• Tidak ada hasil yang ditemukan

Diet penyakit Jantung dan Pembuluh Darah.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Diet penyakit Jantung dan Pembuluh Darah.docx"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

18

18

Diet Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah

Diet Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah

18.1 Diet Dislipidemia 18.1 Diet Dislipidemia Gambaran Umum Gambaran Umum

Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan atau Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan atau  penurunan fraksi lipid pada plasma. Kelainan fraksi lipid yang

 penurunan fraksi lipid pada plasma. Kelainan fraksi lipid yang utama adalah kenaikan kadar utama adalah kenaikan kadar  kolesterol total, kolesterol

kolesterol total, kolesterol Low Density Lipoprotein Low Density Lipoprotein (LDL), dan trigliserida serta penurunan(LDL), dan trigliserida serta penurunan kadar kolesterol, terutama LDL, atau trigliserida d

kadar kolesterol, terutama LDL, atau trigliserida darah prlu mendapat perhatian karenaarah prlu mendapat perhatian karena merupakan predisposisi terhadap terjadinya aterosklerosis atau pen

merupakan predisposisi terhadap terjadinya aterosklerosis atau pen yakit jantung koroner.yakit jantung koroner. HDL mempunyai pengaruh sebaliknya. Peningkatan kadar HDL plasma menurunkan resiko HDL mempunyai pengaruh sebaliknya. Peningkatan kadar HDL plasma menurunkan resiko terhadap penyakit jantung koroner. Rendahnya HDL dihubungkam dengan

terhadap penyakit jantung koroner. Rendahnya HDL dihubungkam dengan hipertrigliseridemia.

hipertrigliseridemia.

Pengobatan dislipidemia berdasarkan asumsi bahwa normalisasi nilai lipid darah Pengobatan dislipidemia berdasarkan asumsi bahwa normalisasi nilai lipid darah mengurangi risiko terhadap aterogenesisdan penyakit kardiovaskuler. Kolesterol terutama mengurangi risiko terhadap aterogenesisdan penyakit kardiovaskuler. Kolesterol terutama disintesis di dalam hati dari hasil metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Penyebab disintesis di dalam hati dari hasil metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Penyebab utama peningkatan kolesterol dalam darah adalah faktor keturunan dan asupan lemak tinggi. utama peningkatan kolesterol dalam darah adalah faktor keturunan dan asupan lemak tinggi. Asupan lemak total berhubungan dengan kegemukan, yang merupakan faktor risi

Asupan lemak total berhubungan dengan kegemukan, yang merupakan faktor risi ko utamako utama untuk terserang aterosklerosis. Pengaruh lemak makanan pada penyakit jantung koroner  untuk terserang aterosklerosis. Pengaruh lemak makanan pada penyakit jantung koroner   berhubungan dengan

 berhubungan dengan pengaruh komponpengaruh komponen asam lemak dan kolesterol terhadap kolesterolen asam lemak dan kolesterol terhadap kolesterol darah, terutama kolesterol LDL. Asam lemak tidak jenuh ganda dan asam l

darah, terutama kolesterol LDL. Asam lemak tidak jenuh ganda dan asam l emak tidak jenuhemak tidak jenuh tunggal, serat larut air, karbohidrat kompleks, dan diet

tunggal, serat larut air, karbohidrat kompleks, dan diet vegetarianvegetarian mempunyai pengaruh baik mempunyai pengaruh baik  terhadap kadar lipid darah, sedangkan asam lemak jenuh, kolesterol dan kegemukan

terhadap kadar lipid darah, sedangkan asam lemak jenuh, kolesterol dan kegemukan

mempunyai pengaruh kurang baik terhadap kadar lipid darah yang berkaitan dengan risiko mempunyai pengaruh kurang baik terhadap kadar lipid darah yang berkaitan dengan risiko  penyakit jantung koroner. Pilar utama peng

 penyakit jantung koroner. Pilar utama pengelolaan dislipidemia adalah upayaelolaan dislipidemia adalah upaya

nonfarmakologis yang meliputi modifikasi diet, latihan jasmani dan pengelolaan berat badan. nonfarmakologis yang meliputi modifikasi diet, latihan jasmani dan pengelolaan berat badan. Trigliserida dalam tubuh berasal dari lemak makanan atau dari hasil perubahan Trigliserida dalam tubuh berasal dari lemak makanan atau dari hasil perubahan unsur-unsur energi yang berlebihan di dalam

unsur energi yang berlebihan di dalam tubuh. Trigliserida diangkut olehtubuh. Trigliserida diangkut oleh Very Low DensityVery Low Density  Lipoprotein

