• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. dengan format lifestyle menjadi radio dengan segmentasi muti segmen atau all

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. dengan format lifestyle menjadi radio dengan segmentasi muti segmen atau all"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Konteks Penelitian

PRFM adalah radio berita lokal Bandung yang saat ini sedang berusaha untuk mengembangkan organisasinya menjadi lebih baik lagi di bandingkan dua tahun yang lalu saat mereka melakukan transformasi identitas dari radio wanita dengan format lifestyle menjadi radio dengan segmentasi muti segmen atau all segmen dengan format news. Sebelum menjadi radio news seperti saat ini radio PRFM mengalami bebrapa kali transformasi identitas. Awal mulanya radio PRFM ini adalah radio hiburan dan berita dengan brand “Parahyangan” parahyangan ini adalah perusahaan radio yang sudah cukup lama berdiri di tanah sunda, awal berdiri radio ini adalah pada tahun 1989. Radio parahyangan sempat merubah brand nya menjadi radio Mustika Parahyangan, menambahkan kata Mustika di awal, yang membuat radio tersebut berubah dari radio hiburan menjadi radio wanita, Radio yang sempat sangat di kenal di daerah Bandung ini tiba tiba menghilang, dan saat ini tidak ada lagi terdengar nama parahyangan. Seiring dengan perkembangan zaman, apakah radio tersebut bertahan mengikuti perkembangan zaman, hingga saat ini akhirnya radio Parahyangan menjadi radio PRFM dengan format news. Semua orang sepakat bahwa kehidupan tidaklah statis, melainkan dinamis selalu berubah. Seperti itulah kehidupan selalu ditandai dengan perubahan. Manusia yang hidup akan selalu berubah, dan semua makhluk hidup pasti mengalami perubahan, kitapun mengalaminya. Pada saat itu kita

(2)

adalah seorang bayi yang hidupnya tergantung pada orang lain, tergantung pada kasih sayang orang tua dan orang-orang yang ada di sekeliling kita, lalu keesokannya kita adalah seorang makhluk kecil yang sudah dapat merangkak lalu kitapun belajar berjalan dan sesekali terjatuh, butuh bimbingan dan bantuan dari orang lain yang sudah hidup terlebih dahulu dan mengalami hal tersebut sebelumnya, hingga pada akhirnya kita pun dapat berdiri tegak dengan kedua kaki tanpa ada yang membantu lalu selanjutnya kita dapat berjalan dengan lancar hingga akhirnya kitapun dapat berlari dengan kencang, waktu terus berjalan dan kita terus belajar, terus melakukan perubahan. Sampai pada akhirnya kitapun akan di hadapi oleh masa tua dimana kita sudah lelah dan akhirnya mati.

Sebuah perusahaan pada dasarnya adalah juga sesosok makhluk hidup (a living organism). Dengan analogi hidup, maka ia dilahirkan, tumbuh, berkembang, menjadi dewasa, hingga pada akhirnya sakit, tua, dan dapat mati sama seperti makhluk hidup lainnya. Kalau perawatannya baik, maka dia dapat saja berumur panjang. Dan untuk dapat berumur panjang sebuah perusahaan harus dapat menyesuaikan diri dan mampu melakukan perubahan-perubahan. Charles Darwin salah seorang ilmuwan ternama yang menghasilkan teori yang dikenal dengan teori evolusi mengatakan “bukan yang terkuat yang mampu berumur panjang, melainkan yang adaptif”. Yaitu, mereka yang mampu menyesuaikan diri dengan perubahan. (Kasali, 2005 : 17)

Radio parahyangan saat ini menggunakan brand PRFM 105,7. Banyak orang yang tidak tahu bahwa radio PRFM adalah radio Parahyangan atau radio mustika parahyangan, dan mengapa radio parahyangan harus melakukan

(3)

transformasi sehingga menjadi radio PRFM. Banyak hal yang dapat dilakukan agar sebuah perusahaan tetap eksis dan bertahan hingga saat ini, apakah yang membuat radio parahyangan memilih transformasi sebagai cara yang tepat untuk tetap eksis dan bertahan di persaingan radio-radio saat ini, khususnya untuk daerah bandung. Transformasi atau perubahan pada organisasi merupakan salah satu kunci dalam mencapai pengembangan organisasi. Organisasi terus berubah karena ia adalah sistem terbuka yang selalu berinteraksi dengan lingkungannya. Perubahan yang direncanakan membutuhkan perhatian yang eksplisit terhadap masalah-masalah dan kesempatan-kesempatan, perubahan ini juga terbantu oleh beberapa pengalaman yang di dapatkan oleh suatu organisasi. Transformasi adalah seluruh proses perubahan yang diperlukan untuk memposisikan diri agar lebih baik dalam menyikapi dan menjawab tantangan-tantangan bisnis baru, lingkungan usaha yang berubah secara cepat maupun keinginan-keinginan baru yang muncul dari dalam. Contoh perusahaan yang melakukan transformasi di antaranya adalah PT Pos Indonesia (PERSERO), Bank BJB, PT Indosat, Bank BNI, PT KAI, dan PT Telkom. Misalnya pada perusahaan Bank Jabar Banten yang melakukan transformasi dengan mengganti logo dan call name nya menjadi bank BJB terhitung sejak tanggal 2 agustus 2010. Fenomena penggantian logo dan call name bank BJB bukan hanya mencari sensasi dan refresing perusahaan saja namun perubahan bank Jabar Banten menjadi bank BJB merupakan salah satu strategi untuk terus maju dan memberikan pelayanan yang terbaik bagi nasabahnya.1

