• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSEP DAN RUANG LINGKUP AKUNTANSI MANAJ

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KONSEP DAN RUANG LINGKUP AKUNTANSI MANAJ"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II PEMBAHASAN

1.4 Konsep Akuntansi Manajemen A. Sejarah Akuntansi Manajemen

Pada tahun 1880an, perusahaan manufaktur di Amerika mulai berkonsentrasi dalam pengembangan teknologi produksi yang berkapasitas besar. Para manajer dan insinyur pada perusahaan metal telah mengembangkan untuk menghitung relevant product cost yang disebut scientific management. Prosedur ini digunakan untuk menganalisis produktivitas dan laba suatu produk. Akan tetapi seiring berkembangnya pemikiran akuntansi maka setelah tahun 1914 prosedur tersebut mulai hilang dari praktik akuntansi perusahaan.

Setelah Perang Dunia I, terdapat peraturan akuntansi keuangan yang mempunyai dampak berkurangnya informasi akuntansi yang bermanfaat untuk mengevaluasi kinerja bawahan dalam perusahaan besar (lost relevance). Sampai tahun 1920an, semua manajer percaya pada informasi yang berhubungan dengan proses produksi utama, transaksi dan even yang menghasilkan jumlah nominal pada laporan keuangan. Setelah tahun 1925, informasi yang digunakan oleh manajer menjadi lebih sederhana dan banyak perusahaan manufaktur di Amerika telah mengembangkan prosedur akuntansi manajemen seperti yang dikenal sekarang.

Selama kurun waktu lebih dari enam puluh tahun, akuntan akademisi berusaha untuk mengembalikan relevansi antara informasi kos akunting dengan informasi akuntansi keuangan. Usaha tersebut menggunakan model perusahaan manufaktur sederhana, sejenis dengan perusahaan tekstil abad 19, dan dalam rangka mengatasi masalah produksi, akademisi menyusun ulang informasi pelaporan kos persediaan. Meskipun demikian, model tersebut terlalu sederhana untuk menjelaskan masalah nyata yang dihadapi oleh manajer akan tetapi hal tersebut dimahfumkan dalam rangka mempermudah bagaimana informasi kos yang berasal dari laporan keuangan dapat dibuat relevan dengan pengambilan keputusan (kos manajemen).

Mulai tahun 1980an sampai sekarang, akuntansi manajemen mengalami masa perkembangan yang pesat dengan perannya sebagai pendamping akuntansi keuangan.1

(2)

B. Pengertian Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan

Akuntansi. Secara umum akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, dan engkomunikasian informasi ekonomi yang memungkinkan pembuatan kebijaksanaan dan keputusan oleh pemakainya. Dari definisi tersebut kemudian berkembang berbagai bidang ilmu seperti akuntansi keuangan, akuntansi manajemen, akuntansi biaya, dan sistem informasi akuntansi yang saling terkait dalam implementasiya.2

Akuntansi Manajerial. Akuntasi manajerial merupakan bidang akuntansi yang berfokus pada penyediaan, termasuk pengembangan dan penafsiran informasi akuntasi bag para manajer untuk digunakan sebagai bahan perencanaan, pengendalian operasi dan dalam pengamilan keputusan. Sesuai dengan fungsi tersebut maka akuntansi manajerial dapat digunakan sebagi pendukung dalam proses riset dan pengembangan, manufacturing, pemasaran, distribusi, dan logistik, serta pelayanan pelanggan.3

Akuntansi Keuangan. Akuntansi keuangan merupakan bidang akuntansi yang berfungsi menyediakan informasi keuangan mengena transaksi ekonomi perusahaan terutama untuk memenuhi kebutuhan ihak eksternal seperti pemegang saham, kreditor, otoritas pemerintah, masyarakat luas, dan sebagainya. Secara teknis, bidang akuntansi keuangan lebih berfokus ada perlakuan akuntansi bagi pengumpulan data masa lalu secara kronologis untuk disajikan dalam laporan keuangan yang berupa neraca, ;aporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan lain seperti laporan perubahan modal, atau laporan perubahan posisi keuangan. Melalui sistem informasi akuntansi output, akuntansi keuangan selanjutnya dapat direkayasa untuk digunakan dalam akuntansi manajemen.4

