• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Inventarisasi Aset Berbasis Web GIS di PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Tarahan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sistem Informasi Inventarisasi Aset Berbasis Web GIS di PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Tarahan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Sistem Informasi Inventarisasi Aset Berbasis Web GIS

di PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Tarahan

1

Rangga Firdaus 2 Kurnia Muludi 3Saur P Sinurat

1Jurusan Ilmu Komputer FMIPA Unila 2

Jurusan Ilmu Komputer FMIPA Unila 3Jurusan Ilmu Komputer FMIPA Unila

Abstract

Asset management is very important aspect to company like PT. PLN. Asset management may include record keeping, maintenance and environment management. Recording information asset owned by a company is the primary and most important thing to do. With the information obtained from the recording of data asset, the company will be able to know exactly what asset and how exactly the asset owned by the company. Having recorded assets, the company will be able to optimize the use of assets and the company will be easier to undertake further asset management. PT PLN (Persero) Tarahan’s Generating Sector is a Steam Power Plant which has assets spread both inside and outside the building. The dominant’s equipmens in this site plant are the generating engines. The process of recording information of assets in PT PLN (Persero) Tarahan’s Generating Sector is not entirely managed by computerized system. The process of recording assets is still done manually and not reliable. This research develoved an Asset Inventory Information System which has features that can do registration of information detail about attributes and monitoring and mapping the location of existing asset. This research is covering the fixed assets that exist in the Utility Building. Web-based GIS of Asset Inventory Information System is built by using MapServer and Pmapper. Pmapper is a framework based on MapServer and PHP/Mapscript. Pmapper provides a good set of tools ready to use and it has a plugin API to add functionalities. The toughness of this framework is able to run well in various web-browser. The aplication is expected to facilitate the company determine and monitor, hence its use can be optimized.

Keywords : Asset Management, Fixed Asset, Asset Inventory, Pmapper, MapServer, Web-GIS, PLN

.

1

Pendahuluan

Aktivitas pengeloaan aset di sebuah perusahaan merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan demi keberlangsungan dan peningkatan kualitas pelayanan dari perusahaan tersebut. Pengelolaan aset dapat berupa pencatatan, perawatan, hingga pengelolaan lebih lanjut.

Pencatatan informasi aset yang dimiliki oleh suatu perusahaan merupakan hal yang utama dan sangat penting untuk dilakukan. Dengan adanya informasi yang didapat dari pencatatan data aset, maka perusahaan akan dapat mengetahui secara pasti aset apa saja dan berapa tepatnya jumlah aset yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Hal ini akan dapat mengoptimalkan penggunaan dari aset tersebut. Dengan melakukan pencatatan informasi data aset, perusahaan juga akan lebih mudah untuk melakukan proses manajemen aset yang lebih lanjut.

PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Tarahan, adalah perusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Perusahaan ini memiliki banyak aset yang didominasi oleh mesin-mesin yang tersebar baik di dalam gedung maupun di luar gedung di lingkungan wilayah perusahaan. Salah satu aspek keberlangsungan dari Perusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap ini adalah pada kinerja dari pengelolan aset yang ada. Dengan melakukan pencatatan informasi detail atribut dari peralatan akan memberikan gambaran kepada pimpinan untuk mengambil keputusan terhadap aset di masa yang akan datang.

(2)

Dari penjelasan di atas, maka dikembangkan Sistem Informasi Inventarisasi Aset Berbasis Web GIS yang mempunyai fitur yaitu, dapat melakukan pencatatan detail informasi atribut aset, dapat memonitoring data aset, dan dapat memetakan letak aset yang ada. Manfaat dari penelitian ini adalah dapat terinventarisasi dan teridentifikasi nya aset yang dimiliki oleh perusahaan dengan baik, mempermudah proses monitoring aset dan dapat memberikan informasi aset secara tepat dalam suatu lokasi.

2

Metodologi

Alur pembuatan Sistem Informasi Inventarisasi Aset Berbasis Web GIS di PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Tarahan dapat dilihat pada Gambar 1.

