PERTUMBUHAN EKONOMI, INFLASI, DAN TINGKAT
KESEMPATAN KERJA TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI
INDONESIA TAHUN 1999 - 2009 SKRIPSI Disusun Oleh: Nurfitri Yanti 143050017 FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL "VETERAN"
YOGYAKARTA
2011
PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, INFLASI, DAN TINGKAT KESEMPATAN KERJA TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI
INDONESIA TAHUN 1999 - 2009
Intisari:
Penelitian ini berjudul "Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Inflasi, dan Tingkat Kesempatan Kerja terhadap Tingkat Kemiskinan di Indonesia Tahun 1999 - 2009". Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia tahun 1999 - 2009, (2) mengetahui pengaruh inflasi terhadap terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia tahun 1999 - 2009, dan (3) mengetahui pengaruh tingkat kesempatan kerja terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia tahun 1999 - 2009.
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia tahun 1998 - 2009. Tehnik analisis data untuk menguji hipotesis menggunakan analisis regresi berganda.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Pertumbuhan ekonomi tidak berpengaruh terhadap variabel tingkat kemiskinan. Hal ini berarti bahwa pertumbuhan ekonomi belum efektif dalam mengurangi tingkat kemiskinan atau pertumbuhan ekonomi belum menyebar disetiap golongan pendapatan, termasuk di golongan penduduk miskin, (2) Inflasi tidak berpengaruh terhadap variabel tingkat kemiskinan. Hal ini berarti bahwa laju inflasi belum efektif dalam mengurangi tingkat kemiskinan dan (3) Tingkat kesempatan kerja berpengaruh negatif terhadap variabel tingkat kemiskinan. Hal ini berarti jika tingkat kesempatan kerja mengalami peningkatan maka akan diikuti dengan penurunan tingkat kemiskinan.
Kata Kunci: tingkat kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, inflasi, tingkat kesempatan kerja
DAFTAR ISI
HALAMAN HALAMAN SAMPUL DEPAN
HALAMAN JUDUL ... HALAMAN PERSETUJUAN ... HALAMAN PENGESAHAN ... HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ... KATA PENGANTAR ... i ii iii iv v INTISARI ... vii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1 1 1.2 Rumusan Masalah ... 11 1.3 Tujuan Penelitian ... 12 1.4 Manfaat Penelitian ... 12 1.5 Kerangka Pemikiran ... 13 1.6 Hipotesis Penelitian ... 15
BAB II LANDASAN TEORI ... 16
2.1 Pertumbuhan Ekonomi ... 16
2.1.1 Faktor-Faktor Pertumbuhan Ekonomi ... 17
2.1.2 Teori Pertumbuhan Ekonomi ... 19
2.2 Inflasi... 21
2.2.1 Jenis Inflasi ... 22
2.2.2 Dampak Inflasi ... 24
2.2.3 Faktor-Faktor Penyebab Inflasi ... 25
2.2.4 Teori Inflasi ... 27
2.3 Kesempatan Kerja ... 29
2.4 Kemiskinan ... 31
2.5 Tinjauan Pustaka ... 33
BAB III METODE PENELITIAN ... 34
3.1 Analisis Regresi ... 35
3.2 Operasional Variabel ... 35
3.3 Tehnik Analisis Data ... 36
3.3.1 Uji Asumsi Klasik ... 36
1. Uji Normalitas ... 36
2. Uji Multikolinearitas ... 37
3. Uji Heteroskedastisitas ... 37
4. Uji Autokorelasi ... 38
3.3.2 Uji Hipotesis Penelitian ... 38
1. Regresi Linear Berganda ... 38
2. Uji t-Statistik ... 39
3. Uji F-Statistik ... 40
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 41
4.1 Pengujian Asumsi Klasik ... 41
1. Uji Normalitas ... 42 2. Uji Multikolinearitas ... 42 3. Uji Heteroskedastisitas ... 43 4. Uji Autokorelasi ... 44 4.2 Pengujian Hipotesis ... 44 1. Uji t ... 46 2. Uji F ... 48 3. Koefisien Determinasi ... 49 4.3 Pembahasan ... 50
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 57 5.1 Kesimpulan ... 57 5.2 Saran ... 57 DAFTAR PUSTAKA ... 59 LAMPIRAN ... 61 x
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 4.1 : Hasil Uji Normalitas ... 42
Tabel 4.2 : Hasil Uji Multikolinearitas ... 43
Tabel 4.3 : Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 44
Tabel 4.4 : Uji Autokorelasi ... 44
Tabel 4.5 : Hasil Analisis Regresi ... 45
Tabel 4.6 : Hasil Uji t Variabel Pertumbuhan Ekonomi ... 47
Tabel 4.7 : Hasil Uji t Variabel Inflasi ... 47
Tabel 4.8 : Hasil Uji t Variabel Tingkat Kesempatan Kerja ... 48
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 1.1 : Tingkat Kemiskinan di Indonesia Tahun 2002-2010... Gambar 1.2 : Tingkat Laju Pertumbuhan Ekonomi dan Kemiskinan
di Indonesia Tahun 2004-2009 (%) ... Gambar 1.3 : Tingkat Inflasi di Indonesia Tahun 2006-2010 ...
