• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL KOMPETISI INOVASI PELAYANAN PUBLIK KOTA SUKABUMI TAHUN 2021 SISTEM INFORMASI CEGAH PENYAKIT TIDAK MENULAR DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROPOSAL KOMPETISI INOVASI PELAYANAN PUBLIK KOTA SUKABUMI TAHUN 2021 SISTEM INFORMASI CEGAH PENYAKIT TIDAK MENULAR DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL

KOMPETISI INOVASI PELAYANAN

PUBLIK KOTA SUKABUMI TAHUN 2021

SISTEM INFORMASI

CEGAH PENYAKIT TIDAK MENULAR

DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI

(2)

Laporan Proyek Perubahan Diklat PIM IV - SI-CEPAT Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Halaman 1

1. JUDUL INOVASI :

SI-CEPAT DINKES

SISTEM INFORMASI CEGAH PENYAKIT TIDAK MENULAR DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI

2. INOVATOR : INDRA PERMANA,SKM

3. IMPLEMENTASI INOVASI SEJAK TAHUN 2018

RINGKASAN INOVASI

A. Latar Belakang

Program Pengendalian PTM dan Faktor Risikonya dilaksanakan mulai dari pencegahan, deteksi dini, pengobatan dan rehabilitasi. Kegiatan pencegahan dan deteksi dini dapat dilaksanakan melalui pemberdayaan masyarakat yaitu dengan Posbindu PTM, sedangkan pengobatan dan rehabilitasi di fasilitas pelayanan kesehatan, baik Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) maupun Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL).

Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 45 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan, Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/kota instansi kesehatan pemerintah lainnya dan fasilitas pelayanan kesehatan wajib menyelenggarakan Surveilans Kesehatan sesuai dengan kewenangannya, termasuk penyelenggaraan Surveilans Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular (FR PTM). Surveilans Faktor Risiko PTM merupakan bagian penting dalam upaya pengendalian PTM di Indonesia guna menghasilkan data dan

(3)

Laporan Proyek Perubahan Diklat PIM IV - SI_CEPAT Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Halaman 2

informasi yang valid sebagai bahan perencanaan, monitoring dan evaluasi program.

Menurut Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2014 tentang pengelolaan dan pemanfaatan dana kapitasi jaminan kesehatan nasional pada fasilitas kesehatan tingkat pertama milik pemerintah daerah, yang dimaksud Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat non spesialistik untuk keperluan observasi, diagnosis, perawatan, pengobatan dan/atau pelayanan kesehatan lainnya. Adapun Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya (Permenkes Nomor 75 Tahun 2014).

Salah satu kegiatan di Puskesmas adalah melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi terhadap akses, mutu dan cakupan pelayanan kesehatan termasuk program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) yaitu Skrining Faktor Risiko (FR) PTM di masyarakat. Surveilans PTM di FKTP dilaksanakan sejalan dengan kegiatan FKTP tersebut guna mendukung penyelenggaraan program pengendalian penyakit di masyarakat. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan secara sistematis dan terus menerus.

Penyelenggaraan surveilans PTM di FKTP akan dapat menjadi sarana untuk mengukur capaian indikator global PTM (Resolusi PBB Nomor

(4)

Laporan Proyek Perubahan Diklat PIM IV - SI_CEPAT Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Halaman 3

68271), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Rencana Strategis Kementerian Kesehatan dan Rencana Strategis Kesehatan daerah. Selain itu juga bermanfaat bagi fasilitas kesehatan yang menyelenggarakan Surveilans PTM dalam melaksanakan pelayanan kesehatan.

Salah satu faktor penentu keberhasilan program kesehatan adalah proses penyusunan perencanaan dari kegiatan itu sendiri. Agar perencanaan program kesehatan yang disusun berdaya guna dan tepat guna, maka perlu didukung oleh ketersediaan data yang akurat, refresentatif dan realible sehingga dapat menggambarkan secara utuh situasi dan kondisi yang sebenarnya. Untuk itu, setiap program kesehatan harus memiliki data yang berkualitas agar dapat menjadi Evidence base dalam penyusunan program yang berdaya guna dan bermanfaat bagi masyarakat. Dan Dinas Kesehatan dalam hal ini seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Keswa Kota Sukabumi sebagai fasilitator dan Koordinator yang bertugas untuk memastikan semua proses ini bisa berjalan dengan baik dan sesuai harapan target program.

