• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rumus Perhitungan Lembur Dengan Mengunakan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Rumus Perhitungan Lembur Dengan Mengunakan"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Rumus Perhitungan Lembur dengan

mengunakan

excel

7 Votes

Pertama-tama Mengapa upah lembur dihitung dari 1/173 upah sebulan ? begini ceritanya :

Dalam satu tahun ada 52 minggu

Jadi dalam 1 bulan = 52/12 = 4,333333 minggu. Total jam kerja/minggu = 40 jam

Jadi Total jam kerja dalam 1 bulan = 40 X 4,33 = 173,33 dibulatkan menjadi 173 jam maka untuk menghitung upah per jam yaitu upah perbulan / 173

Cara perhitungan dengan mengunakan Ms Excel :

Bagaimana caranya menghitung jumlah jam lembur karyawan lewat rumusan Excell. Dimana kalau lewat 15 menit akan digenapkan menjadi 30 menit, tapi kalau kurang menitnya menjadi nol.

Misal jumlah jam lembur 1 jam 15 menit atau kurang maka akan dihitung 1 jam saja. Tapi kalau jumlah jam lemburnya 1 jam 16 menit maka dihitung 1 jam 30 menit. Dari utak-atik program Excel maka ditemukan bentuk rumusan tabel dibawah ini :

Kolom Start : menyatakan awal jam lembur

Kolom End : Menyatakan jam karyawan pulang lembur. Kolom duration : untuk mengetahui lamanya lembur Kolom Minute : untuk mengetahui menit dari jam. Kolom Adj : untuk penyesuaian menit

(2)

Merupakan hasil akhir dari perhitungan.

User hanya diperbolehkan mengisi kolom start dan kolom end saja. Sedangkan kolom yang lainnya sudah diisi rumus.

Isi rumusnya sebagai berikut

Pada Kolom C3 diisi rumus : =B3-C3

Pada Kolom D3 diisi dengan rumus : =Minute(C3)

Pada Kolom E3 diisi dengan rumus : =IF(Minute(C3)>15;30;0) Pada Kolom F3 diisi dengan rumus : =Hour(C3)

Pada kolom G3 diisi dengan rumus : =E3

Untuk baris selanjutnya kita tinggal mencopy dari isi-isi rumus tersebut, sehingga kita bisa menghitung jumlah jam kerja karyawan pada saat itu dalam waktu yang lebih ringkas apalagi jumlah karyawan sampai seratus keatas. Sampai disini dulu tulisan saya smoga bermanfaat.

(3)

Cara Menghitung Upah

Lembur

Dasar yang dipakai dalam perhitungan ini adalah Keputusan Menakertrans NOMOR KEP. 102/MEN/VI/2004 TENTANG WAKTU KERJA LEMBUR DAN UPAH KERJA LEMBUR

Yang dimaksud upah lembur adalah upah yang berhak diterima oleh pekerja atau buruh diluar waktu kerja yang telah ditentukan, yakni melebihi 7 (tujuh) jam sehari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu) minggu atau 8 (delapan) jam sehari, dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu) minggu atau upah yang diterima pada hari istirahat mingguan dan atau pada hari libur resmi yang ditetapkan Pemerintah.

Upah lembur dihitung per-jam.

Untuk mengetahui berapa upah lembur per-jam, maka harus diketahui dulu berapa upah pokok kita:

(1) Jika upah pekerja/buruh dibayar secara harian, maka penghitungan besarnya upah sebulan adalah upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima) bagi pekerja/buruh yang bekerja 6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu) minggu atau dikalikan 21 (dua puluh satu) bagi

pekerja/buruh yang bekerja 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu) minggu.

(2) Jika upah pekerja/buruh dibayar berdasarkan satuan hasil, maka upah sebulan adalah upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.

(3)Dalam hal pekerja/buruh bekerja kurang dari 12 (dua belas), maka upah sebulan dihitung berdasarkan upah rata-rata selama bekerja dengan ketentuan tidak boleh lebih rendah dari upah minimum.