Akuntansi Biaya. Konsep dan prosedur akuntansi untuk mengukur biaya-biaya pelaksanaan berbagai aktivitas bisnis dan produksi berbagai produk disebut akuntansi biaya. Data akuntansi keuangan yang paling banyak digunakan dalam akuntansi manajemen terutama berhubungan dengan data biaya yang diproses salam satu sistem akuntansi biaya. Akuntansi biaya merupakan bagian akuntansi manajemen plus sebagian akuntansi keuangan sampai pada tahap tertentu dimana akuntansi biaya dapat memenuhi kebuuhan pelaporan eksternal. Dalam prosesnya akuntansi biaya

2 Samryn, Akuntansi Manajerial Suatu Pengantar, cet. Ke 1 (Jakarta: Pt Raja Grafindo Persada, 2001), hlm. 1.

(3)

terutama berfokus pada pengumpulan data biaya dalam rangka penentuan harga pokok produk, terutama bagi produk dan industri manufaktur. Hasil perhitungannya menjadi elemen nilai persediaan bahan baku, bahan dalam proses, dan barang jadi dalam neraca serta bebean pokok penjualan dalam laporan laba rugi. Karena sebelum memutuskan pelaksanaan suatu tindakan, para manajer ingin mengetahui jumlah biaya yang akan diserap, maka untuk memenuhi kebutuhan tersebut output akuntansi biaya dapat direkayasa lebih lanjut agar menjadi informasi akuntasni manajerial.5 C. Fungsi Akuntansi Manajemen

a. Fungsi utama

Fungsi Utama dari manajemen adalah pengambilan keputusan. Manajemen didefinisikan sebagai pertimbangan yang hati-hati atas tindakan alternatif dan seleksi tindakan yang terbaik untuk menyelesaikan tujuan khusus.

Dilaksanakan oleh semua dari tiga tingkat manajemen, yaitu :

a) Tingkat atas (Presiden, Wakil Presiden, eksekutif kunci yang lain). b) Tingkat menengah (manajer divisi, manajer cabang, kepala departemen). c) Tingkat bawah (supervisior, kepala seksi atau kepala unit).

Posisi manajemen dapat diklasifikasikan berdasarkan fungsi dan berdasarkan wewenang serta tanggung jawab untuk memaksakan fungsi tersebut.6

b. Fungsi Lini

a) Bertanggung jawab untuk supervisi, bimbingan, dan pengambilan keputusan.

b) Melewati suatu lini, langsung dari presiden ke bawah dalam organisasi. c) Presiden mempertahankan pengendalian, tetapi mendelegasikan

wewenang.7

c. Fungsi Akuntansi dilihat dari ruang lingkupnya a) Manajer keuangan

Membutuhkan informasi terkait dengan aktifitas keuangan perusahaan seperti pendanaan modal kerja, beban biaya cost of fund terhadap sejumlah modal kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan, tingkat pengembalian investasi, tingkat pengembalian modal, rasio keuangan dan lainnya.

b) Manajer Produksi

Membutuhkan data informasi mengenai rincian biaya Cost of good sold atau harga pokok produksi seperti total biaya produksi, biaya per unit produk,

5 Samryn, Akuntansi Manajerial Suatu Pengantar, cet. Ke 1 (Jakarta: Pt. Raja Grafindo Persada, 2001), hlm. 2.

6 Drs. Amin Widjaja Tunggal, Akuntansi Biaya, (Jakarta: Pt. Rineka Cipta, 1993), hlm. 3.

(4)

beban tenaga kerja langsung, serta biaya overhead lainnya yang secara langsung berperan dalam proses produksi.

c) Manajer Pemasaran

Membutuhkan data informasi seluruh komponen biaya terkait dalam penetapan harga jual produk, penentuan sistem penjualan secara kredit atau tunai, beban komisi penjualan, marketing fee, serta informasi nilai discount untuk produk tertentu dalam rangka peningkatan volume penjualan.

d) Pihak Top Manajemen

Membutuhkan informasi ini terkait pengambilan kebijakan strategis perusahaan misalnya dalam penyusunan anggaran, ekspansi usaha, diversifikasi produk, maupun kebijakan investasi lainnya.8

D. Prinsip Akuntansi Manajemen

Prinsip akuntansi manajemen adalah sebagai berikut:9

a. Membantu manajer menjalankan peran mereka dalam melakukan kegiatan

perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan.

b. Informasi akuntansi manajemen untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan

masalah, dan untuk mengevaluasi kinerja.