 Lipoprotein (VLDL) atau kilomikron kejaringan tubuh sebagai sumber energi atau kejaringan(VLDL) atau kilomikron kejaringan tubuh sebagai sumber energi atau kejaringan lemak untuk disimpan. Penyebab utama peningkatan trigliserida darah adalah faktor genetik, lemak untuk disimpan. Penyebab utama peningkatan trigliserida darah adalah faktor genetik, kegemukan, alkohol, hormon estrogen, obat-obatan, Diabetes Melitus

kegemukan, alkohol, hormon estrogen, obat-obatan, Diabetes Melitus tidak terkontrol,tidak terkontrol,  penyakit ginjal kronik, peny

 penyakit ginjal kronik, penyakit hati serta asupan karbohidrat sederhana berlebihan.akit hati serta asupan karbohidrat sederhana berlebihan. Tujuan Diet

Tujuan Diet

Tujuan Diet Dislipidemia adalah untuk: Tujuan Diet Dislipidemia adalah untuk:

(1)

(1) Menurunkan berat badan bila kegemukan.Menurunkan berat badan bila kegemukan. (2)

(2) Mengubah jenis dan asupan lemak makanan.Mengubah jenis dan asupan lemak makanan. (3)

(2)

(4) Meningkatkan asupan karbohidrat kompleks dan menurunkan asupan karbohidrat sederhana.

Intervensi diet dimaksudkan untuk mencapai pola makan yang sehat. Dokter dan dietisien  perlu menekankan pada pasien bahwa tujuannnya bukan melakukan diet sementara, tetapi

secara berangsur melakukan perubahan permanen pada perilaku makan. Syarat Diet

Syarat-syarat Diet Dislipidemia adalah:

(1) Energi yang dibutuhkan disesuaikan menurut berat badan dan aktivitas fisik. Bila kegemukan, penurunan berat badan dapat dicapai dengan asupan energi rendah dan meningkatkan aktivitas fisik. Penurunan asupan energi disertai penurunan berat badan  biasanya menghasilkan penurunan kadar trigliserida darah yang cepat.

(2) Lemak sedang, < 30% dari kebutuhan energi total. Lemak jenuh untuk Diet

Dislipidemia Tahap I, < 10% dari kebutuhan energi total dan untuk Diet Dislipidemia Tahap II, < 7% dari kebutuhan energi total. Lemak tak jenuh ganda dan tunggal untuk  Diet Dislipidemia Tahap I maupun II adalah 10-15% dari kebutuhan energi total.

Kolesterol < 300 mg untuk Diet Dislipidemia Tahap I dan < 200 mg untuk Diet Dislipidemia Tahap II.

(3) Protein cukup, yaitu 10-20% dari kebutuhan energi t otal. Sumber protein hewani, terutama dari ikan yang banyak mengandung lemak omega-3. Sumber protein nabati lebih dianjurkan.

(4) Karbohidrat sedang, yaitu 50-60% dari kebutuhan energi total.

(5) Serat tinggi, terutama serat larut air yang terdapat dalam apel, beras tumbuk atau  beras merah, havermout, dan kacang-kacangan.

Vitamin dan mineral cukup. Suplemen multivitamin dianjurkan untuk pasien yang menkonsumsi < 1200 kkal energi sehari.

Jenis Diet, Indikasi Pemberian, dan Lama Pemberian

Ada dua jenis Diet Dislipidemia, yaitu Diet Dislipidemia Tahap I dan Tahap II. Diet Dislipidemian Tahap I mengandung kolesterol dan lemak januh lebih tinggi daripada Diet Dislipidemian Tahap II. Kadar lemak, asam lemak, dan kolesterol dalam bahan makanan dapat dilihat dari lampiran 18.1.

Bagi yang kegemukan, lebih dahulu dilakukan pengkajian terhadap riwayat berat  badan, usaha penurunan berat badan, dan sikap yang berhubungan dengan makanan.

Penilaian ini diperlukan untuk menentukan apakah harus dimulai dengan Diet Tahap I atau langsung diberikan Diet Tahap II. Apabila diet pasien ternyata sudah sesuai dengan Diet Tahap I, maka dapat diberikan Diet Tahap II. Bila tidak, diet dimulai dari Diet Tahap I.

Keberhasilan diet dinilai dengan mengukur kadar kolesterol darah setelah 4-6 mi nggu dan 3 bulan. Jika tujuan terapi diet tidak tercapai setelah 3 bulan dengan Diet Tahap I, perlu dinilai penerimaan dan kepatuhan pasien terhadap diet ini. Jika tujuan tidak tercapai

(3)

meskipun patuh, pasien harus pindah ke Diet Tahap II. Apabila tujuan pengobatan tidak dapat dicapai pada waktu yang telah ditentukan, pasien perlu berkonsultasi lagi dengan dietisien. 18.2 Diet Penyakit Jantung

Gambaran Umum

Penyakit Jantung terjadi akibat proses berkelanjutan, di mana jantung secara berangsur  kehilangan kemampuannya untuk melakukan fungsi secara normal. Pada awal penyakit,

 jantung mampu mengkompensasi ketidakefisiensian fungsinya dan mempertahankan sirkulasi darah normal melalui pembesaran dan peningkatan denyut nadi (Compensated Heart 

 Disease).

