuk Wilayah Indonesia... Error! Bookmark not defined.

3.2 Tingkat Resiko Gempa... Error! Bookmark not defined. 4.2 Perkiraan Periode Ulang Gempa Untuk Berbagai Nilai Magnitudo ... Error!

Bookmark not defined.

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

A PENGKONVERSIAN SKALA MAGNITUDO

B DATA GEMPA PERIODE 1973-2011 DENGAN Ms≥ 5.0 SR

C TITIK PENGAMATAN DI JAWA BARAT

D PERHITUNGAN JARAK EPISENTER

E PERHITUNGAN INTENSITAS GEMPA DAN PERCEPATAN TANAH

F INTENSITAS MAKSIMUM GEMPA DAN PERCEPATAN TANAH MAKSIMUM PADA SETIAP TITIK PENGAMATAN (KECAMATAN) DI JAWA BARAT

G LANGKAH-LANGKAH PEMETAAN INTENSITAS MAKSIMUM

GEMPA DAN PERCEPATAN TANAH MAKSIMUM DI JAWA BARAT

(12)

Diana Ayu Rostikawati, 2013

Analisis Tingkat Resiko Gempa Tektonik Di Jawa Barat Berdasarkan Intensitas Maksimum Gempa,Percepatan Tanah Maksimum Dan Periode Ulang Gempa (Periode Data Gempa Tahun 1973-2011)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

I PETA INTENSITAS MAKSIMUM GEMPA (WILAYAH KECAMATAN)

J PETA PERCEPATAN TANAH MAKSIMUM (WILAYAH KABUPATEN)

K PETA PERCEPATAN TANAH MAKSIMUM (WILAYAH KECAMATAN)

L TINGKAT RESIKO GEMPA PADA SETIAP TITIK PENGAMATAN (KECAMATAN) DI JAWA BARAT

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara geografis kepulauan Indonesia terletak pada 95o BT – 141o BT dan 6o LU-11o LS sehingga letaknya berada pada pertemuan 3 lempeng tektonik, yaitu lempeng tektonik Eurasia, India-Australia dan Pasifik serta 2 jalur gempa yaitu jalur gempa Mediterania dan Sirkum Pasifik. Posisi ini mengakibatkan daerah Indonesia menjadi suatu daerah sangat aktif yang dicirikan oleh jalur gunung api dan tingkat kegempaan yang tinggi, termasuk daerah Jawa Barat. Jawa Barat termasuk dalam jalur pegunungan Mediterania dan zona pertemuan dua lempeng tektonik utama yang bersifat konvergen, dimana lempeng samudera yaitu lempeng India-Australia bertumbukan dan menyusup ke bawah lempeng benua yaitu lempeng Eurasia. Pertemuan lempeng ini mengakibatkan kerawanan seismik di Jawa Barat, selain itu daerah Jawa Barat juga sangat rawan mengalami aktivitas seismik karena adanya struktur geologi sesar lokal di daratan yang ditimbulkan oleh desakan pada batas lempeng samudera India-Australia dengan lempeng benua Eurasia.

(14)

2

Diana Ayu Rostikawati, 2013

Analisis Tingkat Resiko Gempa Tektonik Di Jawa Barat Berdasarkan Intensitas Maksimum Gempa,Percepatan Tanah Maksimum Dan Periode Ulang Gempa (Periode Data Gempa Tahun 1973-2011)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

itu diperlukan sebuah analisis mengenai tingkat resiko gempa yang diakibatkan oleh aktivitas tektonik di daerah Jawa Barat.