E. Tujuan Akuntansi Manajemen Akuntansi Manajemen

Tujuannya adalah perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan.10 a. Untuk memberikan informasi yang dibutuhkan untuk perencaan, penilaian dan

pengendalian operasi, mengamankan aktiva organisasi dan mengkomunikaskan dengan pihak luar yang berkepentingan.

b. Untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan strategik, taktis dan operasi serta membantu mengkoordinasi pengaruh dari organisasi secara keseluruhan. Sesuai dengan NAA, untuk memenuhi tujuan tersebut, akuntansi manajemen:

a. Menerima Tanggung Jawab

a) Perencanaan b) Penilaian c) Pengendalian

d) Memastikan akuntanbilitas sumber daya dan pelaporan eksternal.

b. Melaksanakan Aktivitas-aktivitas Pokok

a) Pelaporan b) Interpretasi

c) Manajemen sumber daya

d) Pengembangan sistem informasi

8 http://www.seputarilmu.com/2015/12/pengertian-tujuan-fungsi-fungsi.html, dikutip Selasa, 28 Februari 2017, pukul 04:00.

9 http://www.seputarilmu.com/2015/12/pengertian-tujuan-fungsi-fungsi.html, dikutip Selasa, 28 Februari 2017, pukul 04:00.

(5)

e) Implementasi teknologi f) Verifikasi

g) Administrasi.

c. Melaksanakan Proses Operasional

a) Indentifikasi b) Pengukuran c) Akumulasi d) Analisis e) Penyiapan f) Interpretasi g) Komunikasi.

F. Konsep Dasar Akuntansi Manajemen

Konsep Biaya (cost ) adalah sejumlah pengorbanan sumber daya ekonomi (kas atau equifalen kas) untuk melakukan suatu kegiatan yang diharapkan akan menghasilkan mamfaat ekonomi (pendapatan) dimasa yang akan datang. Sejumlah kas yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku akan menjadi biaya bahan baku tersebut. Demikian juga upah tenaga kerja yang dibayarkan dan overhead pabrik yang digunakan untuk memproduksi produk jadi, merupakan biaya produk jadi tersebut. Sebelum terjual, produk jadi tersebut merupakan aktiva yang disajikan dineraca sebesar biayanya. Jika produk jadi tersebut terjual, maka biaya yang melekat padanya akan disajikan sebagai beban (expensive) dilaporan laba rugi.11

1.5 Ruang Lingkup Akuntansi Manajemen A. Peran Akuntansi Manajemen

Peranan akuntansi pada umumnya, dan manajemen pada khususnya sangat penting dalam menyediakan informasi bagi masyarakat secara keseluruhan, terutama bagi pengambil keputusan, para manajer, dan profesional. Akuntansi manajemen memiliki tanggung jawab dalam mediator konflik. Hal ini berarti bahwa akuntansi manajemen dapat membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan agar sumber-sumber ekonomi yang dikuasainya atau kekayaan perusahaan dapat dialokasikan dan di transformasikan secara lebih efektif serta efisien, termasuk pula tanggung jawab untuk memberikan informasi mengenai aspek-aspek disfungsional yang ditimbulkan oleh konflik-konflik intra organisasi.

Sistem informasi akuntansi pada suatu organisasi memiliki dua subsistem utama, yaitu sistem akuntansi manajemen dan sistem akuntansi keuangan. Kedua sistem akuntansi tersebut berbeda tujuan, sifat masukan dan jenis proses yang digunakan untuk mengubah masukan menjadi keluaran. Adapun sistem informasi

(6)

akuntansi keuangan digunakan bagi pihak eksternal, sedangkan sistem informasi akuntansi manajemen digunakan bagi pihak internal.

Sistem akuntansi manajemen menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi para pemakai intern (para manajer dan profesional) untuk memenuhi tujuan-tujuan manajemen tertentu sehingga mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan. Inti dari sistem informasi akuntansi manajemen adalah proses yang dideskripsikan oleh aktivitas-aktivitas seperti pengumpulan, pengukuran, penyimpanan, analisis, pelaporan dan pengelolaan informasi. Sistem informasi akuntansi manajemen tidak terikat oleh kriteria formal apapun yang mendefinisikan sifat dari proses, masukan, atau keluarannya sehingga kriterianya fleksibel dan berdasarkan pada tujuan manajemen. Sistem akuntansi manajemen memiliki tiga tujuan umum : (Hansen, 2009:4)

a. Menyediakan informasi untuk perhitungan biaya jasa, produk, atau objek lainnya yang ditentukan oleh manajemen. Oleh karenanya, implementasi penyediaan informasi untuk perhitungan-perhitungan biaya oleh manajemen digunakan untuk mengevaluasi ketepatan keputusan yang dirancang untuk meningkatkan produktivitas, menurunkan biaya, memperluas pangsa pasar dan meningkatkan laba.

b. Menyediakan informasi untuk perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan. Oleh karenanya, informasi dibutuhkan untuk mengidentifikasi berbagai peluang untuk perbaikan dan mengevaluasi kemajuan yang telah dicapai dalam mengimplementasikan berbagai tindakan yang didesain untuk menciptakan perbaikan.

c. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan. Oleh karena itu, pentingnya pengambilan keputusan dengan memilih atau beberapa strategi yang paling masuk akal dalam memberikan jaminan pertumbuhan dan kelangsungan hidup jangka panjang bagi perusahaan.