Dalam keadaan tidak terkompensasi (Decompensatio Cordis),sirkulasi darah yang tidak normal menyebabkan sesak napas (dyspnea), rasa lelah, dan rasa sakit di daerah  jantung. Berkurangnya aliran darah dapat menyebabkan kelainan pada fungsi ginjal, hati,

otak, serta tekanan darah, yang berakibat terjadinya resorpsi natrium. Hal ini akhirnya

menimbulkan edema. Penyakit jantung menjadi akut bila disertai infeksi (Endocarditis atau Carditis), Gagal Jantung, setelah Myocard Infarct, dan setela h operasi jantung.

Tujuan Diet

Tujuan Diet Penyakit Jantung adalah:

(1) Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan kerja jantung. (2) Menurunkan berat badan bila terlalu gemuk.

(3) Mencegah atau menghilangkan penimbunan garam atau air. Syarat Diet

Syarat-syarat Diet Penyakit Jantung adalah sebagai berikut:

(1) Energi cukup, untuk mencapai dan mempertahankan berat b adan normal. (2) Protein cukup yaitu 0,8 g/kg BB.

(3) Lemak sedang, yaitu 25-30% dari kebutuhan energi total, 10% berasal dari lemak   jenuh, dan 10-15% lemak tidak jenuh.

(4) Kolesterol rendah, terutama jika disertai dengan dislipidemia (lihat Diet Dislipidemia).

(5) Vitamin dan mineral cukup. Hindari penggunaan suplemen kalium, kalsium, dan magnesium jika tidak dibutuhkan.

(6) Garam rendah, 2-3 g/hari, jika disertai hipertensi atau edema. (7) Makanan mudah cerna dan tidak menimbulkan gas.

(8) Serat cukup untuk menghindari konstipasi.

(9) Cairan cukup, + 2 liter/hari sesuai dengan kebutuhan.

(10) Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit, diberikan dalam porsi kecil. (11) Bila kebutuhan gizi tidak dapat dipenuhi melalui makanan dapat diberikan tambahan

(4)

Jenis Diet dan Indikasi Pemberian Diet Jantung I

Diet Jantung I diberikan kepada pasien penyakit jantung akut seperti Myocard Infarct (MCI) atau Dekompensasio Kordis berat. Diet diberikan berupa 1-1,5 liter cairan/hari selama 1-2 hari pertama bila pasien dapat menerimanya. Diet ini sangat rendah energi dan semua zat gizi, sehingga sebaiknya hanya diberikan selama 1-3 hari.

Diet Jantung II

Diet Jantung II diberikan dalam bentuk Makanan Saring atau Lunak. Diet diberikan sebagai  perpindahan dari Diet Jantung I, atau setelah fase akut dapat diatasi. Jika diserta hipertensi

dan/atau edema, diberikan sebagai Diet Jantung II Garam Rendah. Diet ini rendah energi,  protein, kalsium, dan tiamin.

Diet Jantung III

Diet Jantung III diberikan dalam bentuk Makanan Lunak atau Biasa. Diet diberikan sebagai  perpindahan dari Diet Jantung II atau kepada pasien jantung dengan kondisi yang tidak 

terlalu berat. Jika disertai hipertensi dan/atau edema, diberikan sebagai Diet Jantung III Garam Rendah. Diet ini rendah energi dan kalsium, tetapi cukup zat gizi lain.

Diet Jantung IV

Diet Jantung IV diberikan dalam bentuk Makanan Biasa. Diet diberikan sebagai perpindahan dari Diet Jantung III atau kepada pasien jantung dengan keadaan ringan. Jika dise rtai

hipertensi dan/atau edema, diberikan sebagai Diet Jantung IV Garam Rendah. Diet ini cukup energi dan zat gizi lain, kecuali kalsium.

(5)

Referensi

Dokumen terkait

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional tentang Pedoman Penyusunan

Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian kapur dan bahan organik, menentukan perlakuan yang paling baik dan dosis optimum kapur dan

58 BCAP BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk BSRE1 - BSR INDONESIA PT.. BSRE1 - BSR

Akuntansi. Secara umum akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, dan engkomunikasian informasi ekonomi yang memungkinkan

informasi secara online, faktor ini mempengaruhi sistm informasi yang disediakan oleh bank bagi nasabah pengguna e-banking untuk dapat mencari informasi tentang layanan

Anak sebagai korban tindak pidana harus menerima putusan pengadilan bagi pelaku yang tidak adil baginya karena tanpa ganti rugi (Restitusi) atas apa yang

Jika peserta memilih lebih dari satu jawaban untuk satu soal, maka jawaban tersebut akan dinilai SALAHd. Notasi algoritma pada bagian algoritmika menggunakan pseudopascal yang

Jasa Raharja (Persero) Perwakilan Jember, sebaiknya meningkatkan kerjasama dengan instansi lain seperti Kepolisian lalu- Lintas, Dinas Lalu-Lintas Angkutan Jalan