Isu strategis yang berkaitan dalam hal pencatatan dan pelaporan program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) adalah belum optimalnya proses pencatatan dan pelaporan hasil cakupan surveilans Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular (FR PTM) di masyarakat yang dilaporkan Puskesmas ke Seksi P2PTM Dinas Kesehatan Kota Sukabumi yang ditandai dengan tidak tepatnya waktu pelaporan (pelaporan harus sudah dilaporkan setiap tanggal 5 setiap bulannya), Format laporan yang harus dilaporkan tidak lengkap dengan format yang masih beragam dan

(5)

Laporan Proyek Perubahan Diklat PIM IV - SI_CEPAT Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Halaman 4

data cakupan yang ada sekarang belum bisa menggambarkan cakupan program keseluruhan tiap puskesmas belum memiliki data base sasaran per kelurahan. Dalam pelayanan skrining FR PTM di masyarakat masih banyak yang ditemukan cakupan yang double data sehingga mempengaruhi kualitas data secara keseluruhan.

Jumlah penduduk Kota Sukabumi berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Sukabumi tahun 2017 sebanyak 334.033 orang, terdiri dari 168.440 laki-laki dan 165.593 perempuan dan sasaran kerja program P2PTM adalah semua warga usia 15-59 tahun di Kota Sukabumi berjumlah 219.324 orang. Banyaknya sasaran program yang harus diketahui status kesehatan FR PTM juga merupakan bagian yang menjadi kendala program, terutama bagi petugas pelaksana di Puskesmas, karena Puskesmas harus mengetahui secara lengkap, mana data masyarakat yang menjadi sasaran untuk proses pencegahan dan mana data masyarakat yang menjadi sasaran untuk proses pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM).

Terbatasnya Sumber Daya manusia (SDM) pelaksana program P2PTM di Puskesmas dan pelaksana yang ada mempunyai rangkap tugas (bisa memegang beberapa program) yang dipegang sebagai penanggung jawab program juga menjadi bagian belum optimalnya proses pencatatan dan pelaporan program ke Dinas kesehatan.

Untuk memetakan permasalahan faktor Risiko PTM secara lebih valid dan lebih luas, kondisi terkini (update) serta akurat dan lengkap, diperlukan suatu sistem surveilans yang baik. Dengan surveilans yang baik maka data dan informasi yang dihasilkan dapat menjadi dasar perencanaan,

(6)

Laporan Proyek Perubahan Diklat PIM IV - SI_CEPAT Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Halaman 5

pengendalian, monitoring dan evaluasi program pencegahan dan pengendalian PTM dilaksanakan berbasis bukti di masyarakat.

Gambar 1. Alur Proses Pencatatan dan Pelaporan Program P2PTM dari Puskesmas ke Dinas Kesehatan Kota Sukabumi.

Gambar 2. Alur Proses Pencatatan dan Pelaporan Program P2PTM dari Puskesmas ke Dinas Kesehatan Kota Sukabumi yang

(7)

Laporan Proyek Perubahan Diklat PIM IV - SI_CEPAT Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Halaman 6

Dari masalah tersebut di atas maka diperlukan suatu inovasi yang tepat dalam rangka membantu pelaksanaan proses kegiatan pencatatan dan pelaporan program P2PTM di Puskesmas. Berdasarkan pertimbangan sebagaimna dimaksud di atas sesuai dengan tupoksi saya sebagai Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) yang akan dilaksanakan yaitu membangun Aplikasi berbasis Android/web (SI-CEPAT) Sistem Informasi Cegah Penyakit Tidak Menular untuk menjadi instrument proses pencatatan dan pelaporan di Puskesmas agar dapat mempermudah dan mempercepat proses pencatatan dan pelaporan program PTM di Kota Sukabumi. Diharapkan inovasi ini dapat menjadi solusi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi tersebut.