(7)

kinerja dan komunikasi pribadi. Hasil keluaran tersebut akan digunakan oleh pihak intern dalam pengambilan keputusan. Penggunaan sistem informasi akuntansi manajemen tidak hanya digunakan pada perusahaan manufaktur, tetapi juga digunakan pada perusahaan perdagangan, jasa dan nirlaba.

Mulyadi (2001) mengemukakan bahwa terdapat dua garis besar peranan dari akuntansi manajemen, antara lain :

a. Peran Akuntansi Manajemen Sebagai Suatu Tipe Akuntansi

Peran akuntansi manajemen sebagai sistem pengolah informasi keuangan dalam perusahaan dibagi menjadi tiga tingkat perkembangan:12

a) Pencatat Skor(score keeping)

Dalam pengelolaan perusahaan, manajemen melakukan perencanaan aktivitas dan pengendalian pelaksanaan rencana aktivitasnya. Akuntansi manajemen berperan dalam menyediakan informasi keuangan bagi penyusun rencana aktivitas, yang memberikan informasi sebagai dasar untuk mengalokasikan sumber daya kepada berbagai aktivitas yang direncanakan. Akuntansi manajemen juga berperan besar dalam menyajikan informasi umpan balik kepada manajemen mengenai pelaksanaan rencana aktivitas yang telah disusun. Akuntansi manajemen mencatat skor dan mengkomunikasikan skor kepada manajer yang bersangkutan untuk memungkinkan manajemen mengevaluasi pelaksanaan rencana yang telah disusun. Untuk memenuhi fungsi sebagai pencatat skor bagi manajemen, akuntansi manajemen harus memenuhi persyaratan : teliti, relevan, dan andal (reliable).

b) Penarik Perhatian Manajemen(attention directing)

Sebagai penarik perhatian manajemen, akuntansi menyajikan informasi penyimpangan pelaksanaan rencana yang memerlukan perhatian manajemen, agar manajemen dapat merumuskan tindakan untuk mencegah berlanjutnya penyimpangan yang terjadi. Tahap perkembangan ini hanya dapat dicapai, jika akuntansi manajemen telah dapat menjadi pencatat skor yang baik.

(8)

c) Penyedia Informasi untuk Pemecah Masalah(problem solving)

Tahap perkembangan ini merupakan akibat lebih lanjut dari status perkembangan yang sebelumnya telah dicapai, yaitu sebagai pencatat skor dan sebagai penarik perhatian. Jika manajemen telah mengandalkan informasi yang dihasilkan oleh akuntan manajemen, maka mereka akan selalu mengundangnya dalam setiap pengambilan keputusan pemecahan masalah yang akan mereka lakukan.

b. Peran Akuntansi Manajemen Sebagai Suatu Tipe Informasi

(9)

mengakibatkan mereka membangun suatu keyakinan bahwa satu-satunya tujuan bisnis adalah memaksimumkan kekayaan bersih. Tujuan memaksimumkan laba harus dibatasi dengan persyaratan bahwa laba dicapai dengan cara-cara yang legal dan etis, sesuai dengan kode etik perusahaan atau standar etika tertentu. Efeknya, timbulah beberapa sertifikasi khusus yang ditujukan bagi akuntan manajemen, antara lain:13

a) CMA (Certificate in Management Accounting)

Sertifikasi yang didesain untuk memenuhi kebutuhan khusus para akuntan manajemen. Salah satu tujuan CMA adalah membuat akuntansi manajemen menjadi disiplin ilmu yang diakui, profesional, dan terpisah dari profesi akuntan publik.

b) CPA (Certificate in Public Accounting)

Utamanya ditujukkan bagi mereka yang berpraktik sebagai akuntan publik tetapi banyak akuntan manajemen yang memilikinya karena sertifikat ini sangat diakui.

c) CIA (Certificate in Internal Auditing)

Sertifikasi bagi auditor internal dan didesain untuk memiliki kompetensi teknis yang memadai.