Analisis tingkat resiko gempa ini didasarkan pada pengolahan data gempa untuk memperoleh nilai intensitas maksimum gempa, nilai percepatan tanah maksimum, dan periode ulang gempa. Nilai intensitas maksimum gempa yang diperoleh dapat memberikan gambaran seberapa besar efek karakteristik dan kerusakan yang akan ditimbulkan akibat peristiwa gempa, nilai percepatan tanah maksimum digunakan untuk menghitung koefisien seismik dalam penentuan bangunan tahan gempa, dan periode ulang gempa dapat digunakan untuk memprediksi kapan terjadinya peristiwa gempa. Hasil ketiganya ini kemudian digunakan untuk menentukan tingkat resiko gempa yang diakibatkan aktivitas tektonik di Jawa Barat. Analisis tingkat resiko gempa tektonik ini diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar Jawa Barat sebagai upaya dalam mitigasi gempa.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana tingkat resiko gempa terktonik di Jawa Barat berdasarkan analisis terhadap nilai intensitas maksimum gempa, percepatan tanah

maksimum, dan periode ulang gempa ?“ Rumusan masalah diatas dapat diuraikan dalam pertanyaan penelitian sebagai

(15)

3

1. Berapa nilai intensitas maksimum gempa dan percepatan tanah maksimum untuk setiap titik pengamatan di Jawa Barat dan bagaimana hasil pemetaan untuk kedua nilai tersebut ?

2. Berapa indeks seismisitas dan periode ulang gempa untuk berbagai nilai magnitudo di Jawa Barat?

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Data gempa yang digunakan merupakan data sekunder yang diambil dari katalog gempa Nasional Earthquake Information Center United

State Geological Survey (NEIC-USGS) dengan Ms≥5.0 pada batasan

wilayah pengambilan data 5o LS - 10o LS dan 105o BT - 110o BT. 2. Intensitas maksimum gempa dan percepatan tanah maksimum

ditentukan melalui perhitungan menggunakan formula Gutenberg-Richter tanpa mengikutsertakan faktor-faktor lainnya seperti kondisi tanah, keadaan geologi maupun kepadatan penduduk di wilayah penelitian.

1.4 Tujuan Penelitian

(16)

4

Diana Ayu Rostikawati, 2013

Analisis Tingkat Resiko Gempa Tektonik Di Jawa Barat Berdasarkan Intensitas Maksimum Gempa,Percepatan Tanah Maksimum Dan Periode Ulang Gempa (Periode Data Gempa Tahun 1973-2011)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1.5 Manfaat Penelitian

(17)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang dilakukan adalah deskripsi analitik dari data gempa yang diperoleh. Pada awalnya data gempa yang akan digunakan berasal dari katalog gempa BMKG Bandung, tetapi dikarenakan data gempa yang diperoleh tidak mencukupi maka data gempa yang digunakan merupakan data gempa yang diperoleh dari katalog gempa NEIC-USGS periode 1973-2011. Data gempa ini memuat parameter - parameter gempa yang terdiri dari letak episenter, kedalaman gempa, waktu gempa (origin time), dan magnitudo gempa. Parameter-parameter gempa ini diolah untuk menentukan intensitas maksimum gempa, percepatan tanah maksimum dan periode ulang gempa. Intensitas maksimum dan percepatan tanah maksimum diperoleh melalui perhitungan dengan menggunakan formula Gutenberg-Richter sedangkan periode ulang gempa ditentukan setelah indeks seismisitas diperoleh melalui perhitungan dengan menggunakan hubungan frekuensi-magnitudo yang diberikan oleh Gutenberg-Richter. Hasil ketiga hal tersebut dapat dianalisis untuk memperoleh informasi mengenai tingkat resiko gempa tektonik di Jawa Barat untuk data gempa pada periode 1973-2011.

3.2 Tahapan Penelitian

(18)

25

Diana Ayu Rostikawati, 2013

Analisis Tingkat Resiko Gempa Tektonik Di Jawa Barat Berdasarkan Intensitas Maksimum Gempa,Percepatan Tanah Maksimum Dan Periode Ulang Gempa (Periode Data Gempa Tahun 1973-2011)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian

3.2.1 Penentuan Wilayah Penelitian

Wilayah yang di tinjau dalam penelitian ini adalah Jawa Barat sedangkan untuk pengambilan data gempa dilakukan pada batasan wilayah 5o LS - 10o LS dan 105o BT - 110o BT.

