• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR 145A K/05/MEM/2002 DAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN NOMOR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR 145A K/05/MEM/2002 DAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN NOMOR"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

KEPUTUSAN BERSAMA

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR 145A K/05/MEM/2002 DAN

MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN NOMOR 104/MPP/Kep/2/2002 TANGGAL 19 FEBRUARI 2002

TENTANG

FORUM KOMUNIKASI PENGGUNAAN PRODUK DALAM NEGERI DI SEKTOR ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DAN

MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Menimbang :

a. bahwa untuk meningkatkan penggunaan produk dalam negeri, khususnya pada pelaksanaan pengadaan barang dan jasa di sektor energi dan sumber daya mineral, perlu dilakukan upaya terpadu lintas sektoral dalam menelaah dan merumuskan kebijaksanaan peningkatan penggunaan produk dalam negeri;

b. bahwa guna mendukung kelancaran pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu membentuk Forum Komunikasi Penggunaan Produk Dalam Negeri di Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral dalam suatu Keputusan Bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dan Menteri Perindustrian dan Perdagangan.

Mengingat :

1. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pertambangan (Lembaran Negara Tahun 1967 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2831);

2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian (Lembaran Negara Tahun 1984 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3274);

3. Undang-undang Nomor 15 Tahun 1985 tentang Ketenagalistrikan (Lembaran Negara Tahun 1985 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3317);

4. Undang-undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Tahun 2001Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4152);

5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2000 tentang Pelaksanaan Anggaran dan Belanja Negara;

6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2000 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Instansi Pemerintah;

7. Keputusan Presiden Nomor 228/M Tahun 2001 tentang Pembentukan Kabinet Gotong Royong;

8. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 102 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen;

9. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2001 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Departemen;

Memperhatikan :

Hasil pertemuan bilateral antara Menteri Perindustrian dan Perdagangan dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tanggal 30 Oktober 2001.

MEMUTUSKAN : Menetapkan :

(2)

Membentuk Forum Komunikasi Penggunaan Produk Dalam Negeri di Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), selanjutnya dalam keputusan ini disebut Forum Komunikasi dengan susunan keanggotaan dan kelompok bidang sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan Bersama ini.

KEDUA :

Forum Komunikasi sebagaimana dimaksud dalam diktum pertama mempunyaitugas sebagai berikut : 1. Melakukan pembinaan dan pengarahan dalam rangka peningkatan penggunaan produk dalam negeri dalam

kegiatan pengadaan barang dan jasa di sektor ESDM melalui :

a. Pemberdayaan perusahaan jasa rancang bangun, pengadaan dan konstruksi terintegrasi/EPC Nasional; b. Pemberdayaan perusahaan nasional melalui perbaikan sistem pengadaan barang dan jasa;

c. Peningkatan sistem pengawasan.

2. Melakukan inventarisasi permasalahan sesuai kelompok bidang masing-masing dalam pelaksanaan pengadaan barang dan jasa di sektor ESDM yang berkaitan dengan penggunaan produk dalam negeri;

3. Melakukan penelaahan terhadap permasalahan sebagaimana dimaksud dalam angka 2; dan

4. Merumuskan hasil telaahan sebagaimana dimaksud dalam angka 3 sesuai kelompok bidang masing-masing. KETIGA :

Untuk menunjang pelaksanaan tugas Forum Komunikasi, maka Ketua Forum Komunikasi dapat membentuk, mengangkat dan mengganti Sekretariat dan Anggota Sekretariat.

KEEMPAT :

Dalam melaksanakan tugasnya :

a. Masing-masing Ketua Kelompok Bidang bertanggung jawab dan wajib menyampaikan laporan tertulis kepada Ketua Forum Komunikasi;

b. Ketua Forum Komunikasi bertanggung jawab dan wajib menyampaikan laporan tertulis kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dan Menteri Perindustrian dan Perdagangan.

KELIMA :

Penyelenggaraan Pertemuan Forum Komunikasi dilaksanakan setiap 3 (tiga) bulan untuk tingkat pejabat Eselon I dan setiap 6 (enam) bulan untuk tingkat Menteri atau sesuai kebutuhan dan kepentingannya yang dikoordinasikan oleh Ketua Forum Komunikasi.

KEENAM :

Forum Komunikasi menjalankan tugasnya terhitung mulai tanggal ditetapkan Keputusan Bersama ini sampai dengan tanggal 31 Desember 2002.

KETUJUH :

Segala biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas Forum Komunikasi dibebankan pada anggaran Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral dan Departemen Perindustrian dan Perdagangan.

KEDELAPAN :

Keputusan Bersama ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta

Pada tanggal 19 Februari 2002

MENTERI PERINDUSTRIAN DAN MENTERI ENERGI DAN

PERDAGANGAN SUMBER DAYA MINERAL

ttd. ttd.

(3)

LAMPIRAN SUSUNAN KEANGGOTAAN FORUM KOMUNIKASI

PENGGUNAAN PRODUK DALAM NEGERI DI SEKTOR ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

N O.