(8)

Laporan Proyek Perubahan Diklat PIM IV - SI_CEPAT Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Halaman 7

B. Manfaat

1. Manfaat Bagi Organisasi / OPD

a. Alikasi layanan penyediaan data ini diharapkan dapat menyediakan informasi mengenai data base status kesehatan Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular (FR PTM) masyarakat per kelurahan di Kota Sukabumi secara valid, update, akurat dan cepat sehingga dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan kebijakan strategis pembangunan kesehatan program PTM dilingkup jajaran pimpinan; b. Memudahkan dan mempercapat proses pengumpulan data-data hasil

cakupan program P2PTM secara cepat dan efektif;

c. Mempercepat penyusunan pelaporan hasil cakupan program P2PTM terutama untuk data Hipertensi, Diabetes melistus dan Obesitas; d. Keluaran Aplikasi ini diharapkan bisa jadi bahan rujukan untuk

melaksanakan monitoring dan evaluasi program sehingga lebih focus, terarah dan terukur;

e. Memonitor tren penyakit PTM di Masyarakat

f. Dapat memonitor kinerja Puskesmas dalam kegiatan program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) di masyarakat.

2. Manfaat Bagi Masyarakat

a. Dengan adanya aplikasi ini data status kesehatan factor Risiko Penyakit Tidak Menular (FR PTM) meliputi penyakit Hipertensi, Diabetes Melistus dan Obesitas masyarakat akan tersedia dengan data yang valid, update, akurat dan cepat sehingga respon penanganan penanggulangan kasus-kasus PTM dimasyarakat akan

(9)

Laporan Proyek Perubahan Diklat PIM IV - SI_CEPAT Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Halaman 8

terarah dan lebih cepat pula untuk diintervensi baik secara medis maupun secara keprograman yang pada akhirnya kasus-kasus baru Penyakit Tidak Menular bisa dicegah dan yang sudah terdata sebagai penyandang PTM kasusnya bisa dikendalikan.

b. Sebagai sumber dasar intervensi akses pelayanan kesehatan, supaya masyarakat waspada (Awareness) diharapkan terjadi perubahan perilaku untuk proses pencegahan dan pengendalian Penyakit Tidak Menular.

C. Gambaran Umum

SI-CEPAT adalah Sistem Informasi Cegah Penyakit Tidak Menular

pada Dinas Kesehatan Kota Sukabumi merupakan suatu konsep penyediaan informasi hasil cakupan pelayanan skrining kesehatan Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular (FR PTM) di masyarakat yang dilaksanakan oleh Puskesmas dalam rangka peningkatan sistem pencatatan dan pelaporan program PTM yang nantinya Puskesmas bisa melaporkan data hasil cakupan ke seksi P2PTM (Dinas) dengan sangat cepat menggunakan aplikasi berbasis android dan web.

Sistem informasi ini merupakan sebuah aplikasi yang menggambarkan status kesehatan Faktor Risiko PTM di masyarakat meliputi data jumlah masyarakat yang diukur tekanan darahnya dan Penyakit R Hipertensi, yang diperiksa gula darah dan Faktor Risiko Diabetes Melistus dan yang diperiksa obesitas dan Faktor Risiko Obesitas serta jumlah kasus PTM secara keseluruhan di dalam suatu wilayah (per kelurahan).

(10)

Laporan Proyek Perubahan Diklat PIM IV - SI_CEPAT Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Halaman 9

Tujuannya adalah untuk mempermudah dan mempercepat proses laporan hasil pelaksanaan Skrining Kesehatan Faktor Risiko (FR) Penyakit Tidak Menular di masyarakat sehingga dapat memudahkan petugas pengelola program P2PTM dengan sangat cepat yang akhirnya bisa dengan cepat pula untuk diintervensi secara medis dan secara keprograman.

Keluaran dari aplikasi ini diharapkan selain dapat menyediakan data informasi hasil cakupan program juga bisa mengetahui mana masyarakat yang sudah diperiksa atau belum diperiksa yang pada akhirnya data yang didapatkan tidak menjadi double data sehingga hasil data yang dilaporkan akurat.