B. Perbedaan dan Persamaan Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan

Secara spesifik perbedaan berbagai aspek akuntansi keuangan dengan akuntansi manajerial dapat dilihat pada peraga 1.1.14

Aspek Perbedaan Akuntansi Keuangan Akuntansi Manajerial

Pemakai Laporan Laporan kepada pihak luar

organisasi seperti pemilik, pemerintah, kreditor, dan investor

Laporan kepada pihak dalam organisasi untuk perencanaan pengarahan dan motivasi pengendalian, dan evaluasi kinerja

Orientasi Keputusan Penekanan pada ikhtisar konsekuensi keuangan dari kegiatan masa lalu

Penekanan pada

keputusan-keputusan yang

13 http://akunman.blogspot.co.id/2015/02/ruang-lingkup-akuntansi-manajemen.html, dikutip Selasa, 28 Februari 2017, pukul 04:30.

(10)

Akurasi Perhitungan Memerlukan ketepatan perhitungan data

Lebih memerlukan ketepaan waktu informasi

Segmentasi Informasi Hanya menyiapkan ikhtisar

data untuk keseluruhan organisasi

Menyiapkan laporan segmen tentang departemen, produk, pelanggan dan pegawai

Standar Akuntansi Hanya mengikuti PABU

(prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum)

Tidak harus mengikuti prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum

Rentang Waktu Rentang waktu kurang

fleksibel; biasanya setahun atau triwulan

Rentang waktu fleksibel, bervarisasi dari jam, hingga 15

Memusatkan perhatian pada pengukuran dan pelaporan untuk mempengaruhi perilaku Lebih banyak menggunakan ilmu pengetahuan tentang keputusan ekonomi dan perilaku

Sifat Wajib Wajib untuk pelaporan

eksternal

Tidak wajib

Pemakai Laporan. Pihak-pihak luar perusahaan sangat berkepentingan terhadap informasi akuntansi keuangan yang menunjukkan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Untuk memenuhi kebutuhan manajemen dalam menjalankan fungsi-fungsinya informasi akuntansi keuangan tidak cukup memadai sebagai input dalam pengambilan berbagai keputusan internal. Oleh karena itu kemudian dikembangkan akuntasni manajemen yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan para pengambil keputusan internal.

(11)

pada dokumen dasar yang menjadi bukti bahwa telah terjadi transaski yang valid untuk diproduksi.

Akuntansi manajerial mementingkan relevansi dan fleksibilitas data. Data akuntansi keuangan diharapkan menjadi obyektif dan dapat diuji. Bagaimanapun, untuk pemakaian internal, manajer sering lebih berkonsentrasi pada penerimaan informasi yang relevan dibanding dengan informasi yang sepenuhnya obyektif atau bahkan dapat diuji. Sistem informasi akuntansi manajerial akan cukup fleksibel untuk menyediakan data yang relevan untuk setiap keputusan tertentu.

Akuntansi manajerial kurang menekankan pada presisi. Ketepatan waktu sering lebih penting dari presisi bagi manajer. Bila suatu keputusan harus dibuat, seorang manajer akan lebih baik segera membuat taksiran-taksiran daripada menunggu untuk mendapatkan suatu jawaban yang lebih tepat berdasarkan data yang lengkap sesuai kebutuhannya. Agar mendekati keadaan yang sebenarnya, penaksiran-penaksiran tersebut dapat didasarkan pada asumsi-asumsi yang dianggap paling rasional. Dalam akuntansi keuangan, sekalipun masih menggunakan unsur-unsur penaksiran alam berbagai item perhitungannya, namun apabila suatu kebijakan akuntansi sudah ditetapkan maka ketepatan perhitungan yang konsisten dengan kebijakan tersebut menjadi penting. Ruang lingkup estimasi ini pun tidak sampai menyangkut proyeksi data kedepan tetapi terbatas pada taksiran alokasi biaya tenggelam atau taksiran biaya yag masih harus dibayar sebagai konsekuensi menggunakan sumber daya ekonomi pada masa lalu atau saat ini. Dari segi presisi, alokasi sumber daya tersebut seara total pada akhirnya akan sama dengan nilai total biaya tenggelam yang dialokasikan.