3.2.2 Pengambilan Data Gempa

Data gempa yang akan diolah diperoleh dari katalog gempa yang disediakan oleh Nasional Earthquake Information Center United State

Geological Survey (NEIC-USGS) dalam kurun waktu 38 tahun,

katalog tersebut dapat diunduh dari alamat website

Penentuan Daerah Penelitian

Pengambilan Data Gempa

Pengolahan Data Gempa (Gambar 3.2)

Analisis

(19)

26

http://earthquake.usgs.gov/earthquakes/eqarchives/epic/epic_circ.php. Berikut ini merupakan batasan data gempa yang di ambil dari katalog NEIC-USGS melalui metode pengambilan data rectangular area.

(20)

27

Diana Ayu Rostikawati, 2013

Analisis Tingkat Resiko Gempa Tektonik Di Jawa Barat Berdasarkan Intensitas Maksimum Gempa,Percepatan Tanah Maksimum Dan Periode Ulang Gempa (Periode Data Gempa Tahun 1973-2011)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Gambar 3.2 Diagram Pengolahan Data

Seluruh magnitudo di dalam data gempa yang diperoleh dari katalog gempa NEIC-USGS dapat merupakan magnitudo gelombang badan (mb), magnitudo lokal (ML), magnitudo gelombang permukaan (Ms) maupun momen magnitudo (Mw) sehingga diperlukan penyeragaman kedalam magnitudo yang sama, yaitu menjadi magnitudo gelombang permukaan (Ms) hal ini dilakukan karena magnitudo ini menunjukkan besar energi gempa yang dirasakan pada permukaan tanah sehingga nilai magnitudo ini cocok digunakan untuk menentukan suatu tingkat resiko gempa. Seluruh magnitudo di dalam data gempa dikonversi kedalam magnitudo gelombang permukaan (Ms) dengan menggunakan hubungan magnitudo dan energi seismik menurut persaman (2.1), (2.2) dan persamaan yang diberikan oleh tim revisi peta gempa Indonesia (Tabel 3.1).

Tabel 3.1 Korelasi Konversi Antara Beberapa Skala Magnitudo

Untuk Wilayah Indonesia (Irsyam dkk, 2010)

Korelasi Konversi

Mw = 0.143Ms2– 1.051Ms + 7.285 Mw = 0.114mb2– 0.556mb + 5.560

(21)

28

mb = 0.125ML2– 0.389ML– 3.51 ML = 0.717MD + 1.003

Setelah dilakukan konversi untuk mengubah seluruh magnitudo ke magnitudo gelombang permukaan (Ms), data gempa dikelompokkan berdasarkan data gempa dengan Ms≥5.0 SR hal ini dikarenakan event gempa dengan Ms≥5.0 SR akan memberikan efek yang besar bagi suatu

tempat. Data gempa yang telah dikonversi dan dikelompokkan kemudian diolah dengan dua cara yaitu :

1. Pengolahan data gempa untuk menentukan intensitas maksimum dan percepatan tanah maksimum

(22)

29

Diana Ayu Rostikawati, 2013

Analisis Tingkat Resiko Gempa Tektonik Di Jawa Barat Berdasarkan Intensitas Maksimum Gempa,Percepatan Tanah Maksimum Dan Periode Ulang Gempa (Periode Data Gempa Tahun 1973-2011)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Gambar 3.3 Titik Pengamatan di Jawa Barat

Setelah menentukan titik pengamatan, kemudian dilakukan perhitungan untuk menentukan jarak episenter sesuai dengan persamaan (2.6). Jarak episenter yang diperoleh dan magnitudo yang terdapat di dalam data gempa lalu dihitung untuk menentukan nilai intensitas dan percepatan tanah dengan menggunakan formula Gutenberg-Richter sesuai dengan persamaan (2.3).

Berdasarkan hasil perhitungan ini diperoleh nilai intensitas dan percepatan tanah pada setiap titik pengamatan, dari setiap titik pengamatan kemudian dipilih nilai tertinggi untuk intensitas dan percepatan tanahnya, nilai inilah yang disebut intensitas maksimum gempa dan percepatan tanah maksimum.