(4)

Kata transformasi berasal dari dua kata dasar, ‘trans dan form.’ Trans berarti melintasi (across), atau melampaui (beyond). Kata form berarti bentuk. Karena itu Transformasi mengandung makna perpindahan, dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain yang tidak hanya perubahan rupa fisik luar saja. Perubahan yang meliputi segala aspek tersebut juga bagi sebuah organisasi lebih tepat disebut sebagai transformasi, yang mengandung makna pergantian antar wujud, dari wujud yang satu menjadi wujud yang sama sekali berbeda. Wujud disini mengandung pengertian tidak sekadar bentuk fisiknya saja tetapi termasuk juga ‘roh’ dan cara hidupnya.

Saat ini radio-radio yang ada di Indonesia khususnya yang ada di daerah bandung berusaha bertahan untuk tetap eksis dan mendapatkan perhatian pendengar dengan melakukan spesifikasi pendengar, mereka melakukan pengerucutran sasaran target pendengar dengan melakukan pengerucutan tersebut sasaran tembak mereka semakin kecil tetapi tepat sasaran sehingga apa yang mereka tuju dan apa yang mereka inginkan tetap mereka dapatkan dan mereka tetap memiliki audience yang setia. Setiap radio sudah memiliki target yang pastinya berbeda dari radio yang lain, mereka memposisikan perusahaan mereka sesuai dengan target yang mereka ingin tuju. Dan saat ini melakukan pengerucutan segmentasi seperti itu adalah hal yang banyak dilakukan oleh radio-radio di Indonesia, khususnya untuk radio-radio di kota bandung sendiri. Hal ini di karenakan banyaknya radio-radio yang ada di kota bandung, sehingga setiap radio ingin melakukan perbedaan yang membedakan antara radio yang satu dengan radio yang lain. Berbeda dengan yang dilakukan oleh radio-radio lainnya, yang

(5)

melakukan pengerucutan pada segmentasi pendengar, radio Parahyangan atau yang saat ini menjadi radio PRFM, melakukan hal yang sebaliknya, yaitu melakukan pelebaran atau perluasan segmentasi pendengar yang dari awalnya memiliki segmentasi yang mengerucut yaitu radio wanita, saat ini mereka melakukan segmentasi all segmen.

Sebagai perusahaan yang berkembang secara dinamis, PT.Mustka Parahyangan mengalami berbagai kejadian yang membuat grafik performa perusahaan naik turun. Maka dari itu, pada awal tahun 2009 mereka memutuskan untuk melakukan transformasi terhadap perusahaannya. Radio PRFM 107,5 Bandung adalah sebuah perusahaan radio siaran milik Pikiran Rakyat Group yang dikelola oleh anak perusahaannya yaitu PT. Mustika Parahyangan. Radio PRFM ini adalah salah satu perusahaan yang sudah mengalami beberapa kali transformasi identitas. Pada awal berdirinya, Stasiun Radio ini bernama Parahyangan Radio. Pada bulan Agustus 1989, Radio Parahyangan dialihkan kepemilikannya kepada PT. Mustika Parahyangan dan menjadi bagian dari Pikiran Rakyat Group dengan penanggung jawab Atang Ruswita. Secara garis besar, pergantian kepemilikan ini menyebabkan perubahan-perubahan baik dalam susunan kepengurusan, organisasi maupun materi acara siaran. Setelah empat tahun beroperasi di frekuensi FM, Mustika mencoba merubah format siarannya. Tepatnya pada tahun 1998, format siaran dari segmen wanita berubah menjadi multi segmen. Otomatis namanya pun diubah menjadi Parahyangan FM dengan jenis musik dangdut dan daerah. Dan pada bulan Februari 1999, Mustika kembali lagi menjadi radio wanita dengan nama Mustika Parahyangan. Pada April 2003,