Informasi akuntansi manajerial cenderung tersegmentasi. Akuntansi keuangan terutama berkosentrasi pada pelaporan untuk perusahaan secara keseluruhan. Akuntansi menejerial lebih berfokus pada bagian, atau segmen dari sebuah perusahaan. Hal ini menjadi penting karena manajemen tidak cukup informasi untuk melaksanakan fungsinya bila hanya mengandalkan total informasi bagi perusahaan secara keseluruhan. Informasi akuntansi manajerial juga harus dirinci dalam sistem informasi yang menunjang komunikasi vertikal dan horizontal dalam berbagi jenjang organisasi, sesuai batas-batas tanggung jawab manajer yang bersangkutan.

(12)

lingkup informasi akuntansi sesuao yang diinginkannya. Disisi lain, karena laporan akuntansi keuangan disiapkan untuk pemakai luar maka harus disiapkan sesuai dengan pinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (PABU). Hal ini terutama berhubungan dengan karakteristik pemakaiannya yang heterogen dari luar perusahaan disamping untuk kebutuhan intern. Guna memenuhi keseragaman daa dasar untuk interprestasi atas informasi yang disajikan manajemen maka dibutuhkan adopsi atas standar pelaporan yang berlaku umum dan seragam bagi dunia bisnis dalam suatu wilayah tertentu dimana prinsip-prinsip tersebut digunakan. Prinsip akuntansi seperti ini disusun oleh ikatan akuntan di masing-masing negara. Sebagai prinsip akuntasni yang berlaku umum di Indonesia misalnya, dikenal Standar Akuntansi Keuangan yang disusun dan diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia

Rentang Waktu. Rentang waktu informasi akuntansi manajemen berbeda dengan yang diterapkan dalam akuntansi keuangan. Dalam akuntasni keuangan rentang waktu informasi yang disajikan kebanyakan mengikuti tahun takwim selama 12 bulan. Alternaltif lain informasi akuntansi dapat disajikan dalam rentang waktu yang lebih pendek, yang biasa disebut laporan interim. Dalam akuntasn manajemen rentang waktu dapat bervariasi dari rentang waktu yang sangat pendek dari hitungan jam sampai dengan jangka menengah, dan jangka panjang sampai 15 atau 25 tahun. Semakin besar investasi, biasanya semakin dibutuhkan informasi akuntansi dalam rentang waktu yang lama, dan disisi lain semakin tinggi fluktuasi pasar semakin dibutuhkan informasi yang berjangka waktu lebih pendek.

Efek perilaku. Akuntansi manajemen memberikan efek perilaku yang lebih besar. Laporan-laporannya menjadi dasar pengukuran kinerja internal dan mendorong perubahan perilaku pada para manajer. Misalkan bila manajemen perusahaan menetapkan anggaran yang menunjukkan program peningkatan penjualan sebesar 50% dari kinerja tahun sebelumnya, maka anggaran tersebut akan mendorong manajer pemasaran untuk bekerja ekstra keras sebagai respon dari laporan tersebut. akuntansi keuangan lebih menekankan pada proses pengkomunikasian hasil yang dicapai dalam periode waktu tertentu. Penyajian laporannya lebih didasarkan pada fakta yang obyektif dan sedikit memertimbangkan efek perilaku yang akan terjadi sebagai reaksi atas laporan tersebut.

(13)

harus mempertimbangkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan bahkan ilmu tentang kebijakan publik sebagai faktor-faktor kendala dimana sebuah bisnis menjalankan aktivitasnya. Kebutuhan variasi disiplin ilmu ini terutama disebabkan perbedaan keputusan yang diperlukan sesuai kondisi lingkungan pemakai informasi.

Akuntansi manajerial tidak wajib. Akuntansi keuangan sifatnya wajib, dalam pengertian harus dibuat. Bagi perusahaan-perusahaan yang menggunakan dana masyarakat perlu melaporkan kinerjanya secara periodik kepada masyarakat luas. Pemerintah berkepentingan terhadap laporan akuntasni keuangan, minimal untuk memenuhi persyaratan pelaporan pajak-pajak perusahaan. Akuntansi menejerial disisi lain tidak bersifat wajib. Karena akuntansi manajerial sepenuhnya optional, maka persoalan pentingnya lebih ditekankan pada aspek manfaat informasinya daripada faktor kewajiban mengadakan laporannya.