Digitasi, Geoprocessing dan Setting dbf

Data Shapefile

Konfigurasi, setting file pada Pmapper Mulai Survey Data Data Lengkap Ya Hasil Survey Data Selesai Web GIS Tidak Konversi ke database MySQL Database MySQL

Gambar 1 Diagram Alir Proses Pembuatan WEB-GIS

Tahap pertama pada perancangan WEB-GIS yaitu tahap survey dan pengumpulan data. Data diperoleh dari PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Tarahan. Data yang diperoleh berupa data informasi

(3)

peralatan dan gambar peta PT. PLN. (Persero) Sektor Pembangkitan Tarahan. Karena data yang diperoleh masih berformat gambar dengan tipe file .jpg dan data yang dibutuhkan adalah data yang bertipe shape file (.shp) maka perlu dilakukan digitasi untuk menghasilkan peta digital dengan format

shape file (.shp). Proses digitasi dilakukan dengan metode on screen. Langkah pertama yang

dilakukan adalah melakukan registrasi terhadap peta dengan cara menentukan 4 titik sebagai titik ikat yang berfungsi sebagai acuan peta sehingga sesuai dengan citra bumi. Sebelum pendigitasian, sangat penting untuk melakukan proses registrasi peta terlebih dahulu, agar nantinya informasi yang dihasilkan dari proses digitasi sama dengan informasi yang ada pada peta masukan menyangkut posisi, luasan, jarak, bentuk, dan lain-lain [1]. Titik ikat ini diperoleh dengan menggunakan GPS. Setelah titik ikat sudah didapat selanjutnya dilakukan digitasi terhadap peta dengan menggunakan software Autodesk Map 2004. Hasil dari digitasi ini akan menghasilkan berberapa tipe file salah satunya adalah file dengan format Database File (.dbf). File dengan format Database File (.dbf) ini berisi data atribut dari data spatial yang telah didigitasi. Data ini dapat digabung dengan data

non-spatial yang berhubungan dengan data non-spatial sesuai dengan kebutuhan. Data diolah dengan

menggunakan Arcview dengan cara memasukkan data non-spatial yang berhubungan dengan data

spatial ke dalam tabel-tabel atribut milik spatial sesuai dengan informasi yang ingin ditampilkan.

Tahapan ini disebut dengan tahapan setting file .dbf.

Setelah setting file .dbf selesai dilakukan, dan untuk mempermudah dalam mengelola data (tambah, edit, update), maka data yang telah dikelola dengan Arcview di konversi ke MySQL. Data spatial hasil dari konversi ke MySQL akan menghasilkan tipe data geometry. Hasil dari konversi dapat dilihat pada Entity class Diagram pada Gambar 2

(4)

Dari Gambar 2 dapat dijelaskan bahwa Tabel gedung, aset_area, zona_merah, zona_kuning, zona_hijau, zona ungu, dan portal merupakan tabel yang menyimpan data spasial dari setiap gedung dan pembagian zona yang ada di PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Tarahan. Pada Tabel gedung disimpan data non-spatial berupa informasi gedung yaitu nama gedung, id gedung dan gambar dari gedung. Tabel area_aset menyimpan data non spatial berupa id area dan lokasi dari aset. Sedangkan tabel zona_merah, zona_kuning, zona_hijau, dan zona_ungu menyimpan data non spatial yaitu informasi hak akses dan apd (alat safety) standar yang digunakan untuk masuk ke lokasi tersebut. Tabel geometry_columns menyimpan tipe Geometry dari tabel gedung, aset_area, zona_merah, zona_kuning, zona_hijau, zona ungu, dan portal (misalnya bertipe polygon, point atau

line). Tabel spatial_ref_sys mendeskripsikan tipe koordinat yang dipakai pada tabel gedung,

aset_area, zona_merah, zona_kuning, zona_hijau, zona ungu, dan portal. Tabel jenis aset merupakan

part class dari class tabel lab_batubara. Tabel gedung, area_aset. Portal, zona_kuning, zona_merah,

zona_ungu, zona_hijau harus memiliki geometry_coloumns dan spatial_ref_sys. Tabel monitoring adalah part class dari tabel gedung yang bersifat strong agregation artinya ketika Tabel gedung dihilangkan maka Tabel monitoring juga ikut hilang. Begitu juga dengan Tabel gedung_kimia merupakan part class dari tabel aset area yang bersifat strong agregation. Untuk melakukan pengelolaan data admin harus login terlebih dahulu.