(6)

terjadi perubahan Format Radio Mustika karena perubahan manajemen. Dengan gaya baru, disesuaikan dengan kebutuhan, maka Radio Mustika pun memiliki statement positioning “ Smart and Beauty” . January 2009 Radio Mustika FM berubah nama menjadi Radio PRFM. Secara garis besar dan Materi Siaran, Radio PRFM tetap sama dengan Radio Mustika hanya untuk Materi dan ciri khas yang akan ditampilkan adalah Radio dengan Siaran Berita dan Musik. Untuk itu dipakai “Inspiring News‘n Music” sebagai Slogan Radio PRFM. Dinamika dan perubahan minat masyarakat terhadap kebutuhan media dan didukung oleh PT. Pikiran Rakyat mendorong Management PRFM 107.5 untuk merubah Format siarannya yang semula dengan tagline “ Inspiring News ‘ n Music” menjadi Radio Berita yang berbasis Soft News. Pada tanggal 8 November 2009 format berubah lagi menjadi radio berita dengan brand PRFM 107.5 News Channel.2 Banyak perubahan yang terjadi setelah transformasi identitas yang dilakukan oleh PRFM.

Transformasi identitas yang dilakukan oleh PRFM 107,5 Bandung ini adalah tranformasi yang dilakukan di segala aspek perusahaan dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi kegiatan operasional, membangun kembali kekuatan keuangan, menambah tingkat kesadaran karyawan dalam memahami pendengar dan yang terpenting adalah mempebaharui dan membangkitkan semangat seluruh perusahaan. Sehingga penulis mengunakan konsep transformasi pada penelitian ini. Transformasi adalah seluruh proses perubahan yang diperlukan untuk memposisikan diri agar lebih baik dalam menyikapi dan menjawab

(7)

tantangan bisnis baru, lingkungan usaha yang berubah secara cepat maupun keinginan-keinginan baru yang muncul dari dalam.

Pengalaman selama ini menunjukkan bahwa transformasi organisasi senantiasa diawali oleh suatu kebutuhan yang berkaitan dengan tuntutan bisnis. Tujuan bisnis menjadi pedoman dalam pengelolaan organisasi, termasuk dalam transformasi. Tujuan bisnis yang selalu berkembang (namun tetap dalam koridor visi dan misi) memberi pengaruh dalam manjemen perusahaan. Satu diantara yaitu penyesuaian dalam struktur organisasi, yang menyesuaikan terhadap strategi yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan.

Perubahan struktur organisasi dari bentuk lama ke bentuk baru memberikan dampak yang tidak hanya menyangkut pola struktur itu sendiri, tetapi juga keberbagai aspek lain seperti sistem, prosedur, budaya, manusia dan sebagainya. Hal ini tentunya sangat menarik, Atas dasar hal tersebut, penulis tertarik untuk mengetahui apa latar belakang, tujuan dan dampak dari transformasi yang dilakukan oleh radio PRFM. Penulis sangat tertarik untuk menganalisis permasalahan ini. Transformasi yang dilakukan oleh radio PRFM bukan hanya satu kali, tetapi beberapa kali sudah dilakukan oleh radio PRFM.

Transformasi yang sudah dilakukan beberapa kali oleh radio PRFM ini sangat menarik perhatian saya untuk mengetahui apa yang melatarbelakangi transformasi yang terjadi, apa tujuan dari tiap-tiap transformasi yang dilakukan mengapa PRFM harus melakukan beberapa kali transformasi identitas dan apakah dampak dari transformasi identitas yang dilakukan oleh radio PRFM 107,5. Bandung terhadap pendengar dan pengiklan sebagai bagian terpenting dalam

(8)

bisnis radio. Setiap transformasi yang dilakukan oleh perusahaan pastinya akan memberikan dampak terhadap perusahaan. Hal ini tentunya sangat menarik, dari beberapa latar belakang suatu perusahaan melakukan transformasi, apa yang melatar belakangi PRFM melakukan transformasi yang sudah kebeberapa kalinya dilakukan dan apa dampak dari kegiatan transformasi yang dilakukan terhadap perusahaan. Apakah perubahan ini membawa pengaruh besar, berdampak positif atau negative terhadap segala system di dalam perusahaan, karena identitas baru tersebut pastinya harus dikenalkan kembali kepada masyarakat. Dalam melakukan transformasi identitas ini perusahaan sedikit banyak seharusnya mendapat kesepakatan dari karyawannya. Karena karyawan dalam sebuah perusahaan merupakan asset yang penting. Bagaiman cara mereka menyesuaikan diri dengan format baru tersebut dan bagaimana cara mengelola karyawan yang ada. Perubahan juga terjadi pada struktur organisasi perusahaan tersebut, adanya bagian-bagian kerja baru dan adanya beberapa divisi yang di hilangkan, dan bagaimanakah dampak dari transformasi yang dilakukan oleh radio PRFM.