Cara perhitungan upah kerja lembur sebagai berikut : Upah sejam adalah 1/173 kali upah sebulan.

Angka 1/173 didasarkan pada perhitungan sbb: Dalam satu tahun ada 52 minggu

Jadi dalam 1 bulan = 52/12 = 4,333333 minggu. Total jam kerja/minggu = 40 jam

Jadi Total jam kerja dalam 1 bulan = 40 X 4,33 = 173,33 dibulatkan menjadi 173 jam maka untuk menghitung upah per jam yaitu upah perbulan / 173

Misal Upah jam sebulan Mr. James adalah Rp. 1.300.000,- maka upah se-jam Mr.James adalah 1.300.000 / 173 = 7.514.,5

Upah yang dijadikan patokan dalam penghitungan upah lembur adalah GP (gaji pokok)

ditambah Tunjangan Tetap, sementara Tunjangan Tidak Tetap tidak bisa dipakai sebagai dasar perhitungan upah lembur.

(4)

Untuk memudahkan perumusan maka secara simpel boleh kita rumuskan sbb: L1 = 1,5 kali upah sejam

L2 = 2 kali upah sejam. L3 = 3 kali upah sejam. L4 = 4 kali upah sejam

Melihat rumusan diatas maka perhitungan upah lembur untuk yang hari kerjanya 6 hari dapat dilihat sbb;

1. Apabila kerja lembur dilakukan pada hari kerja maka perhitungannya adalah: 1 Jam pertama dihitung (L1), 6 jam berikutnya dihitung (L2)

2. Apabila kerja lembur dilakukan pada hari istirahat mingguan dan/atau hari libur resmi maka :

7 (tujuh) jam pertama dihitung (L2) jam ke 8 (delapan) dihitung (L3) dan jam ke 9 (sembilan) dst dihitung (L4)

Sementara perhitungan upah lembur untuk yang hari kerjanya 5 hari dapat dilihat sbb; 1. Apabila kerja lembur dilakukan pada hari kerja maka perhitungannya adalah: 1 Jam pertama dihitung (L1), jam berikutnya dihitung (L2)

2. Apabila kerja lembur dilakukan pada hari istirahat mingguan dan/atau hari libur resmi maka : 8 (delapan) jam pertama dihitung (L2) jam ke 9 (sembilan) dibayar (L3) dan jam ke 10 (sepuluh) dst dihitung (L4)

Contoh penghitungan:

Gaji pokok James adalah Rp.1.250.000 tunjangan tetapnya sebesar Rp.50.000,-. James bekerja dengan sistem 6 hari kerja. Bulan ini james lembur terusan (lembur pada hari kerja) sebanyak 3 hari masing-masing 4 jam, serta pada saat hari libur kerja james lembur 1 hari selama 10 jam!

Dari pernyataan tsb didapat: L1 sebanyak 3 jam

L2 sebanyak 16 jam L3 sebanyak 1 jam L4 sebanyak 2 jam

Upah sejam james adalah = 1.300.000/173 = Rp.7.514,5 Dengan demikian maka:

L1 = 3 x 1.5 x 7.514,5 = 33.815,5 L2= 16 x 2 x 7.514,5 = 240.464,0 L3= 1 x 3 x 7.514,5 = 22.543.5 L4= 2 x 4 x 7.514,5 = 60.116,0 Jadi total upah lembur james adalah:

(5)

= L1 + L2 + L3 + L4

= 33.815,5 + 240.464,0 + 22.543,5 + 60.116,0 = Rp. 356.939,0

(6)

Cara Menghitung

Pesangon

Uang Pesangon diberikan kepada pekerja yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK). Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dapat dikelompokan kedalam beberapa penyebab yakni: 1. PHK karena kemauan sendiri (mengundurkan diri)

2. PHK karena pekerja melakukan kesalahan berat (melakukan tindak pidana/perdata) 3. PHK karena pengusaha melakukan kesalahan berat (melakukan tindak pidana/perdata) 4. PHK karena Force Majeour

5. PHK karena Perusahaan melakukan effisiensi 6. PHK karena Perusahaan pailit

7. PHK karena pekerja ditahan pihak berwajib 8. PHK karena pekerja meninggal dunia

9. PHK karena pekerja memasuki masa pensiun 10. PHK karena pekerja sakit berkepanjangan.

11. PHK karena pekerja melanggar peraturan perusahaan atau perjanjian kerja

12. PHK karena perusahaan melakukan merger, perubahan status, pergantian kepemilikan dll tetapi pekerja menolak dipekerjakan kembali.