(23)

30

maksimum gempa dan peta percepatan tanah maksimum, kedua peta ini dibuat dengan menggunakan aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) yaitu software ArcView GIS 3.3 selain itu dicari pula hubungan antara intensitas maksimum gempa dan percepatan tanah maksimum dengan cara membuat plot grafiknya.

2. Pengolahan data gempa untuk menentukan periode ulang gempa. Untuk menentukan periode ulang gempa ditentukan telebih dahulu nilai a, b dan indeks seismisitas yang merupakan parameter seismotektonik dengan menggunakan hubungan magnitudo dan frekuensi gempa yang diberikan oleh Gutenberg-Richter yang ditunjukkan pada persamaan (2.7), sedangkan untuk perhitungannya digunakan metode kuadrat terkecil (least square method) pada persamaan (2.13) dan (2.14). Indeks seismisitas yang diperoleh melalui persamaan (2.9) kemudian digunakan untuk menentukan periode ulang gempa untuk berbagai nilai magnitudo sesuai dengan persamaan (2.17). Berdasarkan hasil ini diperoleh grafik hubungan periode ulang gempa dengan magnitudo dan periode ulang gempa dengan indeks seismisitas.

3.2.4 Analisis Hasil Pengolahan Data

(24)

31

Diana Ayu Rostikawati, 2013

Analisis Tingkat Resiko Gempa Tektonik Di Jawa Barat Berdasarkan Intensitas Maksimum Gempa,Percepatan Tanah Maksimum Dan Periode Ulang Gempa (Periode Data Gempa Tahun 1973-2011)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

pengamatan dan daerah di Jawa Barat, penentuan ini merujuk pada hasil pengklasifikasian yang telah diberikan oleh tim BMKG dalam menentukan tingkat resiko gempa di suatu daerah (Tabel 3.2).

Tabel 3.2 Tingkat Resiko Gempa (Fauzi dkk, 2012)

No. Tingkat Resiko Percepatan Tanah

Maksimum (Gal)

Intensitas Gempa

Maksimum (MMI)

1. Resiko sangat kecil <25 <VI

2. Resiko kecil 25 – 50 VI – VII

(25)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis terhadap nilai intensitas maksimum dan percepatan tanah maksimum dapat disimpulkan bahwa tingkat resiko gempa tektonik di Jawa Barat bagian selatan tinggi, dengan tingkat resiko gempa tertinggi terdapat di daerah Cianjur tepatnya di kecamatan Cidaun. Tingginya resiko gempa diakibatkan oleh tingginya nilai intensitas maksimum gempa dan percepatan tanah maksimum yang diperoleh pada daerah tersebut. Sedangkan hasil perhitungan untuk indeks seismisitas dan periode ulang gempa menunjukkan bahwa kemungkinan terjadinya gempa dengan magnitudo kecil akan lebih sering, dibandingkan gempa dengan magnitudo yang besar.

5.2 Saran

1. Untuk memperoleh hasil intensitas maksimum, percepatan tanah maksimum dan periode ulang gempa yang lebih baik, sebaiknya data gempa yang digunakan dalam periode atau kurun waktu yang lebih lama dan titik pengamatan yang dipilih lebih banyak.

(26)

Diana Ayu Rostikawati, 2013

Analisis Tingkat Resiko Gempa Tektonik Di Jawa Barat Berdasarkan Intensitas Maksimum Gempa,Percepatan Tanah Maksimum Dan Periode Ulang Gempa (Periode Data Gempa Tahun 1973-2011)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Billim, Funda. (2003). Investigation of seismic hazard in Cankiri, Turkey, using Gumbel’s first asymptotic distribution of extreme values. Journal Of The Balkan Geophysical Society. Vol. 6, No. 3, August, 2003, p. 158 – 164 Edwiza, Daz. (2008). Kajian Terhadap Indek Bahaya Seismik Regional

Rata-Rata Sumatera Barat. Disajikan pada Seminar Sains dan Teknologi, Universitas Andalas.