Selain memiliki perbedaan antara akuntansi keuangan dan manajemen juga memiliki persamaan yaitu :

a. Keduanya dibangun atas dasar pertanggung jawaban (stewardship), manajemen sebagai wakil perusahaan harus mempertanggung jawabkan keuangan dan operasional perusahaan kepada semua pihak yang berkepentingan. Akuntansi keuangan berkaitan dengan operasi perusahaan secara keseluruhan, sed angkan akuntansi manajemen berkaitan dengan satuan

satuan pertanggungjawaban untuk menyediakan laporan pertanggungjawaban yang lebih terinci.

b. Akuntansi keuangan dan akuntansi pertanggungjawaban dibangun dalam suatu sistem akuntansi umum, tidak dalam suatu sistem yangterpisah. Selain karena penyelenggaraan dua sistem yang terpisahdilaranag oleh pihak yang berwenang, hal tersebut juga akan sangatmahal untuk diimplementasikan karena memerlukan buku-bukuakuntansi, waktu dan tenaga ekstra.15

C. Informasi Akuntansi dan Fungsi Manajemen

Hasil akhir dari aktivitas para manajer yang dirasakan pelanggan tidak terjadi begitu saja, tetapi hal itu merupakan hasil dari upaya manajer yang harus memvisualisasikan dan bersama-sama melaksanakan proses yang dibutuhkan untuk menjalankan suatu pekerjaan. Secara sistematis proses manajemen meliputi perencanaan, motivasi, dan pengarahan, serta pengendalian. Dalam berbagai buku

(14)

teks manajemen, fungsi-fungsi manajemen ini juga secara eksplisit diklasifikasikan menjadi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanakan, pengawasan dan pengendalian. Untuk itu manajemen membutuhkan informasi yang spesifik melalui proses yang sistematis dari dan untuk masing-masing fungsi riset dan pengembangan, prosuksi, distribusi, pemasaran, pelayanan pelanggan sesuai dengan jenjang manajemen pemakai informasi.16

Perencanaan meliputi pemilihan suatu cara pelaksanaan dan penjelasan yang rinci mengenai cara mengimplemantasikan suatu tindakan. Dalam rangka perencanaan, manajemen membutuhkan informasi akuntansi yang disusun berdasarkan pengealaman masa lalu. Perencanaan ini sekaligus merupakan proses penetapan tujuan yang harus dicapai dalam jangka waktu tertentu. Berdasarkan rencana ini kemudian melaksanakan tahapan kegiatan selanjutnya dalam satu platform yang menjadi pedoman pelaksanaan kegiatan operasional, pengambilan keputusan-keputusan taktis dan strategis pada tiap jenjang manajemen.

Fungsi pengarahan dan motivasi meliputi proses mobilisasi manusia dan sumber daya yang lain untuk melaksanakan rencana dan menjalankan operasi rutin. Dengan adanya rencana yang ditetapkan maka langkah selanjutnya adalah mengarahkan dan memotivasi sumber daya manusia yang dilibatkan dalam pelaksanaan rencana dimaksud. Termasuk dalam aktivitas ini adalah mengorganisasikan informasi sumber daya manusia yang tersedia sedemikian rupa dalam bentuk kelompok-kelompok kerja sehingga memungkinkan menjalankan tugasnya secara optimal.

Proses pengendalian terdiri dari suatu rangkaian aktivitas yang diharapkan dapat menjamin bahwa suatu rencana benar-benar dilaksanakan atau dimodifikasi sesuai dengan perubahan-perubahan yang terjadi. Apabila suatu rencana sudah dilaksanakan maka akan menghasilkan data reaalisasi yang baru. Proses pengawasan atau pengendalian dapat dilaksanakan dengan membandingkan rencana yang ditetapkan dengan informasi mengenai realisasi pelaksanaan rencana yang ditetapkan. Dari hasil analisis ini akan dilakukan tindakan-tindakan perbaikan bila tidak terdapat ketidak sesuaian yang cenderung merugikan perusahaan. Siklus ini perencanaan dan pengendalian merupakan arus kegiatan manajemen melalui perencanaan, pengarahan, motivasi, pengendalian, dan kemudian kembali lagi kepada perencanaan. Dengan

(15)

pengendalian ini dapat diharapkan bahwa kalaupun terjadi penyimpangan dari rencana semula maka penyimpangan itu tidak akan meleset terlalu jauh.17

Untuk mengoptimalkan pemanfaatan informasi akuntansi perlu dipahami keterkaitan fungsi manajemen dengan jenjang manajemen beserta kebutuhannya dalam suatu organisasi. Manajemen tingkat bawah (lower management) akan lebih membutuhkan informasi operasional sehari-hari. Manajemen tingkat menengah (middle management) banyak membutuhkan informasi untuk tujuan pengendalian secara taktis, sementara manajemen puncak (top management) lebih berfokus pada informasi untuk membuat keputusan-keputusan strategik. Pemahaman ini diperlukan untuk mengefisienkan pengadaan informasi serta mengefektifkan distribusi dan pemanfaatannya.