13. PHK karena perusahaan melakukan merger, perubahan status, pergantian kepemilikan dll tetapi pengusaha menolak/ tidak bersedia mempekerjakan kembali.

Dasar perhitungan uang pesangon yang digunakan dalam tulisan ini adalah UU No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan pasal 156 dengan rincian sbb:

1. Tunjangan Pesangon (TP) dengan masa kerja sbb:

a. Kurang dari 1 tahun, 1 bulan upah; b. 1 s/d <2 tahun, 2 bulan upah; c. 2 s/d <3 tahun, 3 bulan upah; d. 3 s/d <4 tahun, 4 bulan upah; e. 4 s/d <5 tahun, 5 bulan upah; f. 5 s/d <6 tahun, 6 bulan upah; g. 6 s/d <7 tahun, 7 bulan upah; h. 7 s/d <8 tahun, 8 bulan upah; i. Lebih dari 8 tahun, 9 bulan upah.

2. Tunjangan Masa Kerja (TMK) ditetapkan sebagai berikut:

a. 3 s/d <6 tahun, 2 bulan upah; b. 6 s/d <9 tahun, 3 bulan upah;

(7)

c. 9 s/d <12 tahun, 4 bulan upah; d. 12 s/d <15 tahun, 5 bulan upah; e. 15 s/d <18 tahun, 6 bulan upah; f. 18 s/d <21 tahun, 7 bulan upah; g. 21 s/d <24 tahun, 8 bulan upah; h. Lebih dari 24 tahun 10 bulan upah.

3. Tunjangan Penggantian Hak (TPH) meliputi:

a. cuti tahunan yang belum diambil dan belum gugur;

b. biaya atau ongkos pulang untuk pekerja/buruh dan keluarganya ketempat dimana pekerja/buruh diterima bekerja;

c. penggantian perumahan serta pengobatan dan perawatan ditetapkan 15% (limabelas perseratus) dari uang pesangon dan atau uang penghargaan masa kerja bagi yang memenuhi syarat;

d. hal-hal lain yang ditetapkan dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama.

Besar kecilnya jumlah uang pesangon dipengaruhi oleh masa kerja serta besarnya upah. Uang pesangon ini terdiri dari 3 komponen yakni:

• Tunjangan Pesangon (TP) (pasal 156 ayat 2),

• Tunjangan Masa Kerja (TMK) (pasal 156 ayat 3), dan • Tunjangan Penggantian Hak (TPH) (pasal 156 ayat 4). Untuk lebih memudahkan, kita gunakan contoh kasusnya: Saat di PHK data Mr James adalah sbb;

• Upahnya = Gaji pokok (GP) Rp. 1.500.000,- + Tunjangan Tetap (TT) = Rp. 500.000,- =

Rp.2.000.000,-• Sisa cuti yang belum diambil = 5 hari (gaji 1 hari = GP/30 = Rp. 50.000,) • Masa kerja saat di PHK = 7 tahun lebih 5 bulan

• Mr. James melamar kerja di Medan

• Di Perusahaan Mr. James selalu memberi kebijakan uang pisah sebesar 1 bulan upah.