2
6 8 Gambar 1.4 : Tingkat Kesempatan Kerja di Indonesia Tahun 2004-2009 .... 10
Gambar 1.5 : Kerangka Pemikiran ... 13
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1 : Data ... 62
Lampiran 2 : Hasil Uji Normalitas ... 63
Lampiran 3 : Hasil Uji Multikolinearitas ... 64
Lampiran 4 : Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 66
Lampiran 5 : Hasil Uji Autokorelasi ... 67
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Salah satu tujuan pembangunan nasional adalah meningkatkan kinerja
perekonomian agar mampu menciptakan lapangan kerja dan menata
kehidupan yang layak bagi seluruh rakyat yang pada gilirannya akan
mewujudkan kesejahteraan penduduk Indonesia. Salah satu sasaran
pembangunan nasional adalah menurunkan tingkat kemiskinan. Kemiskinan
merupakan salah satu penyakit dalam ekonomi, sehingga harus disembuhkan
atau paling tidak dikurangi. Permasalahan kemiskinan memang merupakan
permasalahan yang kompleks dan bersifat multidimensional. Oleh karena itu,
upaya pengentasan kemiskinan harus dilakukan secara komprehensif,
mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat, dan dilaksanakan secara
terpadu (Muhammad Nasir, dkk, 2008).
Kemiskinan adalah suatu situasi dimana pendapatan tahunan individu
disuatu kawasan tidak memenuhi standar pengeluaran minimum yang di
butuhkan individu untuk dapat hidup layak dikawasan tersebut. Individu yang
hidup dibawah standar pengeluaran minimum tersebut tergolong miskin.
ketika perekonomian berkembang di suatu kawasan, terdapat lebih banyak
pendapatn untuk dibelanjakan, yang jika terdistribusi dengan baik diantara
penduduk kawasan tersebut akan mengurangi kemiskinan. Dengan kata lain,
2
secara teoritis pertumbuhan ekonomi memainkan peranan penting dalam
mengatasi masalah penurunan kemiskinan.
Istilah kemiskinan muncul ketika seseorang atau sekelompok orang
tidak mampu mencukupi tingkat kemakmuran ekonomi yang dianggap sebagai
kebutuhan minimal dari standar hidup tertentu. Dalam arti proper, kemiskinan
dipahami sebagai keadaan kekurangan uang dan barang untuk menjamin
kelangsungan hidup. Dalam arti luas, Chambers (dalam Chriswardani
Suryawati, 2005) mengatakan bahwa kemiskinan adalah suatu intergrated
concept yang memiliki lima dimensi, yaitu: 1) kemiskinan (proper), 2)
ketidakberdayaan (powerless), 3) kerentanan menghadapi situasi darurat (state
of emergency), 4) ketergantungan (dependence), dan 5) keterasingan
(isolation) baik secara geografis maupun sosiologis. Menurut BPS (2011), dan
BPS dan Word Bank, 2007 (dalam Basri & Munandar, 2009) seseorang masuk
dalam kriteria miskin jika pendapatannya berada dibawah garis kemiskinan.
Tingkat Kemiskinan 20 18.2 15 17.4 17.8 16.7 15.9 16.6 15. 4 14.2 13.3 10 5 0 2 2 2002 003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Tingkat kemiskinan di Indonesia pada periode tahun 2002 hingga tahun 2010 mengalami kecenderungan yang menurun, seperti terlihat pada Gambar 1.1. diatas. Pada periode tahun 2002 sampai 2005 tingkat kemiskinan penurunan dari sebesar 18,2% pada tahun 2005 menjadi 15,9% pada tahun 2005. Namun di tahun 2006 kenaikan tingkat kemiskinan relatif tinggi menjadi 17,8%; hal ini dikarenakan harga barang-barang kebutuhan pokok selama periode tersebut naik tinggi, yang digambarkan oleh inflasi umum sebesar 17,95 %, akibatnya penduduk yang tergolong tidak miskin namun penghasilannya berada disekitar garis kemiskinan banyak yang bergeser posisinya menjadi miskin. Terjadi penurunan tingkat kemiskinan yang cukup signifikan pada periode tahun 2006 hingga 2010, dari 17,8% di tahun 2006 menjadi 13,3 % di tahun 2010 (BPS, 2011).
Menurut Sharp, et.al,. (1996) dalam Kuncoro, 2004: 157) mengidentifikasi penyebab kemiskinan dipandang dari sisi ekonomi. Pertama, secara mikro, kemiskinan muncul karena adanya ketidaksamaan pola kepemilikan sumber daya yang menimbulkan distribusi pendapatan yang timpang. Kedua, kemiskinan muncul akibat perbedaan dalam kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia yang rendah berarti produktivitasnya rendah, yang pada gilirannya upahnya rendah. Ketiga, kemiskinan, muncul akibat perbedaan akses dalam modal. Usaha pemerintah dalam penanggulangan masalah kemiskinan sangatlah serius. Pemerintah