Peneliti memilih radio PRFM yang mengalami transformasi dari format radio lifestyle menjadi radio news, karena radio PRFM mengalami dan merasakan dampak dari transformasi yang dilakukan oleh perusahaan. Atas dasar hal tersebut, penulis tertarik untuk meneliti latar belakang, tujuan, proses, sosialisasi dan dampak dari Transformasi Identitas Radio PRFM 107,5 Bandung Dari Format Radio Lifestyle Menjadi Radio News. Dari transformasi yang dilakukan oleh radio PRFM 107,5 Bandung dalam beberapa fase.

(9)

1.2 Fokus Penelitian

Berdasarkan observasi pra-penelitian dan pemahaman Peneliti, penelitian ini difokuskan untuk mengetahui secara mendalam transformasi identitas yang dilakukan oleh PT. Mustika Parahyangan, radio PRFM 107,5 Bandung pada format radio mereka. Fokus penelitian diarahkan pada latar belakang peristiwa tersebut, serta bagaimana proses perubahan tersebut dilakukan dan bagaimana penyampaian kepada khalayak.

1.3 Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian diatas maka diidentifikasikan masalah sebagai berikut: 1. Mengapa PRFM 107,5 Bandung melakukan transformasi identitas dari

konsep Radio Lifestyle menjadi Radio News?

2. Bagaimana Proses dari transformasi identitas yang dilakukan oleh radio PRFM dari format radio lifestyle menjadi radio news ?

3. Bagaimana PRFM 107,5 Bandung menyampaikan transformasi identitas yang mereka lakukan dari format radio lifestyle menjadi radio news ?

4. Bagaimanakah dampak dari transformasi identitas yang dilakukan oleh radio PRFM 107,5 Bandung terhadap jumlah pendengar dan pengiklan?

(10)

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan tersebut diatas maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui latar belakang dan tujuan PRFM 107,5 Bandung melakukan transformasi identitas dari format Radio Lifestyle menjadi Radio News.

2. Untuk mengetahui proses dari transformasi identitas yang dilakukan oleh radio PRFM 107,5 Bandung dari format radio lifestyle menjadi radio news. 3. Untuk mengetahui mekanisme sosialisasi dari transformasi identitas yang

dilakukan oleh radio PRFM 107,5 Bandung dari format radio lifestyle menjadi radio news.

4. Untuk mengetahui dampak dari transformasi identitas yang dilakukan oleh radio PRFM 107,5 Bandung dari format radio lifestyle menjadi radio news terhadap jumlah pendengar dan pengiklan.

1.5 Kegunaan Penelitian

Hasil yang di peroleh dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai berikut :

1.5.1 Kegunaan Teoritis

Dapat memberikan kontribusi positif terhadap kajian ilmiah di bidang Manajemen Media, khususnya radio, sebagai sumbangan pemikiran terhadap kajian ilmu komunikasi, khususnya pada kajian

(11)

Manajemen Radio, melalui metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus khususnya dalam konteks transformasi identitas yang dilakukan oleh radio PRFM 107,5 Bandung.

1.5.2 Kegunaan Praktis

Dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi PRFM untuk mengetahui bagaimana pengaruh transformasi identitas yang dilakukan PRFM. Serta bagi siapa saja yang berniat untuk melakukan transformasi identitas pada perusahaannya. Agar penelitian ini dapat berguna bagi PT Mustika Parahyangan sebagai bahan evaluasi dan referensi mengenai kebijakan transformasi identitas perusahaan.

1.6 Landasan Penelitian

1.6.1 Landasan Konseptual

Adapun kata transformasi berasal dari dua kata dasar, ‘trans dan form.’ Trans berarti melintasi (across), atau melampaui (beyond). Kata form berarti bentuk. Karena itu Transformasi mengandung makna perpindahan, dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain yang melampaui perubahan rupa fisik luar saja. Transformasi atau perubahan pada organisasi ini merupakan salah satu kunci dalam mencapai pengembangan organisasi. Organisasi terus berubah karena ia adalah sistem terbuka yang selalu berinteraksi dengan lingkungannya. Perubahan yang direncanakan membutuhkan perhatian yang eksplisit terhadap

(12)

masalah-masalah dan kesempatan-kesempatan, perubahan ini juga terbantu oleh beberapa pengalaman yang di dapatkan oleh suatu organisasi. Transformasi adalah seluruh proses perubahan yang diperlukan untuk memposisikan diri agar lebih baik dalam menyikapi dan menjawab tantangan-tantangan bisnis baru, lingkungan usaha yang berubah secara cepat maupun keinginan-keinginan baru yang muncul dari dalam.

Pengalaman selama ini menunjukkan bahwa transformasi organisasi senantiasa diawali oleh suatu kebutuhan yang berkaitan dengan tuntutan bisnis. Tujuan bisnis menjadi pedoman dalam pengelolaan organisasi, termasuk dalam transformasi. Tujuan bisnis yang selalu berkembang (namun tetap dalam koridor visi dan misi) memberi pengaruh dalam manjemen perusahaan. Satu diantara yaitu penyesuaian dalam struktur organisasi, yang menyesuaikan terhadap strategi yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan.