Berikut bagaimana cara mengitung uang pesangon berdasarkan jenis-jenis PHK dari contoh Mr James:

1. Menghitung pesangon PHK karena kemauan sendiri (mengubdurkan diri)

Setiap pekerja yang mengundurkan diri (atau yang termasuk kedalam kategori pengunduran diri) berhak mendapat uang pesangon sbb:

(8)

= Tunjangan penggantian hak + Uang pisah (kebijakan perusahaan)

Contoh untuk kasus Mr.James:

= sisa cuti + 15% dari 11 bulan upah + ongkos ke Medan + uang pisah = (5 x 50.000) + (15% dari 22.000.000,-) + 300.000 + 2.000.000 = 250.000 + 3.300.000 + 300.000 + 2.000.000

=

Jadi jika Mr James di PHK karena kemauan sendiri ia berhak mendapat Rp.

5.850.000,-2. Menghitung pesangon PHK karena pekerja melakukan kesalahan berat (melanggar hukum)

Setiap pekerja yang melakukan kesalahan berat berhak mendapat pesangon sbb:

= Tunjangan penggantian hak + Uang pisah (kebijakan perusahaan)

Contoh untuk kasus Mr James:

= sama dengan kasus menggundurkan diri yakni Mr.james mendapat hak sebesar

Rp.=5.850.000,-3. Menghitung pesangon PHK karena pengusaha melakukan kesalahan berat (melanggar hukum)

Pekerja boleh mengajukan PHK jika perusahaan melakukan kesalahan berat diantaranya melakukan penganiayaan, melakukan kekerasan fisik, mengancam, menganiaya, tidak membayar upah selama 3 bulan lebih dll.

Setiap pekerja yang di PHK dengan alasan ini berhak mendapat pesangon sbb:

= (2 x Tunjangan Pesangon) + (Tunjangan Masa Kerja) + (Tunjangan Penggantian Hak)

Contoh untuk kasus Mr James:

= (2 x 8 bulan upah) + (3 bulan upah) + (sisa cuti + 15% dari 11 bulan upah + ongkos ke Medan + uang pisah)

= (16 x 2.000.000) + (3 x 2.000.000) + ((5 x 50.000) + (15% dari 22.000.000,-) + 300.000 + 2.000.000)

= 32.000.000 + 6.000.000 +(250.000 + 3.330.000 + 300.000 + 2.000.000) = 38.000.000 + 5.850.000

(9)

43.850.000,-4. Menghitung pesangon PHK karena Force Majeour

Jika PHK karena alasan kerugian berturut-turut selama 2 tahun/force majeor, maka rumus PHK nya adalah sbb:

= (Tunjangan Pesangon) + (Tunjangan Masa Kerja) + (Tunjangan Penggantian Hak)

Contoh untuk kasus Mr James:

= (8 bulan upah) + (3 bulan upah) + (sisa cuti + 15% dari 11 bulan upah + ongkos ke Medan + uang pisah) = (8 x 2.000.000) + (3 x 2.000.000) + ((5 x 50.000) + (15% dari 22.000.000,-) + 300.000 + 2.000.000) = 16.000.000 + 6.000.000 +(250.000 + 3.330.000 + 300.000 + 2.000.000) = 22.000.000 + 5.850.000 =

27.850.000,-5. Menghitung pesangon PHK karena Perusahaan melakukan effisiensi

Jika perusahaan melakukan perampingan atau effisiensi tenaga kerja maka yang di PHK berhak mendapat:

= (2 x Tunjangan Pesangon) + (Tunjangan Masa Kerja) + (Tunjangan Penggantian Hak)

Contoh untuk kasus Mr James:

= (2 x 8 bulan upah) + (3 bulan upah) + (sisa cuti + 15% dari 11 bulan upah + ongkos ke Medan + uang pisah)

= (16 x 2.000.000) + (3 x 2.000.000) + ((5 x 50.000) + (15% dari 22.000.000,-) + 300.000 + 2.000.000)

= 32.000.000 + 6.000.000 +(250.000 + 3.330.000 + 300.000 + 2.000.000) = 38.000.000 + 5.850.000

=

43.850.000,-6. Menghitung pesangon PHK karena Perusahaan pailit

Jika perusahaan mengalami pailit, rumus pesangonnya adalah sbb:

(10)

Contoh untuk kasus Mr James:

= (8 bulan upah) + (3 bulan upah) + (sisa cuti + 15% dari 11 bulan upah + ongkos ke Medan + uang pisah) = (8 x 2.000.000) + (3 x 2.000.000) + ((5 x 50.000) + (15% dari 22.000.000,-) + 300.000 + 2.000.000) = 16.000.000 + 6.000.000 +(250.000 + 3.330.000 + 300.000 + 2.000.000) = 22.000.000 + 5.850.000 =

27.850.000,-7. Menghitung pesangon PHK karena pekerja ditahan pihak berwajib

Perusahaan boleh melakukan PHK kepada pekerja yang ditahan pihak berwajib, jka telah melebihi masa 6 bulan dan keputusan pengadilan menyatakan ybs bersalah. Maka rumusnya adalah:

= (Tunjangan Masa Kerja) + (Tunjangan Penggantian Hak)

Contoh untuk kasus Mr James:

= (3 bulan upah) + (sisa cuti + 15% dari 11 bulan upah + ongkos ke Medan + uang pisah) = (3 x 2.000.000) + ((5 x 50.000) + (15% dari 22.000.000,-) + 300.000 + 2.000.000) = 6.000.000 +(250.000 + 3.330.000 + 300.000 + 2.000.000)

= 6.000.000 + 5.850.000 =

11.850.000,-8. Menghitung pesangon PHK karena pekerja meninggal dunia

Jika pekerja meninggal dunia, perusahaan memberikan tunjangan PHK kepada ahli waris sbb:

= (2 x Tunjangan Pesangon) + (Tunjangan Masa Kerja) + (Tunjangan Penggantian Hak)

Contoh untuk kasus Mr James:

= (2 x 8 bulan upah) + (3 bulan upah) + (sisa cuti + 15% dari 11 bulan upah + ongkos ke Medan + uang pisah)

= (16 x 2.000.000) + (3 x 2.000.000) + ((5 x 50.000) + (15% dari 22.000.000,-) + 300.000 + 2.000.000)

= 32.000.000 + 6.000.000 +(250.000 + 3.330.000 + 300.000 + 2.000.000) = 38.000.000 + 5.850.000

(11)

43.850.000,-9. Menghitung pesangon PHK karena pekerja memasuki masa pensiun

Jika pekerja telah memasuki masa pensiun, sementara perusahaan tidak mengikutsertakan pekerja pada program pensiun atau jumlah dana pensiun lebih rendah dari ketentuan PHK maka, perusahaan wajib membayar uang pesangon dengan rumus:

= (2 x Tunjangan Pesangon) + (Tunjangan Masa Kerja) + (Tunjangan Penggantian Hak)

Contoh untuk kasus Mr James:

= (2 x 8 bulan upah) + (3 bulan upah) + (sisa cuti + 15% dari 11 bulan upah + ongkos ke Medan + uang pisah)

= (16 x 2.000.000) + (3 x 2.000.000) + ((5 x 50.000) + (15% dari 22.000.000,-) + 300.000 + 2.000.000)

= 32.000.000 + 6.000.000 +(250.000 + 3.330.000 + 300.000 + 2.000.000) = 38.000.000 + 5.850.000

=

43.850.000,-10. Menghitung pesangon PHK karena pekerja sakit berkepanjangan.

Pekerja yang mengalami sakit berkepanjangan atau mengalami cacat tetap dan telah melampaui 12 bulan, maka boleh mengajukan atau diajukan PHK dengan rumus sbb:

= (2 x Tunjangan Pesangon) + (Tunjangan Masa Kerja) + (Tunjangan Penggantian Hak)

Contoh untuk kasus Mr James:

= (2 x 8 bulan upah) + (3 bulan upah) + (sisa cuti + 15% dari 11 bulan upah + ongkos ke Medan + uang pisah)

= (16 x 2.000.000) + (3 x 2.000.000) + ((5 x 50.000) + (15% dari 22.000.000,-) + 300.000 + 2.000.000)

= 32.000.000 + 6.000.000 +(250.000 + 3.330.000 + 300.000 + 2.000.000) = 38.000.000 + 5.850.000