Selanjutnya dilakukan konfigurasi Pmapper. Pmapper adalah sebuah framework berbasis MapServer dan PHP/MapScript. Pmapper menyediakan tools yang sangat bagus dan siap untuk digunakan dan mempunyai sebuah plugin API untuk menambah fungsionalitas nya [2]. Konfigurasi Pmapper yang dilakukan seperti setting file XML, Map file, setting query peta dan setting interface halaman utama peta. Setelah semua tahapan dilakukan dan semua konfigurasi file telah dilakukan dengan baik maka akan dihasilkan aplikasi web yang berbasis GIS.

Setelah itu dilakukan pengujian sistem. Pengujian sistem bertujuan untuk memastikan bahwa sistem yang dibuat telah sesuai dengan desain dan semua fungsi dapat digunakan dengan baik. Semua desain peta juga harus diuji untuk memastikan bahwa peta mengkomunikasikan pesan yang dimaksud oleh

user [3]. Pengujian dilakukan dengan metode black-box testing. Teknik pengujian black-box mencoba

untuk mengidentifikasi kesalahan dalam kategori berikut : kesalahan atau hilangnya fungsi, kesalahan

interface, kesalahan sturuktur data atau pengaksesan basis data, kesalahan pada hasil, dan kesalahan

pada inisialisasi dan akhir program [4]. Pengujian black box sering disebut dengan pengujian fungsional, tehnik pengujian fungsional yang mendesain test case berdasarkan dari informasi dari spesifikasi. Pengujian black box tidak memperhatikan mekanisme internal sistem. Pada black box hanya berfokus kepada output yang dihasilkan yang merupakan respon dari input yang dipilih dan kondisi yang dieksekusi [5].

3

Pembahasan

Setelah semua tahap penelitian dilakukan, dihasilkan tampilan utama WEB-GIS seperti pada Gambar 3. Pada halaman utama menampilkan peta utama dari PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Tarahan. Pada halaman utama tersebut juga terdapat legenda, reference, tool navigasi peta. Legenda peta tersebut dapat diatur ditampilkan atau tidak dengan cara memilih tombol check box yang ada pada legenda peta. Reference peta berfungsi untuk menggambarkan keseluruhan dari peta utama. Pada halaman utama peta juga terdapat menu navigasi peta. Contoh tools dari navigasi peta tersebut adalah zoom in dan zoom out untuk merubah ukuran skala dari peta, query untuk melihat informasi yang ada di peta. Pada halaman utama juga dapat dilakukan pencarian informasi dari atribut layer dengan memilih layer yang ingin dicari, kemudian memilih informasi yang akan dicari yang ada pada

(5)

Gambar 3 Halaman Utama Sistem

Pengujian pada fungsional WEB-GIS dapat dilihat pada Table 1.

Table 1 Hasil Pengujian Fungsional

No Test Case Hasil Yang di Harapkan Hasil Uji

1 Input login salah atau

tidak lengkap

Muncul pesan kesalahan dan kembali ke

halaman login Baik

2 Nama peralatan kosang saat input data

Muncul pesan warning nama peralatan

harus diisi Baik

3 Input field jumlah

dengan huruf

Muncul pesan warning harus menggunakan

angka Baik

4 Hapus data peralatan Muncul verifikasi data sudah dihapus Baik

5 logout Keluar dari halaman admin dan kembali ke

halaman utama Baik

6 Menampilkan atau menghilangkan layer dengan check box

Layer tampil saat check box di pilih, dan

tidak tampil saat tidak dipilih Baik 7 Menampilkan link hasil

query peta

Saat link diklik tampil ke halaman baru dan menampilkan informasi dari layer yang dipilih

Baik

Setelah pengujian fungsional dilakukan, WEB-GIS diujikan pada user dengan pengujian blackbox

acceptance. Rangkuman hasil pengujian dapat dilihat pada Table 2. Dari Table 1 dan 2 terlihat

pengujian pada fungsi admin menunjukkan hasil yang baik, seperti pengujian pada login. Jika

username dan password yang diinputkan tidak sesuai dengan data yang ada di database maka admin

tidak dapat masuk ke halaman admin sistem untuk melakukan akses data. Hal ini dikarenakan halaman ini menggunakan session register yang bertujuan untuk melindungi sistem agar tidak dapat