Informasi yang baik harus memenuhi syarat kesesuaian sumber, ruang lingkup, tingkat agregasi, horizon waktu,kekinian, dan akurasi informasi bagi level manajemen pemakainya. Hal ini menjadi penting karena informasi akuntansi merupakan bahan baku pembuatan keputusan yang berhubungan denga alokasi sumber daya pada tingkat perencanaan, pengarahan, motivasi, implementasi, maupun pengendalian. Integrasi lingkungan keputusan dengan informasi akuntansi yang baik diharapkan dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang efektif untuk dilaksanakan dalam satu siklus pengedalian bagi pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan. Semakin tinggi kualitas informasi yang digunakan maka semakin tinggi pula harapan akurasi keputusan yang dihasilkan daripadanya.

BAB III PENUTUP

1.6 Kesimpulan

Berdasarkan pada meteri diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa konsep dan ruang lingkup akuntansi manajemen adalah sebagai berikut:

Konsep akuntansi manajemen dalam makalah ini terdapat enam bagian, pertama adalah sejarah lahirnya akuntansi manajemen, kedua adalah pengertian akuntansi

(16)

manajemen, akuntansi manajemen adalah sistem akuntansi yang berkaitan dengan ketentuan dan penggunaan informasi akuntansi untuk manajer atau manajemen dalam suatu organisasi dan untuk memberikan dasar kepada manajemen untuk membuat keputusan bisnis yang akan memungkinkan manajemen akan lebih siap dalam pengelolaan dan melakukan fungsi kontrol, keempat adalah prinsip akuntansi manajemen yang mana prinsip tersebut terdapat dua yaitu penyedia informasi akuntansi dan membantu manajer, keempat adalah fungsi akuntansi manajemen, fungsi akuntansi manajemen dibagi menjadi 2 yaitu fungsi utama dan fungsi lini, kelima adalah tujuan, tujuan dari akuntansi manajemen adalah perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan, keenam adalah konsep dasar akuntansi manajemen.

Ruang lingkup akuntansi manajemen dalam makalah ini dibagi menjadi 3 bagian, pertama adalah peran akuntansi manajemen, yang mana peran akuntansi manajemen sebagai penyedia informasi magi manajer, kedua adalah perbedaan akuntansi manajemen dan keuangan, ketiga adalah informasi akuntansi manajemen dan fungsi manajemen.

1.7 Saran

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penulis sadar sepenuhnya tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

1. Amin Widjaja Tunggal, Drs. Akuntansi Biaya. Jakarta (PT. Rineka Cipta: 1993). 2. Samryn. Akuntansi Manajerial Suatu Pengantar. Jakarta (PT. Raja Grafindo: 2001). 3. Johnson dan Kaplan,“Relevance Lost: The Rise and Fall of Management Accounting” 4. Hariadi, Bambang, Akuntansi Manajemen, Jakarta (2002)

5. Ronald W. Hilton, ManagerialAccounting, Mc Graw-Hill, inc, 1991

(17)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Metode low pressure injection (LPI) dengan spesifikasi material material solvent free epoxy binder dan structural adhesive yang telah terbukti berhasil dengan baik

Nilai p kurang dari 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, yang artinya ada hubungan antara tingkat konsumsi energi dengan status gizi pada anak kelas 4, 5 dan 6 di SD

sebuah komunikasi yang tercipta dalam sebuah organisasi akan sangat mempengaruhi kinerja karyawan, karena semuanya tergantung pada kemampuan seseorang untuk mengkomunikasikan suatu

Pada saat ini kelompok pengusaha tahu kesulitan untuk menangani limbah tahunya, sehingga dari kelompok usaha tahu mempunyai gagasan (pendapat) tentang pemanfaat

Untuk Appeals to Principle, harian ini berusaha memberikan pesan. Walaupun, sudah disebutkan  pada  berita,  bahwa  Bali  masih dalam  keadaan  aman,  namun 

3. Mengetahui Pengaplikasian nasyid sebagai media dakwah. Memahami lebih dalam tentang strategi pembelajaran nasyid yang nanti akan peneliti ajarkan di kalangan ibu

Merujuk dari kebijakan pemerintah, maka urgensi perusahaan adalah kesejahteraan kesehatan termasuk penawaran khusus serta permintaan pesanan dengan jumlah