Fauzi.dkk. (2012). Aplikasi Sistem Informasi Geografi Untuk Peta Bencana Alam di Indonesia. Jakarta : Badan Meteorologi Dan Geofisika.

Gelombang Love [gambar]. Diakses pada tanggal 5 Maret 2012, dari http://earthquake.usgs.gov/learn/glossary/

Gelombang Primer [gambar]. Diakses pada tanggal 5 Maret 2012, dari

http://earthquake.usgs.gov/learn/glossary/

Gelombang Rayleigh [gambar]. Diakses pada tanggal 5 Maret 2012, dari http://earthquake.usgs.gov/learn/glossary/

Gelombang Sekunder [gambar]. Diakses pada tanggal 5 Maret 2012, dari http://earthquake.usgs.gov/learn/glossary//

(27)

44

Irsyam, Masyhur.dkk. (2010). Ringkasan Hasil Studi Tim Revisi Peta Gempa

Indonesia 2010. Jakarta : Departemen Pekerjaan Umum.

Khusnah, Lailatul. (2012). Analisis Data Percepatan Tanah Untuk Wilayah Pulau Jawa Dengan Metode Mc Guirre RK (Laporan PKL, Universitas Islam

Negeri Malang, 2012). Diakses dari

http://www.scribd.com/doc/97256071/Eel-Laporan-Pkl2.

Movable Type Scipts. (n.d.) Calculate distance, bearing and more between Latitude/Longitude points. Diakses pada tanggal 20 November 2012 dari http://www.movable-type.co.uk/scripts/latlong.html

Nurhidayat, Rahmat. (2011). Analisa Percepatan Getaran Tanah Maksimum Serta Hubungan Percepatan Getaran Tanah Dengan Intensitas di Pulau

Jawa Menggunakan Metode Gutenberg Richter dan Metode Murphy O’brein (Skripsi, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran“ Yogyakarta, 2011). Diakses dari http://www.doc-stoc.ac.id/

Sukanta, I Nyoman.dkk. (2010). Accelerograph BMKG Dalam Penentuan Peta Intensitas Gempa Dalam. Jakarta: Badan Meteorologi Klimatologi dan

Geofisika.

Tektonik Regional Jawa Barat (2009). Diakses pada tanggal 1 November 2012, dari http://earthfactory.wordpress.com/2009/06/14/tektonik-regional-jawa-barat/

Gambar

Tabel
Gambar 3.1  Diagram Alir Penelitian
Grafik hubungan  Magnitudo dan
Tabel 3.1 Korelasi Konversi Antara Beberapa Skala Magnitudo
+3

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan evaluasi dokumen prakualifikasi pekerjaan Pembangunan Lantai Jemur Rumput Laut Tahun Anggaran 2013, dengan ini mengundang Direktur/Wakil Direktur atau

lembaga keuangan baik bank maupun non bank. Lembaga keuangan yang terdekat dengan Desa Gondangan adalah BRI, BMT dan BPD. Industri terkait, industri terkait dalam hal ini

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran peresepan obat pada pasien DM dan mengetahui kemungkinan adanya interaksi obat berdasarkan literatur antara obat DM dengan obat

OCB , dan kinerja karyawan dapat dilihat pada Tabel 2 yang menunjukkan bahwa seluruh item pernyataan memiliki nilai r-hitung &gt; r-tabel (0.361) maka seluruh

kecacatan insang dari 10 pengamatan di lokasi penelitian dari 5% di Cikuluwung 91% di Curug Bitung (Tabel yang terjadi pada insang pada penelitian ini

menyatakan bersedia untuk menjadi responden dalam penelitian yang dilakukan oleh Rossy Handayani, mahasiswa Program Studi Pendidikan Bidan Fakultas Kedokteran Universitas

Dalam praktikum ini kita akan mengidentifikasi suatu mineral mulai dari warna, cerat, kilap, belahan, kekerasan, berat jenis, sifat kemagnetan, derajat kejernihan, tenacity,

Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa dalam pantun yang dinyanyikan pada tembang pengiring Tari Muang Sangkal terdapat makna verbal berupa suatu ungkapan hati