Perubahan struktur organisasi dari bentuk lama ke bentuk baru memberikan dampak yang tidak hanya menyangkut pola struktur itu sendiri, tetapi juga keberbagai aspek lain seperti sistem, prosedur, budaya, manusia dan sebagainya. Hal ini terkadang luput dari perhatian pengelola organisasi yang terkadang hanya terpaku pada struktur dan sistem namun mengabaikan masalah kultur dan manusia.

Berbicara tentang kultur dan manusia dalam konteks transformasi, maka dua aspek penting yang harus menjadi pertimbangan, yaitu kepemimpinan dan komunikasi. Lazim diketahui bahwa suatu perubahan

(13)

senantiasa disikapi oleh pro dan kontra. Kontra dalam hal ini termasuk sikap resisten untuk menerima perubahan, sehingga hal ini dapat menjadi faktor penghambat dalam mencapai tujuan perubahan organisasi. Faktor resisten ini memerlukan kepemimpinan yang tepat dan komunikasi yang sesuai untuk mengubah perilaku non-kooperatif menjadi perilaku kooperatif. Aspek lain yang perlu dipertimbangkan adalah karakteristik organisasi, budaya/kultur, core business dan homogenitas versus heterogenitas.

Banyak pengertian tentang transformasi maupun organisasi. Dari berbagai pengertian tersebut transformasi dapat disimpulkan sebagai suatu proses perubahan dari suatu kondisi ke kondisi lain untuk mencapai sesuatu yang lebih baik. Perubahan ini bisa bermakna luas. Keinginan berubah bisa di-drive dari luar atau merupakan dorongan dalam diri untuk mencapai suatu situasi yang lebih baik.

Organisasi dapat diartikan suatu kumpulan individu yang secara sadar bersama-sama bekerja untuk mencapai suatu tujuan bersama. Pengorganisasian terkait dengan mengelola sumber daya dikaitkan dengan aktivitas yang ada. Pengorganisasian adalah suatu kegiatan untuk mengsinkronkan berbagai kegiatan yang ada kemudian mengalokasian penggunaaan sumber daya secara tepat.

Beberapa ahli menyebutkan transformasi organisasi adalah perluasan dari Organization Development. Organization Development sendiri diartikan oleh sebagian ahli sebagai sebuah tindakan untuk

(14)

melakukan perubahan, suatu strategi untuk merubah keyakinan, sikap, nilai-nilai dan struktur organisasi agar dapat menyesuaikan diri secara lebih baik terhadap teknologi baru, perkembangan pasar dan tantangan baru.

Dengan demikian transformasi organisasi dapat disimpulkan sebagai suatu strategi dan implementasi untuk membawa organisasi dari bentuk dan sistem yang lama ke bentuk dan sistem yang baru dengan menyesuaikan seluruh elemen ikutannya (sistem, struktur, people, culture) dalam rangka meningkatkan efektivitas organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan selaras dengan visi dan misi organisasi atau perusahaan.

Identitas Perusahaan atau Corporate Identity adalah semua perwakilan atau perwujudan media visual dan fisik yang menampilkan suatu jati diri organisasi sehingga dapat membedakan organisasi atau perusahaan tersebut dengan organisasi atau perusahaan lainnya. Dalam bukunya, Elinor Selame mengatakan identitas korporat atau corporate identity adalah apa yang senyatanya ada pada atau ditampilkan oleh perusahaan. ( Selame dalam Sutojo 2004:13 ). Sedangkan Identitas korporat (corporate identity) menurut Anggoro (2000:280) adalah suatu cara atau suatu hal yang memungkinkan suatu perusahaan dikenal dan dibedakan dari perusahaan-perusahaan lainnya. Ia juga menyebutkan bahwa identitas perusahaan harus diciptakan melalui suatu rancangan

(15)

desain khusus yang meliputi hal-hal unik atau khas tentang perusahaan yang bersangkutan secara fisik.

Rhenald Kasali (2003:110-114) mengatakan bahwa identitas perusahaan atau identitas korporat disebut juga sebagai simbol perusahaan, apakah berbentuk logo perusahaan atau lambang lainnya. Simbol selain dimaksud agar lebih mudah diingat oleh konsumen juga agar dijiwai oleh segenap karyawannya. Simbol sangat penting bagi perusahaan yang bergerak di sektor jasa yang menjaga pelayanan, kredibilitas, dan keramahan manusia di dalamnya.

Transformasi identitas adalah seluruh perubahan yang terjadi di dalam suatu perusahaan atau organisasi untuk membedakan perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain.