Informasi data yang dihasilkan berupa formulir pelaporan lengkap program P2PTM yang harus dilaporkan Puskesmas ke seksi P2PTM dan keswa Dinas Kesehatan Kota Sukabumi. Ketersediaan data yang valid, update, akurat dan lengkap menjadi salah satu kebutuhan yang utama bagi suatu program di bidang kesehatan agar dalam perumusan kebijakan pembangunan kesehatan khusunya program P2PTM yang bisa base

(11)

Laporan Proyek Perubahan Diklat PIM IV - SI_CEPAT Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Halaman 10

D. Sumber daya yang terlibat / keterlibatan pemangku kepentingan

a. Stakeholder Internal

1. Kepala Dinas Kesehatan Kota Sukabumi 2. Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Sukabumi

3. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) 4. Kepala Puskesmas

5. Petugas Pemegang Program Penyakit Tidak Menular (PTM) Puskesmas

b. Stakeholder External

1. Bappeda Kota Sukabumi

2. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Sukabumi 3. Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Sukabumi 4. Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Sukabumi 5. Kader Kesehatan Peduli Penyakit Tidak Menular

Kondisi Setelah Ada SI-CEPAT

Dinas Kesehatan Kota Sukabumi membangun suatu Sistem Informasi Cegah Penyakit Tidak Menular (CEPAT) berbasis Android dan Web, SI-CEPAT merupakan suatu konsep penyediaan Informasi hasil cakupan pelayanan skrining kesehatan Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular (FR PTM) di masyarakat yang dilaksanakan oleh Puskesmas dalam rangka peningkatan sistem pencatatan dan pelaporan program Penyakit Tidak Menular yang nantinya Puskesmas bisa melaporkan data hasil cakupannya ke Seksi P2PTM (Dinas) dengan sangat cepat menggunakan aplikasi berbasis Android dan web.

(12)

Laporan Proyek Perubahan Diklat PIM IV - SI_CEPAT Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Halaman 11

Sistem Informasi ini merupakan suatu Sistem Informasi ini merupakan sebuah aplikasi yang menggambarkan suatu status kesehatan Faktor Risiko PTM di masyarakat meliputi data jumlah masyarakat yang diukur tekanan darahnya dan Faktor Risiko (FR) Hipertensi, yang diperiksa gula darah dan Faktor Risiko (FR) Diabetes Melistus dan yang diperiksa Obesitas dan Faktor Risiko (FR) Obesitas serta jumlah kasus PTM secara keseluruhan di dalam suatu wilayah (per kelurahan).

Tujuannya adalah untuk mempermudah dan mempercepat proses laporan hasil pelaksanaan Skrining Faktor Risiko (FR) Penyakit Tidak Menular (FR PTM) di masyarakat sehingga dapat memudahkan petugas pengelola program Puskesmas untuk menghitung dan menganalisa hasil cakupan program P2PTM dengan sangat cepat yang akhirnya bisa dengan cepat pula untuk diintervensi secara medis dan secara keprograman.

Keluaran dari aplikasi ini menyediakan data informasi hasil cakupan program juga bisa mengetahui mana masyarakat yang sudah diperiksa atau belum diperiksa yang pada akhirnya data yang didapatkan tidak menjadi

double data sehingga hasil data yang dilaporkan akurat.

Informasi data yang dihasilkan berupa formulir pelaporan lengkap program P2PTM yang harus dilaporkan Puskesmas ke Seksi P2PTM dan Keswa Dinas Kesehatan Kota Sukabumi. Ketersediaan data yang valid,

update, akurat dan lengkap menjadi salah satu kebutuhan yang utama bagi

suatu program di bidang kesehatan agar dalam perumusan kebijakan pembangunan kesehatan khususnya program P2PTM bisa yang base on

(13)

Laporan Proyek Perubahan Diklat PIM IV - SI_CEPAT Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Halaman 12