NAMA/JABATAN INSTANSI JABATAN DALAM

FORUM KOMUNIKASI

(1) (2) (3) (4)

1. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral

Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral

Pembina 2. Menteri Perindustrian dan

Perdagangan

Departemen Perindustrian dan Perdagangan Pembina 3. Direktur Jenderal ILMEA Departemen Perindustrian dan Perdagangan Ketua 4. Kepala Badan Penelitian dan

Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral

Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral

Wakil Ketua

5. Sekretaris Ditjen ILMEA Departemen Perindustrian dan Perdagangan Sekretaris 6. Sekretaris Badan Penelitian dan

Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral

Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral

Wakil Sekretaris

7. Direktur Jenderal MIGAS Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral

Anggota 8. Direktur Jenderal Listrik dan

Pemanfaatan Energi

Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral

Anggota 9. Direktur Utama Pertamina Pertamina Anggota 10. Direktur Utama PT. GAS Negara

(Persero)

PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Anggota 11. Kepala Biro Umum Sumber Daya

Mineral

Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral

Anggota 12. Kepala Biro Hukum dan Humas Departemen Energi dan Sumber Daya

Mineral

Anggota 13. Direktur Teknik

Ketenagalistrikan

Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral

Anggota 14. Direktur Pembinaan Pengusahaan

Minyak dan Gas Bumi

Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral

Anggota 15. Direktur Energi Baru Terbarukan

dan Konservasi Energi

Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral

Anggota 16. Kepala Biro Hukum dan

Organisasi

Departemen Perindustrian dan Perdagangan Anggota 17. Direktur Industri Logam Mesin

dan Maritim

Departemen Perindustrian dan Perdagangan Anggota

I. Kelompok Bidang EPC

18. Pandri Prabono GAPENRI Ketua Bidang

19. Subandi Pertamina Wakil Ketua Bidang

20. Nugraha Sukmawidjaja Departemen Perindustrian dan Perdagangan Sekretaris Bidang

(4)

22. Safiun GAMMA Anggota

23. Abas Suryawijaya GAPIPA Anggota

24. Buoy Suryadi APPI Anggota

25. Samiudin PT. PLN (Persero) Anggota

26. Supriyo Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral

Anggota

27. M. Wawan Tjandra APKABEL Anggota

28. Achmad Yunus Premier Oil Anggota

29. Yogi Prayogi Conoco Anggota

30. Agus Triwiyono Devon Energy Anggota

31. Aswin Lubis Tota Fina Elf Anggota

II. Kelompok Bidang Jasa Perdagangan, Pengawasan dan TKA

32. Heroe Wiedjatmoko FKPPBJ Ketua Bidang

33. R. Sumardji Pertamina Wakil Ketua Bidang

34. Novian M. Thaib Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral

Sekretaris Bidang 35. Soerjono Departemen Perindustriand dan Perdagangan Anggota

36. Eka Marsudi Pertamina Anggota

37. Sutisna Prawira Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral

Anggota 38. Lulua Husein Departemen Perindustrian dan Perdagangan Anggota

39. Franki Setiadi GAPIPA Anggota

40. Pandji A. Ariaz PT. Caltex Pacific Indonesia Anggota

41. Sadik Algadri APWI Anggota

42. Bambang Purwohadi APMI Anggota

43. Indrajid MKI Anggota

44. Sadirin Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral

Anggota

45. Isbagyo INPEMIGAS Anggota

46. Chris Pudjianto Devon Energy Anggota

47. Ngurah Kresna BP Anggota

48. Rizal Kamal Maxus Anggota

III. Kelompok Bidang Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN), Preferensi dan Bantuan Luar Negeri

49. Eddy Purnomo Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral

Ketua Bidang

50. Sunoto Murbini Pertamina Wakil Ketua Bidang

51. Megatono Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral

Sekretaris Bidang

52. Bambang Raharjo Pertamina Anggota

53. Herman Supriadi Departemen Perindustrian dan Perdagangan Anggota 54. Subijantoro Departemen Energi dan Sumber Daya

Mineral

Anggota 55. Kusnia Abdurrahman PT. Surveyor Indonesia Anggota 56. Deden Sukama Departemen Energi dan Sumber Daya Anggota

(5)

Mineral

57. Dwi Ananto Vico Indonesia Anggota

58. S. Budiono Exxon Mobil Indonesia Anggota

59. Juang Laksanto Unocal Indonesia Anggota

60. Idham Lubis Gulf Oil Anggota

MENTERI PERINDUSTRIAN DAN MENTERI ENERGI DAN

PERDAGANGAN SUMBER DAYA MINERAL

ttd. ttd.

Referensi

Dokumen terkait

1) Nasabah datang ke BRI. 2) Bertemu Customer service untuk mengajukan permohonan dan memenuhi persyaratan. 3) Berkas-berkas dari customer service diserahkan ke kepala unit. 4)

Luas lahan sawah pada prioritas pertama yang sesuai dengan kebijakan Pola Ruang RTRW Kabupaten Garut Tahun 2011-2031 adalah sebesar 1,742 ha atau setara dengan 21.51% dari

Karakteristik pembelajaran modul sperti diuraikan di muka meliputi : (1) Merupakan paket untuk belajar secara individual (self contained, self instructional package), (2)

Dalam memenuhi kebutuhan spiritualitasnya, orang Jawa harus memenuhi dimensi spiritulitas yang disesuaikan dengan pandangan spiritualitas dari budaya Jawa, sejumlah

3 Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada

SMPN 2 Wedung Demak terletak di antara Desa Tedunan dan Desa Kendalasem. Disana pendidikan tidak dianggap begitu penting karena masyarakat lebih mementingkan kerja

Beberapa faktor yang menyebabkan caplak sebagai vektor yang efektif adalah: (a) caplak dapat melekat kuat pada inangnya dengan menggunakan

Jadi, masalah yang akan dikaji adalah apakah pikukuh tilu ( Tritangtu di Bumi ) - yang merupakan konsep pemerintahan Sunda masa lalu - masih digunakan oleh