Radio merupakan salah satu bentuk media massa yang banyak digunakan masyarakat untuk mengakses informasi. pada awalnya radio berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan informasi dan berita ataupun untuk kepentingan kenegaraan secara umum. Radio publik atau komersil baru muncul pada tahun 1920-an. Sejak itu perkembangannya tumbuh pesat. Radio merupakan sumber informasi yang kompleks mulai dari fungsi tradisional, radio sebagai penyampai berita dan informasi, perkembangan ekonomi, pendongkrak popularitas dan kasir, hingga propaganda politik dan ideologi. Perkembangan radio di Indonesia dimulai dari zaman penjajahan Belanda, penjajahan Jepang, masa kemerdekaan, dan zaman orde baru. Radio siaran disebut sebagai “The Fifth Estate” atau

(16)

memilki lima kekuatan yaitu, fungsi kontrol sosial, memberikan informasi, menghibur, mendidik serta melakukan kegiatan persuasif.

Radio siaran memilki gaya penyiaran sendiri atau yang disebut radio siaran style, yaitu :

Imajinatif, pesan yang disampaikan kepada khalayak hanya mengandalkan pendengaran, sehingga menimbulkan imajinasi khalayak, selain itu karena pesan yang disampaikan bersifat selintas maka dapat membangkitkan imajinasi. Audiotori, karena sifat pesan yang ahanya mengandalkan pendengaran, maka harus dikemas sejelas dan semenarik mungkin.

Sifat radio yang akrab dan intim karma umumnya radio didengarkan saat kita sedang mengerjakan sesuatu. 3

Broadcasting atau penyiaran, dimaksudkan bahwa apa saja bisa disalurkan melalui radio. Pada awalnya radio memang menyiarkan apa saja yang terpikirkan orang untuk disampaikan kepada massa dalam waktu serempak, sesingkat-singkatnya. Seiring dengan banyaknya stasiun radio yang beroperasi, muncul format radio yang berbeda-beda.

Dalam arti sempit, format berarti susunan item program dalam satu satuan waktu yang disebut format clock, terdiri dari unsur-unsur seperti narasi penyiar, siklus musik, termin iklan, promo radio dan promo program, laporan lalu lintas, laporan cuaca, reportase, dan lain-lain. Dalam arti yang luas, format bisa berarti susunan program radio secara keseluruhan, yang menjadi semacam penanda identitas yang terkemas

3 http://mahasiswabelajar.wordpress.com/2012/02/16/radio-dan-perkembangan-teknologi/ (31 Agustus 2012, 21:37)

(17)

dalam berbagai program radio. Saat ini, format radio semakin beragam, karena sasaran targetnya juga semakin banyak. Seiring dengan semakin tajamnya segmen yang dilayani, format pun menjadi semakin sempit. Radio dengan format musik oldies misalnya, terbagi lagi menjadi beberapa cabang seperti the sixties (60-an), seventies (70-an), atau the eighties (80-an). Format merupakan salah satu alat pemasaran yang ampuh. Radio dengan format yang tajam dianggap mampu melayani segmen yang juga signifikan. Sementara, radio tanpa format dianggap sebagai radio tanpa identitas – cukup berbahaya tentunya bagi eksistensi radio di udara.

Radio PRFM juga memiliki format siaran dari awal berdiri hingga saat ini, dan format radio PRFM telah mengalami transformasi dari radio lifestyle menjadi radio news. Format bagi radio sangat penting, karena format radio merupakan identitas radio tersebut, sehingga perubahan format pada suatu radio pasti akan merubah banyak hal di dalamnya. Maka dari itu, pada sebuah perusahaan, khususnya radio sangat penting memiliki identitas radio yang di kenalkan kepada khalayak. Format merupakan salah satu alat pemasaran yang ampuh. Radio dengan format yang tajam dianggap mampu melayani segmen yang juga signifikan, transformasi pada format radio adalah salah satu cara agar radio tersebut tetap bertahan di tengah persaingan, sehingga radio PRFM 107,5 Bandung pada akhirnya melakukan Transformasi Identitas.

Dalam hal ini transformasi identitas perusahaan tentunya memberikan dampak kepada keseluruhan system di dalam perusahaan.

(18)

Peneliti memilih PT Mustika Parahyangan, radio PRFM sebagai objek penelitian, karena PT Mustika Parahyangan, radio PRFM sudah melakukan transformasi identitas beberapa kali dengan beberapa fase, dan yang menjadi focus penelitian penulis adalah transformasi identitas yang dilakukan terakhir kali oleh PT Mustika Parahyangan, Radio PRFM, dari format radio lifestyle menjadi radio News, apakah transformasi yang dilakukan oleh radio PRFM berdampak positif atau negative. Atas dasar hal tersebut, penulis tertarik untuk meneliti Transformasi Identitas Radio PRFM 107,5 Bandung Dari Konsep Radio Lifestyle Menjadi Radio News.