Setelah terbangunnya SI-CEPAT (Sistem Informasi Cegah Penyakit Tidak Menular) Di Dinas Kesehatan Kota Sukabumi maka sekarang sudah Tersedianya data cakupan hasil skrining FR PTM di masyarakat yang valid,kondisi terkini (update), akurat (tidak double data) dan lengkap dan akhirnya bisa dilaporkan tepat waktu ke Dinas Kesehatan Kota setiap tanggal 5 setiap bulannya; sehingga permintaan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat tentang hasil cakupan pelaksanaan program P2PTM yang valid,

update, akurat dan lengkap bisa dipenuhi dengan cepat;

Data hasil cakupan program akan tersimpan dalam satu sistem, sehingga Tersedianya aplikasi Sistem Informasi Cegah Penyakit Tidak Menular (SI-CEPAT) pada Dinas Kesehatan Kota Sukabumi dan bisa merekapitulasi hasil cakupan dengan sangat cepat. Masing-masing pengelola Program PTM Puskemas akan melakukan pengumpulan data menggunakan aplikasi. Data hasil cakupan tersimpan dalam satu sistem, sehingga data-data hasil cakupan terbaru (update) akan mudah untuk didapatkan;

(14)

Laporan Proyek Perubahan Diklat PIM IV - SI_CEPAT Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Halaman 13

Proses Entry Data Cakupan Hasil Pelayanan dari Manual Menjadi Menggunakan Aplikasi SI-CEPAT.

Alur Proses Pencatatan dan Pelaporan Program P2PTM dari Puskesmas ke Dinas Kesehatan Kota Sukabumi saat ini.

(15)

Laporan Proyek Perubahan Diklat PIM IV - SI_CEPAT Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Halaman 14

E. INOVASI SI-CEPAT

Inovasi ini bisa menjawab permasalahan yang berhubungan dengan

data dan cakupan program di lapangan, data akan tersimpan rapi dan

bisa diakses dengan sangat cepat sehingga bias memudahkan bagi

para pemegang proram untuk melakukan intervensi baik itu secara

keprograman maupun secara medis dalam kaitannya dengan

diketahuinya secara cepat status Faktor Risiko Penyakit Tidak

Menularnya.

Kita bisa memetakan persebaran penyakit dan berapa banyak

masyarakat yang sudah diketahui status penyakitnya (PTM).

Inovasi ini telah dilaksanakan di Fasilitas Kesehatan tingkat Pertama

(Puskesmas) di 15 Puskesmas yang ada di Kota Sukabumi dan telah

bisa melaporkan hasil cakupan program sebanyak 60.271 (27,1%)

masyarakat yang sudah dilakukan skrining FR PTM dan sudah

diketahui statusnya apakah menderita/ penyandang PTM atau tidak.

(16)

FOTO KEGIATAN

PELAKSANAAN IMPLEMENTASI APLIKASI SI-CEPAT

DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI

Pelaksanaan Implementasi Aplikasi SI-CEPAT di Puskesmas Baros

(17)

FOTO KEGIATAN

PELAKSANAAN IMPLEMENTASI APLIKASI SI-CEPAT

DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI

Pelaksanaan Implementasi Aplikasi SI-CEPAT di Puskesmas Cibeureum Hilir

(18)

FOTO KEGIATAN

PELAKSANAAN IMPLEMENTASI APLIKASI SI-CEPAT

DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI

Pelaksanaan Implementasi Aplikasi SI-CEPAT di Puskesmas Cikundul

(19)

FOTO KEGIATAN

PELAKSANAAN IMPLEMENTASI APLIKASI SI-CEPAT

DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI

Pelaksanaan Implementasi Aplikasi SI-CEPAT di Puskesmas Limus Nunggal

(20)

FOTO KEGIATAN

PELAKSANAAN IMPLEMENTASI APLIKASI SI-CEPAT

DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI

Pelaksanaan Implementasi Aplikasi SI-CEPAT di Puskesmas Sukabumi

Pelaksanaan Skrining Faktor Risiko PTM yang langsung di entry ke dalam Aplikasi SI-CEPAT di wilayah kerja Puskesmas Sukabumi