(6)

diakses oleh pihak yang tidak memiliki hak akses terhadap sistem. Pada Table 2 dapat dilihat bahwa pengujian pada interface peta sudah berjalan dengan baik. Semua fungsi navigasi peta juga sudah berjalan dengan baik, dan tampilan interface dari peta sudah dapat berjalan dengan baik pada beberapa browser.

Table 2 Hasil Pengujian Acceptance

No Pengujian Detail Keterangan

1 Fungsi Interface

Peta

a. Melakukan zoom full extent b. Melakukan zoom peta dengan slider. c. Melakukan proses back pada peta d. Melakukan forward pada peta e. Melakukan proses zoom in pada peta f. Melakukan proses zoom out pada peta g. Menggeser peta

h. Melakukan query peta dengan identify i. Melakukan proses query peta dengan select j. Melakukan proses auto identify layer k. Melakukan tranparency pada layer peta l. Melakukan refresh peta

m. Melakukan pencarian pada peta

n. Menampilkan peta pada beberapa web browser Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik 2 Fungsi Sistem Admin a. Login b. Tambah data c. Edit data d. Hapus data Baik Baik Baik Baik 3 Fungsi Sistem K3L Pencarian peta

Menampilkan peta pada beberapa web browser. Memanipulasi layer peta

Posisi Peta

Ukuran Tampilan Peta (zoom)

Reset Ukuran Tampilan Peta

Baik Baik Baik Baik Baik Baik

4

Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka diperoleh kesimpulan bahwa Web GIS yang dibangun telah dapat menampilkan lokasi dan informasi aset yang dimiliki oleh PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Tarahan. Informasi aset di PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Tarahan yang dihasilkan oleh sistem dapat dijadikan informasi untuk pengelolaan aset di masa yang akan datang. Sistem informasi yang dibangun sudah dapat berjalan dengan baik pada beberapa browser yaitu Mozilla Firefox, Internet Explorer, Opera, dan Google Chrome.

5

Refference

[1] Riyanto, Putra. E. P. & Indelarko, A., Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Geografis

Berbasis Desktop dan Web, Gaya Media (2009).

[2] Valentino, Luana.,

Development of a p.mapper-based webGIS

(2011).

[3] Bell, B. S., Hoskins, R. E., Pickle, L. W., & Wartenberg, D., Current practices in spatial

analysis of cancer data: Mapping health statistics to inform policymakers and the public.

International Journal of Health Geographics 5,49 (2006).

[4] Pressman, R. S., Software Engineering: A Practitioner's Approac, ed.7,. McGraw Hill (2010). [5] Nidhra, Srinivas & Dondeti, Jagruthi., Black box And White Box Testing Techniques – A

Gambar

Gambar 1 Diagram Alir Proses Pembuatan WEB-GIS
Gambar 2 Entity Class Diagram
Gambar 3 Halaman Utama Sistem  Pengujian pada fungsional WEB-GIS dapat dilihat pada Table 1

Referensi

Dokumen terkait

Telkom Semarang (Pak Beckhan, Ibu Sri Wahyuni, Bu Diana) yang bersedia meluangkan waktunya di tengah- tengah kesibukannya untuk peneliti, memberikan informasi yang

Menghasilkan website E-commerce sebagai media transaksi jual beli dan pemasaran produk secara online pada toko Aska yang terintegrasi dengan sistem informasi transaksi berbasis

[r]

Total APBN (Juta)

[r]

[r]

Pemanis buatan merupakan bahan-bahan tambahan makanan yang dapat menyebabkan rasa manis pada makanan, yang tidak atau hampir tidak mempunyai nilai gizi.. Berasa manis jika

tawadhu’ siswa MTs Sudirman J imbaran tahun pelajaran 2014/2015. Hal ini dapat dilihat dari: 1) Intensitas siswa dalam mengikuti pembinaan keagamaan tergolong pada kategori