=

43.850.000,-11. Menghitung pesangon PHK karena pekerja melanggar peraturan perusahaan atau perjanjian kerja

Jika pekerja melanggar perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama, maka perusahaan boleh mem PHK dengan rumus sbb:

(12)

= (Tunjangan Pesangon) + (Tunjangan Masa Kerja) + (Tunjangan Penggantian Hak)

Contoh untuk kasus Mr James:

= (8 bulan upah) + (3 bulan upah) + (sisa cuti + 15% dari 11 bulan upah + ongkos ke Medan + uang pisah) = (8 x 2.000.000) + (3 x 2.000.000) + ((5 x 50.000) + (15% dari 22.000.000,-) + 300.000 + 2.000.000) = 16.000.000 + 6.000.000 +(250.000 + 3.330.000 + 300.000 + 2.000.000) = 22.000.000 + 5.850.000 =

27.850.000,-12. Menghitung Pesangon PHK karena perusahaan melakukan merger, pergantian kepemilikan dll tetapi pekerja menolak dipekerjakan kembali.

Penghitungannya adalah sbb:

= (Tunjangan Pesangon) + (Tunjangan Masa Kerja) + (Tunjangan Penggantian Hak)

Contoh untuk kasus Mr James:

= (8 bulan upah) + (3 bulan upah) + (sisa cuti + 15% dari 11 bulan upah + ongkos ke Medan + uang pisah) = (8 x 2.000.000) + (3 x 2.000.000) + ((5 x 50.000) + (15% dari 22.000.000,-) + 300.000 + 2.000.000) = 16.000.000 + 6.000.000 +(250.000 + 3.330.000 + 300.000 + 2.000.000) = 22.000.000 + 5.850.000 =

27.850.000,-13. Menghitung Pesangon PHK karena perusahaan melakukan merger, pergantian kepemilikan dll tetapi pengusaha menolak/ tidak bersedia mempekerjakan kembali karyawan.

Maka pekerja yg di PHK dengan alasan ini berhak mendapat pesangon sbb:

= (2 x Tunjangan Pesangon) + (Tunjangan Masa Kerja) + (Tunjangan Penggantian Hak)

Contoh untuk kasus Mr James:

= (2 x 8 bulan upah) + (3 bulan upah) + (sisa cuti + 15% dari 11 bulan upah + ongkos ke Medan + uang pisah)

(13)

+ 2.000.000)

= 32.000.000 + 6.000.000 +(250.000 + 3.330.000 + 300.000 + 2.000.000) = 38.000.000 + 5.850.000

= 43.850.000,-Catatan:

Kebijakan uang pisah dalam contoh diatas mungkin tidak berlaku/tidak ada di

perusahaan lain.

Mohon koreksi bila ada salah perhitungan… Tabel perhitungan pesangon

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh positif psychological capital yang terdiri dari aspek self efficacy, resiliency, hope dan optimism terhadap kepuasan berwirausaha yang ditemukan dalam penelitian

cahaya matahari pada wilayah kepulauan nusa tenggara barat sampai nusa tenggara timur dapat dengan jelas menyinari daerah tersebut karena sedikitnya polusi kendaraan dan

Pengaruh Suvervisi Akademik Kepala Sekolah terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Se-Kabupaten Tasikmalaya.. Universitas Pendidikan Indonesia

(2) Baku mutu air limbah daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Propinsi dengan ketentuan sama atau lebih ketat dari baku mutu air limbah nasional sebagaimana dimaksud dalam

 Sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi atau sewa pembiayaan  Untuk sewa pembiayaan , jumlah yang diakui pada awal masa

Alternatively, if the structure is fairly simple (and does not contain pointers to other variables), you can either copy the memory contents directly into a Perl variable by using the

dilakukan anestesi spinal dapat terjadi efek pada sistem pembuluh darah,.. paru, sistem pencernaan, saluran kemih serta endokrin

You might think &#34;well, if he's not not an anatomy god, then why should I read this book?&#34; Allan tells you how to start, and how to use basics to start approaching the figure