(21)

FOTO KEGIATAN

SOSIALISASI BUKU PANDUAN APLIKASI SI-CEPAT

DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI

Pelaksanaan Pertemuan Sosialisasi Buku Panduan Aplikasi SI-CEPAT kepada Petugas Puskesmas

(22)

FOTO KEGIATAN

PELAKSANAAN SOSIALISASI APLIKASI SI-CEPAT

DENGAN KEPALA PUSKESMAS SE-KOTA SUKABUMI

Suasana Pelaksanaan Sosialisasi Apikasi SI-CEPAT dengan Kepala Puskesmas Se-Kota Sukabumi di Ruang pertemuan Bidang P2P.

Project Leader menyampaikan Materi Mengenai Aplikasi SI-CEPAT kepada para peserta pertemuan Sosialisasi,.

(23)

FOTO KEGIATAN (1)

PELAKSANAAN SOSIALISASI APLIKASI SI-CEPAT

DI DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI

Suasana Pelaksanaan Sosialisasi Apikasi SI-CEPAT, pertemuan di buka oleh kepala Bidang P2P dr Lulis Delawati sekaligus membawakan Materi Mengenai

Kebijakan Program P2PTM di Kota Sukabumi

Project Leader menyampaikan Materi Mengenai Aplikasi SI-CEPAT kepada para peserta pertemuan Sosialisasi,.

(24)

FOTO KEGIATAN (2)

PELAKSANAAN SOSIALISASI APLIKASI SI-CEPAT

DI DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI

Foto Bersama setelah selesai Pertemuan bersama Para perawat Puskesmas (Petugas Pemegang program P2PTM)

Foto Bersama setelah selesai Pertemuan bersama Para Nutrisionist Puskesmas (Petugas Pemegang program P2PTM – Program GIZI)

(25)

FOTO KEGIATAN (3)

PELAKSANAAN SOSIALISASI APLIKASI SI-CEPAT

DI DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI

Foto Bersama setelah selesai Pertemuan bersama Para Analis Puskesmas (Petugas Pemegang program P2PTM – Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM))

(26)

FOTO KEGIATAN (4)

PELAKSANAAN SOSIALISASI APLIKASI SI-CEPAT

DI DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI

Proses Diskusi Pada pelaksanaan Sosialisasi Aplikasi SI-CEPAT

Gambar

Gambar 1. Alur Proses Pencatatan dan Pelaporan Program P2PTM dari                         Puskesmas ke Dinas Kesehatan Kota Sukabumi
FOTO KEGIATAN
FOTO KEGIATAN
FOTO KEGIATAN
+7

Referensi

Dokumen terkait

85 Nilai 07 Nilai Kinerja (NK) (berdasarkan PMK 249 tahun 2011) 90 Nilai 08 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan publik Badan Karantina Pertanian 84 Nilai Output Program

Ohjelmointiopetuksen tavoitteita olivat Koodikoulun ohjaajien käsitysten mukaan ohjelmoinnin saavutettavuus, ohjelmoidun ympäristön ymmärtäminen ja kriittinen arviointi

Distribusi penderita PPOK stabil di Poli Paru RSUD Arifin Achmad berdasarkan pengaruh nafsu makan didapatkan hasil sebanyak 22 (51,2%) orang tidak mengalami penurunan

Garis-garis Besar Haluan Negara juga menegaskan bahwa generasi muda yang di dalamnya termasuk para siswa adalah penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber

Suku bangsa Bali memiliki potensi alam dan kebudayaan yang sangat tinggi, sehingga Bali tidak hanya dikenal memiliki potensi alam dan kebudayaan yang sangat tinggi, sehingga

yaitu (a) tradisi yang masih hidup di dalam kehidupan masyarakat pedesaan, (b) masyarakatnya masih menggunakan bahasa dan budaya Jawa, (c) sebagai satu bentuk upaya pelestarian

Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat, pemahaman terhadap ajaran agama islam, kesehatan masyarakat serta pemeliharaan budaya dari tahun ketahun