1.7 Metodologi Penelitian 1.7.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang akan di gunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Peneliti menggunakan metode kualitatif karena objek yang dipilih peneliti, yaitu perusahaan Radio PRFM adalah objek yang alamiah. Objek yang alamiah adalah objek yang apa adanya, tidak di manipulasi oleh peneliti sehingga kondisi pada saat peneliti memasuki objek, setelah berada di objek dan setelah keluar dari objek relative tidak berubah. Selain itu, dalam nelaksanakan penelitian peneliti berusaha memahami interaksi social yang terjadi di dalam perusahaan Radio PRFM. Interaksi social yang kompleks hanya dapat diuraikan jika peneliti melakukan penelitian dengan metode kualitatif dengan cara ikut berperan serta, wawancara mendalam terhadap

(19)

orang-orang yang berada di dalam perusahaan tersebut. Dengan demikian akan dapat ditemukan pola-pola hubungan yang jelas.

Pendekatan studi kasus dipilih peneliti karena tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui latar belakang transformasi identitas yang dilakukan oleh radio PRFM 107,5 Bandung, serta tujuan dari perusahaan PRFM Bandung dalam melakukan transformasi identitas perusahaan nya dan bagaimana dampak dari transformasi identitas yang dilakukan oleh radio PRFM. Tujuan ini dapat dicapai melalui pertanyaan bagaimana dan mengapa yang merupakan ciri dari pendekatan studi kasus. Selain itu, pada penelitain ini peneliti tidak memiliki control besar dalam peristiwa-peristiwa yang akan diselidiki. Pikiran Rakyat sendiri sebagai salah satu perusahaan media yang bergerak di bidang news yang terkenal di jawa barat, khususnya bandung merupakan fenomena yang kontemporer.

Robert K.Yin (2000:1) membagi penelitian studi kasus ini menjadi tiga tipe, yakni :

1. Studi kasus eksplanatori, bila sebuah kasus atau kasus-kasus di pakai untuk memperoleh data atau informasi awal bagi penelitian social yang akan dilakukan

2. Studi kasus eksploratif, bila sebuah kasus atau kasus-kasus tertentu yang diteliti tujuannya untuk memberikan pengetahuan tentang sebab – akibat.

(20)

3. Studi kasus deskriptif, tujuannya untuk memberikan gambaran yang mendalam atau detil mengenai sebuah kasus dengan di dalamnya disertai dengan konsep-konsep penelitian.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tipe studi kasus deskriptif, dengan tujuan untuk memberikan gambaran yang mendalam dan detil mengenai transformasi identitas yang dilakukan oleh radio PRFM dan dampak terhadap pendengar dan pengiklan yang menjadi bagian terpenting dalam organisasi radio, apakah transformasi identitas radio PRFM dari format radio lifestyle menjadi radio news memberikan pengaruh yang besar atau tetap sama seperti format terdahulu.

1.7.2 Keunikan PRFM

PRFM adalah salah satu media berita di kota Bandung, tetapi seperti yang kita ketahui, setiap sesuatu yang besar saat ini pasti memiliki cerita atau kisah di baliknya yang mungkin sangat rumit. Begitu juga dengan radio PRFM, radio PRFM sudah beberapa kali mengalami transformasi identitas. Transformasi yang dilakukan oleh radio PRFM ini. Pergantian yang unik menurut saya, karena dilakukan beberapa kali, tetapi kembali ke identitas yang terdahulu. Hingga pada akhirnya menetapkan identitas PRFM sebagai radio dengan format news saat ini. Melakukan perluasan segmen adalah hal yang membedakan radio ini dengan radio-radio lainnya yang melakukan perubahan terhadap pengerucutan

(21)

segmentasi, itulah yang membuat penulis ingin meneliti alasan yang mendasari fenomena tersebut.

1.7.3 Unit Analisis

Unit analisis yang akan menjadi perhatian utama peneliti adalah alasan transformasi yang dilakukan oleh PRFM. Peneliti juga akan mencoba menggali tujuan dari transformasi identitas yang dilakukan oleh PRFM, serta dampak dari transformasi yang dilakukan PRFM terhadap perkembangan perusahaan, apakah transformasi identitas radio PRFM dari format radio lifestyle menjadi radio news memberikan pengaruh yang besar atau tetap sama seperti format terdahulu melalui wawancara dan pendekatan-pendekatan lainnya dari orang yang mengetahui proses tersebut.

1.7.4 Objek dan Subjek Penelitian

Objek pada penelitian ini adalah radio PRFM 107,5 Bandung, sebagai salah satu radio di kota bandung, dan salah satu radio berita di kota bandung.

 Orang yang mempunyai ide atau gagasan melakukan transformasi identitas pada radio PRFM 107,5 Bandung.

 Orang yang menyetujui atau menyepakati ide atau gagasan untuk melakukan transformasi identitas pada radio PRFM 107,5 Bandung

(22)

 Direktur PT Mustika Parahyangan, Radio PRFM 107,5 Bandung, Bapak Wan Abas.

 Karyawan yang mengalami proses transformasi identitas yang dilakukan radio PRFM 107,5 Bandung.

1. Nien Sagita sebagai manager marketing radio PRFM Bandung,

2. Priadi Zalman Yudha, sebagai manager promosi radio PRFM.

3. Aris Hermansyah, sebangai penangung jawab pemberitaan (bagian siaran) radio PRFM.

1.7.5 Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini di kumpulkan dengan mempergunakan teknik-teknik, seperti :

1. Observasi

Observasi yang dimaksud adalah pengamatan yang sistematis tentang kejadian dan tingkah laku dalam setting social yang dipilih untuk diteliti, dan observasi yang dilakukan adalah observasi langsung ke lapangan. Disini peneliti mencoba menganalisis transformasi identitas yang dilakukan oleh radio PRFM sebagai anak job training di perusahaan ini.

(23)

2. Wawancara mendalam

tujuan dari wawancara mendalam dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai apa latar belakang dan tujuan dari melakukan transformasi pada perusahaan PRFM dan bagaimana dampaknya terhadap perusahaan, apakah memberikan dampak yang positif atau negative bagi perusahaan, dilihat dari pengamatan pada karyawan.

3. Dokumen

untuk studi kasus, penggunaan dokumen yang paling penting adalah mendukung dan menambah bukti dari sumber-sumber lain. Dokumen dapat menambah rincian spesifik lainnya guna mendukung informasi dari sumber-sumber lain yaitu dari koran, dokumen perusahaan, majalah, dan foto dokumentasi.

1.7.6 Teknik Analisis Data

Dalam menganalisis data penelitian ini, penulis melakukan teknik analisis data berdasarkan tahap-tahap yang diutarakan Creswell (1998:63) yaitu :

1. Deskripsi

Dalam penelitian ini peneliti mencoba untuk mengumpulkan data baik itu hasil wawancara ataupun pengamatan yang berkaitan dengan transformasi identitas yang dilakukan oleh PRFM.

(24)

2. Analisis Tema

Data yang diperoleh dikumpulkan dan dianalisis sesuai dengan data yang didapat radio PRFM mengenai transformasi identitas yang dilakukan perusahaan tersebut.

3. Assertions (penonjolan)

Pada penelitian ini peneliti akan membaca hasil catatan lapangan

1.7.7 Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif (patton 1987:331 dalam Moleong, 2011:330). Hal ini dapat dicapai dengan jalan :

1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara 2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum denan apa

yang dikatakannya secara pribadi.

3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu

4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang sperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan enengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan, 5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

(25)

Dalam hal ini jangan sampai banyak mengharapkan bahwa hasil pembandingan tersebut merupakan kesamaan pandangan, pendapat, atau pemikiran. Yang penting disini ialah bisa mengetahui aanya alasan-alasan terjadinya perbedaan-perbedaan tersebut (patton 1987:331 dalam moleong, 2011:330-331)

Triangulasi merupakan cara pemeriksaan keabsahan data yang paling umum digunakan. Cara ini dilakukan dengan memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Dalam kaitan ini Patton (dalam Sutopo, 2006: 92) menjelaskan teknik triangulasi yang dapat digunakan. Teknik triangulasi yang dapat digunakan menurut Patton meliputi: a) triangulasi data; b) triangulasi peneliti; c) triangulasi metodologis; d) triangulasi teoretis.

Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data.

1.7.8 Waktu dan Tempat Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di PT. Radio Mustika Parahyangan atau Radio PRFM 107,5 Bandung, Jalan Braga No.5 A

(26)

Bandung 40111. Waktu kegiatan penelitian ini dilaksanakan mulai pada tanggal 6 Maret 2012 sampai dengan November 2012.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan jumlah isolat bakteri endofit yang ditemukan pada jaringan daun Avicennia marina adalah terdapat lima isolat yaitu

MANAJEMEN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 1 POGALAN.. TRENGGALEK TAHUN

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner (daftar pertanyaan) kepada 100 petani padi di Kabupaten Sragen yang tersebar di 20 kecamatan..

Namun demikian model apapun yang akan dipilih harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan ekonomi, struktur pasar kerja, keterbatasan anggaran pemerintah, serta yang

Bekisting atau perancah harus digunakan bila diperlukan untuk membatasi adukan beton dan membentuk adukan beton menurut garis dan permukaan yang diinginkan. Bila bekisting

Selama dua tahun pembangunan, Rumah Sakit Budi Kemuliaan resmi beroperasi pada 8 Oktober 1992 dengan kapasitas 20 tempat tidur dengan jenis pelayanan yang tersedia pada saat

Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Supiori Provinsi Papua (Lembaran Negara Republik

Untuk Internalisasi keseimbangan Nilai Rasional dan Spiritual dan bahasan Accounting Fraud dalam suatu telaah maka hasilnya berupa substansi atau rekunstruksi